Tugas Perencanaan Munir

39
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan merupakan bagian dari suatu teknologi yang banyak di jumpai pada era globalisasi sekarang ini. Banyak atau sedikitnya teknologi yang terdapat pada suatu rancangan tergantung pada sederhana atau tidaknya bentuk serta mesin yang akan di buat, mesin tersebut semakin sederhana jika kontruksi atau pekerjaan mesin yang semakin sederhana pula. Pada jenis perancangan, kontruksi serta bentuk merupakan bagian terpenting pada perencanaan perancangan suatu mesin. Dimana mesin berfungsi untuk menghubungkan perangkat atau material menjadi sebuah gerak atau kerja dengan cara memutar poros lalu melalui perantara yang akan di gerakan. Dan dengan daya mesin yang telah di tentukan tersebut akan di dukung oleh perangkat kontruksi lainnya sehingga mesin bias berfungsi sesuai kebutuhannya dan bisa membantu serta 1

description

Tugas perencanaan

Transcript of Tugas Perencanaan Munir

Page 1: Tugas Perencanaan Munir

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perancangan merupakan bagian dari suatu teknologi yang banyak

di jumpai pada era globalisasi sekarang ini. Banyak atau sedikitnya

teknologi yang terdapat pada suatu rancangan tergantung pada sederhana

atau tidaknya bentuk serta mesin yang akan di buat, mesin tersebut

semakin sederhana jika kontruksi atau pekerjaan mesin yang semakin

sederhana pula.

Pada jenis perancangan, kontruksi serta bentuk merupakan bagian

terpenting pada perencanaan perancangan suatu mesin. Dimana mesin

berfungsi untuk menghubungkan perangkat atau material menjadi sebuah

gerak atau kerja dengan cara memutar poros lalu melalui perantara yang

akan di gerakan. Dan dengan daya mesin yang telah di tentukan tersebut

akan di dukung oleh perangkat kontruksi lainnya sehingga mesin bias

berfungsi sesuai kebutuhannya dan bisa membantu serta meringankan

pekerjaan manusia. Sehingga mesin telah banyak di gunakan dan di

kembangkan semakin maju.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa di dalam pekerjaan kita bisa

menggunakan bantuan suatu mesin, dan mesin ini yaitu untuk membantu

manusia, dalam perancangan ini pembuat tugas akan merencanakan suatu

mesin inovasi yang akan membantu manusia dalam pembuatan kelanting

atau juga disebut mesin penggilas singkong

Mesin penggilas singkong ini menggunakan metode dengan cara

memutar suatu poros yang dimana poros itu terdapat suatu ulir yang akan

1

Page 2: Tugas Perencanaan Munir

2

menggilas singkong yang akan di remukan. Pemutar poros tersebut di

putar oleh suatu mesin yang bergerak dengan daya yang kuat untuk

meremukan singkong tersebut dengan pengaturan putar yang tepat.

Penggunaan metode mesin penggerak ini juga bisa menggunakan

mesin berkapasitas kecil atau sedang, karena penggilasan tidak begitu

besar.

Mesin penggilas singkong ini sangat efisien karena hanya dengan

menggunakan dynamo yang akan memutar poros penggilas, serta daya

yang di gunakan bisa dengan energy listrik. Selain itu alat ini juga praktis

karena tidak memakan banyak tempat karena bentuknya tidaklah terlalu

besar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana spesifikasi dari mesin pencetak kelanting yang nyaman bagi

pengunanya.

2. Bagaimana daya mesin penggilas yang efektif.

1.3 Tujuan perencanaan

1. Mengetahui berapa spesifikasi dari mesin pencetak kelanting yang nyaman

bagi pengunanya.

2. Mengetahui kekuatan maksimal, daya mesin serta mengetahui kekuatan

screw yang bekerja.

1.4 Batasan Masalah

1. Perencanaan ini akan membahas tentang “Perencanaan mesin kelanting

berkapasitas 20 m3/dt”.

2

Page 3: Tugas Perencanaan Munir

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Mesin

Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau

mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas

manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk,

mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang

melakukan tugas yang telah disetel. Mesin dalam bahasa Indonesia sering

pula disebut dengan sebutan pesawat, contoh pesawat telepon untuk

tejemahan bahasa Inggris telephone machine. Namun belakangan kata

pesawat cenderung mengarah ke kapal terbang.

Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum

adanya catatan tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan

mekanisme atau pesawat sederhana adalah sumber tenaga dan mungkin

pengoperasian yang bebas. Istilah mesin biasanya menunjuk ke bagian

yang bekerja bersama untuk melakukan kerja. Biasanya alat-alat ini

mengurangi intensitas gaya yang dilakukan, mengubah arah gaya, atau

mengubah suatu bentuk gerak atau energi ke bentuk lainnya.

2.2 Klasifikasi Motor Penggerak

Salah satu jenis penggerak mula adalah motor kalor dan juga biasa

disebut Motor Bakar. Adalah engine yang menggunakan energi panas untuk

melakukan proses pembakaran bahan bakar. Dan ada juga mesin yang

energinya menggunakan media listrik sebagai daya untuk menggerakan

mesin.

3

Page 4: Tugas Perencanaan Munir

4

Dan adapun fungsi serta tujuan mesin antara lain :

1. Untuk membantu pekerjaan manusia agar lebih efisien dan tepat

waktu.

2. Untuk mengetahui berapa spesifikasi yang tepat untuk mesin

tersebut.

3. Bisa mengetahui putaran serta tenaga yang di hasilkan oleh mesin

tersebut.

2.3 Jenis-jenis Mesin

2.3.1 Mesin pembakaran dalam

Adalah sebuah mesin yang sumber tenaganya berasal dari

pengembangan gas-gas panas bertekanan tinggi hasil pembakaran

campuran bahan bakar dan udara, yang berlangsung di dalam ruang

tertutup dalam mesin, yang disebut ruang bakar (combustion chamber).

Contoh :

1. Mesin bensin

2. Mesin Diesel

3. Four-stroke cycle

4. Two-stroke cycle

5. Mesin Wankel

6. Mesin Stirling

4

Page 5: Tugas Perencanaan Munir

5

Gambar 2.1 Mesin pembakaran dalam

2.3.2 Mesin pembakaran luar

Motor pembakaran luar adalah proses pembakaran bahan bakar

terjadi diluar motor itu, sehingga untuk melaksanakan pembakaran motor

tersendiri. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah

menjadi tenaga gerak, tetapi terlebh dulu melalui media penghantar, baru

kemudian diubah menjadi tenaga mekanik. Di dalam motor pembakaran

luar bahan bakarnya dibakar diruang pembakaran tersendiri dengan ketel

untuk menghasilkan uap, selanjutnya uap yang dihasilkan digunakan untuk

menggerakan sudut – sudut turbin. Jadi motor tidak digerakan oleh gas

yang terbakar, akan tetapi digarakan oleh uap air.

Contoh :

1. Mesin uap

2. Mesin Stirling

3. Fourstroke.

5

Page 6: Tugas Perencanaan Munir

6

Gambar 2.2 Mesin pembakaran luar

2.3.3 Mesin perkakas

Mesin perkakas adalah alat mekanis yang ditenagai, biasanya

digunakan untuk mempabrikasi komponen metal dari sebuah mesin. Kata

mesin perkakas biasanya digunakan untuk mesin yang digunakan tidak

dengan tenaga manusia , tetapi mereka bisa juga di gerakan oleh manusia

bila dirancang dengan tepat.

Contoh :

A. Konvensional :

1. Mesin bubut

2. Mesin frais

3. Mesin sekrap

4. Mesin tempa

B. Non-konvensional :

1. EDM

2. Wire-cut

3. Water jet

6

Page 7: Tugas Perencanaan Munir

7

Gambar 2.3 Mesin perkakas

2.3.4 Mesin Penggiling.

Adalah mesin yang di rancang utuk keperluan industri ataupun

membantu memudahkan manusia dalam pengerjaan ringan ataupun berat.

Dalam mesin penggiling ini tidaklah terlalu rumit ataupun banyak

kontruksi, ringan atau tidaknya kontruksi tergantung pada suatu

pengerjaanya. Mesin ini kebanyakan di gunakan dalam industri rumah

tangga karena bentuknya yang efisien serta mudah di gunakan. Berbeda

dengan yang di gunakan dalam industri besar, mesin yang di gunakan pun

lebih canggih serta ukurannya yang cukup besar, di karenakan dalam

pengerjaanya mesin tersebut di peruntukan memperkejakan dalam suatu

produk yang banyak.

7

Page 8: Tugas Perencanaan Munir

8

Gambar 2.4 Mesin Pencetak Kelanting

2.4 Bagaian-bagian Mesin Pencetak Kelanting

2.4.1 Kerangka

Beban adalah beratnya benda atau barang yang didukung oleh

suatu konstruksi atau bagan beban dan dapat dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu:

8

Page 9: Tugas Perencanaan Munir

9

1. Beban statis.

Beban statis berat suatu benda yang tidak bergerak dan tidak

berubah beratnya. Beratnya konstruksi yang mendukung itu termasuk

beban mati dan disebut berat sendiri dari pada berat konstruksi.

2. Beban dinamis.

Bebab dinamis adalah beban yang berubah tempatnya atau berubah

beratnya. Sebagai contoh beban hidup yaitu kendaraan atau orang yang

berjalan diatas sebuah jembatan, tekanan atap rumah atau bangunan.

Pada beban dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:

a) Beban terpusat atau beban titik.

Beban yang bertitik pusat di sebuah titik, misal: orang berdiri diatas

pilar pada atap rumah.

b) Beban terbagi.

Pada beban ini masih dikatakan sebagai beban terbagi rata dan beban

segitiga. Beban terbagi adalah beban yang terbagi pada bidang yang

cukup luas.

2.4.2 Poros

Poros adalah salah satu elemen mesin terpenting. Penggunaan poros

antaralain adalah meneruskan tenaga poros penggerak,poros penghubung

dan sebagainya. Definisi poros adalah sesuai dengan penggunaan dan

tujuan penggunaannya. Dibawah ini terdapat beberapa definisi dari poros :

1. Shaft, adalah poros yang ikut berputar untuk memindahkan daya dari

mesin ke mekanisme lainnya.

9

Page 10: Tugas Perencanaan Munir

10

2. Axle, adalah poros yang tetap tapi mekanismenya yang berputar pada

poros tersebut. Juga berfungsi sebagai pendukung.

3. Spindle, adalah poros pendek terdapat pada mesin perkakas dan

mampu/sangat aman terhadap momen bending.

4. Line shaft (disebut juga “power transmission shaft”) adalah suatu poros

yang langsung berhubungan dengan mekanisme yang bergerak dan

berfungsi memindahkan daya motor penggerak ke mekanisme tersebut.

5. Flexible shaft, adalah poros yang berfungsi memindahkan daya dari dua

mekanisme dimana perputaran poros membentuk sudut dengan poros

lainnya. Daya yang dipindahkan relative kecil.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan

poros antara lain :

1. Kekuatan poros

Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau bending

ataupun kombinisi antara keduanya. Kelelahan tumbukan atau pengaruh

konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil atau bila poros

memiliki alur pasak.

2. Kekakuan poros

Meskipun poros memiliki kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau

defleksi puntirannya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian

atau getaran dan suara. Oleh karena itu selain kekuatan, kekakuan poros

harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan

dilayani poros tersebut.

10

Page 11: Tugas Perencanaan Munir

11

3. Putaran kritis

adalah bila putaran suatu mesin dinaikan maka pada putaran tertentu

akan terjadi getaran yang besar. Sebaiknya direncanakan putaran

kerjanya lebih rendah dari putaran kritis.

4. Korosi

Bahan-bahan tahan korosi harus dipilih untuk poros propeller dan

pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang korosif.

5. Bahan poros

Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja yang ditarik dingin

dan difiris. Poros yang dipakai untuk putaran tinggi dan beban berat

umumnya terbuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang tahan

terhadap keausan.

Poros untuk meneruskan daya diklasifikasikan menurut

pembebanannya sebagai berikut :

1. Poros Transmisi

Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau lentur. Daya

ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi, puli sabuk

atau sproket, rantai dan lain-lain.

2. Poros Spindel

Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin

perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindel.

Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil

dan bentuk serta ukurannya harus teliti.

11

Page 12: Tugas Perencanaan Munir

12

3. Poros Gandar

Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana

tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh

berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur,

kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami

beban puntir juga.

Poros untuk umunya biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik

dingin dan difinis, baja karbon konstruksi (disebut bahan S-C) yang

dihasilkan dari ingot. Meskipun demikian bahan ini kelurusannya agak

kurang tetap dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang

seimbang misalnya bila diberi alur pasak, karena ada tegangan sisa

didalam terasnya. Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros

menjadi keras dan kekuatannya bertambah besar.

2.4.3 Sabuk Dan Puli

Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena

mudah penggunaannya dan harganya murah, tetapi sabuk ini sering terjadi

slip sehingga tidak dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang

tepat. Sabuk terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium.

Dalam gambar 2.7 diberikan berbagai proposi penampang sabuk-V yang

umum dipakai.

12

Page 13: Tugas Perencanaan Munir

13

Gambar 2.5 Ukuran penampang sabuk-V

Sabuk digunakan untuk mentransmisikan daya motor kebagian poros.

Pemilihan sabuk dan puli dilakukan agar tidak terjadinya kehilangan gaya-

gaya yang ditransmisikan

2.4.4 Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,

sehingga putaran atau gerakan bolak balik dapat berlangsung secara halus,

aman, dan panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk

memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik.

Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem

akan menurun atau tidak dapat bekerja secara semestinya. Jadi bantalan

dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan pondasi pada

gedung.

Klasifikasi Bantalan

1. Atas dasar gerakan bantalan terhadap poros

a) Bantalan Luncur. Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara

poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh

permukaan bantalan dengan perantara pelapisan pelumasan.

13

Page 14: Tugas Perencanaan Munir

14

b) Bantalan Gelinding. Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding

antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen

gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum dan rol bulat.

2. Atas dasar beban arah beban terhadap poros

a) Bantalan Radial. Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak

lurus sumbu poros

b) Bantalan Radial. Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu

poros.

c) Bantalan Gelinding Khusus. Bantalan ini dapat menumpu beban

yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros.

Bantalan yang digunakan adalah bantalan gelinding. Bantalan gelinding

mempunyai keuntungan dari segi gesekan gelinding yang sangat kecil

dibandingkan dengan bantalan luncur. Bantalan berfungsi sebagai dudukan

poros dan untuk mendukung poros akibat gaya tegangan sabuk dan beban

yang diberikan terhadap poros.

Gambar 2.6. Jenis–jenis bantalan gelinding

14

Page 15: Tugas Perencanaan Munir

15

Gambar 2.7 Sket bantalan

2.5 Perhitungan Pada Mesin Pencetak Kelanting

2.5.1 Perencanaan Daya Motor:

P = T . 2. π .n60 (Khurmi)

Keterangan:

P = Daya yang diperlukan (watt)

T = Torsi (N.m)

n = Putaran (Rpm)

15

Page 16: Tugas Perencanaan Munir

16

2.5.2 Analisa Kekuatan Poros Pada Motor

σa=

σ b

Sf 1 Sf 2

(sularso)

Keterangan:

σ b=¿¿ Pemilihan bahan pada tabel 1.1 Halaman 3 buku sularso

Sf 1 = Faktor keamanankelelahan puntir

Sf 2 = Faktor keamana untuk poros bertangga

2.5.3 Perhitungan Diameter Pada Poros Screw

ds2[5,1σa

x cb x kt xT 1]1 /¿3¿ (sularso)

Keterangan:

ds2 = Diameter poros yang di gerakan (mm)

cb = Beban lentur

kt = Momen puntir

T 1 = Momen rencana (kg.mm)

2.5.4 Perhitungan Tekanan Screw

Keterangan:

P = daya (watt)

ρ = tekanan (N/m2)

Q = kapasitas produksi m3/kg

16

Page 17: Tugas Perencanaan Munir

17

2.5.5 Perhitungan Puli

dk=d p+2x k (sularso)

Dk=D p+2 x k

Keterangan:

dk = Diameter puli kecil (mm)

Dk=¿Diameter puli besar (mm)

k = Ukuran puli-V tabel 5.2 (mm)

2.5.6 Panjang keliling sabuk

L = 2 x c +πn (dp + Dp) +

14 c (Dp- dp ) (sularso)

L = Panjang keliling sabuk

C = Jarak sumbu poros

Dp = Diameter lingkaran jarak bagi puli besar

dp = Diameter lingkaran jarak bagi puli kecil

2.5.7 Jarak sumbu poros

C = D p+d p

2(sularso)

Keterangan:

Dp = Diameter lingkaran jarak bagi puli besar (mm)

dp = Diameter lingkaran jarak bagi pulikecil (mm)

17

Page 18: Tugas Perencanaan Munir

18

2.5.8 Perhitungan Bantalan

Mt=F . f .(ds2

2) (Khurmi)

Keterangan:

Mt = Momen geser bantalan ( N.mm)

F = Gaya radial ( N )

f = Koefisien geser

ds2 = Diameter poros (mm)

Maka besar daya yang hilang adalah:

Keterangan:

Ploss = Daya hilang (Watt)

Mt = Momen geser bantalan (N.mm)

n = Putaran poros (rpm)

2.5.9 Kapasitas Produksi

Q = Pρ (Analisa Aritmatika)

Keterangan :

Q = Kapasitas Produksi (m3/dt)

P = Daya (Nm/dt ¿

ρ = Tekanan Screw (N /m 2❑)

18

Page 19: Tugas Perencanaan Munir

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengumpulan Data

Daya motor = 1 Hp

putaran motor penggerak = 1400 rpm

Poros pada motor penggerak berdiameter = 24 mm

3.2 Metode Penelitian

1. Analisis masalah

2. Kajian pustaka

3. Study lapangan

4. Penghitungan

5. Pembahasan

3.3 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 di Laboratorium Teknik Mesin

Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Metro.

3.4 Pengecekan Alat

1. Memastikan baut pengikat puli dalam sistem transmisi terpasang

dengan baik.

2. Memastikan puli dan sabuk terpasang dengan baik untuk menghindari

slip.

3. Menghidupkan motor listrik .

19

Page 20: Tugas Perencanaan Munir

20

4. Mengamati kerja listrik, poros, puli, bantalan, sabuk V, dan melihat

apakah semua komponen tersebut bekerja dengan baik.

5. Mengamati dan lihat dengan teliti putaran pulinya terjadi slipatau

sliding.

6. Menghitung kapasitas yang dihasilkan mesin permenit, perjam dan

seterusnya.

7. Bila semua komponen bekerja dengan baik dan sistem transmisi bisa

bekerja sehingga dapat mereduksi kecepatan dengan baik

3.5 Perakitan Komponen

Perakitan komponen ini dimaksud sebagai komponen transmisi yang

meliputi puli dan sabuk. Puli dengan diameter 3 inchi dipasang pada poros

motor penggerak, kemudian diikat dengan baut. Puli dengan diameter 10

inchi dipasang pada poros screw press diikat dengan menggunakan baut.

Menghubungkan komponen yang telah dirangkai pada dudukannya

masing-masing dan dihubungkan dengan menggunakan belt yang telah

direncanakan, seperti yang ditunjukan pada gambar 3.1.

20

Page 21: Tugas Perencanaan Munir

21

Gambar 3.1. Perangkaian komponen

21

Page 22: Tugas Perencanaan Munir

22

3.6 Gambar Mesin Pencetak Kelanting

Gambar 3.2 Sketsa Mesin pencetak kelanting

3.7 Prinsip Kerja Mesin

Prinsip kerja dari mesin ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap pertama singkong yang telah direbus dan sudah di tumbuk

dimasukkan ke corong pemasukkan.

2. Didalam corong pemasukan dilakukan pemasukan bahan baku secara

bertahap, masuk kedalam ruang rol gelinding. Hal ini perlu dilakukan

karena untuk menghindari penumpukan bahan baku pada saluran

pemasukan sehingga mengakibatkan berkurangnya tingkat efisiensi serta

terganggunya kinerja mesin.

3. singkong masuk kedalam penggiling rol. Didalam ruang rol bahan baku

akan dilumatkan dan akan tergilas oleh rol gelinding.

4. Selanjutnya singkong yang tertumbuk akan keluar melalui corong keluar.

5. Setelah proses pelumatan selesai, selanjutnya dilakukan pemotongan

dengan ukuran tertentu secara manual.

22

Page 23: Tugas Perencanaan Munir

23

BAB IV

ANALISA DAN PERHITUNGAN

4.1 Data Yang Di Rencanakan

Daya motor = 1 Hp

putaran motor penggerak = 1400 rpm

Poros pada motor penggerak berdiameter = 24 mm

4.2 Perhitungan

4.2.1 Perencanaan Daya Motor:

P = T . 2. π .n60 (Khurmi)

Keterangan:

P = Daya yang diperlukan (watt)

T = Torsi (N.m)

n = Putaran (Rpm)

= 521,7 [2.3,14 .1400

60]

= 2250,52

60

= 750 watt

4.2.2 Analisa Kekuatan Poros Pada Motor

23

Page 24: Tugas Perencanaan Munir

24

σa=

σ b

Sf 1 Sf 2

(sularso)

Keterangan:

σ b=¿¿ Pemilihan bahan pada tabel 1.1 Halaman 3 buku sularso

Sf 1 = Faktor keamanankelelahan puntir

Sf 2 = Faktor keamana untuk poros bertangga

σa=

σ b

Sf 1 Sf 2

= 606.2

=¿ 5 kg¿mm2

4.2.3 Perhitungan Diameter Pada Poros Screw

ds2[5,1σa

x cb x kt xT 1] 3❑1 /¿ ¿ (sularso)

Keterangan:

ds2 = Diameter poros yang di gerakan (mm)

cb = Beban lentur

kt = Momen puntir

T 1 = Momen rencana (kg.mm)

ds2 [ 5,1/5 ] .2 .2 .1370¿1/¿3 ¿

= 17,74 mm Di bulatkan menjadi 20 mm

4.2.4 Perhitungan Tekanan Screw

24

Page 25: Tugas Perencanaan Munir

25

Keterangan:

P = daya (watt)

ρ = tekanan (N/m2)

Q = kapasitas produksi m3/dt

Kapasitas produksi 1 kg = 0,001 m3/dt

ρ= 746 Nm /dt20 kg .0 .001 m3 /dt❑

ρ= 746 Nm /dt0,002 m3 /dt❑

ρ = 37,300 N /m 2❑

jadi tekanan screw adalah 37,300 N /m 2❑

4.2.5 Perhitungan Puli

dk=d p+2x k (sularso)

Dk=D p+2 x k

Keterangan:

dk = Diameter puli kecil (mm)

Dk=¿Diameter puli besar (mm)

k = Ukuran puli-V tabel 5.2 (mm)

dk= 95 + 2 x 4,5 = 104 mm

Dk= 166 + 2 x 4,5 = 175 mm

Jadi diameter puli kecil 104 mm dan diameter puli besar 175 mm

4.2.6 Panjang keliling sabuk

25

Page 26: Tugas Perencanaan Munir

26

L = 2 x c +πn (dp + Dp) +

14 c (Dp- dp ) (sularso)

L = Panjang keliling sabuk (mm)

C = Jarak sumbu poros (mm)

Dp = Diameter lingkaran jarak bagi puli besar (mm)

dp = Diameter lingkaran jarak bagi puli kecil (mm)

L=2 x213+ 3,141400

(95+166 )+1

4.213 (166-95) = 111,186 mm

Jadi panjang keliling sabuk 111,186 mm

4.2.7 Jarak sumbu poros

C = D p+d p

2(sularso)

Keterangan:

Dp = Diameter lingkaran jarak bagi puli besar (mm)

dp = Diameter lingkaran jarak bagi pulikecil (mm)

C = 166+95

2 = 213 mm

4.2.8 Perhitungan Bantalan

Mt=F . f .(ds2

2) (Khurmi)

Keterangan:

Mt = Momen geser bantalan ( N.mm)

F = Gaya radial ( N )

f = Koefisien geser

ds2 = Diameter poros (mm)

26

Page 27: Tugas Perencanaan Munir

27

Akibat gaya gesek yang timbul maka akan menyebabkan sebagian daya

akan turut hilang. Maka besar daya yang hilang adalah :

Keterangan:

Ploss = Daya hilang (Watt)

Mt = Momen geser bantalan (N.mm)

n = Putaran poros (rpm)

4.2.9 Kapasitas Produksi

Q = Pρ (Analisa Aritmatika)

Keterangan :

Q = Kapasitas Produksi (m3/dt)

P = Daya (Nm/dt ¿

ρ = Tekanan Screw (N /m 2❑)

Q = 746

37,300 = 20 m3/dt

27

Page 28: Tugas Perencanaan Munir

28

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Bedasarkan perhitungan dan perencanaan yang dilakukan maka hasil

kesimpulanya sebagai berikut :

1. Spesifikasi Perencanaan

a) Material yang digunakan ; singkong

b) Kapasitas produkdi 20 m3/dt

c) Sistem transmisi Sabuk dan Puli

d) Daya motor 1 Hp

e) Putaran motor penggerak 1400 rpm

f) Daya motor penggerak 750 watt

2. Sistem transmisi

a) Sistem transmisi Sabuk dan Puli

b) Panjang sabuk 111,186 mm

3. Poros dan bantalan

a) Momen geser bantalan 9,53 N.mm

b) Diameter poros screw 20 mm

c) Jarak sumbu poros 213 mm

d) Kekuatan poros pada motor 5 kg¿mm2

4. Diameter puli

a) Diameter puli kecil 104 mm

b) Diameter puli besar 175 mm

5. Tekanan screw

a) Tekanan screw di dapat 37,300 N/m2

28

Page 29: Tugas Perencanaan Munir

29

5.2 Saran-Saran

Penulis menyadari akan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis

miliki, maka penulis dapat memberikan saran kepada pembaca dalam hal

perencanaan ini. Dan berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat

memberikan saran sebagai berikut :

Dalam perencanaan suatu bahan, mesin ataupun kontruksi, kita harus

memperhatikan setiap toleransi yang akan di rencanakan dan tidak boleh kurang

atau bahkan melebihi batas toleransi yang sudah di tentukan.

29

Page 30: Tugas Perencanaan Munir

30

DAFTAR PUSTAKA

(Blogmechanical.blogspot.com/2011/08/elemen-mesin-las.html)

Eurasia Publishing House (prt) Ltd. 1980.

Http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_1856.html.

(Inventor 2015)

Khurmi, R.S dan Gupta, JK. A Text Book of Machine Design. New Delhi.

Mesin. Pradnya Paramita: Jakarta.

Nieman, Anton, Bambang. “desain dan kalkulasi dari sambungan

bantalan

Niemenn, G, 1994. Elemen Mesin. Surabaya: Erlangga.

Sularso dan Kiyokatsu Suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen,

1994.

Teknologi Tepat Guna. Menteri riset dan teknologi. dan poros” Jakarta.

Erlangga. 1982

30