tugas praktikum 1

download tugas praktikum 1

If you can't read please download the document

Transcript of tugas praktikum 1

bATUAN BEKU40

PRAKTIKUM PETROLOGIBATUAN BEKU

BAGUS410014243

STTNASSekolah Tinggi Teknologi Nasional2015KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesai kan tugas pembuatan makalah yang berjudul Batuan Beku dengan lancar.Dalam membuat makalah ini, penulis ingin berterima kasih kepada kedua orang tua dan teman teman kelas empat yang telah member dukungan hingga terselesainya makalah ini.Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Yogyakarta, 1 April 2015

Bagus

DAFTAR ISI

Cover 1Kata Pengantar 2Daftar Isi 3

BAB I PENDAHULUANPengertian Batuan Beku 4Penggolongan Batuan Beku 4Faktor yang Diperhatikan Dalam Deskripsi Batuan Beku 8

BAB II ISIPeridotite 13Gabbro 15Diorit 18Granit 21Syenite 24Basalt 27Andesit 30Decite 33Riolit 36

BAB III KESIMPULAN 39

DAFTAR PUSTAKA 40

BAB IBATUAN BEKU

Pengertian Batuan Beku

Dalam istilah bahasa Inggris, batuan beku dinamakan sebagai igneous rocks yang artinya batuan pijar. Ignis berarti api dan rocks adalah batuan. Batuan Beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasilpembekuan magma yang mendingin secara langsung. Oleh karena itu beberapa ahli ada yang menyebutnya sebagai batuan pijar, karena material dari batu ini berasal langsung dari magma. Namun karena tidak adanya kesepakatan dari para ahli petrologi dalam mengklasifikasikan batuan beku mengakibatkan sebagian klasifikasi dibuat atas dasar yang berbeda-beda. Perbedaan ini sangat berpengaruh dalam menggunakan klasifikasi pada berbagai lapangan pekerjaan dan menurut kegunaannya masing-masing. Bila kita dapat menggunakan klasifikasi yang tepat, maka kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Penggolongan Batuan Beku

Penggolongan batuan beku dapat didasarkan pada tiga patokan utama yaitu berdasarkan genetic batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkadung, dan berdasarkan susunan mineraloginya.

Berdasarkan Genetik Batuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-kadang mengandung gelas, berdasarkan tempat kejadiannya (genesa) batuan beku terbagi menjadi 3 kelompok yaitu:

Batuan beku dalam (pluktonik),

terbentuk jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal (struktur holohialin). contoh :Granit, Granodiorit, dan Gabro.Batuan beku korok (hypabisal),

terbentuk pada celah-celah atau pipa gunung api. Proses pendinginannya berlangsung relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tidak sempurna dan bercampur dengan massa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contoh batuan ini dalah Granit porfir dan Diorit porfir.Batuan beku luar (extrusive) ,

terbentuk di dekat permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya Obsidian, Riolit dan Batuapung.

Berdasarkan Senyawa kimia Menurut (C.L. Hugnes, 1962), Berdasarkan komposisi kandungan SiO2 batuan beku dapat dibedakan menjadi: Batuan beku ultra basa

memiliki kandungan silika kurang dari 45%. Contohnya Dunit dan Peridotit.Batuan beku basa

memiliki kandungan silika antara 45% 52 %. Contohnya Gabro, Basalt.Batuan beku intermediet

memiliki kandungan silika antara 52%-66 %. Contohnya Andesit dan Syenit.

Batuan beku asam

memiliki kandungan silika lebih dari 66%. Contohnya Granit, Riolit. Dari segi warna, batuan yang komposisinya semakin basa akan lebih gelap dibanding yang komposisinya asam.

Berdasarkan susunan mineralogi Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan dapat mencerminkan sejarah pembentukan bebatuan atas dasar kimia. Tekstur batuan beku menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular member arti akan keadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfiritik memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik menggambarkan pembekuan yang cepat. Dalam klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russel B. Travis, tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi

Batuan dalam Bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang menyusun batuan tersebut dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar.Batuan gang Bertekstur porfiritik dengan massa dasar faneritik.Batuan gang Bertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitik.Batuan lelehan Bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata biasa.