Tugas Pendahuluan III_Gambar Potongan

7
TUGAS PENDAHULUAN III PRAKTIKUM MENGGAMBAR TEKNIK Oleh Nama : Teguh Prasetio NPM : 0514104024 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG

Transcript of Tugas Pendahuluan III_Gambar Potongan

TUGAS PENDAHULUAN IIIPRAKTIKUM MENGGAMBAR TEKNIK

OlehNama : Teguh PrasetioNPM : 0514104024

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS WIDYATAMABANDUNG2015

Tugas Pendahuluan III. Resume Tentang Gambar PotonganUntuk menggambarkan bagian-bagian benda yang berongga didalamnya diperlukan garis gores yang menyatakan bagian-bagian benda yang tersembunyi. Akan tetapi, jika hal ini dilakukan akan dihasilkan gambar yang rumit dan sulit dimengerti.

Pada Gambar diatas memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi. Gambar (b) memperlihatkan cara memotongnya, dan Gambar (c) sisa bagian benda setelah bagian yang menutupi disingkirkan.gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan (Gambar (d)). Gambar diselesaikan dengan garis tebal. Dari uraian Gambar diatas dapat dinyatakan bahwa fungsigambar potongan adalah untuk menggambar benda yang berongga dalam menggambar teknik.

Potongan memiliki berbagai macam jenis, antara lain adalah :Jenis-jenis potongan :1. Potongan penuh (full section), terjadi ketika bidang pemotong melalui benda seutuhnya seperti gambar di bawah ini.

2. Potongan separuh (half section), dibuat dengan menggunakan pemotongan separuh pada benda. Kemudian, separuh digambar sebagai potongan dan separuh lainnya digambar dengan pandangan luar (outside). Biasanya, garis yang tidak tampak (tersembunyi) tidak digambar karena detail bagian dalam telah tampak pada bagian yang terpotong. Contoh potongan separuh :

3. Potongan meloncat, potongan meloncat atau potongan penuh dengan bidang offset dimana bidang pemotong di-offset pada bagian lain untuk menunjukan beberapa detail yang terlewatkan. Contoh gambar potongan meloncat :

4. Potongan yang diputar (Rotated Section). Bagian-bagian benda tertentu seperti : ruji-ruji roda, kait, tuas, rusuk penguat, dan sebagainya, dapat ditampilkan hasil potongannya setelah lebih dahulu diputar 90. Penggambarannya dapat di tempat potongan atau di tempat lain. contoh gambar potongan yang diputar :

5. Potongan Berurutan (Removed Section). Tipe pemotongan ini hampir sama dengan potongan yang diputar namun potongannya digambarkan di luar benda. Potongan potongan berurutan dapat disusun. Hal ini diperlukan untuk memberi ukuran atau alasan lain. contoh gambar potongan berurutan :

6. Potongan sobekan (Broken-Out Section), tipe potongan ini hanya beberapa bagian saja yang dipotong. Bidang pemotong melalui sebagian benda. Bagian depan benda pada bidang dirobek dan dibuang sehingga menunjukan detail bagian dalam area ini. Garis tak beraturan digunakan untuk menunjukan robekan. contoh gambar potongan sobekan :

7. Potongan penampang tipis, Penampang tipis : benda-benda yang terbuat dari plat dan profil dapat digambar dengan garis tebal atau seluruhnya dihitamkan. Jika bagian-bagian terletak berdampingan, bagian yang berbatasan dibiarkan berwarna putih. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Bagian bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah memanjang. Begitu pula benda benda seperti baut, paku keling, pasak, poros dan lainnya tidak boleh dipotong dalam arah memanjang.

Penyajian PotonganPada umum bidang potong dibuat melalui sumbu dasar dan potongannya disebut potongan utama. Jika perlu, maka bidang potong dapat dibuat di luar sumbu dasar. Dalam hal ini potongannya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya dinyatakan dengan anak panah, seperti yandiperlihatkan pada Gambar dibawah. Peraturan-peraturan umum yang berlaku untuk gambar gambar proyeksi, berlaku juga untuk gambar potongan.

2