TUGAS MANDIRI

16
LI.1.Memahami dan Menjelaskan Kapiler LO.1.1. Struktur Kapiler Kapiler adalah tempat pertukaran anatara darah dan jaringan, memiliki percabangan yang luas sehingga terjangkau ke semua s e l . K a p i l e r m e r u p a k a n saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrient dan zat sisa diantara darah dan jaringan. Dindingnya bersifat semipermeable untuk pertukaran berbagai substansi. Struktur Kapiler •pada rangkaian mesentrium, darah memasuki kapiler melalui arteriol dan meninggalkan arteri melalui venula. Darah yang berasal dari arteriol akan memasuki metarteriol atau arteriol terminalis dan yang mempunyai struktur pertengahan antara arteriol dan kapiler. Sesudah meninggalkan metarteriol , darah memasuki kapiler yang berukuran besar disebut saluran istimewa dan yang berukuran kecil disebut kapiler murni. Sesudah melalui kapiler, darah kembali ke dalam sistemik melalui venula. •Arteriol sangat berotot dan diameternya dapat berubah beberapa kali lipat. Metarteriol tidak mempunyai lapisan otot yang bersambungan, namun mempunyai serat-serat otot polos yang mengelilingi pembuluh darah pada titik- titik yang bersambungan. •Pada titik dimana kapiler murni berasal dari metarteriol, serat otot polos mengelilingi kapiler yang disebut dengan Sfingter prekapiler yang dapat membuka dan menutup jalan masuk ke kapiler. •Venula ukurannya jauh lebih besar daripada arteriol tapi lapisan ototnya lebih lemah. Kapiler darah dibagi menjadi 3 jenis utama : 1. kapiler sempurna banyak dijumpai pada jaringan termasuk otot paru,susunan saraf pusat dan kulit. Sitoplasma sel

Transcript of TUGAS MANDIRI

Page 1: TUGAS MANDIRI

LI.1.Memahami dan Menjelaskan KapilerLO.1.1. Struktur KapilerKapiler adalah tempat pertukaran anatara darah dan jaringan, memiliki

percabangan yang luas sehingga terjangkau ke semua s e l . K a p i l e r m e r u p a k a n s a l u r a n m i k r o s k o p i k u n t u k   pertukaran nutrient dan zat sisa diantara darah dan jaringan. Dindingnya bersifatsemipermeable untuk pertukaran berbagai substansi. Struktur Kapiler•p a d a r a n g k a i a n m e s e n t r i u m , d a r a h m e m a s u k i k a p i l e r m e l a l u i a r t e r i o l d a nmeninggalkan arteri melalui venula. Darah yang berasal dari arteriol akan memasukimetarteriol atau arteriol terminalis dan yang mempunyai struktur pertengahan antaraarteriol dan kapiler. Sesudah meninggalkan metarteriol , darah memasuki kapiler  yang berukuran besar disebut saluran istimewa dan yang berukuran kecil disebutkapiler murni. Sesudah melalui kapiler, darah kembali ke dalam sistemik melaluivenula.•Arteriol sangat berotot dan diameternya dapat berubah beberapa kali lipat. Metarterioltidak mempunyai lapisan otot yang bersambungan, namun mempunyai serat-seratotot polos yang mengelilingi pembuluh darah pada titik-titik yang bersambungan.•Pada titik dimana kapiler murni berasal dari metarteriol, serat otot polos mengelilingikapiler yang disebut dengan Sfingter prekapiler yang dapat membuka dan menutup jalan masuk ke kapiler.•Venula ukurannya jauh lebih besar daripada arteriol tapi lapisan ototnya lebih lemah.

Kapiler darah dibagi menjadi 3 jenis utama :1. kapiler sempurna

banyak dijumpai pada jaringan termasuk otot paru,susunan saraf pusat dan kulit. Sitoplasma sel endotel menebal ditempat yang berinti dan menipis dibagian lainnya.

2. kapiler bertingkatkapiler bertingkat dijumpai pada mukosa usus,glomerulus,ginjal dan pancreas. Sitoplasma tipis dan tempat pori-pori.

3. kapiler sinusdalkapiler sinusdal mempunyai garis tengah,lumen lebih besar dari normal.

LO.1.2. Fungsi Kapiler Untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida,nutrient,cairan, dan produk

sampah antara darah dan cairan jaringan di sekililing sel. Menghubungkan ujung

Page 2: TUGAS MANDIRI

pembuluh nadi yang terkecil dan berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Mengangkut zat-zat sisa pembakaran. Gibson – 2003

LO.1.3. Mekanisme Sistem sirkulasi adalah sistem transpor yang menghantarkan oksigen dan berbagai zat yang di absorpsi dari traktus g a s t r o i n t e s t i n a m e n u j u k e j a r i n g a n s e r t a m e l i b a t k a nk a r b o n d i o k s i d a k e p a r u d a n h a s i l m e t a b o l i s m e l a i n m e n u j u k e g i n j a l . S i s t e m s i r k u l a s i berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi hormon serta berbagai zat lain yang m e n g a t u r f u n g s i s e l . s e t i a p p e m b u l u h h a l u s y a n g m e n g h u b u n g k a n a n e r i o l d a n v e n o l membentuk suatu jaringan pada hampir seluruh bagian tubuh. Dindingnya berkerja sebagai membran semipermeable untuk pertukaran berbagai substansi.

Bagian fungsional dari sirkulasi:•Arteri berfungsi untuk mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan, dindingarteri kuat dan darah mengalir kuat di arteri.•Kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit , hormon, dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial.•Vena berfungsi untuk saluran darah dari jaringan kembali ke jantung. Dindingnya sangat tipis, punya otot, dan dapat menampung darah sesuai kebutuhanPori - pori kapiler pada beberapa organ mempunyai sifat khusus:•Di dalam otak yaitu sel endotel kapiler sangat rapat, jadi hanya molekul yang sangat kecil yang dapat masuk / keluar dari jaringan otak.•Di dalam hati yaitu celah antara sel endotel kapiler lebar terbuka sehingga hampir semua zat yang larut dalam plasma dapat lewat dari darah masuk ke hati.•D i d a l a m b e r k a s g l o m e r u l u s g i n j a l y a i t u t e r d a p a t f e n e s t r a ( l u b a n g ) y a n g l a n g s u n g menembus bagian tengah sel endotel sehingga banyak zat yang dapat di filtrasi melewati glomerulus tanpa harus melewati celah di antara sel endotelia

Pori - pori kapiler pada beberapa organ mempunyai sifat khusus:•Di dalam otak yaitu sel endotel kapiler sangat rapat, jadi hanya molekul yang sangat kecil yang dapat masuk / keluar dari jaringan otak.•Di dalam hati yaitu celah antara sel endotel kapiler lebar terbuka sehingga hampir semua zat yang larut dalam plasma dapat lewat dari darah masuk ke hati.•D i d a l a m b e r k a s g l o m e r u l u s g i n j a l y a i t u t e r d a p a t f e n e s t r a ( l u b a n g ) y a n g l a n g s u n g menembus bagian tengah sel endotel sehingga banyak zat yang dapat di filtrasi melewati glomerulus tanpa harus melewati celah di antara sel endotelia.

Mekanisme Pertukaran Cairan dalam Kapiler DarahPertukaran zat antara darah dan jaringan melalui dinding kapiler terdiri dari 2 tahap:•Difusi pasif 

Page 3: TUGAS MANDIRI

Dinding kapiler tidak ada sistem transportasi, sehingga zat terlarut berpindah melalui proses difusi menuruni gradien konsentrasi mereka. Gradien konsentrasi adalah perbedaan k o n s e n t r a s i a n t a r a 2 z a t y a n g b e r d a m p i n g a n . D i f u s i z a t t e r l a r u t t e r u s b e r l a n g s u n g independen hingga tak ada lagi perbedaan konsentrasi antara darah dan sel di sekitarnya.•Bulk flowM e r u p a k a n s u a t u v o l u m e c a i r a n b e b a s p r o t e i n y a n g t e r s a r i n g k e l u a r k a p i l e r , bercampur dengan cairan interstisium disekitarnya, dan kemudian direabsorpsi. Bulk flow s a n g a t p e n t i n g u n t u k m e n g a t u r d i s t r i b u s i C E S a n t a r a p l a s m a d a n c a i r a n i n t e r s t i s i u m . Proses ini disebut bulk flow karena berbagai konstituen cairan berpindah bersama samasebagai satu kesatuan.a.Te k a n a n d i d a l a m k a p i l e r m e l e b i h i t e k a n a n d i l u a r s e h i n g g a c a i r a n t e r d o r o n g keluar melalui pori-pori tersebut dalam suatu proses yang disebut ultrafiltrasib.Tekanan yang mengarah ke dalam melebihi tekanan keluar, terjadi perpindahan netto cairan dari kompartemen interstitium ke dalam kapiler melalui pori-pori,yang disebut denganreabsorpsi. Bulk flow dipengaruhi oleh perbedaan tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik koloid antara plasma dan cairan interstitium. 4 gaya yang mempengaruhi perpindahan cairan menembus dinding kapiler adalah :1 . T e k a n a n d a r a h k a p i l e r2 . T e k a n a n o s m o t i k k o l o i d p l a s m a3 . T e k a n a n h i d r o s t a t i k c a i r a n i n t e r s t i t i u m4 . Te k a n a n o s m o t i k k o l o i d c a i r a n i n t e r s t i t i u m

A l i r a n d a r a h d a l a m k a p i l e rMengalir secara intermiten yang mengalir dan berhenti setiap beberapa detik atau menit. Penyebab timbulnya gerakan ini adalah vasomotion, yang berarti kontraksi intermiten pada metarteriol dan sfingter prekapiler. Faktor penting yang mempengaruhi derajat pembukaan dan pentutupan kapiler adalah konsentrasi oksigen dalam jaringan. Bila jumlah pemakaianoksigen besar, aliran darah yang intermiten akan makin sering terjadi dan lamanya waktu aliran lebih lama sehingga dapat membawa lebih bnayak oksigen.

LI.2. Memahami dan Menjelaskan Kelebihan Cairan TubuhLO.2.1. Penyebab Kelebihan Cairam TubuhKelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan cairan dan elektrolit dalam

Page 4: TUGAS MANDIRI

kompartemen esktraseluler dalam proporsi yang seimbang. Kondisi inidikenal dengan hypervolemia. Karena adanya retensi cairan isotonic,konsentrasi natrium dalam serum msh normal. Kelebihan cairan tubuh hamper selalu disebabkan oleh peningkatan jumlah natrium dan serum.. kelebihan cairan terjadi akibatoverload cairan atau adanya gangguan mekanisme homeostatis pada proses regulasi keseimbangan cairan. Penyebab spesifik kelebihan volume cairan,antara lain :

a. asupan natrium berlebihb. pemberian infus berisi natriumyg terlalu cepat

tamsuri,2009

LO.2.2.transportasi cairan dalam tubuhTransport cairan dalam tubuh ada 4, yaitu:1. Difusi

Pergerakan molekul melintasi membran semipermeabel dari kompartemen dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

2. OsmosisPergerakan dari solvent (pelarut) melintasi membran sel dari larutan berkonsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi.

3. Transport aktifPergerakan dari konsentrasi tinggi ataupun rendah. Proses transpor aktif penting untuk mempertahankan keseimbangan natrium dan kalsium antara cairan intraselular dan ekstraselular.

4. FiltrasiProses perpindahan cairan dan solut melintasi membran bersama-sama dari kompartemen bertekanan tinggi menuju kompartemen bertekanan rendah.

(Faqih, 2009)

LI.3.Memahami dan Menjelaskan gangguan kelebihan cairan edema dan asitesLO.3.1.definisi dan klasifikasiEdema : E d e m a m e r u p a k a n s u a t u k e a d a a n d e n g a n

a k u m u l a s i c a i r a n d i j a r i n g a n i n t e r s t i s i u m s e c a r a berlebih akibat penambahan volume yang melebihi kapasitas penyerapan pembuluh limfe. Akumulasi c a i r a n d i j a r i n g a n i n t e r s t i s i u m d a p a t d i d e t e k s i s e c a r a k l i n i s s e b a g a i s u a t u p e m b e n g k a k a n .Pembengkakan akibat akumulasi cairan ini disertai atau tanpa terjadi penurunan volume intravascular.

Edema dapat dibedakan menjadi :a . E d e m a l o k a l i s a t a ( e d e m a l o k a l )Hanya tebatas pada organ/pembuluh darah tertentu. Terdiri dari :•Ekstremitas (unilateral), pada vena atau pembuluh darah limfe•Ekstremitas (bilateral), biasanya pada ekstremitas bawah•Muka (facial edema)•Asites (cairan di rongga peritoneal)•Hidrotoraks (cairan di rongga pleura) b.Edema Generalisata ( edema umum )Pembengkakan yang terjadi pada seluruh tubuh atau sebagian besar tubuh pasien.Biasanya pada :

Page 5: TUGAS MANDIRI

•Gagal jantung•Sirosis hepatis•Gangguan ekskresiSelain itu, edema juga dapat dibedakan menjadi :a . E d e m a I n t a s e l u l e r  Edema yang biasa terjadi akibat depresi sistem metabolik jaringan dan tidak adanya nutrisi sel yang adekuat.b.Edema ekstraseluler Edema yang biasanya disebabkan oleh kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang interstitial dengan melintasi kapiler dan kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan dari interestitium ke dalam darah.

Asites : P e n i m b u n a n c a i r a n b e b a s s e c a r a a b n o r m a l d i r o n g g a p e r i t o n e u m d i s e b a b k a n o l e h banyak penyakit.

LO.3.2. etiologiEdema :

1.Berkurangnya protein dari plasmaP e n u r u n a n k o n s e n t r a s i p r o t e i n p l a s m a m e n y e b a b k a n p e n u r u n a n t e k a n a n k o l o i d osmotik plasma. Penurunan tekanan ini menyebabkan filtrasi cairan berlebihan keluar dari  pembuluh sedangkan jumlah cairan yang direabsorbsi kurang dari normal. Edema karena hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara yaitu pengeluaran berlebihan protein plasma diurin akibat penyakit ginjal, penurunan sintesis protein plasma akibat penyakit hati. Edema y a n g d i s e b a b k a n o l e h p e n u r u n a n k o n s e n t r a s i p r o t e i n p l a s m a d a p a t t e r j a d i m e l a l u i beberapa cara :•gangguan hati, gangguan ginjal, malnutrisi protein•tekanan onkotik (OPc) menurun•pengeluaran berlebihan protein plasma di urin akibat penyakit ginjal ;• penurunan sintesis protein plasma akibat penyakit hati ( hatimensintesis hampir semua protein plasma );•makanan yang kurang mengandung protein ;•atau pengeluaran protein akibat luka bakar yang luas.

2.Meningkatnya tekanan darah kapiler Tekanan darah kapiler merupakan daya untuk menginfiltrasi cairan melalui dindingkapiler. Edema karena peningkatan tekanan darah kapiler dapat ditemukan pada :•Ketika darah terbendung di vena, akan disertai dengan peningkatan tekanandarah kapiler karena kapiler mengalirkan isinya ke vena. Akibat kegagalanaliran vena paling sering ditemukan pada ekstremitas bawah, sekunder akibattrombosis abstruktif, edema yang terjadi pada tungkai bawah.•Edema kardial terjadi karena tekanan vena meningkat akibat sirkulasi darahterganggu pada penderita payah jantung. Peningkatan ke arah luar

Page 6: TUGAS MANDIRI

dindingk a p i l e r i n i t e r u t a m a b e r p e r a n p a d a e d e m a y a n g t e r j a d i p a d a g a g a l j a n t u n gkongestif. Kegagalan jantung ini sering dikaitkan dengan pengurangan curah jantung dan pengurangan aliran darah ginjal. Pengurangan tekanan perfusimengawali aksis renin angiotensi aldosteron yang mengakibatkan ion retensiair natrium dan air dalam ginjal.•Edema postural terjadi pada orang yang terus menerus berdiri untuk waktuyang cukup lama maka terjadi edema pada kaki dan pergelangan kaki. Edemaini terjadi jika orang bergerak aktif karena aktivitas otot ikut memperlancar  aliran dalam pembuluh.•g a g a l j a n t u n g , k e g a g a l a n p o m p a v e n a : p a r a l i s i s o t o t , l a t i h a n , p e n i n g k a t a n c u r a h jantung•tekanan hidrostatik (HPc) meningkat•Edema regional juga dapat terjadi karena restriksi lokal aliran balik vena.contoh : pembengkakan di tungkai dan kaki yang pada masa kehamilan.U t e r u s m e m b e s a r m e n e k a n v e n a y a n g m e n g a l i r k a n d a r a h d a r ie k s t r e m i t a s b a w a h v e n a m a s u k k e r o n g g a a b d o m e n .P e m b e n d u n g a n d a r a h d i v e n a k a k i t e r j a d i e d e m a r e g i o n a l d iekstremitas bawah.3.Meningkatnya permeabilitas kapiler Apabila permeabilitas bertambah mengakibatkan protein plasma akan keluar darik a p i l e r s e h i n g g a t e k a n a n k o l o i d o s m o t i k d a r a h m e n u r u n d a n s e b a l i k n y a t e k a n a nkoloid cairan interstisium bertambah. Kesetidakimbangan ini mengakibatkan edemalokal yang berkaitan dengan cedera misalnya lepuh dan alergi. Edema setempat akibat bertambahnya permeabilitas kapiler yang disebabkan oleh radang disebut edemainflamatoris sedangkan edema yang sering timbul dalam waktu singkat tanpa sebaby a n g j e l a s s e r i n g t e r j a d i p a d a a n g g o t a t u b u h a k i b a t a l e r g i d i s e b u t e d e m aangloneurotik.•respon inflamasi, trauma• peningkatan OPi dan penurunan Opc4.Hambatan pembuluh limfatik •filariasis limfatik, sumbatan kelenjar getah bening

Page 7: TUGAS MANDIRI

•peningkatan OPi

5.Obstruksi saluran limfeObstruksi saluran limfatik merupakan penyebab primer lain edema. Hal ini terjadi karena kelebihan cairan yang difiltrasi keluar tertahan di cairan interstisium dan tidak d a p a t d i k e m b a l i k a n k e s i s t e m l i m f e . A k u m u l a s i p r o t e i n d i c a i r a n i n t e r s t i s i u m memperberat masalah melalui efek osmotiknya. Sebagai akibatnya terjadi limfedema d a n b i a s a n y a t e r j a d i s e c a r a l o k a l d a n m u n g k i n k a r e n a p e r a d a n g a n a t a u o b s t r u k s i n e o p l a s m a . P e n y u m b a t a n l i m f e y a n g l e b i h m e l u a s t e r j a d i p a d a f i l a r i a s i s , s u a t u  penyakit parasit akibat nyamuk terutama pada daerah tropis.Contoh:•Pada sirosis hepatis dan gagal jantung kongestif •Penyumbatan limfe lokal :Di lengan wanita yang saluran drainase limfenya dari lengan yang tersumbat a k i b a t p e n g a n g k a t a n k e l e n j a r l i m f e s e l a m a p e m b e d a h a n u n t u k k a n k e r   payudara.•Penyumbatan limfe yang lebih meluas :•Te r j a d i p a d a f i l a r i a s i s , p e n y a k i t p a r a s i t i c y a n g d i t u l a r k a n m e l a l u i n y a m u k   banyak dijumpai di daerah tropis. Pada penyakit, cacing-cacing filaria kecil menginfeksi pembuluh limfe sehingga terjadi gangguan aliran limfe.•Bagian tubuh yang terkena, terutama skrotum dan ekstremitas, mengalami e d e m a h e b a t . K e l a i n a n i n i s e r i n g d i s e b u t s e b a g a i e l e p h a n t i a s i s , k a r e n a ekstremitas yang membengkak seperti kaki gajah.6.Retensi air dan NaRetensi natrium terjadi jika ekskresi natrium dalam urin lebih kecil daripada yang masuk. Karena konsentrasi natrium yang tinggi akan terjadi hipertonik.•A k t i v i t a s S R A A e r a t k a i t a n n y a d e n g a n b a r o r e s e p t o r d i a r t e r i a f e r e n glomerulus ginjal•Aktifitas ANP erat kaitannya dengan baroreseptor atrium jantung•Aktivitas saraf simpatis, ADH dengan baroreseptor sinus karotiks.Contoh : pada gagal ginjal dan sindrom nefrotik 

7.P e r u b a h a n H e m o d i n a m i k d a l a m k a p i l e r y a n g m e m u n g k i n k a n k e l u a r n y a c a i r a n intravaskuler kedalm jaringan intertisium.•Hemodinamik dalm kapiler dipengaruhi oleh :•Permeabilitas kapiler •Selisih tekanan hidrolik dalam kapiler dengan tekanan hidrolik dalm intertisium.•Selisih antara tekanan onkotik dalam plasma dengan tekanan onkotik dalamintertisium

Asites :•Normal peritoneumHipertensi portal (albumin serum-asites gradien [saag]> 1,1 g / dl)

Page 8: TUGAS MANDIRI

- G a g a l j a n t u n g k o n g e s t i f , c o n s t r i c t i v e p e r i k a r d i t i s , t r i k u s p i dinsufisiensi, sindrom Budd-Chiari-Penyakit hati, sirosis, hepatitis alkoholik, kegagalan hepatik fulminan, besar hepatik metastasisHipoalbuminemia (saag <1,1 g / dl)-Nefrotik sindrom-Gizi buruk dengan anasarcaKondisi Miscellaneous (saag <1,1 g / dl)-Pankreas asites-Empedu asites-Nephrogenic asites-Urine asites-Penyakit ovarium

•Peritoneum tidak normal (saag <1,1 g / dl)Infeksi-Peritonitis bakteri-Peritonitis tuberkulosis-Jamur peritonitis-peritonitis Human immunodeficiency virus (HIV)-terkait peritonitisKondisi ganas-Peritoneal carcinomatosis-Primer mesothelioma-Pseudomyxoma peritonei-Hepatocellular carcinomaOther rare conditions Kondisi langka lainnyaVaskulitisPeritonitis granulomatosaEosinofilik peritonitis

LO.3.3.patofosiologiEdema :

Edema terjadi jika tekanan hidrostatik kapiler dan tekanan onkotik interstisial yangmemindahkan cairan dari vaskular ke ekstravaskular lebih besar daripada tekananhidrostatik interstisial dan tekanan onkotik kapiler yang memindahkan cairan dariekstravaskular ke vaskular. Hal ini yang menyebabkan pembengkakan jaringan lunak diekstavaskular (interstisial) yang biasa disebut edema.

Asites :Pertukaran cairan antara darah dan cairan interstitial dikontrol oleh keseimbangan antara tekanan darah kapiler yang mendorong cairan masuk ke dalam jaringan interstitial dan tekanan osmotik dari plasma protein yang menarik cairan tetap tinggal dalam kapiler.

Ada 3 faktor yang mempengaruhi terbentuknya asites:1. Tekanan koloid osmotik plasma Biasanya tergantung pada kadar albumin plasma. Pada keadaan normal albumin dibentuk di hati, bila fungsi hati terganggu maka pembentukan albumin juga

Page 9: TUGAS MANDIRI

terganggu sehingga tekanan koloid osmotik plasma ikut menurun.2. Tekanan vena portaLebih banyak cairan yang masuk ke dalam kavum peritoneal daripada yang meninggalkan kavum peritoneal menyebabkan terjadinya asites3. Perubahan elektrolitPenumpukan cairan di kavum peritoneal akan mengakibatkan pengurangan cairan dalam badan, yang akan menyebabkan terjadinya retensi natrium dan air pada ginjal

Cairan yang tertimbun dalam jaringan atau ruangan karena bertambahnya permeabelitas pembuluh darah terhadap protein, maka penimbunan ini disebut dengan eksudat. Jadi, edema akibat proses peradangan merupakan eksudat. Jika cairan tertimbun dalam jaringan atau ruangan karena alasan-alasan lain dan bukan akibat dari perubahan permeabelitas pembuluh darah, maka penimbunan ini disebut transudat. Kegagalan jantung merupakan penyebab utama pembentukan transudat. Kadang secara klinis penting untuk menentukan apakah penimbunan cairan tertentu ini merupakan eksudat atau transudat. Eksudat sifatnya mengandung banyak protein daripada transudat, sehingga mempunyai berat jenis yang lebih besar. Selain itu, protein eksudat sering mengandung fibrinogen, yang akan mengendap sebagai fibrin, sehingga dapat menyebabkan pembekuan cairan eksudat. Eksudat biasanya juga mengandung leukosit sebagai bagian dari proses peradangan, sedangkan trans udat cenderung tidak banyak mengandung sel.

LO.3.4.GejalaEdema :

A. Edema paru1.batuk yang iritatif, disebabkan oleh cairan yang masuk ke dalam alveoli paru2.sesak nafas (sulit bernafas), disebabkan oleh cairan yang terlalu banyak di dalam paru3.pembesaran vena jugularis di leher, terlihat ketika pasien duduk atau tidur dalamposisi semi-Fowler4.pembesaran vena sublingual, disebabkan oleh hypervolemia.5.pembesaran vena lengan, bila lengan diletakkan dalam posisi di atas jantung selama10 detik maka akan terlihat pembesaran vena-vena di daerah lengan6.ronki basah halus di paru-paru, disebabkan oleh cairan di dalam paru7.nadi cepat8.sianosis, disebabkan oleh gangguan pertukaran gas di alveoli paru

B. Edema perifer1.edema di ekstremitas (pitting edema)2.kulit di daerah edema akan terlihat licin dan mengkilap3.pada perabaan kulit di daerah edema akan terasa dingin, karena penurunan sirkulasi4.edema periorbital5.peningkatan berat badan 1 kg setara dengan peningkatan 1 liter air di dalam tubuh

asites :bersendawa,kelelahan,mual,perut kembung,sesak nafas.

LO.3.5. pemeriksaan fisik dan penunjangEdema :

PEMERIKSAAN FISIK

Page 10: TUGAS MANDIRI

-Varises di tungkai bawah-Abdomen mengembang dan sedikit tegang-Foto thorax-USGLABORATORIUM-Penurunan serum osmolalitas : < 280 mOsm/kg-Penurunan serum protein, albumin, ureum, Hb dan Ht-Peningkatan tekanan vena sentral (Central Vein Pressure)

LO.3.6Edema :

PENATALAKSANAAN-Diuretik : mengeluarkan cairan yang berlebihan melalui urin-Digoksin : meningkatkan kontraktilitas jantung dan memperbaiki sirkulasi darah(pada kondisi gagal jantung)-Diet : diet rendah natrium dapat mengurangi retensi air dan natrium-Asupan protein : meningkatkan asupan protein sehingga tekanan osmotik plasmameningkat dan air keluar dari jaringan (ruang interstitial).

Asites :

Terapi asites bergantung pada penyebabnya. Pada hipertensi portal penggunaan diuretik dan restriksi garam biasanya efektif. Sementara itu, asites yang berkaitan dengan inflamasi peritoneal atau malignansi tidak respon terhadap restriksi garam dan diuretik.

Terapi dapat diberikan dengan bentuk rawat jalan, namun rawat nginap dibutuhkan pada tiga kondisi :1.        Untuk investigasi penyebab dari kelainan hepar2.        Edukasi intensif pasien dalam persiapan diet yang pembatasan sodium(Na) hingga 88 mmol setiap hari;3.        Monitoring konsentrasi elektrolit serum dan urin terhadap kadar nitrogen urea dan kreatinin.

Restriksi cairan hanya perlu dilakukan bila konsentrasi serum sodium jatuh di bawah 120 mmol per liter. Juga penting untuk memperkirakan keseimbangan sodium dimana dapat diperkirakan dengan monitor intake (diet, medikasi yang mengandung sodium dan cairan intravena) serta ekskresi urin, hal ini karena : keseimbangan sodium negatif merupakan suatu prediktor penurunan berat badan.

Obat-obatanKebanyakan pasien dengan asites sirosis respon terhadap diet restriksi sodium dan diuretik. Kombinasi spironolakton dan furosemid merupakan rejimen yang paling efektif untuk diminusi asites secara tepat. Dosis permulaan 100 mg sironolakton dan 40 mg furosemid bersamaan setiap pagi. Bila tidak terdapat penurunan berat badan atau peningkatan ekskresi sodium dalam urin setelah dua sampai tiga hari, dosis kedua obat tersebut harus dinaikkan. Dosis kedua obat tersebut harus dinaikkan. Dosis pengobatan harus ditingkatkan hingga 400 mg spironolakton per hari dan 160 mg furosemid tiap hari. Hanya 10% pasien tidak respon terhadap pendekatan medis ini (diuretik dan diet restriksi sodium)

Page 11: TUGAS MANDIRI

Asites Resisten DiuretikBila pengobatan dengan diuretik di atas tidak memberikan kemajuan terhadap penurunan jumlah asites, maka dapat digunakan terapi :1.      Parasentesis terapetik2.      Shunt LeVeen atau Denver (peritoneovenous)3.      Transplantasi hati4.      Ekstrakorporal ultrafiltrasi dari cairan asites dengan reinfusi5.      Transjugular intrahepatic portosystemic stent shunt

Parasentesis TerapetikParasentesis hingga 1 liter cairan dapat membantu penyembuhan gangguan nafas akut sekunder terhadap asites. Pemindahan volume dan parasintesis total (paling besar dilaporkan sebanyak 22,5 L) merupakan subjek diskusi sejak beberapa penulis menganjurkan pergantian 10 gr albumin secara intravena untuk setiap 1 L cairan asites yang dipindahkan dalam upaya untuk mencegah reduksi volume plasma, abnormalitas elektrolit dan kreatinin. Bagaimanapun tidak jelas bila penggunaan albumin atau volume expander lainnya seperti Dextran dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas