Ptm Gerry New

download Ptm Gerry New

of 24

Transcript of Ptm Gerry New

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Manado, Oktober 2011

Penulis

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMakalah ini dibuat agar kita dapat mengetahui pengertian, karakteristik, serta cara perhitungan produktifitas dari Dozerdan Ripper.

B. Rumusan MasalahMencari tahu bagaimana menghitung produktifitas dari dozer dan Ripper.

.

C. TujuanMakalah ini dibuat dengan tujuan agar kita dapat menghitung produktifitas dari Dozer dan Ripper.

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

BAB II PEMBAHASAN

1. BulldozerPada dasarnya bulldozer adalah traktor yang dilengkapi dengan dozer attachment. Hal ini perlu dikemukakan disini untuk memberikan pengertian bahwa dozer juga dapat di pasang pada penggerak utama (prime mover) lain, seperti truk-truk berat atau grader. Dalam hal in yang disebut dozer attachment itu kemudian lebih dikenal berupa blade (pisau) yang berfungsi untuk mendorong atau memotong material yang ada didepannya.

Jenis Roda dan Alat Penggerak Menurut roda dari alat penggeraknya (mounted) bulldozer dibagi dalam dua tipe, yaitu Crawler Tractor dozer (dengan roda rantai), Wheel Tractor dozer (dengan roda ban karet). Perbedaan penggunaan antara Crawler Mounted dan Wheel Mounted ditunjukkan dalam table dibawah ini : Crawler MountedKecepatan rendah tapi daya dorong besar, terutama pada tanah lunak Dapat bekerja pada tanah berlumpur

Wheel MountedKecepatan lebih besar, tapi daya dorong rendah Tidak dapat bekerja di arena kerja yang rusak, lunak Tidak dapat bekerja di arena yang berbatu-batu tajam, karena merusak ban karet Jarak angkut/dorong jauh Daya apung (floating) kecil Tidak memerlukan alat angkut pada saat mobilisasi

Dapat bekerja pada tanah berbatu yang tajam Jarak angkut pendek Daya apung (floating) besar Perlu alat angkut untuk mobilisasi, karena crawler dapat merusak jalan yang dilewati

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Wheel Tractor dozer

Crawler Tractor dozer

Alat Kendali Blade Alat kendali pisau (blade) dozer secara hydraulic controlled (alat kendali hidrolis). Dulunya masih ada yang menggunakan Cable controlled, namun saat in tidak diproduksi lagi.

Gambar Pisau (Blade)

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Posisi Blade (Pisau) saat mendorong Posisi Pisau (Blade) bulldozer pada saat operasi dibedakan dalam straight dozer (mendorong lurus), angle dozer (pisau serong dilihat dari pandangan atas), dan tilt dozer (pisau serong dilihat dari depan). Lihat gambar berikut ini :

Posisi Tilting

Posisi Angling

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Macam-macam Pisau Dozer Beberapa jenis pisau yang digunakan pada bulldozer, antara lain sbb : 1. Universal Blade (U-Blade), ialah pisau yang berguna untuk efektifitas produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer daoat mendorong/membawa muatan lebih banyak karena kehilangan muatan yang relative kecil dalam jarak angkut yang cukup jauh. 2. Straight Blade (S-Blade), ialah jenis pisau yang cocok untuk segala jenis medan, blade in merupakan modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan dapat membawa material lebih mudah. 3. Angling Blade (A-Blade), ialah pisau yang digunakan untuk posisi lurus dan menyudut. 4. Cushion Blade (C-Blade), ialah blade yang dilengkapi dengan rubber cushion (bantalan karet) untuk meredam tumbukkan. 5. Bowldozer, ialah pisau yang dibuat untuk membawa/mendorong material dalam jumlah kehilangan yang sedikit mungkin. Hal ini dimungkinkan karena adanya dinding-dinding baja pada samping dan bagian bawah. 6. Light Material U Blade (U-Blade untuk material ringan), ialah pisau yang direncanakan untuk pekerjaan yang noncohesive, atau material lepas yang ringan, misalnya stock pile. Tipe-tipe Blade Bulldozer :

Straight blade

Angle blade

Universal blade

Cushion blade

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Operasi dengan Dozer Untuk meningkatkan produksi ada beberapa cara operasi menggunakan bulldozer, antara lain : 1. Slot Dozing, ialah dengan melakukan beberapa lintasan dan membiarkan tanah yang berceceran dikiri-kanan dozer, hal ini akan merupakan penghalang terhadap tercecernya tanah pada lintasan-lintasan berikutnya. Cara in akan menambah produksi 20%. 2. Side by Side Dozing dan Blade to Blade Dozing, ialah cara bekerja dengan dua dozer berdampingan, sehingga ujung blade dozer yang satu dengan ujung blade dozer yang lain hampir bersentuhan dan berjalan pada arah yang sama. Cara ini menaikkan produksi antara 15%-25%. Gambar Cara Operasi Dozing :

(1) Slot Dozing Perhitungan Produksi Kerja Bulldozer

(2) Blade to Blade Dozing

Produksi kerja bulldozer diukur dalam satuan ukuran volume tanah yang dapat digusur per satu satuan waktu, misalnya [m/jam]. Besarnya sangat tergantung pada ukuran blade, ukuran mesin yang terpasang dan jarak penggusuran. Untukmenghitung produksi bulldozer, beberapa pabrik pembuat alat memberikan table perkiraan untuk model bulldozer tertentu. Misalnya pada gambar berikut (Grafik perkiraan produksi bulldozer buatan caterpillar) Adalah perkiraan produksi dozing dengan menggunakan universal blade dan straight blade untuk bulldozer tip D7 sampai D10 Caterpillar. (Singkatan U adalah Universal Blade, S adalah Straight Blade). Pada gambar tersebut produksi didasarkan atas kondisi sbb:Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

1. Efisiensi kerja 100% (60 menit per jam) 2. Fixed time (waktu tetap untuk pindah gigi) 0,05 menit 3. Berat volume tanah tang digusur 1790 kg/m (BM) atau 1370 kg/m (LM) 4. Swell 30% atau Load Factor = 0,769 5. Koefisien traksi untuk track = 0,5 atau lebih dan untuk wheel = 0,4

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Beberapa factor koreksi perlu diberikan jika kondisi kerja dan ada factor-faktor lain yang tidak sesuai. Tabel Faktor Koreksi Produksi Bulldozer (Caterpillar) :No. Uraian a 1 Operator : b c a Baik sekali Sedang Buruk Stock pile Sulit dicut/digusur b 2 Material : Dengan tilt silinder Tanpa tilt silinder Dengan kabel kendali c d 3 4 5 6 7 Dengan metode dozing (celah) Dengan metode berdampingan (side by side dozing) Jarak pandang terganggu (berdebu, kabut, gelap, hujan) Efisiensi kerja : a b 50 menit/jam 40 menit/jam Keras dipotong/digusur (kering nonchesive soil) Batu hasil ledakan 0,80 0,70 0,60 0,80 0,60-0,80 1,20 1,15-1,25 0,80 0,84 0,67 0,80 0,50-0,75 0,50-0,75 0,90 1,20 1,30 0,75 0,80 1,20 1,15-1,25 0,70 0,84 0,67 0,50-0,75 1,20 1,30 Crawler 1,0 0,75 0,60 1,20 Wheel 1,0 0,60 0,50 1,20

Direct drive transmission (fix time 0,1 menit) a b A-blade C-blade D5 (sempit) U-blade Bowl blade

8

Type bulldozer

c d e

Selain faktor-faktor tersebut diatas, ada satu lagi yang harus dihitung. Ialah factor koreksi kelandaian (grade correction) jalan yang ditempuh yang ditunjukkan dalam gambar berikut ini :

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Gambar Grafik Grade Faktor :

Contoh aplikasi : Sebuah bulldozer D7R-U dengan tilt silinder bekerja pada tanah lempung keras, jarak gusur rata-rata 60 m. Landai naik 10%, operasi dengan cara slot dozing. Berat volume tanah 1600 kg/m (loose), operator sedang, efisiensi kerja 50 menit/jam. Beberapa produksi rata-rata perjamnya? Hitungan : Faktor-faktor koreksi 1. Lempung keras, tilt silinder 2. Koreksi landai 10% naik 3. Slot dozing 4. Operator sedang 5. Efisiensi kerja : 0,80 : 0,80 : 1,20 : 0,75 : 0,84

6. Koreksi berat tanah 1370/1600 : 0,856 Dari gambar grafik grade factor didapat produksi ideal yaitu 300 m/jam (LM) Jadi produksi nyata: 300*0,80*0,84*1,20*0,75*0,84*0,856 = 130,47 m/jam (LM)

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Apabila tidak ada grafik/tabel yang dapat membantu untuk memperkirakan produksi, maka dapat ditentukan secara teoritis, dengan cara menghitung kapasitas blade, kemudian produksi rata-rata dihitung dengan jumlah lintasan per jam dengan menggunakan rumus : ( ) [ ]( )

Keterangan : QBD = kapasitas kerja bulldozer [m3/jam] Cm Kapasitas Blade : Kapasitas blade bulldozer tergantung ukuran blade. Biasanya juga tersedia dalam bentuk table, atau dapat dihitung dengan pendekatan. Tabel dibawah ini menyajikan besarnya kapasitas blade. = cycle time [menit]

Tabel Kapasitas Blade Caterpillar

Ukuran blade [mxm] 4,16 x 1,033 3,36 x 1,257 4,50 x 1,111 3,90 x 1,363 3,98 x 1,553 4,96 x 1,174 4,26 x 1,740 3,88 x 0,910 3,21 x 1,127 4,26 x 0,960 3,65 x 1,274 3,82 x 1,274 A-blade 3,18 3,89 4,88 2,50 2,90 -

Kapasitas (lcm) S-blade 3,89 5,16 3,77 4,2 U-blade 8,34 11,70 5,80

Model Dozer D6H D6H D7H D7H D7H D8H D8H D6D D6D D7G D7G D7G

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Selain menggunakan tabel diatas, dapat juga menggunakan rumus :

Keterangan lihat gambar :

Gambar Ukuran Volume Blade Ukuran W dapat diambil antara 1,5H 2H atau sudut = 300 - 330 Cara Kerja Bulldozer

A

B L

C

Pada gambar diatas kedudukan A, Bulldozer mula-mula dalam keadaan berhenti, pisau sedikit masuk kedalam tanah dengan tujuan untuk menggali/menggusur. Dalam kedudukan yang demikian ini traktor mulai dijalankan maju, biasanya harus dalam gigi terendah. Kedudukan B adalah keadaan menggusur/mengangkut tanah dengan kecepatan tetap, jika dipandang perlu traktor dapat menambah kecepatan dengan pindah gigi, dan hal ini akan memerlukan waktu yang tetap yang disebut dengan fixed time.

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Kedudukan C adalah posisi membuang muatan pada akhir jalan angkut, pisau diangkat naik sehingga tanah dapat lewat di bawah pisau. Apabila tanah didepan pisau sudah habis tertinggal traktor dihentikan, kemudian dalam posisi pisau masih terangkat traktor dijalankan mundur menuju kembali ke kedudukan A. Waktu Siklus : Jarak L adalah jarak angkur dozer, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menjalani jarak L pulang balik disebut waktu pulang-balik cycle time (roundtrip time). Waktu yang diperlukan untuk menjalani satu roundtrip dirinci sbb : 1. Waktu tetap (fixed time), adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan tindakantindakan yang selalu harus dijalankan, misalnya memasukkan gigi, menambah kecepatan, dan memindah gigi. 2. Waktu tidak tetap (variable time), ialah waktu untuk bergerak maju mendorong muatan dan waktu kembali mengambil muatan, waktu ini besarnya tergantung jarak dan kecepatan.

Pemanfaatan Bulldozer Bulldozer sering dimanfaatkan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi, terutama jalan raya, landasan pesawat terbang dsb, bulldozer bersidat serbaguna dan dapat melakukan tugas-tugas antara lain : 1. Pembersihan lapangan pekerjaan dari pepohonan, kayu-kayu dan bonggol-bonggolnya, puing-puing bekas bangunan dsb, pekerjaan in sering disebut clearing. 2. Pembukaan jalan-jalan kerja darurat menuju ke tempat lokasi pekerjaan. 3. Penggusuran tanah dalam jarak dekat (100 meter). 4. Pendorong scraper pada waktu memuat (push). 5. Meratakan timbunan tanah pada daerah timbunan/urugan, mengisi kembali galian atau parit, spreading dsb. 6. Memelihara jalan kerja, jalan angkut. 7. Menyiapkan bahan-bahan dari quarry atau tempat pengambilan material. 8. Mengupas tanah bagian atas yang jelek atau stripping. 9. Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata (finishing).

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Pemotongan Bukit dengan Bulldozer Pekerjaan pemotongan bukit yang tanahnya terdiri dari butir yang lepas akan sulit didaki sampai ke puncak oleh traktor, karena tanah akan longsor. Untuk merintis jalan menuju puncak ialah dengan menghadapkan dozer ke tebing yang akan didaki dengan blade diangkat setinggi mungkin. Dengan kedudukan blade ini traktor digerakkan maju sedemikian rupa sehingga blade masuk ke tebing, kemudian traktor digerakkan mundur agar tidak tertimpa longsoran tebing akibat gerakkan mundur tersebut. Bahan longsoran yang terkumpul pada kaki tebing itu kemudian diratakan dengan cara back blading, yaitu dengan meletakkan blade di belakang tumpukkan bekas longsoran dan menarik mundur traktor yang akan menghasilkan suatu bidang rata dan mempunyai ketinggian lebih dari kedudukkan semula. Kemudian pekerjaan dimulai dengan mengangkat blade tinggi-tinggi dan maju kedepan lalu mundur lagi. Apabila bukit terdiri dari tanah keras dan berbatu, maka biasanya tidak ada jalan lain kecuali membuat jalan melingkar (side hill cut), lintasa pertama digunakan tilt dozing, kemudian dengan angle dozing agar tanah hasil gusuran dapat dibuang ke jurang atau bagian tebing yang rendah.

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Spesifikasi Blade Bulldozer Buatan Caterpillar

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat

PTM/Alat-alat Berat Kelompok 7

2. RIPPERRipper adalah alat yang menyerupai cakar (shank) yang dipasangkan dibelakang traktor. Betuknya seperti bajak yang giginya terbuat dari baja sedemikian rupa sehingga dapat diberikan tekanan cukup besar untuk dapat masuk dalam tanah keras. Ripper yang ada saat ini merupakan alat pelengkap (attachment) yang dipasang pada bulldozer. Macam-macam ripper sbb :

Kelompok 7 - PTM/Alat-alat Berat