TUGAS PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

21
TUGAS PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN PERBEDAAN PRIA DAN WANITA Di Susun Oleh : Kelompok 3 Erlina Ariesetyawati (2012610056) Emerenciana M. Faulus D. Fidhi A. Getrudis PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

description

pk

Transcript of TUGAS PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

TUGAS PENGEMBANGAN KEPRIBADIANPERBEDAAN PRIA DAN WANITA

Di Susun Oleh : Kelompok 3Erlina Ariesetyawati (2012610056)Emerenciana M.Faulus D.Fidhi A.Getrudis

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KESEHATANUNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWIMALANG2015BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGAda banyak perbedaan yang kita temukan di lapangan antara laki-laki dan perempuan. Namun, tidak perlu khawatir jika di dalam suatu hubungan terdapat banyak perbedaan. Dengan menyadari bahwa perbedaan-perbedaan itu yang membuat suatu hubungan akan menjadi lebih hidup, kita dapat belajar untuk memanfaatkan suatu perbedaan yang ada dengan baik. Justru dengan adanya perbedaan, akan membuat suatu hubungan menjadi lebih indah dan bahkan sempurna.Pria dan wanita memang berbeda karena mereka berasal dari dua planet yang berlainan. Pria dilahirkan dan hidup di Mars sedangkan wanita dari Venus. Perbedaan lingkungan hidup ini juga membuat nilai-nilai yang dianut berbeda pula. Di Mars, yang ditinggali para pria, menghargai kekuasaan, ketrampilan, efisiensi dan prestasi. Segala sesuatu di mars merupakan cerminan nilai-nilai ini, salah satunya contohnya adalah pakaian mereka. Polisi, prajurit, penguasa, pengusaha, ilmuwan, petugas kebersihan, penjaga toko, dan koki memakai seragam untuk menunjukkan keterampilan dan jabatan mereka. Mencapai sasaran merupakan pembuktian dari kemampuan mereka. Dan pria di mars merasakan kepuasan yang luar biasa jika berhasil mengerjakan sesuatu atau menyelesaikan masalah dengan kemampuan mereka. Sebaliknya, pria mars ini akan merasa tersinggung bahkan sangat marah jika ada orang yang membantunya. Bantuan ini merupakan penghinaan tak tertulis yang mengatakan bahwa mereka tidak bisa bekerja, atau mereka sedang dalam keadaan rusak.Di Venus, para penduduknya menghargai cinta, komunikasi, dan hubungan. Wanita wanita di planet ini menghabiskan banyak waktu untuk memberikan dukungan, menolong, dan saling melayani. Arti hidup mereka ditentukan melalui perasaan dan mutu hubungan mereka. Wanita di Venus mengalami kepuasan yang luar biasa dengan berbagi dan berbicara dari hati.Penduduk Venus mengenakan pakaian sesuai dengan suasana hati mereka. Jika sedang senang, mereka memililh pakaian yang cerah, jika sedang sedih, mereka menggunakan baju berwarna gelap.Sejak dilahirkan anak-anak perempuan venus belajar mengembangkan intuisnya. Ilmu ini telah diajarkan selama berabad-abad untuk mengantisipasi kebutuhan kebutuhan orang lain. Mereka membanggakan diri karena memperhatikan kebutuhan dan perasaan-perasaan orang lain. Kebahagiaan terbesar bagi seorang wanita venus jika dia berhasil menawarkan bantuan dan pertolongan kepada penduduk venus lainnya tanpa diminta. Naluri mereka ialah ingin memperbaiki segala sesuatu. Apabila mereka menaruh perhatian kepada seseorang, dengan leluasa mereka menunjukkan bagaimana melakukannya. Menawarkan nasihat dan kritik secara membangun merupakan tindakan cinta. Namun tindakan yang biasa di venus ini akan berakibat fatal jika dilakukan di mars. Dan inilah sumber penyebab pertengkaran pria dan wanita. Menanggapi teori tentang perbedaan pria dan wanita di atas, maka penulis lebih tertarik untuk menguraikan lebih jelas perbedaan pria dan wanita dalam bentuk makalah yang berjudul Analisis Perbedaan Pria dan Wanita dalam Berinteraksi dengan Lawan Jenisnya. 1.2 RUMUSAN MASALAHAdapun masalah yang akan dibahas lanjut adalah :1. Apakah perbedaan pria dan wanita ?2. Bagaimana sejarah singkat perbedaan gender dalam kepribadian ?3. Apa pengaruh biologis terhadap perbedaan gender ?4. Apa yang di maksud perilaku seksual ?

1.3 TUJUAN PENULISANTujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui perbedaan pria dan wanita 2. Memahami sejarah singkat perbedaan gender dalam kepribadian 3. Mengetahui pengaruh biologis terhadap perbedaan gender 4. Mengetahui apa yang di maksud dengan perilaku seksual

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 PERBEDAAN PRIA DAN WANITATidak diragukan lagi kalau pria dan wanita berbeda dalam banyak hal. Perbedaan ini secara nyata terlihat dalam biologisnya. Sebagai contoh, sebagian besar laki-laki umumnya lebih tinggi dari 99% populasi perempuan di dunia. Peran biologis yang nyata antara pria dan wanita tampak pada kenyataan kalau hanya wanita yang melahirkan, sementara hanya pria yang tidak mengalami menstruasi. Walau begitu pengaruh sosial budaya membawa pada perbedaan yang lebih dari sekedar perbedaan alamiah ini. Perbedaan sosial budaya dapat diperbaiki dengan jalan revolusi sosial budaya, sementara itu perbedaan biologis, tidak dapat. Perbedaan biologis bersifat warisan, atau apa yang orang religius katakan sebagai kodrat.Sebelum beranjak pada masalah-masalah sosial budaya, penulis akan memaparkan beberapa fakta ilmiah mengenai perbedaan jenis kelamin secara biologis yang baru saja diketahui dunia ilmiah dan berarti, hal-hal yang tidak dapat diubah lewat revolusi sosial budaya. Dalam daftar ini, terdapat sebuah sebab transisi yang disebut sebab evolusioner. Sesuatu yang disebabkan oleh evolusi merupakan gabungan dari biologis dan lingkungan. Sebagaimana kita ketahui bahwa evolusi terjadi karena faktor mutasi genetik (biologis) yang diseleksi oleh alam (lingkungan). Hal ini dapat diubah, namun perlu waktu sangat panjang, sepanjang evolusi manusia yang sudah ratusan ribu hingga jutaan tahun.1. 25 persen wanita dalam masyarakat, menjadi semakin cerdas saat mengalami menstruasi sementara 25 persen lainnya, menjadi semakin tidak cerdas saat mengalami menstruasi. 50 persen sisanya tidak terpengaruh oleh menstruasi. Hal ini disebabkan hormon estrogen yang berpengaruh terhadap fungsi kognitif. Pria tidak memiliki masalah ini, semata karena tidak mengalami siklus menstruasi.2. Wanita lebih peka terhadap rangsangan dengan menggunakan jari mereka. Hal ini disebabkan oleh ukuran jari wanita yang lebih kecil daripada jari pria, bukan karena wanita secara naluriah lebih peka.3. Wanita lebih cenderung mengalami kegemukan dan gangguan pola makan. Hal ini karena wanita lebih cenderung menyukai sebuah jenis makanan dari pada pria. Dasar dari perbedaan ini adalah genetik.4. Pria yang ingin bertattoo lebih sehat secara genetik daripada pria tidak ingin tattoo. Hal ini dengan syarat bahwa naluri untuk membuat rajah (tattoo) tersebut datang dari keinginan sendiri. Sebaliknya, wanita yang ingin bertattoo tidak lebih sehat secara genetik dengan wanita yang tidak ingin bertattoo.5. Wanita lebih mudah kecanduan alkohol dan narkotika dari pada pria. Walau begitu, pria lebih mungkin mengkonsumsi alkohol dan narkotika. Dengan kata lain, pria mudah tergoda, wanita tidak, tapi sekali tergoda, wanita akan lebih sulit lepas daripada pria. Hal ini karena pengaruh hormonal.6. Pria lebih mungkin mengalami buta warna daripada wanita. Hal ini karena dua gen yang memungkinkan mata membedakan warna berada di kromosom X sementara pria hanya memiliki satu kromosom X dan wanita memiliki dua kromosom X.7. Wanita yang sedang menstruasi cenderung membeli atau memakai pakaian yang lebih seksi untuk berkompetisi dengan wanita lainnya. Dasar dari perbedaan ini adalah evolusi8. Pria lebih senang membuat lelucon, wanita lebih senang mendengarkan lelucon. Hal ini menjadi hal penting dalam pembinaan hubungan antar pria dan wanita. Dasar dari perbedaan ini adalah evolusi9. Ibu hanya menghabiskan 22 persen waktunya bersama anak untuk kegiatan seperti membaca, bermain dan menggambar. Ayah menghabiskan 40 persen waktunya bersama anak untuk kegiatan ini. Ini menunjukkan kalau ayah cenderung menantang anak untuk mengembangkan dirinya, sementara ibu lebih cenderung menunjukkan kasih sayang terhadap anaknya. Dasar dari perbedaan ini adalah evolusi.10. Pria cenderung berbicara mengenai hirarki kekuasaan sementara wanita lebih cenderung bicara mengenai masalah hubungan kesetaraan. Dasar perbedaan ini adalah evolusi11. Laki-laki lebih cenderung melakukan tindak pidana (11 %) dari pada perempuan (1.7%). Hal ini karena pengaruh biologis, bukannya lingkungan, yaitu adanya hormon testosteron pada laki-laki.12. Wanita lebih memilih-milih pasangan daripada pria. Hal ini membuat lebih sedikit wanita yang mendekati laki-laki ketimbang laki-laki mendekati wanita. Walau begitu, wanita tidak memilih pria dari penampilan yang keren atau tidak keren, tapi dari bahasa tubuh, kepercayaan diri, kemampuan humoris, daya seni dan warna pakaian yang dominan merah. Dasar perbedaan ini adalah evolusiDemikian perbedaan jenis kelamin yang telah diketahui memiliki sebab biologis dan evolusioner. Daftar selanjutnya adalah perbedaan jenis kelamin yang semata berdasarkan pengaruh sosial budaya. Pengaruh sosial budaya yang dimaksud disini adalah pengaruh masyarakat yang bersifat baru, terutama baru berkembang dalam beberapa puluh tahun terakhir, ketika negara-negara berada dalam satu kawasan global (globalisasi). Perbedaan jenis kelamin berbasis sosial budaya itu antara lain:1. Laki-laki cenderung lebih mudah cemburu daripada wanita. Hal ini tampaknya berasal dari rasa kesendirian yang lebih kuat pada pria single daripada wanita single. Walau demikian, penelitian menunjukkan kalau perbedaan gender ini lebih bersifat kultural daripada genetik.2. Lingkungan umumnya menjadikan pria bersifat maskulin dan wanita feminin. Dalam suku Arapesh, baik pria maupun wanita bersifat feminin. Pria dan wanita suku Mundugumar sama-sama bersifat maskulin. Dan dalam suku Tchambuli, keadaanya malah terbalik, pria bersifat feminin dan wanita bersifat maskulin. Hal ini membuktikan kalau peran gender bukanlah sebuah warisan biologis atau genetik, tapi semata pengaruh lingkungan.3. Wanita yang berwajah cantik seringkali mengalami diskriminasi dalam pekerjaan sehingga mereka sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan bakat mereka sendiri. Penemuan ini tampak lebih disebabkan oleh lingkungan modern daripada evolusioner.4. Anak laki-laki lebih aktif dari perempuan dan anak perempuan lebih pandai dalam berbicara daripada anak laki-laki. Walau demikian hal ini hanya akibat lingkungan semata. Tidak ada bukti genetik ataupun syaraf yang mendukung adanya perbedaan gender ini. Anak laki-laki juga tampak lebih agresif dari pada wanita, dan anak perempuan tampak lebih memiliki empati dari laki-laki. Pernyataan ini juga semata pengaruh lingkungan.5. Wanita lebih mungkin mendapatkan penyakit kejiwaan daripada pria. Walau begitu, pria lebih mungkin bunuh diri daripada wanita. Hal ini karena wanita saat mengalami depresi dan penyakit kejiwaan lainnya, segera mengkomunikasikan masalahnya dengan temannya, sementara pria tidak. Perbedaan ini berasal dari kemampuan wanita untuk berkomunikasi yang lebih baik dan seperti yang telah disebutkan, semata karena pengaruh lingkungan.Dengan berfokus semata pada perbedaan jenis kelamin yang disebabkan oleh sosial budaya, aktivis gerakan emansipasi wanita atau feminisme dapat lebih efektif dalam mengubah sudut pandang masyarakat dan karenanya, lebih efisien pula dalam menggunakan sumberdaya yang ada.Perbedaan Emosional Pria dan WanitaWanita memiliki kecenderungan lebih personal daripada pria. Wanita memiliki hasrat dan perasaan yang kuat terhadap orang, sehingga lebih menikmati dalam membangun hubungan. Pria lebih berorientasi kepada pikiran praktis, kesimpulan yang logis, dan penaklukan. Mereka tidak terlalu suka atau kurang berminat membangun hubungan yang akrab, dan mereka juga kurang memiliki pengetahuan dalam membangun hubungan yang sehat dan berhasil. Sementara itu, para wanita tidak suka dengan "ring tinju" karena hubungan-hubungan dekat, mesra, intim, dan penuh kasih tidak dihasilkan di ring tinju. Itulah sebabnya, para pria muda harus sadar bahwa kekuatan wanita adalah membangun hubungan, baginya membangun hubungan adalah hal alamiah.Dr. Cecil Osborne dalam bukunya "The Art of Understanding Your Mate" mengatakan, wanita menjadi bagian yang akrab dari orang-orang yang mereka kenal dan hal-hal yang ada di sekeliling mereka. Mereka masuk dalam satu "kesatuan" dengan lingkungan, Misalnya jika sering kali pindah rumah merupakan ketakutan-ketakutan dari seorang wanita, apalagi jika pindahnya mendadak.Perubahan bagi wanita begitu menakutkan, sehingga membutuhkan waktu begitu lama untuk menyesuaikan diri. Sedangkan pria begitu mudah untuk menyesuaikan diri, bahkan sering kali dalam hitungan menit setelah mendapatkan pengertian yang menguntungkan dari perubahan tersebut.Wanita menemukan identitas mereka dalam hubungan akrab, sedangkan pria mendapatkan identitasnya dari pekerjaan. Wanita mengekspresikan permusuhan dengan kata-kata, sedangkan pria dengan kepalan tangan.Perbedaan Fisik Pria dan WanitaDr. Paul Popenoe, pendiri American Institute of Family Relations di Los Angeles, menemukan beberapa perbedaan biologis antara pria dan wanita. Berikut ini penuturannya :1. Wanita mempunyai keadaan vitalitas jasmani yang lebih bugar, mungkin karena susunan kromosomnya yang unik. Di USA, wanita hidup lebih lama 4 sampai 8 tahun dibandingkan pria.2. Pria dan wanita memiliki perbedaan dalam struktur kerangka, wanita memiliki kepala lebih pendek, wajah lebih lebar, dagu yang kurang menonjol, kaki lebih pendek, dan badan yang lebih panjang.3. Wanita memiliki ginjal, hati, dan perut yang lebih besar daripada pria, tapi paru-parunya lebih kecil.4. Wanita memiliki fungsi yang unik dan penting -- haid, mengandung, melahirkan, menyusui.5. Hormon wanita berbeda-beda jenisnya dan lebih banyak daripada hormon pria.6. Kelenjar gondok wanita lebih besar dan lebih aktif, khusus masa haid dan masa mengandung akan membesar, sehingga mereka lebih rentan terhadap penyakit gondok; namun memberi daya tahan terhadap dingin.7. Berhubungan dengan kulitnya yang halus, tubuh wanita hampir tidak memiliki rambut.8. Darah wanita lebih banyak mengandung air dan sel darah merahnya 20 persen lebih sedikit. Karena sel darah merah memasok oksigen kepada tubuh, maka wanita lebih mudah letih dan jatuh pingsan.9. Pria rata-rata memiliki 50 persen lebih banyak tenaga kasar daripada wanita.10. Detak jantung wanita lebih cepat (rata-rata 80 per menit), pria 72 per menit). Tekanan darah wanita (10 angka lebih rendah daripada pria) berbeda dari menit ke menit, tetapi kecenderungan untuk darah tinggi lebih sedikit, paling tidak sampai sesudah menopouse.11. Kapasitas vital wanita atau kekuatan napasnya jelas lebih rendah daripada pria.12. Wanita lebih tahan terhadap suhu panas daripada pria, karena metabolismenya menurun lebih lamban dan lebih rendah.Perbedaan Intuitif Pria dan WanitaMenurut tim penelitian Stanford University yang dipimpin oleh dua pakar neuropsikolog, yaitu McGuiness dan Triban, wanita menangkap pesan-pesan di bawah alam sadar secara lebih cepat dan akurat. Karena intuisi ini berdasar pada suatu proses mental di luar kesadaran, banyak wanita tidak sanggup menerangkan secara spesifik tentang perasaan mereka.Perbedaan Seksual Pria dan WanitaDorongan seksual wanita cenderung berhubungan dengan siklus haid, sedangkan dorongan pria cukup konstan. Hormon testoteronlah yang merupakan faktor utama dalam menstimulasi dorongan seksual, wanita lebih banyak distimulasi oleh sentuhan dan kata-kata romantis. Ia lebih tertarik dengan kepribadian seorang pria. Sementara para pria tertarik dari apa yang dilihatnya. Pria tidak membeda-bedakan kepada siapa ia tertarik secara fisik dan tidak membutuhkan banyak waktu pemanasan untuk melakukan hubungan seks. Tetapi, wanita sering kali membutuhkan waktu berjam-jam persiapan emosional dan mental.2.2 SEJARAH SINGKAT MENGENAI PERBEDAAN GENDER DALAM KEPRIBADIANGender memasuki dua dasa warsa terakhir telah menjadi bahasa yang memasuki setiap analisis sosial menjadi pokok bahasan dalam wacana perdebatan mengenai perubahan sosial serta menjadi topik penting dalam setiap perbincangan mengenai pembangunan. Namun apa sesungguhnya yang dimaksud dengan gender dan mengapa dikaitkan dengan usaha emansipasi kaum perempuan? Untuk itu diperlukan penjelasan mengenai konsep gender.Pertama, karena sesungguhnya tidak ada gender dalam bahasa Indonesia. Dalam kamus bahasa Inggris, tidak secara jelas dibedakan artinya antara kata sex dan gender. Keduanya diartikan sebagai jenis kelamin. Kedua, perlu uraian jernih tentang kaitan antara konsep gender dengan sistem ketidakadilan sosial secara luas.Pemahaman dan pembeda antara konsep seks dan gender sangatlah diperlukan dalam melakukan analisa untuk memahami persoalan ketidakadilan sosial yang menimpa kaum perempuan. Hal ini karena ada kaitan erat antara perbedaan gender (gender differences) dan ketidakadilan gender dengan struktur ketidakadilan masyarakat secara lebih luas. Sebagai suatu analisis baru, sesungguhnya analisis gender tidaklah kalah mendasar. Justru analisis ini ikut mempertajam analisa kritis yang sudah ada.Untuk menganalisis persoalan ketidakadilan gender perlu dipahami terlebih dahulu pengertian gender dengan seks atau jenis kelamin. Seks adalah pembagian jenis kelamin yang ditentukan secara biologis melekat pada jenis kelamin tertentu. Seks berarti perbedaan laki-laki dan perempuan sebagai mahluk yang secara kodrati memiliki fungsi-fungsi organisme yang berbeda. Dalam arti perbedaan jenis kelamin seks mengandung pengertian laki-laki dan perempuan terpisah secara biologis. Laki-laki memiliki fisik yang kuat, otot yang kuat, memiliki jakun, bersuara berat, memiliki penis, testis, sperma, yang berfungsi untuk alat reproduksi dalam meneruskan keturunan. Perempuan dan laki-laki memiliki ciri yang berbeda. Perempuan memiliki hormon yang berbeda dengan laki-laki, sehingga terjadi menstruasi, perasaan yang sensitif, serta ciri-ciri fisik dan postur tubuh yang berbeda dengan laki-laki, seperti bentuk pinggul yang lebih besar daripada laki-laki.Secara biologis alat-alat biologis tersebut melekat pada laki-laki dan perempuan selamanya, fungsinya tidak dapat dipertukarkan. Secara permanen tidak berubah dan merupakan ketentuan biologi atau ketentuan Tuhan (kodrat). Kata gender sering diartikan sebagai kelompok laki-laki, perempuan, atau perbedaan jenis kelamin. Namun sebenarnya konsep gender adalah sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh faktor-faktor sosial maupun budaya, sehingga lahir beberapa anggapan tentang peran sosial dan budaya laki-laki dan perempuan. Bentukan sosial atas laki-laki dan perempuan itu antara lain : kalau perempuan dikenal sebagai mahluk yang lemah, lembut, cantik, emosional, atau keibuan. Sedangkan laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan dan perkasa. Sifat-sifat di atas dapat dipertukarkan dan berubah dari waktu ke waktu.Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa gender dapat diartikan sebagai konsep sosial yang membedakan peran antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan fungsi dan peran antara laki-laki dan perempuan itu tidak ditentukan karena antara keduanya terdapat perbedaan biologis atau kodrat, tapi dibedakan atau dipilah-pilah menurut kedudukan, fungsi dan peranan masing-masing dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.Istilah gender dipakai untuk memberikan batasan yang jelas dan terpisahkan dari sex. Menurut Lips ( dalam Stevenson, 1994) sex merupakan istilah bagi kondisi biologis seseorang, yaitu jantan dan betina, atau male dan female. Money (dalam Stevenson, 1994) menyebutkan bahwa fenomena biologis ini terkait erat dengan susunan kromosom, gen dan pengaruh hormon dalam tubuh manusia tersebut. Sedangkan menurut Deaux (dalam Stevenson, 1994) istilah gender mengacu pada kondisi psikologis atau kategori sosial yang diasosiasikan dengan keadaan biologis seseorang. Hal senada juga disampaikan oleh Lips (dalam Stevenson, 1994) yang menyatakan bahwa gender adalah aspek non-fisiologis dari sex, harapan budaya terhadap femininitas dan maskulinitas.Secara fisik-biologis laki-laki dan perempuan tidak saja dibedakan oleh identitas jenis kelamin, bentuk dan anatomi biologis lainnya, melainkan juga komposisi kimia dalam tubuh. Perbedaan yang terakhir ini menimbulkan akibat-akibat fisik biologis, seperti laki-laki mempunyai suara besar, berkumis, berjenggot, pinggul lebih ramping, dada yang datar. Sementara perempuan mempunyai suara yang lebih bening, buah dada menonjol, pinggul umumnya lebih lebar, dan organ reproduksi yang amat berbeda dengan laki-laki.Adanya kenyataan bahwa laki-laki secara biologis berbeda dengan perempuan tidak ada perbedaan pendapat. Akan tetapi efek perbedaan biologis terhadap perilaku manusia khususnya dalam perbedaan relasi gender, menimbulkan banyak perbedaan. Perbedaan anatomis biologis dan komposisi kimia dalam tubuh oleh sejumlah ilmuwan dianggap berpengaruh pada perkembangan emosional dan kapasitas intelektual masing-masing.

2.3 PENGARUH BIOLOGIS TERHADAP PERBEDAAN GENDERPerbedaan jenis kelamin terjadi tanpa adanya pengaruh dari sikap orang dewasa memperlakukan anak anak. Peneliti bidang biolgi percaya bahwa pilihan permainan dan mainan memiliki dasar dari hormon yang muncul pada masa pranatal tepatnya ada atau tidaknya hormon androgen saat anak dalam kandungan (hormon maskulinitas). Jadi pengaruh biologis tergantung dari interaksi gen gen, hormon saat dalam kandungan, struktur anatomi dan pengalaman hidup.2.3 PERILAKU SEKSUALPerilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis. Menurut Reuben (Wirawan, 1981) seks mempunyai fungsi :(a) Seks untuk tujuan reproduksi, yaitu untuk memperoleh keturunan, oleh kerena itu sebagian orang beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang suci, sesuatu yang tabu dan tidak patut dibicarakan secara terbuka;(b) Seks untuk pernyataan cinta, yaitu seks yang dilakukan berlandaskan cinta dan didukung oleh ikatan cinta;(c) Seks untuk kesenangan yaitu hubungan seks dengan menghayati hubungan yang lama dan mampu mengalami kenikmatan tanpa merugikan salah satu pihak.

DAFTAR PUSTAKA

1. Archer, J. 2004. Sex Differences in Aggression in Real-World Settings: A Meta-analytic Review. Review of General Psychology, Vol. 8, pages 291322; 2004.2. Baron-Cohen, S., Knickmeyer, R.C., Belmonte, M.K. 2005. Sex Differences in the Brain: Implications for Explaining Autism. Science,Vol. 310, pages 819822; November 2005.3. Bressler, E.R., Martin, R.A., Balshine, S. 2006. Production and Appreciation of Humor as Sexually Selected Traits. Evolution and Human Behavior, Vol. 27, pages 121130; 2006.4. Browne, K. 1992. An Introduction to Sociology. Cambridge: Polity Press.5. Crick, N.R., Grotpeter, J.K., 1995. Relational Aggression, Gender, and Social-Psychological Adjustment. Child Development, Vol. 66, No. 3, pages 710722; 1995.6. Durante, K., Griskevicius, V., Hill, S.E., Perilloux, C., Li, N. 2010. Ovulation, Female Competition, and Product Choice: Hormonal Influences on Consumer Behavior. Journal Consumer Research, August 20107. Elliot, A. J., & Niesta, D. (2008). Romantic red: Red enhances mens attraction to women. Journal of Personality and Social Psychology, 95, 1150-1164.8. Finkel, E.J., Eastwick, P.J. 2009. Arbitrary Social Norms Influence Sex Differences in Romantic Selectivity. Psychological Science, Vol. 20, No. 10, pages 12901295; October 2009.9. Goel, N., Bale, T.L. 2009. Examining the Intersection of Sex and Stress in Modeling Neuropsychiatric Disorders. Journal of Neuroendocrinology, Vol. 21, No. 4, pages 415420; March 2009.10. Johnson, S.K., Podratz, K.E., Dipboye, R. L., Gibbons, E. 2010. Physical Attractiveness Biases in Ratings of Employment Suitability: Tracking Down the Beauty is Beastly Effect. The Journal of Social Psychology, 2010; 150 (3): 30111. Kawakami, K., Phills, C.E., Steele, J.R., Dovidio, J.F. Close Distance Makes the Heart Grow Fonder: Improving Implicit : Racial Attitudes and Interracial Interactions through Approach Behaviors. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 92, No. 6, pages 957971; June 2007.12. Koziel, S., Kretschmer, W., Pawlowski, B. 2009. Tattoo and piercing as signals of biological quality. Medical Image Analysis. Volume 31, Issue 3, Pages 187-192 (May 2010)13. Leskinen, E.A., Cortina, L.M., Kabat, D.B. 2010.Gender Harassment: Broadening Our Understanding of Sex-Based Harassment at Work. Law and Human Behavior, 2010;14. Levy et al. Sex Differences in Jealousy: A Contribution From Attachment Theory. Psychological Science, 2009;15. Parke, R. 2004. Fathers, Families, and the Future: A Plethora of Plausible Predictions. Merrill-Palmer Quarterly, Vol. 50, No. 4, pages 456470; October 2004.16. Peters, R.M., Hackeman, E., Goldreich, D. Diminutive Digits Discern Delicate Details: Fingertip Size and the Sex Difference in Tactile Spatial Acuity. The Journal of Neuroscience, December 16, 2009, 29(50):15756-1576117. Tannen, D. 2001. You Just Dont Understand: Women and Men in Conversation. Harper Paperbacks, 2001.