tugas metlit
Transcript of tugas metlit
Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Resiko
Perkawinan Dini Usia 14- 20 Tahun Pada Kehamilan Dan Proses
Persalinan
Di SMAN 1 Depok periode 1 Oktober – 30 Desember 2010
Disusun Oleh:
Fanny Amelia
Kelas:IIIA
STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA
JAKARTA
2011
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya,
emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran
bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan
secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000).
Wanita yang hamil pada usia 14 sampai 17 tahun memiliki resiko yang
lebih besar untuk melahirkan bayi prematur, dan memiliki bayi berat lahir rendah
(BBLR), terutama bila kehamilan tersebut merupakan kehamilan yang kedua. Hal
ini merupakan hasil penelitian seperti yang ditulis dalam Jurnal “BMC Pregnancy
and Childbirth”. Dalam jurnal tersebut, para peneliti merekomendasikan kepada
wanita muda belia untuk memakai kontrasepsi setelah melahirkan dan lebih
memerhatikan masalah kondisi kesehatannya.
Ali Khashan, dari Universitas College Cork, Ireland, bersama tim
penelitinya meneliti sekitar 56353 wanita di Inggris, antara usia 14-29 tahun yang
sudah memiliki anak. Penelitian tersebut dilakukan selama dua tahun dari Januari
2004 sampai Desember 2006. Para peneliti mengelompokkan wanita-wanita
tersebut berdasarkan usia, yaitu wanita usia 14-17 tahun sebanyak 3636 orang,
usia 18-19 tahun sebanyak 7506 orang, dan usia 20-29 sebanyak 45211 orang.
Penelitian tersebut juga memperlihatkan bahwa sekitar sepertiga ibu belia
tersebut berasal dari kehidupan sosial yang kurang baik. Ibu-ibu muda belia itu
biasanya mengalami kekurangan berat badan.
Terkait dengan hasil penelitian tersebut, Khashan mengatakan
“Kemungkinan peningkatan resiko kehamilan yang buruk tersebut berkaitan
dengan belum matangnya fungsi biologis tubuh. Kemungkinan peningkatan
resiko untuk kasus kehamilan kedua berkaitan dengan sejumlah faktor, seperti
perawatan kehamilan yang buruk dan kondisi sosial yang tidak baik.”
Profesor Kenny, peneliti dan konsultan kandungan Cork University
Maternity Hospital yang juga memimpin studi tersebut mengatakan bahwa hasil
penelitian ini menyoroti pentingnya jaminan perawatan kesehatan yang baik dan
layak untuk wanita hamil usia muda. Lebih lanjut lagi, komponen vital dari
perawatan kesehatan ini adalah perawatan pasca melahirkan yaitu dengan
kontrasepsi untuk mencegah peningkatan resiko yang lebih buruk lagi pada
kehamilan berikutnya.
B. Rumusan Masalah
Pada wanita yang melahirkan di usia muda beresiko melahirkan bayi
premature. Resiko tersebut semakin meningkat untuk ibu yang usianya lebih
muda dibandingkan wanita yang usianya lebih dewasa. Terlebih lagi, resiko
tersebut ternyata semakin meningkat bila kehamilannya adalah kehamilan yang
kedua. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan
Remaja Putri Terhadap Resiko Pernikahan Dini Usia 14- 20 Tahun Pada
Kehamilan Dan Proses Persalinan.
C. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri
terhadap resiko pernikahan dini usia 14-20 tahun pada kehamilan dan proses
persalinan. Penelitian akan dilakukan di SMAN 1 Depok. Penelitian dilakukan
pada bulan Oktober 2010. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja
putri yang berusia 14-20 tahun di SMAN 1 Depok dan populasi ini di jadikan
sebagai sampel penelitian. Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah crossectional dengan menggunakan data primer melalui kuesioner.
Penelitian dilakukan karena pada kenyataannya masih banyak remaja putri yang
tidak mengetahui resiko kehamilan dan persalinan pada pernikahan di usia dini.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan remaja putri
terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan dan persalinan di SMAN 1 Depok.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan remaja putri mengenai pernikahan
dini terhadap resiko kehamilan dan persalinan berdasarkan usia.
b. Mengidentifikasi pengetahuan remaja putri mengenai pernikahan
dini terhadap resiko kehamilan dan persalinan berdasarkan tingkat
pendidikan
c. Mengidentifikasi pengetahuan remaja putri mengenai pernikahan
dini terhadap resiko kehamilan dan persalinan berdasarkan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi Sekolahan
Sebagai masukan untuk lebih memberikan pengetahuan kepada
siswa-siswi nya agar menambah wawasan mereka tentang resiko
kehamilan dan persalinanya pada pernikahan dini.
2. Bagi institusi pendidikan
Peneliti berharap penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan tentang resiko kehamilan dan
persalinan pada pernikahan dini.
3. Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan pengalaman berharga sebagai peneliti
pemula karena dapat belajar menerapkan ilmu yang didapat dikampus untuk
diterapkan secara langsung dalam pelaksanaan penelitian ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya lahir normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dimulai
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat
sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan ( Saifuddin,
Abdul Bari, hal : 90, 2005 ).
Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada
usia kehamilan cukup bulan ( setelah 37 minggu ) tanpa disertai adanya penyulit (
APN, hal 37, 2007 ).
Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi.
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya,
emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran
bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan
secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000).
2. Dampak Kehamilan Resiko Tinggi pada Usia Muda.
a. Keguguran.
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja.
misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang
sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan
akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi
alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan
bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi
terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan
lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur
ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya
pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah,
pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil.
selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses
pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit
sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri.
Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi
masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang
diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin
tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.
c. Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress
memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
d. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang
pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada
saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam
tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel
darah merah janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel
darah merah akan menjadi anemis.
e. Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia
makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia
atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius
karena dapat menyebabkan kematian.
f. Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena
perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung
juga cukup tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional
(dukun).
resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:
a. Resiko bagi ibunya :
(1) Mengalami perdarahan.
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena
otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. selain itu juga
disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam
rahim).kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga
dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.
(2) Kemungkinan keguguran / abortus.
Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi
keguguran. hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus
yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat.
(3) Persalinan yang lama dan sulit.
Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun
janin.penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan
letak janin, kelainan panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan serta
pimpinan persalinan yang salahKematian ibu.
Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan
dan infeksi.
b. Dari bayinya :
(1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259
hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang
diperlukan berkurang.
(2) Berat badan lahir rendah (BBLR).
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500
gram. kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur
ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit
menahun yang diderita oleh ibu hamil.
(3) Cacat bawaan.
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat
pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta faktor gizi
dan kelainan hormon.
(4) Kematian bayi.kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama
hidupnya atau kematian perinatal.yang disebabkan berat badan
kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari),
kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia.(Manuaba,1998).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Pemikiran dasar penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja putri
tenteng resiko kehamilan dan persalinan pada pernikahan dini, berdasarkan faktor
remaja putri dan faktor social ekonomi. Sistematika kerangka konsep penelitian
ini dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
Variabel independen Variabel dependen
Karakteristik responden
-Umur
-Tingkat
pendidikan
resiko kehamilan dan persalinan muda
persalinan
muda
persalinan
muda
B. Hipotesa
1. Adanya hubungan antara umur dengan pengetahuan remaja terhadap
resiko perkawinan dini pada kehamilan dan persalinan
2. Adanya hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan remaja
terhadap resiko perkawinan dini pada kehamilan dan persalinan.
C. Variabel dan Devinisi Operasional
N
O
VARIAB
EL
DEVINISI
OPERASIO
NAL
SKAL
A
KATEGORI CARA
UKUR
ALAT
UKUR
1 Umur Kurun waktu
yang dihitung
dalam tahun
sejak
dilahirkan
Ordin
al
a.14-16 th
b. 17-20 th
Wawanc
ara
Quesio
ner
sampai
dengan ulang
tahun
2 Tingkat
pendidika
n
Tingkat
pendidikan
yang sedang
di ikuti
ordina
l
-Tingkat
pendidikan saat ini
: kelas 1, kelas 2,
dan kelas 3
Wawanc
ara
Quesio
ner
3 Resiko
kehamila
n pada
usia
muda
Wanita yang
hamil pada
usia 14
sampai 17
tahun
memiliki
resiko terjadi
Keguguran,
Persalinan
prematur,
berat badan
lahir rendah
(BBLR) dan
kelainan
bawaan.
Mudah
terjadi
Ordin
al
a.terjadinya
kehamilan usia
muda(14-20
tahun).
b.terjadinya
kehamilan yang
berusia ≥ 20
tahun.
Wawanc
ara
Quesio
ner
infeksi.
Anemia
kehamilan /
kekurangan
zat besi.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan desain
cross sectional yang bertujuan untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan
remaja putri terhadap resiko kehamilan pada perkawinan di usia dini.
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini dilakukan pada seluruh remaja putri di SMAN 1 Depok
dalam kurun waktu 1Oktober – 31 Desember 2010.
2. Sampel
Sampel yang akan diambil adalah total populasi remaja putri tentang pengetahuan
resiko kehamilan pada perkawinan dini di SMAN 1 Depok dalamkurun waktu 1
Oktober – Desember 2010.
C. Alat pengumpulan data
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner yang berjumlah
20 pertanyaan yang didasarkan pada variable yang terkait.
D. Prosedur pengumpulan data
Cara pengumpulan data menggunakan data primer yang diambil langsung dari
responden dan informasi didapatkan dengan menggunakan wawancara dan
kuesioner untuk mengetahui gambaran pengetahuan.
E. Pengolahan data
Pada penelitian ini pengolahan data dilakukan secara manual berdasarkan
variable yang di teliti dan akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi .Tujuan
dari pengolahan data adalah untuk mendapatkan data statistic.
F. Analisis data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis
bivariat.
1. Analisis univariat
Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik masing-masing
variable yang diteliti. Data yang dikumpulkan diringkas menjadi informasi.
Peringkasan dilakukan berupa ukuran-ukuran statistic table.
2. Analisis bivariat
Untuk membuktikan apakah ada hubungan yang bermakna atau tidak antara variable
dependen dan independen
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
Terhadap Resiko Perkawinan Dini Usia 14- 20 Tahun Pada Kehamilan Dan
Proses Persalinan di SMAN 1 Depok periode 1 Oktober – 30 Desember 2010 di
dapatkan :
1. Jumlah remaja yang sekolah di SMAN 1 Depok 850 siswa
2. Jumlah remaja perempuan yang diteliti 500 (0,588 %) siswi dari 850
siswa di SMAN 1 Depok.
3. Jumlah remaja putri yang berdasarkan umur 14-16 tahun sebanyak 115
(0,23%), dan umur 17-20 tahun sebanyak (0,77%)
4. Jumlah remaja putri yang berdasarkan tingkat pendidikan di SMA, kelas
1 yaitu 185 siswi (0,37%), kelas 2 yaitu 160 siswi (0,32%), dan siswi kelas 3
berjumlah 155 (0,31%).
5. Jumlah siswi yang mengetahui resiko perkawinan dini terhadap
kehamilan dan persalinan berjumlah 57 siswi (0,114%) dan jumlah siswi yang
belum mengetahui resiko perkawinan dini terhadap kehamilan dan persalinan
berjumlah 443 siswi (0,886%).
B. Saran
1. Sekolahan
Menambah wawasan siswi-siswinya tentang kesehatan reproduksi
dengan memberikan penyuluhan dari petugas kesehatan, agar siswi
mempunyai pengetahuan dan bekal untuk di masa mendatang.
2. Pendidikan
Mempertahankan dan meningkatkan kualitas pembinaan dan
menambah kuantitas bimbingan agar karya tulis ilmiah yang disusun
mahasiswi dapat terselesaikan dengan baik dengan cara menambah tenaga
dosen pengajar dan pembimbing.
2. Mahasiswi
Setiap mahasiswi hendaknya memperkaya ilmu pengetahuan dengan
sering membaca disamping sering mengikuti bimbingan dalam menyusun
karya tulis ilmiah agar dapat dipahami secara seksama dan dapat diterapkan
dalam praktek di lapangan.