Tugas Rasio Likuiditas Matrikulasi

download Tugas Rasio Likuiditas Matrikulasi

of 5

Transcript of Tugas Rasio Likuiditas Matrikulasi

  • 7/23/2019 Tugas Rasio Likuiditas Matrikulasi

    1/5

    Nama : cfp

    Analisis Laporan Keuangan Dagang PT Colorpak Indonesia, Tbk dan Anak Perusahaan

    Rasio Likuiditas

    Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

    kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk

    memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31).

    Rasio likuiditas terdiri dari :

    1. Current Ratio

    Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayarkewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.

    Rumus :

    Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar)

    Pada tahun 2010, CR = (227.819.168.461 / 123.450.557.939)

    = 1,845

    Kesimpulan: setiap Rp.1 utang lancer dijamin oleh 1,8 harta lancar atau perbandingannya antaraaktiva lancar dengan hutang lancar adalah 1,8 : 1

    1. Acid test ratio (Ratio Immediate Solvency)

    Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

    kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.

    Rumus :

    Quick Ratio = ((Aktiva Lancar Persediaan) / Hutang lancar))

    Pada tahun 2010, ((QR = 227.819.168.46182.424.270.814 / 123.450.557.939))

    = 1.17

    Kesimpulan: rata-rata industry tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali sedangkan

    PT.COLORPACK INDONESIA 1,17 maka keadaanya sangat baik karena perusahaan dapat

    membayar hutang walaupun sudah dikurangi persediaan.

  • 7/23/2019 Tugas Rasio Likuiditas Matrikulasi

    2/5

    Ratio Solvabilitias

    Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan olehpemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan

    untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini

    menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Suatu perusahaanyang solvable belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah perusahaan yang insolvable belum tentu

    likuid.

    1. Total debt to equity ratio (Rasio hutang terhadap Equitas)

    Merupakan Perbandingan antara hutanghutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan

    menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya .

    Rumus:

    Total Debt to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%

    pada tahun 2010, = (140.879.700.667 / 134.499.083.729)x 100%

    = 1,04 = 100%

    Kesimpulan: perusahaan dibiayai oleh utang 100% untuk tahun 2010 menunjukan kreditor

    menyediakan Rp.100,- untuk setiap Rp.100

    1. Total debt to asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta)

    Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlahseluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang

    dibelanjai oleh hutang.

    Rumus:

    Total Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%

    Pada tahun 2010, = (140.879.700.667 / 275.390.730.449)

    = 0,511 = 51%

    Kesimpulan:pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2010 artinya bahwa

    setiap Rp.100,- pendanaan perusahaan Rp.51,- dibiayai dengan utang dan Rp.49 disediakan oleh

    pemegang saham.

  • 7/23/2019 Tugas Rasio Likuiditas Matrikulasi

    3/5

    Ratio Rentabilitas/Profitabilitas

    Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukurkemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu

    perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan

    laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah :

    1. Gross Provit Marginal (Margin Laba Kotor)

    Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan

    tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.

    Rumus :

    GPM = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%

    Pada tahun 2010, = (62.009.766.595 / 516.581.827.768) 100%

    = 0,12 = 12%

    Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba kotor dari

    pejualan bersih adalah sebesar 12%

    1. Net Profit Marginal (Margin Laba Bersih)

    Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan

    dengan volume penjualan.

    Rumus:

    NPM = (Laba setelah pajak / Total Aktiva) x 100%

    Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 516.581.827.768) 100%

    = 0,05 = 5%

    Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih

    adalah sebesar 5%

    1. c. Operating Profit Margin

    untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Operating profit

    margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap penjualan sebelum

    dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin tinggi rasio ini maka semakinbaik

  • 7/23/2019 Tugas Rasio Likuiditas Matrikulasi

    4/5

    RUMUS:

    OPM = (Laba usaha / Penjualan Bersih) x 100%

    Pada tahun 2010, = (39.294.864.546 / 516.581.827.768) x 100%

    = 0,07 = 7%

    Kesimpulan: Operating ratio mencerminkan tingkat efesiansi perusahaan, sehingga ratio ini

    rendah menunjukan keadaan yang baik karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang

    terserap dalam biaya juga rendah, dan yang tersedia untuk laba besar.

    1. Return of Asset

    adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

    menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal

    (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis.

    RUMUS:

    ROA = (Laba bersih setelah pajak / total aktiva) x 100%

    Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 275.390.730.449) x 100%

    = 0,10 = 10%

    Kesimpulan: laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang

    digunakan untuk menghasilkan keuntungan adalah sebesar 10%

    1. Return of Equity

    Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang

    yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikanimbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan

    tersebut.

    RUMUS:

    ROE = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%

    Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 134.499.083.729) x 100%

    = 0,021 = 2%

    Rasio Perputaran Piutang

  • 7/23/2019 Tugas Rasio Likuiditas Matrikulasi

    5/5

    Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume

    penjualan kredit, karena timbulnya piutang disebabkan oleh penjualan barang-barang secara

    kredit dan hasil dari penjualan secara kredit netto dibagi dengan piutang rata-rata merupakanperputaran piutang.

    RUMUS:

    Perputaran Piutang = (Penjualan / piutang usaha)

    Kesimpulan: dalam hasil ini tingkat pengembalian atau imbal balik perusahaan terhadap

    investor setiap tahunnya adalah sebsar 2%

    Yang dimaksudkan dengan Penjualan dalam formula ini adalah: total nilai penjualan untuk

    periode yang diukur, 1 Jan s/d 31 Des 2012 misalnya.

    Sedangkan Rata-rata Piutang adalah: Rata-rata saldo piutang untuk periode yang sama.

    Menghitung nilai rata-rata ini yang kadang menjebak.

    Dalam menghitung rata-rata saldo piutang, terkadang seseorang hanya menggunakan saldo

    awal dan saldo akhir piutang, dijumlahkan, lalu dibagi dua. Misalnya: Yang diambil hanyasaldo piutang dagang per 31 Januari ditambah saldo piutang dagang per 31 Desember, lalu dibagi

    dua. Cara ini akan menghasilkan nilai rata-rata piutang yang tidak tepat.

    Cara terbaik untuk menghitung nilai rata-rata piutang adalah dengan jalan: menjumlahkan semuasaldo piutang disepanjang periode (dari 31 Jan + 28 Feb + 31 Mar. dan seterusnya hingga 31

    Desember), lalu dibagi total bulanatau 12 jika perusahaan menggunakan periodisasi tahunan.