Arus Lalu Lintas

37
SISTEM TRANPORTASI Arus Lalu Lintas

Transcript of Arus Lalu Lintas

  • SISTEM TRANPORTASIArus Lalu Lintas

  • Arus Lalu Lintas JalanParameter Lalu LintasVolume lalu lintas (V)Jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik pada suatu ruas jalan dalam suatu waktu tertentuSatuan : kend/15 menit, kend/jam, smp/jam, kend/hari(LHR)Fluktuasi arus lalu lintas (fluktuasi dlm jam, hari, musim)Koefisien pengali dari 15 menit ke 1 jam : PHFKoefisien pengali dari 1 jam ke 1 hari : faktor-k

  • Arus Lalu Lintas JalanKecepatan (S)Free flow speed : kecepatan pada saat lalu lintas rendah, dimana pengendara cenderung mangemudi dengan kecepatan sesuai dengan keinginannya tanpa adanya hambatan oleh kendaraan lain.Average Running speed : kecepatan dimana waktu tempuh yang dihitung adalah waktu tempuh bergerak; tidak termasuk waktu berhenti)Average Travel Speed : kecepatan dimana waktu tempuh yang dihitung adalah waktu tempuh perjalanan: termasuk waktu berhenti)Time mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan (dihitung secara aritmetik) yang melintasi suatu titik di ruas jalan

  • Arus Lalu Lintas JalanSpace mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan yang melintasi suatu segmen di ruas jalan (waktu tempuh diukur setiap kendaraan yang melintasi segmen jalan dan dihitung secara statistik)Satuan: km/jamKerapatan (D)Jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang ruas jalan pada suatu waktu tertentu.Satuan : Kend/kmHubungan antar parameterV = S X D

  • Arus Lalu Lintas JalanKapasitas Jalan

    Arus maksimum per jam dimana orang atau barang diharapkan melintasi suatu titik atau suatu ruas jalan yang uniform pada satu waktu tertentu pada kondisi jalan, lalu lintas dan pengaturan yang ada. Kondisi jalan adalah kondisi fisik jalan, kondisi lalu lintas adalah sifat lalu lintas (nature of traffic)

    Suatu ukuran efektifitas fasilitas lalu lintas (jalan) untuk mengakomodasi lalu lintas.

  • Arus Lalu Lintas JalanFaktor yang berpengaruhFaktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median, kondisi permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar, dll. Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur, gangguan lalu lintas, gangguan samping, dllFaktor lingkungan : pejalan kaki, pengendara sepeda , binatang yang menyeberang, dll.

  • Arus Lalu Lintas JalanTingkat PelayananGambaran kondisi operasional arus lalu lintas dan persepsi pengendara dalam terminologi kecepata, waktu tempuh, kenyamanan, kebebasan bergerak, keamanan dan keselamatanMenentukan kualitas kinerja pelayanan jalanFaktor yang berberpengaruh :Faktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median, kondisi permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar, dll. Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur, gangguan lalu lintas, gangguan samping, dll

  • Arus Lalu Lintas KeretaKomponenGerbong KeretaGerbong mesin (lokomotif)Gerbong penumpangGerbong barang (gerbong biasa, tangki, peti kemasGerbong bahan bakar (generator)Jalur Kereta (rel)Jalur tunggalJalur ganda

  • Arus Lalu Lintas KeretaVolumeSatuan kereta per satuan waktu (kereta/jam, kereta/hari)Sangat dipengaruhi oleh kapasitas jalurKecepatanRunning speed : kecepatan yang dipengaruhi oleh kemampuan mesin dari lokomotif pembawa rangkaian dan jumlah gerbong yang dibawaTravel speed : kecepatan dipengaruhi oleh kapasitas jalur atau jaringan jalan rel yang dilalui

  • Arus Lalu Lintas KeretaKapasitasKapasitas kereta api : dipengaruhi oleh jumlah gerbong, konfigurasi muatan (orang dan barang) dalam rangkaian serta tipe dan kekuatan mesin lokomotif Kapasitas jalur : kondisi geometrik jalur, kemampuan sistem pengendalian, efisiensi sistem operasi di stasiun

  • Arus Lalu Lintas KeretaTingkat PelayananKapasitasKecepatanHeadway antar kereta(di perkotaan: jarak pendek, kecepatan, ketepatan waktu, kepastian; merupakan kelebihan dari moda transportasi darat lain)

  • Arus Lalu Lintas UdaraLalu lintas:Lalu lintas di sekitar bandara ketika pesawat akan lepas landas (take off)Lalu lintas di luar otoritas bandara (airspace)Jalur lalu lintasRuang 3 dimensi, sehingga perlu pengaturan khususPemisah jalur vertikal (ketinggian operasi penerbangan dari permukaan laut):1200-18000 feet : untuk pesawat kecil (propeller)18000-45000 feet : pesawayt besar (jet)

  • Arus Lalu Lintas UdaraPemisah jalur horizontas (lateral dan longitudinal) : Ukuran pesawatKecepatan pesawatKetersediaan radar pengendali di pesawat dan di ARTCC (air route traffic control center) terdekatVolumeBanyaknya pesawat terbang yang melakukan kegiatan take off/landing di runway dalam satuan waktu tertentu (annual departure, kedatangan/jam, kedatangan/hari)

  • Arus Lalu Lintas UdaraKecepatanDipengaruhi oleh karakteristik pesawat (propeller, jet, super sonic dll)Regulasi dari penerbangan internasional (ICAO, IATA)KapasitasKapasitas pesawat (payload dengan spesifikasi MTOW/MLW)Kapasitas bandara : kemampuan fasilitas bandara (runway, navigasi aids, kelengkapan lainnya)

  • Arus Lalu Lintas UdaraTingkat PelayananDipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan waktuEfisiensi pelayanan di bandara (check in, boarding, loading/unloading) dan aksesibilitas bandara

  • SISTEM TRANPORTASIJaringan Transportasi

  • Jaringan jalanKonfigurasi jaringan jalanRectangularRadial (star and block)Radial (star and circullar)Radial (star and grid)HexagonHirarki pergerakanPergerakan utama (jalan arteri)Pergerakan transisi (ramp)Pergerakan distribusi (jalan arteri)Pergerakan koleksi (jalan kolektor)Pergerakan akses (jalan lokal)Terminal/rumah/kantor (akses ke terminal)Klasifikasi JalanKarakteristik Jalan

  • Jaringan jalan RelTipe pelayanan angkutan jalan relAngkutan barangAngkutan orangukuran pasar (jumlah populasi dari kota-kota yang dilaluinya dan total lulintas angkutan antara dua kota pada rute tersebut)karakteristik fisik (jarak, kecepatan, waktu tempuh, lalu lintas barangnya)arus penumpang (penumpang kilometer per tahun, penumpang kilometer kereta kilometer, jumlah kereta per minggu)Tipe Stasiun Keretaangkutan kereta antar kotaankutan kereta perkotaan

  • Jaringan jalan RelSistem Angkutan penumpang perkotaan:RRT (Rapid Rail Transit)LRT (Light Rail Transit)PRT (Personal Rail Transit)MonorailAeromovelJaringan jalan relantar kota (link: ruas, node: stasiun pada suatu kota)dalam kota (link : ruas, node : stasiun kota yang termasuk jaringan jalan tersebut)

  • Jaringan jalan UdaraTransportsi udara:angkutan udarapenerbangan umumpenerbangan militerAktivitas bandar udara (bandara)Bandara adalah fasilitas sebagai perantara antara transportasi udara dan transportasi darat.Fungsi bandara:tempat pelayanan bagi kedatangan dan keberangkatan pesawatbongkar muat barang atau naik turun penumpangtempat perpindahan antar moda transportasi udara dengan transportasi yang sama ataupun dengan moda yang laintempat klasifikasi barang/penumpang menurut jenis, tujuan perjalanan dan lain-laintempat penyimpanan barang (storage) selama proses pengurusan dokumentempat pengisian bahan bakar, perawatan, dan pemeriksaan kondisi pesawat sebelum dinyatakan layak terbang

  • Jaringan jalan UdaraTipe bandaraKarakteristik fisik : seaplane bases, heliport, stol port, dan bandara konvensionalPengelolaan dan penggunaannya : bandara umum (dikelola pemerintah), bandara swasta (dikelola oleh pribadi/swasta)Aktivitas rutin : jenis pesawat terbang yang beroperasi (enplanement), karakteristik operasinya (operation)Fasilitas yang tersedia : jumlah ranway, alat navigasi, kapasitas hanggar, dllTipe perjalan yang dilayani : bandara internasional, bandara domestik dan gabunganJaringan lalu lintas udarajaringan penerbangan dalam negrijaringan penerbangan internasional

  • Jaringan jalan AirKatagorisasi pelayanan:Dalam negeri (lokal. Rakyat, pedalamam, terusan sungai, penundaan laut, pelayanan khusus dalam negeri)Internasional (pelayaran samudera dekat, pelayaran samudra, dan pelayaran khusus luar negeri)Tipe pelabuhanJenis lalu lintas perjalanan yang dilayani pelabuhan secara hirarki:pelabuhan samudra (gatewayports)pelabuhan pengumpul (collector ports)pelabuhan antar pulau (inlands ports)pelabuhan perintis (feeder ports)

  • Jaringan jalan Airletak dan jenis perairan yang dilayanipelabuhan sungaipelabuhan danaupelabuhan lautpelabuhan samudraJaringan jalur angkutan lautJaringan angkutan laut nasional (trayek pelayaran tetap dan tidak tetap dalam negeri)Jaringan angkutan laut internasional (trayek pelayaran tetap dan tidak tetap antar negara)

  • SISTEM TRANPORTASIPerencanaan Transportasi

  • Pendekatan Sistem untuk Perencanaan TransportasiSistem : gabungan beberapa komponen atau obyek yang saling berkaitanPerubahan salah satu komponen mempengaruhi komponen yang lainProses perencanaan : proses berdaur dan tidak pernah berhenti

  • Proses PerencanaanSumber : Tamin (2000)

  • Sistem Transportasi MakroSumber : Tamin (2000)

  • Sistem Tata Guna Lahan - TransportasiSasaran Perencanaan Transportasi : membuat interaksi tata guna lahan dan transportasi menjadi semudah dan seefisiensi mungkinKebijakan yang diambil:Sistem Kegiatan : rencana tata guna lahan yang baik dapat mengurangi kebutuhan perjalanan yang panjang sehingga interaksi menjadi mudahSistem Jaringan : meningkatkan kapasitas pelayanan prasaranaSistem Pergerakan : mengatur teknik dan manajemen lalu lintas

  • Analisis Interaksi Sistem Kegiatan dan Sistem PergerakanTujuan :Memahami cara kerja sistem tersebutMeramalkan dampak lalu lintas beberapa tata guna lahan atau kebijakan transportasi yang berbedaTahapan hubungan antar sistem:Aksesibilitas : ukuran potensial atau kesempatan untuk melakukan perjalananPembangkit lalu lintas : bagaimana perjalanan dapat bangkit/ditarik dari/ke suatu tata guna lahanSebaran penduduk : bagaimana perjalanan disebar secara geografi di dalam daerah kajianPemilihan Moda Transportasi : menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi untuk tujuan perjalananPemilihan Rute : menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan rute dari setiap zona asal ke setiap zona tujuan

  • AksesibilitasAksesibilitas : kemudahan suatu tempat untuk dicapaiMobilitas : kemudahan seseorang bergerak , dinyatakan dalam kemampuan membayar biaya transportasiAksesibilitas dalam model perkotaan (Lowry, 1964) :Lokasi industri utama di daerah perkotaan harus ditentukan terlebih dahuluJumlah keluarga dapat diperkirakan dan lokasinya ditentukan berdasarkan aksesibilitas lokasi industriJumlah sektor pelayanan dapat diperkirakan dari jumlah keluarga dan lokasinya ditentukan berdasarkan aksesibilitas lokasi perumahan

  • Pengukuran AksesibilitasHansen (1959)

    K = aksesibilitas zona i ke zona lainnya (d)Ad = ukuran aktivitas pada setiap zona d (misalnya jumlah lapangan pekerjaan)tid = ukuran waktu atau biaya dari zona asal i ke zona tujuan d

  • Konsep Perencanaan TransportasiBangkitan dan Tarikan PergerakanJenis tata guna lahan (perkantoran, perumahan, rumah sakit, dll.)Intensitas aktivitas tata guna lahan (kepadatan penduduk, semakin tinggi intensitas lahannya, semakin tinggi pergerakan yang ditimbulkannyaSebaran PergerakanPemisahan ruang (jarak)Intensitas tata guna lahan (intensitas tinggi, menarik pergerakan tinggi)

  • Konsep Perencanaan TransportasiPemisahan ruang dan intensitas tata guna lahan

    Jarak

    Jauh

    Interaksi dapat diabaikan

    Interaksi rendah

    Interaksi menengah

    Dekat

    Interaksi rendah

    Interaksi menengah

    Interaksi sangat tinggi

    Intensitas tata guna lahan antar dua zona

    Kecil - kecil

    Kecil - Besar

    Besar Besar

  • Konsep Perencanaan TransportasiPemilihan moda transportasiPemilihan ruteArus lalu lintas dinamis

  • Contoh Model InteraksiBangkitan PergerakanPA = f(LA)AB = f(LB) Sebaran Pergerakan

    Pemilihan moda dan rute

  • Contoh soalZona A : PemukimanZona B : Lapangan KerjaPopulasi zona A : 50,000Jumlah lapangan kerja di zona B : 15,000Prosentase usia kerja di zona A : 90%Dihubungkan oleh dua rute : rute 1 dan rute2

    RutePanjang (km)To (menit)Indeks Tingkat Pelayanan (a)Kapasitas (kend/jam)115200.33500225350.92000

  • PertanyaanJika hanya rute 1 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas yang bergerak dari zona A ke zona BJika hanya rute 2 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas yang bergerak dari zona A ke zona BJika rute 1 dan 2 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas yang bergerak dari zona A ke zona B pada setiap rute