Tugas Tekev 1

download Tugas Tekev 1

of 9

description

qweqwrqeciywequwlvhqwvdhwbhbdjwjbdqvwduvwqdhqwbhdqbwdyuwqbdquwbdqwbdqwbdyqwdqwdq

Transcript of Tugas Tekev 1

Evaluasi Program Pembangunan Jembatan Suramadu

Disusun Oleh :Irsyad Muhammad RifaieD1091131010

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK

I. PendahuluanIndonesia sebagai sebuah negara berkembang terus memacu pertumbuhan ekonominya agar semakin dapat menyejahterakan rakyatnya di masa ini maupun di masa yang akan datang. Usaha untuk terus bertumbuh salah satunya adalah dengan proyek-proyek pemerintah yang dapat menunjang kegiatan perekonomian di negara ini. Namun proyek-proyek pemerintah tersebut bukannya tanpa kesulitan, karena terdapat kesulitan dalam pelaksanaannya baik dalam hal manfaat sebagai alat ukur yang efektif bagi perbaikan taraf hidup masyarakat, maupun dalam pencapaiannya (Anwar, 2011:7). Pembangunan di Indonesia seharusnya dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat agar mampu menolong diri sendiri, yang dapat dilakukan dengan memberdayakan dan menempatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan itu sendiri. Selain itu, pembangunan hasruslah berwawasan kearifan lokal sebagai salah satu usaha dalam menguatkan potensi lokal yang dimiliki sekaligus untuk menguatkan daya saing. Produk dengan dasar kearifan lokal akan mempunyai ciri khas atau trademark yang menjadikan produk tersebut lain daripada yang lain.

II. Pembahasan2.1. Studi Kasus Proyek Pembangunan Pemerintah Jembatan Suramadu 2.1.1. Latar Belakang Proyek Jembatan Suramadu

Peningkatan infrastruktur akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilisasi makro ekonomi, yaitu keberlanjutan fiskal, berkembangnya pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar tenaga kerja. The World Bank (1994) Mengapa Infrastruktur dibutuhkan? Kembali ke konsep dan definisi dasar Infrastruktur. Menurut Grigg 1988 definisi infrastruktur adalah :

1) Infrastruktur merupakan sistem fisik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi 2) Infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat 3) Infrastruktur berfungsi sebagai mediator antara sistem ekonomi dan sosial dalam tatanan kehidupan manusia dengan lingkungan (alam).Infrastruktur yang kurang atau tidak berfungsi akan memberikan dampak yang besar bagi manusia. Sebaliknya infrastruktur yang terlalu berlebihan untuk kepentingan manusia tanpa memperhatikan kapasitas daya dukung lingkungan akan merusak lingkungan tersebut dan pada hakekatnya juga akan merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya (sebagai bagian dari ekosistem). Infrastruktur harus dimengerti dan dipahami fungsinya sebagai suatu alat untuk menata kehidupan manusia dengan memperhatikan alam. Struktur perekonomian Indonesia secara spesial pada triwulan III/2013 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 58,20 persen untuk pertumbuhan ekonomi di pulau lainnya hanya menyumbang kurang dari 50 persen. Di mana, masing-masing untuk Pulau Sumatera sebesar 23,75 persen, Pulau Kalimantan 8,45 persen, Pulau Sulawesi 4,87 persen, dan sisanya 4,73 persen di pulau-pulau lainnya. (http://www.suaramerdeka.com/v2/index.php/read/news/2013/11/06/178550/Pertumbuhan-Ekonomi-Masih-Didominasi-Pulau-Jawa, diakses 24 September 2015).

2.1.2. Tujuan Proyek Jembatan Suramadu Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang selama ini dikenal sebagai daerah paling tertinggal diantara 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, bila dilihat dari peran Jembatan Suramadu, maka yang dijadikan tolak ukur adalah Arus transportasi, dilihat dari terjadinya kelancaran arus manusia,barang,dan jasa. Pertumbuhan perekonomian, melalui terjalinnya potensi sumber daya kawasan, khususnya di wilayah Madura. Pemerataan ekonomi, Kesenjangan ekonomi antara Pulau Madura dengan kawasan lain di provinsi Jatim berkurang. Peningkatan infrastruktur, meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas secara signifikan. Penerimaan sosial-budaya, memfasilitasi terjalinnya interaksi budaya antara Jawa dan Madura dalam era modernisasi.

2.1.3. Dampak Positif Proyek Jembatan Suramadu 1. Kelancaran Lalu Lintas Manfaat langsung dari pembangunan Jembatan Suramadu adalah meningkatnya kelancaran arus lalu lintas atau angkutan barang dan orang khususnya dalam menghubungkan pulau Madura dan pulau Jawa. Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas berarti lebih mengefisiensikan waktu dan biaya. (http://nasional.kontan.co.id/news/suramadu-pacu-pertumbuhan-ekonomi-madura, diakses 24 September 2015). 2. Merangsang Tumbuhnya Aktivitas Perekonomian Manfaat langsung ini sudah langsung terasa ketika pertama kali Jembatan Nasional Suramadu dibuka. Diantaranya adalah tumbuhnya aktivitas perekonomian di sekitar jembatan Suramadu. Sebagai contoh adanya aktivitas PKL di sekitar kaki jembatan Suramadu. (http://finance.detik.com/read/2012/10/16/135722/2063860/4/pedagang-Kaki-lima-menjamur-di-jembatan-suramadu, diakses 24 September 2015)3. Pertumbuhan PDRB di Madura Semakin lancarnya transportasi akan menimbulkan dampak pergerakan orang maupun barang. Dengan demikian akan memicu peningkatan jumlah penduduk khususnya di sekitar Jembatan Suramadu. Meningkatnya jumlah penduduk akan merangsang naiknya permintaan barang dan jasa. Selanjutnya akan merangsang meningkatnya kegiatan perekonomian, berkembangnya usaha di sektor pertanian, industri, perdagangan, jasa dan meningkatnya arus barang masuk ke Pulau Madura (http://www.enciety.co/suramadu-ekonomi-madura/, diakses 24 September 2015).4. Pertumbuhan Income Perkapita Semakin lancarnya transportasi ternyata akan meningkatkan kegiatan ekonomi yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan. Income per kapita merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. (http://www.maduraterkini.com/berita-bangkalan/per-kapita-bangkalan-diklaim-naik.html, diakses 24 September 2015). 5. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia Masyarakat Madura Tiap tahun, IPM di empat kabupaten Madura terus alami kenaikan. Pada tahun 2012, IPM kabupaten Bangkalan 65.69 naik 1,94 persen dibandingkan tahun 2011, Kabupaten Sampang memiliki nilai IPM 61,67 naik sebesar 2,27 persen, untuk Kabupaten Sumenep nilai IPM pada 2012 sebesar 66.41 dengan kenaikan sebesar 1.18 persen. Kenaikan tertinggi dicapai Kabupaten Pamekasan, yakni 66,51 naik sebesar 2,98 persen. (http://www.enciety.co/suramadu-ekonomi-madura/, diakses 24 September 2015)2.1.4. Dampak Negatif Proyek Jembatan Suramadu 1. Bangkrutnya Pengusaha Mobil Pengangkut Umum (MPU) di Madura Adanya Jembatan Nasional Suramadu menyebabkan perpindahan konsentrasi aktivitas perekonomian. Selain itu, banyak penumpang yang lebih memiliih Jembatan Suramadu dengan menumpang bus. Dengan demikian, pendapatan pemilik MPU mengalami penurunan serta banyak pengusha Mobil Pengangkut Umum (MPU) di Madura yang bangkrut. (http://www.surabayapagi.com/index.php?3b1ca0a43b79bdfd9f9305b812982962776ee2828d1dd2f687ef620f5cf98f8e, diakses 24 September 2015) 2. Menurunnya Pendapatan Industri Jasa Penyeberangan di Selat Madura Jumlah penumpang fery yang turun drastis (mencapai hingga 40%) membuat perusahaan penyeberangan mulai merumahkan karyawannya. Merumahkan disini berarti mepekerjakan pekerjanya dengan sistem kerja 3 hari sekali. (http://skalanews.com/berita/detail/167092/Terus-Merugi-PT-ASDP-Kurangi-Layanan-Penyeberangan-Surabaya-Madura, diakses 24 September 2015). 3. Pertumbuhan PKL di Kaki Suramadu Tidak Terkendali Adanya Jembatan Suramadu telah memicu aktivitas perekonomian di kaki Jembatan Suramadu. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan PKL. Akan tetapi, tidak adanya penataan PKL di kaki Suramadu telah menimbulkan pertumbuhan jumlah PKL yang tidak terkendali. Hal ini tentunya akan merusak estetika kaki Jembatan Suramadu. Pada tahun 2010, jumlah PKL di jembatan suramadu sebanyak sekitar seribu PKL dan jumlah ini terus bertambah. (http://www.tempo.co/read/news/2010/04/14/058240244/PKL-di-Kaki-jembatan-Suramadu-Semrawut, diakses 24 September 2015). 4. Dampak Sosial-Budaya Madura dikenal dengan budaya keagamaan yang kuat. Fakta lapangan menunjukkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) di Madura masih rendah. Apabila masyarakat Madura tidak dipersiapkan, maka dikhawatirkan budaya lokal akan semakin luntur. Hal ini dikarenakan belum siapnya SDM di Madura melakukan integrasi budaya lokal dengan budaya modern. Saat ini sekitar 70 persen masyarakat madura masih berpendidikan di bawah SMA. (http://radarmadura.co.id/2014/02/70-persen-pendidikan-di-bawah-sma-sdm-madura-masih-rendah/, diakses 24 September 2015).III. KESIMPULAN 1. 2. 3. 3.1. Pembangunan nasional diharapkan dapat kemanfaatan riil yang dapat dinikmati oleh seluruh warga negara dalam jangka panjang, sehingga diperlukan sebuah usaha analisis dan evaluasi yang cermat dan komperhensif terhadap suatu rencana pembangunan, agar pembangunan tidak memboroskan sumber daya yang dapat merugikan negara dan masyarakat. 3.2. Aspek-aspek yang ada di dalam evaluasi proyek antara lain aspek teknis, aspek lingkungan, aspek organisasi dan manajemen, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek komersial. 3.3. Manfaat dari proyek pembangunan pemerintah dapat dibagi menjadi empat, yaitu manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat yang sulit diukur, dan consumer surplus.

REFERENSI

Anwar, Nurul, 2011, Evaluasi Proyek-Proyek Pembangunan Pemerintah, PT Percetakan dan Penerbitan UNSOED, Purwokerto.Pendapatan per Kapita Bangkalan Diklaim Naik, http://www.maduraterkini.com/berita-bangkalan/per-kapita-bangkalan-diklaimnaik.html,diakses 24 September 2015

PKL di Kaki Jembatan Suramadu Semrawut , http://www.tempo.co/read/news/2010/04/14/058240244/PKL-di-Kaki-Jembatan-Suramadu-Semrawut, diakses 24 September 2015

Runiasari, Kartika, Pertumbuhan Ekonomi Masih Didominasi Pulau Jawa, http://www.suaramerdeka.com/v2/index.php/read/news/2013/11/06/178550/Pertumbuhan-Ekonomi-Masih-Didominasi-Pulau-Jawa, diakses 24 September 2015

Rubiyantoro, Yohan, Suramadu Pacu Pertumbuhan Ekonomi Madura, http://nasional.kontan.co.id/news/suramadu-pacu-pertumbuhan-ekonomimadura,diakses 24 September 2015

Rachman, Farizi, Suramadu dan Harapan Jadi Gerbang Ekonomi Madura, http://www.enciety.co/suramadu-ekonomi-madura/, diakses 24 September 2015

Suhendra, Zulfi, Pedagang Kaki Lima Menjamur di Jembatan Suramadu, http://finance.detik.com/read/2012/10/16/135722/2063860/4/pedagang-kakilima-menjamur-di-jembatan-suramadu,diakses 24 September 2015

Suramadu Rugikan Perusahaan MPU, http://www.surabayapagi.com/index.php?3b1ca0a43b79bdfd9f9305b812982962776ee2828d1dd2f687ef620f5cf98f8e, diakses 24 September 2015