Tugas Stase Radiologi LIA

download Tugas Stase Radiologi LIA

of 6

description

word

Transcript of Tugas Stase Radiologi LIA

TUGAS ISTILAH RADIOLOGI

BAGIAN RADIOLOGI PERSAHABATAN

Nama : Lia Trisna Pertiwi

NRP

: 1320221146

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

20141. INFILTRATPenetrasi interstisium yang bersifat patologis dalam jaringan atau sel yang tidak normal atau dalam jumlah yang berlebihan, merupakan suatu proses aktif dari infeksi paru.

Gambaran radiologi : terdapat bercak bercak, titik titik kecil seperti awan/kabut (patchy) dengan densitas rendah atau sedang dengan batas tidak tegas.

2. FIBROSISPembentukan jaringan fibrosa pada perbaikan atau penggantian unsur unsur parenkimatosa dalam jumlah yang melampaui keadaan biasa, yang merupakan proses lama dari infeksi paru.

Gambaran radiologi : berupa sarang seperti garis tipis atau tebal, berbatas tegas dengan densitas tinggi.

3. KALSIFIKASIProses mengerasnya jaringan organik akibat deposit garam garam kalsium dalam substansianya dan menandakan suatu proses infeksi paru lama.

Gambaran radiologi : berupa bercak bercak atau bintik bintik kapur dengan densitas tinggi.

4. BULLAERongga menyerupai kista berbentuk bulat, sering terbentuk akibat rupturnya alveolus yang melebar. Tanpa adanya gambaran bronkovesikuler yang berisi udara berdinding tipis dan berbatas tegas. Atau berupa kantong radiolusen di perifer lapangan paru dengan ukuran 1 2 cm atau lebih, tterutama di bagian apeks paru dan bagian basal paru dimana jaringan paru sekitarnya akan terkompresi.Gambaran radiologi : berupa daerah berbentuk bulat tanpa gambaran pembuluh darah.

5. KISTABerupa gambaran bulat berisi cairan, berdinding tipis akibat suatu proses peradangan kronis paru.

Gambaran radiologi : bayangan bulat berdinding tipis dengan variasi ukuran, radiolusen. Bila lebih dari satu dan tersebar di kedua paru dikenal sebagai paru polikistik.

6. KAVITASSuatu ruang atau cekungan berongga, berupa lingkaran dan berdinding tipis dan licin tetapi mungkin pula tebal berbatas tidak licin. Timbul akibat proses pelunakan sarang kiju pada TB paru.

Gambaran radiologi : lubang kecil dikelilingi jaringan fibrotic dan bersifat berubah pada pemeriksaan berkala, dinamakan lubang sisa (residual cavity).

7. ABSESKumpulan cairan nanah dikelilingi jaringan inflamasi akibat peradangan di jaringan paru yang menimbulkan nekrosis dengan pengumpulan nanah.

Gambaran radiologi : gambaran seperti cavitas yang berdinding tebal dengan area konsolidasi di sekitarnya yang disertai air fluid level

8. TUBERCULOMAMassa seperti tumor yang disebabkan oleh pembesaran atau agregasi tuberkel kaseosa atau sarang sarang perkijuan terjadi akibat pembesaran lesi tuberkulosa dan merupakan TB paru post primer.

Gambaran radiologi : berupa nodul dengan diameter 0,5 4 cm, berbatas licin, tegas dan di dalam atau di tepinya terdapat sarang perkapuran.

9. PLEURAL EFFUSIONPembentukan cairan di dalam rongga plura, jenisnya meliputi cylothorax, hemothorax, hydrothorax dan pyothorax.

Gambaran radiologi : berupa perselubungan homogen yang menutupi struktur paru bawah yang biasanya relatif radioopak dengan permukaan atas cekung, berjalan dari lateral atas kearah medial bawah.

10. PNEUMOTHORAXTerdapatnya udara dalam rongga pleura akibat masuknya udara dari luar tubuh sehingga terdapat rongga diantara pleura parietalis dan pleura visceralis. Bisa terjadi akibat trauma seperti luka tusuk.

Gambaran radiologi : gambaran hiperlusen avaskuler, dapat disertai kolap di daerah hillus dan mendorong mediastinum ke arah kontralateral. Selain itu sela iga menjadi lebih lebar.

11. SCHWARTEBerupa penebalan pleura yang terjadi akibat penyakit pleura kronis, seperti pleuritis dan pneumothorax berulang yang menyebabkan terjadinya penimbunan jaringan ikat di pleura yang mengalami kalsifikasi.Gambaran radiologi : berupa garis garis densitas tinggi yang tidak teratur atau kalsifikasi, biasanya terjadi di lapangan paru bawah dan menyebabkan sinus costofrenikus menjadi tumpul.

12. TUMOR PARUPertumbuhan jaringan dengan multiplikasi sel sel yang tidak terkontrol dan progresif yang terdapat di jaringan paru.

Gambaran radiologi : bila massa bersifat jinak gambaran berupa perselubungan homogen radioopak dengan batas tegas dan bila massa ganas berupa perselubungan inhomogen batas tidak tegas dan tidak teratur. Kadang disertai emfisema setempat, atelektasis, peradangan paru, atau efusi.

13. TUMOR MEDIASTINUMSesuatu massa abnormal yang terdapat di mediastinum yang berasal dari salah sati struktur atau organ yang berada di rongga tersebut.

Gambaran radiologi : perselubungan homogen yang abnormal di daerah mediastinum

14. EMFISEMAKeadaan dimana paru lebih banyak berisi udara, ukuran paru bertambah, baik anteroposterior maupun ukuran paru secara vertikal ke arah diafragma.

Gambaran radiologi : berupa gambaran paru yang lebih radiolusen. Penambahan ukuran paru anteroposterior memberi gambaran thorax kifosis sedangkan penambahan ukuran paru vertikal menyebabkan diafragma letak rendah (datar)15. KARDIOMEGALISuatu keadaan dimana ukuran jantung lebih besar yang ditandai dengan ukuran CTR lebih dari 50%. Pada kardiomegali salah satu atau lebih dari empat ruang jantung membesar, namun paling sering bilik jantung kiri.

16. ELONGASI AORTASuatu keadaan dimana bertambah panjangnya aorta. Dinilai dengan mengukur jarak antara tepi atas manubrium sterni dengan batas atas arcus aorta. Nilai normalnya adalah 2 cm17. DILATASI AORTAGambaran aorta yang melebar lebih dari 4 cm dihitung dari tepi aorta ascenden ke tepi aorta desenden.18. KALSIFIKASI AORTAGambaran perkapuran pada aorta.

Gambaran radiologi : tampak gambaran opak seperti tulang di aorta19. EDEMA PARUAdanya cairan pada interstitium ataupun pada alveoli.Gambaran radiologi : Bayangan kerley B lines dengan panjang yang dapat mencapai 2 cm di zona lateral bawah menunjukkan edema pada interstitium. Ketika edema telah melibatkan rongga alveoli, akan tampak gambaran butterfly pattern.20. BRONKIEKTASISSuatu keadaan bronkus yang melebar akibat hilangnya elastisitas dinding otot bronkus.Gambaran radiologi : bronkovaskular yang kasar yang umumnya terdapat di lapangan bawah paru atau gambaran garis-garis translusen yang panjang menuju hilus dengan bayangan konsolidasi sekitarnya akibat peradangan sekunder, kadang-kadang juga bisa berupa bulatan-bulatan translusen yang sering dikenal sebagai honey comb appearance. Bulatan translusen ini dapat berukuran besar (diameter 1-10cm) yang berupa kista-kista translusen dan kadang-kadang berisi cairan (air fluid level) akibat peradangan sekunder.21. ATELEKTASISSuatu keadaan paru atau sebagian paru yang mengalami hambatan berkembang secara sempurna sehingga aerasi paru berkurang atau tidak ada sama sekali.

Gambaran radiologi : berupa gambaran pengurangan volume paru lobaris, segmental, atau seluruh paru. Dengan akibat kurangnya aerasi sehingga memberikan bayangan lebih suram dengan penarikan mediastinum ke arah atelektasis, sedangkan diafragma tertarik ke atas dan sela iga menyempit. Klasifikasi dibagi menjadi atelektasis lobaris bawah, atelektasis lobaris tengah kanan, atelektasis lobaris atas, atelektasis segmental, dan atelektasis lobularis.22. PNEUMONIASuatu radang pada parenkim paru, sehingga alveoli yang menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan.

Pneumonia dibagi menjadi : Pneumonia alveolarEksudat elveolar memberikan gambaran air bronchogram biasanya ditemukan pada daerah konsolidasi. Prosesnya bisa terjadi segmental atau non segmental.

Pneumonia interstitial

Pada fase akut terlihat bronchial cuffing yaitu penebalan dan edema dinding alveolus. Corakan bronkovaskular meningkat, hiperaerasi, bercak-bercak infiltrat dan efusi pleura dapat terjadi.

23. TB PARUMerupakan infeksi kronis yang disebabkan mycobacterium tuberculosis, yang terutama menyerang saluran pernapasan. Gambaran radiologis dibagi menjadi :

Tuberculosis primer

Daerah konsolidasi pneumonik perifer (fokus Ghon) dengan pembesaran kelenjar hilus mediastinum (kompleks primer). Keadaan ini biasanya dapat sembuh dengan gambaran kalsifikasi. Daerah konsolidasi berukuran kecil, lobaris, atau lebih luas hingga seluruh lapangan paru. Tuberculosis post primer atau tuberculosis reaktif

Konsolidasi bercak, terutama pada lobus atas atau segmen apikal pada lobus bawah, sering disertai kavitas, efusi pleura, empiema, atau penebalan pleura.24. TB MILIERSuatu perluasan penyakit tuberkulosis akibat penyebaran hematogen, tampak bintik bintik ukuran 1 2 mm tersebar secara merata.

Gambaran radiologi : berupa gambaran menyerupai badai kabut, nodul nodul multipel yang merata di seluruh lapang paru.

25. METASTASIS PARUSuatu keadaan perpindahan penyakit dari satu organ ke organ paru yang tidak langsung berhubungan dengan paru.

Gambaran radiologi : berupa gambaran nodul nodul multipel yang berbatas tegas di kedua hemithoraks.

26. PLEUROPNEUMONIASuatu keadaan efusi pleura yang menyertai pneumonia bakteri, abses paru atau bronkiektasis. Khasnya dapat dijumpai predominan sel sel PMN.Gambaran radiologi : berupa gambaran radioopak yang menyebabkan diafragma tidak dapat dinilai disertai adanya penebalan pada pleura atau kalsifikasi dari pleura.

27. IINSPIRASI MAKSIMALSuatu kondisi inspirasi terkuat yang mampu dilakukan penderita setelah ekspirasi normal.

Gambaran radiologi : normalnya terlihat tulang iga anterior VI dan posterior IX pada foto thorax PA. ICS V terdapat pada puncak diafragma.28. BENTUK IGADepan : memiliki kedudukan lateral yang lebih tinggi daripada medial, sehingga akan membetuk huruf V.

Belakang : memiliki kedudukan medial lebih tinggi daripada lateral, sehingga akan membetuk huruf A

29. HIDROPNEUMOTHORAXSuatu keadaan pneumothorax yang disertai dengan cairan serous dalam cavum pleura dan memperlihatkan level cairan.Gambaran radiologi : berupa gambaran air fluid level pada ronga pleura dan sinus kostofrenikus yang tidak memiliki corakan bronkovaskular, sudut sinus kostofrenikus tumpul, kadang terdapat pendorongan paru ke arah kontralateral. Dapat dilihat dengan posisi PA dan tegak.

30. PERSISTEN THYMUSSuatu keadaan thymus yang menetap hingga kehidupan dewasa, yang kadang kadang menjadi hipertrofi.

Gambaran radiologi : berupa gambaran mediastinum superior yang radioopak dan berbentuk layar.