Tugas PTLF PT. Wijaya Mebel

23
TUGAS PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PT. WIJAYA MEBEL Muhammad Arif Priyadi 31601200643 Widya Spalanzani 31601200673 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

description

laporan tata letak fasilitas suatu pabrik

Transcript of Tugas PTLF PT. Wijaya Mebel

TUGAS PERANCANGAN TATA LETAK FASILITASPT. WIJAYA MEBEL

Muhammad Arif Priyadi31601200643Widya Spalanzani31601200673

JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNGSEMARANG2015

1. Nama PerusahaanNama Perusahaan : PT. Wijaya MebelLokasi: Jalan Raya Semarang-Demak Sayung, Semarang2. Profil PerusahaanPT. Wijaya Mebel merupakan perusahaan yang bergerak dibidang furniture (mebel) perkayuan. Dengan menggunakan kayu yang legal yang berasal dari perhutani atau pohon yang ditanam. Produk ini bergerak dibidang perkayuan namun tidak mengambil kayu dari hutan-hutan yang illegal, dimana dapat merugikan dan merusak lingkungan. Perusahaan tetap ramah terhadap lingkungan.Produk yang dihasilkan oleh PT. Wijaya Mebel yaitu cabinet (lemari), table (meja), sofa dan kursi. Produk yang dihasilkan mempunyai banyak jenis desain dari semua item sehingga produk yang dihasilakn lebih bervariatif. Perusahaan memproduksi produk sesuai permintaan konsumen, baik 1 jenis produk sampai banyak jenis produk atau bisa dikatakan customer order.Target pasaran dari PT.Wijaya Mebel mencakup kalangan menengah keatas baik nasional maupun internasional. Tujuan didirikannya PT. Wijaya Mebel untuk memberikan kepuasan pelanggan dengan adanya sistem kerja yang on time/tepat waktu dalam pengerjaan mebel dan kualitas produk yang sangat baik.Adapun visi PT. Wijaya Mebel yaitu menjadi perusahaan mebel yang ramah lingkungan, berkualitas dan pilihan utama customer, sedangkan misi PT. Wijaya Mebel yaitu memproduksi produk yang berkualitas, bervarian, customer order dan tepat waktu.

3. Jenis ProdukPT. Wijaya Mebel memproduksi beberapa jenis mebel yang bahan baku utamanya dari kayu mahoni, jenis mabel itu sendiri diantaranya : Sofa dan kursi Table (Meja) Kabinet (Lemari)

4. Proses ProduksiPada proses produksi, dalam pembuatan mebel PT. Wijaya Mebel melalui beberapa tahap yaitu: Gudang bahan baku Pembahanan (roughmill) Mesin (kontruksi) Perakitan (assembly) Pengamplasan dan Pengecetan (finishing) Pengepakan atau pembukusan (Pack) Pengiriman ke customer (Loading) Mesin yang digunakan untuk mendukung proses produksi di PT. Wijaya Mebel adalah 50 mesin diantaranya mesin permanen dan mesin fleksibel. Untuk pekerja kami menargetkan 100 orang pekerja. Yang dimana sistem karyawan 75% pekerja kontrak dan 25% borongan.

5. Pertimbangan Aspek dalam Penempatan LokasiLokasi : Demak Sayung, SemarangAdapun faktor pertimbangan pemilihan lokasi PT. Wijaya Mebel adalah :1.Faktor PrimerFaktor Primer adalah faktor faktor yang langsung mempengaruhi tujuan perusahaan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Adapun faktor faktor yang termasuk dalam faktor utama, yang perlu diperhatikan dalam penataan suatu lokasi perusahaan adalah sebagai berikut :

Faktor Bahan BakuBahan baku sendiri didapat dari luar pulau jawa. Kayu mahoni didapat dari pohon mahogany yang ditanam oleh perhutani. Sehingga kayu yang digunakan legal. Faktor Tenaga KerjaMasalah tenaga kerja merupakan masalah yang sangat penting selain bahan baku. Untuk kegiatan produksi menggunakan tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar maupun luar kota diantaranya daerah sekitar perusahaan, demak, dan jepara. Faktor TransportasiPengangkutan dan transportasi merupakan suatu faktor yang penting karena berhubungan dengan pengangkutan bahan baku serta pengangkutan hasil produksi ke daerah pemasaran. Dengan adanya sarana transportasi serta kelancaran arus barang yang diproduksi maka akan memperlancar kegiatan usaha perusahaan, karena perusahaan tersebut terletak dekat dengan jalan protokol. Faktor PemasaranPemasaran pada PT. Wijaya Mebel dilakukan di daerah-daerah Indonesia, dari lokal sampai internasional.

2.Faktor SekunderFaktor Sekunder adalah faktor faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi tujuan dari perusahaan. Faktor faktor sekunder antara lain : Fasilitas ModalUntuk memenuhi kebutuhan modal perusahaan, maka PT. Wijaya Mebel menggunakan modal sendiri dan modal dari luar yang berupa pinjaman dari bank.

Kemungkinan EkspansiUntuk mengembangkan desain suatu item produk, ada tim khusus yaitu desain, dimana tim ini akan melakukan riset pasar di dunia. Dengan begitu perusahaan akan mudah untuk melakukan eksperimrn terhadap produk yang akan dihasilkan, agar produk yang dihasilkan dapat diterima dan terlihat berkualitas dan mewah.

6. Metode Penentuan Lokasi PabrikAda beberapa metode yang digunakan untuk menetukan lokasi pabrik baru. Dibawah ini merupakan aplikasi metode-metode penentuan lokasi pabrik.

a. Metode Ranking ProcedureMetode ini lebih bersifat kualitatif dan/atau subyektif. Prosesur yang harus dilaksanakan dalam pendekatan metode kualitatif ini bisa diatur berdasarkan langkah-langkah analisa sebagai berikut :1. Penentuan alternatif-alternatif lokasi yang akan dipilih ( j ).2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan dan memiliki signifikasi yang berkaitan dengan proses pemilihan lokasi pabrik , seperti halnya dengan faktor-faktor berikut : Lokasi pensuplai bahan baku (X1) Lokasi pemasaran (X2) Lokasi tenaga kerja (X3) Kondisi iklim (X4) UU dan peraturan lainnya (X5) Water & Industrial Waste (X6)3. Pemberian bobot dari masing-masing faktor yang telah diidentifikasikan tersebut berdasarkan derajat kepentingannya (weighted procedure). Harga Xi = 1 s/d 6 menunjukan bobot dari masing-masing faktor yang diidentifikasikan memiliki pengaruh yang signifikan didalam menetapkan lokasi pabrik.4. Memberi skor (nilai) untuk masing-masing faktor yang diidentifikasikan sesuai dengan skala angka (range berkisar 0 s/d 10, dengan 10 terbaik) dari masing-masing alternatif lokasi yang dianalisa.5. Mengalikan bobot dari masing-masing faktor tersebut diatas dengan skor dari tiap-tiap alternatif yang ada (Xi x Yij) dan menghitung total perkalian antara skor dan bobot ini yang dalam hal ini bisa diinformasikan sebagai : Zj = Xi x YijDari hasil total perkalian ini maka pemilihan alternatif lokasi yang dianggap paling baik adalah alternatif lokasi yang memiliki Zj yang terbesar.Dengan menggunakan metode rangking procedure, diperoleh hasil sebagai berikut :Tabel 6.1 Matriks Penilaian Lokasi dengan Ranking ProcedureAlternatif (Yij)Faktor Penentu (Xi)MangkangDemakUngaran

Raw Material Supplies (30%)578

Market Location (20%)786

Labor Supplies (15%)685

Climatic Conditions (15%)886

Law & Rules (5%)777

Water & Industrial waste (15%)676

Penentuan total dari masing-masing alternatif lokasi adalah sebagai berikut :Z Mangkang = (30% x 5) + (20% x 7) + (15% x 6) + (15% x 8) + (5% x 7) + (15% x 6)= 6,25Z Demak = (30% x 7) + (20% x 8) + (15% x 8) + (15% x 8) + (5% x 7) + (15% x 7)= 7,50Z Ungaran = (30% x 8) + (20% x 6) + (15% x 5) + (15% x 6) + (5% x 7) + (15% x 6)= 6,50Jadi, lokasi alternatif yang terbaik adalah lokasi Demak dengan total nilai 7,50. Pertimbangan dalam memilih Demak sebagai lokasi pendirian pabrik yaitu dikarenakan lokasi dari pembeli atau konsumen merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pendirian lokasi pabrik. Semua target pasar harus dipenuhi. Jadi sebisa mungkin pendirian pabrik akses transportasi yang mudah untuk menjangkau target pasar. Selain itu, suplai bahan baku dan tenaga kerja merupakan hal tak kalah penting dalam pendirian lokasi pabrik. Adapun faktor seperti air & limbah pabrik tidak merusak lingkungan karena limbahnya dipergunakan lagi untuk kepentingan produksi kayu itu sendiri. Dengan begitu pendirian pabrik harus berada pada posisi atau wilayah yang dapat menjangkau faktor utama dalam sebuah pabrik.Adapun perhitungan menggunakan software POM untuk Ranking Procedure yaitu :Tabel 6.2 Input Rangking Procedure

Tabel 6.3 Output Rangking Procedure

Dari hasil output data menggunakan software POM for Windows didapat hasil yang sama dengan perhitungan manual yaitu dihasilkan total nilai terbesar adalah lokasi Demak dengan total nilai tertinggi yaitu 7,5, Ungaran senilai 6,5, Mangkang senilai 6,25. Sehingga Demak dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik sebagai alternatif terbaik. Berikut merupakan pertimbangan dalam memilih Demak adalah : Lokasi dimana potensi pembeli berada adalah satu faktor yang harus diperhatikan didalam proses penentuan lokasi pabrik, Jika lokasi pasar tersebar dalam beberapa wilayah tertentu maka posisi pabrik yang ideal adalah berada ditengah-tengah (titik berat) dari posisi-posisi pasar. Dan jika lokasi pasar terpusat pada wilayah tertentu maka lokasi pabrik dapat didirikan mendekati wilayah tersebut.Berdasarkan hasil studi kelayakan diperoleh alternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuan puluhan kilometer) sebagai berikut: Alternatif lokasi Mangkang (80, 60) Alternatif lokasi Demak (80, 90) Alternatif lokasi Ungaran (60, 70)Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannya terletak di dua kota dengan koordinat pasar Jakarta (400, 700), pasar Jogja (200, 400), pasar Kalimantan (250, 300), pasar Palembang (500, 450), pasar Bali (300, 250) dan kebutuhan 100, 40, 40, 40 dan 80 ton.

b. Metode Analisa Pusat GravitasiAnalisa pusat gravitasi dibuat dengan memperhitungkan jarak masing-masing lokasi sumber (j) atau daerah pemasaran (j) dengan alternatif lokasi (i), Pada metode ini terdapat asumsi bahwa biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi adalah sama.Dalam metode ini diasumsikan bahwa biaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan (biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi baik dari sumber material, pemasaran menuju lokasi pabrik dianggap sama). Untuk menganalisa dengan metode ini input yang diperlukan adalah:1. Kebutuhan/demand produk jadi atau bahan baku dari masing - masing daerah pemasaran atau lokasi sumber bahan baku. 2. Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan, daerah pemasaran ataupun daerah sumber bahan baku.Rumus umum yang dipergunakan adalah:

Keterangan: m= Banyaknya alternatif lokasi yang akan dipilih n= Banyaknya daerah pemasaran/sumber bahan baku Wj= Kebutuhan/demand produk jadi atau kapasitas supply dari sumber bahan baku. (Xi ; Yi)= Koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,..., m(aj ; bj)= Koordinat lokasi daerah pemasaran atau lokasi sumber bahan baku, 1, 2, 3, 4,..., nAlternatif 1 := + + + + = 7155,42 + 2280,35 + 1860,11 + 3624,91 + 2600= 17520,79Alternatif 2 := + + + + = 5200,96 + 2102,38 + 1708,80 + 2433,11 + 2433,11= 14943,82Alternatif 3 := + + + + = 5481,79 + 2267,16 + 1886,80 + 3676,96 + 2683,28= 15995,99Berdasarkan perhitungan diatas, alternatif yang terpilih adalah alternatif 2, yaitu demak karena memiliki nilai terkacil sebesar 14943,82. sedangkan alternative 1 (Mangkang) 17520,79 dan alternative 3 (Ungaran) sebesar 15995,99. alternaf yang memiliki nilai terkecil yaitu demak berarti memiliki jarak terdekat dari sumber.

c. Metode Heuristic (Least Cost Assignment Routine Method)Metode heuristic seperti halnya dengan metode yang lain bertujuan untuk meminimumkan total cost untuk alokasi/distribusi suplai produk untuk setiap lokasi bertujuan. Dengan memperhatikan struktur biaya pengiriman atau distribusi (dalam beberapa hal struktur biaya produksi juga akan digunakan jadi satu) yang ada, maka alokasi suplay dari masing-masing sumber untuk memenuhi kebutuhan masing-masing lokasi tujuan diprioritaskan berturut-turut sesuai dengan struktur biaya yang terkecil, sehingga diharapkan pada akhirnya akan diperoleh total biaya transportasi terkecil. Metode heuristic ini sederhana dan cepat aplikasinya, akan tetapi tidak menjamin diperoleh hasil pemecahan yang optimal.PT. Wijaya Mebel memiliki 1 pabrik dengan alternatif 3 lokasi (Mangkang, Demak dan Ungaran) yang harus memenuhi permintaan di 5 wilayah pemasaran. Diketahui Permintaan di pasar Jakarta sebesar 100 pcs/hari, pasar Jogja sebesar 40 pcs/hari, pasar Kalimantan sebesar 40 pcs/hari, pasar Palembang sebesar 40 pcs/hari, dan pasar Bali sebesar 80 pcs/hari sehingga total permintaan 300 pcs/hari. Biaya pengiriman (Rp. per unit) (dalam ribuan) dari masing-masing pabrik ke setiap pasar adalah sebagai berikut:SUMBER TUJUANKapasitas

JakartaJogjaKalimantanPalembangBali

Demak100 2 1,52,53 3100 pcs

2

Mangkang 2 2 40 2,5 40 3 203100 pcs

34 6

Ungaran 3 401 3 3,5 60 3100 pcs

1 6

Permintaan 100 pcs 40 pcs 40 pcs40 pcs80 pcs300 pcs

ZDemak = 100 x 2 = 200Z Mangkang = (40 x 2.5) + (40 x 3) + (20 x 3) = 280Z Ungaran = (40 x 1) + (60 x 3) = 220Jadi yang terpilih adalah lokasi pemasaran demak ke jakarta yang memiliki biaya 200.000.000.

d. Metode NorthWest Corner-Corner RuleMetode NorthWest Corner (NWC) adalah salah satu metode transportasi yang paling mudah dilakukan, tetapi hasilnya belum tentu optimal. Dalam metode NWC ini, sumber dan lokasi tujuan diurutkan dari sisi kiri ke kanan dan dari atas ke bawah dalam peta data matriks. Cara penghitungan biaya transportasi dengan menggunakan metode NWC sesuai dengan namanya dimulai dari sisi kiri atas, kemudian bergerak ke kiri atau ke bawah sesuai dengan kapasitas produksi sumber (supply) dan atau permintaan tujuan (demand).

SumberTUJUAN

JakartaJogjaKalimantanPalembangBaliKapasitas

Demak10021.52.533100

1

Mangkang2402402.52033100

2346

Ungaran313203.5603100

56

Permintaan10040404080300

ZDemak = 100 x 2 = 200Z Mangkang = (40 x 2.5) + (40 x 3) + (20 x 3) = 280Z Ungaran = (40 x 3.5) + (60 x 3) = 260Jadi yang terpilih adalah lokasi pemasaran demak ke jakarta yang memiliki biaya 200.000.000.

Analisa produka. Kualitas dan analisa produkPada perusahhan kami memberikan kualitas mebel yang baik, dan jumlah item desain yang banyak bervarian. Perusahaan kami memproduksi kursi, meja, lemari, dan frame. Dengan kualitas bahan baku yang baik, dan finishing yang bagus maka produk kami memiliki harga yang terjangkau untuk ekonomi menengah dan menengah atas. Harga yang diberikan sesuai desain dan kualitas yang diminta dari konsumen karena kami juga melayani untuk konsumen yang ingin membuat produk mebel dengan desainnya sendiri. Dengan begitu produk yang kami buat diharapkan sesuai dengan permintaan pasar dengan kualitas yang bagus. Dengan ini diharapkan perusahaan kami dapat berkembang lebih pesat.

b. Kesesuaian Harga ProdukHarga Produk mebel dari perusahaan PT. Wijaya Mebel sangat bersaing dengan desainnya kreatif, kualitas dan jenis bahan baku dan kualiatas finishing. Lagi pula mebel yang dibuat oleh perusahaan kami untuk kalangan menengah sampai menengah atas. c. Promosi Promosi yang digunakan untuk memasarkan produk ini salah satunya dengan promosi lewat jalur internet dengan target pasar sampai keluar negeri baik yang memasangkan sebagian harga barang yang dijual beserta foto-foto contoh dari produk yang akan di pasarkan dengan kualitas ekspor, perusahaan ini juga menerima orderan tas dan sepatu yang ingin dibuat atau diambil dari yang sudah ada, promosi yang digunakan lagi adalah dengan memasang iklan-iklan ke media lokal karena biaya promosi lebih murah.d. DistribusiUntuk pendistribusian dari produk ini di dalam negeri dan luar negeri. Untuk didalam negeri kami memfokuskan di kota-kota besar sepertih Jakarta, bali, Klimantan. Untuk luar negeri masih sebatas kawasan asia tenggara.

Analisa ProsesTata letak yang digunakan pada perusahaan PT. Wijaya Mebel adalah proses (Process Layout) atau tata letak fungsional adalah penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Misalnya, mesin-mesin yang dikumpulkan pada daerah yang sama, demikian pula mesin-mesin peralatan diletakkan pada bagian yang sama. Mesin-mesin itu tidak dikhususkan untuk produk tertentu melainkan dapat digunakan untuk berbagai jenis produk. Dengan layout ini dapat memberikan keleluasaan untuk berkreasi dengan model item yang akan dibuat pada perusahaan mebel kami.Model ini cocok karena proses produksi tidak baku, yaitu jika perusahaan membuat berbagai jenis produk yang berbeda atau suatu produk dasar yang diproduksi dalam berbagai macam variasi. Jenis tata letak ini dijumpai pada bengkel-bengkel, pergudangan, rumah sakit, universitas atau perkantoran.Kelebihan dari tata letak proses : Memungkinkan utilisasi mesin yang tinggi. Memungkinan penggunaan mesin-mesin yang multi guna sehingga dapat dengan cepat mengikuti perubahan jenis produksi. Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin. Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personil dan peralatan. Investasi yang rendah karena dapat mengurangi duplikasi Peralatan. Memungkinkan spesialisasi supervisorTata letak proses juga memiliki kelemahan, yaitu : Meningkatnya kebutuhanmaterial handlingkarena aliran proses yang beragam serta tidak dapat digunakannya ban berjalan. Pegawasan produksi yang lebih sulit. Meningkatnya persediaan barang dalam proses. Total waktu produksi per unit yang lebih lama. Memerlukan skill yang lebih tinggi. Pekerjaanrouting, penjadwalan danacountingbiaya yang lebih sulit, karena setiap ada order baru harus dilakukan perencanaan / perhitungan kembali.

LEMBAR ASISTENSI

Nama: 1. Muhammad Arif Priyadi( 31601200643 ) 2. Widya Spalanzani( 31601200673 )Mata Kuliah: Perancangan Tata Letak FasilitasDosen Pengampu: Dr. Andre Sugiyono, ST, MMNO.TANGGALASISTENSITTD

1.