tugas makalah

16
 “ ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Staphylococcus aureus KATALASE POSITIF ” KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Karena limpahan Rahmat dan karunia-  Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Staphylococcus aureus  KATALASE POSITIF ” walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kesulitan-kesuliatan, namun pada akhirnya berkat ketekuntan serta bantuan dari berbagai pihak khususnya dan takluput pula bantuan dari rekan-rekan sekelompok, sehingga semua hambatan dapat teratasi. Akhirnya pemakalah menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu kritik dan saran, sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Dan harapan kami pemakalah semoga karya yang sangat sederhana ini bermanfaat bagi mereka yang memerlukannya. Dengan rahmat Tuhan yang Maha Kuasa dari semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Amin ..... . diucapkan terima kasih Tuhan memberkati pembaca sekalian. Nabire, 03 April 2012 Pemakalah

Transcript of tugas makalah

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 1/16

 

“ ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Staphylococcus aureus

KATALASE POSITIF ”

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Karena

limpahan Rahmat dan karunia- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Staphylococcus aureus  KATALASE POSITIF ” 

walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana.

Dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kesulitan-kesuliatan, namun pada akhirnya

berkat ketekuntan serta bantuan dari berbagai pihak khususnya dan takluput pula bantuan dari

rekan-rekan sekelompok, sehingga semua hambatan dapat teratasi.

Akhirnya pemakalah menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.

Olehnya itu kritik dan saran, sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Dan harapan

kami pemakalah semoga karya yang sangat sederhana ini bermanfaat bagi mereka yang

memerlukannya.

Dengan rahmat Tuhan yang Maha Kuasa dari semua pihak yang telah berpartisipasi

dalam pembuatan makalah ini. Amin ..... . diucapkan terima kasih Tuhan memberkati pembaca

sekalian.

Nabire, 03 April 2012

Pemakalah

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 2/16

 

 

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL .................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................... 1

A.  Latar Belakang................................................................. 1

B.  Rumusan Masalah............................................................ 2

C.  Tujuan Penulisan.............................................................. 2

D.  Manfaat Penulisan Makalah............................................. 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................ 3

A.  Pengertian Bakteri Staphylococcus aureus...................... 3

B.  Stuktur Metabolik ........................................................... 3

C.  Isolasi Dan Diagnose....................................................... 5

D.  Morfologi Staphylococcus aureus................................... 7

E.  Pengujian-Pengujian Bakteri Staphylococcus aureus..... 8

F.  Cara Penularan dan resistensi antibiotik......................... 11

G.  Cara Pengendalian Infeksi Staphylococcus aureus........ 12

BAB III PENUTUP................................................................... 14

A.  Kesimpulan ................................................................... 13

B.  Saran .............................................................................. 13

Daftar Pustaka

BAB I 

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 3/16

 

PENDAHULUAN 

A.  Latar Belakang

Kebanyakan penyakit bakerial dimulai dengan kolonisasi bakteri. Pengecualian terhadap

cara ini adalah pada bakteri yang menyebabkan penyakit dengan menghasilkan eksotoksin ketika

perkembangannya. Eksotoksin teringesti dan bertanggungjawab terhadap gejala penyakit.

Bakteri penyebab toksin merupakan salah satu bakteri yang dapat membawa dampak terhadap

masalah kesehatan dan kerugian ekonomi terutama disebabkan oleh diare, nekrotik enteritis,

hepatitis, dan renitis. Untuk mendapatkan metode pengendalian dan pencegahan infeksi suatu

penyakit haruslah diketahui interaksi antara agen penyebab infeksi dengan hospes. 

Masalah kesehatan sampai saat ini, merupakan masalah yang cukup serius untuk 

ditangani terutama penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Seperti halnya bakteri Staphylococcus 

aureus yang banyak ditemukan pada pada tubuh manusia, seperti di ingus, dahak, tangan, kulit,

luka terinfeksi, bisul dan jerawat, serta pada feses dan rambut. Lebih jauh, keberadaan bakteri

ini, justru diperkirakan terdapat pada 20 persen orang dengan kondisi kesehatan yang tampaknya

baik. 

Sementara itu, makanan dapat terkontaminasi bakteri Staphylococcus ini adalah setelah

proses pemasakan, dari pekerja yang terinfeksi. Adapun jenis makanan yang dapat menjadi

sumber infeksi adalah makanan hasil olahan daging/unggas, ham, krim, susu, keju, saus,

kentang, ikan dan telur masak, serta makanan dengan kandungaan protein yang tinggi lainnya. 

Secara umum, bakteri ini tidak tahan panas. Namun, racun yang dihasilkannya sangat

tahan panas, sehingga tidak dapat dihancurkan dengan pemanasan yang biasa digunakan pada

pemasakan. Bahayanya, racun tersebut biasanya tidak menyebabkan perubahan tekstur, warna,

bau, kenampakan, ataupun perubahan rasa makanan, sehingga tidak dapat terlihat secara fisik.

Kondisi seperti inilah yang sering kali mengecohkan konsumen. 

Oleh karena itu, masalah mengenai penyakit bakteri sangat perlu dilakukan suatu

penelitian-penelitian sehingga dapat mengetahui apa obat dari bakteri pathogen tersebut yang

dapat merusak kesehatan masyarakat.

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 4/16

 

B.  Rumusan Masalah 

Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan permasalahan

“Apakah Bakteri Staphylococcus aureus Katalase Positif (+) dapat berpengaruh terhadap

kesehatan manusia?” 

C.  Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui mekanisme dan

dampak dari Bakteri Staphylococcus aureus bagi tubuh manuasia !

D.  Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah yang berjudul ” Identifikasi

 Bakteri Staphylococcus aureus Katalasee Positif (+)” adalah sebagai berikut:

1.  Untuk memberikan wawasan kepada kami penulis dan khususnya bagi pembaca makalah ini

agar mendapat pemahaman yang cukup mengenai   Bakteri Staphylococcus aureus Katalase

Positif (+) dan dampak bakteri tersebut terhadap tubuh manusia ”. 

2.  Sebagai wahana untuk mengetahui mekanisme dari   Bakteri Staphylococcus aureus Katalase

Positif (+) dalam tubuh manusia, sehingga dapat menyebabkan penyakit.

BAB II 

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Bakteri Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram Positif, tidak bergerak, tidak berspora dan

mampu membentuk kapsul, berbentuk kokus dan tersusun seperti buah anggur. Ukuran

Staphylococcus berbeda-beda tergantung pada media pertumbuhannya. Apabila ditumbuhkan

pada media agar, Staphylococcus memiliki diameter 0,5-1,0 mm dengan koloni berwarna kuning.

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 5/16

 

Dinding selnya mengandung asam teikoat, yaitu sekitar 40% dari berat kering dinding selnya.

Asam teikoat adalah beberapa kelompok antigen dari Staphylococcus. Asam teikoat mengandung

aglutinogen dan N-asetilglukosamin. 

Staphylococcus aureus adalah bakteri aerob dan anaerob, fakultatif yang mampu

menfermentasikan manitol dan menghasilkan enzim koagulase, hyalurodinase, fosfatase,

protease dan lipase. Staphylococcus aureus mengandung lysostaphin yang dapat menyebabkan

lisisnya sel darah merah. Toksin yang dibentuk oleh Staphylococcus aureus adalah haemolysin

alfa, beta, gamma delta dan apsilon. Toksin lain ialah leukosidin, enterotoksin dan eksfoliatin.

Enterotosin dan eksoenzim dapat menyebabkan keracunan makanan terutama yang

mempengaruhi saluran pencernaan. Leukosidin menyerang leukosit sehingga daya tahan tubuhakan menurun. Eksofoliatin merupakan toksin yang menyerang kulit dengan tanda-tanda kulit

terkena luka bakar.

B.  Stuktur Metabolic 

a.  Metabolik eksotoksin 

Kebanyakan toksin protein dipanggil eksotoksin kerana ia dibebaskan dari bakteria dan

bertindak ke atas sel hos jauh dari tempat ia dihasilkan. Enterotoksin ialah satu kumpulan

eksotoksin yang lazimnya bertindak ke atas saluran gastrousus. Kebanyakan eksotoksin

dihasilkan semasa fasa eksponen pertumbuhan dan penghasilannya adalah spesifik untuk sesuatu

strain. Toksin bakteria adalah antara racun paling kuat yang diketahui. Toksin-toksin protein

mempunyai persamaan ciri dengan enzim dan amat spesifik terhadap substrat tertentu serta

mekanisme tindakan masing-masing. Substrat ini mungkin terdiri dari komponen sel tisu, organ

atau kecair tubuh 

Eksotoksin bersifat antigenik. Artinya, secara in vivo, aktivitasnya dapat dinetralkan oleh

antibody yang spesifik untuk eksotoksin tersebut. Beberapa eksotoksin memiliki aktivitas

sitotoksik yang sangat spesifik. Misalnya, toksin botulin yang hanya menyerang syaraf. Beberapa

eksotoksin yang lain memiliki spektrum aktivitas yang lebih lebar dan menyebabkan kematian

(nekrosis) dari beberapa sel dan jaringan (non spesifik) misalnya toksin yang diproduksi oleh

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 6/16

 

staphylococci, streptococci, clostridia, dan sebagainya. Toksin dengan spektrum aktivitas yang

lebar ini biasanya merusak membran sel inang dan menyebabkan kematian sel karena terjadinya

kebocoran isi sel.Sitotoksin menyebabkan kerusakan secara intraseluler (didalam sitoplasma sel

inang) 

b.  Metabolik Endotoksin 

Endotoksin adalah sebahagian dari dinding sel luar bakteria dan biasanya dikaitkan

dengan bakteria Gram negatif kerana ia membentuk komponen membran luar sel bakteria

tersebut. Aktiviti biologi endotoksin dikaitkan dengan lipopolisakarid (LPS). Ketoksikan LPS

bergantung kepada komponen lipid A dan keimunogenan bergantung kepada komponen

polisakarid. Antigen dinding sel (antigen O) bakteria Gram negatif merupakan komponen LPS.

LPS sering terlibat dalam proses patologi bakteria Gram negatif. Struktur dinding sel bakteria

Gram negatif ditunjukkan dalam rajah berikut: 

Bakteria Gram negatif membebaskan kuantiti kecil endotoksin dalam bentuk larut tetapi

sebahagian besarnya tergabung kepada sel dan dibebaskan apabila sel itu menjalani lisis. Jika

dibandingkan dengan eksotoksin bakteria, endotoksin jauh kurang toksik dan kurang spesifik 

dalam tindakannya (kerana ia tidak bertindak sebagai enzim). Endotoksin adalah stabil haba (30

min, 100C). 

C.  Isolasi Dan Diagnose 

:

-  Specimen ditanam pada media isolasi Blood Agar Plate dan mannitol Salt Agar Plate

-  Masuk incubator 370 C, selama 24 jam

Hari 2 :

-  Koloni yang tersangka staphylococcus dari Blood Agar Platen dan Mannitol Salt Agar dibuat

praeparat, dilakukan pewarnaan gram

-  Kalau betul staphylococcus Gram (+), kemudian ditanam pada media Loeffler Serum, Nutrien

agar, D-Nase agar dan mannitol.

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 7/16

 

-  Semuanya masukan ke incubator 370

C, selama 24 jam

Hari 3 :

-  Diamati dan dicatat pertumbuhan di media

-  Loeffler serum : berwarna kuning

-  Nutrien agar :dikerjakan Coagulase test atau staphylase test

-  D-Nase agar : dikerjakan D-Nase test

-  Gula mannitol : asam, dikerjakan catalase test

-  Kemudian hasil pengamatan media dan test-test tersebut dibandingkan dibandingkan dengan

sifat-sifat cultural dan biochemisnya serta tabel, untuk ditemukan dignosa.

Hari 4

Amati hasil media Muller Hinton agar untuk uji sensitivitas. Dan Inkubasi 370C, 24 jam

Uji Sensitivitas : Diameter zona hambat

- Sensitif : > 16mm

- Intermediet : > 13-15mm

- Resisten : > 13mm

SKEMA PEMERIKSAAN 

BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 8/16

 

 

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 9/16

 

 

SENSITIFITI TES wrn kuning muda. Tabung Na Cl 0.95% 2-3 ml dicampur dengan 2-3 ose

bakteri selanjutnya buat goresan pada media D-Nase Agar inkubsi 24 jam 37 0C. teteskan Hcl?% 2-3 tetes akan terjadi zona hambat

 NA…….untuk pertumbuhan bakteri 

D.  Morfologi Staphylococcus aureus 

Bentuknya bulat atau lonjong (0,8 sampai 0,9), jenis yang tidak bergerak, tidak berspora

dan gram positif. Tersusun dalam kelompok seperti buah anggur. Pembentukan kelompok ini

terjadi karena pembelahan sel terjadi dalam tiga bidang dan sel anaknya cenderung dekat dengan

sel induknya. Bersifat aerob dan tumbuh baik pada pembenihan yang sederhana pada temperatur

optimum 37oC dan pH 7,4. Merupakan salah satu bakteri yang cukup kebal diantara

mikroorganisme yang tidak berspora tahan panas pada suhu 60oC selama 30 menit, tahan

terhadap fenol selama 15 menit.

Scientific Classificatin

Domain : Bacteria Kingdom : Eubacteria 

Phylum : Firmicutes 

Class : Bacilli 

Order : Bacillales 

Family : Staphylococcaceae 

Genus : Staphylococcus 

Species : S. aureus 

Bentuknya Coccus/bulat, Ukurannya berdiameter 0,8-1 µm Susunannya 2-2, 4-4, bergerombolseperti buah anggur 

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 10/16

 

 

E.  Pengujian-Pengujian Bakteri Staphylococcus aureus

 a.   Menggunakan Media MSA (Manitol Salt Agar) 

Spesimen mula-mula ditanam pada media tryprone Hewit broth (THB), diikubasikan

pada suhu 37°C, selama 24 jam.

Koloni bakteri yang tumbuh pada media THB ditanam ulang ke Plat Agar Darah dan

diikubasikan pada suhu 37°C selama 24 jam. Koloni bakteri yang bersifat mukoid selanjutnya

ditanam ulang pada media manitol salt agar  (MSA) pada suhu 37°C, selama 24 jam. Adanya

koloni S. aureus ditandai dengan perubahan warna media MSA dari merah menjadi kuning.

 b.  Uji Katalase

Selama respirasi aerobik (proses fosforilasi oksidatif) mikroorganisme yang

menghasilkan peroksida, bahkan ada yang menghasilkan superoksida yang sangat beracun.

Senyawa ini dalam jumlah besar dapat menyebabkan kematian pada mikroorganisme. Senyawa

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 11/16

 

ini dihailkan oleh mikroorganisme aerobik fakultatif aerob maupun mikroaerofilik yang

menggunakan jalur respirasi aerobik 

Satu ose dari koloni berwarna kuning dari media MSA dicampur dengan enzim katalase

pada kaca objek. Adanya S. aureus ditandai terbentuknya gelembung gas

 c.  Uji Koagulase Plasma 

Satu mililiter plasma darah kelinci dalam tabung reaksi dicampur dengan 1 ose koloni

bakteri, diinkubasikan pada 370C selama 24 jam. Staphylococcus aureus akan meng-

gumpalkan plasma darah kelinci.

 d.    Penentuan Aktivitas Hemolisin

Staphylococcus aureus ditanam pada plat agar darah (agar base, Oxoid, Jerman),

dan selanjutnya diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37ºC. Adanya aktivitas hemolisin

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 12/16

 

ditandai dengan adanya zona hemolisis pada plat agar darah . Staphylococcus. aureus yang

menghasilkan alfa-hemolisin akan membentuk zona terang di sekitar koloni, yang

menghasilkan beta-hemolisin akan membentuk zona agak gelap di sekitar koloni, dan yang

menghasilkan gama-hemolisin tidak membentuk zona hemolisis di sekitar koloni. Sementara

itu, kuman yang memproduksi kombinasi alfa-dan beta-hemolisin akan tampak zona gelap dan

terang di sekitar koloni.

e.  Uji Hidrofobisitas 

Bakteri ditanam dalam 5 ml kaldu Brain infusión (BHI) dan diinkubasikan pada 37ºC

selama 24 jam. Kultur bakteri kemudian divortex, dipindahkan kedalam tabung sentrifus dan

disentrifus 5 menit pada kecepatan 5.000 rpm. Supernatan dibuang, dan pellet  dicuci 3 kali

dengan PBS.

Pellet bakteri disuspensikan dengan larutan BaSO4 , konsentrasi 10 8 sel bakteri per

ml. Sebanyak 50 µl suspensi bakteri dicampur dengan 50 µl Amonium Sulfat dengan konsentrasi

1,2M, 1,6, 2M, 2,4M dan 3,2M pada objek glas, dan diaduk dengan tusuk gigi steril. Uji

hidrofobisitas dinyatakan positif bila terjadi agregasi bakteri yang tampak seperti pasir putih

setelah campuran diaduk 

 f.  Uji Hemaglutinasi

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 13/16

 

 

Darah kelinci yang diambil dengan antikoagulan 0,2 M sodium sitrat pH 5,2,

disentrifus dan dicuci dua kali dengan 0,15 M NaCl. Suspensi sel darah merah 2% dibuat

dalam larutan 0,15 M NaCl. Sebanyak 20 µl suspense bakteri yang mengandung sekitar 109

bakteri/ml µl suspensi sel darah merahdalam 0,15 NaCl dicampur dengan 20 kelinci 2% di

atas gelas obyek. Gelas objek digoyang selama 30 detik dan reaksi hemaglutinasi diamati

Tingkat hemaglutinasi dinyatakan reaksi sedang reaksi kuat,sebagai berikut:

F.  Cara Penularan dan resistensi antibiotik

 a.  Cara Penularan

Staphylococcus aureus banyak bakteri yang dapat hidup di tubuh orang. Banyak orang yang

sehat membawa Staphylococcus aureus tanpa terinfeksi. Fakta, 25-30 % atau 1/3 bagian tubuhkita terdapat bakteri Staphylococcus aureus. Yang terdapat pada permukaan kulit, hidung, tanpa

menyebabkan infeksi. menyebabkan infeksi. Ini dikenal sebagai koloni bakteri. Jika sengaja

dimasukan dalam tubuh melalui luka akan menyebabkan infeksi. Biasanya sedikit dan tidak 

membutuhkan perawatan khusus, Kadang-kadang, Staphylococcus aureus dapat menyebabkan

masalah serius seperti luka atau pneumonia (radang paru-paru)

Penularan terjadi karena mengkonsumsi produk makanan yang mengandung enterotoksin

staphylococcus. terutama yg diolah dengan tangan, baik yang tidak segera dimasak dengan baik 

ataupun karena proses pemanasan atau penyimpanan yang tidak tepat. Jenis makanan tersebut

seperti pastries, custard , saus salad, sandwhich, daging cincang dan produk daging. Bila

makanan tersebut dibiarkan pada suhu kamar untuk beberapa jam sebelum dikonsumsi, maka

staphylococcus yang memproduksi toksin akan berkembang biak dan akan memproduksi toksin

tahan panas.

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 14/16

 

 

Masa inkubasi mulai dari saat mengkonsumsi  makanan tercemar sampai dengan

timbulnya gejala klinis yang berlangsung antara 30 menit sampai dengan 8 jam, biasanya

berkisar antara 2-4 jam

 b.   Resistensi Antibiotik

Strain staphylococcus aureus yang multiresisten telah banyak dilaporkan dengan

frekuensi peningkatan resistensi yang cukup tinggi termaksud resisten terhadap methicillin,

lincosamide, macrolide, aminoglikosida, atau kombinasi dari berbagai antimikroba

MRSA (Methicillin-Resistant-Staphylococcus aureus) adalah penghambat

Staphylococcus aureus yang bersifat pekah terhadap methicillin dan berhubungan beta-lactam zat

antibiotic ( penisilin, oxacillin, amoxacillin). MRSA sudah meningkatkan resistant yang tidak 

hanya ke beta-lactam zat antibiotic, tetapi beberapa kelas zat antibiotic lainya. Beberapa MRSA

adalah bersifat resistan untuk satu atau dua antibiotic yang mencangkup vancomycin. VRSA (

Vancomycin-Resistant Staph aureus) atau VRSA adalah dapat memberikan zona hambat pada

pertumbuhan bakteri S. aureus 

Table . MIC50 and MIC90 of staphylococcal antibiotics against community-acquired

methicillin resistant Staphylococcus aureus (CA-MRSA) from Europe (46 isolates), United

States (22 isolates), and Oceania (13 isolates) 

Isolates from Europe  Isolates from United States and Oceania Antibiotics MIC50 mg/L  MIC90

mg/L Range

mg/L MIC50 mg/L  MIC90 mg/L  Range

mg/L Benzyl-penicillin 8  8  0.25-8  16  16  4-32 Oxacillin 16  32  4-64  64  64  16-64 Kanamycin 128  128  128  2  2  2 Tobramycin 0.25  0.25  0.25  0.25  0.25  0.25 Gentamicin 1  1  0.5-1  1  1  0.5-2 Erythromycin 0.5  128  0.25-128  0.25  0.5  0.25-128 Lincomycin 0.5  0.5  0.5-32  0.5  0.5  0.25-32 Pristinamycin 0.5  0.5  0.12-1  0.5  0.5  0.12-1 Tetracycline 16  16  0.25-16  0.25  0.25  0.25-32 Minocycline 0.25  0.25  0.25  0.25  0.25  0.25 Chloramphenicol 4  4  4-8  4  8  4-8 Ofloxacin 0.12  0.12  0.12-0.5  0.12  0.25  0.12-1 Fusidic acid 4  4  0.12-64  0.12  0.12  0.12 Vancomycin 0.5  0;5  0.5-1  0.5  0;5  0.5-1 

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 15/16

 

Teicoplanin 0.5  0.5  0.25-0.5  0.25  0.5  0.25-0.5 Fosfomycin 2  2  0.25-2  1  2  0.25-2 Rifampin 0.12  0.12  0.12  0.12  0.12  0.12 Co-trimoxazole 0.5/9.5  0.5/9.5  0.5/9.5  0.5/9.5  0.5/9.5  0.5/9.5 Linezolid 0.5  1  0.25-1  0.5  1  0.25-1 Mupirocin 0.12  0.12  0.12-8  0.12  0.12  0.12 

G.  Cara Pengendalian Infeksi Staphylococcus aureus 

Untuk pengendalian Staphylococcus aureus ( mencakup MRSA) melalui human-to-

human, walaupun beberapa dokter hewan sudah menemukan yang dapat menyebabkan infeksi ke

host, dengan pencemaran lingkungan. Penekanan pada cuci tangan basis dasar teknik kemudian

efektif mencegah transmisi Staphylococcus aureus. Penggunaan sarung tangan dapat sehinggamengurangi kontak skin-to-skin.

Penggunaan Alkohol telah terbukti sanitizer melawan MRSA. Quaternary ammonium

dapat digunakan bersama dengan alkohol untuk membersihkan dan mencegahan infeksi

nosocomial. Nonprotein amino L-Homoarginine asam adalah suatu penghambat pertumbuhan

Staphylococcus aureus seperti halnya Candida albicans, hal ini diasumsikan untuk;menjadi suatu

antimetabolite arginine. BBC melaporkan bahwa suatu penyemprotan alat penguap beberapa

kotoran minyak ( mencakup pohon teh oil) ke dalam atmospir mengurangi 90% peningkatan

bakteri di udara dan mengendalikan MRSA yang dapat menyebabkan infeksi/peradangan.

5/15/2018 tugas makalah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-55ab4e233d648 16/16

 

BAB III 

PENUTUP 

A.  Kesimpulan

Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram Positif, tidak bergerak, tidak berspora

dan mampu membentuk kapsul, berbentuk kokus dan tersusun seperti buah anggur. Ukuran

Staphylococcus berbeda-beda tergantung pada media pertumbuhannya. Apabila ditumbuhkan

pada media agar, Staphylococcus memiliki diameter 0,5-1,0 mm dengan koloni berwarna kuning 

B.  Saran

Semoga karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang

memerlukan. 

Daftar Pustaka 

Anonim. 2003.   Bakteriologi Medik . Malang. FK Universitas Brawijaya, Tim Kikrobiologi FK

UNIBRAW

Anonim. 2008. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Purwokerto. Laborataorium Mikrobiologi

Fakultas Biologi

Gerard Bonang dan Enggar S. Koeswardono. 1982.  Mikrobiologi Kedokteran Untuk Laboratorium dan

Klinik . Jakarta. PT Gramedia

Hera Noviana. 2004.   Monitoring Resistensi Methallicin- Resistant S. aureus (MRSA) Terhadap

Golongan Qinolone Di Rumah Sakit Atma Jaya Jakarta. Jakarata