Tugas nahot
-
Upload
princesstaurus -
Category
Education
-
view
172 -
download
11
Transcript of Tugas nahot
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
OSI (Open System Interconnection)OSI layer atau Protokol OSI (Open System
Interconnections) adalah open system yang merupakan himpunan protokol yang
memungkinkan terhubungnya dua sistem yang berbeda yang berasal dari underlying
architecture yang berbeda pula. Jadi tujuan OSI ini adalah untuk memfasilitasi
bagaimana suatu komunikasi dapat terjalin dari sistem yang bebeda tanpa memerlukan
perubahan yang signifikan pada hardware dan software di tingkat underlying. Dalam
makalah ini akan menerangkan Sub-Medium Access Layer atau dalam singkatan MAC
Adalah salah satu dari dua buah sub-layer dalam lapisan data-link, selain lapisan
Logical Link Control (LLC). Media Access Control adalah sebuah metode untuk
mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi
konflik.Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh: kabel
jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai "collision"
(tabrakan) akan terjadi yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau
rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menyediakan metode akses media jaringan,
yang bertindak sebagai "lampu lalu lintas" yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau
mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya kondisi collision.
1.2. RUMUSAN MASALAH
- Apa yang dimaksud dengan masalah alokasi kanal
- Apa yang dimaksud dengan Multiple Access Protocol
- Apa yang dimaksud dengan Standard IEEE 802 untuk LAN dan MAN
1.3. TUJUAN
- Mengetahui yang dimaksud dengan masalah alokasi kanal
- Mengetahui yang dimaksud dengan Multiple Access Protocol
- Mengetahui yang dimaksud dengan IEEE 802 untuk LAN dan MAN
1
BAB II
2. PEMBAHASAN
2.1. SUB-LAPISAN MEDIUM ACCESS
Medium Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal
yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik.
Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh:
kabel jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai
“collision” (tabrakan) akan terjadi yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan
akan hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan.menyediakan metode
akses media jaringan, yang bertindak sebagai “lampu lalu lintas” yang mengizinkan
aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya
kondisi collision
Metode media akses control diimplementasikan di dalam lapisan data-link pada
tujuh lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan
diimplementasikan dalam lapisan khusus di dalam lapisan data link, yakni Media Access
Control Sublayer, selain tentunya Logical Link Control Sublayer. Ada dua buah
metode media access control yang digunakan dalam jaringan lokal, yakni:
1) Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD)
CSMA/CD merupakan teknik medium access control (MAC) yang paling banyak
digunakan pada topologi bus dan star dewasa ini. Versi orisinil baseband dari teknik ini
pertama kali dirancang dan dipatenkan oleh Xerox sebagai bagian dari Ethernet LAN
yang dikembangkannya..Sedangkan versi broadband –nya dirancang dan dipatenkan
oleh MITRE sebagai bagian dari MITREnet LAN yang dikembangkannya.Semua
pengembangan ini menjadi dasar bagi standar IEEE 802.3 untuk CSMA/CD. Sebelum
melihat lebih detail mengenai CSMA/CD ada baiknya kita melihat terlebih dahulu
beberapa teknik sebelumnya sebagai dasar pengembangan CSMA/CD
Metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex (jaringan Ethernet full-
duplex menggunakan switched media ketimbang menggunakan shared media sehingga
2
tidak membutuhkan metode ini).CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang
paling populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika dibandingkan dengan teknologi
metode akses jaringan lainnya.CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE
802.3 yang dirilis oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).
CSMA/CD, meskipun lebih efisien, tetap saja memiliki satu kelemahan. Ketika dua
frame tubrukan, media transmisi tetap tak dapat terpakai selama waktu transmisi dari
kedua frame yang rusak tersebut. Untuk frame-frame yang panjang, dibandingkan
waktu propagasi, jumlah kapasitas yang terbuang cukup besar.Kapasitas yang terbuang
ini dapat dikurangi jika sebuah station tetap mendengarkan (listen) media transmisi
selama pengiriman data. Hal inilah yang membawa beberapa aturan baru dalam
CSMA/CD, sebagai berikut:
a) Jika media transmisi dalam keadaan idle, lakukan transmit, jika tidak
lakukan step 2.
b) Jika media transmisi sibuk, tetap mendengarkan sampai media idle,
kemudian segera transmit.
c) Jika tubrukan terdeteksi selama transmisi data, transmit sebuah sinyal
jamming singkat untuk meyakinkan bahwa semua station mengetahui bahwa
telah terjadi tubrukan, dan menghentikan transmisi.
d) Setelah melakukan transmit sinyal jamming, tunggu selama beberapa
waktu, kemudian coba untuk melakukan transmit kembali (ulangi dari step
1).
2) Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA)
CSMA/CA singkatan dari Carrier Sense Multiple Access/Collision
Avoidance,merupakan protokol contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa
kondisi jaringan untuk menghindari collisions. CSMA/CA menghabiskan traffic karena
sebelum ada data ditransmisikan ia akan mengirim sinyal broadcast pada jaringan untuk
mendeteksi skenario atau kemungkinan terjadinya collision dan memerintahkan semua
perangkat untuk tidak broadcast.tidak seperti CSMA/CD yang memakai pengaturan
transmisi jaringan ketika terjadi collisions.
3
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa
bentuk jaringan nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11a, IEEE
802.11b, serta IEEE 802.11g. Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam
spesifikasi IEEE 802.3, sementara untuk jaringan nirkabel didefinisikan dalam IEEE
802.11.
CSMA / CA dalam jaringan komputer adalah jaringan nirkabel beberapa metode
akses yang membawa penginderaan skema digunakan. Apabila sebuah node ingin
mengirimkan data harus terlebih dahulu melihat waktu saluran untuk jumlah yang telah
ditetapkan untuk menentukan ya atau tidak node lain bertransmisi pada saluran yang
sama dalam jangkauan nirkabel. Jika saluran tersebut sudah tidak bekerja, maka node
diijinkan untuk memulai proses transmisi. Jika saluran tersebut sudah dirasakan masih
sibuk, maka node transmisi untuk jangka waktu yang acak ditangguhkan. Setelah proses
transmisi dimulai, masih dimungkinkan untuk transmisi data aktual aplikasi untuk tidak
terjadi.
Dengan metode ini, sebuah node jaringan yang akan mengirim data ke node tujuan
pertama-tama akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari
dan oleh node lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan
terjadi tabrakan (collision), maka node tersebut diharuskan mengulang permohonan
(request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak
(random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.
1. Jaringan dibagi 2 kategori, yaitu koneksi point-to-point & saluran broadcast.
Masalah jaringan broadcast adalah siapa yang mendapatkan kesempatan memakai
saluran bila terdapat persaingan untuk memperoleh saluran tersebut. Bila hanya ada satu
saluran yang tersedia, masalah menentukan giliran untuk berbicara menjadi lebih sulit.
Saluran broadcast berkaitan dengan multiaccess channels atau random access random.
Protokol untuk menentukan giliran pada saluran multiaccess terdapat pada sublayer dari
data link layer yang disebut MAC (Medium Access Control) sublayer. (bagian
terbawah). Peranan MAC sublayer sangat penting bagi sebuah LAN. dan hampir semua
saluran multiaccess menjadikannya sebagai basis komunikasi.
4
2. Masalah Alokasi Saluran Statik Pada LAN dan MAN
Cara tradisional dalam mengalokasikan sebuah saluran dengan banyak pengguna yang
berkompetisi adalah dengan menggunakan Frequency Division Multiplexing (FDM).
Bila terdapat N pengguna, maka bandwidth dibagi menjadi N buah bagian yang
berukuran sama. Bila pengguna banyak dan secara kontinu berubah-ubah, atau lalu
lintasnya tidak tetap, maka FDM akan mendapatkan kesulitan. Walaupun dengan
asumsi bahwa jumlah pengguna dapat dibuat dengan harga konstan N, maka pembagian
saluran tunggal menjadi sub-saluran yang statik merupakan hal yang tidak efisien,
apalagi bila pengguna tidak melakukan aktifitas, Karena tidak terdapat metoda alokasi
saluran statik tradisional yang dapat bekerja baik pada lalu lintas yang tidak tetap, maka
akan dibahas metode dinamik.
3. Saluran Dinamik Pada LAN dan MAN
Terdapat beberapa asumsi saluran dinamik pada LAN dan MAN, sebagai berikut :
1. Model Stasiun
Model terdiri dari N buah stasiun yang independent (komputer, telepon, alat
komunikasi pribadi pribadi, dll), yang masing-masing memiliki program atau pengguna
yang menghasilkan frame untuk transmisi.
2. Asumsi Saluran Tunggal
Tersedia bagi semua jenis komunikasi. Semua stasiun dapat mentransmisikandan
menerima melalui saluran tersebut.
3. Asumsi Tabrakan
Bila 2 frame ditransmisikan bersamaan, keduanya bertumpang tindih waktunya dan
akan menyebabkan signal rusak (collision). Semua stasiun dapat mendeteksinya dan
meminta transmisi ulang.
4. Waktu Kontinu
5
Transmisi frame dapat dilakukan setiap saat. Tidak terdapat master clock yang membagi
waktu menjadi interval-interval diskrit
5. Waktu Slot
Waktu dibagi menjadi interval-interval diskrit (slot). Transmisi frame selalu dimulai
pada awal sebuah slot. Sebuah slot dapat berisi 0, 1 atau lebih frame, yang masing-
masing berhubungan dengan slot yang idle, transmisi yang berhasil dan tabrakan.
6. Carrier Sense
Stasiun daoat mengetahui bahwa saluran yang sedang dipakai sebelum
mencobamenggunakannya. Bila saluran sedang sibuk, maka tidak akan ada stasiun
yangakan mencoba menggunakannya sampai saluran tersebut berada dalam keadaan
idle.
7. No Carrier Sense
Stasiun tidak dapat merasakan keadaan suatu saluran sebelum menggunakanny. Stasiun
mencoba menggunakan saluran dan melakukan transmisi. Setelah beberapasaat
kemudian stasiun akan mengetahui bahwa apakah transmisi tersebut berhasil atau gagal.
Multiple Access Protocols
a. ALOHA Murni
Ide dasarnya : Membiarkan pengguna untuk melakukan transmisi kapan saja bila
memiliki data yang akan dikirimkan. Tentu saja akan terjadi tabrakan, dan frame-frame
yang bertabrakan akan hancur. Dengan sifat umpan balik dari broadcasting, pengirim
selalu mengetahui kondisi frame bersangkutan.Sketsa pembuatan frame adalah
memaksimalkan penggunaan ukuran frame daripada mengijinkan frame-frame yang
panjangnya bervariabel.
b. ALOHA Ber-slot
Meningkatkan kapasitas sistem ALOHA, yaitu membagi waktu kedalam interval-
interval diskrit, yang masing-masing intervalnya berkaitan dengan sebuah frame.
6
Komputer tidak diijinkan untuk mengirimkan sesuatu setiap saat tombol ENTER
diketikkan. Akan tetapi, pengiriman frame memerlukan waktu tunggu sampai awal slot
berikutnya. Jadi aloha murni yang kontinu diubah menjadi metode diskrit.
Carrier Sense Multiple Access Protocols
Pada LAN, sebuah stasiun dapat mendeteksi apa yang dikerjakan stasiun lainnya, dan
menyesuaikan tingkah lakunya. Protokol-protokol dimana stasiun mendengarkan
sebuah carrier (yaitu, sebuah transmisi) dan melakukan reaksi sehubungan dengan hal
tersebut disebut carrier sense protocol.
Persistent and Nonpersistent CSMA
1-Persistent CSMA
Bila sebuah stasiun memiliki data yang siap dikirimkan, pertama-tama stasiun tersebut
akan mendengarkan saluran untuk melihat apakah ada saluran lain sedang melakukan
transmisi pada saat itu.
Bila ternyata saluran sibuk, stasiun menunggu sampai saluran itu menjadi bebas. Ketika
diketahui terdapat saluran bebas, maka stasiun mulai mentransmisikan frame. Bila
terjadi tabrakan, stasiun menunggu dalam selang waktu random dan mulai mengirimkan
kembali frame-frame tadi. Protokolnya disebut 1-persistent karena stasiun melakukan
transmisi dengan probabilitas 1 setiap saat protokol tersebut menemukan saluran yang
bebas.
Nonpersistent CSMA
Sebelum mengirim frame, stasiun melihat saluran terlebih dahulu. Bila tidak ada stasiun
lainnya sedang mengirim, maka stasiun tersebut mulai mengirimkan frame-nya. Akan
tetapi, bila saluran sedang dalam keadaan dipakai, stasiun tidak mengamati saluran
secara terus menerus dengan maksud merebutnya begitu diketahui transmisi
sebelumnya selesai dilakukan. Melainkan, stasiun tersebut menunggu dalam selang
waktu tertentu dan baru kemudian mengulangi algoritmanya. Secara intuitif akan
menyebabkan pemanfaatan saluran yang lebih baik dan delay yang lebih lama
dibanding 1-persistent CSMA.
7
P-persistent CSMA
Ketika sebuah stasiun berada dalam keadaan siap kirim, stasiun mengamati saluran. Bila
saluran dalam keadaan kosong, maka stasiun melakukan transmisi dengan probabilitas
tertentu. Bila slot dalam keadaan idle, stasiun akan melakukan transmisi atau
menundanya lagi, dengan probabilitas tertentu. Proses ini berulang sampai frame
dikirimkan atau stasiun lainnya melakukan transmisi. Pada kasus terakhir, stasiun
bertindak seperti halnya telah terjadi tabrakan (yaitu, stasiun menunggu dalam perioda
waktu random dan mulai melakukan transmisi lagi). Bila pada saat awal stasiun
merasakan saluran dalam keadaan sibuk, stasiun menunggu sampai slot berikutnya.
Protokol CSMA persistent dan nonpersistent :
1. Meningkatkan kemampuan protokol ALOHA.
2. Menjamin tidak ada stasiun yang mentransmisikan bila saluran sibuk.
3. Stasiun dapat membatalkan transmisinya bila merasakan tabrakan.
Carrier Sense Multiple Access Deteksi (CSMA) Tabrakan
Stasiun-stasiun yang cenderung menghentikan segera transmisinya begitu mendeteksi
tabrakan dari pada menyelesaikan transmisi frame mereka, yang sulit untuk dideteksi
kerusakannya. Penghentian dengan segera frame-frame yang rusak dapat menghemat
waktu dan bandwidth. Protokol ini dikenal sebagai CSMA/CD (Carrier Sense Multiple
Access with Collision Detection), yang digunakan secara meluas pada LAN di dalam
MAC sublayer.
CSMA/CD merupakan protokol penting dari IEEE 802.3 (Ethernet).
8
2.2. MASALAH ALOKASI KANAL
Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan masalah-masalah
sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala penjuru kehidupan masyarakat,
semua orang dapat memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, jenis
kelamin. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah selama subyeknya
terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi, hal-hal dalam batas norma-norma
kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila suatu situs di internet mempunyai topik
yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex. Gambar-gambar yang
dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang sangat
mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah terbatas
hanya pesan tekstual saja.Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan bahkan video clip
singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan melalui jaringan komputer.
Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi bagi sebgaian lainnya pemasangan
materi tertentu (misalnya pornografi ) merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.
Ada 2 jenis alokasi :
1. Statis
2. Dinamis
Alokasi Stasis (1)
• Caranya : FDM (Frequency Division Multiplexing)
• FDM ?
1. Membagi-bagi bandwith ke N buah pengguna masing-masing 1 porsi yang berukuran N
2. Tidak terjadi interferensi antar pengguna
3. Simpel
4. Efisien jika pada jaringan terdapat sedikit pengguna yang berjumlah tetap dan masing-
masing pengguna memiliki load of traffic yang tinggi.
Alokasi Statis (2)
• Masalah FDM :
– Tidak cocok/tidak efisien pada jaringan yang memiliki jumlah pengguna yang banyak
dan dinamis
9
– Tidak adil :
• pengguna yang sibuk tidak dapat meminta bandwidth lebih besar, padahal bandwidth
masih tersedia di tempat lain.
• Pengguna yang idle (tidak menggunakan bandwidth) tidak dapat membagi bandwidth
kepada pengguna yang sibuk.
Alokasi Dinamis (1)
• Alokasi statis tidak mampu menangani jaringan yang memiliki traffic besar.
• Asumsi-asumsi yang digunakan :
Station model :
• terdiri dari beberapa stasiun yang independen, masing-masing memiliki program dan
pengguna yang membangun frame untuk transmisi.
• Ketika sebuah frame di-generate, stasiun terblok dan tidak melakukan apapun hingga
transmisi selesai
Single Channel Assumption
• Hanya ada 1 kanal yang tersedia
Collision Assumption
• Terjadi jika 2 buah frame ditransmisikan secara simultan
• Semua stasiun dapat mendeteksi kolisi
• Frame yang terkolisi harus ditransmisikan ulang
Alokasi Dinamis (2)
Continuous Time
• Transmisi frame dapat dilakukan setiap saat
• Tidak ada master clock
Slotted Time
• Waktu dibagi-bagi menjadi beberapa interval (slot)
10
• Transmisi selalu dimulai dari slot awal
Carrier Sense
• dapat mengecek kanal apakah kanal tsb sedang digunakan atau tidak. Jika kanal sedang
sibuk, maka stasiun tidak dapat menggunakan kanal
No Carrier Sense
• tidak dapat mengecek kanal apakah kanal tsb sedang digunakan atau tidak. Frame serta
merta dikirimkan, pengecekan dilakukan kemudian.
Alokasi Dinamis (3)
• Beberapa metode alokasi Dinamis :
– ALOHA : Pure & Slotted
– CSMA (Carrier Sense Multiple Access) Protocols
– Collision-Free Protocols
– Limited-Contention Protocols
– The Adaptive Tree Walk Protocols
– Wavelength Division Multiple Access Protocols
– Wireless LAN Protocols
ALOHA
• Ground-based radio broadcasting
• Dapat diaplikasikan pada jaringan yang memiliki pengguna-pengguna yang
tidak terkoordinasi dimana antarpengguna saling berkompetisi dalam
menggunakan kanal tunggal.
• Ada 2 versi : pure & slotted
PURE ALOHA
• Ide dasar : jika data sudah ada, langsung transmisikan !
• Stasiun tidak mengecek(listen) kanal terlebih dahulu sebelum mentransmisi
• Ada kolisi sehingga mengakibatkan frame yang terkolisi rusak
11
• Kolisi terjadi jika ada 2 frame yang mencoba memakai kanal secara bersama-
sama
• Pengirim selalu dapat mengetahui jika framenya terjadi kolisi dengan selalu
mengecek(listen) kanal
– Pada LAN: cepat
– Pada satelit : 270 msec delay time
• Contention System : banyak pengguna yang memakai kanal sedemikian rupa
sehingga memicu terjadi kolisi
Pure ALOHA
Pada Pure ALOHA, frame ditransmisikan pada waktu-waktu yang konstan
(sama panjang). Throughput dari ALOHA dapat dioptimisasi jika ukuran semua
frame sama besar
PURE ALOHA
12
FRAME COLLISIONS
SLOTTED ALOHA
• Membagi-bagi waktu menjadi interval-interval diskrit
• 1 interval berkorespondensi dengan 1 frame
• Mensyaratkan pengguna untuk menyetujui batasan slot
• Satu cara untuk melakukan sinkronisasi adalah menjadikan sebuah stasiun
spesial yang menuliskan sebuah tanda untuk setiap awal interval
Pure ALOHA vs Slotted ALOHA
– Mean Time Delay (waktu yang dibutuhkan untuk mengirim sebuah frame dari sender ke
receiver) dengan mekanisme FDM N kali lebih buruk dibandingkan dengan sebuah
antrian biasa.
Dalam telekomunikasi , frekuensi – division multiplexing ( FDM ) adalah teknik
dimana total bandwidth yang tersedia dalam media komunikasi dibagi menjadi
serangkaian non – tumpang tindih frekuensi sub – band , yang masing-masing
digunakan untuk membawa sinyal terpisah. Hal ini memungkinkan media transmisi
tunggal seperti spektrum radio , kabel atau serat optik untuk digunakan bersama oleh
banyak sinyal .
Contoh paling alami frekuensi – division multiplexing adalah radio dan penyiaran
televisi , di mana beberapa sinyal radio pada frekuensi yang berbeda melewati udara
pada waktu yang sama . Contoh lain adalah televisi kabel , di mana banyak saluran
13
televisi yang dilakukan secara bersamaan pada satu kabel . FDM juga digunakan oleh
sistem telepon untuk mengirimkan panggilan telepon melalui beberapa trunklines
kapasitas tinggi , komunikasi satelit untuk mengirimkan beberapa saluran data uplink
dan downlink balok radio , dan broadband DSL modem untuk mengirimkan sejumlah
besar data komputer melalui saluran telepon twisted pair , antara banyak kegunaan
lainnya .
Sebuah teknik analog disebut wavelength division multiplexing digunakan dalam
komunikasi serat optik , di mana beberapa saluran data yang ditransmisikan melalui
serat optik tunggal dengan menggunakan panjang gelombang yang berbeda ( frekuensi )
cahaya .
Cara kerjanya
Pada akhir sumber , untuk setiap kanal frekuensi , osilator elektronik menghasilkan
sinyal pembawa , gelombang berosilasi stabil pada frekuensi tunggal seperti gelombang
sinus , yang berfungsi untuk ” membawa” informasi. Pengangkut jauh lebih tinggi
dalam frekuensi dari sinyal data. Sinyal pembawa dan sinyal data yang masuk ( disebut
sinyal baseband ) diterapkan ke sirkuit modulator . Modulator ini mengubah beberapa
aspek dari sinyal pembawa , seperti amplitudo , frekuensi , atau fase , dengan sinyal
data, ” membonceng ” data pada operator . Beberapa operator dimodulasikan pada
frekuensi yang berbeda dikirim melalui media transmisi , seperti kabel atau serat optik .
Setiap pembawa termodulasi terdiri dari sebuah band sempit frekuensi , berpusat
pada frekuensi pembawa . Informasi dari sinyal data dilakukan di sidebands di kedua
sisi frekuensi pembawa . Ini band frekuensi disebut passband untuk saluran tersebut .
Selama frekuensi pembawa saluran terpisah jarak cukup jauh terpisah sehingga
passbands mereka tidak tumpang tindih , sinyal terpisah tidak akan mengganggu satu
sama lain . Jadi bandwidth yang tersedia dibagi menjadi ” slot ” atau saluran , masing-
masing dapat membawa sinyal data.
Pada tujuan akhir dari kabel atau serat , untuk setiap saluran , filter elektronik
ekstrak sinyal saluran dari semua saluran lainnya . Sebuah osilator lokal menghasilkan
14
sinyal pada frekuensi pembawa saluran. Sinyal masuk dan sinyal osilator lokal
diterapkan ke sirkuit demodulator . Ini menerjemahkan sinyal data dalam sidebands
kembali ke frekuensi baseband aslinya . Filter elektronik menghilangkan frekuensi
pembawa , dan sinyal data output untuk digunakan.
Sistem FDM modern sering menggunakan metode modulasi canggih yang
memungkinkan beberapa sinyal data yang akan dikirimkan melalui setiap kanal
frekuensi .
Telepon
Untuk sambungan telepon jarak jauh , perusahaan telepon abad ke-20 digunakan L -
carrier dan mirip sistem co-aksial kabel membawa ribuan sirkuit suara multiplexing
dalam beberapa tahap oleh bank channel .
Untuk jarak pendek , kabel pasangan yang seimbang lebih murah digunakan untuk
berbagai sistem termasuk Sistem Bell K – dan N – pembawa . Mereka kabel tidak
memungkinkan bandwidth besar seperti , sehingga hanya 12 kanal suara (Double
Sideband ) dan kemudian 24 (Single Sideband ) yang multiplexing menjadi empat
kawat , satu pasang untuk setiap arah dengan repeater setiap beberapa kilometer, sekitar
10 km . Lihat sistem carrier 12 – channel . Pada akhir abad ke-20 , sirkuit suara FDM
telah menjadi langka. Sistem telepon modern menggunakan transmisi digital , di mana
waktu – division multiplexing ( TDM ) digunakan sebagai pengganti FDM .
Sejak akhir abad ke-20 Digital Subscriber Garis telah menggunakan multitone
( DMT ) sistem diskrit untuk membagi spektrum mereka ke kanal frekuensi .
Konsep sesuai dengan frekuensi – division multiplexing dalam domain optik dikenal
sebagai panjang gelombang – division multiplexing .
Group dan supergrupSebuah sistem FDM sekali biasa, digunakan misalnya dalam L
-carrier , menggunakan filter kristal yang beroperasi di kisaran 8 MHz untuk
membentuk Kelompok Channel 12 saluran , 48 kHz bandwidth dalam kisaran 8140-
8188 kHz dengan memilih operator di kisaran 8140 untuk 8184 kHz memilih sideband
kelompok ini atas maka dapat diterjemahkan dengan standar kisaran 60-108 kHz oleh
15
pembawa 8248 kHz . Sistem tersebut digunakan dalam DTL ( Direct To Line) dan dfsg
( langsung membentuk kelompok Super ) .
132 kanal suara ( 2SG + 1G ) dapat dibentuk dengan menggunakan pesawat DTL
modulasi dan rencana frekuensi diberikan dalam FIG1 dan fig2 penggunaan teknik DTL
memungkinkan pembentukan maksimal kanal suara 132 yang dapat ditempatkan
langsung ke line. DTL menghilangkan kelompok dan peralatan kelompok super.
Dfsg dapat mengambil langkah yang sama di mana formasi langsung dari sejumlah
kelompok super bisa diperoleh dalam 8 kHz dfsg juga menghilangkan peralatan
kelompok dan dapat menawarkan :
Pengurangan biaya 7 % sampai 13 %
Peralatan yang kurang untuk menginstal dan memelihara
Peningkatan keandalan karena peralatan yang kurang
Kedua DTL dan dfsg dapat sesuai dengan kebutuhan sistem densitas rendah
( menggunakan DTL ) dan sistem kepadatan lebih tinggi ( menggunakan dfsg ) .
Terminal dfsg mirip dengan terminal DTL kecuali bukan dua kelompok Super banyak
kelompok Super digabungkan . Sebuah mastergroup dari 600 saluran ( 10 super –
kelompok ) adalah contoh berdasarkan dfsg .
Penggunaan lain contoh: non berkaitan dengan telepon
FDM juga dapat digunakan untuk menggabungkan sinyal sebelum modulasi akhir ke
gelombang pembawa . Dalam hal ini sinyal pembawa yang disebut sebagai subcarrier :
contoh adalah transmisi FM stereo , di mana 38 kHz subcarrier digunakan untuk
memisahkan sinyal perbedaan kiri-kanan dari saluran sum kiri-kanan tengah, sebelum
modulasi frekuensi sinyal komposit . Sebuah saluran televisi dibagi menjadi frekuensi
subcarrier untuk video , warna , dan audio . DSL menggunakan frekuensi yang berbeda
untuk suara dan transmisi data hulu dan hilir pada konduktor yang sama , yang juga
merupakan contoh frekuensi duplex .
16
Dimana frekuensi – division multiplexing digunakan untuk memungkinkan beberapa
pengguna untuk berbagi saluran komunikasi fisik, hal itu disebut frequency-division
multiple access ( FDMA ) . [ 1 ]
FDMA adalah cara tradisional untuk memisahkan sinyal radio dari pemancar yang
berbeda .
Pada 1860-an dan 70-an , beberapa penemu mencoba FDM bawah nama telegrafi
akustik dan telegrafi Harmonic . Praktis FDM hanya dicapai di era elektronik.
Sementara upaya mereka menyebabkan pemahaman dasar teknologi electroacoustic ,
sehingga penemuan telepon .
2.3. MULTIPLE ACCESS PROTOCOLS
Dalam telekomunikasi dan jaringan komputer , metode akses channel atau
metode multiple access memungkinkan beberapa terminal terhubung ke media transmisi
multi-point yang sama untuk mengirimkan lebih dari itu dan untuk berbagi
kapasitasnya. Contoh media fisik bersama adalah jaringan nirkabel, jaringan bus,
jaringan cincin, jaringan hub dan link point- to-point half-duplex.
Skema saluran akses didasarkan pada metode multiplexing , yang
memungkinkan beberapa stream data atau sinyal untuk berbagi saluran komunikasi
yang sama atau media fisik . Multiplexing adalah dalam konteks ini disediakan oleh
lapisan fisik . Perhatikan bahwa multiplexing juga dapat digunakan dalam full-duplex
point-to -point komunikasi antara node dalam jaringan diaktifkan , yang tidak boleh
dianggap sebagai multiple access. .
Skema saluran akses juga didasarkan pada protokol akses jamak dan mekanisme
kontrol , juga dikenal sebagai media access control ( MAC ) . Protokol ini berkaitan
dengan isu-isu seperti pengalamatan, menetapkan saluran multipleks kepada pengguna
yang berbeda , dan menghindari tabrakan . MAC -layer adalah sub – lapisan dalam
Layer 2 ( Data Link Layer ) dari model OSI dan komponen dari Link Layer dari TCP /
IP model .
Jenis dasar skema akses channel
17
Ini adalah empat jenis dasar skema akses channel :
a) Frekuensi Division Multiple Access ( FDMA )
Frekuensi -division multiple access ( FDMA ) skema saluran – akses
didasarkan pada frekuensi multiplexing – divisi ( FDM ) skema , yang
menyediakan pita frekuensi yang berbeda untuk data yang berbeda –
stream . Dalam kasus FDMA , data stream yang dialokasikan untuk node
yang berbeda atau perangkat . Sebuah contoh dari sistem FDMA adalah
generasi pertama ( 1G ) sistem telepon seluler , di mana setiap panggilan
telepon ditugaskan ke saluran frekuensi uplink tertentu, dan satu lagi
kanal frekuensi downlink . Setiap sinyal pesan ( setiap panggilan
telepon ) dimodulasi pada frekuensi carrier tertentu.
Sebuah teknik yang terkait adalah wavelength division multiple access
( WDMA ) , berdasarkan panjang gelombang – division multiplexing
( WDM ) , di mana datastreams berbeda mendapatkan warna yang
berbeda dalam komunikasi serat optik . Dalam kasus WCDMA , node
jaringan yang berbeda dalam jaringan bus atau hub mendapatkan warna
yang berbeda .
Sebuah bentuk lanjutan dari FDMA adalah orthogonal frequency-
division multiple access ( OFDMA ) skema , misalnya digunakan dalam
sistem komunikasi seluler 4G . Pada OFDMA , setiap node dapat
menggunakan beberapa sub -carrier , sehingga memungkinkan untuk
memberikan kualitas pelayanan yang berbeda (tarif data yang berbeda )
untuk pengguna yang berbeda . Penugasan dari sub – operator untuk
pengguna dapat diubah secara dinamis , berdasarkan pada kondisi
saluran radio saat ini dan beban lalu lintas .
b) Waktu division multiple access ( TDMA )
18
Pembagian waktu multiple access ( TDMA ) saluran skema akses
didasarkan pada time-division multiplexing ( TDM ) skema , yang
menyediakan waktu yang berbeda- slot untuk data yang berbeda – stream
( dalam kasus TDMA untuk pemancar yang berbeda ) dalam struktur
rangka siklis berulang . Sebagai contoh, node 1 dapat menggunakan slot
waktu 1 , node 2 slot waktu 2 , dll sampai pemancar terakhir. Kemudian
dimulai lagi , dalam pola yang berulang , sampai sambungan berakhir
dan slot menjadi gratis atau ditugaskan ke node lain . Sebuah bentuk
lanjutan adalah Dinamis TDMA ( DTDMA ) , di mana penjadwalan
yang dapat memberikan timesometimes berbeda tetapi beberapa kali
node 1 dapat menggunakan slot waktu 1 di frame pertama dan
menggunakan slot waktu lain dalam frame berikutnya .
Sebagai contoh , sistem selular 2G didasarkan pada kombinasi dari
TDMA dan FDMA . Setiap saluran frekuensi dibagi menjadi delapan
timeslots , yang tujuh digunakan untuk tujuh panggilan telepon , dan satu
untuk data sinyal .
c) Packet modus akses-jamak
Packet modus akses-jamak biasanya juga didasarkan pada multiplexing
waktu-domain , tapi tidak dalam struktur rangka siklis berulang-ulang,
dan oleh karena itu tidak dianggap sebagai TDM atau TDMA . Karena
karakter acak itu dapat dikategorikan sebagai metode multiplexing
statistik , sehingga memungkinkan untuk memberikan alokasi bandwidth
yang dinamis . Ini membutuhkan kontrol akses ( MAC ) protokol media,
yaitu prinsip untuk node bergiliran di channel dan untuk menghindari
tabrakan . Contoh umum adalah CSMA / CD , digunakan dalam jaringan
bus Ethernet dan jaringan hub , dan CSMA / CA , digunakan dalam
jaringan nirkabel seperti IEEE 802.11 .
d) Code division multiple access ( CDMA ) / Spread spectrum
multiple access ( SSMA )
Pembagian kode akses multiple ( CDMA ) skema didasarkan pada
spread spectrum , yang berarti bahwa spektrum radio yang lebih luas
19
dalam Hertz digunakan dari tingkat data masing-masing bit stream
ditransfer , dan beberapa sinyal pesan ditransfer secara bersamaan
melalui frekuensi pembawa yang sama , memanfaatkan kode penyebaran
yang berbeda . Bandwidth yang lebar memungkinkan untuk mengirim
dengan rasio signal-to -noise yang sangat miskin kurang dari 1 ( kurang
dari 0 dB ) berdasarkan rumus Shannon – Heartly , yang berarti bahwa
daya transmisi dapat dikurangi ke tingkat bawah tingkat kebisingan dan
interferensi co-channel (cross talk ) dari sinyal pesan lain yang berbagi
frekuensi yang sama .Salah satu bentuknya adalah direct sequence spread
spectrum ( DS – CDMA ) , yang digunakan misalnya dalam sistem
ponsel 3G . Setiap bit informasi ( atau setiap simbol ) diwakili oleh
urutan kode yang panjang beberapa pulsa , yang disebut chip . Urutannya
adalah kode menyebar , dan setiap sinyal pesan ( misalnya setiap
panggilan telepon ) menggunakan kode penyebaran yang berbeda .
Bentuk lainnya adalah frekuensi-hopping ( FH – CDMA ) , di mana
frekuensi saluran berubah sangat cepat menurut sequency yang
merupakan kode menyebar . Sebagai contoh , sistem komunikasi
Bluetooth didasarkan pada kombinasi frekuensi-hopping dan baik CSMA
/ CA paket modus komunikasi ( untuk aplikasi komunikasi data ) atau
TDMA ( untuk transmisi audio) . Semua node milik pengguna yang
sama ( ke jaringan area pribadi virtual yang sama atau piconet )
menggunakan frekuensi yang sama hopping sequency serentak, yang
berarti bahwa mereka mengirim pada kanal frekuensi yang sama , namun
CDMA / CA atau TDMA digunakan untuk menghindari tabrakan dalam
VPAN .Frekuensi – hopping digunakan untuk mengurangi cross-talk dan
kemungkinan tabrakan antara node di VPAN berbeda.
2.4. Standar IEEE 802 untuk LAN dan MAN
IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers)adalah sebuah organisasi
profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli dibidang teknik yang mempromosikan
pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat
teknologi- teknologi baru dalam semua aspek dalam industry dan rekayasa
20
(engineering),yang mencakup telekomunikasi,jaringankomputer,kelistrikan, antariksa,
danelektronika.IEEE (Institute of Electrical andElectronic Engineers) melakukan
diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi
standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan. Standar jaringan wireless.
Tujuaninti IEEE adalah mendorong inovasi teknologi dan kesempurnaan untuk
kepentingan kemanusiaan.Visi IEEE adalah akan menjadi penting untuk masyarakat
teknis global dan professional teknis dimana-mana dan dikenal secara universal untuk
kontribusi teknologi dan teknis yang professional dalam meningkatkan kondisi
perkembangan global. Standar dalam IEEE adalah mengatur fungsi ,kemampuan dan
interoperabilitas dari berbagai macam produk dan layanan yang mengubah cara orang
hidup, bekerja dan berkomunikasi.
Proses pembangunan IEEE standar dapat dipecah melalui tujuh langkah dasar
yaitu:
1. Mengamankan Sponsor,
2. Meminta Otorisasi Proyek,
3. Perakitan Kelompok Kerja,
4. Penyusunan Standard,
5. Pemungutan suara,
6. Review Komite,
7. Final Vote.
Apa Itu Standarisasi IEEE ?
Merupakan suatu lembaga asosiasi profesi, tempat berkumpul tenaga ahli di
bidang komputer yang membuat standarisasi peralatan yang bertujuan untuk
mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek
dalam industri dan rekayasa yang mencakup telekomunikasi,jaringan
komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika.
Pada praktiknya vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang
dhasilkan IEEE.kita bisa lihat badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak
membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera di bawah :
21
Standard IEEE 802.1
Sebagai Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link
termasuk MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control).
Standard IEEE 802.1Q
IEEE 802.1Q mendefinisikan arti dari sebuah Virtual LAN (VLAN) yang berkaitan
dengan Model Konseptual Tertentu yang mendukung bridging pada lapisan MAC dan
ke 802.1D IEEEprotokol spanning tree. Protokol ini memungkinkan untuk setiap
VLAN untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dengan menggunakan sebuah switch
dengan kemampuan lapisan-3, atau router
Standard IEEE 802.2
Standarisasi lapisan LLC.Standard ini menentukan operasi sublayer logical link control
(LLC) dari layer data pada model OSI. Sublayer LLC menyediakan interface antara
sublayer MAC dan layer network. Standard 802.2 digunakan pula pada spesifkasi
Ethernet 802.3. LLC menyediakan 3 pilihan layanan :
1. layanan diagram tidak reliable.
2. layanan diagram beracknowledgement.
3. layanan connection-oriented reliable.
Standard IEEE 802.3( ethernet)
Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT,dll).
standard IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan
lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari standar
Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local Area Network
(LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area Network (WAN).
Stadard IEEE 802.3 ini ditujukan bagi LAN 1-persistent CSMA/cd, ketika stasiun akan
melakukan transmisi, stasiun mendengarkan kabel. Bila kabel dalam keadaan sibuk,
maka stasiun akan menunggu sampai kabel tersebut menjadi bebas, bila kabel dalam
keadaan bebas ,maka stasiun dengan segera akan melakukan tranmisi. Jika dua stasiun
atau lebih mengirimkan secara simultan pada sebuah kabel yang sedang bebas, maka
22
stasiun akan mengalami tabrakan. Semua stasiun yang mengalami tabrakan itu akan
menghentikan tranmisinya, menunggu waktu random, dan mengulangi seluruh
prosesnya lagi.
Kelebihan IEEE 802.3
- protokolnya sangat sederhana
- stasiun dapat dipasang dalam keadaan sistem sedang berjalan tanpa harus mematikan,
sistem terlebih dahulu
- standard ini menggunakan kabel pasif, dan tidak membutuhkan modem
- delay pada lalulintas yang tidak padat bisa dikatakan nol karena stasiun tidak perlu
menunggu token , dan dapat secara langsung mengirimkan frame.
Kekurangan IEEE 802.3
- sebuah stasiun harus mampu mendeteksi signal lemah yang berasal dari stasiun lain ,
bahkan ketika dirinya sendiri sedang melakukan transaksi.
- semua rangkaian pendeteksi semua analog .
Standard IEEE 802.4
Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus. Standar IEEE 802.4 menerangkan LAN
yang disebut Token bus. Secara fisik token bus merupakan kabel linier atau berbentuk
diagram pohon tempat stasiun-stasiun dihubungkan. Secara logika, stasiun-stasiun
diorganisasi kedalam sebuah ring dimaan masing-masing stasiun mengetahui alamat
stasiun lainnya yang berada di sebelah kiri dan kanannya. Bila ring logika diinisialisasi ,
maka stasiun yang bernomor paling tinggi mempunyai kesempatan pertama untuk
mengirim. Setelah dilaksanakan, stasiun tersebut memberikan kesempatan berikutnya
jika stasiun tetangganya dengan cara mengrimkan frame kontrol khusus yang disebut
token. Token berpropagasi mengelilingi Ring logic tersebut , dimana hanya pemegang
token sajalah yang diijinkan untuk mentranmisikan frame. Karena pada suatu saat hanya
terdapat sebuah stasiun saja yang memegang token, maka tidak akan terjadi tabrakan.
Kelebihan IEE 802.4
- Menggunakan peralatan telesi kabel yang memiliki realibilitas.
23
Kekurangan IEE 802.4
- las a broadband banyak menggunakan rekayasa analog dan melibatkan modem serta
amplifier pita lebar
- protokolnya sangat rumit dan memiliki delay pada keadaan beban rendah yang
panjang
- sangat tidak cocok untuk implementasi serat las dan hanya dipakai oleh pengguna
yang sedikit
Standard IEEE 802.5
Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring. Jaringan ring telah lama dan dipakai
untuk LAN maupun WAN. Ring merupakan kumpulan link point to point individual
yang membentuk sebuah lingkaran. Link point to point melibatkan teknologi yang
sudah dikenal baik dan terbukti dilapangan dan dapat dioperasikan pada twisted-pair,
kabel koaksial, dan serat las . Rekayasa ring juga las a seluruhnya digital. Jika IEEE
802.3 memiliki komponen analog penting untuk deteksi tabrakan maka Ring juga
memiliki akses saluran yang baik. Dengan las an-alasan ini IBM memilih ring sebagai
LAN-nya dan IEEE telah memasukkan standard token ring sebagai 802.5.
Kelebihan IEEE 802.5
- Rekayasanya cukup mudah dan dapat berbentuk sepenuhnya digital
- Ring-ring dapat dibentuk dengan menggunakan tranmisi dari mulai carrier yang
sederhana sampai serat optik secara virtual
Standard IEEE 802.6
Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed
Queue Dual Bus).Tidak satupun lan 802 yang kita pelajari cocok untuk digunakan
dalam MAN masalahnya panjang kabel dan unjuk kerja ketika ribuan stasiun
dhubungkan menyebabkan sistem ini terbatas pada daerah seluas kampus saja. Bagi
jaringan yang dapat mencakup seluruh pelosok kota, IEEE telah menentukan sebuah
MAN yang disebut DQDB (DIStributed Queque dual bus-bus ganda antrian
terdistribusi), sebagai standard 802.6. Tidak seperti protokol-protokol LAN 802 lain ,
802.6 tidak rakus. Pada protokol-protokol lainnya bila sebuah stasiun mendapatkan
sebuah kesempatan untuk mengirim, maka stasiun tersebut akan segera melakukan
tranmisi. Pada protokol ini , stasiun-stasiun membuat antrian sear berurutan dan menjadi
dalam keadaan siap kirim dan mentranmisikan secara FIFO. Aturan dasarnya adalah
24
bahwa stasiun-stasiun berlaku sopan, artinya mereka menunggu stasiun-stasiun aliran ke
bawah. Antrian ini diperlukan untuk mencegah suatu situasi dimana situasi yang dekat
dengan Head-end secara langsung mengambil seluruh sel-sel yang kosong pada saat sel-
sel itu tiba dan langsung mengisinya, yang menyebabkan stasiun aliran ke bawah akan
kehabisan kesempatan.
Standard IEEE 802.7
Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group). Broadband LAN
pada standard IEEE 802.7 adalah teknologi yang digunakan pada TV cable, dimana
kabel tersebut akan membawa beberapa sinyal sekaligus. Metode pembagian sinyal
pada beberapa frekuensi ini disebut frequensi division multiplexing ( FDM ).
Standard IEEE 802.8 Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI)
Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group).IEEE 802.8 adalah
jaringan serat optic yang juga didefinisikan pada standard IEEE 802.3 hingga IEEE
802.6 dengan memasukkan standard fiber distributed data interface(FDDI) dan 10 base
FL. 10 Base FL adalah Ethernet yang dapat dijalankan pada kabel serat optik
Standard IEEE 802.9
Standarisasi ISDN (Intergrated Services Digital Network) dan IS (Intergrated Services)
LAN.IEEE 802.9 mempunyai standard kecepatan sampai 10 Mbps saluran synchronous
dengan 96 64-xBps (6 Mbps total Bandwith) dengan saluran yang dapat digunakan
adalah saluran data yang spesifik. total bandwith yang tetap yang digunakan 6 Mbps.
Standar ini dinamakan sebagai Isochronous Ethernet (IsoEnet), dan didesain untuk
mengatur pencampuran bursty dan time critical traffic.
Standard IEEE 802.10
Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN security).IEEE 802.10 merupakan
standard yang menyediakan keamanan jalur data yang melewati jalurf yang di sharing.
Penerapan standard ini digunakan pada internet public sebagai backbone untuk private
interconnection antarlokasi. Bentuk dari penerapan standard ini disebut virtual private
networking (VPN).
25
Standard IEEE 802.11
Standarisasi masalah wireless LAN (Wi-Fi) dan CSMA/CD bersama IEEE 802.3.IEEE
802.11 adalah sebuah standart yang digunakan dalam jaringan Wireless / jaringan
Nirkabel dan di implementasikan di seluruh peralatan Wireless yang ada. 802.11
dikeluarkan oleh IEEE sebagai standard komunikasi untuk bertukar data di udara /
nirkabel. Untuk berkomunikasi di udara / wireless / tanpa kabel, standart 802.11
menyatakan bahwa operasinya adalah Half Duplex, menggunakan frequensi yang sama
untuk mengirim dan menerima data dalam sebuah WLAN. Ada beberapa jenis
spesifikasi dari 802,11 yaitu 802.11b, 802.11g, 802.11a, dan 802.11n seperti yang
tertera dibawah ini tentang Spesifikasi dari 802.11 :
IEEE 802.11a adalah sebuah teknologi jaringan nirkabel yang merupakan
pengembangan lebih lanjut dari standar IEEE 802.11 yang asli, namun bekerja pada
bandwidth 5.8 GHz dengan kecepatan maksimum hingga 54 Mb/s. Metode transmisi
yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), yang
mengizinkan pentransmisian data secara paralel di dalam sub-frekuensi. Penggunaan
OFDM memiliki keunggulan resistansi terhadap interferensi dengan gelombang lain,
dan tentunya peningkatan throughput. Standar ini selesai diratifikasi pada tahun 1999.
IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli, yang
bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap
menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada
prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE 802.11b
mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP. Metode
transmisi yang digunakannya adalah DSSS.
IEEE 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45
GHzOFDM. 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai
kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE
802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM,
sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya. dan menggunakan
metode modulasi
IEEE 802.11n didasarkan pada standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan
multiple-input multiple-output (MIMO) dan 40 MHz ke lapisan saluran fisik (PHY),
dan frame agregasi ke MAC layer. MIMO adalah teknologi yang menggunakan
beberapa antena untuk menyelesaikan informasi lebih lanjut secara koheren dari pada
26
menggunakan satu antena. Dua manfaat penting MIMO adalah menyediakan keragaman
antenna dan spasial multiplexing untuk 802.11n.
Standard IEEE 802.12
Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN.IEEE 802.12 merupakan standard yang
mempunyai kesempatan 100 MB persekon sesuai dengan proposal yang dipromosikan
oleh AT&T, IBM, Hewlett-Packard yang biasa disebut 100 Mg anylan. Jaringan ini
menggunakan topologi dasar star wiring dan sebuah metode akses yang mempunyai
anggapan dasar bahwa sebuah alat memberikan pada jaringan Hub ketika mereka
membutuhkan pengiriman data. Alat ini bisa mengirimkan data jika mendapat ijin dari
Hub . Standar ini dipakai untuk mendukung jaringan berkecepatan tinggi yang bisa
dioperasikan dalam gabungan ethernet dan lingkungan token ring dengan mendukung
kedua buah jenis frame.
Standard IEEE 802.14 sebagai standarisasi masalah protocol CATV.
Standard IEEE 802.15
Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group.sebagai standard untuk
Wireless PAN (Personal Area Network) dan Bluetooth.
Standard IEEE 802.16
Broadband Wireless Access Working Group.Sebagai standarisasi Broadband Wireless
Access (standar untuk WiMAX) yang merupakan standard terbaru untuk Wifi dengan
kecepatan broadband yang di tingkatkan dan memiliki kecepatan transfer data lebih
unggul dibandingkan standard wifi sebelumnya.
Standard IEEE 802.17
Resilent Packet Ring Working Group.
Standard IEEE 802.18
Radio Regulator TAG.
Standard IEEE 802.19
Coexistence TAG.
27
Standard IEEE 802.20
Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group.
Standard IEEE 802.21
Media Independent Handoftt Working Group.
Standard IEEE 802.22
Wireless Regional Area Network.
Pada tahun 1980 bulan Februari, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurus
standardisasi LAN (Local Area Network) dan MAN (Metropolitan Area
Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukkan
tahun dan angka 2 menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini yaitu pada bulan
Februari atau bulan ke-2.
Layanan danprotokolyang ditentukan dalamIEEE802peta kebawahdua
lapisan(Data Link dan Physical) dari model referensijaringanOSItujuh-lapis. Bahkan,
IEEE802membagiOSIData Link Layermenjadi duasub-lapisan bernamaLogical Link
Control(LLC) dan MediaAccess Control(MAC), sehinggalapisandapat terdaftarseperti
ini:
Pesaing utama ACM adalah IEEE Computer Society.
Perbedaan antara ACM dan IEEE adalah, ACM berfokus pada ilmu komputer
teoritis dan aplikasi pengguna akhir, sementara IEEE lebih memfokuskan pada masalah-
masalah hardware dan standardisasi. Cara lain untuk menyatakan perbedaan yaitu ACM
adalah ilmuwan komputer dan IEEE adalah untuk insinyur listrik, meskipun
subkelompok terbesar adalah IEEE Computer Society.
ACM memiliki empat “Boards“ yaitu:
1. Publikasi,
2. SIG Governing Board,
3. Pendidikan, dan
4. Badan Layanan Keanggotaan
28
Rekayasa Perangkat Lunak Kode Etik dan Profesional Praktek (Versi 5.2) seperti
yang direkomendasikan oleh ACM / IEEE-CS Joint Task Force on Software
Engineering Etika dan Profesional Praktek dan bersama-sama disetujui oleh ACM dan
IEEE-CS sebagai standar untuk mengajar dan berlatih perangkat lunak rekayasa. Versi
kode singkat merangkum aspirasi pada tingkat tinggi abstraksi tersebut; klausa yang
disertakan dalam versi lengkap memberikan contoh-contoh dan rincian tentang
bagaimana aspirasi ini mengubah cara kita bertindak sebagai profesional rekayasa
perangkat lunak.
Sesuai dengan komitmen mereka untuk kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan
masyarakat, insinyur. Perangkat lunak harus mematuhi Delapan Prinsip berikut:
1. PUBLIC – Software engineers shall act consistently with the public interest. UMUM
– Software insinyur harus bertindak secara konsisten dengan kepentingan publik.
2. CLIENT AND EMPLOYER – Software engineers shall act in a manner that is in the
best interests of their client and employer consistent with the public interest. KLIEN dan
majikan – Software insinyur harus bertindak dengan cara yang adalah kepentingan
terbaik klien mereka dan majikan yang konsisten dengan kepentingan publik.
3. PRODUCT – Software engineers shall ensure that their products and related
modifications meet the highest professional standards possible. PRODUK – Software
insinyur harus memastikan bahwa produk dan modifikasi yang terkait dengan
memenuhi standar profesional tertinggi mungkin.
4. JUDGMENT – Software engineers shall maintain integrity and independence in their
professional judgment. PENGHAKIMAN – Software insinyur harus mempertahankan
integritas dan kemandirian dalam penilaian profesional mereka.
5. MANAGEMENT – Software engineering managers and leaders shall subscribe to
and promote an ethical approach to the management of software development and
maintenance. MANAJEMEN – Rekayasa Perangkat Lunak manajer dan pemimpin
harus berlangganan dan mempromosikan pendekatan etis kepada manajemen
pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan.
29
6. PROFESSION – Software engineers shall advance the integrity and reputation of the
profession consistent with the public interest. PROFESI – Software insinyur harus
memajukan integritas dan reputasi profesi yang konsisten dengan kepentingan publik.
7. COLLEAGUES – Software engineers shall be fair to and supportive of their
colleagues. Kolega – Software engineer harus bersikap adil dan mendukung rekan-rekan
mereka.
8. SELF – Software engineers shall participate in lifelong learning regarding the
practice of their profession and shall promote an ethical approach to the practice of the
profession. DIRI – Software insinyur harus berpartisipasi dalam belajar seumur hidup
tentang praktek profesi mereka dan akan mempromosikan pendekatan etis untuk praktek
profesi.
IEEE Indonesia Section berada pada IEEE Region 10 (Asia-Pasifik). Ketua IEEE
Indonesia Section tahun 2009-2010 adalah Arnold Ph Djiwatampu. Saat ini IEEE
Indonesia Section memiliki beberapa chapter, yaitu:
1. Communications Society Chapter.
2. Circuits and Systems Society Chapter.
3. Engineering in Medicine and Biology Chapter.
4. Join Chapter of Education Society, Electron Devices Society, Power Electronics
Society, Signal Processing Society.
5. Joint chapter MTT/AP-S.
Pada tahun 1980 bulan ke 2, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurus
standarisasi LAN (Local Area Network) dan MAN (Metropolitan Area Network).
Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukkan tahun dan angka
2 menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini.
Unit Kerja dan bidang yang ditangani:
802.1 Higher Layer LAN Protocols Working Group
802.3 Ethernet Working Group
802.11 Wireless LAN Working Group
802.15 Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group
30
802.16 Broadband Wireless Access Working Group
802.17 Resilent Packet Ring Working Group
802.18 Radio Regulator TAG
802.19 Coexistence TAG
802.20 Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group
802.21 Media Independent Handoftt Working Group
802.22 Wireless Regional Area Network
2.3.2 MACSublayer
IEEE802keluarga standardikelola olehIEEE802LAN/MANKomite
Standar(LMSC).Standar yang palingbanyak
digunakanadalahuntukkeluargaEthernet, Token Ring, Wireless LAN,
BridgingdanBridgedLANVirtual. SebuahKelompok
Kerjaindividumemberikanfokusuntuk setiap area.
31
BAB III
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Medium Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal
yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik. Dalam
telekomunikasi , frekuensi – division multiplexing ( FDM ) adalah teknik dimana total
bandwidth yang tersedia dalam media komunikasi dibagi menjadi serangkaian non –
tumpang tindih frekuensi sub – band , yang masing-masing digunakan untuk membawa
sinyal terpisah. Hal ini memungkinkan media transmisi tunggal seperti spektrum radio ,
kabel atau serat optik untuk digunakan bersama oleh banyak sinyal .
IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers)adalah sebuah organisasi
profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli dibidang teknik yang mempromosikan
pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat
teknologi- teknologi baru dalam semua aspek dalam industry dan rekayasa
(engineering),yang mencakup telekomunikasi,jaringankomputer,kelistrikan, antariksa,
danelektronika.IEEE (Institute of Electrical andElectronic Engineers) melakukan
diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi
standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.
3.2. KRITIK dan SARAN
Demi mendukungnya makalah yang kami susun ini, kami mengharapkan kritik
dan sarannya, jika ada salah kata atau kekurangan dalam makalah ini mohon di
maafkan, bila ada yang belum jelas imformasi yang kami berikan, kami persilahkan
untuk memberikan pertanyaan.
32
DAFTAR PUSTAKA
file:///G:/Data%20Link%20Layer%20dan%20Sub%20Lapisan%20Medium%20Access
%20_%20denisyowansyahunindra.htm
file:///G:/Kelompok%2010%20%28Sub%20Lapisan%20Medium%20Access%20&
%20Network%20Layer%20%29%20_%20Muchamad%20Andre%20Wicakso.htm
file:///G:/Media%20Access%20Control%20-%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,
%20ensiklopedia%20bebas.htm
file:///G:/Standard%20Komunikasi%20Data%20IEEE%20_%20Andgaa.web.id.htm
33