Tugas ppt oklusi pada gtp

169
OKLUSI PADA GIGI TIRUAN PENUH 1

Transcript of Tugas ppt oklusi pada gtp

Page 1: Tugas ppt oklusi pada gtp

OKLUSI PADA GIGI TIRUAN PENUH

1

Page 2: Tugas ppt oklusi pada gtp

Anggota Kelompok

• Chairani Ilma (110600041)• Fredysen W Megosurya (110600042)• Ingrid P Khosalim (110600043)• Khaera Cameliya (110600044)• Joule Siregar (110600045)• Octavina (110600046)• Dina Naulita M (110600047)• Ayesha Adisti Asbi (110600048)• Vandersun Lestari (110600049)• Indah Gayatri (110600050)• Vinda Anggela Dewi (110600051)• Artauli Octaviana (110600052)• Lulu Fanty Caroline (110600053)

2

Page 3: Tugas ppt oklusi pada gtp

3

Oklusi pada GTP

1. Konsep Umum Oklusi

2. Klasifikasi

Oklusi pada GTP

3. Konsep Oklusi

pada GTP

4. Pergerakan Protrusif &

Lateral

5. Hubungan

Rahang Abnormal

6. Faktor Stabilisasi

Oklusi

Page 4: Tugas ppt oklusi pada gtp

4

Page 5: Tugas ppt oklusi pada gtp

Konsep Umum Oklusi

Oklusi

Oklusi Asli & Artifisial

Oklusi Sentrik & Relasi Sentrik

Artikulasi

Protrusif Movement

Lateral Movement

5

Page 6: Tugas ppt oklusi pada gtp

OKLUSISubjek yang paling penting dalam disiplin ilmu kedokteran gigi

Gigi sebagai suatu kesatuan yang berfungsi bersama-sama sangat penting bagi manusia sejak dahulu kala

Juga merupakan subjek paling membingungkan (karena rumit) dalamilmu kedokteran gigi

Upaya untuk memahami oklusi dilakukan dari analisismekanika, matematika, dan geometri pertemuan gigi dan pergerakanrahang → hingga analisis biologis dan fungsional gigi geligi yangdipengaruhi faktor lingkungan dan makanan

6

Page 7: Tugas ppt oklusi pada gtp

Oklusi Asli dan Oklusi Artifisial

• Perkembangan Oklusi

Evolusi serta perkembangan gigi dan TMJdigunakan sebagai pembelajaran → memberikanpetunjuk untuk mengetahui bagaimana fungsidari gigi kita yang sekarang

Gigi desidui juga memberikan penyelesaianmasalah pada anak-anak sebagai alat mastikasiyang tepat & sesuai dengan kebutuhan merekapada saat itu dan konsisten dengan ruang yangtersedia pada rahang

7

Page 8: Tugas ppt oklusi pada gtp

Kelemahan fungsional yang mungkin terjadi selama masa transisi dapat dimininalisir dengan:

Ketika I sentralis tanggal, gigi desidui dari I lateral dan kanius dapat digunakan sebagai pemotongmakanan

Walaupun kehilangan desidui molar tidak akanmenggangu proses menhancurkan dan menggiling makanan karena molar satu permanen telaherupsi

8

Page 9: Tugas ppt oklusi pada gtp

Perkembangan gomphosis (ligamenperiodontal tipe perlekatan) memungkinkanpenyesuaian posisi dari masing-masing gigisetelah erupsi → sebagai respon terhadap tekanan pengunyahan → didapatkan posisi gigi yang paling efisien

9

Page 10: Tugas ppt oklusi pada gtp

Ciri-ciri dari Oklusi Asli(Natural Occlusion)

• Dalam pengunyahan, gigi rahang bawahbergerak melewati rahang atas, melewatiposisi intercuspal, biasanya tanpa berhenti.

• Posisi intercuspal biasanya digunakan selamapengunyahan, penelanan, dan selama gigiclenching

10

Page 11: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Selama berfungsi, hadirnya cusp unworn selalu dihasilkan dari gigi yang terpisah padasatu sisi, walaupun gigi berkontak dengan sisiyang lain pada lengkung rahang.

• Ini terlihat secara jelas selama pergerakanlateral tetapi juga terjadi padaa pergerakanprotusif ketika gigi anterior berkontak dan gigiposterior tidak.

• Hubungan oklusi dan artikulasi ini seringdisebut oklusi yang ideal oleh dokter gigi yang menggunakan philosofi mekanis danpenjelasan-penjelasan

11

Page 12: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Dibawah pengaruh dari diet abrasif, gigi asli yang utama tidak memperlihatkan maloklusi, lebih luaslagi karena penggunaan itu mengambil tempat.

• Syarat gigi yang telah tanggal dapat digantikandengan gigi tiruan palsu buatan yang mengetahuikesulitan dalam penyusunan morphology compleks pada gigi unworn.

• Syarat yang dibuat oleh dokter gigi seperti padamasing-masing gigi dan lebih khusus padapembentukan permukaan oklusal untukpenggantian gigi yang pas dan berfungsi denganbaik. Ini bersal dari konsep perspektif oklusi yang ideal

12

Page 13: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Walaupun kesalahan dalam pemakaian gigi inidapat menyebabkan salah paham sebagaifugsi aslinya, pada kenyataannya tergantungdari perbaikan dan penyusunan gigi denganlingkungan yang tidak natural.

13

Page 14: Tugas ppt oklusi pada gtp

Oklusi Artifisial

• Ketika pergantian gigi natural dengan gigiartifisial, yang penting adalah pergantan fungsiharus harmonis dengan sistem rahang, otot, dansendi. Ketika gigi tanggal, terjadi resorbsi tulang, dan tulang alveolar menjadi berubah bentuk danukuran, ditutupi oleh mukosa yang bervariasi dantipis.

• Ketika GTP dibuat untuk mencocokkan dasarmukosa dan tulang, mereka dalam keadaan diamhanya ketika rahang dalam keadaan statis.

14

Page 15: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Ketika gigi artifisial melakukan kontak, mereka melakukannya dengan cara yang sama padagigi asli unworn, kemudian ini seharusnyadekat sehingga seperti masuk pergerakan yang tidak diinginkan dari dasar gigi tiruan.

• Jika hanya satu sisi yang berkontak, atauhanya satu pasang gigi kontak (kasusterbanyak kaninus) lalu ini akan menghasilkanpergerakan dari dasar gigi tiruan yang akansangat susah jika pasien tidaak bisamengkontrolnya.

15

Page 16: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Tetapi jika gigi berkontak karena basis gigitiruan sampai tip up sampai gigi pada sisi lain bertemu, mereka akan memberikan arah padabasis samapi posisi yang lebih stabil denganbanyak gigi yang berkontak.

• Menariknya, oklusi seimbang ini terjadi tepatpada situasi natural worn dari gigi asli. Tetapi, pada gigi unworn natural , selamapengunyahan, dimana ada penurunan bolus diantara gigi, yang memungkinkan untukmengidentifikasi kontak gigi antar keduarahang.

16

Page 17: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Fungsi mastikasi yang normal, meskipunrepresentatif hanya satu aspek dari penggunaanGTP dan gigi artifisial.

• Oklusi sentrik merupakan kebanyakan posisi yang sering digunakan selama mastikasi tetapi jugaselama penelanandan banyak pererakan menujusentrik oklusi, posisi yang diadaptasi selamapenelanan, seharusnya seimbang untukmeminimalisasikan pergerakan gigi palsu dantekanan yang mendesak basis. Aksi lain jugamengambil tempat, sehingga dapat “jeopardise” walaupun penyusunan basis gigi tiruan dan gigiartifisial ideal

17

Page 18: Tugas ppt oklusi pada gtp

Terminologi

• Definisi ini muncul sebagai hasil dari beragampenelitian selama bertahun-tahun untukmenumbuhkan pemahaman yang lebih padapergerakan rahang dan cara bagaimana gigimencapai keadaan secara bersama (oklusi)

• Definisi lain juga merupakan refleki daribeberapa penelitian untukmemahami, dimulai dari mekanistik sampaibiologikal dan biofungsional.

18

Page 19: Tugas ppt oklusi pada gtp

Oklusi

Relasi statis diantara insisivus dan permukaanmastikasi dai maksila atau mandibula gigi atauanalog gigi.

Oklusi sentrik

Oklusi dari gigi antagonis ketika mandibula padarelasi sentrik. Ini mungkin atau tidak samadengan intercuspal maksimal.

19

Page 20: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Intercuspal maksimum

Intercuspal lengkap pada

gigi anterior, posisi dari

condilar independent

Relasi sentrikRelasi physiological yang paling sering yaitu pada mandibularetruded ke maksila ke dan daridimana individu dapat membuatpergerakan kolateral. Ini kondisidimana dapat eksis di tingkatanyang berbeda dari pemisahanrahang. Ini dapat terjadi sekitarterminal aksis hinge.

Terminal aksis hinge Tahap ini sekarang lebih dikenasebagai aksis transverse horizontal.Garis imaginer disekitardimana mandibula mungkinberotasi dengan sagital plane

20

Page 21: Tugas ppt oklusi pada gtp

ArtikulasiRelasi kontak diantara permukaan oklusal dari gigi selama berfungsi

Mutually protected articulationSkema oklusal dimana gigi posterior mencegah kontak berlebihan darigiigi anterior pada interuspalmaksimum, dan gigi anterior melepaskan gigi posterior padaseluruh pergerakan excursive mandibula

Balanced articulationbilateral, simultan, anterior danposterior kontak oklusi dari gigipada posisi sentrik dan eksentrik

Artikulasi lingualTidak ada muncul di glossary : oklusi lingual di deginisikan sebagaibentuk dari oklusi gigi tiruandimana artikulasi dari cusp lingual dengan permukaan oklusalmandibula pada centric working dan non-working

Anterior protected articulationBentuk artikulasi mutually protected dimana vertikal danhorizontal overlap pada nterior gigisampai melepaskan gigi posterior pada pergerakan excursive mandibula

21

Page 22: Tugas ppt oklusi pada gtp

Sentrik oklusi

• Ketika pembuatan GTP, hanya ada guide langsung yang mungkin untuk menentukan dimana gigi diletakkan; dua yang paling penting yaitu hubungan vertikal danhorizontal dari mandibula terhadap maksila.

• Mandibula walaupun menghambat pergerakan vertikalsecara konsisten hanya ketika terjadi rotasi disekitaraxis horizontal dan ini dapat digunakan untukmendapatkan posisi mandibular yang reproduktifdalam menentukan vertikal dimensi

• Pada ketinggian oklusal ini, ketika gigi diletakkansehingga kestabilan kontak gigi terjadi pada intercuspalmaksimum

22

Page 23: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Definisi : relasi paling retruded dari mandibulaterhadap maksila untuk dan dari dimanaindividual dapat membuat pergerakan lateral; posisi klinikal menentukan ketika condyle-disc assemblies artikulasi pada posisi AP melawaneminances artikulator; dari yang terbatassampai pergerakan rotasi reproductibletentang aksis tranverse horizontal; posisidimana intercuspal maksimum dari gigi dapatterjadi pada saat menentukan vertikal dimensioklusal

23

Page 24: Tugas ppt oklusi pada gtp

Aksis tranverse horizontal (terminal hinge axis)

• Definisi : garis imaginer mengelilingi dimanamandibula dapat menghasilkan hinge vertikalata pergerakan riotasi secara langsung 25 mm

24

Page 25: Tugas ppt oklusi pada gtp

Intercuspal Maksimum

• Pada tahap ini lebih baik menjelaskannya karenapada gigi asli adalah oklusi sentrik, tetapi padaGTP, ini harus termasuk relasi horizontal danvertikal dari mandibula terhadap maksila.

• Definisi : hubungan static dan kontak diantarmandibula dan maksila gigi artifisial dapatmemperoleh relasi yang stabil diantar insisal danpermukaan mastikasi, ketika mandibula padakeadaana posisi relasi sentrik pada penentuandimensi vertikal pada oklusi

25

Page 26: Tugas ppt oklusi pada gtp

Artikulasisemua hubungan gigi dalam posisi apapun diluar interkuspasi maksimal.Tujuannya : menyediakan kontak yang simultan sebanyak mungkin, danberbagai jenis skema oklusal telah dirancang untuk mencapai hal ini.

Artikulasi seimbangDefinisi :Kontak antara mandibula dan maksila secara terus menerus sebanyakmungkin dalam semua pergerakan excursive baik menjauhi, menujuataupun pada posisi interkuspasi maksimum.

Istilah ini dapat diterapkan untuk semua jenis skema oklusal, menggunakangigi ber-cusp atapun cuspless ataupun kombinasi dari keduanya

26

Page 27: Tugas ppt oklusi pada gtp

Biomekanik kontak oklusi fungsional

Hal ini diasumsikan dengan memiliki hubungan cusp-fossa sepertipada gigi asli, bahkan dalam kondisi interkuspasi maksimum, akanmempertahankan hubungan rahang tersebut.Terlihat sederhana dikarenakan gigi dirancang untuk memilikihubungan cusp-fosa guna mempertahankan hubungan rahangtersebut. Namun, ketika mandibula bergerak dari posisi relasisentrik, faktor lainnya akan berperan.

A. Protrusif Movement

B. Lateral Movement

27

Page 28: Tugas ppt oklusi pada gtp

A. Pergerakan Protrusif

Ada dua faktor penentu pergerakanmandibula dalam protrusi yaitu the incisalguidance angle(IGA) dan sagital condylarguidance angle (SCGA).

(IGA) dibentuk oleh overbite antara gigi(Gambar 5). Hal ini bergantung padajumlah overjet selama tidak adabimbingan sampai gigi benar-benarberkontak. Pada gigi alami, dimensioverbite dan overjet ditentukan oleh posisigigi. Pada GTP justru ditentukan olehfaktor-faktor lain, terutama estetika,fonetik, dan fungsi. Hal ini dapat dikontrololeh seorang dokter gigi.

28

Page 29: Tugas ppt oklusi pada gtp

Berbeda hal nya dengan SCGA (Gambar 6) tidak berada di bawah kendali dokter gigisama sekali, dan benar-benar ditentukani oleh biomekanik itu sendiri. Ini adalah hasildari pertemuan kondilus & disc yang bergerak ke arah depan dan kebawah, disamping pengaruh lereng anterior dari fosa glenoid. Kenyataannya kondilustidak hanya melintas sepanjang garis lurus seperti pada diagram dibawah ini.Pergerakannya justru membuat garis zig zag. Lintasan pergerakan TMJ yangsebenarnya memiliki bentuk non-linear dikarenakan sifat dari sendi itu sendiri –senditersebut sangat licin (sekitar 5x lebih licin dibanding es diatas lapisan es)- dan karenaitu kondilus harus menahan setiap gaya yang bekerja pada gigi, di semua posisimemungkinkan dalam fossa glenoid.

29

Page 30: Tugas ppt oklusi pada gtp

Bentuk kondilus dan fossa menandakansetiap gerakan maju dari mandibuladisertai gerakan ke bawah pula, jikacatatan oklusal ditempatkan ditengahinsisivus dan kondilus pada permukaandatar, akan terpisah saat mandibulabergerak maju. (lihat Gambar 7).

Bila IGA 100 dan SCGA 300 makan gigiditempatkan pada dataran dengan sudut200 dibentuk oleh distal cusp dari molarsatu maksila

30

Page 31: Tugas ppt oklusi pada gtp

Bila mandibula bergerak kedepan, maka lengkung menjadi lebih curam padabagian posterior, dikarenakan pengaruh 30 ° dari SCGA, dibandingkan anterioryang hanya dipengaruhi 10° IGA (Gambar 10).

Maka pada saat mandibula bergerak ke depan, pada suatu titik pertengahan diantara posterior dan anterior, gigi-geligi lainnya akan tetap berkontak sebagaihasil sudut cusp 20° . Namun, diantara anterior menuju pertengahan, begitujuga saat menuju posterior, gigi akan kembali kehilangan kontak karena sudutcusp perlu dibuat mendekati 10° untuk anterior, dan mendekati 30° ke daerahposterior.

31

Page 32: Tugas ppt oklusi pada gtp

Jika semua ujung cusp terhubung, maka posisinya membentuk kurva yang harmonis dengan pergerakan mandibula. Compensating curve akan ditentukan oleh incisal dan condylar guidance angle. Kurva ini bervariasi bergantung pada lintasan mandibula selama pergerakannya. (Figure 13)

32

Page 33: Tugas ppt oklusi pada gtp

Pergerakan Lateral

• Ketika mandibula bergerak ke samping, sisi yang bergerak disebut sisi kerja(working side) sementara pada sisi berlawanan yang bergerak menuju midlinedisebut nonworking ataupun balancing site.

• Pertimbangkan gerakan mandibula ke kiri. Seperti pada pergerakanprotrusi, gerakan ini juga tidak semulus lintasan lurus melainkan dipengaruhipenuntun anterior dan posterior.

• Penuntun anterior berupa overbite pada sudut lengkung yakni kaninus. Sepertipada IGA, sudut pembimbing kaninus dapat ditentukan oleh operatorsehubungan estetika, bentuk lengkung, dll . Penuntun posterior tergantungkepada anatomi sendi itu sendiri berupa pertemuan kondilus dan disc.

• Prinsip yang sama seperti pergerakan protrusif dapat menjelaskan perubahanyang diperlukan dalam morfologi gigi untuk memastikan berkontak selamapergerakan lateral. (Figure 14) Penuntun kondilus bagian medial ketika dilihatdari arah depan (Bennett angle) diperkirakan 400 dan penuntun kaninus dengansudut 100. pada sisi nonworking sisi molar dibuatkan sudut cusp 200. Figure 15menunjukkan cusp curam bagian mana yang akan mempertahankan kontakoklusi secara simultan ketika mandibula bergerak ke kiri.

33

Page 34: Tugas ppt oklusi pada gtp

34

Page 35: Tugas ppt oklusi pada gtp

Dengan mempertimbangan persyaratan cusp pada sisi nonworking yang harustetap berkontak ketika mandibula bergerak ke kiri. Sudut cusp dibuat 200 tetapijika gigi ditempatkan pada pertengahan condylar guidance dan canine guidancemaka sudut pertengah dibuat 250. sama seperti pada pergerakan protrusi, hal inidapat diperoleh dengan melakukan tilting guna menyediakan sudut cuspinklinasi sisi nonworking yang efektif sebesar 250. Gambar 16. Jika hal inidilakukan di kedua sisi dari lengkung tersebut, dan garis yang ditarik melaluiujung cusp, kurva lain dibuat, didapatkan pula compensating curve pada posisilateral.

35

Page 36: Tugas ppt oklusi pada gtp

36

Page 37: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Lima konsep oklusal dasar saat ini yang digunakan adalah:

a) Oklusi anatomis

b) Oklusi non anatomis (nol derajat, non titikpuncak, monoplane)

c) Oklusi semi anatomis

d) Oklusi lingualized (linear, organik)

e) Oklusi neutrocentric

37

Page 38: Tugas ppt oklusi pada gtp

A. Oklusi Anatomis

• Gigi anatomis didefinisikan sebagai gigi dengan inklinasicuspal 30 derajat ataulebih yang ditujukan untuk menduplikasipermukaanpengunyahan dari gigialami.

INDIKASI :

1. Untuk mencapaipenampilan yang lebihestetis dan alami

2. Untuk mencapaistabilitas , kenyamanandan fungsi denganmemiliki kontak gigiselama semua daerahgerakan fungsional dannon fungsional.

38

Page 39: Tugas ppt oklusi pada gtp

Keunggulan Oklusi Anatomis

Menurut Payne , Bascom , Brewer

1 . Memasuki makanan dengan mudah membutuhkansedikit kekuatan pengunyahan sehingga mengurangigaya vertikal pada ridge

2 . The interdigitation gigi tiruan gigi yang menolak rotasigigi tiruan dengan mendorong lebih pola mengunyahvertikal ada dengan memberikan stabilitas gigi tiruanyang lebih besar selama gerakan parafunctional.

3 . Mencapai tampilan estetika yang lebih baik dan alami

4 . Bertindak sebagai patokan untuk penutupan rahangyang tepat

39

Page 40: Tugas ppt oklusi pada gtp

Kekurangan Oklusi Anatomis

1 . Catatan direproduksi tepat yang diperlukan untuk menghasilkan oklusi inipada artikulator yang yang memakan waktu.

2 . Dengan sedikit resorpsi ridge posisi oklusal gigi tiruan berubah dimana lebih sulit untuk disesuaikan.

3 . Oklusi anatomi menghasilkan daya lateral yang lebih besar melawan linggir sisa mengakibatkan resorpsi linggir.

4 . Oklusi anatomi menyebabkan gigi tiruan yang lebih besar yang didasarkandeformasi yang berarti gaya lateral yang lebih besar dihasilkan terhadaplinggir sisa.

5 . Penggunaan oklusi anatomi dengan interdigitation yang ketat dari puncakmembuat sulit untuk digunakan pada kelas II dan kelas III hubungan rahang.

6 . Keseimbangan oklusal dicapai benar-benar secara mekanis dan hanya adadi artikulator sebagai sebagian besar dari artikulator yang tidak digunakanuntuk menghasilkan gerakan yang tepat dari mandibula dan itu hanyaperkiraan.

40

Page 41: Tugas ppt oklusi pada gtp

B. Oklusi Non Anatomis

• INDIKASI :• 1 . Baik untuk kelas II dan

kelas III maloklusi yang memegang rahang padaposisi depan

• 2 . untuk pasien dengancross bite

• 3 . untuk pasien dengangerakan parafunctional

• Prosedur gigi tiruan kompleks menggunakan oklusianatomi yang dihubungkan dengan penggunaanartikulator yang sangat adjustable dimana dulu dipakai oleh banyak orang tetapi semua artikulatortersebut tidak lagi digunakan.

• Beberapa dokter gigi mengamati bahwakenyamanan dan efisiensi gigi palsu tidakmengalami peningkatan pada puncak cuspal padagigi posterior yang terlihat lebih alami tetapi dalambanyak kasus sebaliknya terjadi.

• Gigi Non anatomi diatur dengan kompensating curve untuk menyediakan beberapa tingkatkeseimbangan protrusive dan lateral dan inklinasi gigi dieliminasi dan balancing dicapai denganmenyeimbangkan jalan yang mengarah ke tiga titik keseimbangan.

41

Page 42: Tugas ppt oklusi pada gtp

Keunggulan Oklusi Non Anatomis

1 . Hal ini sederhana dan memakan waktukurang dari konsep oklusal lainnya

2 . Penyesuaian lebih baik menghindari perubahan negative pada ketinggian linggiryang terjadi dengan proses penuaan

3 . Hal ini lebih estetik dari oklusi neutrocentrickarena beberapa derajat vertical yang tumpang tindih diperbolehkan pada posterior kurva kompensasi

42

Page 43: Tugas ppt oklusi pada gtp

Kekurangan Oklusi Non Anatomis

1 . Penggunaan nol derajat gigi tidak selalu menghasilkan oklusimonoplane karena mereka mungkin diatur ke kurva atau mungkin diatur dengan unit balancing yang menghasilkan satu atau lebihbanyak pesawat tambahan

2 . Kurva kompensasi bertindak sebagai salah satu titik cusp panjangoleh karena itu akan menghasilkan efek kerusakan yang sama pada inklinasi cuspal

3 . Karena tidak memiliki inklinasi cuspal penyeimbangan kontak dapat diperoleh dengan cara lain

4 . Penyesuaian tempat landai dari balancing harus ditempatkan di posterior mandibula paling distal molar untuk memberikan kontakdengan gigi tiruan rahang atas pada semua kunjungan

5 . Karena kehadiran kurva kompensasi sulit untuk penyesuaian

43

Page 44: Tugas ppt oklusi pada gtp

C. Oklusi Semi Anatomis

• Gigi semi anatomi memiliki inklinasicuspal kurang dari 30 derajat

• Hal ini diindikasikan untuk pasienyang menginginkan kuspal untukestetika , efisiensipengunyahan, keseimbangan danmengurangi komponen daya lateralyang diperkenalkan oleh inklinasi cuspal

• Oklusi Ini memiliki kelebihan dankerugian sama dengan oklusi anatomi

44

Page 45: Tugas ppt oklusi pada gtp

D. Oklusi Lingualized

• Oklusi lingualized merupakan upaya untuk menjaga estetikadengan keuntungan dari bentuk anatomi tetap menjagakebebasan mekanik pada bentuk non anatomi . Oklusi lingualized menggunakan gigi anatomis untuk gigi tiruanrahang atas dan dimodifikasi non gigi anatomi anatomi atausemi untuk gigi tiruan rahang bawah .

• Batas payung oklusi lingualized dapat digunakan dalamberbagai cara yang meliputi linear , organik , seimbang, nonbalanced , oklusi rasional dan fungsional fungsional

• Konsep dasar dari oklusi lingualized pertama kali diusulkanoleh Payne . Pound membahas sebuah konsep oklusal yang sama dan menggunakan istilah oklusi lingualized.

45

Page 46: Tugas ppt oklusi pada gtp

Prinsip Oklusi Lingualized

• Menurut Becker Prinsip lingualized oklusi adalah :1 . Anatomi gigi posterior ( 30-33 derajat ) digunakan untuk gigi

tiruan rahang atas2 . Gigi Non anatomi atau semi anatomi digunakan untuk gigi

tiruan rahang bawah3 . Modifikasi mandibula gigi posterior dilakukan dengan

grinding selektif4 . Maksila lingual cusp kontak mandibular gigi dalam posisi

oklusi sentrik5 . Kontak penyeimbang dan kontak kerja harus terjadi hanya

pada cusp lingual rahang atas .6 . Kontak balancing protrusive harus terjadi hanya antara

maksila lingual cusp dan gigi bawah

46

Page 47: Tugas ppt oklusi pada gtp

Indikasi Oklusi Lingualized

1 . Pada pasien dengan memprioritaskan estetika tapikonsep non anatomi occlusal ditunjukkan pada kondisioral seperti resorpsi alveolar berat dengan lingualizedoklusi hasil estetik harus meningkat tetapmempertahankan keuntungan dari sistem non anatomi

2 . Pada kelas II dan kelas III dan kasus gigitan silang

3 . Pada pasien dengan pergantian dukungan jaringan

4 . Dapat digunakan secara efektif ketika gigitiruanlengkap menentang gigi tiruan sebagian lepasanseperti dalam kasus Sindrom Kombinasi(linear oklusi)

47

Page 48: Tugas ppt oklusi pada gtp

Keunggulan Oklusi Lingualized

1. Sebagian besar keuntungandisebabkan oleh berbagai bentukanatomi dan bentuk non anatomiyang dipertahankan.

2. Hal ini meningkatkan stabilitas basis protesa pada rahang atas dan rahang bawah yang diresorbsi pada linggir mandibula dengan menyediakanpusat daerah bantalan selama prosespencatatan.

3. Cusps memiliki kekuatan penetrasi lebih baik dan oleh karenanyamengurangi daya vertikal yang ditempatkan di linggir sisa.

4. Pengunyahan dalam bentuk oklusal iniadalah seperti memegang dangrinding motar dan jenis alu ituadalah tipe geser yang diberikandengan anatomi oklusi seimbang.

5. Penggunaan bentuk cusp yang lebihalami dalam penampilan memberikan estetika yang lebih baikterutama jika oklusi seimbangdigunakan yang memungkinkanbeberapa insisal tumpang tindih.

6. Teknik sederhana membutuhkanpencatatan yang tepat

7. Tidak ada penyesuaian pascapenyisipan untuk jaringan iritasi yang diperlukan

48

Page 49: Tugas ppt oklusi pada gtp

Oklusi Neutrosentrik

• Oklusi ini memilikiperbedaan yang jelasdengan oklusi anatomi. Pada oklusi iniditambahkan 2 istilahyang objektif yaituneutralisasi dansentralisasi daritekanan. Pada oklusi iniada 5 konsep:

1. Posisi

2. Proporsi (ukuran)

3. Penyusunan(kemiringan daninklinasi)

4. Bentuk

5. Number (jumlah/urutan)

49

Page 50: Tugas ppt oklusi pada gtp

1. Posisi → Posisis pada oklusi ini didapatkan pada gigi posterior diletakkan di atasresidual ridge bagian posterior kearah lingual bersamaan dengan posisi lidahyang memungkinkan, sehingga akan terjadi tekanan yang tegak lurus padadaerah pendukung.

2. Proporsi (ukuran) → Lebar gigi yang dikurangi dengan demikian akan mengurangitekanan secara vertikal kearah tepi linggir dengan memperkecil bagian oklusal(pemilihan gigi yang kecil)

3. Penyusunan (kemiringan dan inklinasi) → Penyusunan gigi harus sesusai dengandataran oklusal dan harus menyentuh bagian linggir dan berada nditengah-tengah bagian linggir tersebut sehingga tekanan langsung dengan posisi tegaklurus ke dasar tulang dan tidak ada kompensasi pada kurva dan penunjuk insisal

4. Bentuk → Bentuk gigi dikoreksi dengan menggunakan posisi gigi yang datartanpa adanya sudut inklinasi

5. Number (jumlah/urutan) → Gigi posterior ukurannya diturunkan dari no 8-6 inibertujuan untuk mengurangi tekanan yang besar dan posisi sentralisasi daerahpremolar 2 dan molar 1.

50

Page 51: Tugas ppt oklusi pada gtp

Indikasi Oklusi Neutrosentrik

1. Untuk relasi hubungan rahang klas II dan klas III dan untuk kasuscrossbite.

2. Untuk kasus yang dimana keadaan linggirnya buruk dengan tujuanstabilisasi tekanan dengan cara melakukan sentralisasi danneutralisasi.

3. Pada pasien geriatric dengan keadaan linggir yang buruk denganada kemungkinan ketidaksesuaian hubungan rahang adalahdengan peningkatan oklusi neutrosentik dengan saling timpangtindih secara horizontal yang lebih besar dan kurangnyainterdiginitas secara spesifik sehingga membuatnya ideal untukpasien seperti ini.

4. Pada pasien dengan jarak/ ruang yang berlebihan maka tekananlateral akan berkurang.

5. Ideal dengan pasien yang mengalami kesulitan untuk membuatcatatan yang lengkap (catatan oklusal).

51

Page 52: Tugas ppt oklusi pada gtp

Keuntungan Oklusi Neutrosentrik

• Teknik ini sangat sederhana dan membutuhkan sedikitpencatatan yang tepat maka sangat membantu untukpasien yang mengalami kesulitan atau tidak mungkin untukmembuat catatan yang tepat.

• Teknik ini menyediakan tempat untuk menutup dan tidakmemberi kuncian pada satu sisi mandibula jadi ini sangatberfungsi untuk pasien yang geriatrik dengan keterbatasanpada mulut.

• Mudah untuk menyesuaikan keseluruhan gigi• Penurunan tekanan lateral dengan mengurangi sudut

inklinasi dengan demikian mencegah resorpsi linggiralveolaris lebih lanjut dan membantu pada pasien dengankelebihan antar linggir dengan mengurangi tekanan lateral.

52

Page 53: Tugas ppt oklusi pada gtp

Kerugian Oklusi Neutrosentrik

• Tipe oklusi yang datar tidak memiliki keseimbangan dan berkurangnya cusp secaraberlebihan sehingga mendorong sistem pengunyahan kearah lateral danmenyebabkan kebiasaan bruxism, sakit pada linggir alveolaris, dan gangguan TMJ.

• Pada kasus klas II pasien umumnya cenderung memilih posisi rahang kedepan darirelasi sentrik menyebabkan disoklusi pada gigi posterior yang disebabkan olehchristensen’s phenomenon mengakibatkan sakit didaerah anterior mulut karenatekanan yang tidak tegak lurus lagi.

• Sedikit estetik yang didapatkan dari 5 konsep tersebut, karena tidak ada hubunganyang baik pada daerah mesial dan tidak ada cusp pada posterior. Namun beberapamenyebutkan kurangnya cusp atau incisal guidence sebagai masalah kecuali daridrg itu sendiri menunjukkan bahwa itu masalah.

• Datarnya dataran oklusal secara alami dapat merusak sistem pengunyahan karenaburuknya tekanan pengunyahan pada makanan sebagai hasilnya tekanan vertical pada linggir menjadi berkurang. Pasien umumnya mengeluhkan giginya seperti“feel bull”.

• Tidak ada stabilisasi pada gigi tiruan selama pergerakan parafungsional.

53

Page 54: Tugas ppt oklusi pada gtp

54

Page 55: Tugas ppt oklusi pada gtp

Occlusal Scheme For Edentulous Patient

• Oklusi salah satu prinsip esensial untuk keberhasilan gigi tiruan penuh

• Biomekanika GTP berbeda dengan gigi asli, karena GTP bekerja sebagai satu unit, dimana gaya pada satu anasir/bagian gigi tiruan akan langsung ditransfer pada seluruh bagian gigi tiruan

• Gigi posterior -> diatur sesuai dengan konsepoklusi yang dipilih, memenuhi filosofi oklusi, danestetisnya baik.

55

Page 56: Tugas ppt oklusi pada gtp

Syarat Ideal Konsep Oklusi

• Setiap konsep oklusi memiliki 3 karakteristik :

• - incisal units termasuk keempat insisivus

• - working units termasuk kaninus dan gigi posterior pada sisi mandibula digerakkan

• - balancing units termasuk kaninus dan gigi posterior sisi yang berlawanan dengan working unit

56

Page 57: Tugas ppt oklusi pada gtp

Incisal Units

• Bagian yang tajam untuk meningkatkan efisiensi memotong

• Bagian ini tidak berkontak selama mastikasi berkontak hanya saat protusi

• Meningkatkan horizontal overlap untuk menghindari gangguan selama settling (the mandibular denture may slide anteriorly as it settles )

57

Page 58: Tugas ppt oklusi pada gtp

Working Units

• Cusps untuk efisiensi pemotongan dan penggilingan

• Lebar bukolingual yang lebih kecil menurunkan beban oklusal yang ditransfer ke jaringan

• Beban pengunyahan harus diarahkan ke tengah anteroposterior gigi tiruan

• Dataran oklusal harus paralel dengan pertengahan dataran penyangga linggir

58

Page 59: Tugas ppt oklusi pada gtp

Balancing Units

• Molar kedua harus kontak selama gerakan protrusif

• Harus kontak bersamaan dengan working side di akhir siklus pengunyahan

59

Page 60: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Ada 3 konsep oklusi yang paling seringdigunakan untuk bentuk oklusal gigi posterior yaitu :

Bilateral Balance

Monoplane or Nonanatomical

Lingualized Articulations

60

Page 61: Tugas ppt oklusi pada gtp

Konsep Oklusi

Bilateral Balanced

Anatomical Teeth

Nonanatomical Teeth

Monoplane Nonanatomical

Teeth

Lingualized Articulation

61

Page 62: Tugas ppt oklusi pada gtp

Bilateral Balanced Occlusion

• Bilateral balanced occlusion (oklusi seimbang) merupakan kontak oklusal gigi anterior danposterior secara simultan dan bilateral padaposisi sentrik dan eksentrik. Selama gerakanlateral gigi geligi posterior saling berkontakpada working side dan non-working side (balancing side).

62

Page 63: Tugas ppt oklusi pada gtp

Pentingnya balanced occlusion

Oklusi seimbang adalah salah satu faktor penting yang

mempengaruhi stabilitas gigi tiruan

Tidak ada keseimbangan oklusal mempengaruhi

gigi tiruan selama pergerakan rahang bawah

63

Page 64: Tugas ppt oklusi pada gtp

(Brewer)

Rata-rata seorang individu melakukan kontak gigi

hanya selama 10 menit dalam satu hari penuh saat

pengunyahan dan 4 jam untuk fungsi lainnya.

Dalam 4 jam ini oklusi seimbang penting untuk

menjaga stabilitas gigi tiruan dan lebih penting selama

gerakan parafungsional

64

Page 65: Tugas ppt oklusi pada gtp

Pertimbangan umum untuk balanced occlusion

• Oklusi seimbang yang ideal dapat dicapai pada kasus ridge yang luas dan besar pada gigi tiruan penuh, dengan cara gigidiatur didekat linggir

• Gigi tiruan penuh yang giginya diatur jauh dari linggir danthose that rest in lingggir yang sempit dan pendek akanmemiliki oklusi buruk

• Gigi yang memiliki lebar bukolingual sempit dan those that rest on linggir yang lebar memberikan oklusi seimbang yang ideal

• Keseimbangan yang ideal dicapai dengan mengatur gigisedikit ke lingual dari puncak linggir

• Gigi tiruan penuh harus dirancang sedemikian rupa sehinggatekanan oklusi berpusat di anteroposterior gigi tiruan

65

Page 66: Tugas ppt oklusi pada gtp

Faktor yang mempengaruhi keseimbangan

oklusi

5 faktor dasar yang menentukan keseimbangan oklusi :

• Inklinasi kondilar atau kondilar guidance

• Insisal guidance

• Orientasi bidang oklusi atau oklusal

• Angulasi cuspal

• Keseimbangan curves

66

Page 67: Tugas ppt oklusi pada gtp

Dari kelima faktor ini harus ada keseimbangan.

Pada insisal dan kondilar guidance menghasilkan

dampak yang sama pada oklusi seimbang (mereka

meningkatkan separasi gigi posterior)

Tiga faktor lainnya memiliki efek umum dari oklusi

seimbang (mereka mengurangi separasi gigi

posterior)

67

Page 68: Tugas ppt oklusi pada gtp

Efek dari insisal dan condylar guidance harus

dinetralkan oleh ketiga faktor lain untuk mendapatkan

oklusi seimbang

Tidak ada mekanisme penetralan keseimbangan

oklusi hilang

68

Page 69: Tugas ppt oklusi pada gtp

Penyusunan Gigi Anatomis sebagai Balanced articulation

Penyusunan gigi anterior :

• overlap vertikal minimal 0.5 mm – 1 mm

• overlap horizontal minimal 1 mm -2 mm

Ada kemungkinan gigi akan rotasi, tipping, overlap atau

berjarak, sehingga dalam menyusun gigi anterior sebaiknya dimulai

dari rahang bawah terlebih dahulu

69

Page 70: Tugas ppt oklusi pada gtp

Jumlah gigi posterior

Jumlah gigi yang ditentukan bergantung ruang yang tersedia pada

gigi posterior dari distal kaninus sampai ke retromolar pad.

• Kebanyakan terbatas 3 gigi

• Lebih mudah menyusun : P2, M1, M2 pada ruang yang

tersedia

• Eliminasi P1 merupakan pilihan karena gigi ini memiliki

sedikit permukaan oklusal yang berguna untuk mengunyah

makanan

70

Page 71: Tugas ppt oklusi pada gtp

Penyusunan Gigi mandibula

• Peletakan premolar pertama mengikuti bentuk linggir yangtersisa

• Groove sentral P1 dan P2 diposisikan segaris dari canine tip 1mm – 2 mm dibawah puncak retromolar pad (figure 17-17)

• Ketika gigi bawah telah diatur, oklusal rim di rahang atasdibuang sebagai tempat premolar rahang atas

• Kedua premolar mandibula disusun mencapai interkuspalmaksimum dengan premolar maksila

• Penyusunan M1 mandibula : groove sentral ditempatkan padakaninus sampai ke retromolar pad

• M1 maksila diartikulasikan dengan M1 mandibula

71

Page 72: Tugas ppt oklusi pada gtp

Penyusunan Gigi Mandibula

72

Page 73: Tugas ppt oklusi pada gtp

Penyusunan gigi maksila

• Dimulai dari P1 maksila dilanjutkan hingga gigi M2

• Lingual cusp maksila disesuaikan dari kaninus tip mandibula

sampai ke tengah dari retromolar pad

• Posisikan gigi maksila dengan pembukaan sedikit titik kontak

antar gigi posisi mesiodistal mandibula akan terinterdigitasi

dengan posterior rahang atas

• Penyusunan P1 mandibular dilakukan di akhir untuk

mendapatkan variasi overlap vertical dan horizontal pada gigi

anterior

• M2 disusun setelah M1 memastikan ketepatan

anteroposterior

73

Page 74: Tugas ppt oklusi pada gtp

Evaluasi Artikulasi Bilateral Balanced

• Diperiksa setelah semua gigi rahang atas dan rahang bawah

disusun

• Walaupun gigi yang diposisikan dengan lokasi yang sama

seperti bentuk awal di artikulator, mereka tidak akan bisa sama

• Pergerakan artikulator dalam arah lateral saat dilakukan

evaluasi harus minimal hubungan end to end antara caninus

maksila dan mandibula cukup

74

Page 75: Tugas ppt oklusi pada gtp

Penyusunan Gigi Posterior Nonanatomis Mandibula untuk Balanced Articulation

• Penyusunan gigi mandibula, lalu maksila

• Kontur dibuat di wax oklusal rim

• penggunaan beberapa garis dan petunjuk referensi yang dikembangkan untuk penyusunan anatomis juga digunakan pada penyusunan gigi nonanatomis.

• Perbedaan besar posisi gigi posterior mandibula

75

Page 76: Tugas ppt oklusi pada gtp

Jumlah Gigi Posterior (non anatomical teeth)

• Kebanyakan terbatas 3 gigi

• Lebih mudah menyusun : gigi P2, M1 dan M2 pada ruang yang tersedia

• Mengeliminasi P1 merupakan pilihan karena gigi ini memiliki lebih sedikit permukaan oklusal untuk pengunyahan makanan.

76

Page 77: Tugas ppt oklusi pada gtp

Anteroposterior Compensating Curve

• kurva dimulai dari distal marginal ridge dari gigi posterior pertama yang digantikan (biasanya gigi P2) dan berlanjut melewati molar kedua (figure 17-18).

• Besar kurva tergantung kecuraman condylar guidance

• kurva anteroposterior menyediakan struktur gigi yang dibutuhkan untuk balancing contacts pada pergerakan protrusif

77

Page 78: Tugas ppt oklusi pada gtp

Anteroposterior Compensating Curve

78

Page 79: Tugas ppt oklusi pada gtp

Mediolateral Compensating Curve

• Mencapai balanced articulation pergerakan lateral

• Dimulai dengan gigi pengganti pertama ke gigi molar kedua.

• Derajat dari cusp facial ke cusp lingual untuk membentuk kurva ini akan bervariasi sesuai dengan condylar dan incisal guidances.

• kurva biasanya tidak melebihi 5-10 derajat dari orientasi horizontal plane ketika dilihat dari frontal plane (figure 17-19)

79

Page 80: Tugas ppt oklusi pada gtp

Mediolateral Compensating Curve

80

Page 81: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Premolar PertamaPosisi gigi pertama pengganti mandibula (gigi P2) akan ditentukan oleh posisi gigi anterior RB.

• Gigi P2 di sebelah kaninus, tanpa celah untuk kepentingan estetis.

• Molar Pertama• Posisi disebelah premolar, dengan mesial marginal ridge molar

pada tinggi yang sama dengan distal marginal ridge premolar dan distal marginal ridge molar sedikit tinggi

• Molar Kedua• Posisi di sebelah molar pertama dengan mesial marginal ridge

molar kedua sama tinggi dengan distal marginal ridge molar pertama

• Cusp fasial kedua gigi molar pertama dan kedua harus segaris lurus ketika dilihat dari permukaan oklusal.

81

Page 82: Tugas ppt oklusi pada gtp

Penyusunan Gigi Posterior Nonanatomis Maksila untuk Balanced Articulation

• Premolar Pertama• Kebanyakan pasien 3 gigi posterior RA digunakan (1 premolar dan 2

molar)• Premolar premolar 1 RA, karena lebih tinggi pada oklusal-servikal

lebih estetik• Sebaiknya sekitar 1-2 mm horizontal overlap dari cusp fasial maksila

dengan cusp fasial mandibula cegah tergigitnya pipi dan menambah tercapainya balanced articulation

• Molar pertama• Posisi sebelah premolar, sejajar marginal ridge dan permukaan fasial.

• Molar kedua• Posisi sebelah molar pertama

82

Page 83: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Evaluasi kontak yang dibutuhkan antara permukaan okusal maksila dan fossa sentral dan marginal ridges mandibular antagonis.

83

Page 84: Tugas ppt oklusi pada gtp

Monoplane or Anatomical Occlusion

• Monoplane occlusion adalah pengaturan oklusaldimana gigi posterior memiliki permukaanpengunyahan yang tidak memiliki tinggi cuspal.

84

Page 85: Tugas ppt oklusi pada gtp

Pertimbangan umum pada konsep Monoplane occlusion

• Gigi tiruan yang berlawanan tidak berkontak ketika rahang dalam relasi eksentrik karena adanya kemungkinan memberikan tekanan yang tidak stabil ke basal seat area.

• Kontak gigi terjadi hanya ketika mandibula pada relasi sentrik dengan rahanga tas

• Pasien mengulang gerakan mandibula sampai tidak ada lagi ketidaknyamanan pada relasi sentrik

85

Page 86: Tugas ppt oklusi pada gtp

Penyusunan Gigi Nonanatomis Pada Artikulasi Monoplane

• Untuk hasil estetik yang optimal dibutuhkan overlap vertikal

pada gigi anterior overlap horizontal harus cukup pada

anterior dan pergerakan lateral tanpa kontak gigi anterior

• Ketika gigi nonanatomis disusun untuk mencukupi konsep

monoplane oklusal, inklinasi kondilus pada artikulator di set 0o

• Gigi posterior maksila diposisikan sekaligus dengan oklusal

rim mandibula sebagai petunjuk penempatan gigi

• Gigi maksila diposisikan agar menutupi permukaan datar wax

oklusal rim mandibula dan mendekati posisi dari kontur

oklusal rim yang telah ditentukan

86

Page 87: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Harus mendekati 1 – 2 mm dari horizontal overlap pada

permukaan cusp maksila yang berhubungan dengan wax

oklusal rim mandibula

• Permukaan oklusal gigi posterior maksila harus kembali datar

dengan wax oklusal rim mandibula

• Gigi disusun hingga terjadi kontak maksimum antara cusp

lingual yang datar pada gigi maksila dengan area groove

sentral pada gigi posterior mandibular yang datar

• Hubungan anteroposterior pada gigi atas dan bawah tidak

kritis karena tidak memiliki cusp

87

Page 88: Tugas ppt oklusi pada gtp

Lingualized Articulations

• Lingualized occlusion adalah bentuk oklusi gigitiruan yang mengartikulasikan cusp lingual maxilla dengan permukaan oklusal mandibuladalam posisi working dan nonworking mandibula.

• Tipe oklusi ini menggunakan cusp palatal gigi RA yang lebih besar terhadap central fossa gigi RB yang lebih lebar

• Pada konsep ini cusp bukal gigi RA dan RB tidak berkontak satu sama lain

88

Page 89: Tugas ppt oklusi pada gtp

Penyusunan Gigi Posterior Mandibula untuk Lingualized Articulation

• Lingualized articulation diusulkan banyak praktisi lebih dari 70 tahun lalu

• Kekurangan cetakan gigi di desain spesifik

• Cetakan Myerson Lingualized Integration (MLI) menggambarkan susunan oklusi yang didesain pada konsep ini

• Cetakan MLI maksimum interkuspasi, tidak adanya kontak oklusal yang bisa berubah, tinggi cusp adekuat untuk selective occlusal reshaping, tampilan natural

89

Page 90: Tugas ppt oklusi pada gtp

• MLI tersedia 2 cetakan gigi posterior:

• 1. Controlled Contact (CC)

• 2. Maximum Contact (MC)

• Perbedaan utama gigi posterior maksila

• Gigi mandibula didesain dengan tinggi cusp lebih rendah dan multiple occlusal spill-ways untuk membantu pengunyahan.

• Pemilihan CC atau MC tergantung kemampuan pasien memposisikan sentrik relasi rahang secara konsisten

90

Page 91: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Pasien dengan posisi sentrik relasi rahang tidak pasti cetakan CC menyediakan kebebasan lebih besar dalam pergerakan saat maksimum interkuspasi

• Pasien dengan kontrol otot bukan masalah, dan rekaman relasi rahang mudah diulang cetakan MC

91

Page 92: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Cetakan MC

• Gigi maksila lebih anatomis, cusp lebih tinggi

• Lingualized intergrasi berdasarkan dari cusp lingual maksila yang berfungsi sebagai cusp pendukung utama

• Cetakan CC

• Cusp maksila lebih rendah dan lebih fleksibel saat interkuspasi maksimum.

92

Page 93: Tugas ppt oklusi pada gtp

Jumlah Gigi Posterior

• Tergantung ruang gigi posterior yang tersedia.

• Kebanyakan terbatas 3 gigi

• Gigi P2 permukaan oklusal lebih lebar

• Gigi M1 dan M2

93

Page 94: Tugas ppt oklusi pada gtp

Buccolingual positioning of the teeth

• Sebuah garis tip canine ke tengah retromolar pad bantu menentukan posisi buccolingual gigi.

• Eliminasi sebuah premolar posisi gigi molar lebih ke anterior

• Molar pertama lebih lebar dapat berjejal dengan lidah

• Molar pertama dan kedua posisi lebih ke fasial dari garis referensi untuk memberi ruangan pada lidah

94

Page 95: Tugas ppt oklusi pada gtp

Anteroposterior Compensating Curve

• Dimulai distal marginal ridge gigi premolar pertama melalui gigi molar kedua.

• Lengkung anteroposterior balanced articulation ketika pergerakan protrusif

95

Page 96: Tugas ppt oklusi pada gtp

Mediolateral Compensating Curve

• Lengkung mediolateral balanced articuation selama pergerakan lateral

• Dimulai gigi pengganti pertama (gigi P2) di lengkung mandibula dan berlanjut sampai M2.

• Dengan memposisikan cusp fasial sedikit lebih ke arah cusp lingual

• Tidak lebih 5-10 derajat dari horizontal plane ketika dilihat dari frontal plane

96

Page 97: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Premolar

• Gigi premolar pertama kontak dengan kaninus, panjang aksis perpendikular dengan occlusal plane.

• Permukaan oklusal diposisikan pada occlusal plane

• Cusp fasial sedikit diatas lingual cusp

• Premolar kedua tidak digunakan

97

Page 98: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Molar pertama

• Mesial marginal ridge molar pertama kontak dengan distal margin premolar

• Distal marginal ridge sedikit lebih tinggi dari mesial marginal ridge anteroposterior compensating curve

• Mediolateral compensating curve meninggikan cusp fasial dibandingkan lingual cusp

98

Page 99: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Molar kedua

• Mesial marginal ridge molar kedua sama tinggi dengan distal molar pertama

• Anteroposterior compensating curve berlanjut dengan meninggikan distal marginal ridge

• Mediolateral compensating curve meninggikan cusp fasial diatas lingual cusp

99

Page 100: Tugas ppt oklusi pada gtp

Penyusungan gigi posterior Maksila pada Lingualized Articulation

• Premolar

• Dipilih gigi premolar pertama cusp tip ke margin servikal tinggi, lebih estetis

• Posisi kontak dengan kaninus, panjang aksis perpendikular dengan occlusal plane

• Cusp lingual kontak dengan marginal ridge atau occlusal fossa mandibula antagonis

100

Page 101: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Molar pertama

• Mesial marginal ridge kontak dengan distal margin premolar.

• Lingual cusp di central fossa gigi mandibula dan menjamin maksimum interdigitasi

• Klas I hubungan molar tidak akan terjadi

• Intergritas cusp lingual dengan marginal ridge atau fossa mandibular antagonis adalah pertimbangan utama

101

Page 102: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Molar kedua

• Mesial marginal ridge sama tinggi dengan distal molar pertama.

• Anteroposterior compensating curve dilanjutkan ketika gigi dikontakkan dengan gigi mandibula.

• Maksimum interkuspasi menjaga mediolateral compensating curve

102

Page 103: Tugas ppt oklusi pada gtp

103

Page 104: Tugas ppt oklusi pada gtp

PROTRUSIVE AND LATERAL MOVEMENTS

Tujuan:

1. Mendapatkan oklusi yang seimbang pada gigitiruan penuh

104

Page 105: Tugas ppt oklusi pada gtp

GERAKAN PROTRUSIF

2 hal yang menentukan pergerakanmandibula ke arah depan:

INCISAL GUIDANCE ANGLE (IGA)

SAGITTAL CONDYLAR GUIDANCE ANGLE

(SCGA)

105

Page 106: Tugas ppt oklusi pada gtp

INCISAL GUIDANCE ANGLE (IGA)

• Dibentuk oleh overlap vertikal (overbite) gigigeligi

• Pada gigi asli overbite dan overjetditentukan oleh posisi gigi geligi

• Pada GTP hal tersebut juga ditentukan olehfaktor lain seperti estetik, fonetik, dan fungsi

• Artinya drg yang dapat mengontrol dimensitersebut dengan memperhatikan posisi gigisecara keseluruhan

106

Page 107: Tugas ppt oklusi pada gtp

INCISAL GUIDANCE ANGLE (IGA)

107

Page 108: Tugas ppt oklusi pada gtp

SAGITTAL CONDYLAR GUIDANCE ANGLE (SCGA)

• SCGA dikendalikan oleh biomekanik dari senditemporomandibular

• Hal ini disebabkan kontak diskus danprosesus kondiloid yang bergerak ke depandan ke bawah adanya kemiringan fossaglenoid

• Faktanya kondilus tidak bergerak lurusseperti yang digambarkan pada gambar dibawah ini namun “shaky zigzag pathway”

108

Page 109: Tugas ppt oklusi pada gtp

SAGITTAL CONDYLAR GUIDANCE ANGLE (SCGA)

109

Page 110: Tugas ppt oklusi pada gtp

SAGITTAL CONDYLAR GUIDANCE ANGLE (SCGA)• Anatomi dari kondilus dan fossa glenoid

menyebabkan RB juga akan bergerak ke bawah

saat bergerak ke depan

• Sehingga jika oklusal rim ditempatkan di

tengah antara gigi-gigi insisivus dan kondilus

oklusal rim akan terpisah saat RB digerakkan

ke depan

110

Page 111: Tugas ppt oklusi pada gtp

SAGITTAL CONDYLAR GUIDANCE ANGLE (SCGA)

111

Page 112: Tugas ppt oklusi pada gtp

SAGITTAL CONDYLAR GUIDANCE ANGLE (SCGA)

112

Page 113: Tugas ppt oklusi pada gtp

SAGITTAL CONDYLAR GUIDANCE ANGLE (SCGA)Misalnya, besar IGA 10° dan SCGA 30°. Gigitelah diposisikan pada tempatnya, dimanatonjol gigi membentuk sudut 20°

113

Page 114: Tugas ppt oklusi pada gtp

SAGITTAL CONDYLAR GUIDANCE ANGLE (SCGA)• Jika RB digerakkan ke depan lengkung akan

lebih curam di posterior daripada di anterior

• Hal ini disebabkan sudut SCGA lebih besardari ICG

• Gigi geligi akan tetap berkontak jika sudutyang dibentuk oleh kemiringan cusp beradapada pertengahan dari jumlah ICG dan SCGA(di pertengahan lengkung)

114

Page 115: Tugas ppt oklusi pada gtp

Bagaimana Bila Sudut TonjolBerubah?

• Misalnya: gigi tilting 5⁰ sudut tonjol yangefektif akan berubah menjadi 25⁰ pada satusisi dan 15⁰ pada sisi lainnya

115

Page 116: Tugas ppt oklusi pada gtp

Bagaimana Bila Sudut TonjolBerubah? (Cont…)

• Andaikata: ICG dan SCGA yang dibutuhkan

untuk sudut tonjol efektif sebesar 10⁰ pada P1

dan 30⁰ pada M2, dan actual cusp angle

sebesar 20⁰

• Sehingga: sudut P1 dikurangi menjadi 10⁰ dan

sudut M2 menjadi 30⁰

116

Page 117: Tugas ppt oklusi pada gtp

Bagaimana Bila Sudut TonjolBerubah? (Cont…)

117

Page 118: Tugas ppt oklusi pada gtp

Bagaimana Bila Sudut TonjolBerubah? (Cont…)Keterangan:

• Jika semua tonjol dihubungkan terbentukkurvatura, bukan lagi garis lurus

• Kurva tersebut akan harmonis saatpergerakan lengkung RB kurva kompensasi

• Kurva kompensasi ini akan bervariasitergantung sudut incisal guidance dan condylarguidance

118

Page 119: Tugas ppt oklusi pada gtp

Bagaimana Bila Sudut TonjolBerubah? (Cont…)

119

Page 120: Tugas ppt oklusi pada gtp

Adjusting the Protrusive Contacts

• Merupakan hasil dari tonjol palatal gigi RAmeluncur di atas tonjol lingual gigi RB

• Kontak protrusif yang prematur harusdiperhatikan ada bagian yang tebal pada kertasartikulasi perbaiki!

• Kontak protrusif yang prematur dapat terjadiantara inklinasi palatal tonjol fasial gigi RAdengan inklinasi fasial tonjol fasial gigi RB

• Solusi: eliminasi dengan pengasahan tonjol fasialgigi RB menggunakan Brasseler bur

120

Page 121: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Kontak prematur pada tonjol fasial gigi RApengasahan pada gigi RB jangan mengganggukontak pada pergerakan lainnya

• Setelah reshaping pada interkuspasimaksimum, sisi kerja, sisi non-kerja, gerakanprotrusif periksa relasi sentrik

• Periksa pula relasi eksentriknya

Adjusting the Protrusive Contacts (Cont…)

121

Page 122: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Saat RB bergerak ke lateral sisi dimana RBbergerak working side, sisi sebelahnya balancingside

• Penentu anterior vertical overlap pada sudutlengkung, contoh: gigi kaninus

• Sudut canine guidance ditentukan oleh operatordengan mempertimbangkan estetis, bentuklengkung, dsb

• Penentu posterior anatomi sendi, dimanapertemuan kondilus-diskus tergantung angulasimedial wall fossa glenoid

GERAKAN LATERAL

122

Page 123: Tugas ppt oklusi pada gtp

GERAKAN LATERAL (Cont…)

• Prinsipnya sama dengan gerakan protrusif

• Contoh:

-Sudut medial condylar guidance (Bennetangle) sebesar 40⁰ dilihat dari frontal

-Sudut canine guidance sebesar 10⁰

-Pada sisi non-kerja, sudut gigi molar 20⁰

123

Page 124: Tugas ppt oklusi pada gtp

GERAKAN LATERAL (Cont…)

124

Page 125: Tugas ppt oklusi pada gtp

GERAKAN LATERAL (Cont…)

125

Page 126: Tugas ppt oklusi pada gtp

GERAKAN LATERAL (Cont…)

• Jika kita ingin gigi tetap berkontak pada sisi nonkerja sudut tonjol seharusnya menjadi 25⁰

• Prinsip: sudut yang dibentuk oleh kemiringan cuspberada pada pertengahan dari sudut condylarguidance dan canine guidance

• Jika hal ini diterapkan pada kedua sisiterbentuk kurva

• Kurva tersebut akan menjadi kurva kompensasigerakan RB ke arah lateral

126

Page 127: Tugas ppt oklusi pada gtp

GERAKAN LATERAL (Cont…)

127

Page 128: Tugas ppt oklusi pada gtp

GERAKAN LATERAL (Cont…)

128

Page 129: Tugas ppt oklusi pada gtp

Adjusting the Working and Balancing Contact

• Working side kontak antara inklinasi palataltonjol fasial gigi RA dengan inklinasi fasialtonjol fasial gigi RB saat gerakan lateral

• Balancing side terjadi antara tonjol palatalgigi RA dengan tonjol fasial gigi RB saatgerakan lateral

• Untuk mendapat oklusi yang harmonis butuhgrinding pada working side

129

Page 130: Tugas ppt oklusi pada gtp

Adjusting the Working and Balancing Contact(Cont…)• Setelah sisi kerja dan sisi non-kerja ditandai

lakukan selective grinding dengan hati-hati

• Mengatur sisi kerja dan non kerja dilakukansetelah GTP ditempatkan di atas linggir

Cara:

• Letakkan kertas artikulasi di gigi posterior secarabilateral

• Bantu pasien untuk menggerakan RB ke lateral

• Perluasan pergerakan 2-3 mm pada regio molar

130

Page 131: Tugas ppt oklusi pada gtp

Adjusting the Working and Balancing Contact(Cont…)• Ada hambatan di sisi kerja reshaping oklusal

dengan Brasseler carbide trimming dan finishingbur no. 7010

• Grinding dengan hati-hati pada inklinasi lingualtonjol fasial yang menunjukan adanya hambatan

• Ada hambatan di sisi non-kerja hati-hati dalammengasahnya hanya di bagian fasial gigi yangditandai saja

• Pengasahan selektif pada seluruh area kontakhilangnya interkuspasi maksimum

131

Page 132: Tugas ppt oklusi pada gtp

Pergerakan Lateral

• Saat mandibula bergerak ke arah samping, sisi arahpergerakan disebut working side, dan sisi berlawananpada rahang yang sama, yang bergerak ke arah midline disebut nonworking atau balancing side

• Seperti pergerakan ke depan / protusi, pergerakanlateral juga dipengaruhi oleh diterminan posterior dananterior.

• Penentu anterior dalam hal ini yaitu vertical overlappada sudut lengkung rahang, contohnya pada gigikaninus. Sudut yang dibentuk incisal guidance dapatdiubah operator, namun juga perlu memperhatikanestetik, dan bentuk lengkung

Page 133: Tugas ppt oklusi pada gtp

…Pergerakan Lateral

• Penentu posterior, seperti pergerakanprotusif, juga bergantung pada anatomisendi, karena pergerakan kondilus dipengaruhioleh angulasi medial wall daripada glenoidfossa

• Prinsip yang sama seperti pergerakan protusifdigunakan untuk pengubahan morfologi gigiuntuk memastikan adanya kontak gigi saatpergerakan mandibula secara lateral

Page 134: Tugas ppt oklusi pada gtp

Pergerakan Lateral

Page 135: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Perlu diperhatikan bahwa kondilus pada working sideselain berotasi (disebut “orbiting” condyle), jugabergerak ke samping saat mandibula bergeraklateral, yang dipengaruhi lereng dinding lateral fossaglenoid

• Sudut lateral condyle guidance ini akan mempengaruhiinklinasi lereng working side dari cusp yang harus tetapkontak

NWS : Non working side

WS : Working side

Page 136: Tugas ppt oklusi pada gtp

• Perlu diperhatikan bahwa kondilus pada working sideselain berotasi (disebut “orbiting” condyle), jugabergerak ke samping saat mandibula bergeraklateral, yang dipengaruhi lereng dinding lateral fossaglenoid

• Sudut lateral condyle guidance ini akan mempengaruhiinklinasi lereng working side dari cusp yang harus tetapkontak

NWS : Non working side

WS : Working side

Page 137: Tugas ppt oklusi pada gtp

137

Page 138: Tugas ppt oklusi pada gtp

Retrognatic Mandible

Skeletal Kelas II

138

Page 139: Tugas ppt oklusi pada gtp

Skeletal kelas II bisa dibagi atas 2 kategori berdasarkan sudutfrankfort-mandibular / FMA (Frankfort-Mandibular Angle):• High FMA• Low FMA (A) FMA normal 26°

(B) FMA tinggi(C) FMA kecil

Besar FMA bervariasi tergantung hubungan pertumbuhanrahang dari vertikal ke posterior

139

Page 140: Tugas ppt oklusi pada gtp

Karakterisik skeletal kelas II

High FMA

• Tinggi wajah anterior lebihbesar daripada tinggi wajahposterior profil konveks

• Dataran oklusal terjal

• Smile line yang tinggi denganbibir atas yang pendek

• Maksila yang sempit denganpalatum sempit

• Susah memperoleh lip seal tanpa adanya aktivitasmentalis

Low FMA

• Perbedaan tinggi wajahanterior dan posterior sedikit profil kurangkonveks

• Dataran oklusal rata

• Bibir atas panjang dan smile line rendah

• Maksila lebar dan palatumyang luas dan datar

140

Page 141: Tugas ppt oklusi pada gtp

Permasalahan pada Kelas II

Anterior:Penyusunan gigi ke posisi semula, dengan pengurangan overbiteOverjet tetap dipertahankan

Posterior:Perbedaan ukuran lengkung rahangLengkung rahang bawah jauh lebih kecildaripada lenkung rahang atas Penyempitan di daerah premolar

karena lengkung ranhang bawahharus artikulasi dengan lengkungrahang atas yang lebih lebar

141

Page 142: Tugas ppt oklusi pada gtp

Permasalahan pada Kelas II..

Condylar guidance lebih terjal pada high FMA dengan dataranoklusal yang terjal (steep)

Hubungan linggir alveolarHigh FMA divergen satu sama lain, dan tidak akan pernah paralelLow FMA hampir selalu paralel antara rahang atas dengan bawah

142

Page 143: Tugas ppt oklusi pada gtp

Permasalahan pada Kelas II..

Secara fungsionalHigh FMA Saat pengunyahan, dekat ke relasi sentrik

Saat istirahat dan berbicara, lebih ke anterior dari posisirelasi sentrik

Variasi posisi akan menyulitkan dalam memperoleh prosedurregistrasi rahang yang akurat dan konsisten

Low FMA deep overbite dan minimal overjetmandibula rotasidengan ekstensif untuk dapat mengatasi overbite sebelumbisa translasi ke depanDataran oklusal yang lebih datar pergerakan lateral lebihbesar (akan memungkinkan jika overbite pada kaninus tidakterlalu besar)

143

Page 144: Tugas ppt oklusi pada gtp

Solusi Penyusunan Gigi pada Kelas II

AnteriorPengurangan overbite menyusun gigi anterior sedikit lebih tinggiTidak boleh menyusun kembali ke Kelas I menimbulkan masalah estetis (kolapsbibir atas) dan masalah fungsional (terbatasnya pergerakan mandibula ke depan)

26

found in cases where the overjet is quite large. If the overjet is not too great, then it can be

accepted that at centric relation position there will be no contact on the lower incisors, but

these will contact the uppers on forward movements of the mandible. However, in cases

where the overjet is so great that functional forward movements still do not bring the

incisors together, then contact can be created on the palate of the denture. This can be

shaped so that the lower incisors maintain contact in protrusion (Figure 31).

Figure 31: When the overjet is so great that incisor contact is impossible, then contact can

be made with the palate, which is adjusted to harmonise with the cuspal

guidance in protrusive (after Watt and McGregor 1976).

In low FMA cases, anterior tooth positioning becomes slightly more of a compromise

when compared to the original tooth positions, the classic appearance of which is that of

the Angle’s Class II division 2 case. Clearly if the overbite and minimal overjet of these

cases is reproduced in an artificial tooth set-up, the patient could be locked into an

impossible situation. So there needs to be some re-positioning of the teeth to reduce the

overbite as much as possible without overly compromising aesthetics. If aesthetic demands

are such that an overbite must be retained, then it might have to be accepted that there will

be little or no protrusive balance, and in fact these patients do cope with this and seem to

use lateral excursive movements a lot more. This in turn means that there must be very

good lateral balanced articulation, and so the canines in particular should be set a little

higher in order to produce canine guidance angles that allow for this lateral balance.

Posterior tooth placement: skeletal Class II cases have, as stated, discrepancies in both the

antero-posterior and medio-lateral size and position of the arches. The antero-posterior

discrepancy can normally be solved by leaving out either a premolar or the second molar

from the lower arch. In addition, an extra premolar can be placed distal to the upper second

molar. The medio-lateral discrepancy is more difficult to cope with, and requires a

narrowing of the arch form at the premolars. If necessary, in order to keep the artificial

teeth within the neutral zone, a cross-bite situation may arise in which the mandibular teeth

are placed buccal, not lingual to, the maxillary teeth. If cusped teeth are being used, this

requires a slight modification to the anatomy in order to obtain the correct effective cusp

angles.

The type of occlusal scheme and articulation needs to be appropriate to the different Class

II types of high and low FMA cases. In the high FMA situation, it is important that balance

be obtained in the variety of positions used anterior to centric relation. When using cusped

teeth, this can be quite difficult if there is a large overjet that is greater than the width of

the cusps of the posterior teeth; complicating the situation is the need for fairly steep

effective cusp angles, as these cases can tend to have steep occlusal planes and high

sagittal condylar guidance angles. If cusped teeth are used in this situation, then emphasis

Untuk mendapatkan fully balanced articulation (kontak pada semua tempat di rahang dalam segalaposisi) Sulit bila overjet besar

Jika overjet sangat besar, dan bahkan saat pergerakanfungsional ke depan juga tidak bisa mendapatkankontak antar insisal edge kontak dapat dibuat padapalatum, dengan mengharmonisasikan dengan cuspalguidance

High FMAAngle’s Class II division 1, dengan overbite dan overjet yang besar

144

Page 145: Tugas ppt oklusi pada gtp

Solusi penyusunan gigi pada Kelas II..

High FMA..Posterior

• Penting untuk memperoleh keadaan seimbang dalam berbagaiposisi

• Sulit diperoleh jika overjet lebih besar dari lebar cusp gigi posterior karena adanya dataran oklusal yang curam sudut condylar guidance yang besar

Menggunakan anasir dengan sudut cusp yang besarDiusahakan didapatkan kontak pada setiap posisi yang memungkinkanMenggunakan artikulator yang dapat menghasilkan sudut conylarguidance dan sudut cusp yang curam

145

Page 146: Tugas ppt oklusi pada gtp

Solusi penyusunan gigi pada Kelas II..

Low FMAAngle’s Class II division 2, dengan overbite besar dan

overjet minimal

AnteriorReposisi gigi dengan mengurangi overbite sebanyak mungkin sejauh tidakmengganggu estetisJika untuk menjaga estetis, overbite mesti dipertahankan, maka sulit untukmencapai keseimbangan protrusif Pasien adaptasi dengan menggunakanpergerakan lateral yang lebih ekstensifUntuk memungkinkan keseimbangan lateral Kaninus disusun sedikit lebihtinggi

PosteriorMenggunakan anasir gigi dengan sudut yang lebih kecilmengurangi

kurva kompensasi tercapainya artikulasi lateral yang seimbang

146

Page 147: Tugas ppt oklusi pada gtp

Solusi penyusunan gigi pada Kelas II..

Pada kasus skeletal kelas II, adanya diskrepansi rahang dalam arahantero-posterior dan medio-lateral

Diskrepansi antero-posterior Tidak menggunakan premolar atau molar dua pada rahang bawah

Menambahkan premolar pada distal dari molar dua rahang atas

Diskrepansi medio-lateralLebih sulit diatasi perlu penyempitan pada lengkung, yaitu pada daerahpremolarJika diperlukan, untuk menyusun tetap dapat menyusun gigi pada neutral zone perlu penyusunan kondisi cross-bite, yaitu anasir gigi mandibula disusunlebih ke buccal (bukan lingual) daripada maksila

147

Page 148: Tugas ppt oklusi pada gtp

Solusi penyusunan gigi pada Kelas II..

Komplikasi lain rahang atas jauh lebih lebar dari rahang bawah

Penyusunan anasir pada masing-masing rahang, sesuai denganlengkung rahangRahang atas yang mengalami penyempitan pada daerah premolar, akan mengurangi estetis

(A) Penyusunan yang kurang estetis karenapenyempitan di daerahpremolar

(B) Penambahan veneer pada daerah buccaluntuk meningkatkanestetis

148

Page 149: Tugas ppt oklusi pada gtp

Prognatic Mandible

Kelas III

149

Page 150: Tugas ppt oklusi pada gtp

Permasalahan pada Kelas III

AnteriorRequirement: menyusun anasir sesuai dengan letak gigi asli Keadaan reverse overjet sulit diterima pasien

PosteriorDiskrepansi ukuran lengkung rahang

Ridge alveolar rahang bawah lebih lebar daripada rahang atas

FungsionalKontak di anterior sebelum kontak posterior anterior slide keinterkuspasi maksimumJika keadaan dipertahankan dalam keadaan edentulus, sulit untukmenentukan hubungan rahang dan OVD

150

Page 151: Tugas ppt oklusi pada gtp

Solusi penyusunan gigi pada Kelas III

AnteriorReverse overjet sulit diterima pasienMenyusun anasir gigi rahang atas pada posisi edge-to-edge

dengan anasir gigi rahang bawah

Jika pada keadaan gigi asli pasien edge-to-edge, maka bisamempertimbangkan penyusunan dengan Kelas I

*Perlu diperhatikan bahwa dalam penyusunan, sudut dari tepiinsisal harmonis dengan kurva kompensasi antero-posterior

151

Page 152: Tugas ppt oklusi pada gtp

Solusi penyusunan gigi pada Kelas III..

PosteriorJika rahang atas berada dalam rahang bawah, penyusunan gigi kehubungan normalAnasir posterior rahang atas disusun jauh ke buccal dan anasir

rahang bawah jauh ke lingual menimbulkan masalahSehingga, perlu tetap menyusun anasir gigi pada neutral zone

(cross-bite)

152

Page 153: Tugas ppt oklusi pada gtp

Solusi penyusunan gigi pada Kelas III..Alternatif penyusunan:• Penggunaan anasir dengan cusp normal penyusunan dengan reverse overjet

dan inklinasi cusp disusun dengan memungkinkan pergerakan yang ekstensif Sulit dicapai dan perlu modifikasi pada anasir

• Untuk membantu memperbaiki intedigitasi Penyusunan terbalik rahang atasdengan rahang bawah (kuadrat 1 3, Kuadran 2 4) Anasir premolar rahang bawah yang disusun pada rahang atas tampak

kurang sesuai bisa diatasi dengan menggunakan anasir dengan ukuranlebih besar

• Penggunaan gigi non-anatomis dan menyesuaikan dengan kurva kompensasiuntuk mencapai keseimbangan bilateral dan antero-posterior Solusi yang paling mudah, terutama dalam mencapai hubungan statis. Tetapikurang memuaskan jika pasien mengharapkan pergerakan mandibular yang memerlukan fully balanced articulation

153

Page 154: Tugas ppt oklusi pada gtp

Hubungan rahang abnormal..

Fully balanced articulation konsep oklusi ideal pada complete denture• Sulit dicapai (time-consuming)• Keadaan tertentu sehingga tidak mungkin mencapai keseimbangan

sempurna dengan menggunakan cusped teeth

Lingualised articulation Bisa digunakan sebagai alternatif sehingga mendapatkan hasillebih baik

154

Page 155: Tugas ppt oklusi pada gtp

Lingualised occlusion for skeletal Class II

Pada Kelas II dengan high FMA, dalam keadaan fungsional, rahang beradadalam posisi anterior dari sentrik relasi yang bervariasi sulit untukmendapatkan keseimbangan protrusif jika menggunakan cusped teeth

Konsep lingualMenyusun anasir gigi rahang bawah sesuai dengan kurva kompensasikemudian menyesuaikan dataran oklusal untuk semua gerakanprotrusi

155

Page 156: Tugas ppt oklusi pada gtp

Lingualised occlusion for Class III

Pada kasus kelas III, terjadi diskrepansi medio-lateral perlu penyusunan dengan cross-bite

Pada kasus ini, konsep lingualised menjadi “buccalised” Cusp bukal rahang atas kontak dengan permukaan oklusal

rahang bawah dan cusp palatal rahang atas tidak berkontak

156

Page 157: Tugas ppt oklusi pada gtp

157

Page 158: Tugas ppt oklusi pada gtp

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STABILISASI DAN PERTIMBANGAN

UMUM DALAM MEMPEROLEH STABILISASI PADA GTP

158

Page 159: Tugas ppt oklusi pada gtp

Digunakan saat berfungsi sepertimengunyah dan bicara

• Stabilitas Gigi Tiruan adalah kemampuan gigitiruan untuk tetap stabil atau konstanmelawan pergerakan horizontal pada saatdigunakan.

DEFENISI STABILISASI

159

Page 160: Tugas ppt oklusi pada gtp

STABILISASI

• Stabilisasi atau tekanan terhadap gerakanhorizontal dapat berkurang kurangnya tinggiprossesus alveolaris atau bertambahnya jaringanmukosa yang mudah bergerak atau flabby.

• Kehilangan stabilisasi menyebabkan gigitiruanbergerak bila menerima tekanan horizontalsecara bertahap akan menyababkan kerusaknjaringan lunak dan perubahan tulangdibawahnya.

160

Page 161: Tugas ppt oklusi pada gtp

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STABILISASI:

• Ukuran dan bentuk basal ridge

• Kualitas jaringan lunak yang menutupi linggir

• Kualitas hasil pencetakan

• Kontur permukaan yang halus

• Susunan elemen gigi tiruan yang baik dantepat.

161

Page 162: Tugas ppt oklusi pada gtp

Ukuran dan bentuk basal ridge

• Kehilangan linggir vertikal yang banyak danmeningkatnya jaringan yang kendor (flabby)menurunkan stabilitas gigi tiruan penuh.

• Bentuk linggir yang persegi (square) -> lebihretentif, stabil dan juga mendukung untukmeningkatkan cakupan luas permukaan.

• Bentuk linggir yang oval dan tapered ->mengurangi retensi dan stabilisasi.

162

Page 163: Tugas ppt oklusi pada gtp

Kualitas Jaringan Lunak yang MenutupiLinggir

• Syarat stabilisasi gigi tiruan yang optimaladalah jaringan tersebut memberikan tahananterhadap tekanan horizontal dengan baik.

• Jaringan lunak yang tegas dengan sub-mucosayang adekuat memberikan stabilitas yang baik,sedangkan sub-musoca yang lunakmemberikan stabilitas yang buruk.

163

Page 164: Tugas ppt oklusi pada gtp

Kualitas Hasil Pencetakan

• Cetakan negatif dari seluruh jaringanpendukung dan daerah tepi rahang atas danrahang bawah pada pasien yang telahkehilangan semua gigi geligi , yang nantinyaakan menjadi pendukung bagi gigi tiruanlengkap.

• Hasil pencetakan yang baik dan akuratmemberikan stabilisasi yang baik padagigitiruan.

164

Page 165: Tugas ppt oklusi pada gtp

Kontur Permukaan yang Halus

• Pemolishan gigi tiruan berkontribusi terhadapretensi dan stabilisasi gigi tiruan.

• Permukaan oklusal, permukaan palatal, bukaldan lingual gigi geligi tiruan (yang berkontakdengan bibir, pipi dan lidah) merupakanbagian yang biasanya di poles.

165

Page 166: Tugas ppt oklusi pada gtp

Struktur Elemen Gigi Tiruan yang Baikdan Tepat

• Ukuran, bentuk, tekstur permukaan, warnadan bahan elemen harus diperhatikan denganbaik agar stabilisasi tiruan pun baik.

166

Page 167: Tugas ppt oklusi pada gtp

Pertimbangan Umum dalamMemperoleh Stabilisasi GTP

• Perubahan FisiologisSecara umum, proses penuaan akan mengakibatkankemunduran pertumbuhan tulang dan tulangrahang, resorbsi terjadi merata pada rahang atas danbawah yang akan mempengaruhi stabilisasi dari GTP.

• Resorpsi Linggir Alveolar yang Cepat-> mempengaruhi pemilihan anarsir gigi tiruan yang

berhubungan dengan stabilisasi GTP. gigi tiruan harusdidesain tidak memperparah beban linggir alveolusdan dipilih yang relatif lebih kecil dari gigi asli agartepat diatas linggir dan tercapai keseimbangan oklusiyang menambah stabilisasi GTP.

167

Page 168: Tugas ppt oklusi pada gtp

Thank You

168

Page 169: Tugas ppt oklusi pada gtp

1. Zarb GA, Bolender CL. Prosthodontic treatment for edentulous patients. 12th Ed. St. Louis: The C.V. Mosby Company, 2003: 314-328.

2. The Academy of Prosthodontics. Glossary of Prosthodontics Terms. J Prosthodontics dentistry 2005; 94(1): 17,49,53.

3. Nallaswamy D. Textbook of Prosthodontics. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers, 2003: 183-198.

4. CP Owen. Occlusion on complete dentures. < http://www.4everlearning.com/pdfs/occlusionandcompletedentures.pdf> (02 April 2014).

5. Lontar UI. <http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/127517-R17-PRO-175-Kedalaman%20ruang-Literatur.pdf> (08 April 2014).

6. Faten. Success of complete denture. <http://www.slideshare.net/Hisham99/success-of-complete-denture#> (08 April 2014).

7. Indian Dental Academy. Stability in Complete Dentures Prothesis. <http://www.slideshare.net/indiandentalacademy/stability-31880718#> (08 April 2014).

8. Tarigan S. Pertimbangan Prostodonsia Lanjut Usia: Beberapa Pertimbangandalam Perawatan <http://library.usu.ac.id/download/e-book/prof.%20S.Tarigan.pdf> (08 April 2014). 169