TUGAS POKOK BAPPEDA DALAM SISTEM …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29733/4/Chapter...
Click here to load reader
Transcript of TUGAS POKOK BAPPEDA DALAM SISTEM …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29733/4/Chapter...
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu diantara negara-negara yang sedang berkembang adalah Negara Republik
Indonesia. Negara Republik Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan
pembangunan disegala bidang dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional yaitu untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial, sesuai dengan yang disebut
dalam Pembukaan UUD 1945.
Pembangunan yang dimaksud bukan saja pembangunan berbentuk fisik tetapi
mencakup pembangunan mental bangsa. Pembangunan tersebut tidak mungkin berjalan
lancar sesuai dengan yang diharapkan apabila sistem pemerintahan tidak dibenahi
sedemikian rupa. Karena dengan sistem pemerintahan yang baik dan teraturlah
pembangunan dapat terlaksana.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara
kepulauan yang terdiri dari 13 ribu pulau, yang berjejer dari Sabang sampai Merauke.
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan
daerah.1 Maka untuk menjangkau seluruh pelosok tanah air supaya pembangunan itu dapat
merata perlu dicari bentuk yang cocok dan serasi sesuai dengan kebutuhan daerah.
Oleh karena itu, maka yang sangat penting di perhatikan oleh pemerintah adalah
------------------------------- 1. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Bab I Pasal 2 (1).
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan pembangunan di setiap daerah, baik di pusat maupun di daerah khususnya
daerah pedesaan. Sebab kita lihat sesuai dengan pengumuman dari BAPPENAS bahwa
masih banyak desa miskin dan desa tertinggal di seluruh pelosok tanah air.
Memang sudah hal yang wajar apabila pemerintah saat ini lebih memfokuskan
pelaksanaan pembangunan di daerah-daerah khususnya daerah kabupaten untuk memacu
pembangunan daerah yang masih tertinggal.
Alasan Pemerintah juga menyadari hal ini, terbukti dengan program pemerintah
yang akhir-akhir ini lebih menitik beratkan pelaksanaan pembangunan di daerah Kabupaten
sampai dengan pedesaan yang disesuaikan dengan tujuan pemberian otonomi daerah yang
diatur dalam undang-undang nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di
daerah, lalu disempurnakan dengan UU Nomor 22 tahun 1999 dan sekarang di mutakhirkan
dengan keluar nya UU No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. dimana melalui
Undang-undang tersebut diharapkan bahwa Pemerintahan daerah khususnya pemerintahan
Kabupaten akan berperan aktif melaksanakan tugas-tugas pemerintahan maupun tugas
pelaksanaan pembangunan disegala bidang.
Sesuai dengan ketetapan MPR No.IV tahun 1973 bahwa dalam rangka usaha
peningkatan keselarasan dan keseimbangan antara pembangunan sektoral dan
pembangunan daerah. Dan dalam rangka usaha menjamin laju perkembangan dan
kesinambungan di daerah, diperlukan adanya perencanaan yang menyeluruh, terarah dan
terpadu.2)
-----------------------------------
2. DR.M.Solly Lubis,SH,Perkembangan Garis Politik dan Perundang-undangan Pemerintah Daerah,Alumni, Bandung,1983 Hal. 226.
Universitas Sumatera Utara
Mengingat hal tersebut maka salah satu upaya pemerintah dalam rangka memajukan
pembangunan di daerah adalah dengan membentuk suatu badan yang bertugas khusus
dalam perencanaan pembangunan yaitu melalui keputusan Presiden No.27 tahun 1980,
tentang pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang disingkat BAPPEDA
pada daerah tingkat I dan daerah tingkat II di seluruh tanah air.
Arah pembangunan yang terencana dengan baik dan dinamis sangat dipengaruhi
adanya peran serta masyarakat maupun unsur-unsur dalam masyarakat yang secara
langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini
jelas di atur dalam UU Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaa pembangunan
nasional yang menjelaskan bahwa tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan
rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintah/perangakat daerah dipusat dan daerah
dengan melibatkan masyarakat.
Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang adalah salah satu daerah di bawah naungan
Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara.
Sesuai dengan Keputusan Presiden No.27 tahun 1980 tentang Pembentukan
BAPPEDA Reublik Indonesia dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan
pembangunan nasional tersebut maka daerah tingkat II / Pemerintahan Kabupaten Deli
Serdang didalam melaksanakan pembangunan di daerah, terlebih dahulu direncanakan
supaya pembangunan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Oleh
karena itu maka pembentukan badan Perencanaan pembangunan di daerah Kabupaten Deli
Serdang sangat diperlukan dalam melaksanakan pembangunan secara merata dengan
Otonomi yang seluas-luasnya, yang di teruskan dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Deli Serdang No.5 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Oraganisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang. Badan perencanaan pembangunan daerah
ini mempunyai fungsi membantu kepala daerah dalam menentukan kebijaksanaan dibidang
perencanaan pembangunan daerah serta penilaian atas pelaksanaanya. Artinya untuk daerah
Kabupaten Deli Serdang berfungsi membantu Bupati dalam perencanaan pembangunan.
Peran serta masyarakat sebagai wujud dari keseriusan masyarakat mengawal
jalannya pembangunan perlu disertai dengan tersedianya ruang partisipasi publik dalam
memberikan masukan-masukan yang mencerminkan aspirasi masyarakat.
A. Latar Belakang.
Penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai pemerintahan integral dari sistem
pemerintahan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, secara historis telah
mengalami berbagai perubahan pada tatanan manajemen penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang ditandai dengan adanya penyempurnaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999, yang diteruskan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Hal ini tentunya menuntut sebuah konsekuensi yang mendorong terjadinya
perubahan dalam proses implementasi dengan prinsip otonomi seluas-luasnya di daerah.
Perubahan tersebut, selain tuntutan reformasi yang mengharuskan pemerintahan
lebih responsive, transparan, akuntabel, juga dipengaruhi oleh berbagai fenomena dan
desakan kebutuhan seiring dengan perkembangan dinamika organisasi publik dalam upaya
mengakomodasikan berbagai kebutuhan masyarakat serta upaya mengoptimalkan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Melaksanakan pembangunan bukanlah suatu pekerjanan yang cukup mudah, namun
sebaliknya adalah salah satu pekerjaan yang sangat berat dan sulit. Oleh sebab itu
Universitas Sumatera Utara
dibutuhkan tenaga dan pikiran yang benar-benar mampu dan sesuai dengan tugas dan
wewenang yang menjadi tanggung jawab nya, untuk itu dibutuhkan Orang-Orang yang
mempunyai dedikasi, kejujuran dan tanggung jawab akan pelaksanaan tugas dan wewenang
yang di emban oleh setiap penyelenggara pemerintahan di daerah maupun dipusat.
Supaya pembangunan bisa terlaksana secara menyeluruh terarah dan terpadu, maka
perlu adanya suatu perencanaan yang cukup matang yang disesuaikan dengan tujuan yang
ingin dicapai agar apa yang hendak dilaksanakan benar-benar dapat terwujud dengan baik.
Melihat begitu pentingnya peranan Bappeda tersebut sebagai badan yang turut aktif
membantu bupati kepala daerah dalam Perencanaan Pembanguan daerah, maka timbul
permasalahan bagi kita, sejauh mana kedudukan, tugas dan fungsi Bappeda PEMDA
kabupaten Deli Serdang dalam perencanaan pembangunan daerah ?
Tentu Perencanaan Pembangunan Daerah mestilah di sokong dengan implementasi
pemerintahan daerah yang merata dan berkesinambungan dengan Arah pembangunan yang
terencana dengan baik dan dinamis, tentunya juga tugas pokok dan fungsi lembaga
Bappeda mustilah konsisten dengan komitmen terhadap apa yang diamanatkan oleh
peraturan perundang–undangan yang berlaku, serta sangat dipengaruhi adanya peran serta
masyarakat maupun unsur-unsur dalam masyarakat yang secara langsung maupun tidak
langsung terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini jelas di atur dalam UU
Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional yang
menjelaskan bahwa tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan
oleh unsur penyelenggara pemerintah di pusat dan daerah dengan melibatkan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Peran serta masyarakat sebagai wujud dari keseriusan masyarakat mengawal
jalannya pembangunan perlu didukung dengan tersedianya ruang partisipasi public dalam
memberikan masukan-masukan yang mencerminkan aspirasi masyarakat.
Sebagaimana dipaparkan diatas, maka untuk meningkatkan kwaliatas inplementasi
pembangunan daerah di pemkab deli serdang, perlu juga di sokong dengan sumber daya
manusia (SDM) nya, yakni pegawai- pegawai yang ada pada jajaran bappeda itu sendiri
seputar tugas pokok dan fungsinya, hal ini bersentuhan dengan hasil yang akan dicapai ,
sebab SDM sangat lah berpengaruh , mengingat tanpa SDM maka suatu perencanaan dan
pembangunan takkan berjalan dengan sendirinya.
Tugas pokok dan fungsi bappeda deli serdang mustilah berperan aktif dalam
menjalankan wewenang nya sebagai lembaga non departemen langsung di bawah
koordinasi Bupati, hal ini ditekan kan karena mengingat pembangunan di wilayah daerah
pemerintahan deli serdang dirasakan belum maksimal dan merata.
Tentulah kurang maksimalnya kinerja bappeda PEMKAB Deli Serdang
dikarenakan sumber daya manusia atau aparat Bappeda yang tidak kompeten dalam
melakukan tugas pokok dan fungsinya dengan benar sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, seperti disinyalir KKN (korupsi, Kolusi,Nepotisme) yang belum
juga bisa di hapus dalam implementasi pembangunan. Dan yang patut di sayang kan
terjadinya kareana tingkah laku PNS yang tidak disiplin. Untuk itu perlu kita ketahui apa
arti dari pada tugas pokok yang sebenarnya beserta prosedur yang benar dan sesuai dengan
peraturan perundang –undangan yang berlaku.
Untuk itu mka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 43 Tahun 1999
tentang kepegawaian dan beberapa peraturan-peraturan pendamoing untuk mengefektifkan
tugas dan kedisiplinan pegawai khususnya di Bappeda.
Universitas Sumatera Utara
Melaksanakan pembangunan bukanlah suatu pekerjanan yang cukup mudah, namun
sebaliknya adalah salah satu pekerjaan yang sangat berat dan sulit. Oleh sebab itu
dibutuhkan tenaga dan pikiran yang benar-benar mampu, serta dibutuhkan orang-orang
yang mempunyai dedikasi, kejujuran dan tanggung jawab akan pelaksanaan tugasnya.
Supaya pembangunan bisa terlaksana secara menyeluruh terarah dan terpadu, maka
perlu adanya suatu perencanaan yang cukup matang yang disesuaikan dengan tujuan yang
ingin dicapai agar apa yang hendak dilaksanakan benar-benar dapat terwujud dengan baik.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang di uraikan diatas maka skripsi yang berjudul “
Tugas Pokok BAPPEDA Dalam Sistem Pemerintahan Daerah (Studi di Kabupaten Deli
Serdang) akan dibatasi dalam permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kedudukan, tugas pokok dan fungsi Bappeda Pemerintahan Kabupaten
Deli Serdang dalam perencanaan pembangunan daerah?
2. Sejauh manakah implementasi Badan Pembangaunan Daerah (BAPPEDA)
Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang dalam melaksanakan tugas wewenang nya ?
3. Apa sajakah hambatan dari tugas Bappeda dalam perencanaan dan proses
pembangunan Kabupaten Deli Serdang ?
C. Tujuan Dan Manfaaat Penulisan.
1. Tujuan Penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian merupakan suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah untuk dapat
menemukan, mengembangkan serta menguji kebenaran ilmu pengetahuan. Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan untuk :
a. Untuk mengetahui kedudukan, tugas pokok dan fungsi Bappeda Pemerintahan
Kabupaten Deli Serdang dalam perencanaan pembangunan daerah.
b. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi Bappeda Pemerintahan Kabupaten Deli
Serdang dalam pelaksanaan tugas dan wewenang nya, dan
c. hambatan apa saja dari tugas Bappeda dalam perencanaan, proses pembangunan
Kabupaten Deli Serdang .
2. Kegunaan Penelitian.
Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah :
a. Secara teoritis
Dalam penelitian ini di harapkan agar hasil penelitian nantinya dapat memberikan
ataupun menambah pengetahuan terutama dalam hukum Administrasi Negara mengenai
masalah – masalah yang berkaitan dengan Tugas Pokok BAPPEDA dalam sistim
Pemerintahan Daerah.
b. Secara Praktis
Bagi Pemerintahan Daerah penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau
menambah pengetahuan tentang hal – hal yang berhubungan dengan tugas dan fungsi
Bappeda di daerah.
Universitas Sumatera Utara
D. Keaslian Penulisan.
Adapun judul penulisan ini adalah Tugas Pokok BAPPEDA Dalam Sistem
Pemerintahan Daerah (Studi di Kabupaten Deli Serdang), judul skripsi ini belum pernah di
tulis dan diteliti dalam bentuk yang sama dengan Mahasiswa di Fakultas Hukum Sumatera
Utara. Dengan demikian keaslian dari skripsi ini dapat di pertanggung-jawabkan secara
ilmiah.
E. Tinjauan Kepustakaan.
Untuk memberikan pengertian yang sesuai dengan yang di harapkan, terlebih
dahulu Penulis akan mencoba menguraikan pengertian dasar dari pokok bahasan skripsi ini
yang tela’ah dari aspek Hukum Administrasi Negara sebagai berikut :
1. Pengertian BAPPEDA.
Pembentukan BAPPEDA Republik Indonesia ditetapkan dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia No.27 Tahun 1980 tentang Pembentukan BAPPEDA R.I,
yang mana Bappeda mempunyai dua tingkat kedudukan. Yang pertama, Bappeda tingkat I
(sekarang Pemerintahan Provinsi) dan Bappeda tingkat II (sekarang Pemerintahan
Kabupaten/Kota).
BAPPEDA merupakan singkatan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
yang mana badan ini menurut aturan KEPRES No.27 Tahun 1980 , dalam Bab I bahwa
badan ini adalah Badan Staf yang langsung dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah. Dimana Bappeda berperan sebagai pembantu kepala daerah dalam menentukan
kebijakan di bidang perencanaan pembangunan daerah.3
---------------------------- 3. KEPRES No.27 Tahun 1980 tentang Pembentukan BAPPEDA Republik Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menyempurnakan peraturan daerah khususnya dalam implementasi
pembangunan daerah yang merata berdasarkan prinsip otonomi yang seluas-luasnya maka
Pemerintah pun mengeluarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, yang mana dalam Pasal 23 di tegaskan sebagai
berikut :
“Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
tugas dan fungsi perencanaan pembangunan di Daerah Provinsi, Kabupaten, atau Kota
adalah kepala badan perencanaan pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Kepala
Bappeda.4
Dengan demikian Bappeda adalah Badan penyusun Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) didaerah baik dalam jangka panjang, jangka menengah maupun rencana
tahunan. Untuk lebih rincinya tentang pengertian BAPPEDA Republik Indonesia akan di
bahas di Bab II Tulisan/Skripsi ini.
2. Pengertian Pemerintahan Daerah.
Pemerintahan daerah diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang merupakan perubahan dari pada Undang-Undang No.22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah dan penyempurnaan dari undang-undang nomor 5
Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah yang tidak sesuai lagi dengan
perkembangan keadaan dan penyelenggaraan otonomi daerah.
Pengertian Pemerintah daerah diatur dalam Bab I pasal 1 (2) Undang-Undang No.32
Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang berbunyi :
---------------------------- 4. KEPRES No.27 Tahun 1980 tentang Pembentukan BAPPEDA Republik Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
“Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”
Sementara dalam pasal 1 ayat (5 dan 6) diterangkan pengertian otonomi dan daerah
otonom yakni : 5
“Otonomi adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. “
“Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.”
Pemerintahan Daerah terdiri dari Pemerintahan Provinsi sampai dengan
Pemerintahan desa yang mana memiliki hak otonomi daerah atas dasar perimbagan
keungan dengan asas desentralisasi dan dekonsentralisasi.
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah
otonomi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.6
----------------------------------------
5. Ibid. UU No. 32 Tahun 2004.
6. loc.Cit.
Universitas Sumatera Utara
Dekonsentralisasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintahan kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintahan dan atau perangkat pusat di daerah.7
F. Metode Pengumpulan Data
Dalam setiap penulisan karya ilmiah diperlukan metode-metode penulisan ilmiah
untuk kesempurnaan tulisan sehingga menjadi tulisan yang benar dan dapat dipertanggung
jawabkan. Dalam hal ini penulis menggunakan dua(2) metode pengumpulan data yaitu:
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Dalam metode ini penulis melakukan penelitian melalui kepustakaan dengan cara
membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan pokok permasalahan,-
peraturan perundang-undangan yang dianggap relevan serta mendukung kesempurnaan
skripsi ini. Data tersebut penulis uji dengan penelitian di lapangan agar mengetahui lebih
mendalam tentang permasalahannya.
2. Penelitian Lapangan (Field Reseach)
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dari kantor Pemerintahan Daerah
Kabupaten Deli Serdang yang merupakan objek dari pembahasan penulisan ilmiah ini.
---------------------------------------
7. loc.Cit.
Universitas Sumatera Utara
Penulis secara langsung terjun kelapangan dan langsung mengadakan wawancara
dengan Kepala Bappeda di Kantor PEMKAB Kabupaten Deli Serdang serta meminta data-
data yang diperlukan. Dengan cara inilah Penulis mengumpulkan data guna melengkapi dan
mendukung uraian selanjutnya dalam penyelesaian skripsi ini.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memberikan gambaran umum tentang tulisan ini dan untuk memudahkan
pembaca untuk memahami pembahasan skripsi ini, maka sistematika penulisan disusun
sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini penulis mengemukakan mengenai latar belakang, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan
pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Umum Tentang Perencanaan Pembangunan Daerah
Dalam bab ini penulis menguraikan lebih lugas tentang Pengertian
Perencanaan Pembangunan Daerah, Latar belakang terbentuknya Badan
Pembangunan Daerah, Kedudukan, fungsi dan tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Manfaat Rencana Pembanguanan Daerah.
Bab III : Tinjauan Mengenai Pembentukan BAPPEDA di Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
Pada bab ini penulis mencoba menguraikan Latar belakang dan proses
pembentukan BAPPEDA di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, Struktur
organisasi BAPPEDA Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, Peranan
BAPPEDA Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang.
Bab IV : Tugas Pokok Dan Implementasi Tugas BAPPEDA Dalam Perencanaan Dan
Proses Pembangunan Kabupaten Deli Serdang.
Tugas dan tanggung jawab BAPPEDA Pemerintahan Kabupaten Deli
Serdang, Rencana Pembangunan Kabupaten Deli Serdang, Rencana Umum
Tata Ruang kabupaten Deli Serdang, Koordinasi BAPPEDA Pemerintahan
Kabupaten Deli Serdang dengan Instansi Vertikal Lain nya, Hambatan
dalam Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten Deli Serdang.
Bab V : Penutup
Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan-kesimpulan atas
pembahasan tulisan ini, yang merupakan jawaban dari permasalahan yang
ada, selanjutnya penulis akan memberikan saran-saran sebagai sumbangan
penulisan atau pendapat yang mungkin bermanfaat dalam peningkatan
kinerja BAPPEDA khususnya di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara