Tugas Komunikasi Dan Konseling Syafa-dhotul

download Tugas Komunikasi Dan Konseling Syafa-dhotul

of 5

description

tugas

Transcript of Tugas Komunikasi Dan Konseling Syafa-dhotul

TUGAS KOMUNIKASI DAN KONSELING

1. Bagaimana mengeliminasi atau meminimalisir adanya barier-barier dalam komunikasi dengan pasien maupun tenaga kesehatan lain agar informasi yang kita sampaikan dapat diterima dengan benar.

Untuk dapat memberikan counseling yang baik, dibutuhkan keterampilan berkomunikasi, karena counseling merupakan komunikasi 2 arah dengan sasaran mengenalkan pendekatan pasien secara interactive dalam counseling obat. Farmasis harus memfokuskan usaha untuk mengukur pemahaman pasien dengan cara melibatkan pasien secara aktif dalam proses konseling.Komunikasi yang optimal akan mendukung pertukaran informasi dan pembelajaran yang efektif. Salah satunya yang harus diperhatikan adalah kesiapan tempat komunikasi dibuat senyaman dan seprivasi mungkin untuk mengurangi dan menghilangkan barier baik berupa barier fisik yang berasal dari lingkungan apotek, maupun non fisik yang berasal dari pasien maupun farmasis.Macam-macam barier dan cara untuk meminimalisir barier tersebut meliputi:a. Barier lingkungan, berupa1) Tingginya tempat peresepan yang memisahkan pasien dengan farmasis 2) Kebisingan, meliputi suara orang berbicara, telepon, suara musik3) Keleuasaan 4) Kehadiran kasir atau karyawan lain sehingga pasien tidak bisa langsung berkomunikasi dengan apoteker.Cara meminimalkan barier lingkungan dengan cara1) Menyediakan ruangan khusus untuk menciptakan tempat percakapan jauh dari keramaian (tempat peresepan) sehingga pasien memiliki kesempatan untuk secara langsung berkomunikasi dengan apoteker tanpa adanya gangguan suara (kebisingan), dan pasien akan menjadi lebih leluasa untuk berkonsultasi dengan apoteker agar privasi dari pasien dapat terjaga.2) Bila tidak dimungkinkan menciptakan ruangan khusus maka dapat dilakukan sebagai berikut : kurangi barier fisik semaksimal mungkin, pusatkan perhatian ke pasien, condongkan badan ke arah pasien, kontak mata, hindarkan interupsi, suara jangan terlalu keras supaya tidak terdengar orang lain.b. Barier personal Barier personal merupakan hambatan yang berasal dari diri farmasis. Hal ini dikarenakan farmasis merasa kurang percaya diri, rendahnya rasa harga diri, malas, malu, cenderung menghindari komunikasi, , adanya rasa takut, adanya anggapan bahwa berbicara dengan pasien bukan merupakan prioritas tertinggi.Cara untuk meminimalkan barier personal ini dengan cara mengintrospeksi diri dan menganalisa motivasi dan keinginan untuk berkomunikasi karena kemampuan berkomunikasi dapat dipelajari dan dibangun walaupun membutuhkan latihan dan pengalaman. Selain itu, hindari jarak yang tidak tepat (terlalu dekat atau terlalu jauh), hindari gerakan gerakan yang tidak perlu, hindari nada suara yang tidak menyenangkan, relax.c. Barier pasienBarier pasien merupakan hambatan dimana pasien menganggap farmasis tidak mau berbicara dengan pasien. Pasien juga menganggap bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagai kasus atau tingkat penyakit bukan sebagai individu. Tidak ada kesan empati yang diperlihatkan oleh para pemberi pelayanan kesehatan. Sehingga pasien kurang berminat untuk berkomunikasi. Selain itu, kondisi kesehatan/ kondisi fisik pasien juga menghambat komunikasi. Serta, adanya kesulitan untuk mengerti bahasa yang digunakan apoteker (pilih bahasa yang tepat)Cara meminimalisir barier pasien ini dengan cara farmasis harus peka terhadap pesan non verbal dari pasien. Biasanya adalah barier karena emosi. Apakah dia takut, malu, marah, bahagia? Barier ini harus dicairkan dahulu sebelum counseling dilakukan, dengan memakai empati. Cari tahu apa yang diinginkan pasien, ekspresikan pengertian anda, hindarkan sikap menolak dan tetap membuka diri dan siap. Serta gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien.

d. Barier waktuBarier waktu merupakan hambatan dalam pemilihan waktu yang tidak tepat untuk berbicara dapat menyebabkan kesalahan dalam berkomunikasi dan menurunkan efektivitas komunikasi. Pemilihan waktu yang tepat untuk berkomunikasi merupakan sesuatu yang sangat kritis dimana pasien sudah menunggu lama waktu periksa sedangkan farmasis mempunyai banyak pasien.Cara untuk meminimalisir yaitu dengan membuat janji/ mengatur waktu, dan menyediakan pesan tertulis/ leaflet yang menguatkan pesan pendek saat keadaan sibuk. Selain itu prioritaskan pasien tertentu (pertama mendapatkan pengobatan, pasien dg penyakit kronik, lansia, pasien dg polifarmasi).

2. Bagaimanakah praktek dari active listening (tuliskan komponen-komponen apa saja yang harus dimiliki untuk dapat melakukan praktek active listening!

Mendengar aktifadalah teknik komunikasi yang memerlukan pendengar untuk memahami, menafsirkan, dan mengevaluasi apa yang ia dengar.Kemampuan untuk mendengarkan secara aktif dapat meningkatkan hubungan pribadi melalui pengurangan konflik, memperkuat kerjasama, dan mendorong pemahaman.Ketika berinteraksi, orang sering tidak mendengarkan penuh perhatian. Mereka mungkin memikirkan hal hal lain . Mendengarkan aktif adalah cara terstruktur mendengarkan dan menanggapi orang lain, memfokuskan perhatian pada pembicaraan. Mendengarkan aktif memiliki beberapa manfaat antara lain :a. memaksa orang untuk mendengarkan dengan penuh perhatian kepada orang lain.b. menghindari kesalahpahaman, karena orang harus memastikan bahwa mereka benar-benar mengerti apa yang orang lain mengatakan.c. cenderung untuk membuat mereka bicara lebih banyak.

Ada tiga aspek utama komponen mendengarkan secara aktif:1. Memahami. Pada tahap pemahaman, pendengar aktif menganalisa dan mendengarkan apa yang dikatakan pembicara tanpa gangguan, atau pikiran tentang topik lain.2. Menyimpan. Pada tahapan menyimpan, pendengar menyimpan dan mengingat dalam memorinya apa yang disampaikan pembicara. Makna yang terkadung dalam pesan yang disampaikan pembicara, yang nampak maupun yang tersembunyi.3. Menanggapi. Pada tahapan ini, pendengar memberikan umpan balik, baik verbal dan non-verbal kepada pembicara, yang menunjukkan pendengar mendengarkan dengan baik dan memahami pesan yang disampaikan pembicara.

Ada lima elemen kunci dari mendengarkan aktif.1. Perhatikan.Berikan pembicara perhatian penuh Anda, dan mengakui pesan.Mengakui bahwa komunikasi non-verbal juga berbicara keras.a. Lihatlah pembicara langsungb. Singkirkan pikiran yang mengganggu.c. Hindari terganggu oleh faktor lingkungan.d. Dengarkan untuk bahasa tubuh pembicara.e. Menahan diri dari sisi percakapan saat mendengarkan dalam pengaturan kelompok.2. Tunjukkan bahwa anda mendengarkanGunakan bahasa tubuh Anda sendiri dan gerak tubuh untuk menyampaikan perhatian Anda.a. Senyum dan menggunakan ekspresi wajah lainnya.b. Mendorong pembicara untuk melanjutkan dengan komentar-komentar verbal kecil seperti ya, dan eh ya.3. Memberikan umpan balik.Sebagai pendengar, peran anda adalah memahami apa yang dikatakan.Hal ini mungkin mengharuskan Anda untuk merefleksikan apa yang dikatakan dan bertanya.

4. Tunda penghakiman.a. Biarkan pembicara untuk menyelesaikan.b. Jangan menyela dengan argumen.5. Menanggapi dengan tepat.Mendengarkan aktif adalah model untuk menghormati lawan komunikasi dengan :a. Bersikaplah jujur, terbuka, dan jujur dalam tanggapan Anda.b. Menegaskan pendapat Anda dengan hormat.c. Perlakukan orang lain karena ia ingin diperlakukan.