tugas ptk 4

download tugas ptk 4

of 4

Transcript of tugas ptk 4

NATURAL RESOURCE CURSEThe resource curse (also known as theparadox of plenty) refers to the paradox that countries and regions with an abundance of natural resources, specifically point-source non-renewable resources like minerals and fuels, tend to have less economic growth and worse development outcomes than countries with fewer natural resources

Maksud dengan kutukan sumber daya alam disini adalah adanya sebuah fenomena dimana sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah mengalami krisis, seperti kemiskinan, perang saudara dll yang banyak menyangkut masalah ekonomi dan sosisal. Indonesia misalnya, memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan tersebar dari sabang sampai merauke tapi kemampuan ekonomi indonesia belum cukup bisa bersaing dengan negara lain dan masih masuk dalam negara berkembang. Banyak negara yang mengalami kasus sama dengan indonesia seperti bangsa afrika barat, negara timur tengah, rusia, amerika latin dan umunya negara berkembang dan miskin.Pertama, karena banyak negara berkembang secara ekonomi bergantung pada sumber daya alam. Kedua negara dengan sumber daya melimpah merupakan negara kaya dengan penduduk miskin menunjukkan tidak berjalan baiknya globalisasi, mereka cenderung tidak bisa mengolah sumber daya yang berlebihan untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin. Selain itu faktor keserakahan para pejabat atau penguasa juga mempengaruhi negara ini tetap miskin, semua penguasa cenderung ribut memperebutkan hal kepemilikan atau paling tidak mendapat untung sebanyak mungkin terhadap proyek negara yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam sehingga terjadinya betrok kepentingan yang memicu konflik, sehingga para penguasa tidak lagi memikirkan kesejahteraan masyarakat melainkan berlomba-lomba memperkaya diri sendiri. Tidak hanya di lingkaran para pejabat, masyarakat pun akan ikut berkonflik apabila menyangkut masalah ini, seperti kasus di salah satu wilayah Kongo kaya bernama Katanga yang ingin memisahkan diri terhapad negara kongo, namun dengan pertarungan sengit dan memakai kekerasan wilayah tersebut kembali masuk ke dalam negara Kongo. Dapat dilihat bahwa negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah bahkan sulit mencapai kata demokrasi, karena banyaknya konflik kepentingan masing-masing wilayah atau pribadi dan kelompok, sehingga integritas bangsa negara sebagai satu kesatuan akan melemah dan akan mudah masuknya pengaruh asing terhadap negara dan pemerintahan.Banyaknya sumber daya alam disuatu negara seharusnya membuat masyarakat menjadi makmur, karena punya modal yang lebih dibandingkan negara lainnya. Namun pada kenyataannya, sumber daya yang melimpah ini tidak sepenuhnya jatuh ketangan rakyat, lagi-lagi praktek KKN selalu menghiasi suatu kebijakan bahkan hampir disetiap negara. Paktek suap untuk membeli sumber daya alam seperti minyak bumi yang seharusnya milik pemerintah diprivatisasi, yang sebenarnya privatisasi hanyalah perhalusan dari kata suap. Para pejabat negara yang bertanggung jawab diberi suap oleh perusahaan asing untuk melakukan privatisasi, hal ini jelas sangat merugikan pemerintah, meskipun terlihat seperti negara mendapat pemasukan banyak, tapi itu hanya dalam jangka yang pendek tanpa adanya investasi dari pendapatan maka kehancuran hanya menunggu waktu. Sumber daya yang dikuasai asing akan sepenuhnya dieksploitasi sehingga akan menimbulkan kerusakan ingkungan yang berdampak pada negara dan yang akan menanggung hal tersebut bukanlah asing, tetapi adalah negara sendiri. Namun menurut pendapat saya pribadi hal tersebut tidak sepenuhnya salah karena penjualan sumber daya tidak salah apabila alasannya jelas, seperti adanya krisis yang amat sangat parah dan apabila sumber daya tersebut tidak mampu manusia pribumi mengelola, akan lebih baik apabila sumber daya tersebut dimanfaatkan oleh yang lebih ahli dengan catatan keuntungan dari privatisasi tersebut dijadikan investasi dibidang yang lebih bermanfaat dan menghasilkan keuntungan jangka panjang dan tidak merusak lingkungan negara sendiri, saya rasa tidak masalah apabila melakukan privatisasi dengan cara ini.Negara dengan sumber daya yang kaya mempunyai kecenderungan untuk menghamburkan uang. Uang yang mudah didapat akan mudah habis, seperti contoh dana yang digunakan untuk sebuah proyek yang nialainya nesar tidak seberapa tapi dana untuk konstituen sebagai alat demikrasi lebih mahal, ini juga tidak lepas dari praktek KKN. Selain karena tidak bisa membelanjakan dan memanfaatkan uang dan sumber daya dengan baik, terdapat masalah lain dengan sumber dayanya, sumber daya alam sangat tidak stabil, harga cenderung berubah, sehingga menciptakan pola boom and-bust dalam ekonomi, artinya ketika harga tinggi, negara menghabiskan uang sehingga gagal mengantisipasi harga yang jatih dikemudian hari. Ketika harga minyak rendah, terjadi kebangkrutan dan kejatuhan ekonomi, booming ekonomi menghasilkan booming real estate yaitu dimana peminjaman uang di bank lebih mudah, karena yakin bahwa niali realestate yang tinggi dapat dijadikan jaminan yang merupakan persyaratan dari bank. Ketika jatuhnya harga sumber daya alam diikuti dengan jatuhnya harga real estate, sistem perbankan menjadi lemah dan bank dipakssa untuk emmotong peminjaman, menyebabkan tesesi ekonomi yang lebih dalam. Selain itu bank juga bersedia meminjamkan dananya untuk negara dengan sumber daya alam yang kaya ketika harga sumber daya alam naik dan akan sulit apabila harganya menjadi rendah, karena bank akan menarik pinjaman sedangkan negara dalam krisis karena uang pemasukan berkurang, karena itu negara dengan sumber daya alam yang kaya selalu mempunyai banyak hutang. Dan negara berkembang mempunyai kemampuan bertahan terhadapa ketidakstabilan hasil ekspor dibanding negara maju.Selain itu pemasukan dan industri di bidang sumber daya alam mengakibatkan perusahaan-perusahaan lain tidak dapat bekompetisi, sehingga pertumbuhan pada sektor non sumber daya alam melambat sehingga meningkatkan jumlah oenganggutan karena sektor sumber daya alam relatif mempekerjakan sedikit orang.Peran negara maju sangat besar disini karena merkalah melakukan privatisasi atau memonopoli sumber daya alam negara sumber daya yang melimpah. Dengan praktek suap dan korupsi, mereka membuat mental negara dengan SDA yang kaya tersebut terjajah, memberikan pinjaman yang banyak dan sulit untuk dibayar sehingga mereka dapat mengontrol negar tersebut, memaksa sebuah kebijakan yang menguntungkan mereka, seperti praktek yang dilakukan oleh IMF, mereka melemahkan reformasi dengan mengabaikan dampak kebijakan yang mereka buat terhadap prilaku ekonomi dan politik.

KAYU BESIKayu ulin, dikenal juga dengan kayu bulian atau kayu besi, merupakan tanaman khas Kalimantan. Sifatnya yang kuat dan tahan terhadap perubahan suhu, kelembaban, air laut serta awet terhadap serangan rayap sudah dikenal sejak dahulu kala. Makanya kayu ulin banyak digunakan untuk konstruksi bangunan, dermaga serta jembatan yang sering terendam air. Paku untuk perahu dari ulin pun disukai karena kuat dan tidak berkarat, tidak seperti paku besi. Sebagai furniture, ulin jarang ditemui karena sangat berat.Fungsinya yang meluas berbanding terbalik dengan ketersediaannya di alam. Eksploitasi besar-besaran pada masa pembalakan liar merobohkan banyak pohon ulin, bahkan di taman nasional sekalipun. Ditambah lagi pembudidayaannya sulit. Tidak banyak pengusaha yang mau membudidayakan ulin karena pertumbuhannya yang lambat. Dibutuhkan waktu 50 tahun sampai mencapai diameter 60cm, batas minimal diameter yang diperbolehkan sebelum pohon ulin dipotong.Saat ini memang sudah ada upaya perlindungan terhadap pohon ulin. Setiap penebangan satu pohon diharuskan diikuti penanaman 20 bibit ulin. Kayu ulin tidak boleh diperdagangkan keluar Kalimantan, apalagi diekspor. Belakangan, pemprov Kalimantan Tengah juga melarang perdagangan ulin keluar Kalimantan Tengah. Karena pengetatan ini, menurut berita saat ini harga 1 meter kubik ulin di luar negeri bisa mencapai US$1000.http://yuyusandhisthings.blogspot.com/2010/12/kutukan-kekayaan-alam.htmlhttp://blogs.unpad.ac.id/auliarahmi/2011/05/09/kutukan-sumber-daya-alam/http://travel.detik.com/aci/read/2011/11/04/042106/1759797/1274/kayu-perkasa-penuh-nilaiNAMA: HUSNUL FAJRINPM: 1206224994