Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
-
Upload
risky-saputra -
Category
Education
-
view
127 -
download
0
Transcript of Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN “Wawasan Nusantara Warga Indonesia”
Nama : Muhamad Riski Saputra
Kelas : 2EA33
NPM : 15213768
Semester : 3
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen : Sri Waluyo
Universitas Gunadarma
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. Karena atas rahmat-nya penulisan Karya Ilmiah ini dapat
terselesaikan tepat waktu.
Tulisan ini merupakan salah satu syarat dalam mata kuliah softskill di Semester 4 guna untuk
mendapatkan nilai yang baik di mata kuliah “PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN” Universitas
Gunadarma.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memotivasi dan memberi masukan-masukan
yang bermanfaat sehingga penulisan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, baik pada teknik penulisan maupun
materi, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
tulisan. Semoga ini bermanfaat bagi pembaca khususnya serta rekan-rekan mahasiswa pada
umumnya.
Bekasi, April 2015
Penulis,
Muhamad Riski Saputra
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebelum membahas wawasan nusantara, terlebih dahulu mengerti dan memahami wawasan nasional
kebangsaan secara universal. Suatu bangsa menyakini bahwa kebenaran yang hakiki atau kebenaran
yang mutlak adalah kebenaran yang datang dari Tuhan, pencipta alam semesta. Manusia memiliki
kelebihan dari mahkluk lainnya melalui akal pikiran dan budi nuraninya. Namun kemampuannya
dalam menggunakan akal pikiran dan budi nuraninya tersebut terbatas, sehingga manusia yang satu
dan yang lain tidak memiliki tingkat kemampuan yang sama. Ketidaksamaan tersebut menimbulkan
perbedaan pendapat, kehidupan, kepercayaan dalam hubungan dengan penciptanya dan
melaksanakan hubungan dengan sesamanya. Dan dalam cara melihat serta memahami sesuatu.
Perbedaan – perbedaan inilah yang kita sebut keanekaragaman tersebut memerlukan perekat agar
bangsa yang bersangkutan dapat bersatu memelihara keutuhan negaranya.
Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupan kenegaraannya tidak terlepas dari pengaruh
lingkungannya. Pengaruh itu timbul dari hubungan timbal balik antara filosofi bangsa, ideologi,
saspirasi serta cita –cita dan kondisi sosial masyarakat, budaya tradisi, keadaan alam, wilayah serta
pengalaman sejarahnya. Pemerintah dan rakyat melakukan suatum konsepsi berupa wawasan
nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin
kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa. Kata “wawasan” itu sendiri berasal dari
kata wawas (bahasa jawa) yang artinya melihat atau memandang. Kehidupan suatu bangsa dan
Negara senantiasa dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis. Karena itu, wawasan itu
harus mampu member inspirasi pada suatu bangsa dalam mengahadapi berbagai hambatan dan
tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dalam mengejar kejayaannya. 1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pandang bangsa terhadap diri dan tanah airnya?
2. Apa saja unsur wawasan nusantara yang termasuk dalam tahap pembangunan nasional?
1.3.Tujuan
1. Menjelaskan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan tanah airnya
2. Mengetahui unsur-unsur dari wawasan nusantara terhadap pembangunan nasional
BAB II
ISI Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya
berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber
utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan
nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.
”Wawasan kebangsaan bukanlah sesuatu yang bersifat statis dan tak berubah dari waktu ke waktu,
sebaliknya bersifat dinamis, namun bukan berarti juga wawasan kebangsaan tersebut dapat diubah-
ubah sekehendaknya. Seperti halnya bangun suatu rumah tanggal ada bagian yang tak mudah untuk
diubah dan ada bagian yang relatif mudah: (Susilo Bambang Yudhoyono, menuju negara kebangsaan
modern, 2004)
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di
samping rakyat dan pemerintah yang diakui. Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara
bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan
wawasan nasional. Sebagai contoh, Inggris dengan pemandangan nasionalnya berbunyi: ”Britain
rules the waves”. Ini berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.
Wanus adalah cara pandang bangsa Indonesia bedasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam
mengeskpresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa
nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata
laku. Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan
dan keserasian dalam bidang-bidang:
- Satu kesatuan wilayah
- Satu kesatuan bangsa
- Satu kesatuan budaya
- Satu kesatuan ekonomi
- Satu kesatuan hankam
Dari Sumpah Palapa, maka ada satu kesamaan yang dapat menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia
yaitu wujud Nusantara yang terdiri dari 17.508 buah pulau yang tersebar dan terpisah namun dapat
dipersatukan oleh lautan, sehingga menjadi cikal bakal Negara Kepulauan Indonesia yang terletak
pada posisi geografis antar dua benua dan dua samudera, sesuai dengan kondisi geografis tersebut
maka Kepulauan Indonesia disebut juga dengan istilah Kenusaan dan disebut juga dengan nama
Nusantara. Hal tersebut kemudian dikenal dengan istilah Wawasan Nusantara sebagai Wawasan
Kebangsaan Indonesia, dan sebutan tersebut tidak cukup hanya dipamahi saja tetapi harus dihanyati
baik sebagai konsep kewilayaan maupun konsep ketatanegaraan.
Sebenarnya Wawasan Kebangsaan Indonesia sudah dicetuskan oleh seluruh Pemuda Indonesia dalam
satu tekad pada tahun 1928 yang dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda yang intinya bertekad
untuk bersatu dan bermerdeka dalam wadah sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara prinsip, Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berlandaskan Pancasila. Sedangkan
keanekaragaman ras, agama dan bahasa daerah merupakan khasanah budaya yang dapat menjadi
unsur pemersatu bangsa. Dengan demikian apa yang sudah dirintis perlu dipertahankan dan
dilestarikan oleh seluruh rakyat Indonesia dalam kerangka NKRI dengan Bhineka Tunggal Ika.
Wawasan Kebangasaan adalah cara pandang atau pemahaman tentang konsep dan aktualisasi nilai-
nilai dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Wawasan kebangsaan
memiliki dimensi yang sangat luas dan kompleks sesuai dengan luas dan kompleksnya dimensi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Wawasan kebangsaan diperlukan karena adanya
konsep dan aktualisasi manajemen kehidupoan Negara-negara yang bermartabat dan berkeadaban.
Bila diperhatikan lebih jauh kepulauan Indonesia yang duapertiga wilayahnya adalah laut
membentang ke utara dengan pusatnya di pulau Jawa membentuk gambaran kipas. Sebagai satu
kesatuan Negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu
doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif, sedangkan
geostrategis Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada
perwujudan kesatuan ideology, politik, ekonomi, sosia budaya dan pertahanan keamanan. Dengan
mengacu pada kondisi geogarafis bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy)
maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang
harus diperhatikan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan
maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari brbagai
ancaman.
Dimensi wawasan kebangsaan yang luas dan kompleks tersebut sering dipetakan dalam dua dimensi
yaitu :
1. Wawasan kebangsaan sebagai konsep geopolitik
Wawasan kebangsaan sebagai konsep geopolotik yaitu konsep tentang persatuan dan kesatuan bangsa
serta keutuhan wilayah suatu Negara-bangsa.
2. Wawasan kebangsaan sebagai konsep geostrategis
Sedangkan wawasan kebangsaan sebagai konsep geostrategis yaitu konsep tentang manajemen
pembangunan nasiaona dalam rangka membangun Ketahanan Nasional untuk eksistnsi kehidupan
suatu Negara-bangsa.
Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional dengan penekanan bahwa
wilayah Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan oleh laut. Laut yang
menghubungkan dan mempersatukan pulau-pulau yang tersebar di seatero khatulistiwa. Sedangkan
Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu
kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan
udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan Negara secara utuh
menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi,
social budaya, dan hankam.
Wawasan nusantara sebaai konsepsi politik dan kenegaran yang merupakan manifestasi pemikiran
politik bangsa Indonesia telah ditegaskan dalam GBHN dengan Tap. MPR No. IV tahun 1973.
penetapan ini merupakan tahapan akhir perkembangan konsepsi Negara kepulauan yang telah
diperjuangkan sejak Deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957.
Konsep geostrategi berdimensi Astra Gatra. Astra Gatra terdiri dari dimensi trigatra alamiah dan
pancagatra sosial. Trigatra alamiah, terdiri dari: geografi, sumber kekayaan alam, dan kependudukan.
Sedangkan pancagatra sosial, terdiri dari: idiologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan
keamanan.
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan
pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi
pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut:
1. wawasan nusantara sebagai pancara falsafah pancasila
falsafah pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan
aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal proses
pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Dengan demikian wawasan
nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan rasional untuk
menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan
perdamaian dunia.
2. wawasan nusantara dalam pembangunan nasional
a. perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik Bangsa Indonesia bersama
bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar
negeri yang bebas aktif. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan
iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan
rakyat.
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi Implementasi wawasan
nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di
samping itu, implementasi wawasan nusantara mencerminkan tanggungjawab pengelolaan sumber
daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta
kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
3. penerapan wawasan nusantara
dewasa ini kita meyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang
mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh
negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan
manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh
globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Dalam hal tersebut terdapat banyak pengaruh negatif
globalisasi daripada pengaruh positifnya, untuk mengantisipasinya dapat dilakukan hal berikut:
a. menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh,
b. menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya,
c. menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya,
d. mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya
dan seadil-adilnya,
e. selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Untuk mencapai keberhasilan pemahaman tentang wawasan kebangsaan bagi bangsa Indonesia di
arahkan kepada:
1. Pemahaman wawasan kebangsaan terhadap seluruh lapisan masyarakat
2. Implementasi kepemimpinan nasional.
3. Meningkatkan semangat nasionalisme dalam penegertian yang luas untuk memupuk ikatan
kebangsaan
4. Menempatkan supremasi hukum untuk dipatuhi dalam dinamika kehidupan kebangsaan
5. Kesetaraan sosial,
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Demikian tentang upaya pemahaman wawasan nusantara sebagai wawasan kebangsaan bagi bangsa
Indonesia, untuk mencapai keinginan tersebut maka harus dilakukan melalui gerakan secara nasional
yang berkesinambungan dan di programkan oleh pemerintah terhadap lingkungan pendidikan formal
dan non formal, lingkungan pekerjaan dan lingkungan masyarakat, kemampuan untuk
mengimplementasikan aspek astagatra dalam dinamika kehidupan bangsa secara menyeluruh,
seimbang dan merata diseluruh wilayah Indonesia disamping itu perlu kesadaran dan pemahaman
dari semua komponen bangsa disertai bentuk kerja sama yang baik dengan pemerintah untuk memacu
langkah dan upaya untuk pemahaman tersebut. Dan yang paling penting adalah pengakuan dari
masing-masing individu, apakah sebagai anak bangsa Indonesia saya sudah termasuk orang yang
memahami hal tersebut.
B. Referensi
1. http://windasyafriza.blogspot.com/2010/05/wawasan-nusantara-sebagai-pengaman.html 2. S.Sumarsono. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia Pustaka Utama. 3. Pendidikan Kewarganegaraan / Gramedia Pusaka Utama, 2007
4. Hidayat, I. Mardiyono, Hidayat I.(1983). Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam
Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya:Usaha Nasional.
5. Sumarsono, S, et.al. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.