Tugas Masyarakat Madani Pkn

28
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT MADANI Nama : Ryan Bagas Wicaksono NIM : K2511044 Prodi : Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Teknik Mesin Universitas sebelas Maret Surakarta

description

masyarakat madani

Transcript of Tugas Masyarakat Madani Pkn

Page 1: Tugas Masyarakat Madani Pkn

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MASYARAKAT MADANI

Nama : Ryan Bagas Wicaksono

NIM : K2511044

Prodi : Pendidikan Teknik Mesin

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Pendidikan Teknik Mesin

Universitas sebelas Maret

Surakarta

2013

Page 2: Tugas Masyarakat Madani Pkn

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadhirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya penulis berada dalam keadaan sehat walafiat sehingga telah dapat menyelesaikan

tugas makalah ini yang telah saya susun sedemikian rupa berdasarkan referensi dari

berbagai sumber.

Keberhasilan penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan serta arahan dari

berbagai pihak baik itu secara individu maupun secara umum terutama bimbingan dan

pengarahan yang tulus dan ikhlas dari pembimbing.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan yang

terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritikan dan

masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi penulis sendiri dan orang lain pada masa-masa yang akan datang.

Penulis

2

Page 3: Tugas Masyarakat Madani Pkn

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................1

KATA PENGANTAR......................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4

A. Pengertian Masyarakat Madani..............................................................4

B. Latar Belakang........................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................7

A. Sejarah Masyarakat Madani...................................................................7

B. Ciri Masyarakat Madani..........................................................................9

C. Masyarakat Madani di Indonesia............................................................10

D. Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Madani...................................13

E. Institusi Penegak Masyarakat Madani....................................................14

F. Masyarakat Madani dan Investasi Demokrasi........................................16

BAB III PENUTUP..........................................................................................18

A. Kesimpulan............................................................................................18

B. Saran......................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................20

3

Page 4: Tugas Masyarakat Madani Pkn

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Masyarakat Madani

Masyarakat madani berasal dari bahasa inggris, civil society. Kata civil sociaty

sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu civitas dei yang artinya kota illahi dan sociaty

yang berarti masyarakat. Dari kata civil akhirnya membentuk kata civilization yang

berarti peradaban (Gellner seperti yang dikutip Mahasin (1995). Oleh sebab itu, kata

civil sociaty dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota, yakni masyarakat yang

telah berperadaban maju. Setiap anggota masyarakat madani tidak bisa ditekan,

ditakut-takuti, dicecal, diganggu kebebasannya, semakin dijauhkan dari demokrasi, dan

sejenisnya. Pengertian masyarakat madani atau dalam bahasa Inggris di kenal dengan

sebutan civil society adalah masyarakat yang mampu menuju keadaan yang demokratis

dan religius.

Pengertian Masyarakat Madani menurut para ahli:

a. Mun’im (1994) mendefinisikan istilah civil society sebagai seperangkat gagasan

etis yang mengejawantah dalam berbagai tatanan sosial, dan yang paling penting

dari gagasan ini adalah usahanya untuk menyelaraskan berbagai konflik

kepentingan antarindividu, masyarakat, dan negara.

b. Hefner menyatakan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat modern yang

bercirikan demokratisasi dalam beriteraksi di masyarakat yang semakin plural

dan heterogen. Dalam keadan seperti ini masyarakat diharapkan mampu

mengorganisasi dirinya, dan tumbuh kesadaran diri dalam mewujudkan

4

Page 5: Tugas Masyarakat Madani Pkn

peradaban. Mereka akhirnya mampu mengatasi dan berpartisipasi dalam kondisi

global, kompleks, penuh persaingan dan perbedaan.

c. Mahasin (1995) menyatakan bahwa masyarakat madani sebagai terjemahan

bahasa Inggris, civil society. Kata civil society sebenarnya berasal dari bahasa Latin

yaitu civitas dei yang artinya kota Illahi dan society yang berarti masyarakat. Dari

kata civil akhirnya membentuk kata civilization yang berarti peradaban. Oleh

sebab itu, kata civil society dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota

yakni masyarakat yang telah berperadaban maju.

d. Istilah madani menurut Munawir (1997) sebenarnya berasal dari bahasa Arab,

madaniy. Kata madaniy berakar dari kata kerja madana yang berarti mendiami,

tinggal, atau membangun. Kemudian berubah istilah menjadi madaniy yang

artinya beradab, orang kota, orang sipil, dan yang bersifat sipil atau perdata.

Dengan demikian, istilah madaniy dalam bahasa Arabnya mempunyai banyak arti.

Konsep masyarakat madani menurut Madjid (1997) kerapkali dipandang telah

berjasa dalam menghadapi rancangan kekuasaan otoriter dan menentang

pemerintahan yang sewenang-wenang di Amerika Latin, Eropa Selatan, dan Eropa

Timur.

e. Hall (1998) mengemukakan bahwa masyarakat madani identik dengan civil

society, artinya suatu ide, angan-angan, bayangan, cita-cita suatu komunitas yang

dapat terjewantahkan dalam kehidupan sosial. Pada masyarakat madani pelaku

social akan bepegang teguh pada peradaban dan kemanusiaan.

Intinya, berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat

madani pada prinsipnya memiliki multimakna atau bermakna ganda yaitu: demokratis,

menjunjung tinggi etika dan moralitas, transparansi, toleransi, berpotensi, aspiratif,

bermotivasi, berpartisipasi, konsistensi, memiliki perbandingan, komparasi, mampu

berkoordinasi, simplifikasi, sinkronisasi, integrasi, mengakui emansipasi, dan hak asasi,

sederhana, namun yang paling dominan adalah masyarakat yang demokratis. Dengan

5

Page 6: Tugas Masyarakat Madani Pkn

mengetahui makna madani, maka istilah masyarakat madani secara mudah dapat

difahami sebagai masyarakat yang beradab, masyarakat sipil, dan masyarakat yang

tinggal di suatu kota atau berfaham masyarakat kota yang pluralistik.

B. Latar Belakang

Masyarakat madani timbul karena faktor-faktor :

a. Adanya penguasa politik cenderung mendominasi (menguasai) masyarakat

dalam segala bidang agar patuh dan taat pada penguasa.

b. Masyarakat diasumsikan sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan yang

baik (bodoh) dibandingkan dengan penguasa (pemerintah). Warga negara tidak

memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariaannya.

Sementara, demokratis merupakan satu entitas yang menjadi penegak wacana

masyarakat madani dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam berinteraksi

dengan lingkungannya.

c. Adanya usaha membatasi ruang gerak dari masyarakat dalam kehidupan politik.

6

Page 7: Tugas Masyarakat Madani Pkn

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Masyarakat Madani.

Berbagai upaya dilakukan dalam mewujudkan masyarakat madani, baik yang

berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Untuk yang berjangka pendek,

dilaksanakan dengan memilih dan menempatkan pemimpin- pemimpin yang dapat

dipercaya (credible), dapat diterima (acceptable), dan dapat memimpin (capable).

Masyarakat madani lahir pascarevolusi Industri di Eropa Barat, yakni ketika kondisi

ekonomi masyarakat sudah semakin baik, dan mampu membayar pajak

Civil society berasal dari proses sejarah masyarakat Barat. Cicero yang memulai

menggunakan istilah Societas Civilis dalam filsafat politiknya, yang berarti komunitas

polotik yang beradap, dan di dalamnya termasuk masyarakat kota yang memiliki kode

hukum tersendiri. Masyarakat Mandani merupakan konsep yang merujuk pada

masyarakat yang pernah berkembang di Madinah pada zaman Nabi Muhammad SAW,

yaitu masyarakat yang mengacau pada nilai-nilai kebijakan umum, yang disebut al-khair.

Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga

berdasarkan pada konsep negara kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW

pada tahun 622M. Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun

(masyarakat yang berperadaban) yang diperkenalkan oleh Ibn Khaldun, dan konsep Al

Madinah al fadhilah (Madinah sebagai Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al

Farabi pada abad pertengahan (Rahardjo seperti yang dikutip Nurhadi, 1999).

7

Page 8: Tugas Masyarakat Madani Pkn

Menurut Dr. Ahmad Hatta, Prinsip Piagam Madinah adalah dokumen penting

yang membuktikan betapa sangat majunya masyarakat yang dibangun kala itu,

disamping juga memberikan penegasan mengenai kejelasan hukum dan konstitusi

sebuah masyarakat.

Secara formal, Piagam Madinah mengatur hubungan sosial antar komponen

masyarakat, Pertama, antar sesama muslim, bahwa sesama muslim adalah satu umat

walaupun mereka berbeda suku. Kedua, hubungan antara komunitas muslim dengan

non muslim didasarkan pada prinsip bertetangga baik, saling membantu dalam

menghadapi musuh bersama, membela mereka yang teraniaya, saling menasehati, dan

menghormati kebebasan beragama.

Ada dua nilai dasar yang tertuang dalam Piagam Madinah. Pertama, prinsip

kesederajatan dan keadilan; kedua, inklusivisme atau keterbukaan. Kedua prinsip itu lalu

dijabarkan, dan ditanamkan dalam bentuk beberapa nilai universal, seperti konsistensi,

keseimbangan, moderat, dan toleran.

Dalam khazanah Barat konsep masyarakat madani dikenal sebagai civil society

(masyarakat sipil) yang muncul pada masa Pencerahan (Renaissance) di Erpa melalui

pemikiran Jon Locke (abad ke-18) dan Emmanuel Kant (abad ke-19). Dalam tradisi Eropa

abad ke-18, pengertian masyarakat sipil ini dianggap sama dengan negara (state), yakni

suatu kelompok atau kekuatan yang mendominasi kelompok lain.

Barulah pada paruh kedua abad ke-18, terminologi ini mengalami pergeseran

makna. Negara dan masyarakat madani kemudian dimengerti sebagai dua buah entitas

yang berbeda. Bahkan kemudian, Kant menempatkan masyarakat madani dan negara

dalam kedudukan yang berlawanan, yang kemudian dikembangkan oleh Hegel,

menurutnya masyarakat madani merupakan subordinatif dari negara.

8

Page 9: Tugas Masyarakat Madani Pkn

Tokoh yang pertama kali menggagas istilah civil society ini adalah Adam

Ferguson dalam bukuna, “Sebuah Esai tentang Sejarah Masyarakat Sipil (‘An Essay on

The History of Civil Society)” yang terbit tahun 1773 di Skotlandia. Ferguson

menekankan masyarakat madani pada visi etis kehidupan bermasyarakat.

Di Indonesia, perjuangan masyarakat madani dimulai pada awal pergerakan

kebangsaan, dipelopori oleh Syarikat Islam (1912), dan dilanjutkan oleh Soeltan Syahrir

pada awal kemerdekaan (Norlholt, 1999). Jiwa demokrasi Soeltan Syahrir ternyata harus

menghadapi kekuatan represif baik dari rezim Orde Lama di bawah pimpinan Soekarno

maupun rezim Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto, tuntutan perjuangan

transformasi menuju masyarakat madani pada era reformasi ini tampaknya sudah tak

terbendungkan lagi dengan tokoh utamanya adalah Amien Rais dari Yogyakarta.

Keadaan masyarakat nonmadani ini menurut Suwardi (1999:67) seperti yang ditunjukan

oleh perilaku manusia Orde Baru yakni pada saat itu ada mitos bahwa hanya

Soeharto saja yang mampu memimpin bangsa dengan menggunakan kekuatan ABRI

untuk mempertahankan status quo.

Lebih lanjut ditambahkan oleh Suwardi (1999:67) bahwa ada satu hal yang perlu

dipahami yaitu masyarakat madani bukanlah masyarakat yang bebas dari senjata atau

ABRI (sekarang TNI); civil society tidak berkebalikan dengan masyarakat pimpinan TNI

seperti yang banyak diasumsikan orang awam.

B. Ciri-Ciri Masyarakat Madani

Ciri utama masyarakat madani adalah demokrasi. Demokrasi memiliki

konsekuensi luas di antaranya menuntut kemampuan partisipasi masyarakat dalam

sistem politik dengan organisasi-organisasi politik yang independen sehingga

9

Page 10: Tugas Masyarakat Madani Pkn

memungkinkan kontrol aktif dan efektif dari masyarakat terhadap pemerintah dan

pembangunan, dan sekaligus masyarakat sebagai pelaku ekonomi pasar.

Hidayat Nur Wahid mencirikan masyarakat madani sebagai masyarakat yang

memegang teguh ideology yang benar, berakhlak mulia, secara politik-ekonomi-budaya

bersifat mandiri, serta memiliki pemerintahan sipil.

Sedangkan menurut Hikam, ciri-ciri masyarakat madani adalah :

a) Adanya kemandirian yang cukup tinggi diantara individu-individu dan kelompok-

kelompok masyarakat terhadap negara.

b) Adanya kebebasan menentukan wacana dan praktik politik di tingkat publik.

c) Kemampuan membatasi kekuasaan negara untuk tidak melakukan intervensi.

C. Masyarakat Madani di Indonesia

Indonesia memiliki tradisi kuat civil society (masyarakat madani) bahkan jauh

sebelum negara bangsa berdiri, masyarakat sipil telah berkembang pesat yang diwakili

oleh kiprah beragam organisasi sosial keagamaan dan pergerakan nasional dalam dalam

perjuangan merebut kemerdekaan, selain berperan sebagai organisasi perjuangan

penegakan HAM dan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial, organisasi berbasis

islam, seperti Serikat Islam (SI), Hahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, telah

menunjukan kiprahnya sebagai komponen civil society yang penting dalam sejarah

perkembangan masyarakat sipil di Indonesia.

Terdapat beberapa strategi yang ditawarkan kalangan ahli tentang bagaimana

seharusnya bangunan masyarakat madani bisa terwujud di Indonesia :

10

Page 11: Tugas Masyarakat Madani Pkn

1. Pandangan integrasi nasional dan politik. Pandangan ini menyatakan bahwa

sistem demokrasi tidak munkin berlangsung dalam kenyataan hidup sehari-hari

dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran dalam hidup berbangsa dan

bernegara.

2. Pandangan reformasi sistem politk demokrasi, yakni pandangan yang

menekankan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah terlalu bergantung

pada pembangunan ekonomi, dalam tataran ini, pembangunan institusi politik

yang demokratis lebih diutamakan oleh negara dibanding pembangunan

ekonomi.

3. Paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama pembangunan

demokrasi, pandangan ini merupakan paradigma alternatif di antara dua

pandangan yang pertama yang dianggap gagal dalam pengembangan demokrasi,

berbeda dengan dua pandangan pertama, pandangan ini lebih menekankan

proses pendidikan dan penyadaran politik warga negara, khususnya kalangan

kelas menengah.

Bersandar pada tiga paradigma diatas, pengembangan demokrasi dan

masyarakat madani selayaknya tidak hanya bergantung pada salah satu pandangan

tersebut, sebaliknya untuk mewujudkan masyarakat madani yang seimbang dengan

kekuatan negara dibutuhkan gabungan strategi dan paradigma, setidaknya tiga

paradigma ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan demokrasi di masa transisi

sekarang melalui cara :

1. Memperluas golongan menengah melalui pemberian kesempatan bagi kelas

menengah untuk berkembang menjadi kelompok masyarakat madani yang

mandiri secara politik dan ekonomi, dengan pandangan ini, negara harus

menempatkan diri sebagai regulator dan fasilitator bagi pengembangan ekonomi

nasional, tantangan pasar bebas dan demokrasi global mengharuskan negara

11

Page 12: Tugas Masyarakat Madani Pkn

mengurangi perannya sebagai aktor dominan dalam proses pengembangan

masyarakat madani yang tangguh.

2. Mereformasi sistem politik demokratis melalui pemberdayaan lembaga-lembaga

demokrasi yang ada berjalan sesuai prinsip-prinsip demokrasi, sikap pemerintah

untuk tidak mencampuri atau mempengaruhi putusan hukum yang dilakukan

oleh lembaga yudikatif merupakan salah satu komponen penting dari

pembangunan kemandirian lembaga demokrasi.

3. Penyelenggaraan pendidikan politik (pendidikan demokrasi) bagi warga negara

secara keseluruhan. Pendidikan politik yang dimaksud adalah pendidikan

demokrasi yang dilakukan secara terus-menerus melalui keterlibatan semua

unsur masyarakat melalu prinsip pendidikan demokratis, yakni pendidikan dari,

oleh dan untuk warga negara.

Kondisi Indonesia yang dilanda euforia demokrasi, semangat otonomi daerah

dan derasnya globalisasi membutuhkan masyarakat yang mempunyai kemauan dan

kemampuan hidup bersama dalam sikap saling menghargai, toleransi, dalam

kemajemukan yang tidak saling mengeksklusifkan terhadap berbagai suku, agama,

bahasa, dan adat yang berbeda. Kepedulian, kesantunan, dan setiakawan merupakan

sikap yang sekaligus menjadi prasarana yang diperlukan bangsa Indonesia.

Pengembangan masyarakat madani di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari

pengalaman sejarah bangsa Indonesia sendiri. Kebudayaan, adat istiadat, pandangan

hidup, kebisaan, rasa sepenanggungan, cita-cita dan hasrat bersama sebagai warga dan

sebagai bangsa, tidak mungkin lepas dari lingkungan serta sejarahnya. Keunggulan

bangsa Indonesia, adalah berhasilnya proses akulturasi dan inkulturasi yang kritis dan

konstruktif. Pada saat ini, ada pertimbangan lain mengapa pengembangan masyarakat

madani secara khusus kita beri perhatian.

12

Page 13: Tugas Masyarakat Madani Pkn

Untuk membangun masyarakat madani di Indonesia, ada enam faktor harus

diperhatikan, yaitu:

1. Adanya perbaikan di sektor ekonomi, dalam rangka peningkatan pendapatan

masyarakat, dan dapat mendukung kegiatan pemerintahan.

2. Tumbuhnya intelektualitas dalam rangka membangun manusia yang memiliki

komitmen untuk independen.

3. Terjadinya pergeseran budaya dari masyarakat yang berbudaya paternalistik

menjadi budaya yang lebih modern dan lebih independen.

4. Berkembangnya pluralisme dalam kehidupan yang beragam.

5. Adanya partisipasi aktif dalam menciptakan tata pamong yang baik.

6. Adanya keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang melandasi moral

kehidupan.

Masyarakat madani Indonesia mempunyai karakteristik yang berbeda dengan

negara lainnya. Masyarakat madani Indonesia mempunyai karakteristik sebagai

berikut :

a) Kenyataan adanya keanekaragaman budaya Indonesia yang merupakan

dasar pengembangan identitas bangsa Indonesia dan kebudayaan

nasional.

b) Adanya saling pengertian antara sesama anggota masyarakat.

c) Toleransi yang tinggi.

d) Adanya kepastian hukum.

D. Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Madani

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi masyarakat madani, yaitu faktor

pendorong dan faktor penghambat.

1. Beberapa faktor pendorong timbulnya masyarakat madani:

13

Page 14: Tugas Masyarakat Madani Pkn

a) Adanya penguasa politik yang cenderung mendominasi (menguasai) masyarakat

agar patuh dan taat pada penguasa.

b) Masayarakat diasumsikan sebagai orang yang tidak memilkik kemampuan yang

baik (bodoh) dibandingkan dengan penguasa ( pemerintah).

c) Adanya usaha untuk membatasi ruang gerak dari masyarakat dalam kehidupan

poitik. Keadaan ini sangat menyulitkan bagi masyarakat untuk mengemukakan

pendapat, karena ruang publik yang bebaslah individu berada dalam posisi

setara, dan melakukan transaksi.

2. Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani

di Indonesia diantaranya :

a) Kualitas Sumber Daya Manusia yang belum memadai karena pendidikan yang

belum merata.

b) Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat.

c) Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter.

d) Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang

terbatas.

e) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar.

f) Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi.

E. Institusi Penegak Masyarakat Madani.

Institusi (lembaga) masyarakat madani adalah institusi (lembaga) yang dibentuk

atas dasar motivasi dan kesadaran penuh dari diri individu, kelompok, dan masyarakat

tanpa ada instruksi (perintah), baik yang bersifat resmi (formal) dari pemerintah

(negara) maupun dari individu, kelompok, dan masyarakat tertentu.

Sifat atau karakteristik lembaga (institusi) masyarakat madani :

14

Page 15: Tugas Masyarakat Madani Pkn

1) Independen adalah bahwa lembaga ini memiliki sifat yang bebas (netral) dari

intervensi lembaga lain, baik lembaga pemerintah maupun nonpemerintah.

2) Mandiri, yaitu bahwa lembaga ini memiliki kemampuan dan kekuatan untuk

melaksanakan tugas dan fungsi lembaga, dengan tidak melibatkan pihak lain di

luar institusi.

3) Swaorganisasi, yaitu bahwa pengelolaan dan pengendalian institusi (lembaga)

dilakukan secara swadaya oleh SDM lembaga.

4) Transparan, yaitu bahwa dalam pengelolaan dan pengendalian institusi

(lembaga) dilakukan secara terbuka.

5) Idealis, yaitu bahwa pengelolaan dan pengendalian, serta pelaksanaan institusi

(lembaga) diselenggarakan dengan nilai-nilai yang jujur, ikhlas, dan ditujukan

bagi kesejahteraan masyarakat banyak.

6) Demokratis, yaitu bahwa institusi (lembaga) yang dibentuk, dikelola, serta

dikendalikan dari, oleh, dan untuk masyarakat sendiri.

7) Disiplin, yaitu bahwa institusi (lembaga) dalam menjalankan tugas dan

fungsinya harus taat dan setia terhadap segenap peraturan perundangan yang

berlaku.

Bentuk institusi (lembaga) masyarakat madani dapat diklasifikasikan

dalam 3 (tiga) macam, yaitu :

1. Institusi (lembaga) Sosial, seperti :

a. Lembaga sosial

b. Masyarakat (LSM) dan partai politik

c. Organisasi kepemudaan

d. Organisasi kemahasiswaan

e. Organisasi Profesi

f. Organisasi kemasyarakatan

15

Page 16: Tugas Masyarakat Madani Pkn

2. Institusi (lembaga) Keagamaan

Institusi ini adalah institusi (lembaga) yang dibentuk dan dikembangkan oleh

masyarakat, untuk melakukan pengelolaan sdan pengendalian program-

program bagi pengembangan keagamaan.

a. Institusi (lembaga) keagamaan Islam

b. Institusi (lembaga) keagamaan Kristen

c. Institusi (lembaga) keagamaan Budha

d. Institusi (lembaga) keagamaan Hindu

e. Institusi (lembaga) keagamaan Katholik

3. Institusi (lembaga) Paguyuban

Institusi ini adalah Institusi (lembaga) yang dibentuk dan dikembangkan

oleh masyarakat untuk melakukan pengelolaan dan pengendalian program-

program bagi peningkatan kekerabatan/kekeluargaan, yang berdasarkan

daerah atau suku bangsa yang sama.

F. Masyarakat Madani dan investasi Demokrasi.

Masyarakat madani merupakan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan

yang tinggi, status sosial ekonomi yang baik, mandiri, dan sadar hukum. Sifat ini

membuat masyarakat madani mampu menempatkan diri dan diterima oleh

masyarakat sebagai pemimpin, pendapat (opinion leader) dalam kehidupan

masyarakat, bangsa, dan negara. Penerimaaan masyarakat dapat diartikan sebagai

penerimaan terhadap pemikiran, ide, dan gagasan yang selanjutnya dijadikan sebagai

rujukan (referensi), dan penuntun sikap serta perilaku dalam interaksinya di masyarakat,

baik dalam hubungan sosial, ekonomi (pasar), politik (kekuasaan/kebijakan), Hankam

(suasana aman dan damai).

16

Page 17: Tugas Masyarakat Madani Pkn

Ciri utama masyarakat madani adalah demokrasi.

Demokrasi memiliki konsekuaensi luas, diantaranya menuntut kemampuan

partisipasi masyarakat dalam sistem politik dengan organisasi-organisasi politik yang

independen, sehingga memungkinkan kontrol aktif dan efektif dari masyarakat terhadap

pemerintah dan pembangunan, dan sekaligus masyarakat sebagai pelaku ekonomi

pasar. Bila masyarakat Indonesia tidak demokratis, maka Indonesia akan mendapat

tekanan-tekanan politik dari kaum reformasi di dalam negeri.

17

Page 18: Tugas Masyarakat Madani Pkn

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian masyarakat madani atau dalam bahasa Inggris di kenal dengan

sebutan civil society adalah masyarakat yang mampu menuju keadaan yang demokratis

dan religius. Masyarakat madani bermakna ganda yaitu suatu tatanan masyarakat yang

menekankan pada nilai-nilai: demokrasi, transparansi, toleransi, potensi, aspirasi,

motivasi, partisipasi, konsistensi, komparasi, koordinasi, simplifikasi, sinkronisasi,

integrasi, emansipasi, dan hak asasi. Namun, yang paling dominan adalah masyarakat

yang demokratis. Masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan

prinsip-prinsip moral yang menjamin kesimbangan antara kebebasan individu dengan

kestabila masyarakat, inisiatif ari individu dan masyarakat akan berupa pemikiran, seni,

pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau

keinginan individu.

Masyarakat madani memiliki karakteristik Free public sphere (ruang publik yang

bebas), Demokratisasi, Toleransi, Pluralisme, Keadilan sosial (social justice), Partisipasi

sosial, Supremasi hukum.

Perwujudan masyarakat madani ditandai dengan karakteristik masyarakat

madani, diantaranya wilayah publik yang bebas, demokrasi, toleransi, kemajemukan dan

keadilan sosial. Strategi membangun masyarakat madani di indonesia dapat dilakukan

dengan integrasi nasional dan politik, reformasi sistem politik demokrasi, pendidikan

demokratisasi dan penyadaran politik.

B. Saran

Sebaiknya penerapan masyarakat madani di Indonesia dapat lebih

dikembangkan dalam aspek pendidikan, politik, sosial, dan budaya dan masyarakat

18

Page 19: Tugas Masyarakat Madani Pkn

madani perlu segera diwujudkan karena bermanfaat untuk meredam berbagai tuntutan

reformasi dari dalam negeri maupun tekanan-tekanan politik dan ekonomi dari luar

negeri sehingga dapat tecapainya cita-cita sesuai dengan harapan masyarakat madani.

Dengan demikian, di Indonesia diharapkan dapat menegakkan hukum yang sehat

dan demokrasi. Masyarakat juga harus mengontrol kinerja pemerintah dan para

wakilnya, agar tidak bertentangan dengan kehendak masyarakat madani. Baik menjadi

anggota masyarakat madani maupun perangkat negara hendaknya dapat mewujudkan

demokrasi.

19

Page 20: Tugas Masyarakat Madani Pkn

DAFTAR PUSTAKA

o Azizi, A Qodri Abdillah. 2000. Masyarakat madani Antara Cita dan Fakta: Kajian Historis-

Normatif. Dalam Ismail SM dan Abdullah Mukti, Pendidikan Islam, Demokratisasi dan

Masyarakat Madani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

o Daliman, A. 1999. Reorientasi Pendidikan Sejarah melalui Pendekatan Budaya Menuju

Transformasi Masyarakat Madani dan Integrasi Bangsa, Cakrawala Pendidikan. Edisi

Khusus Mei Th. XVIII No. 2.

o Ismail SM. 2000. Signifikansi Peran Pesantren dalam Pengembangan Masyarakat madani.

Dalam Ismail SM dan Abdullah Mukti, Pendidikan Islam, Demokratisasi dan Masyarakat

Madani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

o Madjis, N. 1977. Dinamika Budaya Pesisir dan Pedalaman: Menumbuhkan Masyarakat

Madani, dalam HMI dan KAHMI Menyongsong Perubahan Menghadapi Pergantian

Zaman. Jakarta: Majelis Nasional KAHMI.

o Marzuki. 1999. Membangun Masyarakat Madani melalui Pendidikan Islam Sebuah

Refleksi Pendidikan Nasional, Cakrawala Pendidikan. Edisi Khusus Mei Th. XVIII No. 2.

o Rahardjo, D. 1997. Relevansi Iptek Profetik dalam Pembangunan Masyarakat Madani,

Academika, Vol. 01, Th. XV, halaman 17-24.

o Suwardi, 1999. Demokratisasi Pendidikan dalam Pengajaran Pragmatik Sastra Sebagai

Wahana Penciptaan "Masyarakat Madani" Cakrawala Pendidikan, Edisi Khusus Mei. Th.

XVIII, No. 2.

20