Tugas Pemesinan

4
Nama : Konsentrasi : Produksi dan Perancangan NIM : Mata Kuliah : Teknik Pemesinan 1. Kepala Pembagi (Dividing Head) 1.1. Alat pembagi hanya cocok untuk pembagian dalam sejumlah bagian kecil yang nisbi(relative). Tetapi kepala pembagi masih mempunyai kemungkinan- kemungkinan lain. Karena itu kita sebut kepala pembagi universal(gambar 338). Gambar 1 Pada porosa dipasang roda cacing (roda ulir) b (gambar 2). Pada roda cacaing ini bekerja sebuah cacing(ulir) c, yang dapat diputar dengan bantuan engkol f. pena penusuk dari engkol itu dapat di setel ke dalam. Dengan demikian maka berbagi lingkaran lubang dari piringan pembagi d dapat di pakai. Piringan pembagi yang dapat ditukar-tukar yang dapat diputar terhadap poros cacing, dapat digerendel pada rangka kepala pembagi dengan bantuan e. Supaya kita tidak selalu harus menghitung banyaknya bagian, meliputi mana engkolnya ingin kita putarkan, dipasang sebuah gunting dengan kaki-kaki h yang dapat di setel. Kebanyakan kepala pembagi dapat digulirkan. Bagian depan dari poros pembaginya dilengkapi dengan ulir sekerup untuk pemasangan pelat cakar, bila diperlukan.

Transcript of Tugas Pemesinan

Page 1: Tugas Pemesinan

Nama :

Konsentrasi : Produksi dan Perancangan

NIM :

Mata Kuliah : Teknik Pemesinan

1. Kepala Pembagi (Dividing Head)

1.1. Alat pembagi hanya cocok untuk pembagian dalam sejumlah bagian kecil yang nisbi(relative).

Tetapi kepala pembagi masih mempunyai kemungkinan-kemungkinan lain. Karena itu kita sebut kepala pembagi universal(gambar 338).

Gambar 1

Pada porosa dipasang roda cacing (roda ulir) b (gambar 2). Pada roda cacaing ini bekerja sebuah cacing(ulir) c, yang dapat diputar dengan bantuan engkol f. pena penusuk dari engkol itu dapat di setel ke dalam.

Dengan demikian maka berbagi lingkaran lubang dari piringan pembagi d dapat di pakai.

Piringan pembagi yang dapat ditukar-tukar yang dapat diputar terhadap poros cacing, dapat digerendel pada rangka kepala pembagi dengan bantuan e.

Supaya kita tidak selalu harus menghitung banyaknya bagian, meliputi mana engkolnya ingin kita putarkan, dipasang sebuah gunting dengan kaki-kaki h yang dapat di setel. Kebanyakan kepala pembagi dapat digulirkan.

Bagian depan dari poros pembaginya dilengkapi dengan ulir sekerup untuk pemasangan pelat cakar, bila diperlukan.

Sehubung dengan kemungkinan adanya kelonggaran antara cacing roda-cacing, engkolnya harus selalu diputar ke jurusan yang sama, umapanya menurut arah putaran ja. Jadi engkol itu tidak boldeh diputar kembali pada waktu pembagian

Bila engkol itu diputarkan terlalu jauh, maka ia harus diputarkan kembali dahulu yang agak jauh umpamanya setengah keliling, sebelum dapat dilakukan pembagian lagi menurut arah yang benar.

Page 2: Tugas Pemesinan

Gambar 2

1.2. Pembagian Langsung

Pada poros pembagi dipasang sebuah pelat pembagi(gambar 2) dengan 24 lubang secara tetap, yang dapat diblokir dengan sebuah pasak(pal).

Maka terdapat kemungkinan untuk membagi lingkaran dalam 2, 3, 4, 6, 8, 12 atau 24 bagian.

Agar dapat bekerja dengan cepat dan mudah, penggerakan cacingnya kita putusakan, sehingga benda kerjanya dapat diputar dengan tangan.

1.3. Pembagian Tidak Langsung

Pembagian tidak langsung dilakukan dengan tangan pada waktu masuknya penggerakan cacing. Piringan pembagi d (gambar 2) digerendelkan pada rangkanya. (piring pembagi i para poros pembagi – poros roda cacing – hanya berfungsi pada pembagian langsung dan pada semua metoda pembagian lainnnya, di mana ia tidak digunakan, gerendel itu harus dilepaskan).

Cacing(ulir) yang menggerakan, berulir tunggal (z1 = 1) dan roda cacing yang digerakkannya mempunyai 40 gigi (z2 = 40), perpindahan iv antara cacing dan roda- cacing ialah:

IV = z2z1

= 401

= 40 iV = perbandingan perpindahan kepala pembagi

Z1 = jumlah ulir(langkah) dari cacing

Z2 = jumlah gigi roda-cacing

2. Micrometer

Page 3: Tugas Pemesinan

Micrometer merupakan alat ukur linier yang mempunyai kecermatan yang lebih baik daripada mistar ingsut. Pada umumnya mempunyai kecermatan sampai 0,01 mm, jadi sebetulnya tidak dapat mengukur sampai kecermatan satu micrometer(meskipun nama alat ini adalah micrometer). Kadang-kadang ada pula yang dibuat dengan kecermatan 0,005 mm. meskipun demikian, karena keterbatasan dari ketelitian pembuatan ulir yang merupakan komponen utama dari sistem pengubah micrometer ini maka derajat kepercayaan atas hasil pengukuran akan turun apabila micrometer tersebut mempunyai kecermatan yang lebih kecil dari 0,005 mm. Proses pengukuran dengan memakai micrometer biasa dan dilakukan oleh operator yang belum ahli, biasanya akan mempunyai kesalah rambang lebih dari satu micrometer, dengan demkian kecermatan pembagian skala sampai dengan satu micrometer menjadi tidak berarti.pengukuran yang menghendaki kecermatan sampai satu micrometer atau lebih memerlukan alat ukur yang lebih peka seperti Johansson Micrometer atau alat ukur pembanding (comparator) yang lain.

Komponen terpenting dari micrometer adalah ulir utama, lihar gambar 3. Dengan memutar silinder putar satu kali maka poros ukur akan bergerak linier sepanjang satu kisaran sesuai dengan kisar (pitch) dari ulir utama (biasanya 0,5 mm). meskipun ulir utama ini dibuat dengan teliti akan tetapi kesalahan selalu ada. Untuk sepanjang ulir utama kesalahan kisar pada suatu tempat akan berbeda dengan kesalahan kisar di tempat lain. Apabila poros ukur digerakkan mulai dari nol sampai batas akhir, maka kesalahan kisar ini akan terkumpul sehingga menimbulkan kesalahan yang disebut sebagai kesalahan kumulatip. Oleh karena itu untuk membatasi kesalahan kumulatip kisar, maka biasanya panjang dari ulir utama (jarak dari poros ukur) hanya dibuat sampai 25mm.(Gbr 3)