Tugas kIMIA

7
Definisi Tanah Definisi tanah secara mendasar dikelompokkan dalam tiga definisi, yaitu: 1. Berdasarkan pandangan ahli geologi Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus). 2. Berdasarkan pandangan ahli ilmu alam murni (Pedologi) Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu. 3. Berdasarkan pandangan ilmu pertanian (Edaphologi) Tanah didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman. Selain ketiga definisi diatas, definisi tanah yang lebih rinci diungkapkan ahli ilmu tanah sebagai berikut : "Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan hara ke akar tanaman; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (baik berupa senyawa organik maupun anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial, seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologis berfungsi sebagai habitat dari organisme tanah yang turut berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif bagi tanaman; yang ketiganya (fisik, kimiawi, dan biologi) secara integral

description

kimia

Transcript of Tugas kIMIA

Definisi TanahDefinisi tanah secara mendasar dikelompokkan dalam tiga definisi, yaitu:1. Berdasarkan pandangan ahli geologiTanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).2. Berdasarkan pandangan ahli ilmu alam murni (Pedologi)Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.3. Berdasarkan pandangan ilmu pertanian (Edaphologi)Tanah didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman.Selain ketiga definisi diatas, definisi tanah yang lebih rinci diungkapkan ahli ilmu tanah sebagai berikut : "Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan hara ke akar tanaman; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (baik berupa senyawa organik maupun anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial, seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologis berfungsi sebagai habitat dari organisme tanah yang turut berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif bagi tanaman; yang ketiganya (fisik, kimiawi, dan biologi) secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hortikultura, tanaman obat-obatan, tanaman perkebunan, dan tanaman kehutanan.Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.Tanah merupakan lapisan bumi yang tipis dan terdiri dari zat-zat lepas yang terdapat pada permukaan bumi. pada lapisan tanah terdapat udara dan air sedangkan bagian dalamnya terdiri dari lapisan yang padat yaitu batu-batuan. Tanah dalam bahasa latin disebut solum yang artinya lantai atau dasar. Tanah merupakan campuran zat-zat organik dan anorganik. Zat-zat organik pada tanah terdiri dari jasad-jasad renik dan sisa-sisa makhluk hidup, sedangkan zat anorganik merupakan bagian dari batu-batuan dan mineral lainnya serta substansi benda mati.Senyawa yang terdapat dalam Tanah a. BAHAN-BAHAN ORGANIK DALAM TANAHDi dalam tanah yang produktif, meskipun bahan kandungan organiknya kurang dari 5%, namun demikian meskipun jumlah yang tidak terlalu besar dari bahan organik ini memainkan peran yang sangat penting dalam penentuan produktivitas tanah. Bahan organik merupakan sumber makanan bagi mikro organisme di dalam tanah. Melalui reaksi-reaksi kimia yang terjadi seperti reaksi pertukaran kation akan dapat menentukan sifat kimia tanah. Di antara komponen-komponen aktif secara biologis dari bahan organik tanah adalah : polisakarida, gula-gula amino, nukleosida, dan belerang organik, serta senyawa-senyawa posfor. Sebagian besar dari bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan-bahan tidak larut dalam air dan relatif tahan terhadap penguraian. Bahan ini disebut Humus. Humus disusun oleh fraksi dasar yang disebut asam-asam humat dan fulvat dan sebuah fraksi yang tidak larut disebut humin.Satu sumber penting dari bahan organik yang resisten terhadap degradasi di dalam tanah adalah lignin. Kayu dan struktur bahan bahan dari tanaman-tanaman berkayu terdiri dari selulosa di dalam kombinasi dengan lignin, zat-zat polimer dengan kandungan karbon yang lebih tinggi dibandingkan selulosa.b. BAHAN-BAHAN ANORGANIK DALAM TANAHSelain senyawa organik, tanah mengandung pula bahan-bahan anorganik seperti nitrogen, fosfor, kalium yang kandungannya kadang jauh berbeda antara tanah yang satu dengan tanah yang lainnya. Nitrogen merupakan salah satu komponen essensial dari protein dan bahan-bahan hidup lainnya. Tanah yang kaya akan nitrogen selain menghasilkan tanaman dengan produksi yang lebih tinggi juga kadar protein yang cukup tinggi. Tanaman dapat mengabsorbsi nitrogen dalam bentuk nitrat secara berlebihan dari tanah yang mengandung banyak nitrat. Hal ini terjadi jika lahan pertanian di pupuk cukup banyak pada musim kemarau. bila tanaman ini dimakan hewan herbivora seperti sapi akan mengakibatkan keracunan. Seperti halnya dengan nitrogen, posfor harus ada dalam tanah dalam bentuk anorganik sebelum diserap oleh tanaman biasanya dalam bentuk ion ortoposfat. Kalium dalam tanah diperlukan dalam jumlah yang relatif tinggi untuk pertumbuhan tanaman. Kalium mengaktifkan beberapa jenis enzim dan memegang peranan penting di dalam keseimbangan air dalam tanaman. Hasil-hasil pertanian biasanya berkurang cukup besar pada tanah-tanah yang mengalami defisiensi kalium. Makin tinggi produktifitas tanaman, makin tinggi pula kalium yang dilepaskan dari dalam tanah. Bila pupuk nitrogen ditambahkan ke dalam tanah untuk meningkatkan produktivitas, pelepasan kalium akan diperbesar. Oleh karena itu, kalium akan menjadi hara pembatas di dalam tanah yang dipupuk cukup banyak oleh hara-hara lain.

Komponen tanah : Udara, Mineral, Bahan organic, dan AirFaktor yang mempengaruhi pembentukan tanah : Waktu, Topografi, Bahan induk, Organisme, dan Iklim

Profil tanah :Horizon O: lapisan bahan organik.Horizon A: tanah mengalami pencucian.Horizon B: tanah mengalami penimbunan.Horizon C: Lapisan Bahan Induk Tanah.Horizon R: lapisan batuan induk.Manfaat tanah :a. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaranb. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)c. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)d. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.Jenis tanah :a. Tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk dari material halus hasil pengendapan aliran sungai. Persebaran tanah aluvial di Indonesia terdapat di pantai Timur Sumatra, pantai Utara Jawa, sepanjang Sungai Barito, sepanjang Sungai Mahakam, sepanjang Sungai Musi, sepanjang Bengawan Solo.b. Tanah andosol adalah tanah yang berasal dari abu gunung api. Persebarannya terdapat di: Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera dan Minahasa.c. Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Terdapat di Bengkulu, pantai Barat Sumatra, Jawa, Bali dan NTB.d. Tanah kapur adalah tanah yang terjadi karena hasil pelapukan batuan kapur dan sifatnya tidak subur. Terdapat di Jawa Tengah, Aceh, dan Sulawesi Selatan.e. Tanah litosol adalah tanah yang terbentuk dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna.f. Tanah argosol (tanah gambut) adalah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami pembusukan. Jenis tanah ini berwarna hitam sampai coklat. Terdapat di Kalimantan, Sumatra dan Papua.g. Tanah grumusol adalah tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara.h. Tanah latosol adalah tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Jenis tanah ini sering disebut tanah merah yang banyak dijumpai di daerah pegunungan. Tanahnya berwarna merah sampai kuning. Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Kalimantan Tengah, Sumatra Barat.

Dalam memahami stratifikasi perairan air tawar, dapat kita golongkan sebagai air permukaan (surface water) yang meliputi danau, kolam, waduk (resrvoir), dan sebagainya. Perairan air tawar seperti danau, umumnya mengalami stratifikasi dalam badan air secara vertikal akibat adanya perbedaan cahaya, suhu dan perbedaan tingkat kesuburan. Selain disebabkan oleh arus stratifikasi vertikal juga dipengaruhi oleh kedalaman dan musim.Stratifikasi vertikal kolom air pada perairan air tawar yang diakibatkan oleh intensitas cahaya yang masuk ke perairan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :1) Lapisan eufotik, yang merupakan lapisan yang masih mendapat cukup cahaya matahari;2) Lapisan kompensasi adalah lapisan dengan intensitas cahaya sebesar 1% dari intensitas cahaya permukaan;3) Lapisan profundal, yaitu lapisan yang terletak di bawah lapisan kompensasi, dengan intensitas cahaya sangat kecil atau bahkan tidak terdapat cahaya (afotik).Stratifikasi vertikal kolom air yang berdasarkan perbedaan panas (perbedaan suhu) pada setiap kedalaman perairan dikelompokkan menjadi tiga (3) yaitu :1) Epilimnion merupakan lapisan bagian atas perairan. Lapisan ini bagian yang hangat kolom air, suhu relatif konstan (perubahan suhu sangat kecil secara vertikal). Seluruh massa air di lapisan ini tercampur dengan baik karena pengaruh angin dan gelombang.2) Metalimnion atau yang sering disebut Termoklin, terletak di bawah lapisan epilimnion. Perubahan suhu dan panas secara vertikal relatif besar pada lapisan ini. Setiap penambahan kedalaman satu meter terjadi penurunan suhu air sekitar 1 derajat celcius.3) Hipolimnion, terletak di bawah lapisan termoklin. Lapisan ini lebih dingin, bercirikan adanya perbedaan suhu secara vertikal relatif kecil. Sifat massa airnya stagnan, tidak mengalami percampuran (mixing) dan memiliki kekentalan air (densitas) yang lebih besar. Pada umumnya di wilayah tropis memiliki perbedaan suhu air permukaan dengan bagian dasar hanya sekitar 2 - 3 derajat celcius (1).Referensi :1. Effendi, F. Telaah Kualitas Air (Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan). Jakarta, Kanisius (Anggota IKAPI), 2003.2. Mason, C.F. Biology of Freshwater Pollution. New York, Longman Scientific and Technical, 1993.