TUGAS Pola Kerja Terpadu
-
Upload
muhammad-sigit -
Category
Documents
-
view
166 -
download
12
Transcript of TUGAS Pola Kerja Terpadu
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Menurut Prof. Sondang P. Siagaan organisasi adalah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang manusia atau lebih yang bekerja sama secara
formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tentukan dalam
ikatan mana terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut pimpinan dan
seorang atau orang yang disebut bawahan.
Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang menjalani
fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Oleh karena itu, perusahaan dapat pula dikatakan sebagai
system dan kegiatan manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
perusahaan yang telah di tetapkan.
Salah satu sumber daya yang saat ini mendapat perhatian yang begitu
besar sebagai penggerak seluruh aktivitas organisasi perusahaan adalah
sumber daya manusia. Berbeda dengan sumber daya lainnya, sumber daya
manusia dalam hal ini adalah karyawan selain sebagai salah satu fungsi
manajemen yang sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi juga
sebagai makhluk yang mempunyai pikiran, perasaan, kebutuhan dan harapan-
harapan tertentu serta mempunyai keinginan untuk berjuang dalam
keberhasilan.
Peran sumber daya manusia sangat dominan dalam menentukan
keberhasilan perusahaan maka dari itu didalam melaksanakan rutinitas kerja
didalam perusahaan diantaranya dipengaruhi oleh disiplin kerja karyawan.
Sebab jika disiplin kerja karyawan tinggi maka produktivitas karyawan akan
tinggi pula. Salah satu cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam
meningkatkan disiplin kerja adalah dengan cara memenuhi kebutuhan atau
kepuasaan kerja karyawan maka karyawan akan bekerja penuh dengan rasa
tanggung jawab, efektif dan efisien sesuai dengan aturan dan standar yang
berlaku di perusahaan.
Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama
untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam
melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok.
Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik karyawan untuk mematuhi dan
menyenangi peraturan prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik.
Produktivitas kerja adalah salah satu sasaran penting dari perusahaan
apapun. Dengan produktivitas kerja yang tinggi dan ongkos produksi yang
bisa ditekan maka laba perusahaan bisa ditingkatkan.
Produktivitas kerja karyawan yang baik sangat diharapkan oleh setiap
perusahaan, salah satunya pada perusahaan PT. Nikkatsu Electric Works
Bandung yang merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi
Transformer , Core dan lampu hemat energy. Untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan PT. Nikkatsu Electric Works Bandung
mempunyai target atau kapasitas produksi yang harus di capai salah satunya
pada bagian Departemen Transformer. Untuk kapasitas produksi pertahun PT.
Nikkatsu Elektric Works Bandung menargetkan produksi Transformer 30 VA
– 6000 VA dengan jumlah sekitar 24.000 pcs /thn.
Namun untuk mencapai kapasitas produksi Transformer tersebut ada
beberapa masalah diantaranya pada sumber daya manusia yaitu disiplin kerja.
Berdasarkan hasil observasi penelitian mengenai disiplin kerja di PT. Nikkatsu
Elektric Works ditemukan beberapa kendala dalam hal produktivitas yaitu
sikap kerja yang kurang baik, hal ini berdampak pada produktivitas kerja
karyawan
SMALL dan MIDLENO JENIS RUSAK JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES TOTAL %1 TINGGI (P/S) 14 3 2 2 0 2 0 10 10 6 17 10 76 50,7%2 RENDAH (P/S) 6 3 0 6 6 4 8 2 4 3 11 21 74 49,3%3 KONTAK BODY 0 04 SHORT 0 0
JML. KERUSAKAN 20 6 2 8 6 6 8 12 14 9 28 31 150 1JML.PRODUKSI 5669 5578 6110 6491 6460 5544 5173 3635 5592 5613 5481 6257 67603PROSENTASE 0,35% 0,11% 0,03% 0,12% 0,09% 0,11% 0,15% 0,33% 0,25% 0,16% 0,51% 0,50% 0,22%
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,001
BIG TRANSNO JENIS RUSAK JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES TOTAL %1 TINGGI (P/S) 1 1 2 3 5 5 2 4 5 5 2 2 37 0,442 RENDAH (P/S) 1 0 5 6 9 4 4 3 5 6 0 4 47 0,563 KONTAK BODY 0 04 SHORT 0 0
JML. KERUSAKAN 2 1 7 9 14 9 6 7 10 11 2 6 84 1JML.PRODUKSI 523 644 550 850 978 823 1189 860 868 725 746 409 9165PROSENTASE 0 0 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0 0,01 0,0092
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01
TOTAL DATA KERUSAKAN COIL DALAM PROSES (WIP)WINDING TRANS - TAHUN 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Seri es1 0,003528 0,001076 0,000327 0,001232 0,000929 0,001082 0,001546 0,003301 0,002504 0,001603 0,005109 0,004954
Seri es2 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001
0
0,001
0,002
0,003
0,004
0,005
0,006
Pros
enta
se
Grafi k kerusakan berdasar batas Max.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Seri es1 0 0 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0 0,01
Seri es2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,003824092
0,001552795
0,012727273
0,010588235
0,014314928
0,010935601
0,005046257
0,008139535
0,011520737
0,015172414
0,002680965
0,014669927
00,0020,0040,0060,008
0,010,0120,0140,016
Pros
enta
se
Grafik kerusakan berdasar batas Max.
Tinggi 43%Renda
h 57%
Grafi k J eni s Kerusakan
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa masih adanya hasil
produksi dibagian Departemen Transformer yang mengalami kerusakan dan
tidak dapat tepakai. Hal ini dapat dilihat dari besarnya kerusakan di Bagian
Winding Transformer. Dari ketentuan tersebut dapat diasumsikan bahwa salah
satu penyebab dari masih cukup tingginya kerusakan pada hasil produksi
diantaranya dikarenakan ketidak displinan pada karyawan. Menurut
Nitisemito ( 1988 : 199 ) menyatakan bahwa masalah disiplin kerja
merupakan masalah yang perlu diperhatikan, sebab dengan adanya
kedisiplinan, dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan
organisasi.
Atas latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka kelompok kami
tertarik untuk mengadakan penelitian yang dituangkan dalam bentuk laporan
tugas Manajemen pola kerja terpadu sebagai salah satu tugas mata kuliah Pola
Kerja Terpadu dengan judul : “ Pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan pada PT. Nikkatsu Elektric Works Bandung “.
I.2. Masalah Pokok
Disiplin kerja adalah suatu sikap dan perilaku yang dilakukan secara
sukarela dengan penuh kesadaran dan kesediaan mengikuti peraturan-
peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau atasan, baik tertulis
maupun tidak tertulis ( Robbins, 2006 : 83 ). Sedangkan produktivitas adalah
bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi
mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Disiplin kerja
karyawan dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya disiplin terhadap
waktu, pekerjaan dan prosedur pekerjaan, hal tersebut mempengaruhi
produkivitas kerja karyawan.
Berdasarkan hal tersebut, maka kelompok kami mengidentifikasikan
masalah yang kaitannya dengan disiplin dan produktivitas kerja karyawan di
PT. Nikkatsu Elektric Works. Adapun masalah utama yang dihadapi ialah
Kerusakan produksi tahun 2012 mencapai 0,7 % sedangkan penyebabnya
adalah :
1. Perencanaan yang sering berubah.
2. Pengawasan kurang.
3. Operator kurang konsentrasi.
4. Mesin masih manual.
Dari permasalahan utama yang terjadi dilapangan yang menjadi
masalah yang paling dominan adalah operator kurang konsentrasi dimana hal
ini disebabkan oleh :
1. Sering ganti type produksi dalam satu hari.
2. Lay out yang kurang baik.
3. Sikap kerja kurang baik atau tidak disiplin.
4. Motivasi yang kurang.
Dari ke empat penyebab masalah pokok yang sering terjadi adalah
sikap kerja kurang baik atau tidak disiplin maka kelompok kami mengambil
permasalahan dalam penelitian dengan judul : “ Pengaruh disiplin kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Nikkatsu Elektric Works
Bandung ”.
I.3. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data adalah cara atau strategi untuk mendapatkan data
yang diperlukan untuk menjawab permasalahan. Adapun sumber data
penelitian dari data internal yaitu data yang bersumber dari keadaan dalam
kegiatan perusahaan.
Data tersebut dikumpulkan dengan metode-metode sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan ( Library Research ).
Data yang dikumpulkan dari penelitian kepustakaan yang mencakup dasar-
dasar teoritis serta metode-metode yang berhubungan dengan sasaran
penelitian. Selain itu dengan cara mengumpulkan data dan mempelajari
atau membaca pendapat dari para akhli yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
2. Studi Lapangan ( Field Research ).
a. Observasi.
Observasi yaitu adanya pengamatan dari peneliti baik secara
langsung ataupun tidak langsung menyangkut tentang pelaksanaan
dalam proses produksi.
b. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang peneliti lakukan
berkaitan dengan disiplin kerja dan produktivitas kerja yang dilakukan
dengan Kepala Bagian Winding dan operator winding di PT. Nikkatsu
Electric Works Bandung.
Selain itu dalam penelitian ini menggunakan data-data sebagai berikut :
a. Data primer yaitu data yang langsung diambil dari objek yaitu PT.
Nikkatsu Electric Works Bandung.
b. Data sekunder yaitu data penunjang dalam penelitian yang diperoleh
secara tidak laangsung. Data tersebut berasal dari literatur yang terkait
dengan topic penelitian.
I.4. Pengertian dan Ruang lingkup.
I.4.1. Pengertian Disiplin Kerja.
Disiplin adalah kata kunci sukses sebab disiplin membawa
manfaat yang besar dalam kehidupan manusia.
Kata disiplin berasal dari bahasa “ discipline “ yang berarti
latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan
tabiat. Hal ini menekankan pada bantuan kepada pegawai untuk
mengembangkan sikap yang layak terhadap pekerjaannya. Disiplin
yang mantap pada hakekatnya akan tumbuh dan terpancar dari hasil
kesadaran manusia. Disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani
manusia akan menghasilkan disiplin yang lemah dan tidak bertahan
lama ( Prjodarmanto, 1993 : 24 ).
Menurut Hasibuan ( 2003 : 193 ) menyatakan bahwa :
“ Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku. Kesadaran disini adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peaturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peaturan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.”
Menurut Siagaan (2007 : 305 ) pengertian pendisiplinan adalah
sebagai berikut :
“ Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha dan memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara koperatif dengan para karyawan lain serta meningkatkan prestasi kerjanya .”
Menurut Nitisemito ( 1998 : 199 ) mengatakan masalah
kedisiplinan kerja merupakan masalah yang perlu diperhatikan, sebab
dengan adanya kedisiplinan dapat mempengaruhi efektivitas dan
efisiensi tujuan organisasi. Disiplin kerja sebagai bentuk dari perilaku
seseorang dalam mematuhi ketentuan-ketentuan ataupun peraturan-
peraturan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan dan diberlakukan
dalam suatu organisasi atau perusahaan. Perlu disadari bahwa untuk
menciptakan displin kerja dalam organisasi atau perusahaan dibutuhkan
adanya :
1. Tata tertib atau peraturan yang jelas.
2. Penjabaran tugas dari wewenang yang cukup jelas.
3. Tata kerja yang sederhana dan mudah diketahui oleh setiap anggota
dalam organisasi.
Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
kedisiplinan adalah ketaatan pada peraturan, tata tertib dan dikaitkan
dengan peraturan yang berlaku dilingkungan hidup seseorang.
Kedisiplinan tidak dapat terpaku pada teori saja karena factor penting
dari kedisiplinan adalah kemauan untuk mengaplikasikan peraturan
yang berlaku dengan baik.
I.4.2. Manfaat Disiplin Kerja.
Manfaat penerapan disiplin kerja yang baik pada pegawai
dalam mencapai disiplin kerja dikemukakan oleh Saydam ( 2006 : 54 )
adalah :
1. Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
2. Tingginya semangat dan gairah kerja karyawan melakukan pekerjaan.
3. Berkembangnya rasa memiliki dan kesetiakawanan yang tinggi dikalangan karyawan.
4. Besarnya tanggung jawab para karyawan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
5. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas para karyawan.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
melemahnya disiplin kerja sangat mempengaruhi semangat dan gairah
kerja. Dengan demikian akan menurunkan kegiatan dalam setiap
pekerjaan yang ditangani dan menurunnya tingkat produktivitas pula,
maka dengan demikian harus dihindari melemahnya disiplin kerja
pegawai dengan memberikan tugas dan pekerjaan yang tidak terlalu
banyak serta memberikan bonus terhadap pegawai yang aktif dan rajin.
I.4.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai.
Faktor-faktor atau indicator yang mempengaruhi kedisiplinan
menurut Saydam (2006 : 291 ) adalah sebagai berikut :
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi.
2. Ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam perusahaan/organisasi.
3. Keberanian pimpinan dalam mengambil keputusan.
4. Ada tidaknya pengawasan pimpinan.
5. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan.
6. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Menurut Nitisemito ( 1988 : 79 ) terdapat beberapa factor yang
mempengaruhi timbulnya perilaku disiplin kerja yaitu : tujuan
pekerjaan dan kemampuan pekerjaan, teladan pemimpin, kesejahteraan,
keadilan, pengawasan melekat ( waskat ), Sanksi hukum, ketegasan,
dan hubungan kemanusiaan. Perilaku disiplin karyawan merupakan
sesuatu yang tidak muncul dengan sendirinya tetapi perlu dibentuk.
Oleh karena itu pembentukan perilaku disiplin kerja dapat dilakukan
melalui dua cara yaitu :
1. Preventive Discipline
Preventive discipline merupakan tindakan yang diambil untuk
mendorong para pekerja mengikuti atau mematuhi norma-norma dan
aturan-aturan sehingga pelanggaran tidak terjadi. Tujuannya adalah
untuk mempertinggi kesadaran pekerja tentang kebijaksanaan dan
pengalaman kerjanya.
2. Corrective Discipline
Corrective Disciplin merupakan suatu tindakan yang mengikuti
pelanggaran dari aturan-aturan, hal tersebut mencoba untuk
mengecilkan pelanggaran lebih lanjut sehingga diharapkan untuk
perilaku dimasa mendatang dapat mematuhi norma-norma peraturan.
I.4.4. Pengertian Produktivitas
Filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal
peradaban manusia karena makna produktivitas adalah keinginan ( the
wish ) dan upaya ( effort ) manusia untuk selalu meningkatkan kualitas
kehidupan dan penghidupan di segala bidang. Menurut formulasi
Nasional Productivity Board ( NPB ) Singapore dikutip dalam
Sedarmayanti ( 2009 : 56 ) dikatakan bahwa produktivitas adalah sikap
mental ( attitude of mind ) yang mempunyai semangat untuk melakukan
peningkatan perbaikan.
Adapun pengertian produktivitas menurut Paul Mali (1978 : 6-
7 ) dikutip dalam Sedarmayanti ( 2009 : 57-58 ) adalah :
“ Produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Oleh karena itu produktivitas sering diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan waktu tertentu.”
Dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian produktivitas adalah suatu perbandingan antara jumlah
produksi yang dihasilkan dalam suatu unit kegiatan produksi terhadap
jumlah keseluruhan sumber daya yang dipergunakan untuk
menghasilkan unit tersebut.
I.4.5. Manfaat Produktivitas Kerja
Produktivitas merupakan perbandingan dari efektivitas
keluaran atau pencapaian unjuk kerja yang maksimal dengan efisiensi
salah satu masukan atau tenaga kerja yang mencakup kuantitas, kualitas
dalam satuan waktu tertentu. Manfaat peningkatan produktivitas pada
tingkat individu dapat dilihat dari :
1. Meningkatnya pendapatan dan jaminan social lainnya.
2. Hal tersebut akan memperbesar kemampuan untuk membeli barang
dan jasa ataupun keperluan sehari-hari sehingga kesejahteraan akan
lebih baik.
3. Meningkatnya hasrat dan martabat serta pengakuan terhadap potensi
individu.
4. Meningkatkan motivasi kerja dan keinginan berprestasi.
I.4.6. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan produktivitas kerja
Secara umum produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai
perbandingan antara keluaran dengan masukan, factor-faktor yang dapat
meningkatkan produktivitas adalah sebagai berikut :
1. Sikap kerja, seperti : kesediaan untuk bekerja secara bergiliran, dapat
menerima tambahan tugas dan bekerja dalam satu tim.
2. Tingkat keterampilan, yang ditentukan oleh pendidikan.
3. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang
tercermin dalam usaha bersama antara pimpinan dan tenaga kerja
untuk meningkatkan produktivitas melalui pengawasan mutu dan
panitia mengenai kerja unggul.
4. Manajemen produktivitas, yaitu manajemen yang efisien mengenai
sumber dan system kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas.
5. Efisiensi tenaga kerja, seperti : perencanaan tenaga kerja dan
tambahan tugas.
6. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko,
kreativitas dalam usaha, dan berada pada jalur yang benar dalam
usaha.
1.5 .Sistimatika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas Manajemen Pola Kerja Terpadu ini adalah
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai : Masalah-masalah yang timbul
berdasarkan latar belakang masalah, Masalah pokok yang berisikan tentang
penyebab masalah yang kemudian ditetapkan sebagai masalah spesipik dan
diambil masalah yang dominan, pengumpulan data yang diambil langsung dari
tempat dilaksanakannya penelitian, pengertian dan ruang lingkup mengenai
disiplin dan produktivitas.
Bab II Keadaan Sekarang
Pada bab ini menerangkan keadaan atau kondisi produk ( coil ) yang terjadi
dengan kerusakan yang sangat tinggi.
Bab III Keadaan yang diinginkan
Pada bab ini dibahas cara penanggulangan agar tercapai target produksi
dengan tingkat kerusakan yang rendah atau sesuai dengan target yang telah
ditentukan.
Bab IV Analisis dan Pemecahan Masalah
Pada bab ini akan dianalisa segala kemungkinan yang menjadi penyebab
timbulnya sebuah masalah berdasarkan hasil pengolahan data sehingga didapat
solusi pemecahan masalah, diantaranya : analisa masalah, analisis sasaran,
alternatif kegiatan, rekapitulasi biaya, penjadwalan matrik kerja dan paket kerja.
Bab V Ksesimpulan
Bab ini akan membahas mengenai kesimpulan secara singkat mengenai
masalah yang dibahas serta penanggulangannya.
BAB II
KEADAAN SEKARANG
II.1.Identifikasi Keadaan
Kerusakan Produksi Tahun 2011 yang Mencapai 0,22 %”,hal ini
mengakibatkan “Sasaran maksimum 0,10% Belum Tercapai”. Berdasarkan hasil
observasi penelitian mengenai disiplin kerja di PT. Nikkatsu Elektric Works
ditemukan beberapa kendala dalam hal produktivitas yaitu sikap kerja yang
kurang baik, hal ini berdampak pada hasil kualitas produk yang dihasilkan.
Berikut adalah data kerusakan produksi pada tahun 2011:
SMALL dan MIDLENO JENIS RUSAK JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES TOTAL %1 TINGGI (P/S) 14 3 2 2 0 2 0 10 10 6 17 10 76 50,7%2 RENDAH (P/S) 6 3 0 6 6 4 8 2 4 3 11 21 74 49,3%3 KONTAK BODY 0 04 SHORT 0 0
JML. KERUSAKAN 20 6 2 8 6 6 8 12 14 9 28 31 150 1JML.PRODUKSI 5669 5578 6110 6491 6460 5544 5173 3635 5592 5613 5481 6257 67603PROSENTASE 0,35% 0,11% 0,03% 0,12% 0,09% 0,11% 0,15% 0,33% 0,25% 0,16% 0,51% 0,50% 0,22%
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,001
BIG TRANSNO JENIS RUSAK JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES TOTAL %1 TINGGI (P/S) 1 1 2 3 5 5 2 4 5 5 2 2 37 0,442 RENDAH (P/S) 1 0 5 6 9 4 4 3 5 6 0 4 47 0,563 KONTAK BODY 0 04 SHORT 0 0
JML. KERUSAKAN 2 1 7 9 14 9 6 7 10 11 2 6 84 1JML.PRODUKSI 523 644 550 850 978 823 1189 860 868 725 746 409 9165PROSENTASE 0 0 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0 0,01 0,0092
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01
TOTAL DATA KERUSAKAN COIL DALAM PROSES (WIP)WINDING TRANS - TAHUN 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Seri es1 0,003528 0,001076 0,000327 0,001232 0,000929 0,001082 0,001546 0,003301 0,002504 0,001603 0,005109 0,004954
Seri es2 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001
0
0,001
0,002
0,003
0,004
0,005
0,006
Pros
enta
se
Grafi k kerusakan berdasar batas Max.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Seri es1 0 0 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0 0,01
Seri es2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,003824092
0,001552795
0,012727273
0,010588235
0,014314928
0,010935601
0,005046257
0,008139535
0,011520737
0,015172414
0,002680965
0,014669927
00,0020,0040,0060,008
0,010,0120,0140,016
Pros
enta
se
Grafik kerusakan berdasar batas Max.
Tinggi 43%Renda
h 57%
Grafi k J eni s Kerusakan
Setelah dilakukan evaluasi atau kajian kausal maka dapat dicatat beberapa
hal yang menjadi factor penyebabnya atau Masalah Pokok ,yaitu :
1. Perencanaan sering berubah-ubah;
2. Pengawasan kurang;
3. Operator kuang konsentrasi;
4. Mesin masih manual.
Dari keempat masalah pokok diatas ditetapkan Masalah Pokok Dominan
adalah operator kurang konsentrasi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan operator kurang konsentrasi,antara
lain ;
1. Sering ganti tipe produksi dalam satu hari;
2. Lay out kurang baik;
3. Sikap kerja kurang baik (banyak ngobrol);
4. Motivasi kerja kurang baik.
Keempat factor penyebab inilah yang disebut Masalah Spesifik, kemudian
dilakukan kajian sehingga dapat menetapkan Sikap kerja kurang baik
(banyak ngobrol) sebagai Masalah Spesifik Dominan yang dalam tulisan ini
diangkat menjadi judul “Pengaruh Disiplin Terhadap Produktivitas di PT
Nikkatsu Electric Works”
BAB III
KEADAAN YANG DIINGINKAN
Kerusakan yang mencapai angka 0,22% pada tahun 2011,menjadi
pekerjaan rumah bagi bagian Winding Tansformer untuk menurunkan tingkat
kerusakan pada tahun 2012 menjadi 0.10 %.
Oleh sebab itu,untuk mencapai penurunan tingkat kerusakan maksimal
0,10%,bagian Winding Transformer menetapkan Sasaran- sasaran.
Adapun Sasaran Utama ialah “Terjadinya penurunan kerusakan produksi
dari 0.22 % menjadi dibawah 0.10 %” yang disebabkan oleh Sasaran
Pokok ,yaitu :
1. Terlaksananya perencanaan dengan pasti
2. Terjadinya pengawasan dengan baik
3. Terciptanya konsentrasi operator dengan baik
4. Tersedianya mesin otomatis.
Sedangkan Sasaran Spesifik ialah
1. Terlaksananya pergantian tipe max.1 kali dalam sehari
2. Tertatanya lay out dengan baik
3. Terbentuknya sikap kerja yang baik
4. Terciptanya motivasi/semangat yang besar.
Dengan tercapainya semua sasaran maka akan mengakibatkan
“Tercapainya Target kerusakan dibawah 0,10 %”
SMALL dan MIDLENO JENIS RUSAK JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES TOTAL %1 TINGGI (P/S) 2 2 2 3 0 2 3 4 5 2 0 3 28 40,0%2 RENDAH (P/S) 4 3 2 2 6 3 3 2 3 3 5 6 42 60,0%3 KONTAK BODY 0 04 SHORT 0 0
JML. KERUSAKAN 6 5 4 5 6 5 6 6 8 5 5 9 70 1JML.PRODUKSI 6549 5578 6110 6491 6460 5544 8149 6959 8248 8116 6720 9001 83925PROSENTASE 0,09% 0,09% 0,07% 0,08% 0,09% 0,09% 0,07% 0,09% 0,10% 0,06% 0,07% 0,10% 0,08%
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,001
BIG TRANSNO JENIS RUSAK JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES TOTAL %1 TINGGI (P/S) 1 1 2 3 5 5 2 1 5 5 2 2 34 0,442 RENDAH (P/S) 1 0 5 6 9 4 4 1 5 6 0 3 44 0,563 KONTAK BODY 0 04 SHORT 0 0
JML. KERUSAKAN 2 1 7 9 14 9 6 2 10 11 2 5 78 1JML.PRODUKSI 523 644 550 850 978 823 1189 860 868 725 746 409 9165PROSENTASE 0 0 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0 0,01 0,02 0 0,01 0,0085
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01
TOTAL DATA KERUSAKAN COIL DALAM PROSES (WIP)WINDING TRANS - TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13Seri es1 0,09% 0,09% 0,07% 0,08% 0,09% 0,09% 0,07% 0,09% 0,10% 0,06% 0,07% 0,10% 0,08%
Seri es2 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001
0, 09% 0, 09%
0, 07%
0, 08%
0, 09% 0, 09%
0, 07%
0, 09%
0, 10%
0, 06%
0, 07%
0, 10%
0, 08%
0,00%
0,02%
0,04%
0,06%
0,08%
0,10%
0,12%
Pros
enta
se
Grafi k kerusakan berdasar batas Max.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Seri es1 0 0 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0 0,01
Seri es2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,003824092
0,001552795
0,012727273
0,010588235
0,014314928
0,010935601
0,005046257
0,008139535
0,011520737
0,015172414
0,002680965
0,014669927
00,0020,0040,0060,008
0,010,0120,0140,016
Pros
enta
se
Grafik kerusakan berdasar batas Max.
Tinggi 43%Renda
h 57%
Grafi k J eni s Kerusakan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan penetapan sasaran yang dilakukan
oleh bagian Winding Transformer berhasil menurunkan tingkat kerusakan
menjadi 0.08 % dari batas maksimum kerusakan 0.10%.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
A. ANALISIS MASALAHBerdasarkan pengalaman dan pengamatan lapangan di tempat saya bekerja dari
beberapa masalah yng tampak nyata,kaitannya dengan Tugas Pokok dan Fungsi
(TUPOKSI) diangkat yang menjadi masalah utama ialah “Kerusakan Produksi
Tahun 2011 Mencapai 0,22 %”.Hal ini mengakibatkan “Sasaran maksimum
0,10% Belum Tercapai”.
Setelah dilakukan evaluasi atau kajian kausal maka dapat dicatat beberapa hal
yang menjadi factor penyebabnya atau Masalah Pokok ,yaitu :
5. Perencanaan sering berubah-ubah;
6. Pengawasan kurang;
7. Operator kuang konsentrasi;
8. Mesin masih manual.
Dari keempat masalah pokok diatas ditetapkan Masalah Pokok Dominan adalah
operator kurang konsentrasi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan operator kurang konsentrasi,antara lain ;
5. Sering ganti tipe produksi dalam satu hari;
6. Lay out kurang baik;
7. Sikap kerja kurang baik (banyak ngobrol);
8. Motivasi kerja kurang baik.
Keempat factor penyebab inilah yang disebut Masalah Spesifik, kemudian
dilakukan kajian sehingga dapat menetapkan Sikap kerja kurang baik (banyak
ngobrol) sebagai Masalah Spesifik Dominan yang dalam tulisan ini diangkat
menjadi judul “Pengaruh Disiplin Terhadap Produktivitas di PT Nikkatsu
Electric Works”
Berikut ini dituangkan atau divisualisasikan dalam POHON MASALAH
dibawah ini
SASARAN UTAMA
Analisis Pendekatan Manajemen USGR sebgai berikut :
NO INDIKATOR U S G R JUMLAH
1 SERING GANTI TIPE PRODUKSI 2 3 2 3 36
2 LAY OUT KURANG BAIK 3 2 2 4 48
3 SIKAP KERJA KURANG BAIK/BANYAK NGOBROL 4 2 2 4 64
4 MOTIVASI KURANG 3 2 2 3 36
Berdasarkan analisis diatas tampak angka terbesar adalah pada indicator
siakap kerja kurang baik/banyak ngobrol dengan nilai 64.
M. SPESIFIK
M. POKOK
Sasaran Max 0,10% Belum Tercapai
Kerusakan Produksi Tahun 2012 Mencapai 0,22%
Perencanaan Sering Berubah
Pengawasan Kurang
Operator Kurang
Konsentrasi
Mesin Masih Manual
Sering Ganti type Produksi
Dalam Satu Hari
Lay Out Kurang Baik
Sikap Kurang Baik/Banyak
Ngobrol
Motivasi Kurang
SASARAN UTAMA
M. UTAMA
AKIBAT SASARAN UTAMA
SEBAB
B.ANALISIS SASARAN
Adapun Sasaran Utama ialah “Terjadinya penurunan kerusakan produksi
dari 0.22 % menjadi dibawah 0.10 %” yang disebabkan oleh Sasaran
Pokok ,yaitu :
1.Terlaksananya perencanaan dengan pasti
2.Terjadinya pengawasan dengan baik
3.Terciptanya konsentrasi operator dengan baik
4.Tersedianya mesin otomatis.
Sedangkan Sasaran Spesifik ialah
1.Terlaksananya pergantian tipe max.1 kali dalam sehari
2.Tertatanya lay out dengan baik
3.Terbentuknya sikap kerja yang baik
4.Terciptanya motivasi/semangat yang besar.
Dengan tercapainya semua sasarang maka akan mengakibatkan
“Tercapainya Target kerusakan dibawah 0,10 %”
S. SPESIFIK
S. POKOK
Berikut dituangkan atau divisualisasikan POHON SASARAN dibawah ini :
B. ALTERNATIF KEGIATAN
Dalam kajian Pola Kerja Terpadu ( PKT ) ini, digambarkan masalah dalam
hubungan sebab akibat,dimana dikemukakan beberapa sebabnya ,maka pada
tulisan ini garis pemecahan masalah diambila dari Masalah Utama,Masalah Pokok
Dominan,Masalah Spesifik Dominan dan Sasaran/Tujuan yang akan dicapai dari
sasaran ini,kemudian sasaran spesifik yang menjadi judul tulisan ini akan
diupayakan sebagai solusi pemecahannya.
Tercapainya Target Kerusakan sebesar 0,10 %
Terjadi Penurunan dari 0,22%
menjadi dibawah 0,10 %
Terbentuknya Sikap Kerja Yang Baik
Terciptanya Motivasi/Sema
ngat Yang Besar
Tertata Dengan Baik Layout
TerlaksananyaPergantian Tipe max 1x dalam
sehari
TersesedianyaMesin
Otomatis
Terwujudnya Konsentrasi
Operator
TerlaksananyaPengawasan dg
Baik
Terlaksananya Perencanaan
Pasti
SASARAN UTAMA
AKIBAT SASARAN UTAMA
SEBAB
Penulis mencoba menganalisis dan mengangkat beberapa upaya
pemecahannya,yaitu :
1. Mengadakan pelatihan motivasi dan disiplin
2. Memberikan reward atau penghargaan;
3. Menyediakan fasilitas kerja yang mendukung produksi
4. Menciptakan suasana kerja yang kondusif.
Berikut ini dituangkan atau divisualisasikan dalam POHON ALTERNATIF
Tercapainya Target Kerusakan
dibawah 0,10 %
Terjadi Penurunan dari 0,22 %
menjadi dibawah 0,10 %
Terwujudnya Konsentrasi Operator
Terbentuknya Sikap Kerja Yang Baik
Menciptakan Suasana Kerja Yang Kondusif
Mengadakan Pelatihan MDE
Menyediakan Fasilitas Kerja
Yang Mendukung
Memberikan Reward/Pengh
argaan
ALTERNATIF KEGIATAN
SASARAN UMUM
Terwujudnya sikap kerja yang baik dengan mengadakan pelatihan Motivasi dan disiplin
Dari keempat upaya pemecahan diatas,penulis menetapkan satu yang
dominan diprogramkan yaitu “Mengadakan Pelatihan Motivasi dan Disiplin “
dengan Sasaran Umum “Terwujudnya Sikap Kerja yang Baik “ melalui
“Pelatihan Motivasi dan Disiplin kerja” yang kemudian akan diformulasikan
dalam Matrik Rencana Kerja ( MRK) berikut ini :
Terbentuknya sikap kerja yang baik yaitu dengan mengadakan pelatihan MDE,untuk sekitar 50 karyawan Bag Winding Trans dalam 2 gelombang selama 10 hari kerja.
Gel I sebanyak 25 orang,dilaksanakan 8-12 Des 2011Gel II sebanyak 25 orang,dilaksanakan 15-19 Des 2011
Dengan anggaran dari perusahaan sebesar Rp.5.000.000,00 dilaksanakan oleh Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia ( PSDM )
Mengadakan pelatihan MDE,untuk sekitar 50 karyawan Bag Winding Trans dalam 2 gelombang selama 4 hari.
Gel I sebanyak 25 orang,dilaksanakan 8-12 Des 2011
Gel II sebanyak 25 orang,dilaksanakan 15-19 Des 2011
Dengan anggaran dari perusahaan sebesar Rp.5.000.000,00 dilaksanakan oleh Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM)
PERSIAPAN
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
SASARAN KEGIATAN POKOK KERJA
1 PEMBENTUKAN PANITIA PK1 PK1 PK1 PK1 4
2 PENYEDIAAN FASILITAS PK1 PK2 PK2 PK2 4
3 PENYELEKSIAN PESERTA PK3 PK3 2
4 PENUNJUKAN INSTRUKTUR PK4 PK4 PK4 PK4 7
5 PEMBERITAHUAN PESERTA PELATIHAN PK5 PK5 2
6 PEMBUKAAN PK6 PK6 PK6 2
7 PROSES PELATIHAN MOTIVASI DAN DISIPLIN PK7 PK7 2
8 PEMANTAUAN PK8 PK8 PK8 3
9 PENILAIAN PK9 PK9 2
10 PELAPORAN PK10 PK10 PK10 PK10 PK10 75 7 10 2 1 3 3JUMLAH
SIABIDIBA
NOMOR
POKOK AKHIR
PENANGGUNGJAWAB
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PENGENDALIAN
POKOK AKHIR : Pembentukan PanitiaPAKET KERJA NO.1 PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bagian PSDM
NO URAIAN KERJAPENANGGUNG WAKTU BIAYA
JAWAB (HARI) (RUPIAH)
1Menyampaikan Usulan nama panitia Kabag.SDM
2 Menyetujui susunan panitia Kadept Umum 3 Membuat SK panitia Kadept Umum 4 Mengetik SK panitia Ines 1 5 Menandatangani SK panitia General Manajer 6 Menyampaikan SK panitia kepada Ines
yang berkepentingan
4 orang 1 50.000
POKOK AKHIR : Penyediaan FasilitasPAKET KERJA NO.2 PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bagian PSDM
NO URAIAN KERJAPENANGGUNG WAKTU BIAYA
JAWAB (HARI) (RUPIAH)
1Identifikasi fasilitas yang dibutuhkan Kabag PSDM
2 Membuat Proposal permohonan Kabag PSDM 3 Mengajukan proposal anggaran Kadept Umum 2 4 Menyetujui proposal anggaran General Manajer
5Mengeluarkan dana yang dibutuhkan Kadept keuangan
4 orang 2 -
POKOK AKHIR : Penyeleksian pesertaPAKET KERJA NO.3 PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bagian PSDM
NO URAIAN KERJAPENANGGUNG WAKTU BIAYA
JAWAB (HARI) (RUPIAH)
1 Pengajuan permohonan pelatihan Kadept Produksi 2 Mengajukan daftar nama peserta Kadept Produksi 1 3 Menyetujui daftar nama peserta Kabag PSDM
2 orang 1 -
POKOK AKHIR : Penunjukan InstrukturPAKET KERJA NO.4 PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bagian PSDM
NO URAIAN KERJAPENANGGUNG WAKTU BIAYA
JAWAB (HARI) (RUPIAH)
1 Usulan nama-nama instruktur Kabag PSDM 2 Penunjukan instruktur Kadept Umum 3 Menyetujui daftar instruktur General Manajer 4 Membuat surat tugas untuk Kadept Umum 1
Instruktur 5 Mengedarkan surat tugas untuk Ines
Instruktur 4 orang 1 -
POKOK AKHIR : Pemberitahuan pesertaPAKET KERJA NO.5 PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bagian PSDM
NO URAIAN KERJAPENANGGUNG WAKTU BIAYA
JAWAB (HARI) (RUPIAH)
1 Mengetik daftar nama peserta Ines 2 Memberikan surat undangan Kabag PSDM pelatihan kepada Kadept Produksi 1 3 Mengedarkan surat undangan pe- Ines latihan pada para peserta 2 orang 1
POKOK AKHIR : Pembukaan PelatihanPAKET KERJA NO.6 PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bagian PSDM
NO URAIAN KERJAPENANGGUNG WAKTU BIAYA
JAWAB (HARI) (RUPIAH)
1 Acara pembukaan pelatihan Kabag PSDM 2 Sambutan dari pihak perusahaan General Manajer 3 Penyematan kartu peserta secara 1 Simbolis General Manajer 4 Penyerahan pelaksanaan pelatihan Kadept Umum
kepada para instruktur 3 orang 1 1.000.000
POKOK AKHIR : Proses PelaksanaanPAKET KERJA NO.7 PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bagian PSDM
NO URAIAN KERJAPENANGGUNG WAKTU BIAYA
JAWAB (HARI) (RUPIAH)
1 Penyampaian materi Disiplin Instruktur 1 2 Penyampaian materi Sikap Kerja Instruktur 2 3 Penyampaian materi Produktivitas Instruktur 3 10 4 Study kasus Instruktur 4 5 proses pembelajaran
4 orang 10 3.000.000
POKOK AKHIR : PemantauanPAKET KERJA NO.8 PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bagian PSDM
NO URAIAN KERJAPENANGGUNG WAKTU BIAYA
JAWAB (HARI) (RUPIAH)
1 Pengawasan pelaksanaan kegiatan Kabag PSDM 2 Pelaporan kegiatan harian Kadept Umum 15
2 orang 15 -
POKOK AKHIR : PenilaianPAKET KERJA NO.9 PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bagian PSDM
NO URAIAN KERJAPENANGGUNG WAKTU BIAYA
JAWAB (HARI) (RUPIAH)
1 Evaluasi kegiatan harian Kabag PSDM 2 Penilaian pelaksanaan kegiatan Kadept Umum 15
2 orang 15
POKOK AKHIR : PelaporanPAKET KERJA NO.6 PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bagian PSDM
NO URAIAN KERJAPENANGGUNG WAKTU BIAYA
JAWAB (HARI) (RUPIAH)
1 Penyerahan hasil test Para instruktur 2 Pembuatan Laporan pertanggung jawaban pelaksanaan pelatihan Kabag PSDM 1 3 Penandatanganan laporan Kadept Umum 4 Pembuatan Sertifikat pelatihan Ines 1
5Pemberian sertifikat kepada seluruh
peserta pelatihan Kadept Umum 6 Laporan kegiatan pelaksanaan Pelatihan Kabag PSDM 16 7 Evaluasi pelaksanaan kegiatan Kadept Umum 8 Penutupan kegiatan Kabag PSDM 9 Pelaporan keuangan Kadept keuangan 8 orang 16
950.000
REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA
NO POKOK AKHIR WAKTU (Hari kerja ) BIAYA (Rupiah)
1 Pembentukan Panitia 1 50.000
2 Penyediaan Fasilitas 2 - 3 Penyeleksian Peserta 1 - 4 Penunjukan Instruktur 1 - 5 pemberitahuan peserta pelatihan 1 -
6 Pembukaan - 1.000.000
7 Proses Pelaksanaan Pelatihan 10 3.000.000
8 Pemantauan 15 - 9 Penilaian 15 -
10 Pelaporan 16 950.000
JUMLAH 16 5.000.000
WAKTU
POKOK AKHIR 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 17 18 19 221 Pembentukan Panitia
2 Penyediaan Fasilitas
3 Penyeleksian Peserta
4 Penunjukan Instruktur
5 pemberitahuan peserta pelatihan
6 Pembukaan
7 Proses Pelaksanaan Pelatihan
8 Pemantauan
9 Penilaian
10 Pelaporan
PENJADWALAN
NODESEMBER 2011
BAB V
KESIMPULAN
A.KESIMPULAN
Dari uraian dan analisis yang dilakukan dimana tugas pokok dan fungsi Departemen Transformer dan Instansi PT.NIKKATSU EW dimana saya bekerja,memang masih ditemukan kesenjangan atau masalah seperti :
1. Sering Ganti type Produksi Dalam Satu Hari
2. Lay Out Kurang Baik
3. Sikap Kurang Baik/Banyak Ngobrol
4. Motivasi Kurang
Sesudah dilakukan kajian sebab akibat kausal serta dengan pendekatan analisis (USGR) maka dapat dicatat beberapa sebab seperti
Analisis Pendekatan Manajemen USGR sebgai berikut :
NO INDIKATOR U S G R JUMLAH
1 SERING GANTI TIPE PRODUKSI 2 3 2 3 36
2 LAY OUT KURANG BAIK 3 2 2 4 48
3 SIKAP KERJA KURANG BAIK/BANYAK NGOBROL 4 2 2 4 64
4 MOTIVASI KURANG 3 2 2 3 36
Berdasarkan analisis diatas tampak angka terbesar adalah pada indicator
siakap kerja kurang baik/banyak ngobrol dengan nilai 64.
Dengan kajian yang telah dilakukan,maka dilakukan solusinya dengan Teknik
Manajemen Pola Kerja Terpadu yaitu menetapkan sasaran-sasaran yang
dapat menurunkan tingkat kerusakan di PT.NIKKATSU EW