Tugas Konservasi SDA
-
Upload
consen-elia-anggen -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
Transcript of Tugas Konservasi SDA
Isitilah – Istilah Dalam Konservasi SDA
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.
Asas konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya adalah tercapainya keserasian dan
keseimbangan antara pelestarian kemampuan dengan pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya.
Baku Mutu Lingkungan Hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu
sumber daya tertentu sebagai unsure lingkungan hidup.
Biodiversitas adalah keanekaragaman diantara makhluk hidup dari semua sumber termasuk
diantaranya daratan, lautan,dan ekosistem akuatik lainnya yang mencakup keanekaragaman di
dalam spesies, diantara spesies dan ekosistem.
Cagar Alam adalah Kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan
tumbuhan satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami.
Cagar Biosfer adalah Suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unik, dan/atau
ekosistem yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan
dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan.
Convention on international trade in endangered species of wild fauna and flora /CITES
adalah konvensi internasional yang mengatur perdagangan flora dan fauna yang sudah terancam
punah.
Dampak Lingkungan Hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat,
energi, dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
Deforestasi adalah Konservasi dari lahan berhutan menjadi lahan tidak berhutan yang
disebabkan langsung oleh kegiatan manusia (Marrakesh Accord). Konservasi hutan menjadi
penggunaan lahan lain atau pengurangan tutupan tajuk pohon menjadi kurang dari ambang
minimum 10% untuk jangka panjang dengan tinggi pohon minimum 5 m pada areal seluas
minimum 0.5 ha (FAO).
Degradasi Hutan adalah Merupakan perubahan susunan atau fungsi tegakan hutan atau kawasan
hutan sehingga menurunkan kemampuannya untuk menyediakan barang dan jasa secara optimal
(FAO).
Ekosistem adalah tatanan unsure lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuk menyeluruh
dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup.
Ekosistem sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam
alam, baik hayati maupun non-hayati yang salingtergantung dan pengaruh mempengaruhi.
Habitat adalah lingkungan tempat satwa dapat hidup dan berkembang secara alami.
Hutan adalah lahan yang memiliki tutupan tajuk minimum 10% ketinggian tegakan pohon
minimum 5 meter. Luas minimum 0,5 hektar, dan pertanian bukan merupakan penggunaan lahan
dominan (FAO). Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan
lainnya tidak dapat dipisahkan (UU 41/1999).
Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi
pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Hutan Lindung adalah Kawasan hutan yang karena keadaan sifat alamnya diperuntukkan guna
mengatur tata air, pencegahan bencana banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah.
Hutan Suaka adalah Kawasan hutan yang karena sifatnya khas diperuntukkan secara khusus
untuk perlindungan alam hayati dan/atau manfaat-manfaat lainnya.
Hutan Wisata adalah Kawasan Hutan yang diperuntukkan secara khusus untuk dibina dan
dipelihara guna kepentingan pariwisata dan/atau wisata buru.
Inventarisasi jenis satwa adalah upaya untuk mengetahui kondisi dan status populasi secara
lebih rinci serta daerah penyebarannyayang dilakukan di dalam dan di luar habitatnya maupun di
lembaga konservasi.
Jenis satwa yang endemik adalah jenis satwa yang terbatas dengan daerah penyebaran tertentu
Jenis satwa adalah jenis yang secara ilmiah disebut species atau anak-anak jenis yang secara
ilmiah disebut sub species baik di dalam maupun di luar habitatnya.
Jenis satwa yang terancam punah adalah jenis satwa yang karena populasinya sudah sangat
kecil serta mempunyai tingkat perkembangan yangsangat lambat, baik karena pengaruh habitat
maupun ekosistemnya.
Kawasan adalah Wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Pemerintah
untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
Kawasan cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami.
Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di
perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga
kehidupan.
Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyaifungsi
pokok sebagai sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwaserta
ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
Kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetankeanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdayaalam hayati dan ekosistemnya.
Kawasan suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsunganhidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya..
Kawasan Budidaya adalah Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan
atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan.
Kawasan Lindung adalah Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian
lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumberdaya buatan.
Kawasan Pantai Berhutan Bakau adalah Kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alami
hutan bakau (mangrove) yang berfungsi memberikan perlindungan kepada perikehidupan
pantai dan lautan.
Kawasan Pelestarian Alam (KPA) adalah Kawasan dengan ciri khas tertentu, baik didarat
maupun diperairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, sertapemanfaatan secara lestari sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya.
Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan lainnya adalah Daerah yang mewakili ekosistem khas
di lautan maupun perairan lainnya, yang merupakan habitat alami yang memberikan tempat
maupun perlindungan bagi perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa yang ada.
Kawasan Suaka Alam adalah Kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di
perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga
kehidupan.
Kawasan taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistemasli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Kawasan taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utamauntuk
dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.
Kawasan taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksitumbuhan dan
atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli,yang dimanfaatkan bagi
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,menunjang budidaya, budaya, pariwisata
dan rekreasi.
Kawasan Terlindungi adalah Kawasan yang ditetapkan secara geografis yang dirancang atau
diatur dan dikelola untuk mencapai tujuan konservasi yang spesifik.
Koferensi Para Pihak (COP) adalah Lembaga pengambil keputusan tertinggi dalam konvensi
kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC) yang bersidang sekali dalam setahun.
Konservasi eks-situ adalah Konservasi komponen-komponen keanekaragaman hayati diluar
habitat alaminya.
Konservasi in-situ adalah Kondisi sumber daya genetik yang terdapat di dalam ekosistem dan
habitat alami serta pemeliharaan dan pemulihan populasi jenis-jenis berdaya hidup dalam
lingkungan alaminya, dan dalam hal jenis-jenis terdomestikasi atau budidaya, di dalam
lingkungan tempat sifat-sifat khususnya berkembang.
Lembaga konservasi satwa adalah lembaga yang mengelola sumber daya alam hayati terutama
untuk satwa yang pemanfaatannyadilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan
peredaran dengan tetap memelihara danmeningkatkan serta nilainya yang terbatas (endemik).
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelang-sungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
LULUCF (land–use, land–use change and forestry) adalah salah satu sector penyumbang emisi
di luar sector energy, industry, limbah, dan pertanian.
Masyarakat adat adalah kelompok orang yang memiliki tradisi atau budaya tertentu yang
diturunkan dari generasi ke generasi.
Melepaskan kembali ke habitatnya/Reintroduksi adalah kegiatan mengembalikan ke habitat
alamnya satwa hasil pengembangbiakan, penyelamatan,rehabilitasi atau hasil sitaan agar dapat
berkembangbiak secara alami dengan memperhatikan daerahsebaran asli jenis yang
bersangkutan, populasi yang telah mendiami habitat tujuan, daya dukunghabitat tujuan dan
lingkungannya.
Mitigasi adalah tindakan untuk mengurangi emisi GRK dari sumbernya dan meningkatkan
penyerapan GRK pada rosotnya. Mengurangi deforestasi dan degradasi hutan dapatmengurangi
emisi, sedang kegiatan aforestasi dan reforestasi dapat meningkatkan penyerapan.
MRV (Monitoring, Reporting, and Verification) adalah kegiatan pemantauan tingkat
pengurangan emisi dalam proyek REDD+ yang dilaporkan setelah menjalani verifikasi oleh
pihak ketiga yang independen.
Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup adalah rangkaian untuk memelihara kelang-sungan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Pelestarian Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi
kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang
ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lain.
Pelestarian Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi
kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang
dibuang ke dalamnya.
Pencemaran Lingkungan Hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan ling-kungan hidup tidak bisa
berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.
Pemanfaatan jenis adalah penggunaan sumber daya alam baik tumbuhan maupun satwa liar dan
atau bagian-bagiannya serta hasildari padanya dalam bentuk pengkajian; penelitian dan
pengembangan; penangkaran; perburuan;perdagangan; peragaan; pertukaran; budidaya tanaman
obat-obatan; dan pemeliharaan untuk kesenangan.
Pembangunan Berkelanjutan yang Berwa-wasan Lingkungan Hidup adalah upaya sadar dan
terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini
dan generasi masa depan.
Penangkapan satwa liar adalah kegiatan memperoleh satwa liar dari habitat alam untuk
kepentingan pemanfaatan jenis satwa liardiluar perburuan.
Penangkar satwa liar adalah orang, badan hukum, koperasi dan lembaga yang melakukan
kegiatan penangkaran satwa liar.
Penandaan adalah pemberian tanda bersifat fisik pada bagian tertentu dari jenis satwa liar atau
bagian-bagiannya sertahasil dari padanya baik dari hasil penangkaran atau pembesaran.
Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran satwa liar
dengan tetapmempertahankan kemurnian jenisnya.
Penangkaran satwa liar berazaskan konservasi hayati adalah upaya perbanyakan melalui
pengembangbiakan dan pembesaran satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian
jenisnya dan tercapainya keserasian dan keseimbangan antara pengawetan dan pemanfaatan
sumber daya alam hayati ekosistemnya.
Pengawetan adalah upaya untuk menjaga agar keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa
beserta ekosistemnya baik didalam maupun di luar habitatnya tidak punah.
Pengawetan jenis satwa di luar habitatnya adalah upaya yang dilaksanakan diluar habitat
aslinya untuk menjaga keanekaragaman jenis satwa agar tidak punah.
Pengelolahan hutan secara lestari adalah cara pengolahan hutan yang mempertimbangkan nilai
social, ekonomi, dan lingkungan hutan. REDD+ memasukkan SMF (Sustainable Forest
Management) sebagai pendorong untuk mencapai tujuan pengurangan emisi.
Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,
pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.
Pengelolaan Kawasan Lindung adalah Upaya penetapan, pelestarian dan pengendalian
pemanfaatan kawasan lindung.
Pengembangbiakan adalah usaha memperbanyak individu secara buatan baik di dalam maupun
di luar habitatnya melalui cara-cara : memperbanyak individu dengan cara mengawinkan secara
alami maupun buatan (inseminasi buatan) apabila cara reproduksinya adalah kawin dan dengan
cara lain apabila cara reproduksinya tidak kawin baik di dalam maupun di luar habitatnya.
Pembesaran adalah upaya memelihara dan membesarkan benih atau bibit dan anakan dari satwa
liar dari alam dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.
Plasma nutfah adalah kumpulan flora dan fauna yang terdapat di alam dan masih membawa
sifat-sifat yang asli.
Populasi adalah kelompok individu dari jenis tertentu di tempat tertentu yang secara alami dan
dalam jangka panjang mempunyai kecenderungan untuk mencapai keseimbangan populasi
secara dinamis sesuai dengan kondisi habitat beserta lingkungannya.
Sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam
nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non-hayati
disekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem.
Sumber Daya adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber
daya alam, baik hayati maupun non hayati, dan sumber daya buatan.
Satwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani yang hidup di darat, dan atau di air, dan
atau di udara.
Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara yang
masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia.
Satwa liar yang dapat diperdagangkan adalah jenis satwa liar yang tidak dilindungi dan
tercantum dalam daftar kuota perdagangan.
Suaka Margasatwa adalah Hutan Suaka Alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup
margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan
kekayaan dan kebanggaan nasional.
Taman Nasional (TN) adalah Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Taman Wisata adalah Hutan Wisata yang memiliki kekayaan alam, baik keindahan nabati,
keindahan hewani, maupun keindahan alamnya sendiri mempunyai corak khas untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan kebudayaan.
Taman Buru adalah Hutan Wisata yang di dalamnya terdapat satwa buru yang memungkinkan
diselenggarakan pemburuan yang teratur bagi kepentingan rekreasi.
Taman Hutan Raya adalah Kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau
satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata
dan rekreasi.
Usaha penangkaran komersial adalah kegiatan yang berhubungan dengan penangkaran satwa
liar yang meliputi kegiatan penangkaran, pengolahan sampai dengan pemasaran hasil
penangkaran.
Usaha penangkaran non komersial adalah kegiatan yang berhubungan dengan penangkaran
satwa liar yang hasil penangkarannya tidak untuk diperdagangkan melainkan hanya untuk hobi,
penelitian, rekreasi dan ilmu pengetahuan.