TUGAS TEKNOLOGI LINGKUNGAN

6
FIKA FAMUNGKAS/115060107111029 TUGAS TEKNOLOGI LINGKUNGAN RESUME TENTANG SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH SERTA PERBEDAANNYA. Sistem Pengolahan Air Limbah Sistem pengolahan limbah (sewerage system) adalah infrastruktur yang dibangun khusus untuk menangani, menyalurkan, dan mengolah limbah atau limpahan air hujan agar dapat dikembalikan dan diterima oleh lingkungan sehingga tidak membahayakan (relatif aman). Jenis-jenis Sistem Pengolahan Air Limbah antara lain: A. Pengolahan Individual Pengolahan individual adalah pengolahan air limbah yang dilakukan secara sendiri-sendiri pada masing-masing rumah terhadap air limbah yang dihasilkan, dengan diagram system penanganannya sebagai berikut : Bangunan pengolahan air limbah domestik yang dilakukan secara individu terdiri atas Tangki Septik dan Bangunan Peresapan. Tangki Septik Tangki Septik merupakan bangunan yang berfungsi sebagai penampung air kotor/tinja yang merupakan bahan organic, langsung dari WC atau Urinoir. Proses yang terjadi di dalam tangki septik tersebut adalah proses pembusukan/penguraian/perombakan bahan organik oleh mikroorganisme yang memerlukan waktu minimum 3 hari. Proses tersebut meliputi aerobik dan anaerobic. Bangunan Peresapan ada 2 jenis, yaitu peresapan memanjang dan peresapan melintang. B. Pengolahan individu pada lingkungan terbatas Pengolahan air limbah domestik secara individu pada lingkungan terbatas dilakukan terpadu dalam wilayah yang kecil/terbatas, seperti hotel, rumah sakit, bandar udara, pelabuhan dan fasilitas umum, dengan diagram system penanganannya sebagai berikut : TEKNOLOGI LINGKUNGAN 1

description

tugas makalah tentang teknologi lingkungan

Transcript of TUGAS TEKNOLOGI LINGKUNGAN

FIKA FAMUNGKAS/115060107111029TUGAS TEKNOLOGI LINGKUNGAN

RESUME TENTANG SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH SERTA PERBEDAANNYA.

Sistem Pengolahan Air LimbahSistem pengolahan limbah (sewerage system) adalah infrastruktur yang dibangun khusus untuk menangani, menyalurkan, dan mengolah limbah atau limpahan air hujan agar dapat dikembalikan dan diterima oleh lingkungan sehingga tidak membahayakan (relatif aman).Jenis-jenis Sistem Pengolahan Air Limbah antara lain:A. Pengolahan IndividualPengolahan individual adalah pengolahan air limbah yang dilakukan secara sendiri-sendiri pada masing-masing rumah terhadap air limbah yang dihasilkan, dengan diagram system penanganannya sebagai berikut :

Bangunan pengolahan air limbah domestik yang dilakukan secara individu terdiri atas Tangki Septik dan Bangunan Peresapan. Tangki Septik Tangki Septik merupakan bangunan yang berfungsi sebagai penampung air kotor/tinja yang merupakan bahan organic, langsung dari WC atau Urinoir. Proses yang terjadi di dalam tangki septik tersebut adalah proses pembusukan/penguraian/perombakan bahan organik oleh mikroorganisme yang memerlukan waktu minimum 3 hari.Proses tersebut meliputiaerobik dananaerobic. Bangunan Peresapan ada 2 jenis, yaitu peresapan memanjang dan peresapan melintang.B. Pengolahan individu pada lingkungan terbatasPengolahan air limbah domestik secara individu pada lingkungan terbatas dilakukan terpadu dalam wilayah yang kecil/terbatas, seperti hotel, rumah sakit, bandar udara, pelabuhan dan fasilitas umum, dengan diagram system penanganannya sebagai berikut :

C. Pengolahan KomunalPengolahan air limbah komunal adalah pengolahan air limbah yang dilakukan pada suatu kawasan pemukiman, industri, perdagangan seperti kota-kota besar, yang pada umumnya dilayani/dibuang melalui jaringan riool kota untuk kemudian dialirkan menuju ke suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas besar (Kota Yogyakarta: 170 lt/dt atau 15.500 m3/hari untuk melayani jumlah penduduk sekitar 110.000 orang pada tahun 2002) Bagi kota yang memiliki jaringan riool kota maka masyarakatnya dapat memanfaatkan jaringan riool kota tersebut sebagai tempat pembuangan air limbah yang dihasilkan dengan membayar sejumlah tertentu sesuai dengan tarif yang ditentukan (berdasarkan Perda). Diagram sistem penanganannya adalah sebagai berikut :

Proses pengolahan limbah cair industri mencakup proses fisik, kimia, dan biologis dan atau kombinasi dari ketiga proses tersebut dan tergantung dari jenis dan kualitas limbahnya serta tujuan dari pengolahan yang dilakukan. Tujuan pengolahan limbah cair adalah agar air yang tidak memenuhi syarat kesehatan menjadi memenuhi syarat kesehatan sehingga tidak mengganggu kesehatan masyarakat maupun merusak lingkungan.

Sistem Pengolahan Air BersihAir bersih adalah kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Dalam keseharian, air bersih digunakan untuk berbagai keperluan, dari minum, mandi, cuci, masak dan lainnya. Hasil dari aktivitas masyarakat tersebut adalah air buangan/air limbah. Selain dari rumah tangga, air buangan juga dapat berasal dari industri maupun kotapraja. Lalu bagaimana air buangan tersebut diolah menjadi air bersih?Secara umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3 aspek, yakni pengolahan secara fisika, kimia dan biologi. Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa adanya penambahan bahan kimia. Contohnya adalah pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dan lain-lain. Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia, seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya bahan ini digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air. Sedangkan pada pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan mikroorganisme sebagai media pengolahnya.PDAM (Perusahaan Dagang Air Minum), BUMN yang berkaitan dengan usaha menyediakan air bersih bagi masyarakat, biasanya melakukan pengolahan air bersih secara fisika dan kimia. Secara umum, skema pengolahan air bersih di daerah-daerah di Indonesia adalah sebagai berikut :1. Bangunan Intake (Bangunan Pengumpul Air)Bangunan intake berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Sumber air utamanya diambil dari air sungai. Pada bangunan ini terdapat bar screen (penyaring kasar) yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air, misalnya sampah, daun-daun, batang pohon, dsb.2. Bak Prasedimentasi (optional)Bak ini digunakan bagi sumber air yang karakteristik turbiditasnya tinggi (kekeruhan yang menyebabkan air berwarna coklat). Bentuknya hanya berupa bak sederhana, fungsinya untuk pengendapan partikel-partikel diskrit dan berat seperti pasir, dll. Selanjutnya air dipompa ke bangunan utama pengolahan air bersih yakni WTP.

3. WTP (Water Treatment Plant)Ini adalah bangunan pokok dari sistem pengolahan air bersih. Bangunan ini beberapa bagian, yakni koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi.a. KoagulasiDisinilah proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut didalamnya, analoginya seperti memisahkan air pada susu kedelai. Pada unit ini terjadi rapid mixing (pengadukan cepat) agar koagulan dapat terlarut merata dalam waktu singkat. Bentuk alat pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid mixing, dapat menggunakan hidrolis (hydrolic jump atau terjunan) atau mekanis (menggunakan batang pengaduk).b. FlokulasiSelanjutnya air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk dan memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi yang alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing) supaya flok menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang mampu mengikat flok-flok tersebut.c. SedimentasiBangunan ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel kolid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Pada masa kini, unit koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat tergabung yang disebut unit aselator.d. FiltrasiSesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran. Media butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan kerikil silica dengan ketebalan berbeda. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi.e. DesinfeksiSetelah bersih dari pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri yang hidup, sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini, biasanya berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yakni reservoir.4. ReservoirReservoir berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara gravitasi. Karena kebanyakan distribusi di Indonesia menggunakan konsep gravitasi, maka reservoir biasanya diletakkan di tempat dengan posisi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi, bisa diatas bukit atau gunung.Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA Instalasi Pengolahan Air. Untuk menghemat biaya pembangunan, unit intake, WTP dan reservoir dapat dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke resevoir. Pada akhirnya, dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.

Perbedaan system pengolah air limbah dengan system pengolah air bersih adalah:1. Sistem pengolah limbah berprinsip mengolah limbah dengan cara sedemikian rupa supaya air menjadi aman dan dapat diterima lingkungan sedangkan pengolahan air bersih adalah mengolah air yang ada dilingkungan atau sumber yang ada misalnya air sungai menjadi air yang aman untuk digunakan dan dikonsumsi oleh manusia.2. Menggunakan system yang berbeda, pengolahan air bersih relative lebih sulit karena ketat akan syarat kandungan kimianya. Karena digunakan langsung oleh manusia.3. Pada system pengolahan air bersih pemanfaatan gaya gravitasi yang seefisien mungkin demi biaya pengolahan semurah mungkin. Karena hasil pengolahan air bersih akan disalurkan ke rumah-rumah penduduk. Jika dapat mengurangi kebutuhan pompa diharapkan biaya lebih murah. Sehingga kebanyakan tempat pengolahan air bersih dilakukan didaerah dataran tinggi aatau memiliki elevasi tinggi. Sebaliknya pengolahan limbah biasanya dilakukan dihilir suatu aliran atau output suatu pembuangan limbah.4. Secara tidak langsung air yang digunakan sebagai bahan pengolahan air bersih adalah air hasil dari pengolahan air limbah.5. Pengolahan secara biologis dan fisika keduanya sama, secara umum biologis yaitu menggunakan mikroorganisme untuk pembusukan/penguraian/perombakan bahan organic dan secara fisika meliputi pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dan lain-lain. Sedangkan secara kimia keduanya berbeda, bahan dan system yang digunakan pada pengolahan air bersih relative lebih komplek. 6. Prinsip yang berbeda mengakhibatkan sietem pengolahan yang berbeda. Dapat di gambarkan sebagai berikur:

Air limbah WC&KMAir Limbah industriAir limbah rumah tanggaIntake (sungai, danau, mata air)

Pengolahan

Pengolahan

Air kebutuhan rumah tanggaAir kebutuhan industriAir minum

Output (sungai, diresapkan ketanah)

Gambar 1. System pengolahan air bersihGambar 2. System pengolahan air limbah

PUSTAKA:Taufik Hurohman. (2012) System penolahan air limbah. Tersedia: http://taufikhurohman.blogspot.com/2012/12/sistem-pengolahan-air-limbah.html

Khemal. (2012). Mempelajari pengolahan air bersih. Wordpress [online]. Tersedia: http://industri15khemal.wordpress.com/2012/08/01/mempelajari-cara-pengolahan-air-bersih/ [Type text]

TEKNOLOGI LINGKUNGAN

4