Tugas Satuan Proses II

9
TUGAS SATUAN PROSES II Nama : Ridha N. Darmawan NIM : 131424029 Kelas : 2A-TKPB - MSDS amina primer, sekunder, dan tersier! Amina Primer MSDS Anilin Sifat Fisik Warna dan bentuk : Cairan tidak berwarna Bau : Aromatik, seperti amine. Berat molekul : 93,13 g/mol Titik didih : 184,1°C (363,4°F) Titik leleh : -6°C (21,2°F) Temperature kritis : 425,6°C (798,1°F) Specific gravity : 1,0216 (Air = 1) Tekanan uap (20°C) : 0,1 kPa Densitas uap : 3,22 (Udara = 1) Kelarutan : Dapat larut dalam air dingin, air panas, methanol, diethyl ether. Bahaya dan Pertolongan Pertama Kontak mata : Cek keberadaan dan keluarkan (bila ada) penggunaan lensa kontak. Segera bilas mata dengan air mengalir selama ± 15 menit, tahan kelopak mata tetap terbuka. Bisa gunakan air dingin.

description

MSDS amina primer, sekunder, tersier

Transcript of Tugas Satuan Proses II

TUGAS SATUAN PROSES IINama: Ridha N. DarmawanNIM: 131424029Kelas: 2A-TKPB

MSDS amina primer, sekunder, dan tersier!Amina PrimerMSDS AnilinSifat FisikWarna dan bentuk: Cairan tidak berwarnaBau: Aromatik, seperti amine.Berat molekul: 93,13 g/molTitik didih: 184,1C (363,4F)Titik leleh: -6C (21,2F)Temperature kritis: 425,6C (798,1F)Specific gravity: 1,0216 (Air = 1)Tekanan uap (20C): 0,1 kPaDensitas uap: 3,22 (Udara = 1)Kelarutan: Dapat larut dalam air dingin, air panas, methanol, diethyl ether.Bahaya dan Pertolongan PertamaKontak mata: Cek keberadaan dan keluarkan (bila ada) penggunaan lensa kontak. Segera bilas mata dengan air mengalir selama 15 menit, tahan kelopak mata tetap terbuka. Bisa gunakan air dingin. Dapatkan pertolongan medis. Selesaikan dengan membilas secara menyeluruh dengan air mengalir untuk menghindari adanya kemungkinan infeksi.Kontak kulit: Jika terjadi kontak, segera cuci kulit dengan air secukupnya. Tutupi kulit yang teriritasi . lepaskan baju dan sepatu yang terkontaminasi. Air dingin dapat digunakan. Cuci baju sebelum digunakan ulang. Bersihkan sepatu secara meluruh, dapatkan pertolongan medis secepatnya.Kontak kulit berat: Cuci dengan sabun desinfektan dan olesi kulityang terkontaminasi dengan salep anti bakter. Cari pertolongan medis segera.Pernapasan: jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan napas buatan. Jika sulit untuk bernapas, beri oksigen. Cari pertolongan media segera.Pernapasan berat: Evakuasi korban ke area aman sesegera mungkin. Longgarkan bagian baju yang mengikat seperti kerah, dasi atau ikat pinggang. Jika sulit untuk bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernapas, disarankan beri napas buatan dari mulut ke mulut. PERHATIAN: Ini bisa berbahaya bagi korban dengan memberikan napas buatan saat udara yang terhirup adalah racun, terinfeksi ataukorosif. Dapatkan pertolongan medis segera.Pencernaan: JANGAN paksakan untuk muntah terkecuali dilakukan oleh tenaga medis. Jangan pernah berikan apapun melalui mulut terhadap korban yang tidak sadar. Jika jumlah zat yang tertelan banyak, hubungi tenaga medis secepatnya. Longgarkan bagian baju yang mengikat seperti kerah, dasi, dan ikat pinggang.Penanganan an PenyimpananTindakan pencegahan: Simpan secara terkunci, jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber percikan. Gunakan baju yang melindungi. Jika dalam ruangan yang berventilasi kecil, gunakan alat pernapasan. Jika tertelan, lihat cara penanganan cepatnya dan lihat pada label wadah. Hindari kontak dengan kulit dan mata. Jauhkan dari bahan oksidator, logam, asam, dan alkali.Penyimpanan: Sensitive terhadap udara dan cahaya. Simpan dalam wadah yang tahan cahaya. Simpan wadah dalam area yang sejuk dan berventilasi baik. Pastikan wadah tertutup kencang dan tersegel hingga siap untuk digunakan. Hindarkan dari segala sumber pembakaran (percikan ataupun bara).

Amina SekunderMSDS DimethylamineSifat FisikRumus kimia: C2H7NBentuk dan warna: Gas tidak berwarnaBau: Amis seperti ammoniaBerat molekul: 45,08 g/molTekanan uap (70F): 25.7 PSIATitik didih: 6,9C (44,4F)Titik leleh: -92,2C (-133,9F)Titik nyala: -58F / -50CKelarutan: larut dalam airDensitas uap: 1,59 (udara=1)Bahaya dan Pertolongan PertamaKontak mata: Jika terkena mata, tahan mata untuk terbuka dan cuci secara perlahan dengan air selama 15-20 menit. Lepaskan lensa kontak, jika ada, setelah 5 menit pertama, lalu lanjutkan mencuci mata. Dianjurkan untuk mendapat pertolongan medis secepatnya.Kontak kulit: Dianjurkan untuk mendapat pertolongan medis secepatnya. Cuci secepatnya dengan sabun dan air secukupnya untuk selama 15 menit sambil melepaskan semua baju dan sepatu yang terkontaminasi. Jika kontak terjadi dengan gas yang mencair, cairkan bagian yang membeku dengan air hangat. Hubungi tenaga medis secepatnya.Pernapasan: Segera berikan pertolongan medis untuk segala jenis paparan pernapasan. Personil penyelamatan harus dilengkapi dengan alat bantu pernapasan. Korban yang sadar harus dipindahkan kedalam ruangan yang tidak terkontaminasi untuk menghirup udara segar. Jika sulit untuk bernapas, berikan oksigen. Korban yang tidak sadarkan diri yang sadar harus dipindahkan kedalam ruangan yang tidak terkontaminasi dan jika diperlukan beri napas buatan dan penyuplai oksigen. Perawatan harus sesuai dengan gejala.Pencernaan: Dianjurkan untuk mendapat pertolongan medis secepatnya. Cuci mulut dengan air dan selanjutnya minum air atau susu secukupnya. Jangan pernah berikan apapun melalui mulut terhadap korban yang tidak sadarkan diri. Hubungi tenaga medis secepatnya.Catatan untuk medis: Perlakukan sesuai dengan gejala.Penanganan dan PenyimpananDianjurkan untuk disimpan diluar. Hindarkan dari kerusakan fisik. Simpan di tempat yang dingin, kering, berventilasi baik dan tidak mudah terbakar. Simpan dibawah temperature 52C/125F.

Amina TersierMSDS TrimethylamineSifat FisikRumus kimia: (C-H3)3-NBentuk dan warna: Gas tidak berwarnaBau: Seperti ammonia, amis, dan tajamBerat molekul: 59,11 g/molTekanan uap (21,1C): 1,9 atmBerat jenis (21,1C): 2,592 kg/m3Titik didih: -4 s/d 3C (25-37F)Titik beku/ leleh: 10,3C (50,54F)Titik nyala: -12C (10F)Kelarutan: larut dalam alcohol, benzene, kloroform, ethanol, eter, toluene, xyleneKelarutan dalam air (19C): 41000 mg/100 gDensitas uap: 2,04-2,10 (udara=1)Specific gravity: 0,6356-0,6709 (air=1)Bahaya dan Pertolongan PertamaPernapasan: Jika terjadi efek yang merugikan, pindahkan keluar area yang terkontaminasi. Jika tidak bernapas, berikan napas buatan. Jika sulit bernapas, oksigen harus diberikan oleh orang yang telah berkualifikasi. Dianjurkan untuk mendapat pertolongan medis secepatnya.Kontak kulit: Cuci kulit dengan sabun dan air selama 15 menit sambil melepaskan baju dan sepatu yang terkontaminasi. Dianjurkan untuk mendapat pertolongan medis secepatnya. Cuci dan keringkan secra meluruh baju yang telah terkontaminasi sebelum digunakan ulang. Musnahkan sepatu yang telah terkontaminasi.Kontak mata: Cepat cuci dengan air yang cukup selam 15 menit. Lalu segera dapatkan pertolongan medis.Pencernaan: Jika tertelan, minum air secukupnya, jangan paksakan untuk muntah. Segera dapatkan pertolongan medis.Catatan untuk medis: Untuk pernapasan, gunakan oksigen.Penanganan dan PenyimpananSimpan dan tangani dengan sesuai dengan standar. Simpan dibawah 52C. Simpan di tempat yang sejuk dan kering. Simpan dalam ruangan berventilasi baik. Simpan diluar atau pada bangunan yang lepas. Hindari kontak dengan air atau embun. Lindungi dari kerusakan fisik. Simpan terpisah dari bahan yang inkompatibel. Flowsheet pembentukan amina primer, sekunder, dan tersier!

Secara umum, proses pembentukan amina/ aminasi untuk amina primer, sekunder dan tersier (MMA, DMA, TMA) dilakukan seperti gambar berikut:

(Flowsheet aminasi Monomethylamine (MMA), Dimethylamine (DMA), Trimethylamine (TMA))

Dengan reaksi yang terjadi di proses aminasi sebagai berikut:

Deskripsi proses

System aminasi berpusat dalam kolom reaksi yang mengandung sejumlah katalis. Umpan yang masuk merupakan larutan fresh reaktan (alcohol atau eter), dan larutan fresh ammonia.Steam umpan ini dicampur dengan amina dari aliran recycle, reaktan dan ammonia dari aliran bawah destilasi.Pemanasan dilakukan seiringan dengan proses penguapan hingga mencapai superheat saat melewati beberapa alat heat exchanger.Satu exchanger pada tahap ini mentransfer panas dari reactor aliran produk panas kedalam umpan. Beberapa umpan melewati exchanger untuk mengontrol temperature masuk reactor, yang bisa digunakan untuk mengatur aliran keluaran aliran produk mentah.Umpan yang superheated masuk dari atas kolom dan melewati katalis, bereaksi secara ekssotermis untuk pembentukan amina primer, sekunder atau tersier.Jumlah produksi amina merupakan fungsi dari komposisi umpan. Masukkan ini menetukan jumlah masing-masing produk recycle methylamine yang akan bergabung dengan aliran fresh feed. Dengan memvariasikan ratio umpan aliran produk yang keluar dapat di kontrol.Reactor aminasi beroperasi secara adiabatic, dan sebagai tambahan, pada temperature aliran umpan membantu untuk mengatur temperature aliran keluar, panas reaksi dikontrol untuk mengatur keganjilan terhadap temperature.Uap panas aliran produk mengandung amina, reaktan dan ammonia kemudian berjalan melewati panas system kembali sebelum dilakukan proses destilasi.

Flowchart pembuatan Anilin