tugas makalah tawqkkal

18
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-sehari kita sering mendengar kata tawakal . bagia sebagian orang telah mengerti makna dari tawakkal tersebut namun sebagian orang lainya belum paham mengenai makna dari tawakal .dalam makalah ini akan menjelaskan tentang pengertian ,makna tujua dan lain sebagainya tentang tawakal itu.Sebagian orang menganggap bahwa tawakkal adalah sikap pasrah tanpa melakukan usaha sama sekali. Misalnya dapat kita lihat pada sebagian pelajar yang keesokan harinya akan melaksanakan tes. Pada malam harinya, sebagian dari mereka tidak sibuk untuk menyiapkan diri untuk menghadapi ujian besok namun malah sibuk dengan main game atau hal yang tidak bermanfaat lainnya. Lalu mereka mengatakan, " Saya pasrah saja, paling besok ada keajaiban . " Apakah semacam ini benar-benar disebut tawakkal?! Semoga pembahasan di makala ini dapat menjelaskan pada pembaca sekalian mengenai tawakkal yang sebenarnya dan apa saja manfaat dari tawakkal tersebut. 2. Rumusan masalah Untuk memehami tentang tawakal? Agar kita mengetahui makna , dari tawakal serta yang berkaitan tentang tawakal. 3. Tujuan penulisan 1

Transcript of tugas makalah tawqkkal

Page 1: tugas makalah tawqkkal

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-sehari kita sering mendengar kata tawakal . bagia

sebagian orang telah mengerti makna dari tawakkal tersebut namun sebagian orang

lainya belum paham mengenai makna dari tawakal .dalam makalah ini akan

menjelaskan tentang pengertian ,makna tujua dan lain sebagainya tentang tawakal

itu.Sebagian orang menganggap bahwa tawakkal adalah sikap pasrah tanpa melakukan usaha

sama sekali. Misalnya dapat kita lihat pada sebagian pelajar yang keesokan harinya akan

melaksanakan tes. Pada malam harinya, sebagian dari mereka tidak sibuk untuk menyiapkan diri

untuk menghadapi ujian besok namun malah sibuk dengan main game atau hal yang tidak

bermanfaat lainnya. Lalu mereka mengatakan, " Saya pasrah saja, paling besok ada keajaiban .

" Apakah semacam ini benar-benar disebut tawakkal?! Semoga pembahasan di makala ini dapat

menjelaskan pada pembaca sekalian mengenai tawakkal yang sebenarnya dan apa saja manfaat

dari tawakkal tersebut.

2. Rumusan masalah

Untuk memehami tentang tawakal?

Agar kita mengetahui makna , dari tawakal serta yang berkaitan tentang tawakal.

3. Tujuan penulisan

Agar siswa Mengetahui pengertian tawakal

Agar siswa Memahami makna dari tawakal

Agar siswa Mengetahui manfaat dari tawakkal

1

Page 2: tugas makalah tawqkkal

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian tawakal

Tawakal ( bahasa Arab : توكل ) atau tawakkul berarti mewakilkan atau

menyerahkan. Dalam agama Islam , tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam

menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu kondisi.

Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakkal sebagai berikut, "Tawakkal adalah

menyandarkan kepada Allah tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepada dalam

waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang

tenteram.

Menurut Abu Zakaria Anshari, tawakkal adalah "keteguhan hati dalam menyerahkan urusan

kepada orang lain". Sifat yang demikian itu terjadi sesudah timbul rasa percaya kepada orang

yang diserahi urusan tadi. Artinya, ia benar-benar memiliki sifat amanah (tepercaya) terhadap apa

yang diamanatkan dan ia dapat memberikan rasa aman terhadap orang yang memberikan amanat

tersebut.

Tawakkal adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya yang bulat

kepada Allah, karena di dalam tauhid ia diajari agar meyakini bahwa hanya Allah yang

menciptakan segala-galanya, Pengetahuan Maha Luas, Dia yang menguasai dan mengatur alam

semesta ini. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menyerahkan segala persoalannya

kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa curiga, karena Allah Maha Tahu

dan Maha Bijaksana.

Sementara orang, ada yang salah paham dalam melakukan tawakkal. Dia enggan berusaha dan

bekerja, tetapi hanya menunggu. Orang semacam ini memiliki pemikiran, tidak perlu belajar, jika

Allah menghendaki pandai tentu menjadi orang pandai. Atau tidak perlu bekerja, jika Allah

menghendaki menjadi orang kaya tentu kaya, dan seterusnya.

Semua itu sama saja dengan seorang yang sedang lapar perutnya, seklipun ada berbagai makanan,

tetapi ia berpikir bahwa jika Allah menghendaki ia kenyang, tentulah kenyang. Jika pendapat ini

dpegang teguh pasti akan menyengsarakan diri sendiri.

2

Page 3: tugas makalah tawqkkal

Menurut ajaran Islam, tawakkal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau

perjuangan. Jadi arti tawakkal yang sebenarnya - menurut ajaran Islam - adalah menyerah diri

kepada Allah setelah berusaha keras dalam berusaha dan bekerja sesuai dengan kemampuan

dalam mengikuti sunnah Allah yang Dia tetapkan.

Misalnya, seseorang yang meletakkan sepeda di muka rumah, setelah dikunci rapat, barulah ia

bertawakkal. Pada zaman Rasulullah ada seorang sahabat yang meninggalkan untanya tanpa

diikat lebih dahulu. Ketika ditanya, mengapa tidak diikat, ia menjawab, "Saya telah benar-benar

bertawakkal kepada Allah". Nabi saw yang tidak membenarkan jawaban tersebut berkata, "Ikatlah

dan setelah itu bisa engkau bertawakkal." Jadi tawakal bisa juga diartiakan Tawakkal adalah

kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah Ta'ala untuk mendapatkan kemaslahatan serta

mencegah bahaya, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat. Allah Ta'ala berfirman yang

artinya, "Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan jadikan baginya jalan keluar

dan memberi rizqi dari arah yang tidak ia sangka-sangka, dan barangsiapa bertawakkal kepada

Allah, maka Dia itu cukup baginya." (Ath Tholaq : 2-3)

B. Makna bertawakkal kepada Allah

Banyak di antara para ulama yang telah menjelaskan makna Tawakkal, diantaranya

adalah Al Allamah Al Munawi. Ia mengatakan, "Tawakkal adalah menampakkan kelemahan

sertapenyandaran(diri)kepadayangdiTawakkali."( FaidhulQadir ,5/311). IbnuAbbas radhiyallahu'a

nhuma mengatakanbahwaTawakkal berarti percaya sepenuhnya kepada Allah Ta'ala. Imam

Ahmad mengatakan, "Tawakkal berarti memutuskan pencarian disertai keputus-asaan terhadap

makhluk." Al Hasan Al Bashri pernah ditanya tentang Tawakkal, maka beliau menjawab, "Ridho

kepada Allah Ta'ala" , Ibnu Rojab Al Hambali mengatakan, "Tawakkal adalah bersandarnya hati

dengan sebenarnya kepada Allah Ta'ala dalam memperoleh kemashlahatan dan menolak bahaya,

baik urusan dunia maupun akhirat secara keseluruhan. " Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolani

mengatakan, "Tawakkal yaitu memalingkan pandangan dari berbagai sebab setelah sebab

disiapkan."

C. Mendapatkan Kebaikan dan Menghindari Kerusakan

Ibnul Qayyim berkata, "Tawakkal adalah faktor paling utama yang bisa

mempertahankan seseorang ketika tidak memiliki kekuatan dari serangan makhluk lainnya yang

menindas serta memusuhinya. Tawakkal adalah sarana yang paling ampuh untuk menghadapi

3

Page 4: tugas makalah tawqkkal

kondisi seperti itu, karena ia telah menjadikan Allah sebagai pelindungnya atau yang memberinya

kecukupan. Maka barang siapa yang menjadikan Allah sebagai pelindungnya serta yang

memberinya kecukupan, maka musuhnya itu tak akan bisa mendatangkan bahaya padanya.

"( Bada'i Al-Fawa'id 2/268)

Bukti yang paling baik adalah kejadian nyata, Imam Al Bukhori telah mencatat dalam kitab

shohih beliau, dari sahabat Ibnu Abbas rodhiyAllahu anhuma , bahwa ketika Nabi Ibrahim

dilemparkan ke tengah-tengah api yang membara beliau mengatakan, "HasbunAllahu wa ni'mal

wakiil." ( Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung). Kata

ini pulalah yang diungkapkan oleh Rosululloh shollallahu 'alaihi wa sallam ketika dikatakan

kepada beliau, Sesungguhnya orang-orang musyrik telah berencana untuk memerangimu, maka

waspadalah kamu terhadap mereka. "(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam bab Tafsir.

Lihat Fathul Bari VIII/77 )

Ibnu Abbas berkata, "Kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim ketika ia dilemparkan

ke tengah bara api adalah: 'Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah sebaik-baik

pelindung'." (HR. Bukhori)

D. Bertawakkal kepada Allah Adalah Kunci Rizki

Rosululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh, seandainya kalian

bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana

burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam

keadaan kenyang. " (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim)

Dalam hadits yang mulia ini Rosululloh menjelaskan bahwa orang yang bertawakkal kepada

Allah dengan sebenar-benarnya, pastilah dia akan diberi rizki. Bagaimana tidak, karena dia telah

bertawakkal kepada Dzat Yang Maha Hidup yang tidak pernah mati. Abu Hatim Ar Razy

berkata, "Hadist ini merupakan tonggak tawakkal. Tawakkal kepada Allah itulah faktor terbesar

dalam mencari riqzi. " Karena itu, barangsiapa bertawakkal kepada, niscaya Allah Subhanahu Wa

Ta'ala akan mencukupinya. Allah berfirman yang artinya, "Dan barangsiapa bertawakkal kepada

Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan

urusan (yang Dia kehendaki). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap

sesuatu. " (Ath-Thalaq: 3). Ar Rabi 'bin Khutsaim berkata mengenai ayat tersebut, "Yaitu

mencukupinya dari segala sesuatu yang membuat sempit manusia."

E. Tawakkal Bukan Berarti Tidak Berusaha

4

Page 5: tugas makalah tawqkkal

Mewujudkan Tawakkal bukan berarti meniadakan usaha. Allah memerintahkan hamba-

Nya untuk berusaha sekaligus bertawakkal. Berusaha dengan seluruh anggota badan dan

bertawakkal dengan hati merupakan perwujudan iman kepada Allah Ta'ala.

Sebagian orang mungkin ada yang berkata, "Jika orang yang bertawakkal kepada Allah itu akan

diberi rizki, maka kenapa kita harus lelah, berusaha dan mencari penghidupan. Bukankah kita

cukup duduk-duduk dan bermalas-malasan, lalu rizki kita datang dari langit? " kata itu sungguh

menunjukkan kebodohan orang itu pada hakikat Tawakkal. Nabi kita yang mulia telah

menyerupakan orang yang bertawakkal dan diberi rizki itu dengan burung yang pergi di pagi hari

untuk mencari rizki dan pulang pada sore hari, padahal burung itu tidak memiliki cadangan

apapun, baik perdagangan, pertanian, pabrik atau pekerjaan tertentu. Ia keluar berbekal tawakkal

kepada Allah Yang Maha Esa sebagai tempat bergantung.

Para ulama-semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik kebaikan-telah

memperingatkan masalah ini. Di antaranya adalah Imam Ahmad, beliau berkata: "Dalam hadits

tersebut tidak ada sinyal yang memungkinkan meninggalkan usaha, sebaliknya justru di dalamnya

ada sinyal yang menunjukkan perlunya mencari rizki. Jadi maksud hadits tersebut, bahwa

seandainya mereka bertawakkal kepada Allah dalam bepergian, kedatangan dan usaha mereka,

dan mereka mengetahui bahwa kebaikan (rizki) itu di tangannya, tentu mereka tidak akan pulang

kecuali dalam keadaan mendapatkan harta dengan selamat, sebagaimana burung-burung tersebut.

"( Tuhfatul Ahwadzi , 7/8)

Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang hanya duduk di rumah atau di masjid

seraya berkata, "Aku tidak mau bekerja sedikitpun, sampai rizkiku datang sendiri" . Maka beliau

berkomentar, "Ia adalah laki-laki yang tidak mengenal ilmu. Sungguh Nabi shollallahu 'alaihi wa

sallam bersabda,' Sesungguhnya Allah telah menjadikan rizkiku dalam bayang-bayang tombak

perangku (baca: ghonimah ) '. Dan beliau juga bersabda, 'Jika kalian bertawakkal kepada Allah

dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah memberimu rizki sebagaimana yang diberikanNya

kepada burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari

dalam keadaan kenyang. ' (Hasan Shohih. HR.Tirmidzi). Selanjutnya Imam Ahmad berkata, "Para

sahabat juga berdagang dan bekerja dengan mengelola pohon kurmanya. Dan mereka itulah

teladan kita. " ( Fathul Bari , 11/305-306)

Kalau kita mau merenungi maka dapat kita katakan bahwa pengaruh tawakkal itu

tampak dalam gerak dan usaha seseorang ketika bekerja untuk mencapai tujuan-tujuannya. Imam

5

Page 6: tugas makalah tawqkkal

Abul Qasim Al-Qusyairi mengatakan, "Ketahuilah sesungguhnya tawakkal itu letaknya di dalam

hati. Adapun gerak lahiriah maka hal itu tidak bertentangan dengan tawakkal yang ada di dalam

hati setelah seseorang meyakini bahwa rizki itu datangnya dari Allah. Jika ada kesulitan, maka hal

itu adalah karena takdir-Nya. Dan jika ada fasilitas maka hal itu karena fasilitas dariNya.

"( Murqatul Mafatih , 5/157)

Diantara yang menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah tidaklah berarti meninggalkan usaha

adalah sebuah hadits. Seseorang berkata kepada Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam , "Aku

lepaskan untaku dan (lalu) aku bertawakkal?" Nabi bersabda, "Ikatlah kemudian bertawakkallah

kepada Allah." (HR. Tirmidzi dan dihasankan Al Albani dalam Shohih Jami'ush shoghir ). Dalam

riwayat Imam Al-Qudha'i disebutkan bahwa Amr bin Umayah radhiyallahu 'anhu berkata, "Aku

bertanya, 'Wahai Rosululloh!! Apakah aku ikat dahulu unta tungganganku lalu aku bertawakkal

kepada Allah, ataukah aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal? ', Beliau menjawab,' Ikatlah

untamu lalu bertawakkallah kepada Allah. " ( Musnad Asy-Syihab , Qayyidha wa Tawakkal , no.

633, 1 / 368)

Tawakkal tidaklah berarti meninggalkan usaha. Hendaknya setiap muslim bersungguh-

sungguh dan berusaha untuk mendapatkan penghidupan. Hanya saja ia tidak bisa menyandarkan

diri pada kelelahan, kerja keras dan usahanya, tetapi ia harus meyakini bahwa segala urusan

adalah milik Allah, dan bahwa rizki itu hanyalah dari Dia semata.

F. Manfaat Tawakal kepada Allah Swt

Kemuliaan dan martabat di sisi masyarakat adalah buah dari tawakal kepada Allah

Swt. Orang yang bertawakal tidak pernah tergantung pada orang lain, sebab ia menyandarkan

dirinya hanya kepada Allah Swt. Ia tidak pernah merendahkan dirinya demi mencapai harta dan

jabatan, sehingga martabat dan kemuliaannya tetap terjaga.Ilmu pengetahuan, industri, seni dan

teknologi, menjadi sumber prestasi bagi manusia. Dengan ilmu dan teknologi manusia dapat

mencapai kemakmuran materi dan memiliki berbagai fasilitas dalam kehidupannya, dan banyak

hal yang awalnya tidak diketahui manusia menjadi tampak jelas baginya.Dewasa ini, banyak

fenomena yang telah dipahami oleh ilmu manusia, namun ada satu poin yang menjadi perenungan

dan harus ditinjau ulang oleh para pakar, yaitu kemajuan dan kemampuan materi tidak mampu

memenuhi kebutuhan ruh dan jiwa manusia seperti kebutuhan akan ketentraman, ketenangan, rasa

optimis dan harapan akan masa depan.Saat ini, banyak problem yang mengancam masyarakat, di

mana kecemasan dan depresi adalah yang paling umum dialami mereka. Ilmu psikologi,

6

Page 7: tugas makalah tawqkkal

bimbingan dan psikiatri dengan berbagai metodenya, berupaya memberikan solusi terhadap

masalah tersebut. Berbagai aliran pengobatan psikologis, mulai dari terapi perilaku, terapi

psikoanalitik dan pengobatan yang didasarkan pada nalar dan emosi serta bentuk pengobatan yang

lainnya, diterapkan demi membantu manusia menghilangkan problemnya. Selain berbagai metode

pengobatan tersebut, agama datang untuk membantu manusia dan memberikan strategi psikologis

khusus untuk menghadapi masalah-masalah kejiwaan.Tawakal kepada Allah Swt adalah salah

satu metode yang dapat membantu manusia. Berbagai riset dan pengamatan empiris menekankan

akan hal itu, dimana tawakal kepada Allah Swt dapat mengurangi rasa cemas dan depresi, bahkan

berbagai penyakit fisik yang disebabkan oleh masalah psikologis, serta menciptakan ketentraman,

keberanian, optimisme, percaya diri dan kesabaran untuk manusia. Dalam Islam ditegaskan

bahwa tawakal kepada Allah Swt sebagai salah satu strategi penting agama demi kebahagiaan

manusia.Secara etimologi, tawakal adalah mempercayakan, memasrahkan dan menyerahkan

permasalahan kepada pihak lain. Tawakal menunjukkan adanya kelemahan dan ketergantungan

kepada pihak lain.Dalam Al-Qur'an, kata tawakal berjumlah 42 dalam segala bentuk, tunggal atau

jamak, berkonotasi memasrahkan diri, memercayakan serta menyerahkan segala permasalahan

kepada Allah Swt.Sedangkan secara istilah, salah satu definisi tawakal adalah bentuk

ketergantungan dan kepasrahan yang benar kepada Allah sebagai zat yang berkuasa

mendatangkan manfaat dan menolak marabahaya dengan senantiasa melakukan ikhtiar (usaha)

sebagaimana yang diperintahkan-Nya.Bertawakal bukan berarti tidak melakukan ikhtiar, tetapi

lebih dari itu, tawakal berarti menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT sembari senantiasa

melakukan ikhtiar. Rahasia dan hakikat tawakal adalah kepasrahan jiwa kepada Allah, karena itu

segala bentuk ikhtiar tidak akan ada manfaatnya, jika dilakukan tanpa kepasrahan kepada

Allah.Ketika manusia mengalami masalah dan merasa dirinya tidak mampu menyelesaikan

masalah itu, maka ia akan menyerahkan masalah tersebut kepada seseorang yang mampu

menyelesaikannya, dan dengan jalan tersebut telah meningkatkan kemampuannya. Oleh karena

itu, jika yang diwakilkan adalah seseorang yang berilmu, mampu dan berkualitas, serta memiliki

minat dan simpati tinggi ke yang mewakilkan, maka penyerahan tersebut akan memiliki nilai

tinggi dan kemungkinan berhasilnya pun akan lebih besar.Kenyataan ini sesuai dengan tawakal

manusia kepada Allah Swt. Manusia senantiasa mengalami masalah dalam hidupnya, dan

mengingat manusia memiliki banyak keterbatasan dan tidak mampu menyelesaikan masalahanya

sendiri, maka untuk menutupi ketidakmampuan dan kelemahannya, selain menggunakan faktor

7

Page 8: tugas makalah tawqkkal

alamiah dan materi, ia harus bersandar kepada kekuatan tak terbatas Allah Swt dan percaya

kepada-Nya, serta memohon pertolongan Allah Swt agar sukses dalam mengatur urusan

kehidupannya. Allah Swt sebagai pencipta manusia lebih mengetahui segala sesuatu yang

menguntungkan atau merugikan manusia dan tentunya Dia lebih penyanyang dari segalanya.

Sebagaimana keutamaan akhlak yang lain, tawakal juga memiliki berbagai sebab dan

sumber. Namun dapat dikatakan bahwa pennyebab utama tawakal adalah iman dan yakin kepada

zat suci Allah Swt dan keindahan serta keagungan-Nya. Ketika manusia menyadari kekuatan dan

ilmu tak terbatas Allah Swt dan melihat dunia sebagai panggung penghargaan tak terbatas-Nya,

maka ia dengan penuh keyakinan akan bertawakal dan menyerahkan dirinya kepada Allah

Swt. Saat manusia berada dalam masalah, Ia akan berpegang hanya kepada Allah Swt dan selain

berusaha, ia juga akan meminta keberhasilan kepada-Nya.Percaya penuh kepada Allah Swt demi

meraih ketenangan jiwa dapat menghilangkan kecemasan dan kegelisaan, sehingga manusia

dengan mudah dapat melangkah untuk meraih hasilnya. Salah satu fitur orang yang bertawakal

adalah di saat bahagia ia tidak terlalu bangga, dan tatkala kebahagiaan itu lenyap, ia juga tidak

terlalu gelisah dan sedih, namun ia semaksimal mungkin berupaya memenuhi kebutuhannya dan

menyerahkan hasilnya kepada Allah Swt. Ia yakin bahwa Allah Swt akan menolongnya.Manusia

seperti itu bagaikan orang yang berlindung di benteng yang kuat dan musuh tidak dapat

menjangkaunya. Oleh sebab itu, orang-orang mukmin tatkala menghadapi masalah, mereka

langsung berlindung di bawah benteng tawakal, di mana tak seorang pun dapat menembus

benteng tersebut.Dengan begitu kegelisahan dan ketakutan tidak ada artinya bagi mereka.Banyak

ayat Al-Quran dan riwayat yang menjelaskan tentang tawakal. Dalam tujuh ayat secara berulang

disebutkan kalimat yang artinya orang-orang yang beriman harus bergantung hanya kepada Allah

Swt. Kalimat tersebut secara jelas menerangkan hubungan antara iman dan tawakal.Dalam surat

Ash-Shuara ayat 61 dan 62, Allah Swt berfirman, "Maka tatkala kedua kelompok itu saling

melihat, para pengikut Musa berkata ketakutan," Sesungguhnya Firaun dan kaumnya hampir

menyusul dan kemudian membunuh kita. "(61)" Musa berkata, " Sesungguhnya perlindungan

Allah selalu menyertai ke mana aku pergi. Dia senantiasa memberikan kepadaku jalan

keselamatan. "Demikianlah, Musa berusaha menenangkan BaniIsrael dan membuang jauh-jauh

dari pikiran mereka perihal ketersusulan yang menakutkan itu. "(62)Kedua ayat tersebut

mengisahkan tentang Nabi Musa as dan kaumnya. Ketika kaum Nabi Musa melihat bala tentara

8

Page 9: tugas makalah tawqkkal

Firaun yang mengejar mereka, mereka ketakutan dan menyatakan bahwa mereka tidak akan

mampu menghadapai tentara Firaun. Namun Musa menenangkan mereka dan mengingatkan

kaumnya bahwa Allah Swt bersama mereka.Padahal, salah satu metode efektif yang dilakukan

semua nabi dalam menghadapi masalah adalah tawakal kepada zat tak terbatas Allah

Swt. Manusia yang bertawakal, dalam dirinya akan timbul energi dan kekuatan serta akan

menemukan kesabaran yang berkesinambungan demi mencapai tujuan-tujuannya.Selain itu, ia

akan menemukan arti dari segala peristiwa yang ia alami dalam kehidupannya.Pemahaman

tersebut dapat membantunya dalam menafsirkan fenomena kehidupannya, sehingga terlepas dari

sesuatu yang tidak berguna dan tak berarti. Manusia seperti ini tidak akan pernah merasa putus

asa dan akan terus berupaya demi mencapai tujuannya, namun jika mereka tidak mendapatkan

hasil yang diinginkan, mereka menilai bahwa ada kebaikan di balik itu. Terkait hal itu, Allah Swt

dalam surat al-Baqara ayat 216 berfirman, ".... Mungkin saja di dalam hal-hal yang tidak kalian

sukai itu ada kebaikan, dan sebaliknya, di dalam hal-hal yang kalian sukai justru ada keburukan.

Allah sungguh mengetahui maslahat yang kalian ketahui. Maka, sambutlah apa yang diwajibkan

kepada kalian. " Salah satu sisi lain dari tawakal kepada Allah Swt adalah harapan manusia

kepada anugerah Allah tatkala mengalami kondisi yang sulit. Munculnya harapan untuk terbebas

dari kegelisahan dan problem, dan harapan untuk mendapat pertolongan Allah Swt dalam

memerangi kebatilan, merupan dampak dari tawakal. Orang yang bertawakal merasa yakin akan

mendapat pertolongan Allah Swt, sehingga ia tidak tenggelam dalam masalah yang ia hadapi.

Manfaat lain dari tawakal adalah memiliki hati dan kemandirian yang kuat dalam mengambil

keputusan. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa "Barang siapa yang ingin menjadi orang

yang paling dicintai masyakarat, maka ia harus bertakwa, dan barang siapa ingin manjadi orang

terkuat di masyarakat, maka ia harus bertawakal kepada Allah Swt, dan ....."Kemuliaan dan

martabat di sisi masyarakat adalah buah dari tawakal kepada Allah Swt. Orang yang bertawakal

tidak pernah tergantung pada orang lain, sebab ia menyandarkan dirinya hanya kepada Allah

Swt. Ia tidak pernah merendahkan dirinya demi mencapai harta dan jabatan, sehingga martabat

dan kemuliaannnya tetap terjaga.Terkait hal itu, dalam surat al-Anfal ayat 49, Allah Swt

berfirman, "... Sesungguhnya orang-orang yang menyerahkan urusan mereka kepada Allah

dengan penuh keimanan dan harapan, serta menyandarkan diri hanya kepada Allah, niscaya Dia

akan mencukupkan segala kebutuhan dan memenangkan pada musuh-musuh mereka.

Sesungguhnya Allah Mahakuat kekuasaan-Nya dan Mahabijaksana dalam pemeliharaan-Nya. "

9

Page 10: tugas makalah tawqkkal

Dengan tawakal, urusan materi dan maknawi manusia akan teratur. Ia akan mendapat rizki yang

tidak pernah ia bayangkan dan pikirkan sebelumnya dan ia akan menjalani hidupnya di jalan yang

benar dengan rasa puas dan optimis. Rasa puas tersebut dapat menjauhkan manusia dari penyakit-

penyakit jiwa dan akhlak. (IRIB Indonesia / RA / NA)

Tags:

10

Page 11: tugas makalah tawqkkal

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tawakal yang merupakan perintah Allah dan sunnah Rasulullah SAW, jika dilakukan dengan baik dan benar, insya Allah tidak akan menjadikan seorang hamba menjadi hina dan tidak memiliki apa-apa.Karena tawakal tidak identik dengan kepasrahan yang tidak beralasan. Namun tawakal harus terlebih dahulu didahului dengan adanya usaha yang maksiman. Hilangnya usaha, berarti hilanglah hakekat dari tawakal itu.

Oleh karenanya, marilah kita meningkatkan rasa tawakal kita kepada Allah, dengan memperbanyak unsur-unsur yang merupakan derajat dalam ketawkalan ke dalam diri kita. Sehingga kitapun dapat masuk ke dalam surga Allah tanpa adanya hisab, sebagaimana yang dikisahkan dalam hadits di atas. Amin.

B. SARANMarilah kita bertawakal kepada Allah swt, atas apa yang sudah kita perbuat . dan menyerahkan segala urusan hasil dari usah kita kepada nya. Amin.

11

Page 12: tugas makalah tawqkkal

DAFTAR PUSTAKA

Sumber: Buletin At-Tauhid Penulis: R. Indra Pratomo P.Artikel www.muslim.or.id

Dari artikel Tawakkal — Muslim.Or.Id by 

nullhttp://whasid.wordpress.com/2007/09/24/kategori-tawakal-umat-akhir-zaman/

Gema Insani, 2007.[3]H. Supriyanto,Lc.,M.S.I,Tawakal Bukan Pasrah, Qultum Media, 2010

[1]Dr. Muh. Mu’inudinillah Basri, Lc., M.A,  Indahnya Tawakal , Indiya MediaKreasi, 2008.[2]Drs. Ahmad Yani, Menjadi Pribadi Terpuji

12