Tugas talabek

5
TUGAS MENUMBUHKAN MINAT BACA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Pada Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Oleh : Endang Lastri Dosen Pembimbing : AFRINALDI, S.Sos.I.,M.A JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

Transcript of Tugas talabek

Page 1: Tugas talabek

TUGAS

MENUMBUHKAN MINAT BACA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester

Pada Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Oleh :

Endang Lastri

Dosen Pembimbing :

AFRINALDI, S.Sos.I.,M.A

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SJECH M. DJAMIL DJAMBEK

BUKITTINGGI

Page 2: Tugas talabek

MENUMBUHKAN MINAT BACA SEJAK USIA DINI

Posted on April 6, 2012

Masalah minat baca sampai saat ini masih menjadi tema yang cukup aktual.

Tema ini sering dijadikan topik pertemuan ilmiah dan diskusi oleh para pemerhati dan

para pakar yang peduli terhadap perkembangan minat baca di Indonesia. Namun hasil

dari pertemuan-pertemuan ilmiah tersebut belum memberikan suatu rekomendasi yang

tepat bagi perkembangan yang signifikan terhadap minat baca masyarakat.

Permasalahan yang dirasakan oleh bangsa Indonesia sampai saat ini adalah

adanya data berdasarkan temuan penelitian dan pengamatan yang menunjukkan bahwa

minat baca masyarakat Indonesia relatif masih sangat rendah. Ada beberapa indikator

yang menunjukkan masih rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Rendahnya

budaya membaca ini juga dirasakan pada pelajar dan mahasiswa. Perpustakaan di

sekolah/kampus yang ada jarang dimanfaatkan secara optimal oleh siswa/mahasiswa.

Demikian pula perpustakaan umum yang ada di setiap kota/kabupaten yang tersebar di

nusantara ini, pengunjungnya relatif tidak begitu banyak. Hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat Indonesia belum mempunyai budaya membaca. Sehingga wajar apabila

Indeks Sumber Daya Manusia bangsa Indonesia juga rendah.

Upaya menumbuhkan minat baca bukannya tidak dilakukan. Pemerintah melalui

lembaga yang relevan telah mencanangkan program minat baca. Hanya saja yang

dilakukan oleh pemerintah maupun institusi swasta untuk menumbuhkan minat baca

belum optimal. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia dapat mengejar kemajuan yang

telah dicapai oleh negara-negara tetangga, perlu menumbuhkan minat baca sejak dini.

Sejak mereka mulai dapat membaca. Dengan menumbuhkan minat baca sejak anak-

anak masih dini, diharapkan budaya membaca masyarakat Indonesia dapat ditingkatkan.

Bacaan yang kurang memikat dan minimnya sarana perpustakaan sekolah

menjadi faktor utama penyebab minat baca siswa rendah. Sementara itu, sekolah tidak

selalu mampu menumbuhkan kebiasaan membaca bagi para siswanya. Dengan kondisi

kualitas buku pelajaran yang memprihatinkan, padatnya kurikulum, dan metode

pembelajaran yang menekankan hafalan materi justru ‘membunuh’ minat membaca.

Menurut Prof. Dr. Riris K. Toha Sarumpaet, Guru besar Fakultas Ilmu Pengetahuan

Page 3: Tugas talabek

Budaya Universitas Indonesia ini melihat, sekolah tidak memadai sebagai tempat untuk

menumbuhkan minat baca anak didik. Hal ini, menurut dia, tidak terlepas dari

kurikulum pendidikan. Kurikulum yang terlalu padat membuat siswa tidak punya waktu

untuk membaca. Riris mengemukakan bahwa siswa terlalu sibuk dengan pelajaran yang

harus diikuti tiap hari. Belum lagi harus mengerjakan PR.(www.republika.co.id.,

diakses 24 Desember 2007). Oleh karena itu, solusi terbaik dalam membuka jalan

pikiran seorang siswa agar mereka mempunyai wawasan yang luas, adalah dengan cara

membaca. Agar siswa dapat membaca buku secara ajeg, maka kepada mereka perlu

disediakan bahan bacaan yang cukup koleksinya. Oleh karena itu, perpustakaan

merupakan wacana baca yang mampu menyediakan beragam buku baik fiksi nonfiksi,

referensi, atau nonbuku seperti majalah, koran, kaset serta alat peraga, wajib dimiliki

setiap sekolah.

Komentar

Membaca adalah salah satu proses yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu

dan pengetahuan. Tanpa bisa membaca, rasanya manusia sulit memahami banyak hal.

Oleh karena itu, hidup manusia sangat tergantung pada ilmu pengetahuan yang di

milikinya. Dan untuk memulai kebiasaan membaca bagi seorang anak butuh bantuan

dari orangtua, sekolah dan masyarakat sekotarnya.

Langkah pertama yang harus diperrhatikan dalam menubuhkan inat baca adalah

mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi rendahnya minat baca tersebut.

Diantara hal-hal yang mempengaruhi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Lemahnya perhatian orang tua terhadap perkembangan membaca anak-anak.

2. Sistem pendidikan di Indonesia belum mewajibkan siswa dan mahasiswa untuk

membaca buku

3. Banyaknya tempat hiburan yang menyenangkan bagi anak-anak sehingga ia lebih

banyak menghabis waktunya di tepat-tepat seperti ini.

4. Budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita. Kita terbiasa

mendengar dan belajar berbagai dongeng, kisah, adat-istiadat secara verbal

Page 4: Tugas talabek

dikemukakan orangtua, tokoh masyarakat, penguasa pada zaman dulu. Anak-anak

didongengi secara lisan, diajar membuat banten dengan melihat cara memotong

janur, menata buah-buahan dan lain-lain sajian. Tidak ada pembelajaran (sosialisasi)

secara tertulis. Jadi tidak terbiasa mencapai pengetahuan melalui bacaan.

Langkah selanjutnya adalah upaya dalam meningkatkan minat baca itu sendiri,

dapat dilakukan dengan :

1. Bagi orang tua hendaknya memberikan perhatian terhadap perkembangan membaca

anaknya. Dan dapat pula memberoikan teladan dala mebaca, luangkan waktu Anda

untuk membaca di setiap hari. Maka anak-anak akan teransang untuk meniru

perbuatan Anda.

2. Membuat buku bacaan lebih bervariasi, karena anak-anak akn teransang apabila ada

variasi.

3. Menekan harga buku agar terjangkau bagi masayarakat golongan menengah ke

bawah.

4. Menyediakan perpstakaan bagi sekolah dengan jenis buku yang bervariasi. Serta

meningkatkan jumlah perpustkaan.

Sedangkan bagi pelajar itu sendiri dapat mengkitu kiat-kiat sebagai berikut :

1. Pilihlah waktu yang menurutmu sesuai untuk membaca. Maksudnya, waktu yang

tidak terdapat ganggguan, baik di luar aupun dari dalam diri kita sendiri.

2. Pilihlah tepat dan suasana yang sesuai untuk mebaca, seperti tempat tyang terang,

sejuk, bersih dan sebagainya.

3. Pastikan posisi membaca yang benar. Posisi waktu membaca yang benar adalah

duduk dengan posisi badan tegak, tidak bungkuk.

4. Siapkan juga hal-hal yang biasanya membantu kita dalam membaca, seperti pensil

dan spidol.

Berbagai jenis membaca

Secara umum dilihat dari tujuan proses membaca ada tiga cara umum. Yaitu :

Page 5: Tugas talabek

1. Membaca sebagai hiburan tanpa perlu memeras otak terlalu keras. Bacaan yang

mengandung unsur hiburan di sini contohnya novel, cerpen, komik.

2. Membaca untuk meperoleh ilmu pengetahuan. Tujuan mencari dan memahami ilmu

yang terkandung di dalam bacaan tersebut. Misalnya buku pelajaran.

3. Membaca kritis. Yaitu membaca yang diikuti dengan proses menelaah isi bacaan

tersebut, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan apa, bagaimana bisa terjadi, oleh

siapa, dimana, kapan, dan bagaimana bisa terjadi. Dalam membaca kritis kita

membuat bacaan sebagai lawan yang harus dikalahkan dengan cara mengetahui dan

memahai seluruh isinya. Belajar dengan menggunakan metode membaca kritis akan

sangat menyenangkan dan tidak membosankan. Kita tidak hanya diminta untuk

memahami isi bacaan tetapi juga diajak berpikir kreatif mengenai isi bacaan

tersebut.