Tugas Mata Kuliah Perjanjian Lama Umum 1

7
Tugas Mata Kuliah Perjanjian Lama Umum 1 Nama : Jan Frido Damanik Jurusan : Teologi / Kependetaan Semester : 1 1 : Proses terjadinya kanon ( pengakuan Alkitab Sebagai Firman Tuhan ) Kata yunani Kanon berasal dari bahasa semit, pada mulanya berarti alat pengukur, standar, kemudian dalam arti kiasan berarti ” peraturan ” yang artinya salinan dari ’tulisan tulisan asli” dari penulis yang dianggap’asli’ atau tidak bertentangan dengan maksud penulis asli Alkitab. Dalam pemakaian Yunani”kanon agaknya menunjuk hanya kepada daftar tulisan tulisan kudus. Dalam bahasa latin kata ini menjadi sebutan bagi Alkitab sendiri, jadi menyatakan bahwa Alkitab menjadi patokan perbuatan yang mempunyai kuasa ilahi. Perlu diketahui bahwa tulisan asli dari para penulis Alkitab telah hilang, karena dipergunakan dan disalin berulang ulang sehingga sudah usang. Untuk menjaga agar pesan Allah tidak lenyap dan tidak rusak, maka ” tulisan tulisan asli ” tersebut disalin. Karena banyaknya salinan salinan maka tentunya terdapat kesalahan kesalahan penterjemahan dan penulisan, maka agar mendapat terjemahan yang asli, ditentukanlah ’kanon’. Maksud yang terkandung dalam pemakaian istilah ’kanon” perjanjian lama ialah bahwa perjanjian lama adalah wujud lengkap dan utuh dari kumpulan kitab kitab yang tidak boleh di utak atik lagi, yaitu kitab kitab yang di ilhamkan oleh Roh Allah. Dan kitab itu mempunyai wibawa normatif yang dipakai sebagai patokan bagi kepercayaan dan kehidupan. Kitab perjanjian lama sama seperti perjanjian baru yaitu diilhamkan oleh Roh Allah. Pemeliharaan Allah secara khusus meliputi masing masing kitab maupun pergumulannya. Alkitab memperoleh wibawa bukan karena penyataan gerejawi, bukan pula dari manusia, tetapi Alkitab bersifat ’ autopistos’ membuktikan keotentikanya dengan menyinarkan seniri wibawa Ilahinya, karena Roh Kudus maka orang orang di mampukan untuk

Transcript of Tugas Mata Kuliah Perjanjian Lama Umum 1

Tugas Mata Kuliah Perjanjian Lama Umum 1

Tugas Mata Kuliah Perjanjian Lama Umum 1

Nama

: Jan Frido Damanik

Jurusan : Teologi / Kependetaan

Semester : 1

1 : Proses terjadinya kanon ( pengakuan Alkitab Sebagai Firman Tuhan )

Kata yunani Kanon berasal dari bahasa semit, pada mulanya berarti alat pengukur, standar, kemudian dalam arti kiasan berarti peraturan yang artinya salinan dari tulisan tulisan asli dari penulis yang dianggapasli atau tidak bertentangan dengan maksud penulis asli Alkitab. Dalam pemakaian Yunanikanon agaknya menunjuk hanya kepada daftar tulisan tulisan kudus. Dalam bahasa latin kata ini menjadi sebutan bagi Alkitab sendiri, jadi menyatakan bahwa Alkitab menjadi patokan perbuatan yang mempunyai kuasa ilahi. Perlu diketahui bahwa tulisan asli dari para penulis Alkitab telah hilang, karena dipergunakan dan disalin berulang ulang sehingga sudah usang. Untuk menjaga agar pesan Allah tidak lenyap dan tidak rusak, maka tulisan tulisan asli tersebut disalin.

Karena banyaknya salinan salinan maka tentunya terdapat kesalahan kesalahan penterjemahan dan penulisan, maka agar mendapat terjemahan yang asli, ditentukanlah kanon. Maksud yang terkandung dalam pemakaian istilah kanon perjanjian lama ialah bahwa perjanjian lama adalah wujud lengkap dan utuh dari kumpulan kitab kitab yang tidak boleh di utak atik lagi, yaitu kitab kitab yang di ilhamkan oleh Roh Allah. Dan kitab itu mempunyai wibawa normatif yang dipakai sebagai patokan bagi kepercayaan dan kehidupan. Kitab perjanjian lama sama seperti perjanjian baru yaitu diilhamkan oleh Roh Allah. Pemeliharaan Allah secara khusus meliputi masing masing kitab maupun pergumulannya. Alkitab memperoleh wibawa bukan karena penyataan gerejawi, bukan pula dari manusia, tetapi Alkitab bersifat autopistos membuktikan keotentikanya dengan menyinarkan seniri wibawa Ilahinya, karena Roh Kudus maka orang orang di mampukan untuk menangkap terang, dan ketika Allah menyediakan kanon, Ia memakai manusia sebagai alat-Nya. Kitab kitab ini menjadi sah bukan karena konsili gereja, melainkan karena kitab ini membawa wibawa Ilahinya.Ke 39 kitab dalam perjanjian lama telah di akui tulisan yang diilhamkan oelh Allah dan Yesus sendiri mengakuinya ( Matius 19 ; 4 ), sedangkan kriteria yang diapakai oleh para ahli terhadap kitab kitab perjanjian baru yang diakonkan adalah : (a) sifat kerasulan : ditulis oleh rasul atau rekan yang sangat akrab dengan rasul; (b) bersifat universal : kitab itu secara luas diterima dan digunakan oleh gereja gereja pada masa rasul. (c) isi : pokok persoalan yang dibahas dalam kitab tersebut memiliki kualitas khusus dan menyatakan pengilhaman Rohh Kudus, dan tidak bertentangan dengan kitab kitab lain.Kitab Kitab Taurat.

1. Kejadian :

Penulis : penulisnya tidak di tulis dalam kitab ini, akan tetapi kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa musa merupakan penulis seluruh pentateukh ( kelima kitab taurat ) ( Kel 17 : 14; Im 1 : 1-2; Bil 33 : 2; Ul 1 : 1; Yos 1:7; 1 Raj 2 : 3; II raj 14 : 6; Ez 6:18; Neh 13:1; Dan 9 : 11 13, Mal 4:4; dalam Perjanjian Baru ditulis juga kesaksian yang sama : Mat 8:4; Mrk 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7: 19-23; Kis 26:22; I Kor 9:9; II Kor 3 : 15 ). Gereja mula mula mengakui bahwa Musa lah penulisnya, sama seperti pengakuan sejarawan yahudi, Yosefus, demikian juga dengan para penulis Yahudi kuno menyatakan bahwa Musa yang menulisnya, karena seluruh sejarah dalam kejadian terjadi sebelum kehidupan musa, peranannya dalam menulis kitab kejadian alah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus. Kitab kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarahh manusia dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam Perjanjian Baru oleh Tuhan Yesus ( Mat 19:4-6; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; 8:56-58; Roma 4;1-25; I Kor 15:21-22, 45-47; II Kor 11:3; Gal 3:8; 4:22-24,28; I tim 2:13-14; Ibrani 11:4-22; II Petrus3:4-6; Yudas 1:7,11 ) Tujuan : Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan perjanjian umat-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan Allah melalui keturunan Abraham. Melalui kitab ini kita juga bisa melihat pemilihan Tuhan atas bangsa Israel dan perjanjian-Nya, dan kitab ini mempertemukan antara dosa dengan intervensi dan penebusan Allah. TeologiMelalui kitab kejadian kita dapat melihat :

1. Allah adalah satu-satunya Tuhan dan penguasa alam semesta, dan Ia menciptakan segala seuatu dengan Firman-Nya, Tuhan yang mahatahu ( Kej 18 : 12 15 ) mahahadir ( Kej 28 : 16 ) Maha Kudus, , dan menciptakan segala sesuatu dengan amat baik dan teratur, dan hukuman-Nya atas dosa.

2. Dunia diciptakan karena kuasa Tuhan, bukan terjadi karena proses evolusi, manusia sebagai mahluk tertinggi diciptakan menurut gambar dan rupa Allah ( Kej 1 : 26 -27 ) memiliki akal budi, intelektual, moral, kebebasan untuk memilih, memiliki kuasa untuk menikmati dan memelihara ciptaan-Nya, serta menikmati hubungan dengan Allah ( Kej 1 : 28 ).

3. akibat dari pemberontakan manusia terhadap Tuhan membuat manusia jauh dari Tuhan, manusia cenderung sombong dan ingin menjadi sama dengan Allah ( Kej 3 : 4 7 ) dosa emngakibatkan terputusnya hubungan manusia dengan Tuhan, dan manusia hidup dalam penderitaan, dosa dengan cepat menjalar merasuk kehidupan manusia, tetapi sekalipun manusia jatuh ke dalam dosa Tuhan tetap menyatakan kasih-Nya. Kitab Keluaran

Penulis :

Seperti kitab kejadian kitab ini banyak ditentang oleh kritik sebagai hasil karya musa, tetapi dengan bukti bukti yang ada kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kitab ini ditulis oleh musa. Bukti dari luar : kitab ini merupakan hasil karya musa seperti di rekomendasikan oleh beberapa penulis kitab lain, ( Mal 4:4; Yoh 1:45; Roma 10:5; ) tradisi yahudi dan samaria juga mendukung bahwa Musa yang menulis surat ini. Bukti dari dalam ; kitab ini secara langsung ditulis oleh Musa ( Kel 15; 17:8-14; 20:1-17; 24: 4,7,12; 31:18; 34; 1-27 ). Setiap hal hal yang dianggap penting , Musa sudah terbiasa untuk menulisnya ke dalam tulisan. Kitab ini dengan jelas membuktikan bahwa si penulis adalah saksi mata dari kejadian tersebut, gaya bahasa, serta tata bahasa yang kuno, membuktikan bahwa si penulis hidup sezaman dengan kitab itu sendiri.

Tujuan : Kitab ini ditulis untuk menggambarkan kelahiran Israel sebagai bangsa yang akan memerintah di bumi dengan seijin Tuhan. Di dalamnya kita juga bisa melihat keluarnya bangsa Israel di bawah pimpinan Musa . kitab ini mengajarkan bahwa ketaatan kita kepada Tuhan membuat kita menjadi orang kudus dan ditebus. Keluaran ini ditulis untuk memberiakn laporan tentang tindakan Allah yang bersejarah dalam penebusan dan pembebasan bangsa Israel keluar dari mesir, dan kitab ini ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap tahap yang puncaknya tercapai dalam penyataan diri Yesus dalam Perjanjian Baru.