tugas krismin

download tugas krismin

of 26

description

krismin

Transcript of tugas krismin

  • Oleh : Resy Indry/H1C113211

  • Kristalografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari suatu kristal.

    Kristal adalah suatu padatan atom, molekul atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya beruang melebar secara tiga dimensi.*

  • Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari material kristalin yang terbentuk di alam (mineral)

    Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu*

  • Hingga saat ini terdapat 7 macam sistem kristal. Dasar penggolongan sistem kristal tersebut ada tiga hal, yaitu:Jumlah sumbu kristal,Letak sumbu kristal yang satu dengan yang lain.Parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu kristal.

  • Sistem Isometrik ( sistem kubik )Sistem TetragonalSistem OrtorombikSistem HeksagonalSistem MonoklinSistem Triklin

  • Sistem IsometrikPada kondisi sebenarnya, sistem kristal Isometrik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu a = b = c, yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalnya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90).Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem Isometrik memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 3. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c juga ditarik garis dengan nilai 3 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30 terhadap sumbu b.Sistem isometrik dibagi menjadi 5 Kelas :TetaoidalGyroidaDiploidaHextetrahedralHexoctahedralBeberapa contoh mineral dengan sistem kristal Isometrik ini adalah gold, pyrite, galena, halite, Fluorite

  • *

    a = b = c sering ditulis juga dlm bentuk : a1 = a2 = a3Jumlah sumbu kristalnya 3 Ketiga sumbu saling tegak lurus (a bc)Masing masing sumbunya sama panjang Isometrik

  • (a) (b) Sistem Isometrik (kubik): (a) asli, (b) modikasi

  • Sistem TetragonalPada kondisi sebenarnya, Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalografinya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90).Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal Tetragonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30 terhadap sumbu b.Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas:PiramidBipiramidBisfenoidTrapezohedralDitetragonal PiramidSkalenohedralDitetragonal BipiramidBeberapa contoh mineral dengan sistem kristal Tetragonal ini adalah rutil, autunite, pyrolusite, Leucite, scapolite

  • *Mempunyai 3 sumbu kristal yg tegak lurus a bca = b sama c berlainankadang ditulis:a1=a2c

  • Sistem tetragonal: (a) asli, (b) modikasi, dan (c) scheelite (a)(b) (c)

  • Sistem OrtorombikPada kondisi sebenarnya, sistem kristal Orthorhombik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a b c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, ketiga sudutnya saling tegak lurus (90).Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem Orthorhombik memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30 terhadap sumbu b.Sistem ini dibagi menjadi 3 kelas:BisfenoidPiramidBipiramidBeberapa contoh mineral denga sistem kristal Orthorhombik ini adalah stibnite, chrysoberyl, aragonite dan witherite

  • *Mempunyai sumbu kristal yang tegak lurus satu dgn yg lainnyaa bcKetiganya mempunyai panjang yg berbeda a b c

  • (a)(b)Sistem ortorombik: (a) asli, (b) modikasi

  • Sistem HeksagonalPada kondisi sebenarnya, sistem kristal Hexagonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b = d c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = 90 ; = 120. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut dan saling tegak lurus dan membentuk sudut 120 terhadap sumbu .Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem Hexagonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^b = 20 ; d^b+= 40. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 20 terhadap sumbu b dan sumbu d membentuk sudut 40 terhadap sumbu b+.Sistem ini dibagi menjadi 7:Hexagonal PiramidHexagonal BipramidDihexagonal PiramidDihexagonal BipiramidTrigonal BipiramidDitrigonal BipiramidHexagonal TrapezohedralBeberapa contoh mineral dengan sistem kristal Hexagonal ini adalah quartz, corundum, hematite, calcite, dolomite, apatite.

  • *Terdiri dari 4 buah sumbu kristal Sumbu c tegak lurus dgn sumbu yg lain a1, a2, a3 ca1 a2, a2 a3, a1 a3 = 120

  • (a)(b)(c)(d)Sistem heksagonal: (a) asli, (b) modikasi, (c) vanadinit, dan (d) kuarsa

  • Sistem TrigonalPada kondisi sebenarnya, Trigonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b = d c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = 90 ; = 120. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut dan saling tegak lurus dan membentuk sudut 120 terhadap sumbu .Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal Trigonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^b = 20 ; d^b+= 40. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 20 terhadap sumbu b dan sumbu d membentuk sudut 40 terhadap sumbu b+.Sistem ini dibagi menjadi 5 kelas:Trigonal piramidTrigonal TrapezohedralDitrigonal PiramidDitrigonal SkalenohedralRombohedralBeberapa contoh mineral dengan sistem kristal Trigonal ini adalah tourmaline dan cinabar

  • Beberapa ahli memasukkan sistem ini ke dalam sistem heksagonal. Demikian pula cara penggambarannya juga sama. Perbedaannya bila pada trigonal setelah terbentuk bidang dasar, yang berbentuk segi enam kemudian dibuat segitiga dengan menghubungkan dua titik sudut yang melewati satu titik sudutnya. Trigonal

  • Sistem trigonal: (a) asli,(b) modikasi, dan (c) kalsit(a)(b)(c)

  • Sistem MonoklinPada kondisi sebenarnya, sistem Monoklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a b c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = 90 . Hal ini berarti, pada ancer ini, sudut dan saling tegak lurus (90), sedangkan tidak tegak lurus (miring).Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal Monoklin memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 45 terhadap sumbu b.Sistem Monoklin dibagi menjadi 3 kelas:SfenoidDomaPrismaBeberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini adalah azurite, malachite, colemanite, gypsum, dan epidot

  • *MonoklinMempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya a b c a b, bc dan a c= = 90

  • *Triklin mempunyai 3 sumbu a b a b c, , 90

  • Sistem TriklinPada kondisi sebenarnya, sistem kristal Triklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a b c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi = 90. Hal ini berarti, pada system ini, sudut , dan tidak saling tegak lurus satu dengan yang lainnya.Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, Triklin memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar sumbunya a+^b = 45 ; b^c+= 80. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 45 terhadap sumbu b dan b membentuk sudut 80 terhadap c+.Sistem ini dibagi menjadi 2 kelas:PedialPinakoidal

  • (a)(b)Sistem triklin: (a) asli, (b)modikasi, dan (c) rodokrosit. (c)