Tugas Makalah Potensi Perikanan Purworejo
description
Transcript of Tugas Makalah Potensi Perikanan Purworejo
TUGAS MAKALAH
POTENSI BUDIDAYA PERIKANAN AIR ATAWAR
DI KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH
Di Susun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Akuakultur Tawar Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran
2009/2010
Oleh :
Panca Dias Purnomo
K2B 007 034
BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsumsi ikan global meningkat dua kali lipat sejak tahun 1973, terutama
terjadi di negara – negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk,
pendapatan, dan urbanisasi yang terus meningkat cepat. Tercatat pada tahun 2006,
konsumsi ikan per orang di dunia mencapai 16, 7 kg dengan rata – rata
peningkatan 0,5 % tiap tahunnya sejak 1992. Keseluruhan, ikan menjadi bahan
pangan bagi 2,9 milyar lebih manusia di seluruh dunia dengan rata - rata 15 %
dari total asupan protein yang dimakan manusia. Peningkatan permintaan dan
produksi ikan didunia tidak terlepas dari semakin majunya teknologi dan ekonomi
sekarang ini. Peran dari budidaya ikan (Aquaculture) pun semakin nyata dari
tahun ke tahun dalam menyuplai permintaan ikan dunia yang terus meningkat.
Pada tahun 2006, sektor budidaya menyumbang 47 % dati total produksi ikan
dunia yang mencapai 110 milyar ton (FA0, 2008).
Produksi perikanan air tawar (inland) global mencapai 41,7 milyar ton
pada tahun 2006, yaitu sekitar 30 % dari total produksi perikanan dunia. Produksi
perikanan tangkap air tawar sejak tahun 2002 menunjukan peningkatan yang tidak
berarti (stagnan). Sedangkan peningkatan berarti terlihat dari sektor budidaya air
tawar (inland), yaitu 24 milyar ton tahun 2002 dan 29,6 milyar ton tahun 2006
(FAO, 2008).
Sementara itu, Kabupaten Purworejo memiliki potensi pengembangan
perikanan darat dan laut yang sangat besar. Luas lahan perikanan darat Kabupaten
Purworejo adalah 403 Ha dengan tingkat pemanfaatan yang baru mencapai 166
Ha atau 41 %. Nilai produksi pada tahun 2007 dari kegiatan pembenihan dan
pembesaran perikanan budidaya air tawar mencapai Rp 5.552.408.000 dengan
total produksi 508,240 kg. Budidaya dengan sistem mina padi sama sekali belum
dilaksanakan di Kabupaten Purworejo meskipun memiliki potensi yang sangat
besar yaitu 2500 Ha. Jenis – jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di
Kabupaten Purworejo adalah gurami, tawes, nila, lele, karper, nilem, dan udang
galah.
Tidak dapat terelakan lagi ikan adalah komoditas pangan yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup manusia. Sektor budidaya (akuakultur),
khususnya budidaya perikanan tawar, merupakan penghasil ikan yang sangat
menjanjikan dalam usaha memenuhi permintaan ikan di daerah, nasional, maupun
global. Pengetahuan yang mendalam tentang sektor ini, baik potensi, kendala,
peluang, dan ancaman sangat dibutuhkan agar diperoleh sistem manajemen yang
benar, berkesinambungan dan ramah lingkungan.
Kabupaten Purworejo sendiri merupakan wilayah yang sangat potensial
untuk pengembangan usaha perikanan khusunya sektor budidaya ikan air tawar
melihat wilayahnya yang sangat kaya akan sumber air tawar (sawah, sungai,
irigasi, mata air). Namun, sejauh ini pemanfaatan potensi tersebut belum optimal
sehingga perlu adanya usaha untuk memanfaatkan potensi seoptimal mungkin.
Semoga informasi ini merupakan bagian kecil dari usaha besar untuk
mengoptimalkan potensi tersebut menjadi sesuatu yang nyata bermanfaat bagi
masyarakat Purworejo sendiri.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
tentang potensi perikanan budidaya air tawar di Kabupaten Purworejo serta
berbagai hal yang mengiri dalam pengelolaannya.
II. ISI MAKALAH
2.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Purworejo terletak pada posisi 109o 47’28” – 110
o 8’20” Bujur
Timur dan 7o 32’ – 7
o 54 Lintang Selatan. Kabupaten Purworejo secara topografis
merupakan wilayah beriklim tropis basah dengan suhu antara 19 C – 28 C,
sedangkan kelembaban udara antara 70% - 90% dan curah hujan tertinggi pada
bulan Desember 311 mm dan bulan Maret 289 mm. Kabupaten Purworejo
memiliki luas 1.034,81752 km2 dengan batas wilayah sebagai berikut : sebelah
barat : Kabupaten Kebumen , sebelah utara : Kabupaten Magelang dan
Wonosobo, sebelah timur : Kabupaten Kulonprogo (DIY), sebelah selatan :
Samudra Indonesia. Jumlah penduduk Kabupaten Purworejo pada tahun 2003
adalah 709.000 dengan Kepadatan 685 jiwa/km². Purworejo memiliki kecamatan
sebanyak 16 dan 394 desa/kelurahan. DAU Kabupaten Purworejo adalah Rp.
281.270.000.000, 00. Purworejo memiliki motto yaitu “Purworejo Berirama
(Bersih,Indah, Rapi, Aman dan Makmur)”. Purworejo sendiri menggantungkan
perekonomian daerahnya dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, industri
dan pariwisata (http://wikipedia.co.id/purworejo)
Gambar 1. Lambang Kabupaten Purworejo
Sumber : http://wikipedia.co.id/purworejo
Gambar 2. Peta lokasi Kabupaten Purworejo
Sumber : http://wikipedia.co.id/purworejo
2.2. Potensi Perikanan
Kondisi geografis Kabupaten Purworejo dengan luas wilayah 103.449,85
Ha dan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, memungkinkan untuk
pengembangan perikanan darat dan perikanan laut. Pada Tahun 1999 produksi
ikan di Kabupaten Purworejo sebanyak 2.242,39 ton dengan nilai produksi sekitar
Rp 15 milyar. Dari produksi sejumlah ini 98,93 % berasal dari perikanan darat
(tawar) dan 1,07 % berasal dari perikanan laut. Seluruh produksi ikan yang ada
berasal dari budidaya dan penangkapan. Budidaya ikan darat melibatkan 16.317
petani kolam, 160 petani tambak dan 630 petani mina padi. Sedangkan kegiatan
penangkapan ikan melibatkan 262 nelayan laut, 1.973 nelayan sungai dan 1.615
nelayan rawa.
Gambar 3. Ikan lele, salah satu ikan unggulan Kabupaten Purworejo
Usaha pembibitan telah diusahakan untuk mendukung usaha budidaya
perikanan, selain itu juga telah diusahakan pembuatan prasarana dan peralatan
penangkapan ikan berupa home industry yang memproduksi jaring, jala dan
pancing. Meskipun produksi ikan di Kabupaten Purworejo selalu mengalami
peningkatan, namun sumbangan sektor perikanan terhadap PDRB Kabupaten
Purworejo sangat rendah yaitu sekitar 0,9 %. Produksi perkapitanya pun hanya
sekitar 2,9 kg/kapita/tahun. Hal ini berarti untuk mencukupi kebutuhan konsumsi
sendiri di Kabupaten Purworejo masih belum terpenuhi. Sebab konsumsi ikan per
kapita di Kabupaten Purworejo sebesar 8,2 kg/kapita/tahun, dan standar konsumsi
ikan nasional sebesar 26,5 kg/kapita/tahun.
Potensi budidaya air tawar Kabupaten Purworejo seperti yang dilaporkan
oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo (2008) adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Potensi budidaya air tawar Kabupaten Purworejo
No Obyek Potensi (Ha) Pemanfaatan
potensi (Ha) Komoditas
1 Kolam
a. Pembenihan
b. Pembesaran
78
325
14,775
151,078
Gurami, tawes, nila,
lele, karper, nilem
Gurami, tawes, nila,
lele, karper, nilem,
udang galah
2 Mina padi 2500 0
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Purworejo (2008)
Tabel diatas dapat menggambarkan kondisi perikanan air tawar di
Kabuoaten Purworejo khususnya kegiatan mina padi. Mina padi belum terlalu
populer di Kabupaten Purworejo meskipun luas lahan untuk kegiatan tersebut
sangat luas. Hal ini perlu menjadi perhatian agar kedepan masyarakat dapat
memanfaatkan potensi sawah mereka untuk meningkatkan pendapatan. Perlu
dilakukan penyuluhan atau sosialisasi lebih masif ke petani – petani sawah
sehingga mereka dapat memanfaatkannya dengan kegiatan mina padi. Selain itu
Purworejo juga didukung dengan sumber air yang cukup bagus untuk kegiatan
mina padi.
Kabupaten Purworejo juga memiliki beberapa fasilitas pendukung dama
kegitan budidaya air tawar baik pembenihan maupun pembesaran yaitu berupa
balai budiaya air tawar. BBI (Balai Benih Ikan) di Kabupaten Purworejo diantara
adalah :
1. BBI Kledung, Kecamatan Banyuurip dengan luas 1,3 Ha. Jenis ikan
yang dihasilkan adalah ikan tawes nila, dan gurami.
2. BBI Loano, Kecamatan Loana dengan luas 0,15 ha. Jenis ikan yang
dihasilkan adalah ikan gurami.
3. BBI Sindurjan, Kecamatan Purworejo dengan luas 0,3 Ha. Jenis ikan
ynag dihasilkan adalah ikan tawes dan nila.
4. BBU (Balai Benih Udang) Jatimalang, Kecamatan Purwodadi dengan
luas 1.430 m2. BBU Jatimalang juga menghasilkan udang lobster air
tawar selain jenis udang ekonomis penting lainnya dari air payau.
Gambar 4. Balai Benih Ikan Kledung, Purworejo
Nilai produksi perikanan budidaya kolam pembenihan Kabupaten
Purworejo tahun 2007 yang berasal dari 16 kecamatan yang ada mencapai Rp
1.241.733.000. Sedangkan untuk kolam pembesaran mencapai Rp 4.310.675.000.
Total produksi kolam pada tahun yang sama yaitu mencapai 508,240 kg. Jumlah
pembudidaya kolam pembenihan sebanyak 341 orang sedangkan pembesaran
12.438 orang yang meliputi 16 kecamatan yang ada. Tren produksi perikanan
budidaya Kabupaten Purworejo mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sejak
2004, baik dari perikanan darat mapun payau (tambak).
2.3. Peluang Pengembangan
Disini kami akan mencoba memaparkan peluang pengembangan perikanan
Kabupaten Purworejo tidak hanya perikanan air tawar namun juga air payau, dan
laut. Purworejo merupakan salah satu Kabupaten di Pesisir Selatan Pulau Jawa
yang memiliki potensi yang besar di Bidang Kelautan dan Perikanan. Panjang
garis pantainya kurang lebih 21,6 km, dan memiliki 3 (tiga) muara sungai cukup
besar Sungai Bogowonto, Cokroyasan dan sungai Wawar yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai Budidaya Perikanan. Permasalahan yang dialami saat ini
yaitu minimnya informasi teknis dan ekonomi kelayakan berusaha dan melakukan
budidaya tambak. Adanya hal ini diperlukan keterlibatan pihak terkait dalam
menangani. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan menyusun Rencana
Bisnis Kegiatan Perikanan di Kabupaten Purworejo. Dengan adanya Rencana
Bisnis tersebut dapat dijadikan masukkan bagi Investor dalam melakukan
Investasi (http://spatzi.wordpress.com/).
Gambar 5. Rencana lokasi pengembangan pesisir terpadu Desa Jatimalang,
Kabupaten Purworejo
Sumber : http://203.77.237.21/einvest/homepage/3306/umum/0/investasi.htm
Potensi yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan peralatan dan tingkat
kemampuan nelayan setempat 319,2 ribu ton/tahun untuk perikanan lepas pantai 4
s.d 12 mil, dan 905,35 ribu ton / tahun untuk penangkapan ikan di lepas pantai 12
mil s.d ZEE. Wilayah Kabupaten Purworejo memiliki 3 kawasan strategis pesisir
yaitu : Kecamatan Grabag, Ngombol dan Purwodadi pada 3 wilayah ini
dikembangkan kawasan pesisir terpadu. Potensi yang dimiliki selain perikanan
yaitu pariwisata yang terdapat di Pantai Jatimalang, tambang pasir besi yang dapat
di tambang sampai 20 tahun kedepan, pertanian dengan komoditas unggulan tebu,
semangka, melon dan Kelapa. Selain itu adanya potensi lahan tambak yang
belum dimanfatkan seluas 540 Ha (http://spatzi.wordpress.com/).
2.4. Kendala Pengembangan
Purworejo memiliki potensi perikanan budidaya air tawar yang sangat
besar, namun sejauh ini potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara
optimal. Hal ini dapat dilihat masih kecilnya hasil produksi yang dicapai tahun
2007 dan juga dilihat dari kontribusi sektor perikanan umumnya terhadap
pendapatan asli daerah Kabupaten Purworejo. Kendala – kendala yang dihadapi
dalam pengembangan perikanan di Kabupaten Purworejo diantaranya :
1. Rendahnya perhatian pemerintah kabupaten untuk mengoptimalkan
potensi perikanan
2. Insfratuktur belum memadai
3. Kurangnya penyuluhan dibidang perikanan budidaya air tawar
4. Kurangnya tenaga ahli dibidang perikanan budidaya
5. Kualitas petani budidaya yang apa adanya
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Purworejo memiliki potensi pengembangan perikanan darat dan laut yang
sangat besar. Luas lahan perikanan darat Kabupaten Purworejo adalah 403 Ha
dengan tingkat pemanfaatan yang baru mencapai 166 Ha atau 41 %. Nilai
produksi pada tahun 2007 dari kegiatan pembenihan dan pembesaran perikanan
budidaya air tawar mencapai Rp 5.552.408.000 dengan total produksi 508,240 kg.
Budidaya dengan sistem mina padi sama sekali belum dilaksanakan di Kabupaten
Purworejo meskipun memiliki potensi yang sangat besar yaitu 2500 Ha. Jenis –
jenis ikan air tawar yang dibudidayakan di Kabupaten Purworejo adalah gurami,
tawes, nila, lele, karper, nilem, dan udang galah. Kendala – kendala yang
dihadapai dalam pengoptimalan potensi tersebut diantaranya adalah kurangnya
keseriusan pemerintah kabupaten untuk mengembangkan sektor ini dan
kurangnya insfrakstruktur penunjang kegiatan budidaya ikan.
Ada beberapa hal yang dapat direkomendasikan : 1) peran aktif
pemerintah pusat, provinsi dan daerah 2) Perlu adanya perbaikan prasarana
penunjang, 3) Pengembangan industri perikanan yang ada mebutuhkan tenaga
kerja yang handal dengan diadakan pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
Delgado, Christopher L. et.al. 2003. The Future Of Fish : Issues and trend to
2020. World Fish Center, Malaysia. www.worldfishcenter.org
FAO Fisheries and Aquaculture Department. 2008. The State Of World Fisheries
And Aquaculture. FAO (Food and Agriculture Organization) United
States. Rome, Italy. http://www.fao.org
http://203.77.237.21/einvest/homepage/3306/umum/0/investasi.htm
http://wikipedia.co.id/purworejo
http://www.jawatengah.go.id/kabupaten purworejo/
http://www.jawatengah.go.id/framer.php?SUB=potensi&DATA=perikanan&KOT
A=kabupaten_purworejo
Kantor Kelautan dan Perikanan Purworejo. 2008. Statistik Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Purworejo Tahun 2007. Kantor Kelautan dan Perikanan,
Purworejo.
Nadeak, Ramses. 2008. “Rencana Bisnis untuk Pengembangan Kegiatan
Perikanan di Kabupaten Purworejo” diambil dari
http://spatzi.wordpress.com/2008/08/30/ tanggal 2 Oktober 2009, ditulis
tanggal 30 Agustus 2008.
Raseco. 2005. “Selayang Pandang” diambil
http://s7.invisionfree.com/smun1kutoarjo/ar/t17.htm diambil tanggal 18
Oktober 2009 ditulis tanggal 1 April 2005.