TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI ILMIAH.doc

7/24/2019 TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI ILMIAH.doc

1/8

TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI ILMIAH

Analisis Kondisi Ekosistem Mangrove dan Bioekologi Ikan di

Kawasan Pesisir Pla !"amk Ke#amatan Karimn$awaKa%&aten 'e&ara

Ole( )

IMAM MISHBA*H

+,-+-..+./--0.

ILMU KELAUTA!1*

P2OGAM STUDI ILMU KELAUTA!

'U2USA! ILMU KELAUTA!

3AKULTAS PE2IKA!A! DA! ILMU KELAUTA!

U!I4E2SITAS DIPO!EGO2O

SEMA2A!G

+-./


2/8

Analisis Kondisi Ekosistem Mangrove dan Bioekologi Ikandi Kawasan Pesisir Pulau Nyamuk Kecamatan Karimunjawa

Kabupaten Jepara

I !A"A# BE!AKAN$

Terjadinya degradasi Mangrove yang sebenarnya memiliki peran penting

bagi Perikanan Pesisir. Kerusakan tersebut diakibatkan oleh adanya pembukaan

lahan tambak, penebangan, pengerukan pasir, pencemaran limbah domestik,

akresi serta sedimentasi.

Beberapa teori menyatakan bahwa ada hubungan positif antara

ekosistemmangrove dengan produksi perikanan tangkap. Pemikiran tersebut

didasarkan pada fungsi hutan mangrove yang antara lain adalah sebagai daerah

asuhan nursery ground!, mencari makan feeding ground!, pemijahan spawning

ground! berbagai biota perairan seperti ikan, udang, dan kerang Bengen "##"!.

$kosistem mangrove di Pulau %yamuk adalah sebagai tempat habitat

berbagai macam ikan, crustacean, mollusca, dan burung. Masyarakat percaya

bahwa akar mangrove dapat berperan dalam melindungi ikan kecil dari

pemangsa. Ketika ikan dewasa mereka meninggalkan payau dan pindah ke

estuaria, karang, dan laut lepas. &kan utama yang dapat ditangkap di ekosistem

mangrove sepanjang Pesisir Pulau %yamuk adalah udang, kerapu, kakap, teri,

dan lain'lan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

hubungan atau interaksi antara ekosistem mangrove dan sumberdaya ikan,

khususnya ikan pelagis, di Kawasan Pesisir Pulau %yamuk Kecamatan

Karimunjawa Kabupaten (epara. )da hubungan yang menarik antara

keberadaan hutanmangrove dengan biota perairan dalam coastal *one dan ikan

pelagis besar di laut lepasyaitu melalui jalur rantai makanan predator + prey!,

seperti terlihat pada ambar -.


3/8

ambar -. ungsi ekologi hutan mangrove

Konsep predator + prey pertama sekali dipelopori secara terpisah oleh

ahli kimiafisika dari )merika yang bernama /otka -0"1! dan ahli matematik dari

&tali 2olterra-0"3!. Konsep ini kemudian dikenal dengan model /otka 2olterra.

Pada Tahun -0"3,2olterra pertama menggunakan model ini untuk menjelaskan

tingkat osilasi penangkapan ikan tertentu di )driatic. 4ecara konkrit, konsep

/otka 2olterra ini pernah diterapkan pada perikanan di&talia setelah Perang 5unia

&&. Ketika itu masyarakat &tali ramai'ramai menangkap ikan pelagis kecil yang ada

di sekitar perairan pesisir. Karena input atau effort yang cukup tinggi, sehingga

lama'kelamaan terjadi tangkap lebih overfishing! dan degradasi sumber daya

ikan di tempat tersebut. 4etelah setahun kemudian, ternyata hasiltangkapan

pelagis besar dari laut lepas mengalami penurunan secara signifikan.

4etelahditeliti diketahui bahwa ada hubungan rantai makanan antara pelagis

kecil yang ada di perairan pesisir dan pelagis besar yang ada di laut lepas.

Karena ketersediaan pelagiskecil sebagai prey! telah terdegradasi akibat

overfishing, maka ikan pelagis besar sebagai predator! kekurangan makan,

sehingga mereka pindah migrasi! ke tempatlainnya yang masih tersedia cukup

makanan.

Penelitian yang dilakukan oleh $fri*al tahun "##1 menunjukkan bahwa

ekosistem mangrove memberikan kontribusi 66,-7 8 terhadap produksi sumber


4/8

dayaikan demersal di Kabupaten Bengkalis, 9iau. Penelitian lainnya yang

dilakukan oleh Paw and :hua tahun -070 menyimpulkan bahwa ada hubungan

positif antara luas areamangrove dengan penangkapan udang penaeidae di

Philipina. Martusobroto dan %aamin tahun -0;0 menyatakan bahwa ada

hubungan positif antara hasil tangkapanudang tahunan dan luas mangrove di

seluruh &ndonesia.

Penelitian 4udarmono tahun "##1 menyatakan bahwa sekitar


5/8

I) PEN%EKA"AN MA'A!A(

- Man*aat Mangrove

Keberadaan mangrove berkaitan erat dengan tingkat produksi

perikanan. Banyak jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi menghabiskan

sebagian siklus hidupnya pada habitat mangrove 4asekumar dkk

)sosiasi biota air 4urvey -00" dalam 9usila dkk -000!.

- Asosiasi Biota Air

Kawaroe "##-! menyatakan bahwa kualitas ekosistem mangrove

yang memiliki variasi kerapatan, produksi serasah dan kelas genangan

memperlihatkan mangrove sebagai tempat tumbuh dan mencari makan

bagi beragam komunitas ikan.

-Keterkaitan

Martosubroto dan %aamin -0;;! membuktikan hubungan yang

positif antara Pengumpulan data hasil tangkapan udang tahunan dan luas

mangrove di seluruh &ndonesia.

- Penelitian + , 'urvey

, Pengumpulan %ata

, Analisis Penelitian

Martosubroto dan %aamin -0;;! membuktikan hubungan yang positif

antara Pengumpulan data hasil tangkapan udang tahunan dan luas mangrove di

seluruh &ndonesia.

) ME"-%E PENE!I"IAN

.aktu dan "empat

- Kawasan Pesisir Pulau %yamuk Kecamatan Karimunjawa Kabupaten

(epara, (awa Tengah- 5ilaksanakan dari 3 >ktober "#-6 sampai dengan 5esember "#-6

Alat dan Ba/an- &kan? Perahu, Kapal, Gill Net, (oran, Buku &dentifikasi &kan, Digital

Camera.- Mangrove? Perahu, Roll meter, Tali plastik, Buku identifikasi

mangrove, Digital Camera.- Plankton? Perahu, Kapal, Plankton net, @adah air ember!, Botol film,

ormalin 68.- )ir? Termometer, 5> meter, 9efraktometer, pA meter, Botol sampel

3## ml


6/8

Metode yang digunakanadalah metode survey. 4urvey lapangan dilakukan untuk

melihat secara umum keadaandan komposisi tegakanhutan serta jenis

komoditas ikan yang biasa menjadi tangkapandi kedua daerahpengamatan.

.

ambar. :ontoh peletakan garis transek yang mewakili setiap *ona mangrove

4umber? 4alinan Keputusan Menteri %egara /ingkungan Aidup nomor "#-

tahun "##6 Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan

Mangrove, diunduh dari http?www.pdfCueen.com!

=ntuk melihat interaksi antara ekosistem mangrove dan

sumberdaya ikan digunakan data time series selama "- tahun -076 + "##6! dari

produksi udang dan beberapa jenis pelagis kecil yang ditangkap dengan alat

tangkap pukat pantai, payang, dan jaring klitik, data jumlah effort trip! dan data

luasan hutan mangrove. =ntuk melihat interaksi antara ekosistem mangrove dan

sumberdaya perikanan digunakan model o*al $fri*al "##1!. Pada model ini

mangrove dimasukkan ke dalam model melalui fungsi daya dukung carrying

capacity!. Model ini merupakan pengembangan dari model yield'effort

berikut?


7/8

5engan menggunakan 4oftware )M4, diperoleh nilai luas

mangrove dan effort optimal.


8/8

%A&"A# P0'"AKA

Bengen, 5.. "##". /ecture %ote? )nalisis $kosistem Pesisir dan /aut.

ProgramPascasarjana 4'psi 9ehabilitasi 4umberdaya Perikanan diProvinsi

%anggroe )ceh 5arussalam 5isertasi Tidak 5ipublikasi!,4ekolah

Pascasarjana, &PB, Bogor.

%aamin %. -00#. Penggunaan lahan mangrove untuk budidaya

tambak?keuntungan dan kerugiannya. Prosiding 4eminar &2 $kosistem

MangroveF Bandar /ampungF ; + 0 )gustus -00#. Panitia %asional

Program M)B'/&P&.

Paw (%, :hua T$. -070. )n assessment of the ecological and economical

impactsof mangrove conversion in 4outheast )sia. Marine Pollution Bull.

"#;!?

TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI ILMIAH.doc

Documents

Transcript of TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI ILMIAH.doc