Tugas Teori Dan Perencanaan Pembangunan
-
Upload
danu-ardhiarso -
Category
Documents
-
view
30 -
download
9
Transcript of Tugas Teori Dan Perencanaan Pembangunan
TUGAS TEORI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NAMA : DANU ARDHIARSO
NIM : 071314453006
DEFINISI PEMBANGUNAN
Menurut UNDP (1990:1), pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-
pilihan bagi manusia ("a process of enlarging people's choices"). Dari definisi ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa fokus pembangunan suatu negara adalah penduduk karena penduduk adalah
kekayaan suatu negara. Konsep atau definisi pembangunan manusia tersebut pada dasarnya
mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas. Definisi ini lebih luas dari definisi pembangunan
yang hanya menekankan pada pertumbuhan ekonomi. Dalam konsep pembangunan manusia,
pembangunan seharusnya dianalisis serta dipahami dari sudut manusianya, bukan hanya dari
pertumbuhan ekonominya, Sebagaimana dikutip dari UNDP (1995:118), sejumlah premis penting
dalam pembangunan manusia diantaranya adalah :
1. Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai pusat perhatian;
2. Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk, tidak hanya
untuk meningkatkan pendapatan mereka; oleh karena itu, konsep pembangunan manusia
harus terpusat pada penduduk secara keseluruhan, dan bukan hanya pada aspek ekonomi
saja;
3. Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada upaya meningkatkan kemampuan
(kapabilitas) manusia tetapi juga pada upaya-upaya memanfaatkan kemampuan manusia
tersebut secara optimal; Pembangunan manusia didukung empat pilar pokok, yaitu :
Prodiktifitas, pemerataan, kesinmabungan, dan pemberdayaan;
4. Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan pembangunan dan dalam
menganalisis pilihan-pilihan untuk mencapainya.
Pembangunan Menurut Para ahli
Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh
suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa
(nation building)”. Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih
sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang
dilakukan secara terencana
Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai
transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju
arah yang diinginkan. Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui
peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga
kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar. Sebaliknya, kontribusi sektor
pertanian akan menjadi semakin kecil dan berbanding terbalik dengan pertumbuhan industrialisasi
dan modernisasi ekonomi. Transformasi sosial dapat dilihat melalui pendistribusian kemakmuran
melalui pemerataan memperoleh akses terhadap sumber daya sosial-ekonomi, seperti pendidikan,
kesehatan, perumahan, air bersih,fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses pembuatan
keputusan politik. Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan, antara lain, dengan
bangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme, disamping adanya perubahan nilai dan
norma yang dianut masyarakat, seperti perubahan dan spiritualisme ke materialisme/sekularisme.
Pergeseran dari penilaian yang tinggi kepada penguasaan materi, dari kelembagaan tradisional
menjadi organisasi modern dan rasional.
Seers (1977), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu istilah teknis, yang berarti membangkitkan
masyarakat di Negara-negara berkembang dari kemiskinan, tingkat melek huruf ( literacy rate) yang
rendah, pengangguran, dan ketidakadilan sosial.
Rogers (1969 dan 1971), mendefinisikan pembangunan sebagai proses yang terjadi pada level atau
tingkatan system sosial, sedangkan modernisasi sebagai proses yang terjadi pada level individu.
Inayatullah (1976), mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan menuju pola-pola masyarakat
yang ebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai
kontrol yang lebih besar terhadap lingkungan dan tujuan politiknya, juga memungkinkan warganya
memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.
Berger (1987), memandang modernisasi sebagai suatu rangkaian fenomena historis yang jauh lebih
spesifik, yang diasosiasikan dengan tumbuhnya masyarakat-masyarakat industrial.
Dissaynake (1984), mendefinisikan pembangunan sebagai proses perubahan sosial yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup dari seluruh atau mayoritas masyarakat tanpa merusak lingkungan alam
dan cultural tempat mereka berada dan berusaha melibatkan sebanyak mungkin anggota masyarakat
dalam usaha ini dan menjadikan mereka penentu dari tujuan mereka sendiri.
Rogers dan Shoemaker (1971), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu jenis perubahan sosial,
dimana ide-ide baru diperkenalkan pada suatu sistem sosial untuk menghasilkan pendapatan per
kapita dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui metode produksi yang lebih modern dan
organisasi sosial yang lebih baik. Pembangunan adalah modernisasi pada tingkat sistem sosial.
Sebagaimana dikemukakan oleh para para ahli di atas, pembangunan adalah semua proses
perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan
perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya
pembangunan
Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan masyarakat yang menyangkut berbagai
aspek, pemikiran tentang modernisasi pun tidak lagi hanya mencakup bidang ekonomi dan
industri, melainkan telah merambah ke seluruh aspek yang dapat mempengaruhi kehidupan
masyarakat. Oleh karena itu, modernisasi diartikan sebagai proses transformasi dan perubahan
dalam masyarakat yang meliputi segala aspeknya, baik ekonomi, industri, sosial, budaya, dan
sebagainya.
Oleh karena dalam proses modernisasi itu terjadi suatu proses perubahan yang mengarah pada
perbaikan, para ahli manajemen pembangunan menganggapnya sebagai suatu proses
pembangunan di mana terjadi proses perubahan dari kehidupan tradisional menjadi modern, yang
pada awal mulanya ditandai dengan adanya penggunaan alat-alat modern, menggantikan alat-alat
yang tradisional.
REFERENSI
1. Bahri, Efri S. "Alternatif Strategi Pembangunan Sosial untuk Indonesia", dipublikasikan oleh
suarapembaca.detik.com pada Selasa, 18/08/2009
2. Adi, Isbandi Rukminto. 2008. Intervensi Komunitas: Pengembangan Masyarakat Sebagai
Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hal. 50-66
3. http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/03/19/pengertian-pembangunan/
4. http://slamet-triyono.blogspot.com/.../pengertian- pembangunan .html
5. http://sirajuddinputra-welcomeinmyparadise.blogspot.com/2011/06/pengertian-dan-definisi-
pembangunan.html