Tugas Perkembangan Remaja

12
f. Memilih dan Mempersiapkan Karier (Pekerjaan) 1. Hakikat dan tugas perkembangan. Tujuan tugas ini adalah a) Memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya b) Mempersiapkan diri memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki pekerjaan tersebut 2. Dasar biologis. Pada usia 18 tahun, remaja sudah memiliki ukuran dan kekuatan fisik yang matang, sehingga memudahkannya untuk mempelajari ketrerampilan atau keahlian yang dituntut oleh suatu pekerjaan tersebut. 3. Dasar psikologis. Studi tentang minat remaja, menunjukan bahwa perencanaan dan perlu persiapan pekerjaan merupakan minat (interes)-nya yang pokok, baik remaja pria maupun wanita yang berusia 15-20 tahun Allizabeth B. Hurlock (1981) mengemukakan bahwa anak sekolah menengah atas (SMA) mulai memikirkan masa depan mereka sungguh-sungguh. Anak lali-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dalam hal pekerjaan dibandingkan dengan anak perempuan yang memandang pekerjaan sebagai pengisi waktu sebelum menikah g. Mempersiapkan Pernikahan dan Hidup Berkeluarga Kecenderungan kawin muda menyebabkan persiapan perkawinan merupakan tugas perkembangan yang paling penting dalam tahun- tahun remaja. Meskipun tabu sosial mengenai perilaku seksual

description

PPD Tugas perkembangan remaja

Transcript of Tugas Perkembangan Remaja

f. Memilih dan Mempersiapkan Karier (Pekerjaan)1. Hakikat dan tugas perkembangan. Tujuan tugas ini adalaha) Memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannyab) Mempersiapkan diri memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki pekerjaan tersebut2. Dasar biologis. Pada usia 18 tahun, remaja sudah memiliki ukuran dan kekuatan fisik yang matang, sehingga memudahkannya untuk mempelajari ketrerampilan atau keahlian yang dituntut oleh suatu pekerjaan tersebut.3. Dasar psikologis. Studi tentang minat remaja, menunjukan bahwa perencanaan dan perlu persiapan pekerjaan merupakan minat (interes)-nya yang pokok, baik remaja pria maupun wanita yang berusia 15-20 tahunAllizabeth B. Hurlock (1981) mengemukakan bahwa anak sekolah menengah atas (SMA) mulai memikirkan masa depan mereka sungguh-sungguh. Anak lali-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dalam hal pekerjaan dibandingkan dengan anak perempuan yang memandang pekerjaan sebagai pengisi waktu sebelum menikahg. Mempersiapkan Pernikahan dan Hidup BerkeluargaKecenderungan kawin muda menyebabkan persiapan perkawinan merupakan tugas perkembangan yang paling penting dalam tahun-tahun remaja. Meskipun tabu sosial mengenai perilaku seksual yang berangsur-angsur mengendur dapat mempermudah persiapan perkawinan dalam aspek seksual, tetapi aspek perkawinan yang lain hanya sedikit dipersiapkan di rumah, di sekolah dan di perguruan tinggi. Dan lebih-lebih lagi persiapan tentang tugas-tugas dan tanggung jawab kehidupan keluarga. Kurangnya persiapan ini merupakan salah satu penyebab dari masalah yang tidak terselesaikan yang oleh remaja dibawa ke dalam masa dewasa.1. Hakikat tugas. Tujuan tugas ini adalah a) Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga, dan memiliki anakb) Memperoleh pengetahuan yang tepat tentang pengelolaan keluarga dan pemeliharaan anak2. Dasar biologis. Kematangan sexual yang normal mengahilkan daya Tarik yang kuat diantara dua jenis kelamin yang berbeda3. Dasar psikologis. Sikap remaja terhadap pernikahan ternyata beragam. Sebagian remaja bersifat antagonist (menentang) dan merasa takut, dan sebagian lainnya (mayoritas) menerima dengan sikap positif. Sikap remaja terhadap pernikahan ini dipengaruhi oleh pengalaman di lingkungan sosial. Terutama lingkungan keluarga. Penelitian tentang keberhasilan dan kebahagiaan dalam pernikahan yang dilakukan oleh Burges dan Cottrel, menunjukkan bahwa kebahagiaan pernikahan itu dipengaruhi oleh kesamaan latar belakang sosial dan kesamaan sikap dan daya tarik diri.4. Dasar kebudayaan. Pernikahan merupakan lembaga kehidupan sosial yang penting, karena melalui pernikahan umat manusia dapat terpelihara harkat dan martabatnya sebagai makhluk yang mulia dihadapan Allah SWTSecara teoritis, masa remaja dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase pertama adalah pubertas dan fase kedua adalah adolesens. Fase pertama menitikberatkan pada perkembangan fisik dan seksual, serta pengaruhnya terhadap gejala-gejala psikososial. Sedangkan fase kedua menitikberatkan pada aspek-aspek nilai, moral, pandangan hidup, dan hubungan kemasyarakatan. (Siti Rahayu Haditono, 1991).Berdasarkan pada pembagian masa remaja ke dalam dua fase tersebut, pembahasan tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga menitikberatkan pada masa remaja fase keduayaitu fase adolesens. Pada fase adolesens, tugas perkembangan yang berkaitan dengan kehidupan keluarga merupakan tugas yang sangat penting dan harus dapat diselesaikan dengan baik meskipun dirasakan sangat berat. Ini cukup beralasan karena selama tahun pertama dan kedua perkawinan, pasangan muda harus melakukan penyesuaian diri satu sama lain terhadap anggota keluarga masing-masing. Sementara itu ketegangan emosional masih sering timbul pada mereka.Dari sekian banyak masalah penyesuaian diri dalam kehidupan berkeluarga atau perkawinan, ada empat unsur utama yang paling penting bagi kebahagiaan perkawinan, yaitu :1. Penyesuaian dengan pasangan ;2. Penyesuaian seksual ;3. Penyesuaian keuangan ; dan4. Penyesuaian dengan pihak keluarga masing-masing.Berkaitan dengan empat penyesuaian diri remaja dalam kehidupan keluarga dan perkawinan, ada sejumlah faktor yang memengaruhinya, yaitu sebagai berikut :1. Faktor yang memengaruhi penyesuaian terhadap pasangan ialah konsep tentang pasangan yang ideal, pemenuhan kebutuhan, kesamaan latar belakang, minat, kepentingan bersama, kepuasan nilai, konsep peran, dan perubahan dalam pola hidup.2. Faktor penting yang memengaruhi penyesuaian seksual ialah perilaku seksual, pengalaman seksual masa lalu, dorongan seksual, pengalaman seksual martial awal, serta sikap terhadap penggunaan alat kontrasepsi.3. Faktor yang memengaruhi penyesuaian diri dengan pihak keluarga pasangan ialah seterotipe tradisional, keinginan untuk mandiri, fanatisme keluarga, mobilitas sosial, anggota keluarga berusia lanjut, dan bantuan keuangan untuk keluarga pasangan.Masih dalam konteks penyesuian diri dalam kehidupan berkeluarga dan perkawinan, ada sejumlah kriteria keberhasilan penyesuaian kehidupan berkeluarga dan perkawinan, yaitu :1. Kebahagiaan pasangan suami istri ;2. Hubungan yang baik antara anak dan orang tua ;3. Penyesuaian yang baik dari anak-anak ;4. Kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat;5. Kebersamaan ;6. Penyesuaian yang baik dalam masalah keuangan ; dan7. Penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan.

h. Mengembangkan Ketrerampilan Intelektual dan Konsep-Konsep yang Diperlukan Bagi Warga NegaraSekolah dan pendidikan tinggi menekankan perkembangan keterampilan intelektual dan konsep yang penting bagi kecakapan sosial. Namun, hanya sedikit remaja yang mampu menggunakan keterampilan dan konsep ini dalam situasi praktis. Mereka yang aktif dalam berbagai aktivitas ekstrakurikuler menguasai praktek demikian namun mereka yang tidak aktif karena harus bekerja setelah sekolah atau karena tidak diterima oleh teman-teman- tidak memperoleh kesempatan ini.1. Tugas perkembangan ini bertujuan:a) Mengembangkan konsep-konsep hukum, pemerintahan, ekonomi, politik, geografi, hakikat manusai dan lembaga-lembaga sosial yang cocok dengan dunia modernb) Mengembangkan keterampilan berbahasa dan kemampuan nalar (berpikir) yang penting bagi upaya memecah masalah-masalah secara efektif2. Dasar biologis. System otak dan syaraf telah mencapai ukuran orang dewasa sekitar usia 14 tahun. Pertumbuhan otak itu lebih matang, stelah usia tersebut. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa usia dasar biologis bagi kemtangan mental disajikan atau disiapkan oleh usia 14 tahun.3. Dasar psikologis. Sebagai hasil perpaduan unsur-unsur pertumbuhan biologis dan keragaman pengalaman dengan lingkungan, remaja dapat mengembangkan kemampuan mentalnya. Keragaman individual dalam perkembangan mental menyebabkan keragaman dalam keterampilan.4. Dasar kebudayaan. Kehidupan modern telah meyebabkan berbagai masalah bagi individu. Kondisi ini mempersyaratkan atau menuntut individu agar memiliki kemampuan nalar atau berpikir yang tinggi, agar dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Remaja sebagai anggota masyarakat tidak lepas dari pengaruh ini, untuk itu mereka dituntut agar senantiasa mengembangkan kemampuan nalarnya tentang berbagai persoalan kehidupan, seperti agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial-budaya dan lingkungan hidup.i. Mencapai Tingkah Laku yang Bertanggung Jawab secara Sosial Erat masalahnya dengan masalah pengembangan nilai-nilai yang selaras dengan dunia nilai orang dewasa yang akan dimasuki, adalah tugas untuk mengembangkan perilaku sosial yang bertanggung jawab. Sebagian besar remaja ingin diterima oleh teman-teman sebaya, tetapi hal ini seringkali dianggap tidak bertanggung jawab. Misalnya, kalau menghadapi ujian, maka remaja harus memilih antara standar dewasa dan standar teman-teman.1. Hakikat tugas perkembangan. Tugas ini adalah a) Berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab sebagai msyarakatb) Memperhitungkan nilai-nilai sosial dalam tingkah lakunya2. Dsasar biologis. Tugas perkembangan ini tampaknya secara keseluruhan merupakan pengaruh masyarakat terhadap individu, meskipun begitu tidak memungkiri bahwa manusia memiliki dorongan sosial (social instinct) pendapat ini mengemukakan bahwa sikap altruis remaja merupakan sublimasi dari dorongan seks3. Dasar psikologis. Proses pengikatan individu kepada kelompok sosialnya telah berkembang sejakl lahir. Dia sejak dini belajar untuk merasakan kesejahteraan hidupnya dalam keluarga, juga belajar mengorbankan kesenangannya bagi kebaikan kelompok. Proses ini diperluas selama masa anak dan remaja. Anak belajar untuk melibatkan diri menjadi anggota kelompok sebayanya, dengan cara saling memberi dan meneriam (give and take)Remaja sudah siap untuk berafiliasi dengan masyarakat. Sehubungan dengan ini, remaja harus memiliki kesadaran berkorban dan memberikan penghargaan. Remaja harus berkorban untuk mencapai kebaikan, dan meghargai atau menghormati perilaku yang disetujui oleh masyarakat4. Dasar kebudayaan. Masyarakat modern kurang mempersiapkan upacara-upacara yang dapat menunjang perkembangan rasa tanggung jawab pada remaja, apabila dibandingkan dengan masyarakat primitive yang menetapkan remaja sebagai pewaris adat yang betangggung jawab atas keberlangsungan hidup sukunya.j. Memperoleh Seperangkat Nilai dan System Etika sebagai Petunjuk/Pembimbing dalam Bertingkah LakuSekolah dan pendidikan tinggi juga mencoba untuk membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan nilai-nilai dewasa; orang tua berperan banyak dalam perkembangan ini. Namun bila nilai-nilai dewasa bertentangan dengan nilai-nilai teman sebaya, maka remaja harus memilih yang terakhir bila mengharapkan dukungan teman-teman yang menentukan kehidupan sosial mereka.1. Hakikat tugas perkembangan. Tujuan tugas ini adalah:a) Membentuk seperangkat nilai yang mungkin dapat direalisasikanb) Mengembangkan kesadaran untuk merealisasikan niali-nilaic) Mengambangkan kesadaran akan hubungan dengan sesame manusia dan juga alam sebagai lingkungan tempat tinggalnyad) Memahami gambaran hidup dan nilai-nilai yang dimilikinya, sehingga hidup selaras (harmoni) dengan orang lain2. Dasar biologis tidak ada3. Dasar psikologis. Temuan hasil penelitian menunjukan bahwa remaja memiliki interes/minat atau perhatian terhadap masalah filosofis dan keagamaan. Nilai-nila- dasar tersebut terbentuk melalui pengalaman remaja di lingkungan keluarga dan kebudayaan. Proses pembentukannya sangat diperhatikan oleh orang-orang yang memiliki hubungan intensif dengan individu. Orang yang sangat berpengaruh pertama kali adalah ibu atau orang yang berperan seperti ibu4. Dasar kebudayaan. Setiap masyarakat mengembangkan suatu pandangan tentang hakikat dunia fisik dan manusia yang konsisten antara nilai-nilai dengan pandangan tentang dunia tersebut. Manusia modern dan pendidik modern dihadapkan kepada tugas untuk mengembangkan atau menemukan seperangkat nilai yang selaras dengan pengetahuan modern tentang hakikat dunia dan manusiak. Beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esaYang dimaksud adalah mencapai kematangan sikap, kebiasaan dan pengembangan wawasan dalam mengamalakan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa dalam kehidupan sehari-hari, baik pribadi maupun sosialRANGKUMANSebagian besar remaja menghadapi tugas perkembangan sebagai suatu yang menantang, namun sebagian besar tidaklah tak dapat ditanggulangi. Galibnya, remaja sedang menguji kemerdekaan dirinya dari belenggu orangtuanya; namun mereka bukanlah, dan tidak ingin, secara total mandiri. Orangtua dan orang dewasa harus menyediakan suatu lingkungan yang mendukung untuk anak remaja yang sedang mencari dan menyelidiki identitas diri mereka. Orang tua dan orang dewasa kebanyakan berpegang teguh dalam prinsip. Remaja memerlukan orang tua untuk memainkan peran aktif di antara orang tua-orang tua yang masih hidup dan memiliki kemauan juga yang mungkin berbeda dari remaja. Bagaimanapun, orang dewasa harus menyediakan anak remaja beberapa ruang untuk bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan mereka sendiri serta bertanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan yang diambilnya. Ketika remaja membuat kesalahan atas keputusan yang diambil, mereka memerlukan dukungan dan bimbingan dari orang tua dan orang dewasa untuk membantu mereka untuk mengetahui dari pengalaman menghadapi sesuatu terkait dengan keputusan tersebut. Dengan mengetahui tugas perkembangan anak remaja, orang tua dan orang dewasa dapat membantu kekeliruan yang diperbuat oleh anak remaja menjadi peluang yang mampu meningkatkan penguasaan anak remaja atas ketrampilan hidup. Kadang-Kadang interaksi antar orangtua dan orang dewasa lain dengan anak remaja akan menjadi tantangan dan pertentangan yang tidak pasti, tetapi adalah penting bahwa orang tua dan orang dewasa tetap tabah dan memberi kepercayaan kepada anak remajanya serta yakin bahwa anaknya akan sanggup menyelesaikan segala urusan. Orang tua dan orang dewasa mempunyai sebuah peran yang penting untuk dilakukan dan diperkirakan mempunyai dampak positif bila secara tidak kentara mereka hidup di antara anak remajanya.Kompleksitas perubahan yang dihadapi individu mulai terasa pada dekade kedua ketika manusia hidup. Tentu saja, masa remaja ditandai oleh banyak perubahan biologi, phisik, emosional dan intelektual. Informasi dari rangkaian perubahan-perubahah dalam berbagai bidang tersebut akan menjadi petunjuk jalan (road map) untuk mengantisipasi dari anak remaja. Penggunaan petunjuk jalan ini, orang tua dan orang dewasa lain dapat mendukung anak remaja atas perjalanan mereka ke arah mencapai tujuan mereka, yakni menjadi orang dewasa yang produktif dan berkompeten.

Daftar PustakaYusuf, Syamsu. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.Ali, Mohammad. 1998. Psikologi Perkembangan: AksaraChasiyah, dkk. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Surakarta: FKIP UNSSunarto, Agung Hartono. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Dirjendikti Depdikbudhttp://lmupsikologi.wordpress.com/2009/12/11/tugas-perkembangan-remaja/ http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/tugas-tugas-perkembangan remaja.html http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html http://downixs.wordpress.com/2010/01/06/tugas-perkembanganremaja/#more-290 http://darsanaguru.blogspot.com/2008/03/perkembangan-psikologi-remaja.html