Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

15
1 I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perusahaan AFARIDI berdiri sejak tahun 2003 yang bergerak dalam bidang perusahaan akuntansi publik. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi tekstil meliputi kaos, kemeja, dan jeans. Perusahaan tidak hanya mendistribusikan produk ke domestik, tetapi juga diekspor ke beberapa negara Asia dan Eropa.. Secara umum, AFARIDI menerapkan tipe kepemimpinan struktural (headship) dimana pemimpin menduduki suatu jabatan secara formal dan memiliki tujuan jangka panjang, serta memiliki bawahan. Secara khusus, AFARIDI menerapkan gaya kepemimpinan situasional yang menekankan kepada perilaku pimpinan dengan bawahan (followers), dihubungkan dengan tingkat kematangan dan kesiapan bawahannya. Gaya kemampuan situasional ini meliputi gaya partisipasi (untuk menghadapi bawahan yang mampu tetapi tidak mau atau kurang yakin) dan gaya delegasi (untuk menghadapi karyawan yang mampu dan mau atau yakin). 1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini, permasalahan yang akan dikaji adalah bagaimana tindakan-tindakan kepemimpinan manajerial AFARIDI terhadap bawahannya ?

description

Tugas praktikum (2) dasar manajemen mengenai "Gaya Kepemimpinan" pada perusahaan sendiri

Transcript of Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

Page 1: Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

1

I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perusahaan AFARIDI berdiri sejak tahun 2003 yang bergerak dalam bidang

perusahaan akuntansi publik. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi tekstil

meliputi kaos, kemeja, dan jeans. Perusahaan tidak hanya mendistribusikan

produk ke domestik, tetapi juga diekspor ke beberapa negara Asia dan Eropa..

Secara umum, AFARIDI menerapkan tipe kepemimpinan struktural

(headship) dimana pemimpin menduduki suatu jabatan secara formal dan

memiliki tujuan jangka panjang, serta memiliki bawahan. Secara khusus,

AFARIDI menerapkan gaya kepemimpinan situasional yang menekankan

kepada perilaku pimpinan dengan bawahan (followers), dihubungkan dengan

tingkat kematangan dan kesiapan bawahannya. Gaya kemampuan situasional ini

meliputi gaya partisipasi (untuk menghadapi bawahan yang mampu tetapi tidak

mau atau kurang yakin) dan gaya delegasi (untuk menghadapi karyawan yang

mampu dan mau atau yakin).

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, permasalahan yang akan dikaji adalah bagaimana

tindakan-tindakan kepemimpinan manajerial AFARIDI terhadap bawahannya ?

1.3 Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis

tindakan-tindakan kepemimpinan manajerial AFARIDI terhadap bawahannya.

1.4 Manfaat

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi tim

penulis dan pembaca yakni meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai

tindakan-tindakan kepemimpinan manajerial AFARIDI terhadap bawahannya.

Page 2: Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

2

II Pembahasan

2.1 Struktur Organisasi AFARIDI

Manajemen memerlukan disiplin ilmu pengetahuan lain dalam

penerapannya, salah satunya adalah akuntansi. Perusahaan AFARIDI yang

bergerak di bidang akuntansi publik memiliki struktur organisasi yang sistematis

(dapat dilihat pada Lampiran 1).

2.2 Tindakan – Tindakan Kepemimpinan Manajemen AFARIDI

Manajemen sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang

dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai

pemimpin pada suatu organisasi/perusahaan tertentu. Manajemen menduduki

jabatan spesifik dan prestigious sebagai decision maker yang dapat menentukan

berkembangnya perusahaan di masa mendatang. Oleh karena itu, setiap manajer

harus memiliki tindakan-tindakan kepemimpinan untuk mampu mempengaruhi

dan menggerakan bawahannya agar rela, mampu dan mau mengikuti keinginan

pemimpin demi tercapai suatu tujuan dengan efisien, efektif dan ekonomis.

2.2.1 Tindakan – Tindakan Kepemimpinan Direktur AFARIDI

Berdasarkan level kepemimpinan dalam management perusahaan

(Lampiran 2), direktur menduduki level top leader/management (posisi tertinggi)

dalam struktur organisasi perusahaan. Tindakan kepemimpinan direktur adalah

melakukan tugas yang bersifat konseptual, misalnya menyusun perencanaan

konsep dan strategi yang harus dilakukan oleh level middle leader/management

yakni manajer SDM, manajer produksi, manajer keuangan, dan manajer

pemasaran.

2.2.2 Tindakan – Tindakan Kepemimpinan Manajer SDM AFARIDI

Sumberdaya manusia (SDM) merupakan kunci keberhasilan perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan harus memperlakukan karyawan lebih manusiawi.

Namun, manajer SDM juga harus memiliki tindakan-tindakan kepemimpinan

untuk mengelola SDM yang ada guna mencapai tujuan perusahaan, diantaranya:

Page 3: Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

3

1. Memilih tenaga kerja yang sesuai dengan jabatan.

Manajer SDM harus memiliki job analysis untuk menklasifikasi setiap

manajer dan karyawan sesuai dengan jabatan/posisi dan keterampilan/

keahliannya masing-masing. Job analysis terdiri atas:

(1) Deskripsi pekerjaan (rumusan tertulis yang didasarkan pada analisa

jabatan tertentu).

(2) Spesifikasi pekerjaan (spesifikasi syarat-syarat suatu jabatan).

2. Menciptakan kondisi kerja yang menunjang moral dan hubungan kerja.

(1) Menetapkan etika kerja yang berlaku bagi direktur, manajer dan

karyawan, salah satunya adalah kedisiplinan. Kedisiplinan (sikap patuh)

sangat mempengaruhi perkembangan/kemajuan perusahaan. Penegakan

disiplin (sikap patuh) tidak dapat dilakukan dengan seketika, tapi harus

dilatih dan diawasi sejak dini dan rutin.

(2) Mengupayakan terbinanya hubungan yang baik antara karyawan dan

manajer, maupun sesama karyawan. Konflik dapat dihindari dengan

komunikasi melalui berbagai media seperti surat, memo, pengumuman,

telepon, rapat, dan briefing.

3. Menerapkan prosedur kerja standar Robert Owen (pelopor prosedur kerja

standar) sebagai berikut:

(1) Pengurangan standar jam kerja dari 13 jam menjadi 10 jam.

(2) Tidak merekrut pekerja anak-anak dibawah umur dengan pembatasan

usia pekerja minimal berusia 10 tahun.

(3) Pembukaan koperasi karyawan di lingkungan perusahaan untuk

memberikan pelayanan kebutuhan karyawan dengan harga relatif murah.

4. Menetapkan sistem upah yang seimbang dengan prestasi kerja yang dicapai.

Manajer SDM dapat menerapkan sistem upah differensial oleh Taylor yang

didasarkan pada kecepatan dan produktifitas kerja karyawan. Semakin cepat

dan tinggi prestasi dalam menyelesaikan pekerjaan maka akan semakin tinggi

pula upah yang akan diterima oleh direktur, manajer maupun karyawan

(maksudnya, gaji pokok ditambah insentif atas peningkatan prestasi kerja).

Untuk insentif bagi manajer sesuai rekomendasi dari hasil penilaian direktur,

Page 4: Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

4

sedangkan untuk insentif bagi karyawan sesuai rekomendasi dari hasil

penilaian manajer.

5. Mengupayakan peningkatan motivasi dan keterampilan kerja karyawan.

Manajer SDM dapat melakukan program pengembangan karyawan oleh

Frank B & Lillian Gilbert (1868-1924) yang menekankan pada keterlibatan

aktif dari karyawan dengan cara pemberian kesempatan untuk melatih dan

mengembangkan diri sesuai dengan ketrampilan dan kemampuan masing-

masing individu. Biasanya melalui seminar motivasi untuk peningkatan

semangat kerja, ataupun pelatihan untuk peningkatan keterampilan.

2.2.3 Tindakan – Tindakan Kepemimpinan Manajer Produksi AFARIDI

Prof. Jeffrey Pfeffer dari Stanford University mengemukakan bahwa

keunggulan bersaing yang terus berlanjut akan dapat diraih dengan cara

mengelola sumber daya manusia. Manajer produksi yang efektif harus mampu

memahami bagaimana keputusan dipadukan menjadi satu untuk membatasi

strategi sumber daya manusia. Untuk mengelola karyawannya, manajer produksi

harus memiliki tindakan-tindakan kepemimpinan sebagai berikut:

1. Menetapkan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan bagi setiap karyawan sesuai

dengan posisinya masing-masing dalam kegiatan produksi (Lampiran 4),

termasuk peraturan kerja dan sanksi kerja guna meminimasi risiko dan

mencapai tujuan perusahaan serta mempertahankan kualitas produk meliputi:

(1) siapa yang harus mengerjakan apa (sesuai keterampilannya),

(2) bagaimana cara mengerjakannya (sesuai ketentuan),

(3) kapan mereka dapat mengerjakannya (sesuai urutan proses produksinya),

(4) dalam kondisi seperti apa mereka dapat mengerjakannya, dan

(5) sanksi apa yang berlaku jika terjadi kelalaian kerja.

2. Menetapkan kebijakan kestabilan tenaga kerja bagian produksi.

(1) Ikuti permintaan dengan tepat. Kebijakan ini memperlakukan tenaga

kerja sebagai biaya variabel. Ketika fluktuasi permintaan tinggi, manajer

produksi harus merestrukturisasi karyawannya mengikuti permintaan

guna menjaga biaya tenaga kerja langsung pada produksi.

Page 5: Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

5

(2) Menjaga jumlah karyawan secara konstan. Kebijakan ini memperlakukan

tenaga kerja sebagai biaya tetap. Manajer produksi harus mampu

mempertahankan karyawan yang terlatih guna meminimasi biaya

perekrutan dan pemberhentian karyawan.

3. Menawarkan pilihan jadwal kerja guna meningkatkan kepuasan kerja.

(1) Flextime. Dalam sistem ini, manajer produksi mengijinkan karyawan

dalam menentukan jadwal kerja mereka sendiri dengan batasan tertentu

misalnya karyawan bebas memilih berada pada tempat kerja pada pukul

8 pagi lebih atau kurang dua jam dari jam tersebut.

(2) Flexible workweek (minggu kerja yang fleksibel). Survei Gallup

menunjukkan bahwa dua per tiga orang dewasa yang bekerja lebih

senang untuk bekerja keras selama 4 hari (10 jam/hari) dibandingkan

selama 5 hari (8 jam/hari). Manajer produksi dapat menawarkan sistem

ini ketika pesanan/permintaan meningkat secara signifikan.

4. Melakukan penilaian prestasi kerja karyawannya untuk direkomendasikan

kepada manajer SDM dalam pemerolehan insentif atas prestasi kerjanya. Hal

ini dapat memotivasi karyawan lainnya agar terus berprestasi. Caranya:

(1) Gantt Charts oleh Henry L Gantt yaitu suatu bagan yang disusun sebagai

alat untuk membandingkan antara pelaksanaan suatu pekerjaan/produksi

dengan standard dan tujuan yang telah ditetapkan. Jika setiap pekerja

mampu mencapai target output sesuai dengan standard yang telah

ditetapkan, maka berhak diberikan ‘bonus’.

(2) Metode penilaian dan pencatatan hasil prestasi kerja karyawan oleh

Owen menggunakan kartu prestasi pribadi karyawan. Tanda check mark

hitam jika berhasil memenuhi standar, dan warna merah jika gagal

memenuhi standar kerja yang telah ditetapkan.

5. Mengelola setiap karyawan dalam melaksanakan strategi dalam menghadapi

permasalahan sepanjang siklus produk (dapat dilihat pada Lampiran 3).

2.3.4 Tindakan – Tindakan Kepemimpinan Manajer Keuangan AFARIDI

Page 6: Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

6

1. Membuat analisis bulanan atas perbedaan antara pendapatan dan beban aktual

yang dianggarkan.

2. Menganalisis kecukupan pendanaan dana pensiun

3. Analisis pengaruh informasi laba terhadap imbal hasil saham perusahaan

4. Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada

5. Melakukan evaluasi perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada

perusahaan

2.3.5 Tindakan – Tindakan Kepemimpinan Manajer Pemasaran AFARIDI

Page 7: Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

7

LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi Perusahaan AFARIDI

Lampiran 2. Level Kepemimpinan dalam Management Perusahaan

Kem

amp

uan

K

onse

ptu

al

Level Top Leader/Top Management

Level Middle Leader/Middle Management

Lower Leader/Lower Management

Kemampuan Teknis

Lampiran 3. Tindakan Kepemimpinan Manajer Produksi dalam

Memutuskan Strategi untuk Menghadapi Permasalahan

Sepanjang Siklus Produk

Perkenalan Pertumbuhan Kematangan Penurunan

Page 8: Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

8

Str

ateg

i/P

erm

asal

ahan

Per

usa

haa

n Merupakan periode terbaik untuk menambah pangsa pasar.

Rekayasa litbang sangat penting.

Mudah mengubah harga atau citra mutu.

Memperkuat posisi di ceruk pasar.

Waktu yang buruk untuk mengubah citra, harga atau mutu.

Harga yang bersaing sangat penting.

Mempertahankan posisi pasar

Pengendalian biaya sangat penting.

Str

ateg

i Man

ajer

Pro

du

ksi

Rancang dan pengembangan produk sangat penting.

Perubahan perancangan produk dan proses yang sering.

Produksi jangka pendek.

Perhatian pada kualitas.

Peramalan sangat penting.

Ketahanan produk dan proses.

Pengembangan dan pilihan produk unggulan.

Peningkatan kapasitas.

Perubahan ke arah orientasi produk.

Meningkatkan distribusi.

Standardisasi. Perubahan

produk secara lebih lambat, lebih banyak perubahan kecil.

Kapasitas optimum.

Peningkatan stabilitas proses.

Produksi jangka panjang.

Perbaikan produk dan penghematan biaya.

Pembedaan produk kecil.

Minimalkan biaya.

Memangkas lini untuk menghilangkan produk yang tidak memberikan keuntungan bagus.

Mengurangi kapasitas.

Sumber : Jay Heizer, dkk. 2006. Operations Management Edisi Ketujuh Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Lampiran 4. Proses Produksi Jeans AFARIDI

1) Pembuatan Kantong

Page 9: Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

9

2) Pemasangan Kancing

3) Pemasangan merek

4) Steam (memanaskan celana)

5) Pemotongan bahan

6) Pemanasan global (pemanasan celana menggunakan steam dilakukan serentak)

Page 10: Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw

10

7) Quality Control/QC (pemeriksaan kualitas bahan)

8) Desain model (desain model celana jeans di ruang studio)

9) Office (ruang operasional kantor)

Created By,Dian Manggiasih

Twitter : @dianpawpawhttp://dianpawpaw.wordpress.com/