Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

22

description

Akustik ruang

Transcript of Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Page 1: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang
Page 2: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Auditorium Musik merupakan tempat untuk menampilkan pertunjukan pentas musik. Pertunjukan yang bisa dinikmati dengan nyaman, atau sebaliknya antara lain tergantung atas kualitas akustik ruang. Dalam pertunjukan music dalam suatu gedung auditorium membutuhkan penyampaian bunyi serta ekspresi yang jelas dan bunyi bisa disampaikan kepada para penonton atau pendengarnya. Ada beberapa sifat bunyi yang dihasilkan yaitu: 1. Bunyi datang / bunyi langsung 2. Bunyi pantul 3. Bunyi yang diserap oleh lapisan permukaan 4. Bunyi difus / bunyi yang disebar 5. Bunyi difraksi, bunyi yang dibelokkan 6. bunyi yang ditransmisi 7. Bunyi yang hilang oleh struktur bangunan 8. Bunyi yang dirambatkan oleh struktur bangunan

Kebutuhan Akustik Sesuai Fungsi Ruang

Kelakuan bunyi dalam ruang tertutupz

Akustik supaya bisa menampung fungsi ruang auditorium maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:

1) Kekerasan (loudness)

2) Difusi

3) Kepadatan (Fullness of Tone)

4) Keseimbangan (balance)

5) Daya Campur (Blend)

6) Bebas Cacat Akustik

Page 3: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

1) Kekerasan (loudness) Seringkali dalam sebuah ruang auditorium musik terjadi suara keras namun kekuatannya terus melemah. Hal ini disebabkan oleh energi suara hilang pada saat perambatan gelombang bunyi atau diserap oleh media ruang besar.

2) Difusi Suatu kondisi dimana gelombang bunyi merambat ke segala arah sehingga tekanannya pada tiap bagian sama besar. Hal ini didapat dengan menonjolkan elemen – elemen bangunan, misalnya langit langit dibuat bergerigi, menonjol, atau dengan dekorasi pahatan.

3) Kepadatan (Fullness of Tone) Kualitas dengung ditentukan oleh besarnya nilai Reverberation Time (RT). Semakin besar volume ruang akan semakin sedikit lapisan penyerap, maka RT akan semakin besar, sehingga kejelasan (clarity) akan semakin berkurang.

4) Keseimbangan (balance) Perbandingan loudness yang seimbang antara bagian. Balance juga ditentukan oleh banyaknya permukaan pemantulan dan difuser yang dipasang di sekeliling sumber bunyi.

5) Daya Campur (Blend) Keharmonisan bunyi ketika sampai ke telinga sebagai bunyi dari musik yang diaransir dengan baik.

6) Bebas Cacat Akustik Yaitu kondisi akustik tanpa adanya gangguan dari hal – hal berikut : - Gema, adalah pantulan dan penundaan bunyi pantul yang cukup lama disebabkan oleh selang wktu lebih dari 60 meter/sec, dan beda jarak bunyi langsung yang dipantulkan lebih dari 30 meter/sec. Gema merupakan cacat akustik ruang yang paling berat. - Gaung, adalah gema – gema kacil yang berurutan dengan cepat yang timbul karena ledakan bunyi yang singkat. Gema dan gaung dapat dicegah dengan memasang bahan penyerap bunyi pada permukaan pemantul atau difusi dibuat miring. - Resonansi, terjadi dari bunyi tertentu pada pita frekuensi sempit yang mempunyai kecenderungan berbunyi lebih keras jika dibanding dengan rekuensi yang lain. Bayangan bunyi, terjadi di ruang bawah balkon yang terlalu menjorok ke dalam (lebih dari dua kali tinggi) menyebabkan bunyi langsung dan bunyi pantul berkurang.

Page 4: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Analisa sumber kebisingan dan arah isolasinya

Page 5: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Kebisingan Jalan RayaKebisingan Antar Lantai

Page 6: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Mesin Pengolah Udara

Lift

Saluran Udara

Page 7: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Potensi dan kendala ruangan dan sekelilingnya, berkaitan dengan akustik.

Selanjutnya adalah mengenai masalah akustik yang biasanya terjadi pada sebuah ruangan. Berikut adalah penjabaran dari masalah-masalah tersebut.-Focusing SoundMasalah ini sering terjadi akibat adanya kubah atau permukaan reflektif cekung. Sedangkan untuk ruangan TVST,dengan permukaan dinding yang sebagian besar dilapisi oler material absorber, maka suara tidak banyak yang di pantulkan dan bagian atap yang memantulkan suara secara difusif menyebabkan suara yang terdapat pada ruangan ini menjadi focus.-EchoSumber suara pada ruangan ini ditujukan pada sumber suara kategori rendah. dan dimensi ruangan yang unik dan besar, tentu menyebabkan tidak terjadinya Echo pada ruangan ini.-ResonansiResonansi terjadi pada ruangan yang berbentuk persegi atau kotak dan dinding yang memantulkan suara. Jadi, untuk ruangan ini tidak terjadi resonansi suara.-External NoiseJika pintu di ruangan ini dibuka,ada faktor external nois yang terdengar tepati tidak cukup mengganggu,namun jika pintu tertutup,external noise hanya terdengar sedikit. Hal ini menunjukkan, desain insulasi suara telah diterapkan di ruangan ini.

Page 8: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Bentuk Ruang (Layout)

Bentuk kipas dengan maksimal sudut 1400

Bentuk panggungPanggung extended, merupakan pengembangan dari panggung proscenium yang melebar ke

arah samping kanan-kiri. Model panggung ini memungkinkan persiapan set dekorasi yang berbeda antara sisi kanan,

tengah maupun kiri.Denah kipas dengan memundurkan dinding

belakang. Kapasitas yang ditampung lebih besar dan

minim potensi terjadi gaung

Page 9: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Untuk mengoptimalkan kenyaman audio visual bagi penonton atau pendengar maka perlu adanya kemiringan lantai pada area penonton. Kemiringan lantai untuk ruang pertemuan minimal 150 (Everest and Pohlman, 2009) dan maksimal 300 untuk keselamatan dan keamanan penonton

Lantai diolah sesuai dengan kebutuhan akan aktivitas dan kenyamanan audio. Lantai pada ruang pertemuan ini dibagi menjadi dua yakni :•lantai pembicara atau sumber bunyi •lantai bagi pendengar. Untuk lantai pembicara dibuat panggung dengan ketinggian

60-12 centimeter agar penonton tetap nyaman ketika melihat pembicara.

Lantai Ruangan

≥ 80 untuk auditorium musikα ≥ 150 untuk α lecture theatre

D ≥ 10 meter untuk auditorium musik jika P = 1,5 meterD ≥ 15 meter jika P = 2,25 meter

Page 10: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Meski lantai bukan elemen yang secara langsung menerima perambatan gelombang bunyi dari luar bangunan, namun pada bangunan berlantai banyak, lantai bangunan dapat menjadi elemen yang menerima perambatan gelombang bunyi secara langsung. Bunyi yang umumnya muncul pada elemen mendatar ini berupa impact sound, yaitu bunyi yang langsung terjadi di permukaan lantai. Contoh yang paling jamak dijumpai adalah langkah atau hentakan kaki. Pada keadaan ini jika lantai tidak dirancang untuk memberikan peredaman maka sumber bunyi yang langsung mengenai lantai akan dengan mudah dirambatkan ke ruangan di bawah lantai tersebut.

Page 11: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Ukuran tempat duduk untuk ruang theater, auditorium tergantung pada ienis kursi dan jarak tempat duduk yang disyaratkan terlebih dulu menentukan tipe kursi yang akan digunakan.Kursi bergaya tradisional membutuhkan jarak minimum 840 dan lebar 500, sedangkan ukuran yang umumnya digunakan orang di Amerika Serikat adalah 530. Kursi bergaya modern mempunyai ukuran yang bermacam-macam dapal membutuhkan jarak 1400 dan lebar 750. Ruang untuk tempat berdiri yang semula merupakan hal yang biasa digunakan, namun sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern. Tempat duduk pada pertunjukan modern disusun dalam deretan lurus dan melengkung, pada beberapa gedung telah dicoba susunan kursi yang menyerong, untuk mendapatkan titik pusat tempat duduk yang baik maka perlu mencoba berbagai posisi penataannya. Jari-jari yang pendek memungkinkan semua penonton dapat menghadap lurus ke pusat panggung atau stage, tetapi hal ini harus dipertimbangkan agar dapat memperoleh ruang sirkutasi yang cukup pada bagian sisi kursi-kursi di sebelah bawah terdepan.

Page 12: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Dinding

Dinding disesuaikan dengan kebutuhan suara yang ingin dihasilkan, diserap atau dipantulkan. Dinding juga merupakan elemen yang bertugas sebagai pengontrol dan pengarah pantulan suara. Dinding sebagai pengontrol berarti mempunyai fungsi untuk meredam suara agar mengurangi pantulan suara yang dihasilkan sedangkan dinding sebagai pengarah berarti bertugas sebagai pemantul. Adapun karakteristik dari kedua sifat dinding tersebut tergantung pada bentuk dan kualitas permukaan dinding.

Page 13: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang
Page 14: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang
Page 15: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang
Page 16: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang
Page 17: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang
Page 18: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang

Plafon

Page 19: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang
Page 20: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang
Page 21: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang
Page 22: Tugas UAS Akustik Ruang Sainsbang