Tugas Pak Yusuf Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Di Kabupaten Sarolangun

download Tugas Pak Yusuf Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Di Kabupaten Sarolangun

of 7

description

akuntansi

Transcript of Tugas Pak Yusuf Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Di Kabupaten Sarolangun

Perencanaan Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten SarolangunLatar BelakangKerangka dasar pemberian otonomi yang luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Selain itu, hal ini diharapkan juga dapat meningkatkan daya saing yang ada di daerah. Oleh karena itu, kebijakan yang disusun di daerah pada dasarnya dilakukan untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Secara eksplisit undang-undang otonomi secara jelas menyatakan bahwa pemerintah daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri, namun dalam penyusunan perencanaan daerah tetap harus memperhatikan antara perencanaan pemerintahan pusat, provinsi dan antar pemerintah daerah, sehingga pencapaian tujuan daerah mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan tersebut memperhatikan kewenangan yang diberikan, baik yang terkait dengan hubungan sumber daya alam dan sumber daya lainnya, pelayanan umum serta keuangan.

Agar pembangunan berhasil dan berkelanjutan perlu adanya sinkronisasi pusat-daerah dan antar daerah. Dalam pencapaian prioritas nasional dalam upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan RPJMN Tahun 2010-2014 Dalam lima tahun mendatang ada 14 (empat belas) prioritas nasional yang akan dilaksanakan yaitu;

1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

2. Pendidikan

3. Kesehatan

4. Penanggulangan Kemiskinan

5. Ketahanan Pangan

6. Infrastruktur

7. Iklim investasi dan Iklim Usaha

8. Energi

9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

10. Daerah Tertinggal, terdepan, tertular dan pasca konflik

11. Kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi.

12. Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

13. Bidang Perekonomian

14. Bidang Kesejahteraan Rakyat Selanjutnya dalam perencanaan pembangunan Kabupaten Sarolangun Tahun 2011-2016, dalam lima tahun mendatang ada 5 (lima) prioritas Kabupaten Sarolangun yang akan dilaksanakan yaitu : Meningkatkan ketersediaan dan kualitas Infrastruktur dasar pelayanan umum, pemerintahan, perekonomian dan sosial budaya.Kondisi Infrastruktur Kabupaten SarolangunPembangunan infrastruktur akan meningkatkan mobilitas manusia dan barang antar daerah dan antara kabupaten/Kota, yang meliputi fasilitas transportasi (jalan, jembatan, pelabuhan), fasilitas kelistrikan, fasilitas komunikasi, fasilitas pendidikan, dan fasilitas air bersih. Tersedianya infrastruktur yang memadai merupakan nilai tambah bagi perwujudan pembangunan Kabupaten . Kabupaten Sarolangun merupakan jalur perlintasan dari wilayah barat Sumatera menuju wilayah Utara dan barat Sumatera atau sebaliknya sehingga Kabupaten Sarolangun merupakan penopang jalur distribusi perekonomian Sumatera Tengah. Kondisi infrastruktur merupakan unsur penting yang perlu mendapatkan perhatian agar dapat berfungsi dengan optimal. Secara umum, pada tahun 2006 proporsi panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik sebesar 13 %, secara bertahap telah kita tingkatkan pada tahun 2010 menjadi 27 %. Dengan rincian pada tahun 2006 jalan dalam kondisi baik sepanjang 139,87 Km meningkat menjadi 287,02 Km pada tahun 2010, jalan dalam kondisi sedang tahun 2006 sepanjang 606,83 Km naik menjadi 616,02 Km pada tahun 2010, jalan dalam kondisi rusak tahun 2006 sepanjang 118,50 Km berkurang menjadi 8,91 Km dan jalan dalam kondisi rusak berat tahun 2006 sepanjang 197,22 Km berkurang menjadi 162,60 Km.Secara komulatif sampai dengan tahun 2010 pelaksanaan peningkatan jalan yang telah dilakukan adalah sepanjang 549,81 Km, pemeliharaan jalan sepanjang 355,83 Km dan pembukaan jalan baru sepanjang 90,16 Km. Daya saing lainnya di bidang Sarana prasarana perhubungan adalah akan di bangunnya pelabuhan sungai, terminal bus dan truck, dan stasiun kereta api yang akan menghubungkan seluruh Provinsi di Sumatera. Permasalahan Pembangunan Infrastruktur Kabupaten SarolangunDi antara prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu negara atau daerah adalah adanya modal infrastruktur, khususnya infrastuktur fisik. Adanya infrastruktur fisik akan memungkinkan proses produksi, distribusi dan pelayanan umum yang lebih efisien dan efektif. Kondisi infrastruktur fisik di Kabupaten Sarolangun tergolong masih belum memadai bagi berbagai kegiatan di dalam masyarakat. Dari sisi infrastruktur jalan dan jembatan, selain kuantitas yang masih terbatas, juga terdapat jalan dan jembatan dalam kondisi rusak. Dari total panjang jalan di Kabupaten Sarolangun yaitu 1.400,118 km, hampir sepertiganya (448,638 km atau 32,04 persen berada dalam kondisi rusak (data tahun 2008).Jalan merupakan prasarana untuk memperlancar kegiatan perekonomian masyarakat. Peningkatan pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan prasarana jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar perdagangan antar daerah. Guna menunjang mobilitas penduduk dan struktur ekonomi yang ada maka transportasi mempunyai peranan penting sebagai urat nadi pembangunan yang merupakan kebutuhan pokok dalam mendukung proses pembangunan di segala sektor. Oleh karenanya, dengan tingkat kerusakan jalan yang relatif tinggi tersebut, jelas tidak kondusif bagi upaya meningkatkan kegiatan ekonomi dan akses kegiatan masyarakat lainnya. Keadaan semacam itu bisa jadi tantangan yang cukup serius manakala terdapat dana yang tidak memadai. Kabupaten Sarolangun, anggaran untuk kepentingan pembangunan masih terbatas. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya. Di antaranya adalah mengutamakan pembangunan infrastruktur yang menjadi poros bagi desa satu dengan desa lainnya, atau antara desa dengan kota, dan infrastruktur-infrastruktur lain yang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pembangunan dan perbaikan dam dan saluran irigasi. Selanjutnya, dari sisi infrastruktur listrik dan air bersih, data Susenas 2009 memperlihatkan bahwa baru 4,99 persen rumah tangga yang tercakup air bersih dari PDAM dan baru 66,22 persen yang mendapatkan sumber penerangan dari listrik PLN. Kondisi ini lebih rendah dibandingkan rata-rata Provinsi Jambi, dimana untuk cakupan air bersih PDAM sudah mencapai 15,01 persen dan sumber penerangan dari listrik PLN mencapai 69,44 persen.Perumusan Penjelasan Visi RPJMD Kabupaten Sarolangun

Tahun 2011 2016

VisiPokok-Pokok VisiPenjelasan Visi

Sarolangun Lebih Maju dan SejahteraLebih MajuMeningkatnya kemajuan pembangunan daerah dibidang sosial, ekonomi, politik dan hukum menuju kemandirian daerah.

Lebih SejahteraTerciptanya kondisi yang lebih kondusif bagi tumbuh kembangnya partisipasi ekonomi, sosial, budaya masyarakat dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Agar Visi RPJMD Kabupaten Sarolangun Tahun 2011 2016 tersebut dapat diwujudkan, maka ditetapkan misi sebagai berikut :Meningkatkan Infrastruktur Pelayanan UmumKetersediaan infrastruktur pelayanan umum merupakan unsur penunjang utama dalam mendukung terciptanya pembangunan Kabupaten Sarolangun yang Lebih Maju dan Sejahtera. Ketersediaan infrastruktur akan mempengaruhi tingkat pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Selain itu, ketersediaan infrastruktur menjadi katalisator pencapaian pembangunan pada bidang lainnya. Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Sarolangun yang lebih maju dan sejahtera, pelaksanaan pembangunan infrastruktur harus bertumpu pada pengembangan terhadap kompatibilitas dan optimalisasi potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya fisik (buatan); serta memperhatikan keterpaduan dengan tata ruang wilayah. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi dampak negatif yang terjadi akibat pembangunan yang kurang memperhatikan kapasitas sumber daya yang ada. Upaya meningkatkan infrastruktur pelayanan umum ini selain mencakup pada peningkatan kualitas dan ketersediaan jalan, jembatan, box culvert, jembatan gantung, irigasi, listrik dan air bersih, juga mencakup pada upaya peningkatan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pendidikan, kesehatan, olahraga, pariwisata, seni budaya dan keagamaan.

Tujuan dan Sasaran

Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan tersebut di atas, diperlukan adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan terkait aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum maupun urusan terkait aspek daya saing daerah.

Misi. Meningkatkan Infrastruktur Pelayanan UmumTujuan :Mewujudkan keserasian pembangunan infrastruktur dan tata ruang wilayah

Sasaran :1. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan infrastruktur dasar pelayanan umum, pemerintahan, perekonomian, dan sosial budaya

2. Meningkatkan keserasian penataan ruang wilayah

Strategi Meningkatkan Infrastruktur Pelayanan Umum

1. Peningkatan jaringan jalan dan jembatan antar kecamatan dan antar pusat-pusat produksi 2. Peningkatan tingkat pelayanan dan pemeliharaan jalan dan jembatan3. Peningkatan fasilitas keselamatan angkutan darat.4. Peningkatan terminal.5. Peningkatan sarana dan prasarana pengendalian banjir 6. Pengembangan dan pengadaan sarana irigasi untuk mendukung program swasembada pangan.7. Peningkatan cakupan layanan air bersih.8. Peningkatan cakupan layanan listrik9. Peningkatan kualitas, kuantitas, dan sebaran sarana prasana pendidikan, kesehatan, olahraga, pariwisata, seni budaya dan keagamaan10. Peningkatan kualitas perencanaan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruangPerencanaan Pembangunan Infrastruktur dan Plafon AnggaranPembangunan Infrastruktur

Tahun 2012 223.584 miliar Tahun 2013 287.589 miliar Tahun 2013 325.101 miliar Tahun 2014 362.613 miliar Tahun 2015 400.124 miliar

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

2. Program rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan

3. Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan

4. Program pembangunan sistem informasi / data base jalan dan jembatan

5. Program Pembangunan Turap/Talud/ Bronjong6. Program rehabilitasi / pemeliharaan talud / beronjong

7. Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-Gorong8. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

9. Program Pengembangan perumahan

10. Program perumahan dan Pemukiman

11. Program Pembangunan sarana dan prasarana Infrastruktur Perkotaan12. Program Peningkatan dan Pengembangan Perumahan Rakyat

13. Program Penataan kawasan permukiman perumahan14. Program Pembangunan sarana dan prasarana Pemerintahan15. Program Pengembangan Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

16. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan17. Program Pemeliharaan Sarana Prasarana Umum Daerah18. Pembangunan sarana dan prasarana ruang terbuka umum dan kota

19. Program pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan pasar/ pasar tradisional20. Program Pembangunan sarana dan prasarana Ibadah21. Program pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana gedung olah raga, kepemudaan dan utilitas perlengkapan

22. Program pengembangan fasiitas perparkiran23. Program Pendampingan Dana DAK, Urusan Bersama dan Tugas Pembantuan