TUGAS VALUASI 1

5
FUNGSI EKOLOGIS LAMUN, RUMPUT LAUT, DAN CORAL REEF SEBAGAI SUATU EKOSISTEM “ Sebagai Pemenuhan Tugas Valuasi Ekonomi Sumberdaya Perikanan” Disusun oleh : Renny Diah Permatasari (26010112140085/ MSP B 2012)

description

valuasi

Transcript of TUGAS VALUASI 1

Page 1: TUGAS VALUASI 1

FUNGSI EKOLOGIS LAMUN, RUMPUT LAUT, DAN CORAL

REEF SEBAGAI SUATU EKOSISTEM

“ Sebagai Pemenuhan Tugas Valuasi Ekonomi Sumberdaya Perikanan”

Disusun oleh :

Renny Diah Permatasari (26010112140085/ MSP B 2012)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG

2015

Page 2: TUGAS VALUASI 1

A. Pengertian Ekologi Menurut Para Ahli :Ekologi yang pertama kali berasal dari seorang biologi Jerman Ernest

Haeckel, 1869. Berasal dari bahasa Yunani “Oikos” (rumah tangga) dan “logos” (ilmu), secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup. Menurut Ernest Haeckle ekologi adalah “ilmu yang mempelajari seluk beluk

ekonomi alam, suatu kajian hubungan anorganik serta lingkungan organik di sekitarnya”.

Menurut C. Elton (1927) ekologi adalah ilmu yang mengkaji sejarah alam atau perkehidupan alam (natural history) secara ilmiah,

Menurut Andrewartha (1961) ekologi adalah ilmu yang membahas penyebaran (distribusi) dan kemelimpahan oraganisme.

Sedangkan Eugene P. Odum (1963) menyatakan bahwa ekologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur dan fungsi alam.

Charles J. Krebs (1978) menyatakan ekologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji interaksi-interaksi yang menentukan penyebaran dan kemelimpahan organisme.

Miller (1975) ”Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya”.

Odum dalam Darsono (1995: 16) “Ekologi adalah kajian struktur dan fungsi alam, tentang struktur dan interaksi antara sesama organisme dengan lingkungannya dan ekologi adalah kajian tentang rumah tangga bumi termasuk flora, fauna, mikroorganisme dan manusia yang hidup bersama saling tergantung satu sama lain”.

Prinsip-prinsip utama yang dianut dalam ekologi antara lain:1. Interaksi (interaction)2. Saling ketergantungan (interdependence)3. Keanekaragaman (diversity)4. Keharmonisan (harmony)5. Kemampuan berkelanjutan (sustainability)

B. Padang Lamun (Sea grass)1. Ekosistem Padang Lamun

Ekosistem adalah unit funsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan diantara keduanya saling mempengaruhi (Odum, 1971).

Menurut Kordi (2011), ekosistem padang lamun dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan sistem ekologi komunitas padang lamun yang mencakup komponen biotik dan abiotik yang saling bergantung dan mempengaruhi. Disebut padang lamun karena lingkungan ini didominasi oleh tumbuhan atau vegetasi lamun yang membentuk padang luas meliputi daerah – daerah yang sangat luas.

Page 3: TUGAS VALUASI 1

Lamun merupakan tumbuhan monokotil dari kelas Angiospermaea. Tumbuhan ini telah menyesuaikan diri untuk hidup terbenam di dalam laut. Lamun terdiri dari rhizoma (batang terbenam atau akar rimpang), daun dan akar. Sistem pembiakan lamun melalui penyerbukan di dalam air (hydrophilous pollination). Akar rimpang pada lamun juga merupakan alat efektif untuk perkembangbiakan. Tumbuhan lamun memiliki bunga dan buah yang kemudian berkembang biak menjadi benih.

A.  MANFAAT EKOLOGI TERUMBU KARANG

a.  Penunjang Kehidupan

Oleh karena terumbu karang merupakan suatu ekosistem, maka ia menunjang kehidupan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di sekitar terumbu karang.  Dengan adanya terumbu karang maka tumbuhan dan hewan laut lainnya dapat tinggal, mencari makan dan berkembang biak di terumbu karang.

Contohnya hewan-hewan laut seperti lili laut, kerang, cacing, dan tumbuhan alga dapat menempel pada koloni karang keras.  Ikan-ikan dapat mencari makan dan bersembunyi dari incaran hewan pemangsa di balik koloni karang keras.

b.  Mengandung Keanekaragaman Hayati yang Tinggi

Jika hutan hujan tropis memiliki biodiversitas tertinggi dibandingkan ekosistem lainnya dalam tingkatan spesies, terumbu karang memiliki biodiversitas tertinggi dalam tingkatan filum.  Terumbu karang juga  merupakan ekosistem dengan biodiversitas tertinggi dibandingkan ekosistem pesisir dan laut lainnya, dalam unit skala tertentu.  Artinya dalam luas 1 km2 di wilayah terumbu karang mengandung lebih banyak spesies dibandingkan dengan 1 km2 di wilayah laut dalam.

Terumbu karang di Indonesia terkenal dengan kekayaan dari biodiversitasnya.  Dari sekitar 800 spesies karang keras yang berhasil diidentifikasi di dunia, sekitar 450 di antaranya ditemukan di Indonesia.  Spesies ikan karang  Indonesia sendiri mencapai lebih dari 2.400 spesies (Tomascik dkk., 1997).

Mengapa biodiversitas menjadi penting ?  Dengan memiliki biodiversitas yang tinggi, maka itu akan menjadi sumber keanekaragaman genetik dan spesies.  Dengan adanya keanekaragaman genetik yang tinggi maka akan ditemukan banyak variasi dalam makhluk hidup sehingga tingkat ketahanan terhadap penyakit dan kemampuan bertahan hidup suatu makhluk hidup dapat menjadi lebih tinggi.  Selain itu dengan begitu banyaknya spesies maka akan dapat dimanfaatkan untuk sebagai sumber pangan dan obat-obatan.

c.  Pelindung Wilayah Pantai

Terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau merupakan ekosistem yang saling berhubungan.  Terumbu karang-lah yang pertama kali menghalau ombak besar dari laut, agar tidak merusak daratan.  Kemudian ombak tiba di padang lamun maka energinya akan diperkecil lagi oleh daun-daun tumbuhan lamun.  Ketika ombak tiba di dekat pantai, maka akar dan batang pohon-pohon mangrove akan memperkecil lagi energi ombak, sehingga ombak tidak merusak pantai.  Dengan demikian kehidupan di sekitar pantai akan terlindung.  Terumbu karang bermanfaat dalam menghalangi pengikisan akibat energi ombak dan arus, sehingga masalah abrasi pantai akan lebih mudah diatasi.

d.  Mengurangi Pemanasan Global

Mungkin kita telah mengetahui bahwa hutan hujan tropis merupakan “paru-paru dunia” dimana menyerap gas CO2 hasil pembakaran sehingga mengurangi pemanasan pada bumi.  Terumbu karang pun dinilai memiliki peran yang sama, karena gas CO2 juga banyak diserap oleh air laut, dan selanjutnya melalui reaksi kimia dan bantuan karang, akan diubah menjadi zat kapur yang menjadi bahan baku terumbu (Muller-Parker & D’Elia, 1997).  Dalam proses yang disebut kalsifikasi ini, karang juga dibantu oleh zooxanthellae (tumbuhan bersel satu

Page 4: TUGAS VALUASI 1

yang hidup di dalam jaringan tubuh karang).  Bagaimana hal itu dapat terjadi akan diterangkan di bagian Biolog Karang.