tugas-PTM
description
Transcript of tugas-PTM
A. ALAT GUSUR
Alat Gusur adalah alat yang mengubah energi mesin
menjadi energi mekanik.
1. BULLDOZER
Bulldozer adalah alat mekanis yang menggunakan
tractor sebagai penggerak utamanya (prime mover)
yang dilengkapi dengan dozer attachment.
1.1. Spesifikasi Bulldozer
Keterangan :
A. Blade H. Ripper Shank
B. Pitch Strut I. Ripper Beam
C. Hoist Cylinder J. Sprocket
D. Engine K. Crawler Frame
E. ROPS-Cab L. Track Carrier Roller
F. Ripper Cylinders M. Track Roller
G. Drawbar N. Track Idler
O. Push Arm
1.2. Macam-Macam Bulldozer
a. Undercarriage
Undercarriage adalah bagian-bagian bulldozer
yang berada di bawah cabin yang berfungsi untuk
menggerakan bulldozer ke depan atau ke
belakang.
i. Crawler Mounted Bulldozer
Crawler Mounted Bulldozer adalah bulldozer
yang menggunakan rantai sebagai penggerak
dan digunakan untuk bermacam-macam tujuan,
misalnya sebagai prime mover, untuk menarik
atau mendorong unit tenaga, untuk hoist,
dan bulldozing.
ii. Wheel Mounted Bulldozer
Wheel Mounted Bulldozer adalah bulldozer
yang memakai roda penggerak ban dan dipakai
sebagai prime mover sejak tahun 1938.
Ditinjau dari pemakaian rodanya ada dua
macam wheel mounted tractor, yaitu:
1. Two Wheel Mounted Tractor
2. Four Wheel Mounted Tractor
Keuntungan Two Wheel Mounted Bulldozer :
1. Mudah bergerak
2. Memperbesar gaya tarik pada as roda
(driving axle)
3. Memperkecil rimpull
4. Tidak banyak membutuhkan ban.
Kerugiannya :
1. Kecepatan rendah
2. Tidak stabil
3. Tidak dapat bergerak/bekerja sendiri.
Keuntungan Four Wheel Mounted Bulldozer :
1. Memperbesar rasa percaya diri pengemudi
(karena sistem lebih stabil)
2. Kemungkinan terpelanting lebih kecil,
meskipun jalan berliku-liku.
3. Kecepatan tinggi
4. Bila dilepas dari scraper atau unit yang
ditarik lainnya dapat bergerak sendiri.
b. Attachment
1. Angledozer
2. Straight-Rakedozer
3. U dozer.
c. Bulldozer berdasarkan media/penggerak blade
1. Bulldozer dengan penggerak hydraulic
2. Bulldozer dengan penggerak kabel.
1.3. Cara Kerja Bulldozer
a. Metode Penggusuran
i. Down hill dozing
ii. High wall or float dozing
iii. Trench or slot dozing
b. Metode Pembabatan Dalam Land Clearing
i. Metode perimeter
ii. Metode out crop
iii. Metode countur
c. Cara Menghilangkan Tunggul Pohon
d. Penggusuran Pohon dan Semak-Semak
2. RIPPER
2.1. Sejarah Ripper
Ripper dikenal sejak jaman Romawi Kuno. Ripper
deperkenalkan oleh RG. Le Tourneau, yaitu ripper
yang dilengkapkan pada tractor 1930.
2.2. Macam-Macam Ripper
Berdasarkan keadaannya :
a. Ripper yang berupa alat tersendiri
b. Ripper yang ditarik oleh kendali (controlled):
Ripper dengan kendali kabel (cable controlled)
dan Ripper dengan kendali hydraulic (hydraulic
controlled).
c. Ripper yang sekarang dikenal, bisa dipasangkan
dengan bulldozer (yang berfungsi sebagai
tractor). Berdasarkan cara gerak naik dan
turunnya attachment ada 3 tipe ripper :
1. Tipe hinge (engsel)
2. Tipe Parallelogram
3. Tipe Adjustable Parallelogram
B. ALAT GALI DAN MUAT (EXCAVATOR)
1. POWER SHOVEL
1.1. Spesifikasi Power Shovel
Keterangan :
1.2. Ukuran Power Shovel
Ukuran besar/kecilnya suatu power shovel
ditunjukan oleh ukuran dipper yang dinyatakan
dalam Cuyd (cubic yard).
1.3. Macam-Macam Power Shovel
Didasarkan atas roda penggeraknya power shovel
terdiri dari :
a. Crawler Mounted Power Shovel
b. Wheel Mounted Power Shovel
c. Truck Mounted Power Shovel
1.4. Cara Kerja dan Penggunaan Power Shovel
Keterangan:
a. Cutting height-max m. Center of rotation to
b. Cutting radius boom foot pin
c. Dumping radius at max height
d. Dumping height-max x. Boom lenght
e. Dumping radius-max y. Dipper shaft length
f. Radius or level floor
g. Digging depth below ground
h. Clearance height of boom point
i. Clearance radius of boom point
j. Clearance radius of revolving frame
k. Clearance under frame to ground
l. Cab clearance height
a. Power Shovel sebagai alat gali :
Penggunaan power shovel sebagai alat gali adalah :
i. Untuk membuat tanggul (embankment digging)
ii. Untuk menggali secara datar (digging on
horizontal plane)
iii. Untuk membuat lereng (dressing slopes)
iv. Untuk menggali ke arah daerah yang lebih
rendah (digging below grade)
v. Untuk membuat parit (digging shallow
trench)
b. Power Shovel sebagai alat muat :
Penggunaan power shovel sebagai alat muat adalah :
i. memuat ke alat angkut (loading haul units)
ii. membuang material ke samping (side
casting)
iii. menimbun ke atas tumpukan material
(dumping onto spoil banks)
iv. menimbun ke dalam hopper (dumping into
hoppers).
2. DOZER SHOVEL
2.1. Spesifikasi Dozer Shovel
2.2. Ukuran Dozer Shovel
Ukuran dari bucket bervariasi antara ¼ cu yd
sampai 25 cu yd kapasitas munjung yang terbesar.
Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah
dozer shovel dengan ukuran bucket 5 cu yd.
2.3. Macam-Macam Dozer Shovel
Dilihat dari roda penggeraknya ada dua macam dozer
shovel, yaitu :
a. Crawler mounted dozer shovel, penggeraknya roda
rantai.
b. Wheel mounted dozer shovel (wheel loader),
penggeraknya roda ban.
2.4. Cara Kerja dan Penggunaan Dozer Shovel
Doser shovel sangat cocok dipakai untuk :
a. membuat basement
b. mendorong onggokan material/tanah kemudian
dimuatkan pada truck
c. pekerjaan penggusuran atau penggalian yang
bidang kerjanya satu level dengan dozer
shovel itu sendiri
d. sangat baik dan ekonomis apabila dozer
shovel ini digunakan untuk pekerjaan
pemuatan pada truck dengan jarak onggokan
dari truck tidak lebih dari 15 feet
(mempersingkat waktu)
e. sebaiknya dozer shovel jangan melayani
pemuatan truck dengan melakukan pemutaran
lebih dari 90º. Semakin kecil sudut
pemutaran, body dozer shovel akan semakin
baik.
3. BACK HOE
3.1. Spesifikasi Back Hoe
3.2. Macam-Macam Back Hoe
Macam-macam back hoe berdasarkan penggerak dipper-
nya terdiri atas :
1. Hydraullically Operated Hoe :
a. Crawler mounted hydraullically operated
hoe
b. Wheel mounted hydraullically operated hoe.
2. Cable Operated Hoe.
3.3. Cara Kerja Back Hoe
4. DRAGLINE
4.1. Spesifikasi Dragline
4.2. Ukuran Dragline
Ukuran dragline (size of dragline) didasarkan atas
ukuran bucket-nya, dan dinyatakan dengan cu yd.
Meskipun sebenarnya bucketnya dari dragline dapat
diganti-ganti, tetapi tergantung dari : panjang
boom dan macam-macam material yang digali.
Ukuran dragline adalah :
-Ukuran kecil, memiliki bucket ¼ - 2 cu yd
-ukuran sedang, memiliki bucket 2 – 8 cu yd
-ukuran besar, memiliki bucket 8 – 35 cu yd.
4.3. Macam-Macam Dragline
Didasarkan pada mounted-nya, dragline digolongkan
menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Crawler mounted dragline
2. Wheel mounted dragline
3. Truck mounted dragline
4.4. Cara Kerja Dragline
Kemampuan kerja (working range) setiap dragline
berubah-ubah, tergantung pada :
1. Panjang boom
2. Boom angle
Semakin besar panjang boom maka ukuran bucket
dapat diganti atau dirubah sehingga boom angle-nya
menyesuaikan.
Keterangan :
A. Dumping radius, ft
B. Dumping height, ft
C. Max. digging depth, ft
D. Digging reach
J. Boom length, lb
K. Boom angle, deg
C. ALAT GALI MUAT ANGKUT
1. BUCKET WHEEL EXCAVATOR (BWE)
BWE adalah suatu alat penggali yang terdiri dari
roda yang besar, dan pada roda tersebut dipasangi
beberapa bucket yang berfungsi untuk menggali
material sewaktu roda tersebut berputar menunjam
pada material yang akan digali.
Keuntungan-keuntungan pemakaian BWE adalah :
1. Untuk penggalian over burden dengan soft material
bila dikehendaki bench yang lebar dan dalam, maka
lebih baik digunakan BWE, karena bisa diperoleh
bench yang dalam dan kemungkinan terpelanting
lebih kecil dibandingkan pemakaian dengan power
shovel.
2. Kombinasi pemakaian antara BWE dan shovel akan
lebih menguntungkan apabila dibandingkan kombinasi
antara shovel dengan dragline.
3. Penggunaan BWE memungkinkan shovel bisa bekerja
lebih efisien pada lower over burden depth.
4. Menambah efisiensi pemboran lubang tembak, hal ini
karena pemboran bisa dimulai pada lapisan yang
keras setelah lapisan permukaan yang lunak digali
oleh BWE.
1.1. Spesifikasi BWE
1.2. Penggunaan BWE
1. Digging height, m
2. Max. Height to lower edge of bucket wheel, m
3. Digging depth below ground level, m
4. Bucket wheel diameter, m
5. Length of wheel boom, m
6. Length of tail boom, m
7. Max. height of tail boom, m
8. Min. height of tail boom, m
9. Length of crawlers, m
2. SCRAPER
2.1. Spesifikasi Scraper
Keterangan :
A. Tractor Engine I. Scraper Engine
B. Cab J. Push Block
C. Hitch K. Cutting Edge
D. Gooseneck L. Appron
E. Bowl Cylinder M. Elevator
F. Draft Arm N. Sliding Floor
G. Bowl O. Steering Cylinders
H. Ejector P. Transmission
Bagian-Bagian penting scraper adalah :
i. Bowl
Adalah bagian yang akan diisi muatan yang masuk
melalui cutting edge pada bagian muka dari bottom.
ii. Tail gate
Adalah bagian yang berada di bagian belakang bowl,
yang berfungsi untuk mendesak keluar muatan.
iii. Appron
Dinding lengkung/bagian melengkung (a curved wall)
yang berada di bagian muka dari bowl yang
berfungsi untuk membuka atau menutup bowl (jadi
appron dapat diangkat/diturunkan).
iv. Cutting edge
Berfungsi untuk melakukan scrap (garukan).
2.2. Macam-Macam Scraper
i. Scraper yang dilengkapi motor penggerak
a. Crawler Tractor Pulled Scraper
Keuntungannya :
1. Diperoleh traction yang tinggi
2. Diperoleh drawbar pull yang besar
3. Dapat bekeja pada medan kerja yang jelek
4. Sangat baik untuk jarak kerja yang pendek
5. Dalam pekerjaan scrapping-nya tidak
memerlukan bantuan bulldozer.
Kerugiaanya :
1. Tidak dapat berjalan dengan kecepatan
tinggi.
2. Lamban kerjanya.
b. Wheel Tractor Pulled Scraper
Terdiri dari :
1. Single engine
2. Twin engine
3. Two bowl tandem
4. Multibowl multiengine all wheel electric
drive
5. Elevating Scraper.
ii. Scraper tanpa motor penggerak
Contohnya adalah trailer model.
D. ALAT-ALAT ANGKUT
1. TRUCK
Truck dipakai untuk menangani/mengangkut tanah,
aggregate (bongkahan-bongkahan), batuan (rock),
bijih (ore), batu bara (coal), dan material-
material lain.
Keuntungannya :
- Capacity yang cukup besar
- Kecepatan yang cukup tinggi
- Ongkos angkut rendah
- High degree of flexibility
1.1. Macam-Macam Truck dan Spesifikasinya
Klasifikasi atau macam - macam truck didasarkan
pada :
a. Ukuran dan tipe mesinnya : gasoline, diesel,
butane, propane.
b. Jumlah gear yang dimiliki
c. Jumlah roda yang langsung digerakkan mesin
(kind of drive) : two wheel, four wheel, six
wheel.
d. Jumlah susunan sumbu dan roda penggeraknya :
single-axle dual-wheel.
e. Metode penumpahan muatan : rear dump, side
dump
f. Macam material yang diangkut : earth, rock,
coal, ore.
g. Kapasitas truck (dinyatakan dalam ton atau cu
yd)
h. Sumber tenaga gerak (macam mekanisme) untuk
penumpahan muatan pada rear dump : hydraullic,
cable.
Spesifikasinya Truck
1.2. Kapasitas Truck
i. Tonage
ii. Struck Volume dalam cu yd
Struck capasity adalah kapasitas volume truck
yang diisikan peres dengan bagian teratas
dari bak, dan tidak ada material yang
munjung.
iii. Heaped Volume dalam cu yd
Adalah kapasitas volume truck yang akan
diangkut dengan dimuatkan secara munjung.
1.3. Pemilihan Kapasitas Alat Angkut Disesuaikan Dengan
Ukuran Alat Gali
i. Perbandingan truck yang berkapasitas kecil
dengan truck berkapasitas besar.
Keuntungannya :
a. Truck dengan kapasitas kecil lebih
fleksibel dalam manuver, yang akan sangat
menguntungkan pada jarak angkut yang
pendek.
b. Biasanya mempunyai kecepatan yang lebih
tinggi.
c. Pengaruh menurunnya produksi yang diangkut
oleh armada truck ini sangat kecil apabila
ada kerusakan pada salah satu truck di
jalan.
d. Dengan menggunakan truck kapasitas kecil
akan lebih mudah menyeimbangkan banyaknya
truck dengan out put dari excavator,
sehingga akan mengurangi waktu tunggu
(time lost) dari truck atau excavator.
Kerugiannya :
a. Akan mempersulit alat gali (excavator)
untuk muatan material pada truck.
b. Waktu penempatan (spotting) truck untuk
dimuati akan banyak yang hilang, karena
jumlah truck yang digunakan lebih banyak.
c. Dibutuhkan lebih banyak operator (driver).
d. Karena jumlah truck banyak, akan
mengakibatkan cepat rusaknya jalan di
sekitar pit atau sepanjang jalan angkut.
Selain itu kemungkinan terjadinya tabrakan
akan semakin besar.
e. Penanaman modal pada peralatan
pengangkutan akan lebih besar karena
jumlah truck lebih banyak. Selain itu
biaya perawatan, reparasi, dan penyediaan
stok suku cadang akan lebih besar.
ii. Perbandingan truck kapasitas besar dengan
truck kapasitas kecil.
Keuntungannya :
a. Jumlah truck yang digunakan dalam armada
angkut akan lebih kecil, dengan demikian
akan memperkecil investasi total pada unit
pengangkutan, dan akan mengurangi biaya
perawatan dan operasi.
b. Dibutuhkan operator (driver) yang lebih
sedikit.
c. Karena jumlah truck sedikit, maka akan
memudahkan untuk mensinkronkan dengan
excavating equipment, selain itu resiko
tabrakan akan semakin kecil khususnya pada
long haul.
d. Truck kapasitas besar akan mempercepat
target pemuatan excavator.
e. Truck ukuran besar memperkecil frekuensi
spotting.
f. Biasanya mesin menggunakan bahan bakar
yang lebih sedikit.
Kerugiannya :
a. Waktu yang dibutuhkan oleh excavator untuk
memuatkan material pada truck ini lebih
lama (khususnya small excavator).
b. Memperbesar ongkos pemeliharaan jalan
angkut, sebab pemuatan yang besar dan berat
akan lebih cepat merusakkan jalan angkut.
c. Lebih sukar dalam penyeimbangan antara
jumlah truck dengan out put dari excavator.
d. Suku cadang mungkin lebih sukar didapatkan
di pasaran.
e. Akan lebih sulit membawa truck ini ke jalan
raya karena harus ada ijin dari instasi
terkait (DLLAJR).
1.4. Radius Putar Truck
Jari-jari tikungan (belokan) berhubungan dengan
bentuk dan konstruksi alat angkut yang digunakan,
disini digunakan ukuran alat angkut maximum. Dalam
penerapannya jari-jari lingkaran yang dijalani
oleh roda belakang dan roda depan berpotongan di
pusat C dengan sudut yang sama terhadap
penyimpangan roda.
Penentuan besarnya jari-jaru tikungan, rumus yang
dipakai adalah :
R = Wb
Sin Φ
R : jari-jari tikungan
Wb : Jarak antara poros roda depan dan belakang
Φ : sudut penyimpangan depan (˚).
2. JALAN ANGKUT (TRUCK)
2.1. Geometri Jalan Tambang
Pada pengertiannya, geometri jalan tambang yang
memenuhi syarat adalah bentuk dan ukuran-ukuran
dari jalan tambang tersebut sesuai dengan tipe
(bentuk, ukuran dan spesifikasi) alat angkut yang
digunakan dan kondisi medan yang ada sehingga
dapat menjamin serta menunjang segi keamanan dan
keselamatan operasi pengangkutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi geometri jalan
tambang :
i. Lebar jalan angkut
a. Lebar pada jalan lurus
L = n.Wt + (n+1).(1/2.Wt).m
Keterangan :
L : Lebar jalan angkut minimum, m
N : Jumlah jalur, m
Wt : Lebar alat angkut (total, m
b. Lebar pada jalan tikungan
Didasarkan pada :
1. Lebar jejak ban
2. Lebar juntai atau tonjolan (overhang)
alat angkut bagian depan dan belakang
pada saat membelok
3. Jarak antara alat angkut pada saat
bersimpangan
4. Jarak (spasi) alat angkut terhadap
tepi jalan.
Perhitungan terhadap lebar jalan angkut
pada tikungan atau belokan dapat
menggunakan rumus :
W = n (U + Fa + Fb + Z) + C
C = Z = ½ (U + Fa + Fb)
Keterangan :
W : Lebar jalan angkut pada tikungan
N : Jumlah jalur
U : Jarak jejak roda kendaraan
Fa : Lebar juntai depan
Fb : Lebar juntai belakang
Ad : Jarak as roda depan dengan bagian
depan truck.
Ab : Jarak as roda belakang dengan bagian
belakang truck.
C : Jarak antara dua truck yang akan
bersimpangan
Z : jarak sisi luar truck ke tepi jalan
Φ : sudut penyimpangan roda depan
ii. Kemiringan jalan
a. Kemiringan jalan pada tikungan (super
elevasi)
b. Kemiringan jalan angkut.
2.2. Konstruksi Jalan Pengangkutan
Konstruksi jalan adalah suatu lapisan penyusun
jalan yang tersusun dari bahan-bahan perkerasan
dan diletakkan di atas tanah dasar atau sub grade.
Secara umum perkerasan jalan angkut harus cukup
kuat untuk memenuhi dua syarat, yaitu :
1. Secara keseluruhan harus mampu untuk menahan
berat atau beban kendaraan maksimum yang
berada di atasnya.
2. Permukaan jalan harus mampu untuk menahan
gesekan roda kendaraan, pengaruh air dan
hujan.
3. BELT CONVEYOR
Belt Coveyor adalah alat angkut (transportation
equipment) yang bisa dipakai untuk jarak pendek
(kurang dari 500 feet), sehingga biasa disebut belt
loader atau belt dumper, namun bisa juga dipakai
untuk jarak angkut yang jauh ( lebih dari 1500
meter). Bahkan sekarang sudah ada belt conveyor
sebagai transportation equipment untuk jarak jauh
yang melebihi 20 mile ( 30 km).
3.1. Spesifikasi Belt Conveyor
3.2. Bagian-Bagian Belt Conveyor
a. Frame
Adalah kerangka besi (beam) yang dirangkai
membentuk steel column atau membentuk steel
truss. Frame harus kuat menyangga beban :
- Dead load
Adalah beban mati yang terdiri dari
berat steel column atau berat steel
truss, ditambah berat drive pulley, tail
pulley, idler, return idler, engine,
berat belt-nya dan counter weight-nya.
- Wind load
Adalah beban pada frame yang disebabkan
oleh angin.
- Live/dynamic load
Adalah beban yang disebabkan oleh
material yang dimuatkan pada belt
conveyor-nya.
b. Engine
Adalah motor/mesin sebagai sumber tenaga
penggerak roda drive pulley, mesinnya bisa
motor listrik atau IC Engine.
Besar kecilnya mesin dengan HP tergantung
pada :
- Beban material yang akan diangkut di
atas belt.
- Kecepatan belt
- Lebar dan macam belt
- Diameter roda drive pulley dan roda tail
pulley
- Luas bidang kontak antara roda drive
pulley dengan belt-nya.
c. Roda drive pulley
Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin
untuk memutar belt.
3.3. Macam-Macam Belt Conveyor
Belt Conveyor yang dipergunakan untuk
mengangkut/memindahkan material yang sangat
dekat dan bisa dipindah-pindahkan, disebut
Portable Conveyor.
Belt Conveyor jenis Portable ini dilihat dari
tipe mountingnya-nya ada 6 macam, yaitu :
i. Portable Conveyor tipe mast truck mounting
with power hoist.
ii. Portable conveyor tipe v truck mounting
with hidraulic hoist.
iii. Portable Conveyor tipe horizontal four
caster.
iv. Portable Conveyor tipe horizontal 4 wheel
or caster adjustable discharge height.
v. Portable conveyor tipe rigid axle wheel
for shuttle instalation.
vi. Portable conveyor tipe two wheel mounting.
Ada juga belt conveyor yang dipergunakan untuk
memindahkan loose material yang dekat, alat ini
disebut Stationary Mounting Belt Conveyor.
4. LORI GANTUNG (CABLE WAY)
Adalah flexible cable, dimana di atasnya merupakan
tempat menggantung/berjalan suatu cage carriage.
E. ALAT BANTU KERJA MEKANIS
1. ROLLER
1.1. Spesifikasi Roler
Keterangan :
1. Mesin 9. Transmisi
2. Pompa kemudi 10. Rem Parkir
3. Pembagi daya 11. Sambungan universal
4. Pompa propeler 12. Roda gigi diferensial
5. Pompa penggetar 13. Roda gigi planet
6. Katub kemudi 14. Motor getaran
7. Silinder kemudi 15. Penggetar
8. Motor penggerak
1.2. Peralatan Pemadatan yang Digunakan
vii. Sheeps Foot Roller
viii. Grid Roller
ix. Smooth Steel Wheel Roller
x. Manually Operated Rammer dan Vibrating Drum
Type Roller.
2. GRADER
Alat ini ada yang menyebut motor grader,
adapula yang menyebut road grader atau road patrol.
Grader berfungsi sebagai alat untuk finishing dari
suatu pekerjaan PTM (misal pekerjaan urugan,
pembuatan jalan dsb).
Dalam kegiatan kerjanya gerakan dari grader
adalah maju, blade menghadap ke front tyres. Namun
bila diperlukan dapat pula bergerak mundur, misal
untuk spreading atau smoothing dari material, jadi
dalam gerakan mundur ini, punggungan blade yang
berfungsi.
Blade dapat dinaik-turunkan, dan dapat
berputar 180˚, perputaran ini dimungkinkan karena
blade dipasang pada suatu circle.
Kemampuan grader antara lain untuk meratakan
(planning), pada pekerjaan ini, blade dibuat
menyudut + 30˚ dari arah sumbu roda, dan blade
diturunkan sedikit (1-2 in) masuk pada tanah yang
akan diratakan.