tugas-PTM

36
A. ALAT GUSUR Alat Gusur adalah alat yang mengubah energi mesin menjadi energi mekanik. 1. BULLDOZER Bulldozer adalah alat mekanis yang menggunakan tractor sebagai penggerak utamanya (prime mover) yang dilengkapi dengan dozer attachment. 1.1. Spesifikasi Bulldozer Keterangan : A. Blade H. Ripper Shank B. Pitch Strut I. Ripper Beam C. Hoist Cylinder J. Sprocket D. Engine K. Crawler Frame E. ROPS-Cab L. Track Carrier Roller F. Ripper Cylinders M. Track Roller G. Drawbar N. Track Idler O. Push Arm

description

ptm

Transcript of tugas-PTM

Page 1: tugas-PTM

A. ALAT GUSUR

Alat Gusur adalah alat yang mengubah energi mesin

menjadi energi mekanik.

1. BULLDOZER

Bulldozer adalah alat mekanis yang menggunakan

tractor sebagai penggerak utamanya (prime mover)

yang dilengkapi dengan dozer attachment.

1.1. Spesifikasi Bulldozer

Keterangan :

A. Blade H. Ripper Shank

B. Pitch Strut I. Ripper Beam

C. Hoist Cylinder J. Sprocket

D. Engine K. Crawler Frame

E. ROPS-Cab L. Track Carrier Roller

F. Ripper Cylinders M. Track Roller

G. Drawbar N. Track Idler

O. Push Arm

Page 2: tugas-PTM

1.2. Macam-Macam Bulldozer

a. Undercarriage

Undercarriage adalah bagian-bagian bulldozer

yang berada di bawah cabin yang berfungsi untuk

menggerakan bulldozer ke depan atau ke

belakang.

i. Crawler Mounted Bulldozer

Crawler Mounted Bulldozer adalah bulldozer

yang menggunakan rantai sebagai penggerak

dan digunakan untuk bermacam-macam tujuan,

misalnya sebagai prime mover, untuk menarik

atau mendorong unit tenaga, untuk hoist,

dan bulldozing.

ii. Wheel Mounted Bulldozer

Wheel Mounted Bulldozer adalah bulldozer

yang memakai roda penggerak ban dan dipakai

sebagai prime mover sejak tahun 1938.

Ditinjau dari pemakaian rodanya ada dua

macam wheel mounted tractor, yaitu:

1. Two Wheel Mounted Tractor

2. Four Wheel Mounted Tractor

Keuntungan Two Wheel Mounted Bulldozer :

1. Mudah bergerak

2. Memperbesar gaya tarik pada as roda

(driving axle)

Page 3: tugas-PTM

3. Memperkecil rimpull

4. Tidak banyak membutuhkan ban.

Kerugiannya :

1. Kecepatan rendah

2. Tidak stabil

3. Tidak dapat bergerak/bekerja sendiri.

Keuntungan Four Wheel Mounted Bulldozer :

1. Memperbesar rasa percaya diri pengemudi

(karena sistem lebih stabil)

2. Kemungkinan terpelanting lebih kecil,

meskipun jalan berliku-liku.

3. Kecepatan tinggi

4. Bila dilepas dari scraper atau unit yang

ditarik lainnya dapat bergerak sendiri.

b. Attachment

1. Angledozer

2. Straight-Rakedozer

3. U dozer.

c. Bulldozer berdasarkan media/penggerak blade

1. Bulldozer dengan penggerak hydraulic

2. Bulldozer dengan penggerak kabel.

1.3. Cara Kerja Bulldozer

a. Metode Penggusuran

i. Down hill dozing

ii. High wall or float dozing

Page 4: tugas-PTM

iii. Trench or slot dozing

b. Metode Pembabatan Dalam Land Clearing

i. Metode perimeter

ii. Metode out crop

iii. Metode countur

c. Cara Menghilangkan Tunggul Pohon

d. Penggusuran Pohon dan Semak-Semak

2. RIPPER

2.1. Sejarah Ripper

Ripper dikenal sejak jaman Romawi Kuno. Ripper

deperkenalkan oleh RG. Le Tourneau, yaitu ripper

yang dilengkapkan pada tractor 1930.

2.2. Macam-Macam Ripper

Berdasarkan keadaannya :

a. Ripper yang berupa alat tersendiri

b. Ripper yang ditarik oleh kendali (controlled):

Ripper dengan kendali kabel (cable controlled)

dan Ripper dengan kendali hydraulic (hydraulic

controlled).

c. Ripper yang sekarang dikenal, bisa dipasangkan

dengan bulldozer (yang berfungsi sebagai

tractor). Berdasarkan cara gerak naik dan

turunnya attachment ada 3 tipe ripper :

1. Tipe hinge (engsel)

Page 5: tugas-PTM

2. Tipe Parallelogram

3. Tipe Adjustable Parallelogram

B. ALAT GALI DAN MUAT (EXCAVATOR)

1. POWER SHOVEL

1.1. Spesifikasi Power Shovel

Keterangan :

Page 6: tugas-PTM

1.2. Ukuran Power Shovel

Ukuran besar/kecilnya suatu power shovel

ditunjukan oleh ukuran dipper yang dinyatakan

dalam Cuyd (cubic yard).

1.3. Macam-Macam Power Shovel

Didasarkan atas roda penggeraknya power shovel

terdiri dari :

a. Crawler Mounted Power Shovel

b. Wheel Mounted Power Shovel

c. Truck Mounted Power Shovel

1.4. Cara Kerja dan Penggunaan Power Shovel

Keterangan:

a. Cutting height-max m. Center of rotation to

b. Cutting radius boom foot pin

c. Dumping radius at max height

d. Dumping height-max x. Boom lenght

e. Dumping radius-max y. Dipper shaft length

f. Radius or level floor

g. Digging depth below ground

h. Clearance height of boom point

i. Clearance radius of boom point

j. Clearance radius of revolving frame

k. Clearance under frame to ground

l. Cab clearance height

Page 7: tugas-PTM

a. Power Shovel sebagai alat gali :

Penggunaan power shovel sebagai alat gali adalah :

i. Untuk membuat tanggul (embankment digging)

ii. Untuk menggali secara datar (digging on

horizontal plane)

iii. Untuk membuat lereng (dressing slopes)

iv. Untuk menggali ke arah daerah yang lebih

rendah (digging below grade)

v. Untuk membuat parit (digging shallow

trench)

b. Power Shovel sebagai alat muat :

Penggunaan power shovel sebagai alat muat adalah :

i. memuat ke alat angkut (loading haul units)

ii. membuang material ke samping (side

casting)

iii. menimbun ke atas tumpukan material

(dumping onto spoil banks)

iv. menimbun ke dalam hopper (dumping into

hoppers).

Page 8: tugas-PTM

2. DOZER SHOVEL

2.1. Spesifikasi Dozer Shovel

2.2. Ukuran Dozer Shovel

Ukuran dari bucket bervariasi antara ¼ cu yd

sampai 25 cu yd kapasitas munjung yang terbesar.

Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah

dozer shovel dengan ukuran bucket 5 cu yd.

2.3. Macam-Macam Dozer Shovel

Dilihat dari roda penggeraknya ada dua macam dozer

shovel, yaitu :

a. Crawler mounted dozer shovel, penggeraknya roda

rantai.

b. Wheel mounted dozer shovel (wheel loader),

penggeraknya roda ban.

Page 9: tugas-PTM

2.4. Cara Kerja dan Penggunaan Dozer Shovel

Doser shovel sangat cocok dipakai untuk :

a. membuat basement

b. mendorong onggokan material/tanah kemudian

dimuatkan pada truck

c. pekerjaan penggusuran atau penggalian yang

bidang kerjanya satu level dengan dozer

shovel itu sendiri

d. sangat baik dan ekonomis apabila dozer

shovel ini digunakan untuk pekerjaan

pemuatan pada truck dengan jarak onggokan

dari truck tidak lebih dari 15 feet

(mempersingkat waktu)

e. sebaiknya dozer shovel jangan melayani

pemuatan truck dengan melakukan pemutaran

lebih dari 90º. Semakin kecil sudut

Page 10: tugas-PTM

pemutaran, body dozer shovel akan semakin

baik.

3. BACK HOE

3.1. Spesifikasi Back Hoe

3.2. Macam-Macam Back Hoe

Macam-macam back hoe berdasarkan penggerak dipper-

nya terdiri atas :

1. Hydraullically Operated Hoe :

a. Crawler mounted hydraullically operated

hoe

b. Wheel mounted hydraullically operated hoe.

2. Cable Operated Hoe.

Page 11: tugas-PTM

3.3. Cara Kerja Back Hoe

Page 12: tugas-PTM

4. DRAGLINE

4.1. Spesifikasi Dragline

Page 13: tugas-PTM

4.2. Ukuran Dragline

Ukuran dragline (size of dragline) didasarkan atas

ukuran bucket-nya, dan dinyatakan dengan cu yd.

Meskipun sebenarnya bucketnya dari dragline dapat

diganti-ganti, tetapi tergantung dari : panjang

boom dan macam-macam material yang digali.

Ukuran dragline adalah :

-Ukuran kecil, memiliki bucket ¼ - 2 cu yd

-ukuran sedang, memiliki bucket 2 – 8 cu yd

-ukuran besar, memiliki bucket 8 – 35 cu yd.

4.3. Macam-Macam Dragline

Didasarkan pada mounted-nya, dragline digolongkan

menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Crawler mounted dragline

2. Wheel mounted dragline

3. Truck mounted dragline

4.4. Cara Kerja Dragline

Kemampuan kerja (working range) setiap dragline

berubah-ubah, tergantung pada :

1. Panjang boom

2. Boom angle

Semakin besar panjang boom maka ukuran bucket

dapat diganti atau dirubah sehingga boom angle-nya

menyesuaikan.

Page 14: tugas-PTM

Keterangan :

A. Dumping radius, ft

B. Dumping height, ft

C. Max. digging depth, ft

D. Digging reach

J. Boom length, lb

K. Boom angle, deg

Page 15: tugas-PTM

C. ALAT GALI MUAT ANGKUT

1. BUCKET WHEEL EXCAVATOR (BWE)

BWE adalah suatu alat penggali yang terdiri dari

roda yang besar, dan pada roda tersebut dipasangi

beberapa bucket yang berfungsi untuk menggali

material sewaktu roda tersebut berputar menunjam

pada material yang akan digali.

Keuntungan-keuntungan pemakaian BWE adalah :

1. Untuk penggalian over burden dengan soft material

bila dikehendaki bench yang lebar dan dalam, maka

lebih baik digunakan BWE, karena bisa diperoleh

bench yang dalam dan kemungkinan terpelanting

lebih kecil dibandingkan pemakaian dengan power

shovel.

2. Kombinasi pemakaian antara BWE dan shovel akan

lebih menguntungkan apabila dibandingkan kombinasi

antara shovel dengan dragline.

3. Penggunaan BWE memungkinkan shovel bisa bekerja

lebih efisien pada lower over burden depth.

4. Menambah efisiensi pemboran lubang tembak, hal ini

karena pemboran bisa dimulai pada lapisan yang

keras setelah lapisan permukaan yang lunak digali

oleh BWE.

Page 16: tugas-PTM

1.1. Spesifikasi BWE

1.2. Penggunaan BWE

1. Digging height, m

2. Max. Height to lower edge of bucket wheel, m

3. Digging depth below ground level, m

4. Bucket wheel diameter, m

5. Length of wheel boom, m

6. Length of tail boom, m

7. Max. height of tail boom, m

8. Min. height of tail boom, m

9. Length of crawlers, m

Page 17: tugas-PTM

2. SCRAPER

2.1. Spesifikasi Scraper

Keterangan :

A. Tractor Engine I. Scraper Engine

B. Cab J. Push Block

C. Hitch K. Cutting Edge

D. Gooseneck L. Appron

E. Bowl Cylinder M. Elevator

F. Draft Arm N. Sliding Floor

G. Bowl O. Steering Cylinders

H. Ejector P. Transmission

Page 18: tugas-PTM

Bagian-Bagian penting scraper adalah :

i. Bowl

Adalah bagian yang akan diisi muatan yang masuk

melalui cutting edge pada bagian muka dari bottom.

ii. Tail gate

Adalah bagian yang berada di bagian belakang bowl,

yang berfungsi untuk mendesak keluar muatan.

iii. Appron

Dinding lengkung/bagian melengkung (a curved wall)

yang berada di bagian muka dari bowl yang

berfungsi untuk membuka atau menutup bowl (jadi

appron dapat diangkat/diturunkan).

iv. Cutting edge

Berfungsi untuk melakukan scrap (garukan).

2.2. Macam-Macam Scraper

i. Scraper yang dilengkapi motor penggerak

a. Crawler Tractor Pulled Scraper

Keuntungannya :

1. Diperoleh traction yang tinggi

2. Diperoleh drawbar pull yang besar

3. Dapat bekeja pada medan kerja yang jelek

4. Sangat baik untuk jarak kerja yang pendek

5. Dalam pekerjaan scrapping-nya tidak

memerlukan bantuan bulldozer.

Page 19: tugas-PTM

Kerugiaanya :

1. Tidak dapat berjalan dengan kecepatan

tinggi.

2. Lamban kerjanya.

b. Wheel Tractor Pulled Scraper

Terdiri dari :

1. Single engine

2. Twin engine

3. Two bowl tandem

4. Multibowl multiengine all wheel electric

drive

5. Elevating Scraper.

ii. Scraper tanpa motor penggerak

Contohnya adalah trailer model.

Page 20: tugas-PTM

D. ALAT-ALAT ANGKUT

1. TRUCK

Truck dipakai untuk menangani/mengangkut tanah,

aggregate (bongkahan-bongkahan), batuan (rock),

bijih (ore), batu bara (coal), dan material-

material lain.

Keuntungannya :

- Capacity yang cukup besar

- Kecepatan yang cukup tinggi

- Ongkos angkut rendah

- High degree of flexibility

1.1. Macam-Macam Truck dan Spesifikasinya

Klasifikasi atau macam - macam truck didasarkan

pada :

a. Ukuran dan tipe mesinnya : gasoline, diesel,

butane, propane.

b. Jumlah gear yang dimiliki

c. Jumlah roda yang langsung digerakkan mesin

(kind of drive) : two wheel, four wheel, six

wheel.

d. Jumlah susunan sumbu dan roda penggeraknya :

single-axle dual-wheel.

e. Metode penumpahan muatan : rear dump, side

dump

Page 21: tugas-PTM

f. Macam material yang diangkut : earth, rock,

coal, ore.

g. Kapasitas truck (dinyatakan dalam ton atau cu

yd)

h. Sumber tenaga gerak (macam mekanisme) untuk

penumpahan muatan pada rear dump : hydraullic,

cable.

Spesifikasinya Truck

Page 22: tugas-PTM

1.2. Kapasitas Truck

i. Tonage

ii. Struck Volume dalam cu yd

Struck capasity adalah kapasitas volume truck

yang diisikan peres dengan bagian teratas

dari bak, dan tidak ada material yang

munjung.

iii. Heaped Volume dalam cu yd

Adalah kapasitas volume truck yang akan

diangkut dengan dimuatkan secara munjung.

1.3. Pemilihan Kapasitas Alat Angkut Disesuaikan Dengan

Ukuran Alat Gali

i. Perbandingan truck yang berkapasitas kecil

dengan truck berkapasitas besar.

Keuntungannya :

a. Truck dengan kapasitas kecil lebih

fleksibel dalam manuver, yang akan sangat

menguntungkan pada jarak angkut yang

pendek.

b. Biasanya mempunyai kecepatan yang lebih

tinggi.

c. Pengaruh menurunnya produksi yang diangkut

oleh armada truck ini sangat kecil apabila

ada kerusakan pada salah satu truck di

jalan.

Page 23: tugas-PTM

d. Dengan menggunakan truck kapasitas kecil

akan lebih mudah menyeimbangkan banyaknya

truck dengan out put dari excavator,

sehingga akan mengurangi waktu tunggu

(time lost) dari truck atau excavator.

Kerugiannya :

a. Akan mempersulit alat gali (excavator)

untuk muatan material pada truck.

b. Waktu penempatan (spotting) truck untuk

dimuati akan banyak yang hilang, karena

jumlah truck yang digunakan lebih banyak.

c. Dibutuhkan lebih banyak operator (driver).

d. Karena jumlah truck banyak, akan

mengakibatkan cepat rusaknya jalan di

sekitar pit atau sepanjang jalan angkut.

Selain itu kemungkinan terjadinya tabrakan

akan semakin besar.

e. Penanaman modal pada peralatan

pengangkutan akan lebih besar karena

jumlah truck lebih banyak. Selain itu

biaya perawatan, reparasi, dan penyediaan

stok suku cadang akan lebih besar.

ii. Perbandingan truck kapasitas besar dengan

truck kapasitas kecil.

Keuntungannya :

Page 24: tugas-PTM

a. Jumlah truck yang digunakan dalam armada

angkut akan lebih kecil, dengan demikian

akan memperkecil investasi total pada unit

pengangkutan, dan akan mengurangi biaya

perawatan dan operasi.

b. Dibutuhkan operator (driver) yang lebih

sedikit.

c. Karena jumlah truck sedikit, maka akan

memudahkan untuk mensinkronkan dengan

excavating equipment, selain itu resiko

tabrakan akan semakin kecil khususnya pada

long haul.

d. Truck kapasitas besar akan mempercepat

target pemuatan excavator.

e. Truck ukuran besar memperkecil frekuensi

spotting.

f. Biasanya mesin menggunakan bahan bakar

yang lebih sedikit.

Kerugiannya :

a. Waktu yang dibutuhkan oleh excavator untuk

memuatkan material pada truck ini lebih

lama (khususnya small excavator).

b. Memperbesar ongkos pemeliharaan jalan

angkut, sebab pemuatan yang besar dan berat

akan lebih cepat merusakkan jalan angkut.

Page 25: tugas-PTM

c. Lebih sukar dalam penyeimbangan antara

jumlah truck dengan out put dari excavator.

d. Suku cadang mungkin lebih sukar didapatkan

di pasaran.

e. Akan lebih sulit membawa truck ini ke jalan

raya karena harus ada ijin dari instasi

terkait (DLLAJR).

1.4. Radius Putar Truck

Jari-jari tikungan (belokan) berhubungan dengan

bentuk dan konstruksi alat angkut yang digunakan,

disini digunakan ukuran alat angkut maximum. Dalam

penerapannya jari-jari lingkaran yang dijalani

oleh roda belakang dan roda depan berpotongan di

pusat C dengan sudut yang sama terhadap

penyimpangan roda.

Penentuan besarnya jari-jaru tikungan, rumus yang

dipakai adalah :

R = Wb

Sin Φ

R : jari-jari tikungan

Wb : Jarak antara poros roda depan dan belakang

Φ : sudut penyimpangan depan (˚).

Page 26: tugas-PTM

2. JALAN ANGKUT (TRUCK)

2.1. Geometri Jalan Tambang

Pada pengertiannya, geometri jalan tambang yang

memenuhi syarat adalah bentuk dan ukuran-ukuran

dari jalan tambang tersebut sesuai dengan tipe

(bentuk, ukuran dan spesifikasi) alat angkut yang

digunakan dan kondisi medan yang ada sehingga

dapat menjamin serta menunjang segi keamanan dan

keselamatan operasi pengangkutan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi geometri jalan

tambang :

i. Lebar jalan angkut

a. Lebar pada jalan lurus

L = n.Wt + (n+1).(1/2.Wt).m

Keterangan :

L : Lebar jalan angkut minimum, m

N : Jumlah jalur, m

Wt : Lebar alat angkut (total, m

b. Lebar pada jalan tikungan

Didasarkan pada :

1. Lebar jejak ban

2. Lebar juntai atau tonjolan (overhang)

alat angkut bagian depan dan belakang

pada saat membelok

Page 27: tugas-PTM

3. Jarak antara alat angkut pada saat

bersimpangan

4. Jarak (spasi) alat angkut terhadap

tepi jalan.

Perhitungan terhadap lebar jalan angkut

pada tikungan atau belokan dapat

menggunakan rumus :

W = n (U + Fa + Fb + Z) + C

C = Z = ½ (U + Fa + Fb)

Keterangan :

W : Lebar jalan angkut pada tikungan

N : Jumlah jalur

U : Jarak jejak roda kendaraan

Fa : Lebar juntai depan

Fb : Lebar juntai belakang

Ad : Jarak as roda depan dengan bagian

depan truck.

Ab : Jarak as roda belakang dengan bagian

belakang truck.

C : Jarak antara dua truck yang akan

bersimpangan

Z : jarak sisi luar truck ke tepi jalan

Φ : sudut penyimpangan roda depan

Page 28: tugas-PTM

ii. Kemiringan jalan

a. Kemiringan jalan pada tikungan (super

elevasi)

b. Kemiringan jalan angkut.

2.2. Konstruksi Jalan Pengangkutan

Konstruksi jalan adalah suatu lapisan penyusun

jalan yang tersusun dari bahan-bahan perkerasan

dan diletakkan di atas tanah dasar atau sub grade.

Secara umum perkerasan jalan angkut harus cukup

kuat untuk memenuhi dua syarat, yaitu :

1. Secara keseluruhan harus mampu untuk menahan

berat atau beban kendaraan maksimum yang

berada di atasnya.

2. Permukaan jalan harus mampu untuk menahan

gesekan roda kendaraan, pengaruh air dan

hujan.

3. BELT CONVEYOR

Belt Coveyor adalah alat angkut (transportation

equipment) yang bisa dipakai untuk jarak pendek

(kurang dari 500 feet), sehingga biasa disebut belt

loader atau belt dumper, namun bisa juga dipakai

untuk jarak angkut yang jauh ( lebih dari 1500

meter). Bahkan sekarang sudah ada belt conveyor

Page 29: tugas-PTM

sebagai transportation equipment untuk jarak jauh

yang melebihi 20 mile ( 30 km).

3.1. Spesifikasi Belt Conveyor

3.2. Bagian-Bagian Belt Conveyor

a. Frame

Adalah kerangka besi (beam) yang dirangkai

membentuk steel column atau membentuk steel

truss. Frame harus kuat menyangga beban :

- Dead load

Adalah beban mati yang terdiri dari

berat steel column atau berat steel

truss, ditambah berat drive pulley, tail

pulley, idler, return idler, engine,

berat belt-nya dan counter weight-nya.

Page 30: tugas-PTM

- Wind load

Adalah beban pada frame yang disebabkan

oleh angin.

- Live/dynamic load

Adalah beban yang disebabkan oleh

material yang dimuatkan pada belt

conveyor-nya.

b. Engine

Adalah motor/mesin sebagai sumber tenaga

penggerak roda drive pulley, mesinnya bisa

motor listrik atau IC Engine.

Besar kecilnya mesin dengan HP tergantung

pada :

- Beban material yang akan diangkut di

atas belt.

- Kecepatan belt

- Lebar dan macam belt

- Diameter roda drive pulley dan roda tail

pulley

- Luas bidang kontak antara roda drive

pulley dengan belt-nya.

c. Roda drive pulley

Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin

untuk memutar belt.

3.3. Macam-Macam Belt Conveyor

Page 31: tugas-PTM

Belt Conveyor yang dipergunakan untuk

mengangkut/memindahkan material yang sangat

dekat dan bisa dipindah-pindahkan, disebut

Portable Conveyor.

Belt Conveyor jenis Portable ini dilihat dari

tipe mountingnya-nya ada 6 macam, yaitu :

i. Portable Conveyor tipe mast truck mounting

with power hoist.

ii. Portable conveyor tipe v truck mounting

with hidraulic hoist.

iii. Portable Conveyor tipe horizontal four

caster.

iv. Portable Conveyor tipe horizontal 4 wheel

or caster adjustable discharge height.

v. Portable conveyor tipe rigid axle wheel

for shuttle instalation.

vi. Portable conveyor tipe two wheel mounting.

Ada juga belt conveyor yang dipergunakan untuk

memindahkan loose material yang dekat, alat ini

disebut Stationary Mounting Belt Conveyor.

4. LORI GANTUNG (CABLE WAY)

Adalah flexible cable, dimana di atasnya merupakan

tempat menggantung/berjalan suatu cage carriage.

Page 32: tugas-PTM

E. ALAT BANTU KERJA MEKANIS

1. ROLLER

1.1. Spesifikasi Roler

Keterangan :

1. Mesin 9. Transmisi

2. Pompa kemudi 10. Rem Parkir

3. Pembagi daya 11. Sambungan universal

4. Pompa propeler 12. Roda gigi diferensial

5. Pompa penggetar 13. Roda gigi planet

6. Katub kemudi 14. Motor getaran

7. Silinder kemudi 15. Penggetar

8. Motor penggerak

Page 33: tugas-PTM

1.2. Peralatan Pemadatan yang Digunakan

vii. Sheeps Foot Roller

viii. Grid Roller

ix. Smooth Steel Wheel Roller

x. Manually Operated Rammer dan Vibrating Drum

Type Roller.

2. GRADER

Alat ini ada yang menyebut motor grader,

adapula yang menyebut road grader atau road patrol.

Grader berfungsi sebagai alat untuk finishing dari

suatu pekerjaan PTM (misal pekerjaan urugan,

pembuatan jalan dsb).

Dalam kegiatan kerjanya gerakan dari grader

adalah maju, blade menghadap ke front tyres. Namun

bila diperlukan dapat pula bergerak mundur, misal

untuk spreading atau smoothing dari material, jadi

dalam gerakan mundur ini, punggungan blade yang

berfungsi.

Blade dapat dinaik-turunkan, dan dapat

berputar 180˚, perputaran ini dimungkinkan karena

blade dipasang pada suatu circle.

Kemampuan grader antara lain untuk meratakan

(planning), pada pekerjaan ini, blade dibuat

menyudut + 30˚ dari arah sumbu roda, dan blade

Page 34: tugas-PTM

diturunkan sedikit (1-2 in) masuk pada tanah yang

akan diratakan.

Page 35: tugas-PTM
Page 36: tugas-PTM