Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

25
TUGAS POKOK DAN FUNGSI INTELIJEN KEAMANAN (INTELKAM) Literature Review By: Cahya Suryana Fungsi intelijen telah dikenal sejak zaman dahulu kala serta diakui menduduki peran menentukan dalam konteks pertahanan dan juga keamanan. Pemanfaatan intelijen dalam setiap operasi khususnya operasi militer merupakan hal mutlak. Sejak 2.400 tahun yang lalu, terungkap dalam kitab perang yang ditulis oleh Sun Tzu (seorang ahli strategi perang Tiongkok) bahwa penggunaan intelijen sebagai penyedia informasi yang bersifat strategis merupakan kekuatan yang tak diragukan lagi potensinya untuk meraih kemenangan. Strategi intelijen potensial dipraktikkan dalam berbagai bidang kehidupan termasuk dalam bidang pertahanan dan keamanan nasional. Sun Tzu menyebutkan bahwa setengah keberhasilan dari suatu peperangan akan ditentukan oleh kesuksesan dari operasi intelijen. Salah satu ajaran Sun Tzu (2000: 11) tentang intelijen dalam bukunya “The Art of War” adalah: “If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles. If you know yourself but not the enemy, for every victory gained you will also suffer a defeat. If you know neither the enemy nor yourself, you will succumb in every battle ”. Saronto dan Karwita (2001: 17) memberikan pemahaman terhadap ajaran Sun Tzu tersebut sebagai berikut: Siapa yang memahami diri sendiri dan diri lawan secara mendalam, berada dijalan kemenangan pada semua pertempuran. Siapa yang memahami diri sendiri, tetapi tidak memahami lawannya, hanya berpeluang sama besarnya untuk menang (dengan lawannya). Siapa yang tidak memahami dirinya

description

Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

Transcript of Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

Page 1: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

TUGAS POKOK DAN FUNGSI INTELIJEN KEAMANAN (INTELKAM)

Literature Review

By: Cahya Suryana

Fungsi intelijen telah dikenal sejak zaman dahulu kala serta diakui menduduki peran

menentukan dalam konteks pertahanan dan juga keamanan. Pemanfaatan intelijen

dalam setiap operasi khususnya operasi militer merupakan hal mutlak. Sejak 2.400

tahun yang lalu, terungkap dalam kitab perang yang ditulis oleh Sun Tzu (seorang

ahli strategi perang Tiongkok) bahwa penggunaan intelijen sebagai penyedia

informasi yang bersifat strategis merupakan kekuatan yang tak diragukan lagi

potensinya untuk meraih kemenangan. Strategi intelijen potensial dipraktikkan dalam

berbagai bidang kehidupan termasuk dalam bidang pertahanan dan keamanan

nasional. Sun Tzu menyebutkan bahwa setengah keberhasilan dari suatu

peperangan akan ditentukan oleh kesuksesan dari operasi intelijen.

Salah satu ajaran Sun Tzu (2000: 11) tentang intelijen dalam bukunya “The Art of

War” adalah: “If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result

of a hundred battles. If you know yourself but not the enemy, for every victory gained

you will also suffer a defeat. If you know neither the enemy nor yourself, you will

succumb in every battle”. Saronto dan Karwita (2001: 17) memberikan pemahaman

terhadap ajaran Sun Tzu tersebut sebagai berikut: Siapa yang memahami diri sendiri

dan diri lawan secara mendalam, berada dijalan kemenangan pada semua

pertempuran. Siapa yang memahami diri sendiri, tetapi tidak memahami lawannya,

hanya berpeluang sama besarnya untuk menang (dengan lawannya). Siapa yang

tidak memahami dirinya sendiri maupun lawannya, berada pada jalan untuk hancur

dalam semua pertempuran. … kenali musuh anda, kenali diri anda, dan

kemenangan anda tidak terancam. Kenali lapangan, kecuali cuaca dan kemenangan

anda akan lengkap … saya akan mampu meramalkan pihak mana yang akan

menang dan pihak mana yang akan kalah … dalam menilai sesuatu maka ada tiga

faktor yang harus dianalisa yaitu faktor diri, musuh dan lingkungan

Berdasarkan ajaran Sun Tsu, jika ingin memenangkan peperangan diperlukan

kemampuan mengenal diri sendiri, mengenal lawan dan mengenal lingkungan.

Gagasan ini terus berkembang untuk mengungkap bagaimana upaya mendapatkan

informasi tentang diri sendiri, lawan, dan lingkungan; kemudian bagaimana

menganalisa informasi sehingga dapat diketahui dengan pasti resiko, rencana lawan

dan kemungkinan hambatan yang bersifat non teknis.

Page 2: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

Intelijen berkaitan dengan proses penginderaan awal atau lebih dikenal dengan early

warning system (sistem peringatan dini). Kegiatan intelijen merupakan bagian

integral sistem peringatan dini yang memungkinkan pembuat kebijakan memiliki fore

knowledge (kewaspadaan dini). Tugas umum intelijen adalah mengumpulkan,

menganalisa dan memberikan informasi yang diperlukan kepada pembuat kebijakan

dalam mengambil keputusan terbaik untuk mencapai tujuan. Sedangkan tugas

khusus badan intelijen adalah: (1) Memberikan analisa dalam bidang-bidang yang

relevan dengan keamanan nasional, (2) Memberikan peringatan dini atas krisis yang

mengancam, (3) Membantu manajemen krisis nasional dan internasional dengan

cara mendeteksi keinginan pihak lawan atau pihak-pihak yang potensial menjadi

lawan, (4) Memberi informasi untuk kebutuhan perencanaan keamanan nasional, (5)

Melindungi informasi rahasia, dan (6) Melakukan operasi kontra-intelijen (ISDPS:

2008).

Dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas intelijen di lingkungan Polri, kegiatan

operasional Intelkam diklasifikasikan dalam tiga bentuk yang berlaku juga secara

universal yaitu penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan (Saronto dan Krwita,

2001). Kegiatan operasional Intelkam dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh

informasi, mengamankan obyek/aktivitas tertentu, serta menciptakan kondisi yang

kondusif bagi pelaksanaan tugas Polri lainnya. Kegiatan operasional Intelkam dapat

dilaksanakan secara terbuka maupun secara tertutup.

Menurut Kunarto (1999: 48), penyelidikan merupakan upaya mencari dan

mengumpulkan bahan informasi; pengamanan merupakan upaya mengamankan

organisasi agar tidak menjadi sasasaran lawan; penggalangan merupakan upaya

untuk menciptakan kondisi dan situasi yang menguntungkan organisasi. Oleh karena

itu, spektrum kegiatan Intelkam dalam pelaksanaan tugas Polri adalah mendahului,

menyertai dan mengakhiri setiap kegiatan operasional kepolisian yang dilakukan

oleh Polri.   Penyelidikan dalam Intelkam adalah kegiatan yang merupakan bagian

integral fungsi intelijen untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data (bahan

keterangan) dan menyajikan informasi sebagai usaha penginderaan dan peringatan

dini bagi pimpinan Polri, baik dalam bidang pembinaan maupun operasional

kepolisian sehingga hasilnya berguna/diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas

Polri (Pusdik Intelkam, 2008). Penyelidikan dilakukan untuk mencari, menggali, dan

menggumpulkan data selengkap mungkin dari berbagai sumber, baik itu sumber

terbuka maupun tertutup melalui kegiatan yang juga terbuka maupun tertutup,

Page 3: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

kemudian data tersebut diolah menjadi produk intelijen yaitu informasi yang siap

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan atau tindakan.

Pengamanan dalam konteks Intelkam adalah segala usaha, pekerjaan, kegiatan 

intelijen yang ditujukan untuk mendukung penyelenggaraan tugas pokok Polri yang

dilaksanakan dengan menerapkan prosedur, metode, tehnik dan taktik berupa

langkah-langkah pencegahan dan penindakan baik langsung, terbuka ataupun

tertutup yang terhadap segala bentuk ancaman yang mungkin terjadi berupa

penyimpangan norma-norma untuk menjamin keamanan dan ketertiban dalam

kehidupan, serta yang dapat diperkirakan akan menghambat kelancaran

pelaksanaan pembangunan bangsa yang bersumber dari supra struktur,

tehnostruktur, warga masyarakat dan lingkungan (Pusdik Intelkam, 2008).

Pengamanan adalah upaya, langkah, dan tindakan yang dilakukan dengan tujuan

untuk mangamankan suatu lingkungan beserta dengan segala isinya agar tercipta

suasana aman dan tertib serta mensterilkan dari segala bentuk ancaman, gangguan,

hambatan dan tantangan.

Penggalangan dalam konteks Intelkam adalah semua usaha, pekerjaan, kegiatan

dan tindakan yang dilakukan secara berencana dan terarah oleh sarana-sarana

intelijen, khususnya untuk menciptakan dan atau merubah suatu kondisi di daerah

tertentu/lawan (baik diluar maupun didalam negeri), dalam jangka waktu tertentu

yang menguntungkan, sesuai kehendak atasan berwenang, untuk mendukung

kebijaksanaan yang ditempuh atau yang akan ditempuh dan menghilangkan

hambatan hambatan (Pusdik Intelkam, 2008). Penggalangan adalah upaya, langkah,

dan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan membina, mengarahkan dan

mengkondisikan suatu lingkungan dengan segala potensinya agar tercipta kondisi

yang kondusif.

Intelkam adalah fungsi intelijen yang diterapkan dalam pelaksanaan tugas

kepolisian. Menurut Karwita dan Saronto (2001: 126-127), tugas pokok Intelkam

dapat dirumuskan dalam empat kegiatan sebagai berikut: (1) Melakukan deteksi

terhadap segala perubahan kehidupan sosial dalam masyarakat serta

perkembangannya di bidang ideologi, politik, sosial budaya, pertahanan dan

keamanan untuk dapat menandai kemungkinan adanya aspek-aspek kriminogen,

selanjutnya mangadakan identifikasi hakikat ancaman terhadap Kamtibmas; (2)

Menyelenggarakan fungsi intelijen yang diarahkan ke dalam tubuh Polri sendiri

dengan sasaran pengamanan material, personil dan bahan keterangan serta

Page 4: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

kegiatan badan/kesatuan, teradap kemungkikan adanya tantangan yang bersumber

dari luar maupun dari dalam tubuh Polri agar Polri tidak terhalang atau terganggu

dalam melaksanakan tugas pokoknya; (3) Melakukan penggalangan dalam rangka

menciptakan kondisi tertentu dalam masyarakat yang menguntungkan bagi

pelaksanaan tugas poko Polri; (4) Melakukan pengamanan terhadap sasasaran-

sasaran tertentu dalam rangka mencegah kemungkinan adanya pihak-pihak tertentu

memperoleh peluang dan dapat memenfaatkan kelemahan-kelemahan dalam

bidang Ipleksosbud Hankam, sebagi sarana ekploitasi untuk menciptakan suasana

pertentangan patif menjadi aktif, sehingga menimbulkan ancaman atau gangguan di

bidang Kamtibmas.

Sejalan dengan tugas pokok tersebut di atas, Karwita dan Saronto (2001: 126-127)

mengemukakan empat peran yang diemban oleh Intelkam yaitu: (1) Melakukan

deteksi dini agar mengetahui segala perubahan kehidupan sosial yang terjadi dalam

masyarakat serta perkembangan selanjutnya, mengidetifikasikan hakekat ancaman

yang tengah dan akan dihadapi, kemudian memberikan peringatan dini sebagai

bahan dasar serta penentuan arah bagi kabijaksanaan dan pengambilan

keputusan/tindakan oleh pimpinan Polri; (2) Melakukan penggalangan terhadap

individu sebagai informal leader atau kelompok masyarakat tertentu yang diketahuai

sebagai sumber ancaman/ gangguan agar minimal tidak berbuat sesuatu yang

merugikan, maksimal berbuat sesuatu yang menguntungkan bagi pelaksanaan

tugas pokok Polri; (3) Mengamankan semua kebikjaksanaan yang telah dan atau

akan digariskan pimpinan Polri di pusat maupun di daerah. Untuk kepentingan tugas

tersebut, intelijen bergerak dengan orientasi ke depan, bertujuan agar dapat

mengungkapkan motivasi pelaku serta latar belakang timbulnya gejala dan

kecenderungan yg mengarah pada timbulnya ancaman/gangguan.

Secara khusus, tugas pokok dan fungsi Intelkam di lingkungan Polri diatur

berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 22 Th. 

2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah

serta Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 23 Th. 2010

tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resor dan

Kepolisian Sektor. Pada tingkat Polda terdapat Direktorat Intelkam (Ditintelkam)

sebagai unsur pelaksana tugas pokok dalam bidang intelijen keamanan, termasuk

persandian dan intelijen teknologi, baik sebagai bagian dari kegiatan satuan-satuan

atas, maupun bahan masukan penyusunan rencana kegiatan operasional Polda

Page 5: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

dalam rangka pencegahan gangguan dan pemeliharaan keamanan dalam negeri.

Pada tingkat Polres terdapat Satuan Intelkam (Satintelkam) yang bertugas

menyelenggarakan dan membina fungsi Intelijen bidang keamanan, pelayanan yang

berkaitan dengan ijin keramaian umum dan penerbitan SKCK, menerima

pemberitahuan kegiatan masyarakat atau kegiatan politik, serta membuat

rekomendasi atas permohonan izin pemegang senjata api dan penggunaan bahan

peledak. Pada tingkat Polsek terdapat Unit Intelkam, bertugas menyelenggarakan

fungsi intelijen bidang keamanan meliputi pengumpulan bahan keterangan/ informasi

untuk keperluan deteksi dini dan peringatan dini, dalam rangka pencegahan

terjadinya gangguan Kamtibmas, serta pelayanan perizinan.

http://csuryana.wordpress.com/2013/05/14/tugas-pokok-dan-fungsi-intelijen-

keamanan-intelkam-literature-review/

============

Polri Diminta Maksimalkan Peran Intelkam

Sabtu, 14 September 2013 14:06 WIB

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala menyarankan

Polri dapat memaksimalkan peran Intelkam untuk meminimalisir adanya kasus

penembakan yang akhir-akhir ini marak terjadi yang menyasar anggota polisi.

Menurut Adrianus, dengan memaksimalkan peran Intelkam juga akan menghemat

anggaran yang akan digunakan di tubuh Polri. Misalnya dibanding mengadakan

rompi antipeluru akan jauh lebih murah memaksimalkan peran Intelkam.

"Kalau mau perlindungan Polri pakai rompi antipeluru itu membutuhkan biaya besar,

akan lebih murah kalau maksimalkan peran Intelkam," kata Adrianus di Warung

Daun, Jakarta, Sabtu (14/9/2013).

Namun menurut Adrianus, kendala yang dihadapi saat ini untuk perankan fungsi

Intelkam adalah minimnya minat para calon anggota Polri yang tidak berminat

berkerja di bidang Intelkam.

"Semua siswa saya saat ditanya mau menjadi polisi apa, rata-rata menjawab

polantas dan reserse," tuturnya.

Padahal menurut Adrianus, peran Intelkam  untuk menghadapi musuh yang tidak

terlihat. "Ini wake up call bagi polisi untuk menyadari intelkam lebih kuat," katanya.

===============

Page 6: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

KEMAMPUAN DASAR SEORANG INTELEJEN KEPOLISIAN: ANTARA KAIL

DAN ASAP

Oleh: KOMPOL Drs. Taufik Rohman, SH. MH.

Kasubbag Bim Luh Biro Binamitra Polda Jabar ** Anak Seorang petani **

“hanya bisa mencintai dunia intelejen tanpa bisa menekuni”

Dalam judul tulisan ini, sengaja penulis sertakan kata “kepolisian” dibelakang kata

intelejen. Meskipun agak susah untuk membedakan secara tegas antara intelejen

kepolisian disatu sisi dengan intelejen TNI maupun intelejen Negara disisi lain, tetapi

penulis mencoba mengkajinya, setidaknya dari sisi tugas pokoknya.

Intelejen Kepolisian diarahkan untuk merekayasa agar kondisi keamanan dan

ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap terpelihara, serta diarahkan pula untuk

mendukung tercapainya penegakan hukum berkaitan dengan bagaimana

memperoleh data yang akurat mengenai pelaku kejahatan, modus operandi dan

mengembangkan suatu kasus yang berkecenderungan terkait dengan kasus

lainnya. Inilah spectrum utama gerakan intelejen kepolisian diarahkan. Sama sekali

tidak disinggung apakah perlu menggunakan teknik intelejen yang memungkinkan

terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Berbeda dengan intelejen Negara dimana segala daya upaya diarahkan untuk

menjamin stabilitas Negara dalam arti luas, termasuk stabilitas ekonomi, politik,

maupun ideology, dan sosial budaya. Apapun bisa dilakukan dalam batas-batas

dimana tindakan intelejen dianggap wajar dan dimaklumi, dengan menempatkan

atau mengatasnamakan stabilitas Negara, termasuk kemungkinan terjadinya

pelanggaran HAM (pada batas tidak dapat dibuktikan oleh masyarakat umum).

Implementasi produk intelejen Negara adalah berupa kebijakan pemerintah.

Sedangkan intelejen TNI harus dikaitkan untuk kepentingan tetap terjaganya

integritas NKRI, dari ancaman Negara lain, maupun kedaulatan Negara dalam batas

martabat sebagai Negara berdaulat. Boleh dikatakan, tak ada absurdity untuk suatu

tindakan intelejen Negara maupun TNI, oleh karena itu kental sekali stigma “atau

kawan atau lawan”.

Intelejen Kepolisian, secara garis besar diarahkan pada dua “kegiatan utama”, yaitu

penggalangan, dan penyusupan. Perbedaan bidang ini tentu membutuhkan

Page 7: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

kemampuan teknis yang berbeda, tetapi jelas harus berpondasikan pada

kemampuan pribadi (potensi) sebagai seorang intelejen. Setidaknya penulis ingin

menjelaskan tentang pentingnya potensi dasar (saya sebut 13 peringatan) yang

harus dimiliki oleh seorang intelejen dalam melaksanakan tugasnya.

1. Sembunyikan niatmu

Jangan pernah Anda meniupkan asap, sehingga orang akan tahu dimana sumber

pembakaran. Maka segalanya akan hancur, dan Anda hanya menemukan suatu

medan yang Anda sendiri pasti akan mengalami banyak kesulitan. Saat itu bukan

lagi Anda yang mencermati masyarakat tetapi Anda-lah yang kehadirannya di

sambut dengan tatapan tanda tanya. Jika Anda menganggap bahwa cara menipu

dan membual, menciptakan Anda menjadi orang yang rumit untuk dipahami, dan hal

itu Anda anggap bahwa Anda telah menyembunyikan niat Anda, maka Anda salah.

Masyarakat atau siapa saja cenderung menghindar terlibat dengan orang yang

rumit. Pada dasarnya masyarakat juga cenderung enggan berurusan dengan polisi.

Maka membual dan menipu adalah logika pintas yang hanya dilakukan oleh orang-

orang picik, dan sama sekali bukan kegiatan intelejen yang berintikan kecerdasan.

Mereka pasti berfikir Anda hanya menghabiskan waktu mereka. Menipu dan

membual yang Anda lakukan akan menjebak diri Anda sendiri, dan akan

menciptakan kesulitan untuk kegiatan intelejen berikutnya. Satu hal yang harus

diyakini bahwa ketika Anda berlaku jujur dan tidak berlebihan, maka orang

cenderung mengganggap bahwa Anda adalah kawan yang cukup aman untuk

berbagi. Maka ketika kepercayaan dan penerimaan sudah Anda peroleh, maka

ketika itu sebetulnya kesadaran mereka untuk mewaspadai Anda mulai menurun,

dan pelan-pelan Anda diterima sebagai bagian dari mereka. Sementara itu niat Anda

sebenarnya tetap tersimpan atau tersembunyi. Sepanjang waktu dan kegiatan

bersama mereka, maka Anda akan mendapat informasi yang Anda butuhkan,

secara relative lebih mudah. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan

KECERDASAN.

2. Berkatalah secukupnya

Dalam banyak hal, berbicara sesungguhnya suatu aktivitas tentang bagaimana Anda

mempresentasikan diri Anda pada orang lain. Tetapi bagaimana kalau Anda sendiri

adalah seseorang yang harus menyembunyikan niat dan siapa diri Anda yang

Page 8: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

sesungguhnya?, padahal banyak bicara justru akan mengungkapkan jati diri Anda,

dan hanya membuat diri Anda nampak lemah dari pada sasaran. Tetapi juga

menjadi tanda tanya apabila ditengah keramaian Anda bungkam. Kebungkaman

Anda akan membuat orang lain tidak nyaman, dan bersikap defensif. Dalam space

bicara dan diam inilah Anda memanfaatkan celah atau momentum, kapan saatnya

bicara dan kapan saatnya diam, tentu dengan penekanan tidak untuk

mengungkapkan misi Anda dan siapa Anda yang sebenarnya. Sadari, bahwa kata-

kata kadang bisa berfungsi sebagai tabir asap bagi tipuan apapun yang mungkin

sedang Anda inginkan untuk Anda peroleh, oleh karena itu bicaralah secukupnya.

Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

3. Jangan berdebat untuk mempengaruhi

Seorang ahli komunikasi mengatakan bahwa “cara terbaik untuk memperoleh

manfaat dari perdebatan adalah menghindari perdebatan itu sendiri”. Tetapi harus

segera saya tegaskan bahwa makna pendapat tadi, sesungguhnya bukanlah

meminta Anda untuk tidak boleh berdebat, tetapi hendak mengingatkan kepada kita

sekalian bahwa berdebat bukan dalam focus tujuan untuk menang dan

mengalahkan pihak lain, kemudian anda merasa puas. Tetapi perdebatan yang di

design oleh seorang intelejen adalah perdebatan jenis rubber, yaitu menciptakan

rentangan menjadi maksimal, tetapi tidak sampai putus, yaitu untuk memancing

pihak lain terangsang mengurai detil permasalahan yang sesungguhnya dan

mengetahui bagaimana frame berfikir pihak lain atau bagaimana engle pihak lain

dalam melihat permasalahan. Sampai pada titik ini seorang intelejen berpikir bipolar,

yaitu mencoba memahami maksud pihak lain, sekaligus memperdayai secara

limited. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

4. Gunakan kail

Strategi memaksa pihak lain berbicara menciptakan banyak resiko. Resiko minimal

adalah pihak lain menjadi lebih hati-hati kepada Anda, dan mencoba meraba misi

Anda yang sebenarnya. Sedangkan resiko terbesarnya adalah tugas intelejen Anda

gagal. Ini berarti melawan salah satu prinsip intelejen, yaitu menciptakan pihak lain

untuk tidak pernah waspada tentang kehadiran Anda dan misi Anda. Adalah strategi

intelejen, yaitu membuat pihak lain mengejar anda dan kemudian letih. Alih-alih

mendatangi sasaran, tetapi sesunggunya sasaranlah yang mendatangi Anda untuk

Page 9: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

berpasrah diri. Beri sedikit umpan menyelimuti, maka Anda akan membuat musuh

Anda merespon yang menunjang misi Anda. Tetapi kail jangan dibawa terlalu

kencang, karena itu membuat ikan putus asa untuk mengejar dan mendapatkanya.

Tidaklah perlu menebar umpan berselimut kail di sekelompok ikan, tetapi arahkan

umpan berselimut kail di depan seekor ikan yang lapar, maka Anda boleh berharap

menangkapnya. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

5. Jadilah teman jadilah mata-mata

Andai Anda adalah intelejen yang menyusup kelompok Imam Samudra, sementara

Anda tidak mungkin dapat menyusupkan informasi ke departemen, maka tetaplah

Anda menjadi teman Imam Samudra, dan membantunya meracik bahan peledak.

Menjadi teman artinya, setiap saat kita harus pula berkorban untuk teman, dan

kadang pula kita harus mengesampingkan misi kita. Saat itu sungguh-sungguh Anda

harus tulus, bahkan andai diperlukan Anda terpaksa harus menghianati hikmat

kepolisian. Ini jenis ketrampilan penyusupan tingkat tinggi. Tidak mengapa “sesaat

berkhianat" dengan "totalitas kemunafikan" untuk mendapatkan mandat,

kepercayaan penuh dari pihak tertentu, dimana hal itu adalah pintu masuk bagi Anda

ke suatu ruang data yang lengkap. Barangkali saja Anda tidak dapat memperoleh

waktu sesegera mungkin menjadi mata-mata, tidak mengapa. Pemilihan waktu

adalah salah satu unsur inti keberhasilan dari kegiatan intelejen, kecuali informasi

yang Anda peroleh memiliki criteria segera, untuk mencegah kegagalan atau

kerugian yang lebih besar atau total, maka disitu Anda harus mengambil keputusan

yang betul-betul penuh perhitungan. Misalnya jam “D” dan lokasi sasaran dalam

resiko berskala besar, maka gunakan kontra intelejen dan kalau memungkinkan,

susupkan informasi. Apabila hal tersebut tetap tidak memungkinkan, maka gunakan

sabotase presisi dimana jiwa Anda tetap selamat (tulisan tentang kontra intelejen

dan sabotase akan penulis publikasikan beberapa pekan ke depan). Ingatlah bahwa

gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

6. Jangan mengusik perasaan

Tindakan jujur dan murah hati yang dilakukan dengan tulus, akan mengalihkan rasa

curiga dan kesal. Tetapi tindakan agresif atau tindakan yang mengusik perasaan

cenderung membuat seseorang membela diri atau membangun pertahanan diri.

Tetapi harus segera dijelaskan bahwa tindakan jujur yang dimaksud adalah

Page 10: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

kejujuran selektif karena Anda adalah seorang intelejen. Tentu sangat melelahkan

untuk selalu menyenangkan orang lain, dimana pada saat yang sama anda harus

segera mendapatkan informasi yang anda butuhkan. Ketika Anda ingin melihat

reaksi marah seseorang, seringkali Anda memprovokasi orang tersebut, baik

dengan cara membesarkan permasalahan, memberi informasi yang bias, maupun

membesarkan lawannya. Tetapi metode ini sangat beresiko karena apabila dia tidak

terusik, maka Anda akan mudah diposisikan memprovasi untuk mengail di air yang

keruh. Belum tentu ikannya Anda dapat, tetapi yang pasti Anda telah mengusik

perasaaanya, dan itu menciptakan waktu atau membuatnya memiliki waktu untuk

memikirkan maksud Anda yang sebenarnya. Cara yang tidak beresiko adalah

memberi pujian sesuai proporsinya. Artinya jangan berlebihan. Pujian membuat

siapa saja senang hati, tetapi pujian yang berlebihan membuat Anda berada pada

posisi inferior bahkan ekstremnya Anda akan mendapat cap sebagai penjilat.

Mengaillah dengan tenang, kendalikan hasrat ingin memetik segera karena

segerombolan ikan di dalam air tidak nampak oleh mata Anda, kecuali aroma umpan

Anda begitu menyengat, sehingga ikan akan mencari dimana kail Anda berada.

Jangan mengusik, karena bisa jadi ikan akan menghindar. Ingatlah bahwa gerakan

INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

7. Tak mengapa pura-pura totol

Tak ada seorangpun merasa senang nampak sebagai orang bodoh, atau mau

diperlakukan sebagai orang bodoh. Tetapi ingatlah bahwa prinsip utama kegiatan

intelejen adalah kecerdasan. Tetapi penggunaan prinsip ini jangan sampai

membawa Anda sebagai orang yang tak penting, sehingga Anda akan diabaikan

dan ditinggalkan. Oleh karena itu pembalikan prinsip ini adalah, buatlah sasaran

Anda merasa lebih pintar dari Anda, tetapi Anda sendiri adalah orang yang pintar.

Yakinkan bahwa Anda adalah sub factor dari factor keberhasilan sasaran. Pura-pura

tolol adalah strategi, apabila kita bertemu sasaran yang baru kita kenal, atau suatu

permasalah yang baru dimunculkan. Trik pura-pura tolol atau membuat sasaran

lebih pintar dari Anda akan berdampak sasaran merasa yakin aman dan tidak perlu

curigai diri Anda. Kalau sasaran sadar atau menilai bahwa Anda sesunggunya

cerdas, pun mereka akan mengagumi Anda karena Anda dinilai rendah hati, padahal

Anda mungkin memiliki motif tersembunyi. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN

bercirikan KECERDASAN.

Page 11: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

8. Jangan kotori tanganmu

Tangan Anda harus tetap bersih, tidak terkotori oleh kesalahan dan perbuatan

buruk. Tidak mengapa sekali waktu dalam keadaan terdesak Anda

mengkambinghitamkan orang lain. Tetapi ingat, itu sedikit menyalahi prinsip utama

kegiatan intelejen yaitu kecerdasan. Oleh karena itu ketika Anda harus

mengkambinghitamkan orang lain, Anda harus yakin, bahwa tak ada seorangpun

yang akan meneror atau menjadi pematah apologia Anda. Jangan sendirian ketika

menjadi sasaran tembak, libatkan orang lain, untuk mendesepsikan atau membuat

kabur kesalahan anda. Kalau Anda susah mengelak dari tuduhan kesalahan,

buatlah orang lain merasa ragu atau setidaknya memaklumi. Jangan menghiba

belas kasihan orang lain, karena itu membuat Anda kelihatan cengeng, dan cengeng

membuat orang sekitar Anda kesal. Lakukan segala hal yang aman dan

menyenangkan sendirian, dan lakukan segala hal yang tidak menyenangkan lewat

pelibatan orang lain atau pihak ketiga. Dengan mengikuti jalur pertama maka Anda

akan mendapatkan kemurahan hati orang lain, dan dengan jalur kedua Anda bisa

menghindari kecurigaan dan dendam. Masalah-masalah seringkali ditindaklanjuti

dengan pujian dan celaan. Biarlah hanya hal-hal baik yang berasal dari Anda dan

hanya hal-hal buruk yang berasal dari orang lain. Ingatlah bahwa gerakan

INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

9. Pilihlah waktu yang tepat

Sesungguhnya kegiatan intelejen tidak mengenal waktu, karena berjalan simultan

dan terus menerus. Bagi intelejen setiap waktu adalah peluang. Hanya saja, seorang

intelejen tidak harus terus menerus berada disekitar sasaran. Pilihlah mana yang

harus di ikuti dengan cermat, dan mana yang cukup dimonitor saja. Karena

disamping tugas kepolisian, seorang intelejen juga perlu mengurus keluarganya, dan

hal-hal kehidupan pribadi dan sosialnya. Ini semua amat penting diperhatikan oleh

seorang intelejen agar kehidupannya seimbang dan berada dalam emosi yang juga

seimbang. Intelejen minded tidak menyaratkan bahwa seorang intelejen harus selalu

curiga, sehingga membuatnya sulit bergaul. Intelejen minded hanya menyaratkan

kecerdasan dan pengendalian emosi dalam setiap sepak terjangnya agar apa yang

menjadi tujuannya yaitu informasi, dapat diperoleh dengan relative mudah dengan

Page 12: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

tetap menyembunyikan motif, kalau perlu juga identitasnnya. Ingatlah bahwa

gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

10. Aduk airnya ambil ikannya

Ini adalah cara kasar intelejen, namun tetap harus dilakukan dengan kecerdasan

dan pengendalian emosi yang prima. Mengaduk air adalah sama halnya

menciptakan asap, yaitu membuat sasaran kehilangan keseimbangan atau kabur

dalam melihat realita yang sebenarnya. Kunci pokok dari teknik ini adalah jangan

pernah meninggalkan jejak, kecuali apabila Anda mampu menciptakan alibi,

sehingga Anda bukanlah eksekutor dari permainan ini, tetapi pemantik yang Anda

perankan dari kejauhan atau melalui tangan orang lain, dimana orang lain tadi

terputus dalam rangkaian. Yang dimaksud meninggalkan jejak tidak hanya menunjuk

tempat tetapi juga bisa berarti suatu rangkaian peristiwa dimana Anda berada pada

salah satu tahapnya. Anda juga harus ingat, bahwa hanya menunggu waktu saja

sasaran akan tahu peran sebenarnya yang Anda mainkan. Secara manajemen

resiko intelejen, keberadaan Anda diseputar sasaran harus segera diganti oleh

seorang intelejen lainnya. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan

KECERDASAN.

11. Ciptakan jalan alternative

Menciptakan jalur alternative adalah sama dengan mengalihkan issue atau focus

perhatian, dengan maksud sasaran tidak akan tertarik atau perhatiannya akan

terbagi atau sama sekali teralih kepada permasalahan lain yang bukan gerakan

intelejen Anda. Atau juga bisa dimaknai bahwa ketika Anda melakukan gerakan

intinya, menunggu momentum adanya fenomena lain, atau keramaian yang mampu

memecah konsentrasi sasaran. Ingatlah salah satu idiom intelejen bahwa tempat

sembunyi yang paling aman adalah di keramaian. Bagi seorang intelejen, suasana

riuh dan gaduh adalah medium atau sarana yang paling nyaman untuk sembunyi.

Dan intensitas gerakan yang paling tinggi adalah manakala sasaran atau situasi

justru sedang lalai, baik lalai ketika riuh dan gaduh atau lalai ketika orang

mengabaikan keberadaan kita. Semakain banyak Anda mampu menciptakan jalan

alternative semakin besar kemampuan Anda untuk memecahkan konsentrasi, dan

itu artinya semakin besar peluang Anda untuk meningkatkan intensitas kegiatan

intelejen, dengan resiko kecil terbongkarnya misi Anda. Harus segera diingat, jangan

Page 13: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

sampai justru Anda sendiri yang terperangkap pada jalan alternative yang Anda buat

karena Anda sendiri kurang waspada. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN

bercirikan KECERDASAN.

12. Biarkan mereka mengemudi dan anda yang pegang petanya

Kemapuan membaca peta, tidak sama dengan menelusuri jalan utama, tetapi

sekaligus memberi peluang untuk mengetahui jalan lain yang Anda tidak lewati, dan

memperoleh informasi kisaran faktor-faktor yang mengelilingi keberadaan Anda,

sehingga Anda juga tahu mana yang bisa Anda masuki dan mana yang tidak perlu

Anda masuki. Anda juga bisa menjauhkan atau mengalihkan sasaran ke jalan yang

salah dari tujuan yang seharusnya. Karena Anda-lah pemegang peta jalan maka

Anda-pun punya peluang untuk membawa lawan Anda menjauh dari informasi yang

mereka butuhkan, dan intinya adalah, Anda bisa mengarahkan lawan pada jalan

yang salah atau buntu. Segera harus Anda ingat teknik membaca peta bukanlah

teknik menipu tetapi teknik mengulur waktu dengan melingkar-lingkar untuk

menciptakan kekesalan dan rasa putus asa pihak lawan, yaitu teman Anda sendiri,

yaitu sopir yang mengemudi. Anda bisa saja membawa si sopir kepada tujuan, tetapi

apabila segela sesuatunya sudah dalam kondisi aman, ketika Anda tiba. Ingatlah

bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

13. Biarkan mereka berkonflik

Ketika sasaran Anda sedang mengalami konflik, maka Anda bisa datang sebagai

juru damai yang agung, tetapi Anda juga bisa jadi kompor pemanas yang handal.

Tetapi ingat bahwa intelejen adalah kecerdasan, oleh karena itu pilihan yang paling

utama adalah, jadilah seorang juru damai yang agung. Bersikaplah tulus dan penuh

antausias, maka hal ini akan membuat sasaran atau lawan begitu tergantung pada

Anda. Mintalah mereka untuk saling terbuka sebagai awal dari rekonsiliasi, sambil

sesekali anda menyakinkan bahwa jangan sampai pihak lain mengambil untung,

padahal sejatinya Anda-lah yang sedang mengambil untung. Alih-alih menjadi

pengkhotbah Anda bisa memainkan emosi mereka dan kalau perlu biarkan konflik

terus terjadi, bahkan kalau sangat diperlukan Anda bisa menjadi kompor yang

panas. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

Tulisan ini bukan hendak menggurui bagi kawan-kawan yang seumur hidupnya

mengabdi didunia intelejen, tetapi secara akademis dan moral, maka sesungguhnya

Page 14: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

dunia intelejen adalah lapangan yang terbuka untuk dijelajahi oleh siapa saja yang

tertarik dan menyukainya, karena literatur tersebar dan terbuka bagi siapa saja yang

ingin mengakrabinya. Salah satu literatur intelejen rujukan bagi siapa saja (termasuk

mereka yang tidak bekerja di dalam komunitas intelejen) adalah berbuatlah

sebagaimana 13 peringatan intelejen sejati berbuat, maka Anda akan mendapatkan

ilmu intelejen yang sesungguhnya dan Anda akan menjadi lebih hebat dari diri Anda

saat ini.

http://polisi-sholeh.blogspot.com/2008/09/intelkam_25.html

==========

kresna sebagai logo intelkam polri

Dalam aksara Dewanagari, kṛṣṇa ditulis कृ� ष्ण (dibaca [ˈkrP ʂɳə]).

Dalam aksara Jawa dan Bali, huruf vokal �ृ (Alfabet Fonetis Internasional) tersebut

dialihaksarakan sebagai Pa cerek (Bali: Ra repa) yang melambangkan bunyi /rə/

daripada /rP / (ditulis dengan huruf Latin "Re"), karena bunyi /rP / tidak terdapat dalam

bahasa Jawa dan Bali. Maka dari itu kata कृ� ष्ण dialihaksarakan menjadi "Kresna"

(dibaca [ˈkrəsna]).

Kata kṛṣṇa dalam bahasa Sanskerta pada dasarnya merupakan kata sifat yang

berarti "hitam", "gelap" atau "biru tua". Kata tersebut berhubungan dengan kata

čьrnъ (crn, 'hitam') dalam rumpun bahasa Slavia. Sebagai kata benda feminin, kata

kṛṣṇā digunakan dengan makna "malam, hitam, kegelapan" dalam kitab suci

Regweda, dan sebagai iblis atau jiwa kegelapan dalam mandala (bab) IV Regweda.

Untuk nama diri, kata Kṛṣṇa muncul dalam mandala VIII sebagai nama seorang

penyair. Sebagai salah satu nama Wisnu, kata "Kṛṣṇa" terdaftar sebagai nama ke-57

dalam kitab Wisnu Sahasranama (Seribu Nama Wisnu). Berdasarkan nama

tersebut, Kresna seringkali digambarkan dalam arca dengan kulit hitam maupun

biru.

Kresna juga dikenal dengan berbagai macam nama, julukan, dan gelar, yang

mencerminkan berbagai atribut dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Dalam kitab

Mahabarata dan Bhagawadgita, Kresna disebut dengan berbagai nama, sesuai

karakteristiknya. Beberapa nama tersebut diantaranya: Acyuta (yang kekal; teguh);

Page 15: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

Arisudana (penghancur musuh); Bagawan (Yang Mahakuasa); Gopala (pelindung

sapi); Gowinda (penggembala sapi); Hresikesa (penguasa indria); Janardana (juru

selamat umat manusia); Kesawa (yang berambut indah); Kesinisudana (pembunuh

raksasa Kesi); Madawa (suami dewi keberuntungan); Madusudana (pembunuh

raksasa Madhu); Mahabahu (yang berlengan perkasa); Mahayogi (rohaniwan

agung); Purusottama (manusia utama, yang berkepribadian paling baik); Warsneya

(keturunan Wresni); Basudewa; Wisnu; Yadawa (keturunan Yadu); Yogeswara

(penguasa segala kekuatan batin).

Di antara berbagai namanya, yang terkenal adalah Gowinda, "penggembala sapi",

atau Gopala, "pelindung para sapi", merujuk kepada pengalaman masa kecil Kresna

di Braj. Beberapa nama lainnya dianggap penting bagi wilayah tertentu; misalnya,

Jagatnata (penguasa alam semesta), terkenal di Puri, India Timur.

===============

Peran Intelkam Dalam Mensukseskan Pemilu 2014 Menyambut HUT

Bhayangkara ke-67

DALAM menegakan hukum dan keamanan serta ketentraman dalam negeri peran

Intelejen Kepolisian yang dikenal dengan Intelkam  tidak dapat dipisahkan. “Intelejen

ada seumur dengan keberadaan manusia,” idiom ini menjadi satu pembenaran bagi

banyak lembaga intelejen untuk menegaskan keberadaanya.

Intelejen Kepolisian (Intelkam) dilambangkan sebagai Kresna seorang ksatrya yang

telah memahami dan mengamalkan makna yang terkandung dalam asthabrata.

Artinya ia memiliki sifat delapan dewa yang mencerminkan kelebihan dan kehebatan

para pemimpin atau pelindung dunia. Kresna berjiwa jujur, membela kebenaran dan

keadilan. Sikap Kresna mencerminkan sifat-sifat ambek paramarta, ambek

pinandhita dan ambek binathara. Begitulah sikap seorang intelkam diwujudkan bagai

Krisna.

Dalam konteks sejarah Indonesia keberadaan intelejen sudah ada pada jaman

kerajaan majapahit yang digunakan oleh pendiri Bhayangkara Mahapatih Gajah

Mada dengan sebutan Telik Sandi. Telik Sandi pada waktu itu berfungsi menjadi

mata-mata kerajaan untuk mengawasi kerajaan lain.

Pada saat ini fungsi intelkam sudah sangat jauh berkembang cakupannya yaitu

IPOLEKSOSBUDHANKAM seperti:

Penyelidikan

Page 16: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan

Pengamatan yang terjadi dimasyarakat

Deteksi, Identifikasi, asesment acaman terhadap kamtibmas

Pengamanan agar terciptanya kamtibmas

Pengalanggan, dalam hal mendukung tugas-tugas kamtibmas

Bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi intelejen dalam bidang keamanan

bagi kepentingan pelaksanaan tugas operasional dan manajemen Polri maupun

guna mendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dalam rangka

mewujudkan keamanan dalam negeri menurut perkap no. 21 tahun 2010.

Dalam menyambut HUT Bhayangkara ke 67, Intelejen Polri harus dapat lebih

berperan aktif terutama dalam mensukseskan Pemilu 2014 dimana ada beberapa

hal yang menjadi perhatian guna meningkatkan peran Inteljen Kepolisian:

Struktur organisasi disusun secara profesional dan terperinci mencakup

semua sasaran tugas poko yang diberikan UUD dan UU lainya. Dengan

demikian maka Intelejen Kepolisian akan tampak disemua lini tugas pokok

Kepolisian, sebagai Pengamanan, Pelindung, Pengayom, Pelayan

Masyarakat dan sebagai alat Negara Penegak hukum, serta

bertanggungjawab dalam keamanan dalam Negeri

Intelejen Kepolisian tetap berpegang kepada kegiatan berupa, Penyelidikan,

Pengamanan dan Pengalangan terhadap semua lini tugas pokok Kepolisian,

yang diberikan oleh UUD dan UU

SDM Intelejen haruslah ditata secara Profesional dan Proposional

Intelejen Kepolisian harus didukung Anggaran yang cukup, guna mendukung

Tugas Pokoknya

Semoga apa yang menjadi tema HUT Bhayangkara ke -67 tahun 2013 “

SINERGITAS KEMITRAAN DAN ANTI KKN, WUJUDKAN PELAYAN PRIMA,

GAKKUM DAN KAMDAGRI MANTAP SUKSESKAN PEMILU 2014” Intelejen

Kepolisian (Intelkam) Republik Indonesia dapat beperan aktif mewujudkan dan

melaksanakannya sebagaimana diamatkan dalam UUD 45 Pasal 30 Ayat (4) yang

menyebutkan “ KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA sebagai alat

negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas

melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakkan hukum.”

*Penulis adalah Kepala Perwakilan Buser Kriminal Provinsi Bali

Page 17: Tugas Pokok Dan Fungsi Intelijen Keamanan