TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN
-
Upload
eva-rosyida -
Category
Documents
-
view
24 -
download
2
description
Transcript of TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN
TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN
RANGKUMAN FUNGSI MANAJEMEN PENGENDALIAN
Dalam rangka melengkapi tugas perkuliahan mata pelajaran Pengantar Manajemen yang
dibina oleh Sri Setyo Iriani, SE.,M.Si
Oleh :
Yustin Nurul F (098 694 015)
Zaidatul Amina (098 694 017)
Zanuar Achmad A (098 694 018)
Eva Rosyida (098 694 039)
AK09A
PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2009
- 1 -
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan rangkuman ini dengan tepat waktu
dan tanpa ada halangan yang berarti.
Namun demikian selesainya penyusunan rangkuman ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Sri Setyo Iriani, SE., M.Si selaku Dosen Pengajar mata kuliah Pengantar Manajemen
yang telah membimbing kami sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
2. Ayah dan Bunda atas segala dukungannya kepada kami
3. Teman-teman yang telah memberikan bantuan dan semangat kepada kami sehingga
laporan ini dapat terselesaikan.
Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah beliau berikan mendapat balasan dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa rangkuman ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan rangkuman ini. Akhirnya kami berharap mudah-mudahan laporan ini dapat
bermanfaat bagi dunia pendidikan Indonesia.
Surabaya, Desember 2009
Penyusun
- 2 -
Pengendalian Manajemen
A. Pengertian Pengendalian Manajemen
Menurut Edy Sukarno
“Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem terintegrasi antara proses,
strategi, pemrograman, penganggaran, akuntansi, pertanggungjawaban, yang
hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi atau perusahaan
agar hasilnya optimal.”
Anthony and Govindarajan dalam bukunya Management Control System
mengungkapkan :
“Management control is the process by which managers influence other members of
the organization to implement the organization’s strategies.”
Henry Fayol dalam bukunya “ General Industrial Management”
“Pengawasan sebagai tindakan meneliti apakah segala sesuatunya telah tercapai
atau berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan”
Dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa Pengendalian adalah suatu
aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat
perubahan atau perbaikan jika diperlukan
B. Tujuan Pengendalian
Tujuan dari pengendalian :
1. memastikan pekerjaan sesuai dengan rencana
2. mencegah adanya kesalahan
3. menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan
pekerjaan
4. koreksi terhadap kegagalan yang timbul, dan memberi jalan keluar atas suatu
kesalahan.
C. Jenis-Jenis Pengendalian
- 3 -
Terdapat beberapa jenis pengendalian, yaitu :
1. Pengendalian Asumsi (premis control)
2. Pengendalian Implementasi (implementation control)
3. Pengendalian Strategik (strategic surveillance)
4. Pengendalian peringatan khusus (special alert control)
D. Fungsi Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan usaha yang tersistematis dari perusahaan
untuk mencapai tujuannya dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan
rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan yang
penting. Pengendalian biaya yang efektif akan tergantung pada komunikasi yang baik
antara informasi akuntansi dengan manajemen. Dengan membuat laporan prestasi
kerja, controller memberikan saran kepada berbagai tingkat manajemen mengenai
tindakan perbaikan yang diperlukan dalam suatu kegiatan. Laporan bisa berbentuk
pernyataan langsung ataupun tertulis dari kontroller kepada tingkat manajemen
perusahaan yang berisikan laporan penyimpangan dari rencana yang telah
ditentukan, sesuai dengan prinsip manajemen berdasarkan penyimpangan. Laporan
ini selain laporan penyimpangan rencana (jika ada) juga memberikan laporan
prestasi kerja yang telah dicapai oleh para pekerja.
E. Syarat-Syarat Pengendalian
Pengendalian dapat berjalan efektif apabila memperlihatkan hal-hal berikut:
1. Jalur/urut-urutan (routing)
Agar pengawasan efektif dan efisien, eorang manajer harus dapat
menetapkan jalur atau cara untuk mengetahui di mana sering terjadi kesalahan.
2. Penetapan waktu (scheduling)
Seorang manajer yang melakukan pengawasan harus data menetapkan
- 4 -
kapan sebaiknya tugas pengawasan itu dilaksanakan
Pengawasan yang terjadwal kadang-kadang kurang efisien dalam menemukan
kesalahan karena orang-orang telah terlebih dahulu bersiap-siap untuk
menyembunyikan kesalahan yang dilakukan. Kadang-kadang pengawasan yang
dilakukan secara mendadak lebih berguna dbandingkan dengan pengawasan
terjadwal.
3. Perintah pelaksanaan (dispatching)
Dispatching merupakan prinsip pengawasan berupa perintah pelaksanaan
terhadap suatu pekerjaan dengan tujuan agar pekerjaan tersebut dapat selesai tepat
pada waktunya. Melalui perintah ini, dapat dihindari suatu pelaksanaan pekerjaan
yang terkatung-katung sehingga diidentifikasi siapa yang berbuat salah.
4. Tindak lanjut (follow up)
Jika seorang pemimpin telah dapat menemukan kesalahan, maka dia harus
mencari jalan keluar atas kesalahan tersebut. Dia bias memberi peringatan pada
bawahan yang tidak sengaja melakukan kesalahan atau memberi hukuman pada
bawahan yang sengaja berbuat salah. Selain itu, pimpinan harus dapat memberi
petunjuk pada bawahan agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi.
F. Proses Pengendalian Manajemen
Proses pengendalian manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian
informal masih banyak terjadi. Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang
saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses :
1. Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan dilaksanakan
dan memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang
telah ditentukan.
2. Penganggaran (Budgeting)
- 5 -
Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan
dalam satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini
berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.
3. Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting)
Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang
digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya
tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat
tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk
pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai
dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.
4. Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)
Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses pengendalian
manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat
dikumpulkan.
G. Sistem Pengendalian
Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan
perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan
kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi
yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini “dianggap baik”
berarti mampu menerjemahkan antara lain :
a. Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secara
efisien, efektif, dan produktif.
b. Kebijakan dalam menentukan tolok ukur di atas.
c. Apreasiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi.
Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian
manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks. Selain itu
- 6 -
pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke
berbagai upaya yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sistem
pengendalian manajemen dapat diterapkan pada berbagai bentuk organisasi, sebab
hakikatnya setiap organisasi mempunyai komponen sama, yaitu :W = Work (Pekerjaan)=
Employe (Tenaga Kerja)R = Relationship (Hubungan)E = Environment
(Lingkungan)Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan “teoritis-
praktis.” Karena itu dalam SPM akan lebih mudah mencernanya kalau dalam mempelajarinya
senantiasa membayangkan dan mengakitkannya dengan perilaku manusia dalam kehidupan
organisasi / perusahaan.
H. Ciri Sistem Pengendalian
Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, yaitu :
a. Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh
organisasi, termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources)
yang digunakan, baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang
diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat
berjalan lancar.
b. Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang
berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam
mengevaluasi sesuatu.
c. Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian
manajemen lebih ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi
organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.
- 7 -
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, dapat diketahui bahwa tugas terpenting dari
manajemen melalui pengendalian manajemen adalah beusaha mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien
E. Jenis-jenis Sistem Pengendalian
Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima) jenis:
1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)
2. Pengendalian deteksi (detective controls)
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)
Rincian kelima jenis pengendalian di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)
Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
suatu kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil
yang tidak diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian
pencegahan berjalan efektif apabila fungsi atau personel
melaksanakan perannya. Contoh pengendalian pencegahan meliputi: Page 22
- 8 -
Sistem Pengendalian Manajemen
Pusdiklatwas BPKP - 2007
17
kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi, reviu
pengawas dan pengendalian ganda.
Sebagaimana peribahasa mengatakan “lebih baik mencegah daripada
mengobati” demikian pula dengan pengendalian. Pengendalian
pencegahan jauh lebih murah biayanya dari pada pengendalian
pendeteksian atau korektif. Ketika dirancang ke dalam sistem,
pengendalian pencegahan memperkirakan kesalahan yang mungkin
terjadi sehingga mengurangi biaya perbaikannya. Namun demikian,
pengendalian pencegahan tidak dapat menjamin tidak terjadinya
kesalahan atau kecurangan sehingga masih dibutuhkan pengendalian
lain untuk melengkapinya.
2. Pengendalian deteksi (detective controls)
Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk
mendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank atas
- 9 -
pencocokan saldo pada buku bank dengan saldo kas buku organisasi
merupakan kunci pengendalian deteksi atas saldo kas.
Pengendalian deteksi biasanya lebih mahal daripada pengendalian
pencegahan, namun tetap dibutuhkan dengan alasan:
Pertama, pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas
pengendalian pencegahan.
Kedua, beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan
melalui sistem pengendalian pencegahan sehingga harus ditangani
dengan pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi.
Pengendalian deteksi meliputi reviu dan pembandingan seperti:
catatan kinerja dengan pengecekan independen atas kinerja,
rekonsilasi bank, konfirmasi saldo bank, kas opname, penghitungan
fisik persediaan, konfirmasi piutang/utang dan sebagainya. Page 23
Sistem Pengendalian Manajemen
Pusdiklatwas BPKP - 2007
18
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
- 10 -
Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang
teridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agar
supaya kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali. Masalah
atau kesalahan dapat dideteksi oleh manajemen sendiri atau oleh
auditor. Apabila masalah atau kesalahan terdeteksi oleh auditor,
maka wujud pengendalian koreksinya adalah dalam bentuk
pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi auditor.
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada
saat kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku.
Contoh atas pengendalian ini adalah kegiatan supervisi yang dilakukan
langsung oleh atasan kepada bawahan atau pengawasan oleh mandor
terhadap aktivitas pekerja.
5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)
Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat
pengendalian karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian.
Pengawasan langsung pemilik usaha terhadap kegiatan pegawainya
- 11 -
pada usaha kecil karena ketidak-adanya pemisahan fungsi merupakan
contoh pengendalian kompensatif.
F. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian
1) Detektor
2) Selektor
3) Efektor
4) Komunikator
Unsur-unsur ini satu sama lain saling berhubungan dan membentuk suatu proses
kerja. Proses yang terjadi berawal ketika detektor mencari informasi tentang aktivitas.
Detektor ini dapat berupa sistem informasi baik formal maupun informasi, yang
menyediakan informasi kepada pimpinan mengenai apa yang terjadi di dalam suatu
aktivitas.
Setelah informasi diperoleh, aktivitas yang terekam didalamnya dibandingkan dengan
standar atau patokan berupa kriteria mengenai apa yang seharusnya dilaksanakan dan
seberapa jauh perlunya pembenaran.
Proses perbaikan dilaksanakan oleh efektif, sehingga penyimpanan-penyimpanan
diubah agar kegiatan kembali mengikuti kriteria yang telah ditetapkan. Begitulah proses
pengendalian manajemen, dinamis dan berkelanjutan.
- 12 -