TUGAS KIMIA
-
Upload
indahramadhani3 -
Category
Documents
-
view
7 -
download
1
description
Transcript of TUGAS KIMIA
Nama : Zulfadlil Ikram HKelas : X MIA 3
Teori Dan Model Atom
Teori Model Atom Democritus. Permodelan model atom yang diberikan oleh
Democritus menunjukkan bahwa apa yang disebut dengan atom merupakan
sebuah benda yang tidak dapat dibagi. Mengapa demikian? Democritus
mendapatkan penjelasan tersebut ketika mengembangkan teori tentang
benda-benda penyusun materi. Artinya ketika suatu materi terus menerus
di belah pada suatu saat akan diperoleh sebuah partikel penyusun
fundamental/ mendasar yang disebutnya dengan Atom. Pendapat teori
tentang atom ini dapat diterima pada saat itu dikarenakan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak berkembang seperti sekarang ini. Oleh
Karena itu, kata atom berasal dari pemikiran Democritus yaitu tidak
terbagi = atomos.
Teori Atom Dalton. 1000 tahun lamanya, ketika di abad pertengahan di
mana ilmu pengetahuan berkembang pesat terutama di dunia Islam.
Cendekiawan Islam memperkenalkan konsep bahwa “sesuatu yang tak tampak
itu, belum tentu tidak ada” maka istilah atom diperkenalkan lagi oleh
seorang Guru SMA yang bernama John Dalton. Dalam bukunya yang berjudul
New System of Chemical Philosopy, Dalton berhasil mengemukakan Model
Atom Dalton. Dalam bukunya ia menuliskan bahwa tiap-tiap unsur terdiri
dari atom-atom dengan sifat dan massa yang secara identik mirip dan
terbentuk dengan komposisi yang tetap. Artinya perbandingan antara
image from google.com.imgphp
masing-masing atom yang sama tetap tidak dapat diganggu. Dalam situsnya
Wikipedia menuliskan 5 konsep Teori Atom Dalton yakni:
Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa
kecil yang tidak dapat dibagi kembali(disebut atom).
Dalam reaksi kimia,mereka tidak dapat diciptakan,dihancurkan
atau diubah menjadi jenis unsur yang lain.
Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama dan oleh karena
itu memiliki sifat-sifat yang serupa;seperti massa dan ukuran.
Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat-sifat
yang berbeda pula.Senyawa dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis
unsur yang digabungkan.
Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-
perbandingan yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis senyawa
Image from google.com/images
Dari kelima konsep teori atom Dalton, ada 2 masalah yang harus
diperbincangkan. Dari teori atom Dalton diatas pada nomor 2 dan 5
terdapat kekeliruan sehingga perlu ditinjau kembali. Apa itu? Mari kita
bicarakan sejenak. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam sistem periodic
unsur tiap-tiap unsur memiliki nilai massa dan ukuran yang berbeda namun
kenapa Dalton mengatakan hal yang kontradiksi? Kemudian yang kedua
Apakah semua atom-atom yang didapat dari 2 unsur atau lebih dapat
direaksikan sehingga terbentuk 1 senyawa ?
2 ilmuwan yang tidak sependapat dengan Dalton yaitu Sir Humphry Davy dan
Michael Faraday memberikan sebuah pernyataan yang didasari atas
percobaan.
Sir Humphry Davy menyatakan bahwa gas menjadi penghantar listrik yang
lebih baik pada saat tekanan rendah? Bagaimana mungkin sebuah gas yang
disebut Dalton bersifat netral menjadi penghantar listrik yang baik?
Di lain Pihak Secara eksperimental, Faraday menyimpulkan bahwa terdapat
satuan dasar dalam atom yang belum diketahui. Hal tersebut didasari atas
eksperimen yang dilakukannya yang dikenal dengan Elektrolisis Faraday.
Faraday menemukan bahwa untuk menghasilkan 1 mol zat dalam elektroda
diperlukan arus listrik sebesar 96.500 Coulomb. Bagaimana mungkin atom
dapat mengalirkan arus listrik bila atom tersebut memiliki penyusun yang
sama? Siapa yang bertanggung jawab akan lewatnya listrik pada atom
tersebut?
Teori atom Dalton, tidak dapat menerangkan secara ilmiah permasalahan
tersebut karena Dalton menganggap bahwa atom merupakan partikel yang
tersusun sejenis/ sama sehingga bersifat netral. Namun, 1 hal yang perlu
diingat bahwa, John Dalton dianggap sebagai Bapak Pencetus Teori Atom
Modern dikarenakan teori beliau mampu menerangkan hukum kekekalan Massa
Lavoisier dan Hukum Perbandingan Tetap Proust.
Teori Atom Thomson. Akibat permasalahan yang ditimbulkan oleh Faraday
dan Davy, Thomson mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan listrik
dapat mengalir dalam suatu atom. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan
oleh Davy, Thomson melakukan percobaan dengan menggunakan tabung ruang
hampa kemudian di masing-masing ujung diberikan tabung yang lebih kecil
yang didalamnya berisi gas dan katode. Tabung tersebut dianamakan
dengan Tabung sinar Katode.
Dari percobaan yang dilakukan, arus listrik dengan teganganya cukup
tinggi mengakibatkan gas dalam tabung kecil yang berisi gas berpijar
tergantung dari jenis zat dalam tabung. Berdasarkan teori davy, ia
kemudian mem-variasikan tekanan dan suhu dalam tabung sehingga terjadi
perubahan dalam tabung katode. Thomson mendapatkan: Ketika tekanan
rendah dan suhu tinggi, gas dalam tabung berpijar sedangkan ketika
tekanan gas dikuraingi, maka daerah depan katode menjadi gelap seiring
dengan berkurangnya tekanan gas. Dan pada akhirnya, seluruh tabung
menjadi gelap sedangkan bagian tabung depan katode berpendar menjadi
warna kehijauan. Hal tersebut membuktikan bahwa sinar hijau tersebut
merupakan sebuah radiasi yang diakibatkan oleh partikel. Karena sinar
tersebut berasal dari katode, Maka, diambillah hipotesis berupa
1. Sinar katode merambat lurus dari permukaan anode menuju katode
2. Sinar katode dapat memutar kincir
3. Sinar katode dibelokkan kea rah kutub positif
Maka, Thomson menyimpulkan bahwa Atom merupakan sebuah bola pejal yang
didalamnya terdapat muatan positif dan negatif yang secara menyeluruh
tersebar layaknya roti yang ditaburi kismis. Teori ini disebut dengan
Teori Atom Thomson. Teori Atom Thomson ini menunjukkan bahwa terdapat
bagian kecil lagi didalam atom sehingga atom bukan bagian terkecil dari
suatu unsur.
Teori Atom Rutherford. Bersamaan dengan Thomson, Rutherford melakukan
percobaan untuk menjawab permasalahan yang ada mengenai teori model atom
yang sebelumnya dikemukakan. Rutheford melakukan percobaan yang dikenal
dengan percobaan Hamburan sinar alfa. Percobaan ini melanjutkan teori
model atom Thomson yang mengatakan bahwa atom itu terdiri dari muatan
positif dan negatif. Dengan mengambil partikel alfa sebagai muatan
positif, Rutherford menembakkan partikel tersebut dengan arah lurus ke
sebuah lembaran kertas tipis dengan tujuan apakah Atom menurut Thomson
hanya terdiri dari muatan positif dan negatif saja.
Image from wikipedia.org
Dari hasil pengamatan percobaan, didapatk bahwa partikel alfa yang
ditembakkan ada partikel alfa yang tidak tertembus di bagian tengah.
Seperti pengamatan yang diberikan oleh muridnya (pada saat percobaan
dibantu oleh 2 murid) yaitu Marsden. Marsden mengatakan bahwa diperoleh
1 diantara partikel alfa yang ditembakkan mengalami pembelokan sudut 90
derajat atau lebih dan bahkan ada yang dipantulkan. Hal ini membuktikan
bahwa ada sesuatu di bagian dalam atom tersebut yang membelokkannya.
Sehingga teori atom Thomson yang menyebutkan atom terdiri dari muatan
positif dan negatif yang tersebar salah, melainkan tersusun secara rapi
dan periodik di dalam atom.
Maka, disimpulkan oleh Rutherford bahwa, sebagian besar massa atom dan
muatan positif atom terkumpul di bagian pusat atom yang disebut dengan
inti atom sedangkan elektron atau muatan negatif beredar mengitari pada
jarak tertentu seperti susunan planet dalam tata surya dengan matahari
sebagai pusatnya. Melalui gagasan ini, Rutherford menyebutkan adanya
Inti Atom dalam setiap atom dan jarak antara muatan negatif yang
mengelilingi inti atom disebut dengan jari-jari atom.
Maka, para ahli membuat sebuah kelebihan dan kelemahan dari teori model
atom Rutherford sebagai berikut yang saya ambil dari blog teman kita
yaitu :
Kelebihan.Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom
dan elektron yang mengelilingi inti
Kelemahan. Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh
ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron
mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama -
kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama
akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan
salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang
lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa
yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan
mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang
tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah dikenalkan
lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.
Teori Atom Bohr. Dengan adanya penambahan dalam teori atom Rutherford
mengenai lintasan elektron dan inti atom, maka timbul permasalahan apa
yang menyebabkan elektron dalam lintasan tidak masuk ke dalam inti atom.
Niels Bohr yang merupakan seorang ilmuwan berusaha memperbaiki teori
atom Rutherford dengan melakukan percobaan spektrum atom hidrogen pada
tahun 1911. Model Bohr merupakan sebuah Model Atom Hidrogen yang
memberikan penjelasan mengenai lintasan-lintasan elektron dengan
menggunakan pendekatan konsep mekanika kuantum yang lebih umum dan
akurat. Namun, karena konsepnya yang sederhana namun mampu menjelaskan
konsep lintasan elektron untuk orde pertama menjadikan model atom Bohr
sebagai dasar pengenalan Model Atom Mekanika Kuantum.
Image from wikipedia.org
Dalam situsnya Wikipedia menjelaskan Kunci sukses model ini adalah dalam
menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-garis emisi spektral atom
hidrogen; walaupun formula Rydberg sudah dikenal secara eksperimental,
tetapi tidak pernah mendapatkan landasan teoretis sebelum model Bohr
diperkenalkan. Tidak hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk
struktur formula Rydberg, ia juga memberikan justifikasi hasil
empirisnya dalam hal suku-suku konstanta fisika fundamental.
Model ini menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif
yang dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit sirkular
mengelilingi inti — mirip sistem tata surya, tetapi peran gaya gravitasi
digantikan oleh gaya elektrostatik.
Untuk mengatasi hal ini dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam
menjelaskan gerak elektron di dalam atom, Niels Bohr mengusulkan, pada
1913, apa yang sekarang disebut model atom Bohr. Dua gagasan kunci
adalah:
Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki
momenta yang terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang
terkuantisasi. Ini berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya
beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada yang berada pada jarak
yang spesifik dari inti.
Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-
lahan sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan
tetap stabil di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.
Arti penting model ini terletak pada pernyataan bahwa hukum mekanika
klasik tidak berlaku pada gerak elektron di sekitar inti. Bohr
mengusulkan bahwa satu bentuk mekanika baru, atau mekanika kuantum,
menggambarkan gerak elektron di sekitar inti. Namun demikian, model
elektron yang bergerak dalam orbit yang terkuantisasi mengelilingi inti
ini kemudian digantikan oleh model gerak elektron yang lebih akurat
sekitar sepuluh tahun kemudian oleh fisikawan Austria Erwin Schrödinger
dan fisikawan Jerman Werner Heisenberg.
Point-point penting lainnya adalah:
1. Ketika sebuah elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya,
perbedaan energi dibawa (atau dipasok) oleh sebuah kuantum tunggal
cahaya (disebut sebagai foton) yang memiliki energi sama dengan
perbedaan energi antara kedua orbit.
2. Orbit-orbit yang diperkenankan bergantung pada harga-harga
terkuantisasi (diskret) dari momentum sudut orbital.
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit
untuk tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek
Zeeman dan efek Strack