Tugas ujian.docx

14
BAB I PENDAHULUAN Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi karena permasalahan kesehatan yang kian besar dari tahun ke tahun. Berdasarkan data WHO, pada 2009 jumlah kematian di dunia mencapai 58 juta orang, dimana 35 juta orang atau 80 persen kematian terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Langkah utama yang paling penting untuk menurunkan angka kematian ibu adalah mengetahui penyebab utama kematian.Di Indonesia sampai saat ini ada tiga penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan, pre eklampsia-eklampsia, dan infeksi. Perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya dan mengancam ibu.Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang berbahaya.Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dan kehamilan tua ialah kehamilan 20 minggu (dengan berat janin 1000 gram), meningat kemungkinan hidup janin diluar uterus. Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 20 minggu Perdarahan Ante Partum (PAP) merupakan salah satu trias penyebab kematian ibu di Indonesia yang terjadi kira-kira 3% dari seluruh persalinan. 1

Transcript of Tugas ujian.docx

BAB IPENDAHULUAN

Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi karena permasalahan kesehatan yang kian besar dari tahun ke tahun. Berdasarkan data WHO, pada 2009 jumlah kematian di dunia mencapai 58 juta orang, dimana 35 juta orang atau 80 persen kematian terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.Langkah utama yang paling penting untuk menurunkan angka kematian ibu adalah mengetahui penyebab utama kematian.Di Indonesia sampai saat ini ada tiga penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan, pre eklampsia-eklampsia, dan infeksi.Perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya dan mengancam ibu.Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang berbahaya.Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dan kehamilan tua ialah kehamilan 20 minggu (dengan berat janin 1000 gram), meningat kemungkinan hidup janin diluar uterus.Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 20 minggu Perdarahan Ante Partum (PAP) merupakan salah satu trias penyebab kematian ibu di Indonesia yang terjadi kira-kira 3% dari seluruh persalinan. Penyebab utama kematian ibu akibat perdarahan disebabkan oleh solusio plasenta dan peringkat ketiga ditempati oleh plasenta previa. Perdarahan pervaginam ringan merupakan hal yang lazim selama persalinan aktif. Bloody show ini terjadi akibat pendataran dan pembukaan serviks disertai robeknya pembuluh-pembuluh vena halus. Namun, perdarahan uterus dari tempat di atas serviks sebelum melahirkan merupakan hal yang mengkhawatirkan. Perdarahan tersebut dapat disebabkan oleh robeknya sebagian plasenta yang melekat di dekat kanalis servisis maupun yang berasal dari robeknya plasenta yang terletak di tempat lain di rongga uterus.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. SOLUSIO PLASENTAa) Definisi Terlepasnya plasenta sebagian atau seluruhnya dari tempat implantasinya yang normal sebelum waktunya (janin lahir).Lebih bahaya dibandingkan plasenta previa karena dapat menyebabkan hipoksia janin dan mengurangi sirkulasi utero-plasenta.b) Klasifikasi Ruptur sinus marginalis : hanya tepi plasenta yang terlepas Parsialis : terlepas lebih luas Totalis : seluruh permukaan terlepasc) Berdasarkan kondisi medis :Solusio Plasenta Ringan Plasenta yang terlepas 28 minggu dan atau BBJ > 1000 gram), dilakukan persalinan dengan seksio sesarea.

1. PLASENTA PREVIAa) Definisi Plasenta yang letaknya tidak normal sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum

b) Klasifikasi - Plasenta previa totalis/komplit : plasenta menutupi seluruh ostium uteri internum (OUI) Plasenta previa parsialis : plasenta menutupi sebagian ostium uteri internum (OUI) Plasenta previa marginalis : plasenta yang tepinya berada pada pinggir OUI Plasenta letak rendah : plasenta berimplantasi pada segmen bawah rahim dimana tepi bawahnya berada pada jarak 3 atau 4 cm dari OUI

c) Etiologi Angka kejadian Plasenta Previa meningkat dengan semakin bertambahnya usia pasien, multiparitas dan riwayat seksio sesar sebelumnya, sehingga etiologi plasenta previa diperkirakan karena :1. Vaskularisasi daerah endometrium yang buruk atau adanya jaringan parut.2. Ukuran plasenta besar3. Plasentasi abnormal (lobus succenteriata atau plasenta difusa)4. Jaringan parut

d) Faktor predisposisi Usia ibu lanjut Multigravida dan Multiparitas Riwayat SC Riwayat kuretase berulang Riwayat abortus berulang Merokok

e) Diagnosis Anamnesis Perdarahan jalan lahir tanpa rasa nyeri, biasanya belum muncul sampai menjelang akhir trimester kedua atau setelahnya Darah berwarna merah segar Pemeriksaan Fisik Bagian terendah janin belum masuk PAP Pemeriksaan spekulum : darah berasal dari ostium uteri internum Pemeriksaan penunjang Lab : Gol. Darah, kadar Hb, Ht, waktu perdarahan, dan waktu pembekuan USG : untuk tentukan jenis plasenta previa dan taksiran BB janin

f) Tatalaksana EkspektatifSyarat : KU ibu dan anak baik Perdarahan sedikit Usia gestasi < 37 minggu atau taksiran BB janin