Septian Fauzi Dwi Saputra(F451140111) tugas1-polusi-dan-sanitasi-lingkungan
tugas1
-
Upload
aryadi-suastika -
Category
Documents
-
view
155 -
download
8
Transcript of tugas1
PENERAPAN SISTEM TERDISTRIBUSI
BERDASARKAN SISTEM KOMPUTER
OLEH :
I GUSTI BAGUS ARYA ADI SUASTIKA
0905021024
V A
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2011
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan komputer otonom yang terhubung ke
suatu jaringan, dimana bagi pengguna sistem terlihat sebagai satu komputer.
Maksud komputer otonomi adalah walaupun komputer tidak terhubung ke
jaringan, komputer tersebut tetap data berjalan. Pada sistem terdistribusi terdapat
lima penerapan sistem komputer, yaitu hardware, software, brainware, database,
dan procedure. Rincian dari penerapan sistem komputer adalah sebagai berikut.
1. Hardware
Hardware atau perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik dari
komputer. hardware terdiri atas beberapa komponen yaitu input device, alat
pemroses, stotage, dan output device. Untuk sistem terdistribusi, sebagai
contoh kita bisa saling berbagi pakai fasilitas seperti scaner dan printer.
Contoh dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Aliran data sistem terdistribusi antara gambar tiga komputer di atas, user
dapat melakukan proses secaner dan print secara bersamaan.
2. Software
Software atau perangkat lunak komputer dapat berupa sistem operasi.
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem
terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen
terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara
tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau
pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara
lebih, terutama dalam:
File system
Name space waktu pengolahan
Keamanan
Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan
sekunder, dan perangkat keras.
Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka
dasar untuk network-transparent resource management. Infrastruktur
mengatur low-level resources (seperti processor, memory, network interface
dan peripheral device yang lain) untuk menyediakan sebuah platform untuk
pembentukan/penyusunan higher-level resources (seperti spreadsheet,
electronic mail messages, windows).
Berikut adalah beberapa sistem operasi terdistribusi.
a. Amoeba (Vrije Universiteit)
Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang
menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem
terdistribusi secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di
kalangan akademik, industri, dan pemerintah selama sekitar 5 tahun.
b. Angel (City University of London)
Angel didesain sebagai sistem operasi terdistribusi yang pararel,
walaupun sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan berkecepatan
tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaal ganda, yaitu memiliki
biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental yang rendah.
Dengan memproses titik-titik di jaringan sebagai mesin single yang
bersifat shared memory, menggunakan teknik distributed virtual shared
memory (DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi yang ingin
meningkatkan performa dan menyediakan sistem yang portabel dan
memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap platform aplikasi.
c. Chorus (Sun Microsystems)
CHORUS merupakan keluarga dari sistem operasi berbasis mikro-
kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi
di dalam bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan,
realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi.
Multiserver CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang
memberi kebebasan untuk secara dinamis
mengintegrasikan bagian-bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga
service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
d. GLUnix (University of California, Berkeley)
Sampai saat ini, workstation dengan modem tidak memberikan hasil
yang baik untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi terdistribusi
dalam lingkungan yang shared dengan aplikasi yang berurutan. Hasil
dari penelitian ini adalah untuk menempatkan resource untuk performa
yang lebih baik baik untuk aplikasi pararel maupun yang seri/berurutan.
Untuk merealisasikan hal ini, maka sistem operasi harus menjadwalkan
pencabangan dari program pararel, mengidentifikasi idle resource di
jaringan, mengijinkan migrasi proses untuk mendukung keseimbangan
loading, dan menghasilkan tumpuan untuk antar proses komunikasi.
e. GUIDE (Grenoble Universities Integrated Distributed Environment)
Guide adalah sistem operasi terdistribusi yang berorientasi obyek
untuk pempangunan dan operasi dari aplikasi terdistribusi pada PC atau
server dengan jaringan yang tersambung LAN. Guide adalah hasil
penggabungan Bull and the IMAG Research Institute (Universities of
Grenoble), yang telah membangun Bull-IMAG joint Research
Laboratory. Ini juga memiliki kaitan erat dengan COMANDOS Esprit
Project (Construction and Management of Distributed Open Systems)
dan BROADCAST Esprit Basic Research project.
f. Hurricane
Sistem operasi Hurricane memiliki hierarki sebagai sistem operasi
dengan cluster yang merupakan implementasi dari Hector
multiprocessor. Peng-cluster-an mengatur resource pada sistem,
menggunakan pasangan yang ketat antara cluster, dan kehilangan
pasangan pada cluster. Prinsip sistem terdistribusi diaplikasikan dengan
mendistribusikan dan mereplika servis pada sistem dan objek data untuk
meningkatkan kelokalan, meningkatkan konkurensi, dan untuk mencegah
sistem terpusat, sehingga membuat sistem berimbang.
g. Mach (Carnegie Mellon University)
Mach adalah satu dari beberapa komunitas penelitian tentang sistem
operasi. Sistem ini aslinya dimulai di CMU, dan Mach menjadi basis dari
banyak sistem penelitian. Walaupun pekerjaan dengan Mach di CMU
sudah lama tidak diterapkan, tetapi masih banyak kelompok-kelompok
lain yang masih menggunakan Mach sebagai basis pada penelitiannya.
h. Mach at OSF (OSF Research Institute)
OSF Research Institute masih menggunakan teknologi yang dimulai
dari CMU dan menggunakan ini sebagai basis dari banyak penelitian,
termasuk sistem operasi untuk mesin pararel , kernel berorientasi objek
yang aman, dan penelitian-penelitian tentang sistem operasi yang lain.
i. Maruti (University of Maryland) Group Members
Maruti adalah sistem operasi berbasis waktu, yang merupakan
proyek di University of Maryland. Dengan Maruti 3.0, kita memasuki
fase baru pada proyek ini. Menurut mereka, mereka memiliki sistem
operasi yang lebih nyaman untuk kalangan yang lebih luas.
j. Masix (Blaise Pascal Institute MASI Laboratory)
Masix adalah sistem operasi terdistribusi yang berbasis pada mikro
kernel dari Mach, yang saat ini di bawah pengembangan dari MASI
Laboratory. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk secara simultan
mengeksekusi banyak data aplikasi personal, yang berjalan baik baik di
semua platform, baik Unix, DOS, OS/2 dan Win32.
k. MOSIX (Hebrew University, Jerusalem, Israel)
Sebuah solusi untuk masalah saat ini menjadi ada untuk lingkungan
multikomputer, yang disebut MOSIX. Mosix adalah pengembangan dari
UNIX, yang mengijinkan user untuk menggunakan resource yang ada
tanpa ada perubahan pada level aplikasi. Dengan penggunaan yang
transparan, algoritma proses migrasi dinamis, MOSIX melayani servis
jaringan, seperti NFS, TCP/IP, dari UNIX, untuk level proses, dengan
menggunakan penyeimbangan load dan distribusi dinamis pada cluster-
cluster yang homogen.
l. Plan 9 (Bell Labs Computing Science Research Center)
Plan 9 adalah sistem operasi baru yang dibangun di Bell Labs. Ini
adalah sebuah sistem yang terdistribusi. Pada kebanyakan konfigurasi, ini
menggunakan tiga macam komponen: terminal yang ada pada meja
pengguna, server file yang menyimpan data permanen, dan server CPU
yang melayani CPU lainnya lebih cepat, authentikasi user, dan network
gateways. Salah satu kesemuan yang menarik dari Plan 9 adakah
pengiriman file yang esensial pada semua servis system.
m. Puma and relatives (Sandia National Laboratory)
Sistem operasi Puma menargetkan aplikasi dengan performa tinggi
yang dipasangkan dengan arsitektur memory terdistribusi. Ini adalah
turunan dari SUNMOS. Sistem Operasi Tedistribusi Lainnya Selain
sistem operasi-sistem operasi di atas, masih banyak lagi sistem operasi
terdistribusi yang dibangun, baik secara opensource maupun yang
“closed source”.
3. Brainware
Brainware adalah orang-orang yang bekerja di dalam bidang komputer
(teknologi informasi) dan bidang yang berhubungan dengan komputer.
Brainware terdistribusi berarti bukan satu manusia ada di tempat yang berbeda
pada waktu yang bersamaan tetapi manusia yang berbeda. Maksudnya adalah
di dalam menggunakan sistem terdistribusi maka diperlukan juga brainware
yang banyak pula sehingga ada yang melakukan pengaksesan data baik di
pusat maupun di cabang-cabangnya. Dengan demikian dapat saling
berkomunikasi dan berhubungan.
4. Database
Database merupakan kumpulan informasi yang disimpan di dalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu
program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut.
Sistem database terdistribusi berisi kumpulan site menuju eksekusi
transaksi lokal (mengakses data pada satu site) dan transaksi global
(mengakses data pada site berbeda).
Contoh sistem database terdistribusi, yaitu:
Transaksi lokal : transaksi menambahkan dana pada nomor rekening
1112234 yang berada di cabang margonda.
Transaksi ditentukan pada cabang margonda.
Transaksi global : transaksi transfer dari rekening 1112234 ke rekening
2223410 yang berada di kramat jati (rekening didua
site berbeda telah diakses sebagai hasil dari
eksekusinya)
Site-site dalam database terdistribusi dihubungkan secara fisik dengan
berbagai cara. Beberapa topologi digambarkan sebagai sebuah graph.
Beberapa bentuk :
1. Fully connected network, jika salah satu node rusak, maka yang lainnya
masih dapat berjalan (biaya mahal). Namun kontrol manajemen tidak
terjamin.
2. Partially connected network, jika reliability rendah, maka biaya dapat
ditekan kontrol manajemen tidak terjamin.
3. Tree structured network, bersifat sentral dan control manajemen lebih
terjamin. Jika node pusat rusak, maka semua akan rusak. (setiap proses
dimulai dari bawah).
4. Ring network (LAN), jika rusak satu, maka yang lain masih berjalan dan
kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat dsesentralisasi.
5. Star network (LAN), kontrol manajemen lebih terjamin, karena bersifat
sentral. Jika pusat rusak, maka yang lain rusak.
5. Procedure
Procedure pada sistem terdistribusi adalah sebagai berikut.
a. RMI (Remote Method Invocation)
Remote Method Invocation (RMI) adalah sebuah teknik pemanggilan
method remote yang lebih secara umum lebih baik daripada RPC. RMI
menggunakan paradigma pemrograman berorientasi objek (Object Oriented
Programming). RMI memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai
parameter dari remote method. Dengan dibolehkannya program Java
memanggil method pada remote obyek, RMI membuat pengguna dapat
mengembangkan aplikasi Java yang terdistribusi pada jaringan.
Cara kerja RMI dalam model ini, sebuah proses memanggil method dari
objek yang terletak pada suatu host/computer remote. Dalam paradigma ini,
penyedia layanan mendaftarkan dirinya dengan server direktori pada jaringan.
Proses yang menginginkan suatu layanan mengontak server direktori saat
runtime, jika layanan tersedia, maka referensi ke layanan akan diberikan.
Dengan menggunakan referensi ini, proses dapat berinteraksi dengan layanan
tersebut. Paradigma ini ekstensi penting dari paradigma RPC. Perbedaannya
adalah objek yang memberikan layanan didaftarkan (diregister) ke suatu
layanan direktori global, sehingga memungkinkan untuk ditemukan dan
diakses oleh aplikasi yang meminta layanan tersebut.
Contoh aplikasi untuk meremote pada teknik RMI (Remote Method
Invocation) menggunakan teamviewer untuk meremote computer lain.
Teamviewer adalah suatu program yang cukup sederhana dan sangat mudah
digunakan untuk beberapa keperluan terutama melakukan akses PC secara
remote melalui internet.
b. RPC ( Remote Procedure Call )
RPC adalah suatu protokol yang menyediakan suatu mekanisme
komunikasi antar proses yang mengijinkan suatu program untuk berjalan pada
suatu komputer tanpa terasa adanya eksekusi kode pada sistem yang jauh
(remote system).Protokol RPC digunakan untuk membangun aplikasi klien-
server yang terdistribusi.
Cara kerja RPC dilakukan denan cara tiap prosedur dipanggil dalam
RPC, maka proses ini harus berkoneksi dengan server remote dengan
mengirimkan semua parameter yang dibutuhkan, menunggu balasan dari
server dan melakukan proses kemudian selesai. Proses di atas disebut juga
dengan stub pada sisi klien. Sedangkan Stub pada sisi server adalah proses
menunggu tiap message yang berisi permintaan mengenai prosedur tertentu.