Tugas Peta Konsep
-
Upload
restiana-jayanty -
Category
Documents
-
view
44 -
download
1
Transcript of Tugas Peta Konsep
TUGAS PETA KONSEP DAN PETA KOMPETENSI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PPPP Fisika
Dosen Pengampu : Dra. Rini Budiharti, M.Pd
Disusun oleh:
Tyas Nisa Fadilah
K2311078
PENDIDIKAN FISIKA 2011 B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
PETA KONSEP
dapat diukur dengandapat diukur
dengan
dapat diukur dengan
persamaannya
persamaannya
mempunyai hubungan
mempunyai hubungan
terdiri atas
dipengaruhi oleh
dapat disusun secara
persamaannya
berlakumempunyaiterdiri atas
Rangkaian Listrik Arus Searah
Rangkaian Tertutup
Rangkaian Terbuka
Besaran Listrik Hukum
Ohm
Kuat Arus Listrik (I)
Beda Potensial (V)
Hambatan (R)
Seri
Paralel
Panjang kawat penghantar (l)
Luas Penampang kawat (A)
Jenis kawat penghantar ()
I=V/R
R= L/A
Hukum Kirchoff
Hambatan Pengganti Seri
Rs= R1+R2+...+Rn
Hambatan Pengganti paralel
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +...+1/Rn Hukum I Kirchoff
Imasuk = Ikeluar
Hukum II Kirchoff
E = (IR)
terdiri atas
voltmeter amperemeterohmmeter
MISKONSEPSI
1. Rangkaian Hambatan Seri
Rangkaian seri berarti sambungan antara ujung komponen satu dengan pangkal
komponen lain secara berurutan. Contoh rangkaian hambatan seri ini dapat dilihat
pada Gambar dibawah ini :
Arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir. Pada rangkaian hambatan seri,
muatan-muatan itu akan mengalir melalui semua hambatannya secara bergantian.
Berarti muatan yang melalui R1, R2 dan R3 akan sama dan kuat arusnya secara otomatis
harus sama. Karena I sama maka sesuai hukum Ohm dapat diketahui bahwa beda
potensial ujung-ujung hambatan akan sebanding dengan besarnya R.
V ~ R
Pada tiap-tiap hambatan memiliki beda potensial V1, V2 dan V3. Karena
sumbernya E maka jumlah V1 + V2 + V3 haruslah sama dengan E. Sifat inilah yang di
kenal sebagai pembagi tegangan.
Dari penjelasan di atas dapat dirumuskan dua sifat rangkaian R seri sebagai berikut.
I1 = I2 = I3
E = V1 + V2 + V3
Beberapa hambatan yang diseri dapat diganti dengan satu hambatan. Besarnya
hambatan itu dapat diturunkan dengan membagi persamaan beda potensial dengan
kuat arus (I sama).
E = V1 + V2 + V3
Rs = R1 + R2 + R3
Miskonsepsi yang mungkin terjadi pada materi ini adalah sebagai berikut :
Pada rangkaian seri, terang redupnya lampu, kuat arus, dan tegangan pada lampu
tergantung pada jauh dekatnya lampu (tahanan) tersebut terhadap kutub positif
baterai. Padahal, menurut model konsumsi arus, kuat arus listrik dalam rangkaian
seri berkurang pada setiap tahanan atau lampu. Jadi, sebagian arus diserap pada
setiap komponen rangkaian.
Pada rangkain seri, komponen yang diubah dalam suatu rangkaian hanya
mempengaruhi arus dalam komponen-komponen sesudahnya, dan tidak yang
sebelumnya. Padahal dalam rangkaian seri, jika salah satu komponen diubah,
maka akan mempengaruhi seluruh rangkaian.
2. Rangkaian Hambatan Paralel
Hambatan yang dirangkai paralel berarti ujungnya dihubungkan menjadi satu
dan pangkalnya juga menyatu. Contoh rangkaiannya seperti pada gambar berikut Pada
gambar diatas terlihat bahwa semua ujungnya dititik yang sama yaitu a dan b. Jika
diukur beda potensialnya tentunya akan memiliki hasil yang sama. Sifat arus yang
dimiliki untuk rangkaian paralel dapat dijelaskan sebagai berikut. Aliran muatan dapat
diibaratkan dengan aliran air dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Jika ada
percabangan pada suatu titik maka aliran air itu akan terbagi. Besar aliran itu akan
disesuaikan dengan hambatan yang ada pada setiap cabang. Yang terpenting pada
pembagian itu adalah jumlah air yang terbagi harus sama dengan jumlah bagian-
bagiannya. Sifat aliran air ini dapat menjelaskan bahwa kuat arus yang terbagi pada
percabangan I harus sama dengan jumlah kuat arus setiap cabang ( I1 + I2 + I3 ). Sesuai
hukum Ohm maka kuat arus setiap cabang berbanding terbalik dengan hambatannya.
Dari penjelasan di atas dapat dituliskan dua sifat utama pada rangkaian
hambatan paralel pada gambar rangkaian diatas seperti berikut.
E = V1 = V2 = V3
I = I1 + I2 + I3
Sesuai dengan hambatan seri, pada beberapa hambatan yang di rangkai paralel
juga dapat diganti dengan satu hambatan. Hambatan itu dapat di tentukan dari
membagi persamaan kuat arus dengan besar potensial pada kedua massa seperti
berikut.
I = I1 + I2 + I3
Miskonsepsi yang mungkin terjadi pada materi ini adalah sebagai berikut :
Pada rangkaian paralel, jika ada dua lampu, dan salah satu lampu dicabut, maka
lampu yang lainnya akan menyala lebih terang.
Siswa lebih cenderung menggunakan arus listrik daripada beda potensial dalam
analisis rangkaian listrik. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan, karena
sesungguhnya beda potensial yang menyebabkan arus listrik, bukan sebaliknya.