Tugas softkil

21
Konsep Aliran dan Sejarah Koperasi

Transcript of Tugas softkil

Konsep Aliran dan

Sejarah Koperasi

- Konsep Koperasi Barat

- Konsep Koperasi Sosialis

- Konsep Koperasi Negara Berkembang

Koperasi merupakan organisasi swasta,

yang dibentuk secara sukarela oleh

orang-orang yang mempunyai

persamaan kepentingan, dengan

maksud mengurusi kepentingan para

anggotanya serta menciptakan

keuntungan timbal balik bagi anggota

koperasi maupun perusahaan koperasi.

Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh

pemerintah dan dibentuk dengan tujuan

merasionalkan produksi, untuk menunjang

perencanaan nasional.

Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri

sendiri tetapi merupakan subsistem dari

sistem sosialisme untuk mencapai tujuantujuan

sistem sosialis-komunis

• Koperasi sudah berkembang dengan ciri

tersendiri, yaitu dominasi campur tangan

pemerintah dalam pembinaan dan

pengembangannya.

• Perbedaan dengan Konsep Sosialis :

Konsep Sosialis : tujuan koperasi untuk

merasionalkan faktor produksi dari

kepemilikan probadi ke pemilikan kolektif

Konsep Negara Berkembang : tujuan

koperasi adalah meningkatkan kondisi sosial

ekonomi anggotanya.

• Aliran Yardstick

• Aliran Sosialis

• Aliran Persemakmuran (Commonwealth)

• Dijumpai pada negara-negara yang berideologi

kapitalis atau yang menganut perekonomian

Liberal.

• Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk

mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi

• Pemerintah tidak melakukan campur tangan

terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-

tengah

masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di

tangan anggota koperasi sendiri

• Koperasi dipandang sebagai alat yang

paling efektif untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat, disamping

itu menyatukan rakyat lebih mudah

melalui organisasi koperasi.

• Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di

negara-negara Eropa Timur dan Rusia

• Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif

dalam

meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.

• Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat

berkedudukan strategis dan memegang peranan

utama dalam struktur perekonomian masyarakat

• Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi

bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana

pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar

iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.

• 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi

modern

yang berkembang dewasa ini. Th 1852 jumlah

koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit

• 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The

Cooperative Whole Sale Society (CWS)

• 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman

dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W.

Raiffesen

• 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark

dipelopori oleh Herman Schulze

• 1895 di Leuwiliang didirikan pertama

kali koperasi di Indonesia (Sukoco,

“Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”).

Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih

Purwokerto dkk mendirikan Bank

Simpan Pinjam untuk menolong teman

sejawatnya para pegawai negeri

pribumi melepaskan diri dari

cengkeraman pelepas uang.

Pengertian dan Prinsip-

prinsip Koperasi

Pengertian koperasi menurut UU No. 25/1992

Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-seorang atau badan

hukum koperasi, dengan melandaskan

kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasar atas azas kekeluargaan

Pengertian koperasi menurut ILO (International Labour

Organization)

Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang

dikandung dalam koperasi, yaitu :

• Koperasi adalah perkumpulan orang-orang

• Penggabungan orang-orang berdasarkan

kesukarelaan

• Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai

• Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi

dan dikendalikan secara demokratis

• Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang

dibutuhkan

• Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat

secara seimbang

Prinsip Munkner

Prinsip Rochdale

Prinsip Raiffeisen

Prinsip Herman Schulze

Prinsip ICA (International Cooperative

Allience)

Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No. 12

tahun 1967

Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No.

25/1992

• Keanggotaan bersifat sukarela• Keanggotaan terbuka• Pengembangan anggota• Identitas sebagai pemilik dan pelanggan• Manajemen dan pengawasan dilaksanakan scrdemokratis• Koperasi sbg kumpulan orang-orang• Modal yang berkaitan dg aspek sosial tidak dibagi• Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi• Perkumpulan dengan sukarela• Kebebasan dalam pengambilan keputusan danpenetapan tujuan• Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi• Pendidikan anggota

• Pengawasan secara demokratis• Keanggotaan yang terbuka• Bunga atas modal dibatasi• Pembagian sisa hasil usaha kepada anggotasebanding dengan jasa masing-masinganggota• Penjualan sepenuhnya dengan tunai• Barang-barang yang dijual harus asli dantidak yang dipalsukan• Menyelenggarakan pendidikan kepadaanggota dengan prinsip-prinsip anggota• Netral terhadap politik dan agama

• Swadaya

• Daerah kerja terbatas

• SHU untuk cadangan

• Tanggung jawab anggota tidak terbatas

• Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan

• Usaha hanya kepada anggota

• Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang

• Swadaya

• Daerah kerja tak terbatas

• SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan

kepada anggota

• Tanggung jawab anggota terbatas

• Pengurus bekerja dengan mendapat

imbalan

• Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk

anggota

• Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpaadanya pembatasan yang dibuat-buat• Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satuorang satu suara• Modal menerima bunga yang terbatas (bilaada)• SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, keanggota sesuai dengan jasa masing-masing• Semua koperasi harus melaksanakanpendidikan secara terus menerus• Gerakan koperasi harus melaksanakankerjasama yang erat, baik ditingkat regional, nasional maupun internasional

Prinsip Koperasi Indonesia dalam Bab III, bagianKedua, Pasal (5) UU No 25 tahun 1992 diuraikanbahwa :1) Koperasi melaksanakan prinsip koperasisebagai berikut :a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secaraadil sebanding dengan besarnya jasa usahamasing-masing anggota;d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadapmodal;e. Kemandirian.