TUGAS tetap

67
TUGAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS ”RINGKASAN BAB 7 SAMPAI BAB 11” OLEH NAMA ANGGOTA : 1. RISTI NOVITA SARI (05091001003) 2. WINDY MAYANK SARY E (05091001004) 3. YUNISA RAHMA MULYA SARI (05091001005) 4. DEVIDA (05091001006) 5. NUR HESTHRIA (05091001008) 6. NOVIA LAILATI (05091001010) 7. HAWIYATI (05091001011) 8. SILVIANA (05091001015) 9. DINA AYU MARDIANTI (05091001026) 10. SERLI NOVITA (05091001030) 11. LESTARI (05091001034) AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Transcript of TUGAS tetap

Page 1: TUGAS tetap

TUGAS

PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

”RINGKASAN BAB 7 SAMPAI BAB 11”

OLEH

NAMA ANGGOTA :

1. RISTI NOVITA SARI (05091001003)

2. WINDY MAYANK SARY E (05091001004)

3. YUNISA RAHMA MULYA SARI (05091001005)

4. DEVIDA (05091001006)

5. NUR HESTHRIA (05091001008)

6. NOVIA LAILATI (05091001010)

7. HAWIYATI (05091001011)

8. SILVIANA (05091001015)

9. DINA AYU MARDIANTI (05091001026)

10. SERLI NOVITA (05091001030)

11. LESTARI (05091001034)

AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDERALAYA

2010

Page 2: TUGAS tetap

BAB 7

SUMBER-SUMBER MODAL PERUSAHAAN

Page 3: TUGAS tetap

SUMBER – SUMBER MODAL PERUSAHAAN

Ada dua hal yang mendasari pengusaha meminjam modal dari luar

perusahaan:

1. Karena perusahaan kekurangan modal investasi

2. Karena lebih menguntungkan memakai modal pinjaman. Alasan pertama sudah

jelas bahwa dalam keadaan yang menunjang, lebih besar volume produksi maka

akan lebih besar pula penerimaan dan keuntungan perusahaan.

Selama biaya pinjaman lebih kecil daripada tambahan output yang

diharapkan, perusahaan akan terus meminjam terus modal apabila sumber modal

sendiri tidak tersedia.

Alasan kedua ditentukan oleh dua hal:

1. Tingkat bunga (interest = i)

2. Tingkat keuntungan investasi (revenue = r)

Apabila pada sewaktu–waktu i > r maka pengusaha akan meminjamkan

modal dan menanamkannya didalam perusahaan. Karena i lebih kecil daripada r,

maka masih ada keuntungan setelah membayar bunga, yaitu sebesar i – r. akan tetapi,

bila i > r, maka lebih baik memakai modal sendiri untuk mengadakan investasi baru.

Apabila modal yang akan dijalankan dalam perusahaan harus diambil dari

luar perusahaan, atau pengusaha harus meminjam modal, maka perlu ditelaah

sumber–sumber mana saja yang paling menguntungkan.

Ada dua ekstrem dari macam modal berdasarkan sumbernya, yaitu:

1. Modal pribadi perusahaan (equity capital)

2. Modal luar perusahaan (non equty capital)

Macam modal yang akan dibahas ialah modal pribadi yang bersumber dari

tabungan, warisan dan modal pribadi yang berasal dari luar perusahaan.

7.1 Tabungan

Tabungan adalah pendapatan perusahaan yang tidak dipakai untuk tujuan

konsumtif. Atau dengan kata lain tabungan adalah kekayaan bersih perusahaan yang

Page 4: TUGAS tetap

dikurangi dengan bagian kekayaan yang didapatkan dari hadiah dan warisan atau,

tabungan adalah pendapatan bersih perusahaan yang masuk lagi ke perusahaan.

Tabungan menunjukan kemampuannya untuk menanggung resiko karena

tabungan dapat merupakan suatu persediaan kekayaan. Tabungan menggambarkan

kekuatan perusahaan untuk menghasilkan dan membentuk modal baru, jelas bahwa

tabungan merupakan indikator ekonomi yang penting untuk mengevaluasi

kedudukan perusahaan dalam perekonomian.

7.2 Warisan, Hadiah, dan Jual Beli Tunai

Warisan dari orang tua atau keluarga merupakan sumber modal milik pribadi

yang penting bagi usaha tani keluarga. Salah satu kelemahan modal dari sumber ini

ialah saat modal dibutuhkan dan saat uang diperoleh waktunya biasanya tidak

bersamaan. Alasan utama ialah modal yang bersumber dari hadiah sangat tergantung

pada orang yang akan memberikanya modal yang bersumber dari warisan biasanya

baru bisa jadi milik perusahaan kalau si pemberi warisan meninggal dan pemilik

perusahaan memasukkanya sebagai modal perusahaan. Di samping faktor waktu,

warisan atau hadiah sering kali melibatkan penerima dengan ikatan–ikatan keluarga,

yang pada umumnya memberatkan karena ada kewajiban–kewajiban yang harus

dipenuhi untuk keluarga lainnya dan diluar anak istri.

7.3 Modal Pribadi dari Luar Usaha tani

Modal pribadi dari luar lingkungan perusahaan adalah modal pribadi milik

pihak lain yang diinvestasikan kedalam perusahaan dan si pemilik modal bisa ikut

aktif bekerja di dalam perusahaan tersebut. Selain berhak mendapatkan keuntungan,

pemilik modal berkewajiban membina perusahaan dan ikut bertanggung jawab

andaikata ada suatu kerugian yang menimpa perusahaan.

Ada bermacam–macam cara untuk memasukkan modal pribadi ke dalam

perusahaan. Yang paling lazim adalah apabila anggota keluarga terdekat ikut

menyerahkan modalnya kepada pemilik perusahaan melalui persetujuan dan

pengaturan resmi dan tidak resmi.

Pengumpulan modal melalui penjualan saham merupakan juga pengumpulan

modal pribadi perusahan. Pembeli saham menyerahkan uanganya bukan untuk

Page 5: TUGAS tetap

dipinjamkan seperti halnya obligasi, tetapi modal itu diinvestasikan ke dalam

perusahaan. Apabila perusahaan bangkrut, pembeli saham kehilangan uangnya yang

dibayarkan pada waktu membeli saham tersebut.

7.4 Kontrak Sewa

Kontrak sewa adalah suatu perjanjian penyerahan sejumlah modal, yang

memungkinkan penyewa atas dasar pembayaran sejumlah uang yang telah disepakati

dalam jangka waktu tertentu menguasai dan mengontrol sejumlah modal tersebut

yang dimiliki oleh yang menyewakannya. Uang yang dibayarkan tersebut dinamakan

sewa.

Yang dibayarkan penyewa kepada yang yang menyewakan itu dapat

berbentuk tiga macam, yaitu:

1. Sewa dapat berbentuk bagi hasil usaha.

2. Sewa dapat berbentuk hasil usaha.

3. Sewa dapat berbentuk uang tunai yang dibayarkan menurut perjanjian dalam

kontrak.

7.5 Perusahaan Sewa Guna Usaha

Kontrak sewa guna usaha adalah cara penyediaan modal dengan jalan sewa

menyewa barang produksi. Dua pihak yang terlibat langsung adalah perusahaan sewa

guna usaha yang disebut “Lesor” dan pihak yang menyewa barang modal tersebut

disebut “Lesi” apabila ada pihak lain yang ingin ikut menjamin, maka pihak

penjamin tambahan tersebut menjadi pihak ketiga.

Pada umumnya ada dua macam modal yang disediakan perusahaan sewa

guna di indonesia, pertama sewa guna usaha dana dan kedua, sewa guna usaha

operasional. Perbedaan dasar dari kedua sistem penyediaan modal ini terletak pada

cara barang modal yang diperlukan Lesi disediakan.

Sewa guna usaha dana adalah cara pembiayaan perusahaan dalam bentuk

penyediaan barang modal. Dalam hal ini Lesor tidak mempunyai barang yang siap

pakai untuk Lesi. Lesor menyediakan uang untuk membeli barang, yang dibutuhkan

Lesi.

Page 6: TUGAS tetap

Sewa guna usaha operasional adalah cara pembiayaan perusahaan dengan

barang–barang modal yang akan digunakan Lesi yang telah disediakan oleh Lesor.

Lesi menyewa barang–barang yang telah ada dan siap pakai di tempat Lesor.

Perbedaan dari kedua sistem sewa guna usaha ini lebih lanjut adalah sebagai

berikut:

1. Sewa guna usaha dana membiayai pengadaan dan pembelian barang untuk Lesi,

sedangkan sewa guna usaha operasional langsung menyewakannya kepada Lesi.

2. Pada sewa guna usaha dana, resiko barang ditanggung Lesi, sedangkan pada sewa

guna usaha operasional Lesorlah yang menanggung risiko.

3. Pada sewa guna usaha dana jangka waktu kontrak harus sama atau mendekati

usia pakai barang, sedangkan pada sewa guna usaha operasional jangka waktu

kontrak harus sebelum usia pakai barang.

4. Pada sewa guna usaha dana waktu koutrak tidak boleh diakhiri selain dari waktu

yang tertera dalam kontrak, sedangkan pada sewa guna usaha operasional Lesi

dapat mengakhiri kontraknya sesuai dengan keperluan.

Sewa guna usah dana banyak persamaan dengan kontrak sewa biasa.

Perbedaan dasar dari kedua sistem penyediaan modal ini adalah:

1. Sewa guna usaha dana adalah sistem penyediaan modal yang harus dipakai untuk

membiayaai produksi, sedangkan pada kontrak sewa biasa modal tersebut bisa

dipakai untuk tujuan-tujuan lainnya.

2. Resiko barng pada sewa guna usaha dana seluruhnya ditanggung Lesi, sedangkan

pada kontrak sewa biasa pemilik barang pun ikut bertanggungjawab

3. Jangka waktu kontrak pada sewa guna usaha dana telah ditentukan yaitu selama

usia pakai barang, sedangkan pada kontrak sewa biasa jangka waktu sewa tidak

dibatasi, bergantung pada keinginan masing-masing.

4. Sewa yang harus dibayar pemakai barang pada kontrak sewa biasa berbentuk

uang atau hasil produksi, sedangkan pada perusahaan sewa guna usaha dana balas

jasa pinjaman barang produksi berupa tebusan berkala, dalam bentuk uang, dan

ditambah ongkos-ongkos lainnya.

Page 7: TUGAS tetap

7.6 Kontrak Produksi

Dengan bertambah besarnya keperluan modal untuk sektor pertanian, maka

semakin banyak pula modal yang datang dari pihak penjual input, pihak pengolah

hasil, pihak pemborong, pihak penyalur, dan pihak-pihak perantara lainnya.

Masuknya modal ke dalam proses produksi di tingkat petani ini, maka timbullah

berbagai perjanjian dan peraturan antara petani dan pihak-pihak luar tersebut dalam

berbagai bentuk sistem kontrak.

Koordinasi vertikal adalah sewa kontrak kerja sama antara dua atau lebih

kegiatan usaha di dalam rantai tahapan produksi. Integrasi vertikal terjadi andaikata

akibat dari kontrak, semua tahapan kegiatan dalam rantai produksi jatuh dalam satu

tangan pemilik dan satu manajemen.

Hal yang ekstrem ini dapat terjadi apabila dua atau lebih perusahaan dalam

rantai produksi bergabung ke dalam satu pemilik dan satu manajemen.

Sistem terbuka merupakan kebalikan dari integrasi vertikal. Di dalam sektor

pertanian sistem kerja ada di antara kedua ekstrem ini. Pada umumnya kontrak kerja

di dalam sektor ini diakibatkan karena petani membutuhkan tambahan modal kerja.

Dengan meningkatnya kebutuhan modal di sektor pertanian maka nampak

perkembangan, terutama di negara-negara yang sudah maju, ke arah koordinasi,

bahkan integrasi vertikal.

Kontrak kerja pada umunya dibagi menjadi tiga:

1. Kontrak pemasaran hasil pertanian

2. Kontrak manajemen produksi

3. Kontrak penyediaan bahan produksi

Kontrak demikian biasanya dilaksanakan oleh petani kalau dia gagal atau

mendapatkan kesukaran dalam mencari pasaran input atau pasaran output. Di negara-

negara besar yang miskin sering terjadi kontrak demikian karena petani memerlukan

uang untuk bekal hidup.

7.7 Kontrak Pemasaran Hasil Produksi

Pemilik modal jauh sebelum musim panen memberikan modal kepada petani

dengan perjanjian bahwa hasil panen harus dijual kepada pemberi modal tersebut.

Ada perbedaan antara tujuan kontrak demikian di negara-negara yang belum maju.

Page 8: TUGAS tetap

Di negara-negara yang sudah maju, selain ingin mendapatkan tambahan modal,

petani juga melakukan kontrak pasaran hasil produksi untuk menjauhkan resiko

harga yang mungkin turun dan resiko tidak mendapat pasaran. Pada umumnya

sebagian besar petani melakukan kontrak demikian karena terpaksa, karena

kurangnya biaya hidup. Di indonesia kontrak demikian dikenal dengan “ijon” yang

mengharuskan petani menjual hasil panennya pada waktu tanaman masih hijau, jadi

masih mentah jauh sebelum waktu panen. Karena tekanan ekonomi, maka petani

akan menerima berapa saja harga yang ditentukan oleh pemberi kredit, umumnya

tengkulak dari luar desa atau penduduk setempat yang ekonominya lebih kuat. Harga

yang ditentukan ini akan bergantung pada sifat dan pertimbangan pihak yang

ekonominya lebih kuat serta hubungan pribadi antara mereka sediri, di samping

kebiasaan setempat yang ada. Oleh karena itu, keburukan atau manfaat dari ijon

demikian bergantung pada hubungan di atas.

Dalam keadaan di mana pemilik modal mengadakan usaha jual-beli, misalnya

menjual input dan keperluan rumah tangga atau membeli hasil pertanian, timbullah

monopsoli di pihak pemilik modal yang posisinya lebih kuat.

7.8 Kontrak Manajemen Produksi

Kontrak ini penerapannya hampir sama dengan kontrak pasar hasil produksi,

hanya ada tambahannya yaitu pemilik modal ikut campur dengan beberapa hal dalam

penentuan teknologi kerja dan manajemen. Contoh: suatu perusahana pengelola

buah-buahan pada waktu memeberi kredit kepada petani buah-buahan akan

memberikan nasihat tentang bibit yang baik, cara memberi pupuk, dan penerapan

teknologi lainnya.

7.9 Kontrak Penyediaan Bahan Produksi

Kontrak ini mencakup ruang lingkup kerja sama yang lebih luas lagi .Petani

mendapatkan bantuan keuangan. Pemilik modal akan menyediakan pasaran hasil

produksi dan memberi bimbingan produksi. Contoh yang jelas ialah petani unggas

potong dan petelur. Walaupun suksesnya tidak merata seperti yang diharapkan,

adanya BIMAS ayam di indonesia adalah suatu contoh kontrak ini. Bank rakyat

Indonesia memberikan kredit dengan suku bunga yang rendah kepada petani untuk

Page 9: TUGAS tetap

membangun kandang ayam dan sarana pemiliharaannya. Teknik pembangunan

sarana di atas diberikan oleh ahli-ahli yang ditunjuk. Penyalur input, dalam hal ini

pedagang makanan ternak dan anak ayam, selain menjual dagangannya kepada

petani juga memberikan petunjuk teknik dan bimbingan agar anak ayam dapat hidup

dan nantinya menghasilkan produk yang dikehendaki oleh pasaran hasil. Penyalur

input juga bersedia menanggung resiko andaikan terdapat kematian ayam dengan

cara memberikan ganti ayam sampai batas-batas tertentu. Koperasi penjualan telur

dan daging adalah jaminan petani agar hasil dapat terjual dengan harga yang

menguntungkan. Selain BIMAS ayam, di Indonesia diusahakan juga BIMAS untuk

hasil pertanian lainnya.

Kontrak kerja sama antara petani dengan perusahaan-perusahaan pertanian

dalam mata rantai vertikal produksi ini mempunyai keuntungan dan kerugian.

7.10 Keuntungan Kerja Sama

Keuntungan-keuntungan dari kerja sama ini di antaranya adalah sebagai

berikut:

1. Petani mendapatkan bantuan keuangan untuk kelangsungan produksi dan

kelangsungan hidupnya sampai musim panen kemudian.

2. Resiko produksi serta pemasaran input dan output tidak semata-mata ditanggung

petani saja, tetapi sampai batas-batas tertentu ditanggung juga oleh pemberi

kredit.

3. Petani sering mendapatkan nasihat-nasihat yang diperlukan untuk mengelola

perusahaannya serta mendapatkan bantuan teknik produksi dari ahli-ahli yang

disediakan oleh pemilik modal.

4. Sistem kontrak kerja memungkinkan koordinasi yang lebih baik antara produksi

dan pemasaran. Hal ini menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dan

mengurangi resiko bagi semua pihak.

5. Para konsumen mendapat jaminan yang lebih besar untuk membeli barang yang

berkualitas lebih baik dengan harga yang relatif lebih murah.

Page 10: TUGAS tetap

7.11 Kerugian-kerugian Kerja Sama

Kerugian-kerugian yang mungkin timbul dari kerja sama kontrak di antaranya

adalah:

1. Petani akan kehilangan sebagian dari pengawasan manajemen.

2. Petani harus menyerahkan sebagian dari keuntungannya kepada pemberi modal

sebagai imbalan mereka menanggung resiko produksi, resiko pasaran, dan

menjamin kelancaran modal.

3. Karena tersedianya sumber modal, maka petani akan mudah membuat kesalahan

dalam meluaskan perusahaannya dengan memperbesar volume produksi atau

memperbanyak kegiatan usaha sampai melampaui kapasitas.

4. Dengan terikat pada kontrak pasaran hasil, petani akan kehilangan kesempatan

menaikkan keuntungan kalau harga hasil pada waktu panen ternyata lebih tinggi

daripada apa yang diharapkan.

Page 11: TUGAS tetap

BAB 8

PINJAMAN ATAU KREDIT

Page 12: TUGAS tetap

PINJAMAN ATAU KREDIT

Pinjaman atau kredit merupakan salah satu sumber penyedia modal pertanian.

8.1 Kredit

Kredit berasal dari bahasa latin credo yaitu “percaya”, sehingga batas–batas

tertentu dasar kredit yang utama adalah kepercayaan dari semua pihak yang

bersangkutan dengan perkreditan tersebut.

Kredit pada dasarnya bergantung pada tiga hal, yaitu:

1. kepercayaan bahwa posisi materi dari si peminjam mampu mengembalikan

modal yang disimpan tersebut.

2. kepercayaan bahwa si peminjam akan mengembalikan hutangnya.

3. Kepercayaan bahwa hukum–hukum yang sah dapat melindungi semua pihak

yang terlibat dalam transaksi kredit apabila ada yang dirugikan karena ada

persyaratan yang dilanggar.

Macam – macam kredit, yaitu:

1. Kredit berdasarkan hasil pemakaian menurut Galbraith

2. Kredit berdasarkan hasil investasi menurut Belshaw

3. Kredit berdasarkan waktu

4. Kredit berdasarkan tujuan pemakaian

5. Kredit berdasarkan faktor keamanan

6. Kredit berdasarkan sumber

8.2 Kredit Berdasarkan Hasil Pemakaian Menurut Galbraith

Galbraith membedakan kredit berdasarkan hasil pemakaiannya menjadi tiga

macam, yaitu:

1. Kredit positif atau Kredit produktif

2. Kredit netral atau maintenance credit

3. Kredit negatif atau kredit tidak produktif

8.3 Kredit Berdasarkan Hasil Investasi Menurut Belshaw

Belshaw (1959) membedakan kredit berdasarkan hasil investasi menjadi:

Page 13: TUGAS tetap

1. Kredit Satis, yaitu kredit yang setelah dipakai oleh peminjam tidak

mengakibatkan kenaikan hasil produksi, kekayaan, ataupun penghasilannya.

2. Kredit Dinamis, yaitu kredit yang setelah dipakai akan menaikkan satu atau

beberapa bahkan semua dari keempat faktor diatas yaitu:

- Pokok pinjaman

- Bunga

- Besar pinjaman

- keuntungan

8.4 Kredit Berdasarkan Waktu

Pembagian kredit berdasarkan jangka waktu peminjaman dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu:

1. Kredit jangka pendek :

kredit bulanan : 0 - 3 bulan

kredit musim : 3 - 9 bulan

kredit tahunan : 9 - 12 bulan

2. Jangka menengah : 1 - 5 tahun atau sampai 10 tahun

3. Jangka panjang : 10 tahun, misalnya, kredit sewa tanah

8.5 Kredit Berdasarkan Tujuan Pemakaian

Kredit pertanian dapat pula dibagi berdasarkan tujuan pemakaian menjadi

(Nelson, 1975):

1. Kredit Produksi (jangka pendek atau jangka menengah), dengan tujuan:

membeli bibit makan ternak dan pupuk atau pestisida

membayar ongkos–ongkos operasional

membeli feeder livestock

membeli range livestock

membeli sapi atau kambing perah

membeli mesin serta peralatan pertanian lainnya

membiayai bangunan dan sarana penyimpanan produk

lain–lain keperluan produksi

2. Kredit modal untuk barang tidak bergerak (jangka panjang) untuk pembiayaan:

Page 14: TUGAS tetap

membeli suatu perusahaan pertanian

membeli tambahan tanah untuk perluasan usahatani

membiayai pembuatan pabrik–pabrik dan sarana bangunan lainnya

membiayai perbaikan mutu tanah (drainase dan irigasi)

3. Kredit Koperasi Pertanian, untuk:

membayar ongkos–ongkos operasional

membiayai sarana pendukung

membiayai sarana penyimpanan produk

membiayai sarana bangunan, alat–alat produksi, atau pembelian sarana

barang tak bergerak lainnya

membiayai keperluan lain–lain

8.6 Kredit Berdasarkan Faktor Keamanan

Kredit berdasarkan faktor keamanan dibedakan menjadi:

a. Kredit berdasarkan jaminan:

(1) Kredit jangka pendek dan menengah (saham, obligasi, kontrak penjualan,

jaminan barang pribadi, dll)

(2) Kredit jangka panjang (jaminan bukti sewa tanah pertanian dan jaminan

tanda bukti sewa gudang)

b. Kredit tanpa jaminan, biasanya antara keluarga.

8.7 Kredit Berdasarkan Sumber–sumber

A. Sumber–sumber kredit jangka pendek:

Bank–bank perdagangan

Lembaga–lembaga kredit produksi

pegadaian, dll

B. Sumber–sumber kredit jangka panjang:

Bank–bank perdagangan

Lembaga–lembag perasuransian

perseorangan, dll.

Page 15: TUGAS tetap

8.8 Kredit Ditinjau dari Sudut Kreditur

Kreditur bisa perseorangan atau lembaga–lembaga perkreditan. Besarnya

modal yang dipinjamkan lembaga perkreditan:

8.9 Kredit Ditinjau dari Sudut Debitur

Pegangan debitur untuk memilih sumber pinjaman:

1. Mendapatkan pinjaman yang dapat digunakan dalam keadaan darurat

2. Transaksi yang menguntungkan

3. Bunga dan biaya rendah

4. Pinjaman yang tidak beresiko

5. Campur tangan kreditur dalam perusahaan tidak menimbulkan resiko dan

ancaman

Pegangan debitur untuk memakai kredit:

1. Pemakaian pinjaman dalam investasi yang benar–benar mudah dimengerti bukan

untuk hal yang spekulatif

2. penekanan pinjaman serendah mungkin untuk menghindari kewajiban–

kewajiban

3. Mengikuti perkembangan harga selama hutang belum lunas

4. Pemakaian pinjaman secara produktif, dll

8.10 Persoalan Hukum dan Kredit

Hak dan kewajiban kreditur dan debitur bisa dilindungi oleh hukum dan

termasuk dalam hukum perdata.

Hukum bagi kreditur:

1. Melindungi kreditur bahwa modal yang dipinjamkan adalah miliknya

2. Melindungi kreditur bahwa barang jaminan dikuasainya selama hutang belum

kembali

Modal investasi milik perusahaan (Equity Capital) + Modal pinjaman

(Nonequity Capital dari hasil simpanan nasabah (deposit)) = kekayaan

kotor perusahaan (modal operasional + modal sarana produksi) – modal

yang dapat dipinjamkan.

Page 16: TUGAS tetap

3. Melindungi kreditur bahwa jaminan tidak boleh diakui (claim) kalau hutang

belum dilunasi

4. Melindungi kreditur bahwa segala hasil dari jaminan adalah haknya.

Hukum bagi debitur:

1. Melindungi debitur bahwa modal yang dipinjamnya dikuasai dan boleh

dipakainya.

2. Melindungi debitur bahwa barang jaminan adalah barang miliknya.

3. Melindungi debitur bahwa barang jaminan boleh diambilnya setelah utang

dilunasinya.

8.11 Modal Sendiri dari Luar Perusahaan

Semakin besar jumlah kredit yang dipakai sebagai penyedia modal semakin

tinggi pula resiko yang harus ditanggung perusahaan dan semakin tinggi pula

keterlibatan perusahaan dengan pemilik modal. Apapun macam modal dan dari

manapun sumber modal yang dipakai untuk menjalankan perusahaan tidak jadi

masalah, asal saja manajemen keuangan didalam perusahaan itu bisa dijalankan

seefisien dan seefektif mungkin.

8.12 Motivasi, Sumber,dan Cara Penarikan Modal ke dalam Perusahaan

Motivasi penggabungan uasahatani keluarga ialah agar unit usaha jangan

sampai terpecah belah antarsaudara dan jangan sampai diperlukan berbagai biaya

untuk memecah-mecah perusahaan tersebut. Apabila datang dari luar usahatani,

maka motivasi yang kuat ialah untuk menghindari pajak atau untuk mendapatkan

pajak yang lebih ringan.

Cara modal pribadi dari luar perusahaan mengalir ke dalam usahatani bisa

melalui rantai pemasaran resmi dan tidak resmi. Modal secara resmi bisa masuk

melalui lembaga-lembaga resmi dari dalam atau luar negeri yang ingin menanam

modalnya di dalam usahatani sebagai mitra usaha.

Sumber modal pribadi diluar usahatani diantaranya ialah perseorangan,

lembaga-lembaga resmi dan tidak resmi di dalam dan luar negeri, serta pemerintah

Page 17: TUGAS tetap

atau badan-badan lainnya yang memiliki modal dan menyediakannya untuk

diikutsertakan ditanam di perusahaan-perusahaan di sektor pertanian.

8.12.1. Modal Pribadi Melalui Kerjasama Terbatas

Salah satu cara menambah modal pribadi dari luar perusahaan ialah dengan

menarik pemilik modal untuk mananamkan uangnya di dalam perusahaan. Motivasi

para pemilik modal umumya untuk keperluan menghindari pajak, sedagkan motivasi

perusahaan ialah untuk menambah modal pribadinya.

Perusahaan dengan kerjasama terbatas biasanya mempunyai dua macam

pelaku usaha. Pelaku pertama yaitu yang bertanggungjawab penuh atas segalanya

dari perusahaan bisa perseorangan atau perusahaan secara institusional. Pelaku kedua

yaitu para penanam modal yang tidak ikut campur, kecuali terbatas pada penyerahan

jumlah uang tertentu dan penerimaan untung atau rugi sesuai dengan jumlah uang

tadi.

8.12.2. Modal Pribadi Melalui Suatu Perusahaan Perseroan Terbatas

Perusahaan perseroan terbatas harus merupakan perusahaan kuat, sebab cara

penarikan modal pribadi dengan menjual saham biayanya mahal dan harus melalui

prosedur yang diatur pemerintah.

8.12.3. Motivasi Perusahaan Menjual Saham

Beberapa motivasi kenapa suatu usaha tani menghimpun modal pribadi

melalui penjualan sahamnya antara lain:

1. Untuk menambah modal Pribadi.

2. Untuk mengurangi penguasaan tunggal dari kekayaan perusahaan.

3. Untuk mengambil keputusan antara pengusaan masyarakat ramai.

4. Memberi kesempatan mitra usaha untuk mengundurkan diri.

Disamping kegunaan-kegunaan sebagai motivasi penarikan modal pribadi

melalui penjualan saham, dikenal beberapa pula kerugiannya, diantaranya:

1. Melemahkan posisi pemilik/pengusaha utama atau pengusaha inti.

Page 18: TUGAS tetap

2. Pemilik saham memiliki pula hak suara dan hak mengontrol jalannya perusahaan.

3. Bila manajemen para pemilik inti kurang baik, akhirnya tergeser pula mereka,

dan pimpinan diganti dengan pendatang baru.

4. Bila perusahaan perseorangan menjadi perusahaan publik yang dimiliki para

pembeli, laporan tahunan perusahaan tersiar secara umum untuk khalayak ramai

dan tidak untuk lingkungan terbatas.

5. Penjualan saham secara umum memerlukan biaya tinggi dan pengurusan yang

lebih rumit dibanding dengan peminjaman modal atau pengumpulan modal

antarlingkungan perusahaan.

8.12.4. Langkah-langkah Dasar untuk Go public(Penjualan Saham)

Bila suatu usahatani akan menjual saham, maka paling sedikit harus

menghubungi dan minta jasa tiga pihak, yaitu lembaga petugas penjual saham,

pengacara dan akutansi publik. Penjualan biasanya dilakukan berdasarkan dua hal

yaitu:

1. Dasar perjanjian-perjanjian tetap/pasti

2. Dasar perjanjian keadaan yang paling menguntungkan

Secara umum tim lembaga penyelenggara, pengacara dan akuntan akan

melaksanakan, dalam jual-beli saham,dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyiapkan semua dokumen yang diwajibkan oleh pemerintah tentang jual beli

saham.

2. Mempersiapkan segala prospektus.

3. Mereorganisasikan struktur keuangan perusahaan dengan dasar baru setelah

modal pribadi melaui penjualan saham terjadi.

4. Melaksanakan semua peraturan yang telah ditetapkan didalam jual-beli saham

tersebut.

5. Mencetak sertifikat-sertifikat saham.

6. Menjual saham-saham tersebut.

Page 19: TUGAS tetap

BAB 9

ANALISIS STRUKTUR KEUANGAN : LAPORAN

NERACA

Page 20: TUGAS tetap

ANALISIS STRUKTUR KEUANGAN: LAPORAN NERACA

Analisis keuangan menyangkut pengumpulan, pengolahan dan pengontrolan

segala catatan dan keterangan yang diperlukan untuk mengukur jalannya keuangan

perusahaan selama suatu kurun waktu tertentu.

Di dalam perusahaan ada tiga arus modal yang harus diteliti dan dikelola

seefektif dan seefisien mungkin;

1) arus modal yang masuk ke dalam perusahaan

2) arus modal yang keluar dari perusahaan

3) arus modal yang bergerak antarsektoral di dalam perusahaan.

Empat kriteria penting yang dipakai untuk keperluan analisis finansial

perusahaan:

1. Likuiditas perusahaan

2. Solvabilitas perusahaan

3. Profitabilitas perusahaan atau Rentabilitas perusahaan

4. Produktivitas penanaman modal perusahaan

9.1 Arti Laporan Neraca

Disebut juga laporan nilai bersih kekayaan

Menggambarkan ringkasan dari utang piutang perusahaan serta catatan selisihnya

disebut nilai bersih atau saldo pada satu momentum, yaitu pada akhir tahun

setelah perusahaan beroperasi selama satu tahun.

Memiliki ciri-ciri yang nampak pada sifatnya yang statis, aset yang dicatat, dasar

perhitungan nilai aset, komponen dalam laporan neraca, keseimbangan neraca,

dan susunan perkiraan.

Page 21: TUGAS tetap

9.2 Sifat Laporan Neraca yang Statis

Laporan neraca bersifat statis karena laporan tersebut menggambarkan keadaan

perusahaan pada akhir tahun , biasanya pada 31 Desember. Pada 1 Januari tahun

berikutnya neraca dibuka untuk menggambarkan keadaan perusahaan pada hari

pertama tahun yang akan dijalani.

Karena laporan neraca menyangkut pencatatan selama satu tahun, maka

permulaan tahun adalah hari pertama diadakan transaksi atau kegiatan

operasional perusahaan dan akhir tahun adalah hari terakhir dari bulan sebelum

hari pertama itu dimulai.

Contoh:

Bila 1 Februari 1984 adalah hari pertama perusahaan dibuka, maka tanggal 31

Januari 1985 adalah hari terakhir perusahaan mengadakan penutupan buku,

setelah satu tahun perusahaan mengadakan kegiatan-kegiatan.

9.3 Aset yang Dicatat

Laporan neraca hanya memuat dan menerangkan keadaan asset yang dimiliki

perusahaan beserta utang-utangnya. Asset milik luar perusahaan yang dikuasai

dan dipakai di dalam produksi tidak nampak dalam laporan neraca.

Misalnya, tanah yang di sewa dimana perusahaan hanya memiliki hak guna

pakai, mesin-mesin atau peralatan lainnya yang dikontrak dari perusahaan sewa

sewa guna usaha (leasing companies).

9.4 Dasar Perhitungan Nilai Aset

Nilai dalam uang aset dan utang menjelang akhir tahun dihitung berdasarkan

inventaris secara fisik dengan cara menghitung dan mengontrolnya ke tempat di

mana barang-barang tadi berada, seperti umpanya di gudang-gudang.

Tiga macam dasar perhitungannya:

1. Berdasarkan harga pasar yang berlaku pada waktu penginventarisan

2. Berdasarkan harga asset dibeli/dijual atau utang diresmikan

Page 22: TUGAS tetap

3. Berdasarkan harga indeks setelah ditentukan tahun mana yang dijadikan

patokan perhitungan yang diberi nilai 100.

9.5 Komponen dalam Laporan Neraca

Laporan neraca selalu terdiri dari 3 komponen, yaitu:

1. Komponen yang menggambarkan kekayaan yang disebut asset atau aktiva.

2. Komponen yang menggambarkan semua utang atau pasiva.

3. Selisih antara asset dan utang disebut nilai bersih atau saldo.

saldo positif/sisa hasil usaha( SHU) = Aset lebih besar daripada utang

saldo negatif = utang lebih besar daripada asset, artinya perusahaan defisit.

9.6 Keseimbangan Neraca

Pada laporan neraca, sesuai dengan sebuah neraca timbangan, jumlah debet harus

sama dengan jumlah kredit.

Nilai saldo harus disimpan di sebelah yang jumlahnya lebih sedikit.

Saldo positif disimpan di sebelah utang atau sebelah kredit

Saldo negatif harus ditullis di sebelah debet.

9.7 Susunan Perkiraan

Perkiraan dalam laporan neraca disusun berdasarkan waktu cepat atau

lambatnya asset bisa ditunaikan atau cepat-lambatnya utang harus dibayar.

Dalam menyusunnya, perkiraan-perkiraan jangka pendek disusun paling

terdahulu, disusul dengan perkiraan-perkiraan jangka menengah dan terakhir

disusun perkiraan-perkiraan jangka panjang.

Asset dan utang jangka pendek sering disebut asset atau harta lancar dan

utang lancar. Asset dan utang jangka panjang disebut pula asset atau harta

tetap dan utang tetap atau utang tidak lancar.

9.8 Guna Laporan Neraca

a. Tipe / Macam Perusahaan

Page 23: TUGAS tetap

Contoh: perusahaan ternak ayam akan lain susunan perkiraannya dengan

perusahaan ikan air deras atau perusahaan gudang pendingin.

b. Posisi Fisik dan Finansial Perusahaan

Yang tercatat didalam laporan neraca tidak saja jumlah mata uangnya atau

rupiahnya, tetapi juga macam serta gambaran dan bilangan atau timbangan

fisiknya akan nampak sesuai keperluan.

d. Nilai Absolut Aset dan Utang Perusahaan

Kegunaan nilai absolut antara lain, bisa untuk mengetahui bahwa suatu

perusahaan bukanlah perusahaan fiktif karena diketahui asset dan utang apa

saja yang menjadi bukti adanya perusahaan tersebut.

d. Struktur Finansial Perusahaan

Komposisi utang, aktiva, dan saldo, baik besarnya maupun waktu

kadarluwarsanya, jelas menjadi ukuran tentang posisi perusahaan pada akhir

tahun.

f. Likuiditas dan Solvabilitas Perusahaan

Dari susunan asset dan utang jangka pendek bisa diketahui apakah likuiditas

perusahaan bisa memenuhi kewajiban-kewajiban segera tanpa mengganggu

kegiatan operasional perusahaan.

Dari susunan asset dan utang jangka menengah dan jangka panjang.

f. Strategi Perkreditan

Suatu laporan neraca yang sehat, yang menggambarkan likuiditas dan

solvabilitas perusahaan yang terjamin bisa dijadikan alasan pihak kreditur

untuk memberikan kredit kepada perusahaan tanpa ragu-ragu.

Bagi perusahaan sendiri laporan neraca merupakan pedoman untuk mengatur

strategi perkreditan.

Page 24: TUGAS tetap

Misalnya, jika suatu saat likuiditas perusahaan terganggu, maka perusahaan

bisa minta kebijaksanaan dan pengertian pihak kreditur untuk mengatur

jadwal pembayaran utang yang tadinya utang jangka pendek menjadi utang

jangka menengah.

9.9 Laporan Neraca Komparatif

Menunjukkan perkembangan perusahaan melalui penganalisaan jangka

panjang (trend analysis).

Perkembangan jangka panjang sangat penting untuk menunjukkan apakah

perusahaan maju atau tetap atau malahan mundur dari tahun ke tahun. Bagi

kreditur, gambaran ini bisa dijadikan pegangan dalam pemberian pinjaman

modal.

Dalam menilai naik turunnya jumlah uang, harus diperhatikan penyebab dari

perubahan itu. Sebab-sebabnya bisa karena ada kemajuan atau kemunduran

aktivitas operasional perusahaan, tetapi bisa juga karena faktor-faktor

eksternal di luar perusahaan.

Contohnya, kenaikan jumlah asset yang mungkin karena naiknya efisiensi

kerja sehingga volume output naik, tetapi bisa juga karena harga output

tersebut di pasaran naik, atau naiknya asset disebabkan karena pemilik

perusahaan mendapatkan warisan yang langsung dipakai untuk menambah

modal.

Untuk penganalisisan jangka panjang, pemakaian angka rasio lebih efektif

dibandingkan angka absolut, karena akan memberikan gambaran yang lebih

jelas dan sederhana untuk dimengerti.

9.10 Analisis Rasio Likuiditas

9.10.1 Rasio Jangka pendek

Rasio jangka pendek menggambarkan berapa jauh kemampuan

perusahaan dapat menutupi semua utangnya yang harus dibayar dalam

Page 25: TUGAS tetap

jangka pendek tanpa mengganggu jalannya atau kegiatan operasional

perusahaan.

Rumusnya:

Rasio jangka Pendek =

Contoh soal: kalau jumlah asset jangka pendek adalah Rp 44 juta, jumlah

utang jangka pendek adalah Rp 20 juta, maka:

Rasio Hangka Pendek = = 2,2

Rasio jangka pendek sebaiknya tidak terlalu kecil, namun tidak juga

terlalu besar. Biasanya Rasio yang sering dipakai adalah 2.

Kalau rasio terlalu kecil, maka akan membahayakan likuiditas

perusahaan. Kalau terlalu besar, maka modal kurang.

9.10.2 Rasio Cepat (Rasio Uji Basi)

Suatu rasio jangka pendek komparatif yang melibatkan kurun waktu

yang relatif panjang lebih baik diselingi dengan menghitung rumus

rasio cepat (quick ratio atau disebut juga acid test ratio).

Rasio cepat

Selain dari tiga rasio di atas, ada lagi cara pengukuran likuiditas dari

laporan neraca, yaitu dengan membandingkan besarnya modal

operasional. Modal operasional ini dihitung dengan cara jumlah asset

jangka pendek dikurangi utang jangka pendek, seperti diketahui modal

operasional ini gunanya untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan

dalam kegiatan produksi.

Page 26: TUGAS tetap

Ukuran lain untuk likuiditas dari laporan neraca ialah mencari rasio

antara jumlah utang jangka pendek dengan nilai bersih kekayaan

perusahaan (saldo positif) yang meupakan hak lain dari pemilik

perusahaan.

9.11 Analisis Rasio : solvabilitas

9.11.1 Rasio Jangka Menengah

Rasio jangka menengah menggambarkan solvabilitas perusahaan,

seperti diketahui jangka menegah meliputi waktu sekitar tiga tahun

atau lebih. Rumusnya adalah sebagai berikut :

Rasio jangka pendek =Jumlah aset (jangka pendek + menengah)

Jumlah utang (jangka pendek + menengah

Contoh soal : jumlah aset jangka pendek adalah Rp 44 juta, jumlah

aset jangka menegah adalah Rp 11 juta. Jumlah utang jangka pendek

adalah Rp 20 juta, sedangkan jumlah utang menengah adalah Rp 2

juta.

Rasio jangka menengah

Angka ini berarti bahwa setiap Rp 2,5 juta aset perusahaan dapat

menutupi utang sebesar Rp 1 juta dalam jangka menengah.

Besarnya angka rasio jangka menengah dapat dijadikan pedoman

untuk mengukur solvabilitas atau kelestarian perusahaan.

9.11.2 Rasio Modal Bersih

Rasio modal bersih merupakan rasio yang paling penting diantara

ketiga rasio tersebut di atas karena menggambarkan kedudukan

likuiditas dan solvabilitas perusahaan yang akan diperlihatkan

kelestarian dan posisi keuangan perusahaan.

Page 27: TUGAS tetap

Rumus rasio ini:

Rasio modal bersih =Jumlah modal bersih

Jumlah semua utang

9.12 Analisis Rasio : Daya Bayar

9.12.1 Rasio Utang/Modal Pribadi (Saldo Positif)

Rasio ini merupakan alat lain yang dipakai untuk mengukur likuiditas

perusahaan.

Rumusnya:

Rasio utang/modal pribadi =Jumlah utang

Modal pribadi

9.12.2 Rasio Saldo Positif/Aset Perusahaan

Saldo positif disebut pula modal pribadi perusahaan yang pada gilirannya

merupakan milik pribadi pemilik perusahaan.

Karenanya nilai bersih kekayaan perusahaan sering dihubungkan dengan

kekayaan pribadi pemiliknya.

Tujuan penghubungan selain untuk melihat perkembangan atau posisi

keuangan perusahaan juga untuk melihat kekuatan ekonomi pemilik

perusahaan secara pribadi.

Rumusnya:

Rasio Modal Pribadi/ Aset Perusahaan =

9.12.3 Rasio Struktur Utang

Rasio struktur utang dapat juga dipakai sebagai indikator likuiditas

perusahaan. Rasio ini menunjukkan hubungan antara utang jangka pendek

dengan seluruh utang perusahaan.

Page 28: TUGAS tetap

Rumusnya:

Rasio Struktur Utang =

Utang bersyarat adalah utang perusahaan yang sudah dipersiapkan yang

akan dibayar apabila benar-benar terjadi suatu transaksi tertentu.

Contoh: Pajak yang sudah diperhitungkan akan dibayar kalau ada asset

yang diperkirakan akan terjual benar-benar terjual (contingent capital

gain tax on sale of current asset)

9.13 Membahas Analisis Komparatif

Kalau beberapa angka rasio tersebut untuk beberapa tahun dibandingkan,

maka perkembangan keuangan akan nampak. Angka-angka menaik

menandakan gejala yang baik karena saldo positif semakin bertambah

besar, yang pada gilirannya menunjukkan keuangan perusahaan

bertambah baik pula.

Dengan keterangan mengenai rasio-rasio, jelaslah bahwa rasio jangka

pendek, jangka menengah, dan rasio modal bersih dapat dijadikan

pedoman bagaimana tersebarnya utang-utang perusahaan.

Page 29: TUGAS tetap

BAB 10

ANALISIS PENDAPATAN LAPORAN RUGI LABA

Page 30: TUGAS tetap

ANALISIS PENDAPATAN LAPORAN RUGI LABA

10.1 Arti Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba adalah ringkasan dari semua penerimaan ditambah

keuntungan dikurangi semua pengeluaran ditambah kerugian, sama dengan hasil

pendapatan bersih perusahaan atau kerugian bersih perusahaan selama jangka waktu

tertentu.

Laporan rugi laba sering pula disebut laporan pendapatan atau

mengungkapkan keberhasilan atau kegagalan jalannya suatu perusahaan selama satu

tahun. Laporan ini menjelaskan macam biaya dan pendapatan yang timbul akibat

pemakaian bermacam-macam modal termasuk kredit dalam perusahaan.

Guna laporan rugi laba, yaitu:

1. Menentukan pembayaran pajak

2. Menganalisis kemungkinan perubahan luas usaha

3. Mengevaluasi hasil kegiatan operasional perusahaan

4. Mengukur daya bayar utang perusahaan

10.2 Jenis-jenis Penerimaan

Jenis-jenis penerimaan yang bisa dihasilkan perusahaan diantaranya:

Penerimaan tunai dari penjualan hasil usahatani dan segala keuntungan yang

berhubungan dengan kegiatan usahatani.

Penerimaan dalam bentuk natura seperti konsumsi komoditi yang dihasilkan

usahatani.

Penerimaan atau penghasilan bukan tunai seperti perubahan nilai ternak atau

barang milik perusahaan.

Penerimaan dari sumber luar usahatani seperti upah kerja dan bunga atau deviden

dari surat berharga yang dimiliki perusahaan.

Keuntungan modal yang tidak terealisasikan seperti naiknya harga saham

perusahaan.

Tiga bagian yang terdapat di dalam laporan rugi laba yaitu penerimaan,

pengeluaran dan semua pendapatan bersih atau semua kerugian bersih.

Page 31: TUGAS tetap

10.3 Penerimaan

Penerimaan perusahaan bersumber dari pemasaran atau penjualan hasil usaha

dan juga bersumber dari pembayaran-pembayaran tagihan, bunga, deviden,

pembayaran dari pemerintah dan pembayaran lainnya yang menambah asset

perusahaan.

Tujuan semua pencatatan penerimaan ini untuk memperlihatkan sejelas

mungkin berapa besar penerimaan kotor dari penjualan hasil operasional dan

penerimaan lainnya di perusahaan tersebut. Laporan rugi laba komparatif

menunjukkan perkembangan perusahaan dalam jangka yang lebih lama dari satu

tahun. Tahun-tahun yang dibandingkan harus berurutan. Dalam hal ini perlu

diperhatikan perubahan nilai karena depresiasi atau penambahan nilai seperti nilai

tanah dan hewan serta pengurangan nilai (penyusutan) seperti mesin-mesin dan

bangunan.

10.4 Pengeluaran

Pengeluaran perusahaan adalah semua uang yang dikeluarkan perusahaan

sebagai biaya produksi, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Biaya produksi

dapat disebut sebagai biaya operasional dalam jangka waktu satu tahun. Dalam

usahatani keluarga sering terjadi balas jasa untuk tenaga kerja, sehingga balas jasa

untuk perkiraan seperti ini tidak dihitung sebagai pengeluaran, akibatnya pendapatan

bersih perusahaan dihitung terlalu tinggi sedangkan pengeluaran dihitung terlalu

rendah.

10.5 Penyesuaian Bukan Tunai dan Pendapatan dari Luar Perusahaan

Perhitungan penyesuaian bukan tunai berguna agar penerimaan dan

pengeluaran perusahaan tidak dinilai terlalu rendah atau terlalu tinggi yang akan

mengakibatkan kesalahan fatal yaitu terlalu tinggi atau terlalu rendahnya penilaian

pendapatan bersih perusahaan. Penyesuaian nilai perusahaan yang tidak disebabkan

oleh lalu lintas arus tunai ini umpamanya depresiasi barang modal bergerak dan

barang tidak bergerak, bertambahnya nilai tanah atau barang tidak bergerak lainnya,

tambahnya usia hewan produksi atau tanaman yang mengakibatkan nilai jual atau

Page 32: TUGAS tetap

nilai produktivitas turun atau naik, serta turun atau naiknya harga di pasaran sehingga

nilai inventaris menurun atau naik.

10.6 Pendapatan Bersih

Pendapatan bersih atau kerugian bersih dari suatu perusahaan dibagi menjadi

tiga macam yaitu pendapatan/kerugian bersih operasional, pendapatan/kerugian

bersih tunai dan pendapatan/kerugian bersih perusahaan.

10.7 Pendapatan Bersih Operasional

Pendapatan ini dihitung dengan mengurangkan pengeluaran operasional dari

penerimaan kotor. Pendapatan bersih operasional memungkinkan untuk

membandingkan efisiensi beberapa usahatani yang sejenis dengan macam-macam

struktur ongkos tetap. Cara perhitungan ini membandingkan satuan pendapatan yang

diperoleh dari beberapa kali proses produksi pada perusahaan yang sama selama

beberapa tahun.

10.8 Pendapatan Bersih Tunai

Pendapatan bersih tunai adalah jumlah pendapatan bersih operasional tunai

dikurangi dengan jumlah pengeluaran atau ditambah penerimaan bukan tunai selama

satu tahun. Dalam penghitungan ini hasil jual beli barang modal tidak dimasukkan.

Kegunaan mengetahui pendapatan bersih tunai ini ialah untuk mempermudah analisis

keluar masuknya uang tunai, dan juga untuk menghitung pajak pendapatan karena

pajak dihitung berdasarkan uang yang keluar masuk di perusahaan.

10.9 Pendapatan Bersih Perusahaan

Pendapatan ini didapat dengan menambahkan pendapatan bersih tunai dengan

pendapatan dari luar perusahaan selama satu tahun. Pendapatan bersih perusahaan

merupakan pendapatan yang diterima pengusaha, tenaga kerja keluarga, balas jasa

yang diterima pemilik perusahaan sebagai manajer perusahaan dan modal pribadi

yang dimilikinya. Jumlah inilah yang dapat dipakai untuk membiayai keluarga dan

pajak penghasilan. Selebihnya merupakan jumlah tabungannya. Pembayaran untuk

Page 33: TUGAS tetap

cicilan beli tanah atau pembayaran yang tidak termasuk dalam seksi pengeluaran di

muka harus diambil dari tabungan ini.

10.10 Analisis Rasio Laporan Rugi Laba

Rasio laporan rugi laba bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok. Pertama,

rasio yang menghubungkan pengeluaran dan penerimaan kotor. Kedua, rasio yang

menghubungkan penerimaan dan modal investasi.

10.10.1 Rasio Pengeluaran/Penerimaan

Dipakai untuk mengukur efisiensi input-output dengan menghitung berapa

banyaknya perbedaan antara produksi total dan biaya produksi total.

(1) Rasio Operasional

Rasio Operasional =

(2) Rasio Tetap

Rasio Tetap =

(3) Rasio Kotor

Merupakan rasio jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel yang

dihubungkan dengan penerimaan kotor.

Rasio Kotor =

10.10.2 Rasio Pendapatan/Investasi

Diperlukan untuk membuktikan efisiensi modal yang dipakai dalam

perusahaan.

(1) Rasio Hasil Investasi Modal

Biasanya dipakai untuk menilai dengan cepat efisiensi modal.

Page 34: TUGAS tetap

Rasio Hasil Investasi Modal =

Page 35: TUGAS tetap

(2) Rasio Tingkat Hasil Investasi Modal

Dinyatakan dalam persentase. Guna rimus ini untuk mengukur efisiensi

penggunaan modal dalam perusahaan.

Rasio Tingkat Hasil Investasi Modal =

Hasil bersih modal = (Pendapatan Bersih Perusahaan + Bunga yang sudah

dibayar) - (Balas Jasa Keluarga + Balas Jasa

Manajemen Pengusaha Pemilik)

(3) Rasio Tingkat Hasil Investasi Modal Pribadi

Rasio Tingkat Hasil Investasi Modal Pribadi =

Dua kelemahan pemakaian rasio tingkat hasil investasi, yaitu:

1. Susahnya menghitung balas jasa pengusaha/pemilik

2. Menghitung balas jasa tenaga kerja keluarga

10.11 Analisis Rasio Laporan Rugi Laba Komparatif

Dalam menyusun laporan rasio komparatif berdasarkan laporan rugi laba

komperatif dalam bilangan rupiah. Angka-angka yang tersusun sederhana lebih

mudah dibaca dan dibandingkan juga bisa diterangkan secara deskriptif.

10.12 Faktor-faktor Manajemen Sebagai Pengukur

Ukuran-ukuran yang dipakai biasanya adalah hasil manajemen, hasil panen,

nilai kotor hasil perusahaan, hasil ternak, pendapatan kotor per orang, pendapatan per

Rp 1.000, pengeluaran ongkos, serta ongkos mesin dan bahan bakar.

10.12.1 Hasil Manajemen

Hasil manajemen dihitung dari pendapatan usahatani bersih yang dikurangi

dengan upah untuk pelaksana dan tenaga keluarga serta hasil dari modal milik

pribadi.

Page 36: TUGAS tetap

10.12.2 Hasil Panen dari Nilai Kotor Hasil Panen

Hasil panen dan nilainya dapat pula dijadikan ukuran untuk menilai

kemampuan manajemen petani. Contoh petani Darya. merupakan petani yang

berhasil dalam mengelola usahataninya karena hasil panen dan nilainya termasuk

baik untuk daerahnya.

10.12.3 Hasil Ternak

Tinggi rendahnya hasil yang diperoleh dibandingkan dengan jumlah makanan

ternak yang tertentu ini akan menggambarkan kemampuan manajemen petani. Hasil

peternakan adalah fungsi dari kombinasi perusahaan peternakan, efisiensi cara

memakai makanan ternak, serta harga ternak yang dibeli dan yang nantinya dijual.

10.12.4 Pendapatan Kotor Per Orang

Pendapatan kotor per orang adalah ukuran untuk menilai efisiensi tenaga

kerja. Tingkat pendapatan kotor per orang selama setahun akan berlainan sesuai

dengan macam usahatani dan macam kegiatannya. Posisi yang menguntungkan bagi

petani ialah kalau petani dapat mengadakan kombinasi yang tepat dalam pemakaian

berbagi faktor produksi. Pendapatan kotor per Rp 1.000, pengeluaran ongkos

menunjukkan ukuran efisiensi pemakaian bahan produksi.

10.12.5 Pendapatan Per Rp 1.000 Ongkos

Hasil kotor per Rp 1.000, ongkos yang dicapai petani Darya menunjukkan

jumlah di atas rata-rata, kecuali tahun 1980 dan 1981.

10.12.6 Ongkos Mesin dan BahanBakar

Ongkos mesin-mesin dan bahan bakar serta sumber tenaga lainnya yang

dipakai untuk mengelola suatu luas tanah tertentu merupakan pengeluaran yang

penting yang dapat menggambarkan efisiensi manajemen.

Page 37: TUGAS tetap

BAB 11

ANALISIS ARUS TUNAI : LAPORAN ARUS TUNAI

Page 38: TUGAS tetap

ANALISIS ARUS TUNAI : LAPORAN ARUS TUNAI

Laporan neraca dan laporan rugi laba merupakan alat pengukur keadaan

keuangan dan umumnya kemampuan manajemen suatu usaha tani. Namun kedua

laporan ini belum dapat menjamin dalam menggambarkan kemampuan perusahaan

membayar utangnya karena sering terjadi kreditor mengalami keterlambatan dalam

menerima angsuran utang, walaupun perusahaan menunjukkan laporan neraca dan

laporan rugi laba yang baik. Untuk menutupi kekurangan ini diperlukan suatu

laporan lain yang menggambarkan arus uang di dalam perusahaan dan dapat disebut

dengan laporan arus tunai.

11.1 Arti Laporan Arus Tunai

Laporan arus tunai yang disebut juga laporan arus sumber dan pemakaian

uang adalah suatu catatan tentang keluar masuknya uang yang disebabkan oleh

transaksi-transaksi keuangan di dalam suatu perusahaan selama waktu tertentu,

biasannya satu tahun.

Transaksi-transaksi yang terjadi selama perusahaan beroperasi dan yang

mengakibatkan keluar masuknya uang, pada akhir tahun dituangkan di dalam laporan

neraca dan kemudian secara kronologis dimasukkan ke dalam laporan rugi laba

sebagai penerimaan dan pengeluaran. Pada gilirannya, berdasarkan kedua laporan

ini, arus arah keluar masuk tunai ini dicatat dalam laporan arus tunai maka laporan

ini bersifat dinamis.

11.2 Pengaruh Transaksi Terhadap Arus Masuk Tunai dan Arus Keluar

Tunai

Seperti telah dijelaskan arus masuk tunai menambah aset perusahaan

sedangkan arus keluar tunai mengurangi kekayaan atau menambah hutang.

Ada sembilan macam transaksi yang memberikan pengaruh yang sama pada

keuangan perusahaan, pengaruhnya adalah sebagai berikut:

1. Menambah sekaligus mengurangi aset.

2. Aset bertambah dan utang bertambah pula.

Page 39: TUGAS tetap

3. Aset bertambah dan modal bertambah.

4. Aset berkurang dan utang berkurang

5. Aset berkurang dan modal pun berkurang.

6. Utang naik dan utang turun.

7. Utang naik dan modal turun.

8. Utang turun dan modal naik.

9. Modal naik tetapi sekaligus juga turun.

11.3 Arus Masuk Tunai dan Arus Keluar Tunai

Aliran atau arus uang yang bergerak di dalam perusahaan secara terus

menerus merupakan arus sumber pemakaian uang.

Maka sumber arus tunai yang mengalir adalah sebagai berikut:

1. Sumber arus masuk tunai yang mengalir dapat berasal dari:

Hasil-hasil penjualan produk dan pembayaran-pembayaran dari pemerintah

seperti uang subsidi.

Hasil penjualan barang-barang produksi.

Pendapatan dari sumber luar pertanian seperti bunga, deviden dan upah.

Penjualan kertas berharga.

Pinjaman dan

Modal milik pribadi dari luar perusahaan pertanian.

2. Sumber arus keluar tunai dapat di arahkan untuk membiayai:

Ongkos-ongkos operasional usaha tani.

Investasi modal seperti untuk tanah dan bangunan.

Pembelian kertas-kertas berharga.

Pembayaran utang-utang.

Pengeluaran uang tunai untuk keperluan konsumsi, pajak, pembayaran,

deviden, bunga dan lain-lain.

Penarikan modal milik pribadi seperti untuk hadiah atau liburan.

Page 40: TUGAS tetap

11.4 Bagan Suatu Arus Tunai

Pada gambar 11.1 (Arus Tunai Usahatani Sederhana) pada diagram untuk

usahatani yang baru mulai, uang dari waduk persediaan dapat dialirkan untuk

pembelian tanah pertanian, barang-barang tetap, ongkos-ongkos operasional atau

untuk pembelian input dan kebutuhan konsumsi keluarga. Kecuali untuk pemakaian

konsumsi, pemakaian untuk lain-lain pada gilirannya akan mengisi dan mengalirkan

uangnya kembali ke waduk persediaan uang. Volume dan gerak arus uang ini akan

ditentukan oleh tersedianya uang tunai di dalam perusahaan.

Karena ada faktor-faktor di luar kekuasaan petani yang tidak dapat

diramalkan yaitu perubahan harga, keperluan-keperluan yang tidak terduga untuk

keluarga, dan kecelakaan maka petani selalu mempertahankan jumlah uang tunai

tertentu di dalam waduk persediaan uang perusahaannya untuk menghadapi segala

kemungkinan. Walaupun penahanan jumlah tertentu untuk persediaaan akan

mengurangi arus uang di dalam aktivitas perusahaan. Hal ini lebih baik daripada

petani harus menjual barang-barang dengan harga yang mungkin merugikan atau

mengurangi konsumsinya andaikata terjadi hal-hal yang merugikan tadi.

Pada gambar 11.2 (Arus Tunai Usahatani Modern) adalah suatu diagram yang

menggambarkan arus uang di dalam perusahaan yang sudah modern. Pada diagram

ini digambarkan bahwa hubungan perusahaan dengan pasar modal terbuka dalam

bentuk perusahaan kredit, tabungan di luar perusahaan dan sumber-sumber serta arah

pemakaian uang lainnya. Sumber-sumber perkreditan tersedia baik dalam jangka

pendek, menengah maupun panjang, dapat menggerakkan arus uang di dalam

perusahaan. Malahan dapat memperbesar volume arus, walaupun uang tunai yang

ada di dalam waduknya juga yang akhirnya menentukkan arus uang.

Perbedaan dengan arus uang pada perusahaan yang kecil ialah bahwa

persediaan uang yang harus ditahan dalam waduk perusahaan yang besar relatif lebih

sedikit. Hal ini disebabkan karena pada perusahaan yang besar likuiditas perusahaan

dapat diandalkan dari sumber-sumber lain seperti persediaan kredit, tabungan-

tabungan di luar usahatani dan sumber modal lainnya.

Page 41: TUGAS tetap

11.5 Gunanya Laporan Arus Tunai

Kegunaan dari laporan arus tunai diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan manajemen yang baik mengenai keluar masuknya uang tunai

dan pemakaian uang setiap waktu yang diperlukan.

2. Mengkoordianasikan cara untuk mencapai keuntungan dan kelestarian

perusahaan serta ke arah mana yang harus di salurkan seeefiesin dan sefektif

mungkin.

3. Sebagai alat untuk melihat kedudukan serta jalannya perusahaan.

4. Memudahkan untuk membuat rencana kerja selanjutnya, terutama kalau memakai

modal luar.

5. Mengetahui waktu dan jumlah untuk mencicil dan menambah hutang.

Laporan arus tunai memuat penjualan dan pembelian barang-barang modal

seperti mesin-mesin, ternak produksi, tanah serta bangunan. Penyusutan dan

penambahan nilai dari aset ini dimasukkan ke dalam laporan rugi laba. Demikian

pula perkiraan-perkiraan yang berasal atau berhubungan dengan sektor luar usahatani

dicatat dalam laporan arus tunai seperti pendapatan dari luar usaha tani, pajak

pendapatan, pengeluaran-pengeluaran untuk biaya diluar usaha tani dan biaya

konsumsi.

Suatu gambaran arus tunai untuk beberapa tahun membantu pengusaha

melihat keadaan perusahaan yang dijelaskan terdahulu untuk waktu yang lama dan

perlu untuk penganalisisan perusahaan dalam janka panjang. Laporan demikian

disebut laporan arus tunai komparatif.

11.6 Penganggaran Arus Uang

Laporan arus tunai baik beberapa tahun maupun musiman adalah alat yang

sangat berguna untuk menyusun anggaran arus uang selama tahun yang berikutnya

atau bertahun-tahun yang akan datang. Anggaran arus uang terdiri dari dua macam

yaitu anggaran arus uang musiman dan anggaran arus uang tahunan atau anggaran

atau jangka panjang.

Page 42: TUGAS tetap

11.7 Laporan Finansial Pro Forma

Laporan finansial pro forma adalah suatu laporan yang menjelaskan informasi

akuntansi atau keuangan pada waktu yang akan datang.

Laporan rugi laba pro forma menjelaskan pendapatan bersih perusahaan di

waktu yang akan datang pula. Laporan arus tunai pro forma juga menjelaskan arus

masuk dan arus keluarnya tunai suatu perusahaan di waktu-waktu yang akan dilalui.

Suatu laporan laba rugi pro forma disusun berdasarkan data-data yang

diramalkan di dalam anggaran arus tunai dan laporan neraca pro forma. Laporan

neraca pro forma juga berdasarkan ramalan-ramalan perubahan aset dan utang

perusahaan di waktu yang akan datang.

11.8 Hubungan Antar Laporan Keuangan

Laporan keungan yang bisa dipakai adalah laporan neraca, laporan rugi laba

dengan laporan perubahan modalnya serta laporan arus tunai.

Ketiga laporan ini bertujuan menunjukkan perkembangan untung rugi modal

pribadi atau saldo positif bersih yang dioperasikan di dalam perusahaan dalam waktu

tertentu.

11.9 Rumus-rumus Untuk Mengukur Posisi Keuangan Perusahaan

Analisa rasio dan analisa komparatif gunanya untuk memonitor kekuatan

finansial perusahaan bila ada hal-hal yang membahayakan. Empat kriteria dari

analisis finansial adalah:

a. Likuiditas

b. Solvabilitas

c. Profitabilitas atau rentabilitas

d. Produktivitas penanaman modal

a. Rasio LIKUIDITAS : dihitung dari laporan neraca dan laporan arus tunai.

Gunanya : Menunjukan kesanggupan perusahaan membayar utang kapan saja,

tanpa mengganggu jalannya perusahaan.

Page 43: TUGAS tetap

Rumus 1 : Rasio jangka pendek

Rasio jangka pendek =Jumlah aset jangka pendek

Jumlah utang jangka pendek

Gunanya :

1. Menentukan pemberian kredit oleh kreditor

2. Menentukan penyusutan kembali utang berdasarkan kadaluarsanya waktu utang

Rumus 2 : Rasio Cepat (Rasio Uji Basi)

Rasio cepat =Jumlah aset jangka pendek – (persediaan + inventaris)

Jumlah utang jangka pendek

Gunanya : Bagi perysahaan yang memiliki inventaris dan persediaan banyak untuk

mengukur likuiditas perusahaan.

b. Rasio SOLVABILITAS : dihitung dari laporan neraca

Gunanya : Untuk mengetahui SISA asset perusahaan setelah SEMUA asset

perusahaan diuangkan dan semua utang dibayar. Jika kekayaan sama atau lebih besar

daripada jumlah utang maka perusahaan solvabel.

Rumus 3 :

Rasio jangka pendek =Jumlah aset (jangka pendek + menengah)

Jumlah utang (jangka pendek + menengah

Rumus 4 :

Rasio modal bersih =Jumlah semua harta

Jumlah semua utang

Gunanya : Jika rasio lebih besar dari 1, kalau perusahaan dilikuiditaskan utang masih

bisa dibayar. Ini menunjukkan SOLVABILITAS.

Page 44: TUGAS tetap

c. Rasio Daya Bayar Utang : Rasio Perimbangan / Modal Pribadi (saldo positif)

Rumus 5 :

Rasio utang/modal pribadi =Jumlah utang

Modal pribadi

Rumus 6 :

Pasar modal pribadi/nilai

kekayaan=

Modal pribadi atau saldo positif

Jumlah aset perusahaan

Rumus 7 :

Rasio struktur utang =Jumlah utang jangka pendek

Jumlah semua utang – jumlah utang yang bersyarat

d. Rasio Keuntungan (Profitabilitas/Rentabilitas)

Dihitung dari laporan rugi laba

Gunanya : Mengukur efisiensi input terhadap output. Jika rasio lebih besar dari 1,

perusahaan efisien dan untung.

Rumus 8 :

Rasio operasional =Jumlah pengeluaran operasional

Jumlah penerimaan kotor

Keterangan : Pengeluran Operasional = Ongkos Variabel

Rumus 9 :

Rasio tetap =Pengeluaran tetap

Jumlah penerimaan kotor

Keterangan : Pengeluaran Tetap = Ongkos tetap

Rumus 10 :

Page 45: TUGAS tetap

Rasio kotor =Jumlah pengeluaran

Jumlah penerimaan kotor

e. Rasio Produktivitas (Efisiensi) modal

Gunanya : Untuk mengukur efisiensi penanaman modal atau “turnover”

Rumus 11 :

Rasio Hasil Investasi Modal =Pendapatan Kotor

Invesatasi Rata-rata Modal

Keterangan : Jika hasil investasi modal : 0,50, ini berarti untuk setiap rupiah yang

diinvestasikan pendapatan kotor bertambah Rp. 0,50.

Rumus 12 :

Investasi rata-rata modal =Kekayaan perusahaan awal + akhir tahun

2

Rumus 13 :

Tingkat Hasil Investasi Modal =Investasi modal

Rata-rata investasi modal

Rumus 14 :

Hasil Bersih Investasi Modal = (Pendapatan Bersih Perusahaan + Bunga yang

Dibayar) – (Balas jasa manjemen + Tenaga keluarga)

Keterangan : Jika hasil bersih investasi modal = 4,5 persen ini berarti setiap Rp. 1

yang diinvestasikan pendapatan bersih bertambah Rp. 0,045

Rumus 15 :

Tingkat hasil modal pribadi =Hasil investasi modal pribadi

Rata-rata kekayaan