Tugas Makalah Geologi Fisik 3
-
Upload
sahrial-ramadan -
Category
Documents
-
view
84 -
download
5
description
Transcript of Tugas Makalah Geologi Fisik 3
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
TUGAS GEOLOGI FISIK
OLEH :
NAMA : SYAHRIAL RAMADHAN
STAMBUK : D61114301
GOWA
2014
1. Gambar dan jelaskan bagian dalam bumi ?
Jawab :
Bumi adalah anggota tata surya yang reliefnya tidak rata . Bumi terdiri dari
beberapa lapisan , yaitu inti dalam , inti luar , mantel dan kerak bumi.
Secara terperinci struktur bumi mempunyai lapisan sebagai berikut :
1. Kerak bumi (crust)
Lapisan ini menempati bagian paling luar dengan tebal 6-50 km. Tebal lapisan
ini tidak sama di setiap tempat, di benua tebalnya 20-50 km, samudra 0-5km
atau bersamaan dengan air diatasnya sekitar 6-12 km. Tersusun dari materi-
materi padat yang kaya silisium dan aluminium. Kerak bumi ini dapat dibagi 2
yaitu:
Lapisan granitis yaitu lapisan yang kaya akan batuan granit, lapisan ini
tidak dijumpai di dasar samudra.
Lapisan basaltis yaitu lapisan yang kaya akan material basalt.
Kerak bumi ini dingin dan padat terapung diatas lapisan mantel yang cair liat.
Kerak bumi (crust) , selagi dalam bentuk solidnya bersifat mobile dan
mengapung diatas cairan magma. Menurut teori tektonik lempeng, terjadi arus
konveksi dibawah lapisan crust ini memaksa magma (batuan panas/cair, yang
bergerak plastis) untuk bergerak keatas. Pada titik-titik tertentu (biasanya pada
mid-ocean) magma membentuk celah/palung dan menerobos ke permukaan.
Hal ini akan menyebabkan lempeng saling bergerak menjauh atau saling
bertabrakan secara gradual. Jika pergerakan ini terjadi dengan tiba-tiba,
terjadilah gempa.
2. Selimut bumi (mantle)
Lapisan ini terletak di bawah kerak bumi yang mempunyai suhu kira-kira
2000° C dan pada umumnya dibagi menjadi 3 yaitu:
Lhitosfer
Letaknya paling atas dari selimut bumi, terdiri dari materi-materi yang
berwujud padat dan kaya silisium dan aluminium, tebalnya sekitar 50-100
km. Bersamaan dengan kerak bumi sering disebut dengan lempeng
lhitosfer yang mengapung diatas lapisan yang agak kental yaitu
astheonosfer.
Astheonosfer
Lapisan dibawah lhitosfer yang wujudnya agak kental, kaya dengan
silisium, aluminium dan magnesium. Tebal lapisan ini sekitar 130-160 km
Mesosfer
Lapisan yang lebih berat dan tebal, kaya dengan silisium dan magnesium.
Tebalnya sekitar 2400-2750 km.
3. Inti bumi (core)
Inti bumi berukuran diameter 7000 km dan terdiri dari besi dan nikel. Lapisan
paling luar (tebal 2200 km) merupakan liquid atau cairan. Lapisan terdalam
bersifat solid atau padat, dengan density sekitar 10.5 SG dan suhunya lebih
dari 2.500° Celcius. Menurut teori, perputaran bumi pada porosnya (rotasi)
menyebabkan terjadinya arus sirkulasi pada bagian cair inti bumi. Sirkulasi ini
merupakan sumber dari medan magnet yang menyelimuti bumi.
Lapisan ini menempati bagian paling dalam dan dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
Inti bagian luar (outher core)
Tebal lapisan ini sekitar 2160 km, kemungkinan tersusun dari materi yang
kaya silisium, besi dan magnesium.
Inti bagian dalam (inner core)
Tebal lapisan ini sekitar 1320 km, tersusun dari materi yang kaya nikel
dan besi dengan densitas lebih besar.
2. Gambar dan jelaskan dengan baik litosfer ?
Jawab :
Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya
lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas
batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi
paling luar yang berupa batuan padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu
kerak dan selubung, yang tebalnya 50 – 100 km. Lithosfer merupakan lempeng
yang bergerak sehingga dapt menimbulkan persegeran benua. Lithosfer terdiri
dari Kerak Bumi dan Astenofer serta sedikit Mantel Luar.
Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran antar
mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat.
Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang
bersuhu sangat tinngi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami
beberapa proses perubahan sampi menjadi batuan beku, batuan sedimen dan
batuan metamorf.
Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan
sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat
di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan
batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di
bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang
merupakan benua.
b. Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut
pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang
paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini
menempati dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg
O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan
basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mempunyai ketebalan
rata rata 65 km
3. Gambar dan jelaskan macam-macam pertemuan lempeng-lempeng kerak bumi ?
Jawab :
gambar pertemuan lempeng-lempeng bumi.
Ada tiga tipe pertemuan lempeng:
Pertemuan divergen: pertemuan dimana kulit/kerak bumi yang baru
terbentuk ketika lempeng yang berdekatan saling menjauhi.
Pertemuan konvergen: pertemuan dimana lapisan kulit bumi hancur
ketika sebuah lempeng menujam ke bawah lempeng lainnya.
Pertemuan transformasi: pertemuan dimana tidak ada kulit bumi yang
terbentuk atau dihancurkan, karena lempeng-lempeng bergesekan satu
sama lain secara horisontal.
Pertemuan Divergen
Pertemuan divergen terjadi di sepanjang pusat pergerakan dimana kulit baru
yang tercipta dari magma mantel bumi yang naik ke atas terbentuk di saat
lempeng-lempeng bergerak saling menjauhi. Bayangkan dua sabuk konveyor
raksasa yang saling berhadapan dan kemudian bergerak ke arah yang berlawanan
sambil membawa kulit baru lautan yang baru terbentuk menjauhi puncak
bubungan.
Contoh Pertemuan divergen yang paling terkenal adalah bubungan Atlantik-
tengah (Mid-Atlantic Ridge). Rangkaian pegunungan bawah air ini, yang dimulai
dari Samudera Arktik menerus ke ujung selatan Afrika, bukan satu-satunya
sistem bubungan tengah-samudera yang mengitari bumi. Rasio penyebaran
sepajang bubungan Atlantik-tengah adalah sekitar 2,5 cm/tahun, atau 25 kilo
meter dalam satu juta tahun. Rasio ini mungkin kecil bagi manusia, akan tetapi
karena prosesnya sudah berlangsung jutaan tahun, pergerakan yang dihasilkannya
sudah mencapai ribuan kilometer. Penyebaran dasar lautan yang telah terjadi
sekitar 100-200 juta tahun telah mengakibatkan terbentuknya samudera Atlantik
yang kita kenal saat ini yang asalnya adalah sebuah jalur masuk air yang mungil
di antara benua Eropa, Afrika dan Amerika.
Bubungan tengah-Atlantik
Negara vulkanik Islandia, yang berada tepat di belahan bubungan Atlantik-
tengah, adalah sebuah laboratorium darat alami bagi para ilmuwan untuk
mempelajari proses dan kejadian-kejadian yang juga terjadi di bawah laut di
sepanjang sebaran bubungan. Islandia terbelah di sepanjang pusat pergerakan
antara lempeng Amerika Utara dan lempeng Eurasia, dimana Amerika Utara
bergerak relatif ke arah barat dan Eurasia ke arah timur.
Peta yang menunjukkan terbelahnya Islandia di sepanjang Bubungan Atlantik
Tengah yang memisahkan lempeng Amerika Utara dengan Lempeng Eurasia.
Peta juga menunjukkan ibukota Islandia, Reykjavik, area Thingvellir, dan lokasi-
lokasi vulkanik aktif (segitiga merah), termasuk Krafla.
Konsekuensi pergerakan lempeng akan terlihat jelas di sekitar daerah vulkanik
Krafla, sebuah daerah di timur-laut Islandia. Disini retakan yang ada semakin
membesar dan retakan baru timbul dalam beberapa bulan. Dari tahun 1975 hingga
1984 tidak terbilang kejadian permukaan retak sepanjang zona retakan Krafla.
Beberapa retak permukaan ini didampingi oleh aktivitas vulkanik; permukaan
tanah bisa naik hingga 1-2 m sebelum akhirnya runtuh kembali, menyiratkan
erupsi yang bakal terjadi. Antara tahun 1975 hingga 1984 pergeseran yang terjadi
akibat retakan tersebut sekitar 7.
Pertemuan Konvergen
Ukuran dari bumi tidak berubah signifikan selama 600 juta tahun terakhir, dan
sepertinya tidak berubah sejak terbentuknya sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu.
Tidak adanya perubahan ukuran ini menyiratkan adanya penghancuran kulit bumi
dengan rasio yang sama dengan terbentuknya kulit baru. Penghancuran (daur
ulang) dari kulit bumi ini terjadi di pertemuan lempeng dimana lempeng bergerak
mendekati satu sama lain, dan kadang-kadang sebuah pelat tenggelam atau
menujam di bawah lempeng lainnya. Lokasi dimana penujaman terjadi disebut
zona subduksi.
Tipe konvergensi—disebut juga tabrakan lambat—tergantung dari jenis litosfer
yang terlibat. Konvergensi dapat terjadi antar lempeng samudera dengan lempeng
benua yang sangat besar.
Konvergensi Samudera-benua
Seandainya secara magis kita bisa mengeringkan Samudera Pasifik, kita akan
melihat penampakan yang luar biasa—sejumlah palung tipis yang panjang,
membujur ribuan kilometer dengan kedalaman 8 hingga 10 km menujam masuk
ke dalam dasar samudera. Palung-palung adalah bagian terdalam dari dasar
samudera dan tercipta akibat subduksi (penujaman).
Lempeng Nazca didorong dan menujam ke bagian bawah lempeng benua dari
lempeng Amerika Selatan. Pada gilirannya, daerah tubrukan pada sisi lempeng
Amerika Selatan naik, menciptakan peguungan Andes, tulang punggung benua
tersebut. Gempa kuat dan merusak dan naiknya ketinggian pegunungan secara
cepat sangat sering terjadi disini. Walaupun lempeng Nazca secara keseluruhan
menujam dengan sangat lambat ke palung, bagian paling dalam dari lempeng
yang menujam bisa terpecah ke bagian yang lebih kecil dan diam terkunci untuk
periode yang lama. Apabila bagian yang terkunci tersebut kemudian terlepas
akibat gerakan lempeng, akan mengakibatkan gempa yang sangat besar. Gempa-
gempa tersebut sering diiringi dengan kenaikan dataran sebesar beberapa meter.
Konvergensi Samudera-Samudera
Sama dengan kovergensi samudera-benua, ketika dua lempeng samudera bertemu,
salah satu pada umumnya akan menujak ke bagian lainnya dan akibatnya palung
terbentuk. Contohnya adalah Palung Mariana (yang sejajar dengan kepulauan
Mariana), yang terbentuk akibat konvergensi gerakan cepat lempeng Pasifik
dengan gerakan lambat lempeng Filipina. The Challenger Deep di selatan palung
Mariana terbenam ke dalam interior bumi (hampir 11.000 m). Bandingkan dengan
Gunung Everest, gunung tertinggi di bumi, yang tingginya dari permukaan laut
sekitar 8.854 m.
Proses subduksi pada kovergensi lempeng samudera-samudera juga menghasilkan
formasi vulkanik. Selama jutaan tahun, erupsi lava dan bongkahan vulkanik
terjebak di dasar samudera hingga vulkanik bawah laut naik di atas permukaan
laut untuk membentuk kepulauan vulkanik. Volkano tersebut biasanya
membentuk rantaian yang disebut busur kepulauan (island arc). Seperti namanya,
busur kepulauan volkano, yang hampir sejajar dengan palung, biasa akan
berbentuk kurva. Palung adalah kunci untuk mengetahui terbentuknya busur
kepulauan seperti kepulauan Mariana dan Aleutian dan mengapa kepulauan
tersebut banyak mengalami gempa yang kuat. Magma yang membentuk busur
kepulauan diproduksi oleh bagian lempeng menujam yang leleh dan/atau bagian
atas listosfer samudera. Lempeng yang menujam merupakan sumber tegangan
ketika dua lempeng saling berinteraksi, dan pada akhirnya menimbulkan gempa
sedang dan kuat.
Konvergensi Benua-benua.
Rangakaian pegunungan Himalaya secara dramatis dan spektakuler
memperlihatkan konsekuensi dari lempeng tektonik. Ketika dua lempeng benua
bertemu, tidak akan ada yang menujam disebabkan batuan benua yang relatif
ringan, dan seperti tabrakan dua gunung es, gerakan ke bawah akan tertahan.
Biasanya, kulit bumi cenderung menggelembung dan didorong ke atas atau ke
samping.
Tabrakan India dengan Asia sekitar 50 juta tahun yang lalu menyebabkan
lempeng Eurasia melipat di atas lempeng India. Setelah tabrakan, konvergensi
dari dua lempeng tersebut terus menekan lipatan hingga terbetuknya Pegunungan
Himalaya dan Dataran tinggi Tibet yang kita kenal saat ini. Kebanyakan
pertumbuhannya terjadi selama 10 juta tahun belakangan.
Himalaya, berpuncak hingga ketinggian 8.854 m dari permukaan laut adalah
pegunungan tertinggi di bumi, dan dataran Tibet dengan rata-rata tinggi 4.600 m,
lebih tinggi dibandingkan semua puncak di pegunungan Alpen (kecuali Puncak
Mont Blanc dan Monte Rosa).
Atas: Tabrakan antara lempeng India dan Eurasia mendorong Himalaya dan
dataran Tibet. Bawah: Potongan yang dibuat kartunis yang menunjukkan
pertemuan kedua lempeng sebelum dan sesudah tabrakan. Titik referens (busur
sangkar kecil) menunjukkan jumlah kenaikan titik imaginer di kulit bumi pada
saat proses pembentukan pegunungan.
Pertemuan Transformasi.
Zona pertemuan dua pelat yang bergesekan secara horisontal satu sama lain
disebut pertemuan patahan-transformasi, atau secara sederhana disebut pertemuan
transformasi. Konsep patahan-transformasi diusulkan oleh geofisikawan Kanada,
J. Tuzo Wilson, yang menyatakan bahwa patahan besar atau zona retak
menghubungkan dua pusat pergerakan (pertemuan lempeng divergen) atau, sangat
jarang, pertemuan palung-palung (pertemuan lempeng konvergen). Kebanyakan
patahan-transformasi terjadi di dasar samudera. Biasanya terjadi untuk
menyeimbangkan pergerakan bubungan yang aktif, menghasilkan lempeng zig-
zag, dan umumnya sering mengalami gempa-gempa dangkal. Akan tetapi
sebagian kecil berada di daratan, seperti Patahan San Andreas di Amerika.
Patahan transformasi ini menghubungkan lempeng naik Pasifik Timur , pertemuan
divergen ke arah selatan, dengan lempeng Gorda Selatan – Juan de Fuca—
Explorer Ridge, sebuah pertemuan divergen yang lain.
Zona retakan Blanco, Mendocin, Murray, dan Molokai adalah beberapa dari banyak zona retak (patahan transformasi) yang menggurat dasar samudera dan menggeser bubungan. San Andreas adalah patahan transform yang terlihat di dataran.
Zona patahan San Andreas, dengan panjang sekitar 1300 km dengan lebar
puluhan km, memotong dua pertiga dari panjang California. Di sepanjang
patahan, sudah berlangsung 10 juta tahun, lempeng Pasifik bergeser horisontal
melewati lempeng Amerika Utara, dengan rasio 5cm/tahun. Daratan di sisi barat
patahan (sisi lempeng Pasifik) bergerak ke arah barat laut daratan di sisi timur dari
patahan (lempeng Amerika Utara).
4. Gambar dan jelaskan siklus baruan penyusun kerak bumi ?
Jawab :
SIKLUS BATUAN
Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk,
dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali
sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan
secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang
terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan
biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang
datang dari Matahari.Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami
pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang
melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi
mentansportasikan regolit dan kemudian mengendapkannya sebagai sedimen.
Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan
kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian, proses-proses tektonik yang
menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan
sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan
sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan yang lebih dalam lagi
membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma ini
kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini,
tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga
batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan
ini akan terus berlanjut tanpa henti. Dari kesimpulan diatas, jika kita hubungkan
siklus batuan dengan sedimentologi, maka batua sedimen itu bisa berasal dari
batuan apa saja, baik itu batuan beku, batuan metamorf, ataupun batuan sedimen
itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Lempeng_Pasifik
http://belajar-geografi-kelasx.blogspot.com/2010/12/pokok-bahasan-
litosfer.html
http://dediariantina.blogspot.com/2012/05/lempeng-tektonik.html
http://tambangunp.blogspot.com/2013/05/komposisi-dan-lapisan-bumi-
struktur.html
http://siklusbatuan.blogspot.com/
http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/02/siklus-batuan.html
http://geologyforlife.blogspot.com/2011/10/batas-batas-pertemuan-lempeng-
bumi.html
http://geoenviron.blogspot.com/2012/03/dasar-dasar-geologi.html
http://catatansirabbit.blogspot.com/2013/09/batuan-dan-siklus-batuan.html
http://paarif.com/litosfer-dan-pedosfer/
http://balai3.denpasar.bmkg.go.id/tentang-gempa
https://www.flickr.com/photos/geopreneur/7212491226/?rb=1