Tugas Lalu Lintas

6
• Jalan arteri Adalah jalan melayani angkutan jarak jauh, kecepatan rata- rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien. • Jalan arteri primer, menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua. Kecepatan rencana > 60 km/jam Lebar badan jalan minimal 8 meter. Kapasitas lebih besar daripada volume lalu lintas rata- rata. Lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal dan kegiatan lokal. Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan kapasitas jalan dapat tercapai. Jalan persimpangan dengan pengaturan tertentu tidak mengurangi kecepatan rencana dan kapasitas jalan. Jalan arteri primer tidak terputus walaupun memasuki kota. • Jalan arteri sekunder, menghubungkan kawasan primer dengan sekunder kesatu atau kawasan kesatu dengan kawsan sekunder kedua. Kecepatan rencana > 30 km/jam. Lebar badan jalan minimal 8 meter. Kapasitas jalan sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata. Tidak boleh diganggu oleh lalu lintas lambat. Persimpangan dengan pengaturan tertentu, tidak mengurangi kecepatan dan kapasitas jalan.

description

Lalin

Transcript of Tugas Lalu Lintas

Page 1: Tugas Lalu Lintas

• Jalan arteri

Adalah jalan melayani angkutan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan

masuk dibatasi secara efisien.

• Jalan arteri primer, menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan atau

menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua.

Kecepatan rencana > 60 km/jam

Lebar badan jalan minimal 8 meter.

Kapasitas lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata.

Lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal

dan kegiatan lokal.

Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan kapasitas jalan dapat

tercapai.

Jalan persimpangan dengan pengaturan tertentu tidak mengurangi kecepatan rencana dan

kapasitas jalan.

Jalan arteri primer tidak terputus walaupun memasuki kota.

• Jalan arteri sekunder, menghubungkan kawasan primer dengan sekunder kesatu atau

kawasan kesatu dengan kawsan sekunder kedua.

Kecepatan rencana > 30 km/jam.

Lebar badan jalan minimal 8 meter.

Kapasitas jalan sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.

Tidak boleh diganggu oleh lalu lintas lambat.

Persimpangan dengan pengaturan tertentu, tidak mengurangi kecepatan dan kapasitas

jalan.

b) Jalan kolektor

Adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan ciri-ciri

perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

• Jalan kolektor primer, menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua

atau kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga.

Kecepatan rencana > 40 km/jam.

Lebar badan jalan minimal 7 meter.

Kapasitas jalan lebih besar atau sama dengan volume lalu lintas rata-rata.

Page 2: Tugas Lalu Lintas

Jalan masuk dibatasi, direncanakan sehingga tidak mengurangi kecepatan rencana dan

kapasitas jalan.

Jalan kolektor primer tidak terputus walaupun memasuki kota.

• Jalan kolektor sekunder, menghubungkan kawasan sekunder dengan kawasan sekunder

kedua atau kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.

Kecepatan rencana minimal 20 km/jam.

Lebar jalan minimal 7 meter.

c) Jalan lokal

Adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan ciri-ciri

perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

• Jalan lokal primer, menghubungkan kota jenjang kesatu dengan persil atau jenjang kedua

dengan persil, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang di

bawahnya, kota jenjang ketiga dengan persil atau kota di bawah kota jenjang ketiga

sampai persil.

Kecepatan rencana > 20 km/jam.

Lebar badan jalan minimal 6 meter.

Jalan lokal primer tidak terputus walaupun memasuki desa.

• Jalan lokal sekunder, menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan perumahan atau

kawasan sekunder ketiga dan seterusnya dengan perumahan.

Kecepatan rencana > 10 km/jam.

Lebar badan jalan minimal 5 meter.

Lebar badan jalan tidak diperuntukkan bagi kendaraan beroda tiga atau lebih, minimal

3,5 meter.

Persyaratan teknik tidak diperuntukkan bagi kendaraan beroda tiga atau lebih.

Jaringan jalan arteri primer meliputi:

1. jalan Trans Sulawesi ruas Maros-Makassar-Sungguminasa-Takalar;

2. jalan Lingkar Tengah, menghubungkan Kota Maros dan Kota Sungguminasa

3. jalan Lingkar Luar (menghubungkan Kota Maros dan Kota Sungguminasa) dan/atau

Bypass Mamminasata; dan

Page 3: Tugas Lalu Lintas

4. jalan akses yang menuju ke Pelabuhan Utama Soekarno-Hatta.

Jaringan jalan arteri sekunder meliputi:

1. jalan yang menghubungkan Kota Makassar dengan kawasan perkotaan baru Gowa-Maros

melalui Jalan Abdullah Daeng Sirua di Kota Makassar;

2. jalan yang menghubungkan Kota Makassar dengan Kawasan Perkotaan Sungguminasa

melalui Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Jalan Andi Pangeran Pettarani, dan Jalan Sultan

Alauddin di Kota Makassar;

3. jalan yang menghubungkan Kawasan Perkotaan Sungguminasa dengan Kawasan

Perkotaan Takalar; dan

4. jalan yang menghubungkan Kota Makassar dengan pusat kawasan perkotaan  Maros

melalui Jalan Perintis Kemerdekaan di Kota Makassar.

Jaringan jalan kolektor primer meliputi:

1. Jalan Jenderal Hertasning di Kota Makassar;

2. Jalan Aroepala di Kota Makassar;

3. Jalan Abdullah Daeng Sirua di Kota Makassar; dan

4. Jalan Ir. Sutami di Kota Makassar.

Jaringan jalan bebas hambatan meliputi:

1. jalan Maros-Mandai-Makassar;

2. jalan Makassar-Sungguminasa;

3. jalan Sungguminasa-Takalar;

4. jalan Ujung Pandang I sebagai jalan bebas hambatan dalam kota; dan

5. jalan Makassar Seksi IV sebagai jalan bebas hambatan dalam kota.

Page 4: Tugas Lalu Lintas

a. Jaringan jalan nasional arteri primer di Provinsi meliputi

Jalan Lintas Barat Sulawesi:

batas Provinsi Sulawesi Barat – Pinrang – Parepare – Barru –Pangkajene – Maros –

Makassar. Jalan Lintas Tengah Sulawesi: Tarumpakkae-Belopa-Palopo-Masamba-Wotu-

Tarengge; Tarumpakkae – Sidenreng – Parepare; Maros –Ujunglamuru – Watampone –

Bajoe. Jalan Lintas Timur Sulawesi: batas Provinsi Sulawesi Tenggara- Malili-Tarengge.

b. Jaringan jalan nasional kolektor primer di Provinsi meliputi

Jalan Lintas Selatan dan Timur Sulawesi Selatan:

Makassar – Sungguminasa –Takalar - Jeneponto – Bantaeng – Bulukumba – Sinjai –

Watampone – Sengkang –Tarumpakkae;

Jalan Lintas Tengah Sulawesi:

Jalan Lintas Tengah Sulawesi Selatan:

Pangakejene (Kabupaten Sidrap) – Enrekang – Makale – perbatasan Kabupaten Mamasa

Provinsi Sulawesi Barat; Makale – Rantepao – Palopo.

Jalan Lintas Utara Sulawesi Selatan:

Masamba – perbatasan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.

c. Jaringan jalan nasional tol di Provinsi meliputi:

Jalan Tol Reformasi penghubung Jl. Andi Pangerang Pettarani dengan Pelabuhan Soekarno

Hatta, dan jalan tol Seksi IV penghubung Mandai dengan jalan Tol Reformasi.