Tugas Kuliah Pembangunan Perikanan

download Tugas Kuliah Pembangunan Perikanan

of 3

description

Tugas Kuliah Pembangunan Perikanan

Transcript of Tugas Kuliah Pembangunan Perikanan

Nama: Punky Kusuma DamayantiNo. Mhs: 12/331188/PN/12650

TUGAS KULIAH PEMBANGUNAN PERIKANANPembinaan mutu dan pengolahan hasil merupakan salah satu kegiatan penanganan pasca panen yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan perikanan karena dengan pembinaan mutu dapat menyelamatkan hasil produksi para nelayan dan petani ikan dari kemerosotan mutu dan nilainya yang sekaligus juga dapat meningkatkan pendapatan dan melindungi konsumen dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti penggunaan zat-zat additive yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Dengan mutu hasil perikanan yang baik akan meningkatkan kesehatan dan taraf hidup manusia serta membuat produk memiliki daya saing yang tinggi. Penanganan hasil perikanan baik budidaya atau tangkap yang sering di kenal dengan kegiatan (aktivitas) pasca panen adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan produksi perikanan. Peningkatan produksi perikanan yang tidak diikuti dengan penanganan pasca panen dapat menjadi masalah dalam pembangunan dan pengembangan perikanan. Disamping mutu produk yang rendah yang mengakibatkan nilai jual yang rendah, juga sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Disamping itu produk yang bermutu rendah akan mengakibatkan posisi produk yang tidak memiliki daya saing. Sedikitnya ada tiga hal kegiatan pasca panen dalam perikanan yaitu teknologi pengolahan, pembinaan mutu (quality control) dan pemasaran (distribusi). Ketiga kegiatan tersebut akan sangat menentukan dalam kelancaran pemasaran baik dalam negeri maupun ekspor, penyediaan jenis komoditi yang sesuai dengan biaya pengolahan yang efisien dan memberikan jaminan mutu produk yang dipasarkan. Terlebih dalam memasuki era globalisasi tantangan yang dihadapi adalah untuk menyesuaikan terhadap Sistem Pembinaan dan Pengawasan Manajemen Mutu Hasil Perikanan yang dapat diterima secara International. Jika tidak maka produk suatu negara akan mendapat penolakan dari negara-negara importir. Berikut kerangka pikir/ alur pikir perikanan pasca panen :I. Visi: Pengembangan kawasan perikanan pasca panen / pengolahan hasil perikanan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakatII. Misi: 1. Pengembangan teknologi dan IPTEK dalam pengolahan hasil perikanan; 2. Memiliki komoditas hasil perikanan unggulan yang menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjaminIII. Tujuan : 1. Peningkatan sarana prasarana pengolahan hasil perikanan; 2. Peningkatan jumlah industri pengolahan hasil perikanan; 3. Peningkatan jumlah pemanfaatan produk hasil perikanan; 4. Peningkatan pendapatan (pro growth); 5. Pengentasan kemiskinan (pro poor); 6. Penerapan prinsip zero waste pada industri pengolahan perikanan (pro environment)IV. Strategi : 1. Pemanfaatan lahan potensial dan SDM handal; 2. Penyuluhan, pelatihan, pendampingan; 3. Penyediaan modal dengan bunga murah / bantuan modal dan sarana prasarana produksi; 4. Pengembangan pasarV. Program : 1. Pemanfaatan berbagai sumber daya hasil perikanan; 2. Menentukan lahan industri yang potensial dan layak; 3. Penyuluhan, pelatihan/training, dan pendampingan; 4. Kerjasama dengan usaha penangkapan dan budidaya; 5. Kerjasama dengan bank, koperasi, pemda, PU, dll; 6. Pengembangan diversifikasi produk hasil perikanan; 7. Penerapan teknologi inovatif pengolahan hasil perikanan; 8. Peningkatan kualitas/ mutu produk hasil perikananVI. Kegiatan : 1. Mencptakan industri pasca panen dengan berbagai komoditi hasil perikanan; 2. Pemilihan kawasan industri terintegrasi dengan jalur transportasi yang mudah; 3. Recruitment tenaga kerja dan tenaga ahli serta pemberian training/pelatihan; 4. Membuat hubungan multiplier effect dengan pembudidaya dan usaha penangkapan; 5. Kejasama dengan bank, kopersai, pemda, PU agar memperoleh kemudahan mendapatkan modal dan perizinan; 6. Penguasaan IPTEK pengolahan hasil perikanan agar dapat melakukan inovasi dan diersifikasi produk; 7. Memperbaiki standar dan mengmbangkan teknologi proses produksi ; 8. Selalu meng up date standar internasional dan regional tentang safety, quality dan traceability yang harus di penuhiProduk hasil perikanan baik dalam bentuk segar, hidup maupun olahan dari sumber budidaya maupun tangkap akan memiliki nilai jika dapat dipasarkan dan memberi manfaat (keuntungan) bagi pembudidaya, nelayan muapun pengolah. Dilihat dari segi peluang pasar maka potensi pemasaran hasil perikanan di Indonesia memiliki prospek yang cerah mengingat beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut: Jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak merupakan peluang domestic demand. Pada 2004, jumlah penduduk mencapai 217 juta, sedangkan pada 2005 diproyeksikan menjadi 219 juta (BPS, 2005). Selain itu, tingkat konsumsi ikan perkapita masyarakat masih rendah, sementara kesadaran masyarakat terhadap manfaat konsumsi ikan bagi kesehatan sudah mulai meluas. Potensi suplai perikanan dari jumlah atau ragam jenisnya yang cukup banyak dapat dimanfaatkan melalui pengembangan industri penangkapan atau budidaya. Dari seluruh potensi sumberdaya ikan, pemanfaatan melalui penangkapan pada tahun 2004 mencapai 4,7 juta ton atau 91,8 % dari jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB = 5,12 ton/tahun). Beberapa komuditas perikanan yang merupakan edible products memiliki prospek pasar yang cukup baik dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat mengkonsumsi ikan karena kandungan protein dan lemak tak jenuhnya yang baik bagi kesehatan. Sama halnya pada non-edible products (seperti ikan hias, mutiara, produk biota laut untuk industri perhiasan, kosmetika, farmasi dan sebagainya) yang sudah memperoleh tempat di masyarakat. Fungsi ikan sebagai sumber protein alternatif menjadi meningkat dengan munculnya kasus terkait penyakit, seperti sapi gila dan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi, anthrax pada kambing dan burung onta, flu burung pada unggas (ayam dan bebek). Hal ini mendorong konsumen mencari alternatif pengganti sumber protein hewani sehingga peluang pasar hasil perikanan di dalam negeri semakin meningkat. Semakin berkembangnya usaha pasar ritel (hypermarket, supermarket, convenience stores) serta usaha perhotelan, restoran dan catering yang menyediakan penjualan produk perikanan dan/atau menu khusus perikanan sehingga membantu promosi produk perikanan dan mendorong peningkatan konsumsi ikan.